Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN REFLEKTIF

KANGAROO MOTHER CARE (KMC) Atau


Perawatan Metode Kanguru (PMK)
DI
RUANG PERINATOLOGI RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

Oleh :

Ai Haryani, S.Kep, Ners

RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO

JAKARTA

2019
Analisa Jurnal

1. Description / Deskripsi
By. Ny. M lahir 33 minggu dengan BB : 1800 gram, bayi lahir SC di OK IGD,
lahir tanggal 27 oktober 2019, bayi lahir terpasang C-PAP dengan PEEP : 5
FI02 : 21 % , Flow 7 , Jenis Kelamin : Laki-laki. G3P2A0 bayi terpasang OGT,
Bayi terpasang Picc di sebelah tangan kiri, pada tanggal 28 oktober 2019 atas
instruksi dokter bayi lepas O2 dan C-PAP.
ADG dalam batas normalnormal, SpO2 dalam batas normal, bayi tidak sesak,
bayi minum dengan ASI donor 4x1 cc/OGT Tanggal 29-10-2019 : Bayi
muntah, perut kembung tapi lembek, sementara pemberian minum bayi
ditunda. (Tgl 30/10/2019) ibu bayi sudah diperbolehkan pulang,pada saat
sebelum pulang ibu melihat bayinya, ibu mengatakan ASI ibu belum keluar,
ibu juga mengatakan tinggal di Depok. Pada saat itu ibu belum mengetahui
tentang perawatan metode kangguru dan perawat belum melakukan edukasi
Kangaroo Mother Care.
2. Perasaan
Menemukan kasus diatas saya merasa sedih ketika bayi dengan kondisi sudah
mulai stabil dan ibu sudah bisa pulang, tapi ibu belum diberikan pendidikan
kesehatan mengenai metode kangguru
3. Evaluasi
a. Point positif :
Perawatan yang dilakukan pada By. M sudah maksimal dan kondisi bayi
sudah stabil sudah tidak menggunakan alat bantu nafas
b. Point Negatif :
Pemberian edukasi terhadap orang tua bayi belum tersampaikan secara
detail sehingga orang tua belum mengetahui mengenai kangaroo mother
care.
4. Analisis
Metode Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan salah satu teknologi tepat
guna yang sederhana, murah dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR
(Pratomo, 2010). Manfaat KMC meningkatkan aktivitas menyusui dan
meningkatkan kepercayaan serta kepuasan ibu (Charpak et al., 2005).
KMC juga memberikan berbagai keuntungan yang tidak dapat
diberikan inkubator. KMC dapat meningkatkan kasih sayang antara ibu dan
bayi oleh karena merasakan kedekatan, membangun rasa percaya diri,
meningkatkan keberhasilan menyusui dan menurunkan pengalaman stress
pada ibu dan bayi (Johnson, 2008).

KMC Akan meningkatkan angka kelangsungan hidup pada BBLR dan


bayi prematur serta menurunkan resiko infeksi nosokomial, penyakit berat dan
penyakit saluran pernapasan bawah (Agudelo et al., 2003).
Dukungan dari profesional kesehatan adalah penting dalam membantu ibu
untuk mengatasi penderitaan yang berhubungan dengan bayinya, penyakit saat
perawatan di rumah sakit (Miles et al., 2003).

Kangoroo mother care (KMC) merupakan asuhan untuk bayi berat lahir
rendah atau lahir premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit
bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact, dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi, sebelum mengenal KMC incubator
merupakan salah satu cara untuk mengatasi bayi dengan BBLR atau premature.
Penggunaan incubator dalam asuhan bayi berat lahir rendah dinilai
menghasilkan kontak dini ibu dan bayi dan pemberian ASI (Surabi et, 2008).
Studi menunjukkan bahwa perawat memainkan peran penting dalam
mendukung interaksi antara ibu dan bayinya. Perawat memberikan dukungan
psikososial untuk ibu agar dapat meningkatkan peran ibu, perasaan ibu, dan
meningkatkan keyakinan ibu dalam perawatan bayinya (Turan et al., 2008).
Untuk meningkatkan berat badan BBLR melalui intervensi perawatan
metode kangguru, dari hasil penelitian dilakukan perbedaan peningkatan
BBLR yang dilakukan dengan Perawatan Metode Kangguru intervensi yang
dilakukan Perawatan Inkubator di RSUD Tuguroso Semarang tidak ada
perubahan yang signifikan (Asymp- sign – 0,444 > 0,05) artinya metode
kangguru memiliki efektifitas yang sama dalam meningkatkan berat badan
(BBLR).
Perawatan BBLR dapat dicegah dengan menggunakan intervensi yang
tidak mahal dan tepat guna salah satunya dengan perawatan metode kangguru
(PMK) hasil penelitian lain juga menunjukan bahwa manfaat perawatan
metode kangguru diantaranya detak jantung bayi stabil, pernafasan lebih
teratur, sehingga menyebabkan oksigen ke seluruh tubuh lebih baik, kenaikan
BB menjadi lebih cepat, mempermudah pemberian ASI sehingga
mempersingkat masa perawatan bayi (Zahra, dkk 2018). Intervensi utama
menggunakan perawatan metode kangguru, perawatan metode kangguru
(PMK) dipilih menjadi intervensi utama Karena BBLR dan orang tua tidak
dapat dipisahkan, begitu saja, bayi yang mengalami hospitalisasi akan
mengalami perpisahan sementara dengan orang tua dan akan mengakibatkan
berbagai macam hal, diantaranya lama rawat meningkat, proses penyembuhan
bayi menjadi lama dan bayi kurang mendapatkan kasih saying
(Cockroft,2012).
Kangoroo mother care (KMC) merupakan asuhan untuk bayi berat lahir
rendah atau lahir premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit
bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact, dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi, sebelum mengenal KMC incubator
merupakan salah satu cara untuk mengatasi bayi dengan BBLR atau premature.
Penggunaan incubator dalam asuhan bayi berat lahir rendah dinilai
menghasilkan kontak dini ibu dan bayi dan pemberian ASI (Suradi R, 2000).
Metode kangguru merupakan salah satu alternative untuk asuhan, KMC atau
Penelitian Yusuf 2011 menjelaskan bahwa KMC yang dilakukan
selama 4 minggu dapat meningkatkan pertumbuhan bayi. Bayi yang
mendapatkan KMC dengan melibatkan peran suami mengalami peningkatan
berat badan 98,5 gram dibandingkan dengan tanpa ada ketelibatan suami.
Dukungan suami dalam KMC akan membantu ibu dalam memberikan asuhan
pada BBLR. Kontak kulit ke kulit tidak hanya dilakukan oleh ibu, suami dan
semua anggota keluarga dapat dilibatkan untuk mempertahankan bayi agar
tidak hipotermi.
Keikutsertaan serta dukungan suami sangat di perlukan dalam asuhan
bayi. Dukungan sangat berpengaruh dan menentukan keberhasilan dalam
penerapan metode kangguru, suami tidak hanya dapat memberikan dukungan
materi, dan tenaga. Tetapi dukungan psikologis bagi Ibu yang melahirkan
BBLR sangat berarti untuk membantu keberhasilan asuhan BBLR (Lcc et all,
2008).
5. Langkah-langkah KMC
Persiapan Ibu :
a. Membersikan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3
kali sehari.
b. Membersihkan kuku dan tangan.
c. Baju yang akan dipakai harus bersih dan hangat
d. Selama pelaksanaan metode kangguru, ibu tidak memakai BH
e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
f. Memakai kain baju yang dapat diregangkan
Persiapan Bayi :
a. Bayi dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b. Bayi perlu memakai penutup kepala atau top dan popok selama penggunaan
metode ini
Cara melakukan :
1. Bila metode kangguru dilakukan dengan baju kangguru :
2. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih dan tidak terhalang BH
3. Memakaikan topi, popok dan kaos kaki pada bayi
4. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
5. Menolehkan kepala ke sisi kanan atau kiri dengan sedikit menengadah
6. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk seperti katak.
7. Memakaikan baju model kangguru, dengan batas kain atas berada dibawah
telinga bayi
8. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas, seperti
berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol.
9. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup
10. Dilakukan selama 24 jam.
Perhatikan :
1. Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal
dibelakang punggung ibu
2. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga
yang lain (2 jam)
3. Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian si dan kebersihan ibu dan bayi
Standar Operasional Prosedur (SOP)
JUDUL : PERAWATAN METODE KANGGURU (PMK)

Tanggal terbit: Disahkan oleh Ka.Prodi PSIK

Pengertian Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK)
adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus serta
dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif.

Tujuan Suatu metode untuk meningkatkan berat badan bayi prematur atau berat
badan lahir rendah (BBLR)
1. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi oksigen
2. Memberikan kehangatan pada bayi
3. Meningkatkan durasi tidur
4. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori
5. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak
6. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
7. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui

Indikasi 1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.


2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan

Persiapan Alat 1. Alat pengukur tanda vital bayi (thermometer, stetoskop, jam)
2. Gendongan
3. Topi bayi dan kaos kaki bayi

Prosedur A. Pra Interaksi


1. Menerima ibu dan keluarga dengan rasa hormat

B. Orientasi
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Mengajari ibu dan keluarga teknik mencuci tangan yang benar.
3. Memberi kesempatan ibu dan keluarga untuk bertanya

C. Tahap Kerja
1. Mengukur tanda-tanda vital bayi, BB, PB dan LK bayi kemudian
mencatat hasilnya di lembar observasi bayi dalam PMK.
2. Posisikan bayi di dada ibu atau ayah
3. Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
4. Tepi kain penggendong bagian atas harus dibawah telinga bayi
5. Pakaikan topi bayi
6. Pakai kembali baju atas ibu atau ayah

D. Terminasi
1. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi tiap 3 jam oleh
petugas ruangan/petugas bayi kemudian beri nama serta paraf
petugas
2. Dilakukan minimal 1-2x/hari.
3. Lama perlekatan minimal 1 jam.
Evaluasi 1. Pantau kondisi bayi mencakup tanda-tanda vital dan status
oksigenisasi
2. Identifikasi tanda-tanda bahaya yang menetap dan lakukan tindakan
sesuai masalah yang ditemukan
3. Sebelum bayi pulang ukur tanda-tanda vital bayi, BB, PB, LK bayi dan
kemudian mencatat hasilnya di lembar observasi bayi dalam PMK

Dokumentasi Catat jam, hari, tanggal, serta suhu, berat badan dan tanda-tanda vital bayi
setelah dilakukan perawatan metode kangguru

6. Standar Operasional Prosedur (SOP)

7. Kesimpulan

Kangaroo mother care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru


(PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat badan lahir rendah atau
kelahiran premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi
dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi, perawatan metode kangguru (PMK)
mempermudah pemberian ASI, sehingga meningkatkan lama dan jumlah
pemberian ASI. Edukasi perlu dilakukan sejak dini pada ibu (orang tua bayi)
yang memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Peran serta suami dan
anggota keluarga lain dapat membantu dalam melakukan PMK ketika ibu
sedang berhalangan melakukan PMK.

8. RTL / Decision
Bila merawat bayi BBLR/premature :
a. Memfasilitasi orang tua untuk melakukan KMC setelah bayi stabil.
b. Memotivasi orang tua untuk melakukan KMC.
c. Mendukung orang tua untuk melakukan KMC secara kontinyu baik di
rumah sakit ataupun di rumah.
d. Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang bayi berat badan lahir rendah
atau premature untuk melakukan KMC.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuda nia, dkk. 2018. Jurnal Ilmu Keperawatan Orthopedi. Volume 2


Nomor 2 upaya meningkatkan berat badan bayi lahir rendah melalui
intervensi (PMK) comfort Food For The Soul Kolcaba. Dipublikasikan
bulan juli – desember 2018. Diakses tanggal 26 oktober 2019

Indah Sari, dkk. 2018. Jurnal Kesehatan Global Efektivitas Perawatan


Metode Kangguru dengan Sport Binder/kain panjang dalam peningkatan
berat badan bayi lahir rendah. Dipublikasikan Januari 2019. Diakses
pada 28 oktober 2019.

Suradi, R. Yanuarso PB. Metode Kangguru sebagai Pengganti Inkubatoer


Bayi Berat Lahir Rendah. Sari Pediatri. 2000(1) : 29-35

Charpak, N. Luiz-Pelaez, Z. Pigurwa, Z dan TIM, K. R.2005 . Influenza


Feeding Preterm and Other Factors on early growth and Healthy Preterm
Infants Inhome-Busset Kangaroo Mother Care : Accohord Study, Journal
Of Pediatric Gastroenterologi and Nutrition, 41 (4), 430 – 437

Sabrina Aulia, dkk. 2018. Jurnal Kedokteran Diponegoro Pengaruh


Durasi Kangoroo Mother Care Terhadap Perubahan Tanda Vital Bayi.
Dipublikasikan 2 mei 2018. Diakses pada tanggal 29 oktober 2019

Miles, M. S. & Brunssen, S. SH . 2003. Psychometric Proporties Of The


parentral setressor Scalla : infant hospitalization. Advences in Neonatal
care, 3 (4) 189-196

Anda mungkin juga menyukai