Anda di halaman 1dari 8

79

PARITAS DAN UMUR IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


DALAM KEHAMILAN

Henny Juaria*
*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya
Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id

ABSTRAK
Pendahuluan: Komplikasi hipertensi dalam kehamilan merupakan peringkat ketiga
terbesar pada penyebab utama kematian ibu. Berdasarkan hasil survei data sekunder di
Puskesmas Sawahan Surabaya tahun 2015 yang mengalami hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 35,48%, dan terjadi peningkatan dari tahun 2014-2015 sebesar 7,45%,
sedangkan angka toleransi terjadinya hipertensi menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur
yaitu sebesar 5%. Maka masih tingginya angka kejadian hipertensi pada ibu hamil di
Puskesmas Sawahan Surabaya, sehingga masalah ini perlu dilakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur dengan kejadian hipertensi
dalam kehamilan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik
dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sejumlah 78 orang dan sampelnya
sejumlah 65 orang, pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil penelitian
dibuat tabel frekuensi, ditabulasi silang dan analisa dengan uji chi-square dengan
ketentuan α = 0,05 dengan χ2 tabel = 3,84 Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan ibu
yang paritas multipara yang mengalami hipertensi sebanyak 38 orang (58,86%) dan pada
umur mayoritas ibu yang berumur > 35 tahun sebanyak 40 orang (61,54%). Setelah
dilakukan uji chi-square didapatkan bahwa χ2 hitung > χ2 tabel yang berarti menolak H0..
Diskusi: Ada hubungan antara paritas dan umur ibu dengan kejadian hipertensi dalam
kehamilan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan KIE tentang peningkatan
gizi ibu hamil dengan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang dan tanpa
harus mahal, serta makan yang mangandung rendah garam. Dengan makanan yang
rendah garam dapat mencegah terjadinya oedem, melakukan kunjungan rumah ibu hamil
sehingga dapat mencegah terjadinya hipertensi dalam kahamilan.
Kata Kunci : Umur, Paritas, Hipertensi

PENDAHULUAN mengalami hipertensi karena ibu hamil


Kehamilan adalah kondisi yang terlihat sehat dan tidak menunjukan
memerlukan perhatian khusus akan gejala yang spesifik. (Lusi
kesehatan ibu dan janin atau bayi. Salah Herawati,2016)
satu penyakit yang perlu di waspadai Setiap tahun sekitar 160 juta
adalah hipertensi. Hipertensi perempuan hamil diseluruh dunia.
merupakan penyakit umum yang Sebagian besar kehamilan ini
didefinisikan secara sederhana sebagai berlangsung aman. Namun, sekitar 15%
peningkatan tekanan darah. Penyakit menderita komplikasi berat dan
tersebut dapat menjadi penyebab sepertiganya merupakan komplikasi
tingginya angka kesakitan dan kematian yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi
baik pada ibu dan janin / bayi yang di ini mengakibatkan kematian lebih dari
lahirkan. Wanita hamil dengan setengah juta ibu setiap tahun. Dari
hipertensi memiliki resiko terjadinya jumlah ini diperkirakan 90% terdiri dari
komplikasi lebih, seperti penyakit Asia dan Afrika Subsahara, 10% di
pembuluh darah dan organ, sedangkan negara berkembang lainnya, dan kurang
janin atau bayi beresiko terkena dari 1% di negara-negara maju. Di
komplikasi penghambatan beberapa negara, resiko kematian ibu
pertumbuhan. Sebagian besar ibu hamil lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan,
tidak menyadari bahwa mereka sedangkan di negara maju resiko ini



80

kurang dari 1 dalam 6000 (Abdul Bari negara ASEAN. Sedangkan menurut
Saifuddin,2013). laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Di negara-negara berkembang Timur, Angka Kematian Ibu di Jawa
ada lima penyebab utama kematian ibu, Timur tahun 2015 adalah 83,14%, dan
diantaranya adalah perdarahan, sepsis, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
hipertensi pada kehamilan, aborsi yang Kotamadya Surabaya pada tahun 2015
tidak aman, dan persalinan macet. jumlah ibu hamil 234.000, dengan
Komplikasi penyebab kematian ibu jumlah kematian ibu di Surabaya 120
terbanyak adalah karena perdarahan orang per 100.000 kelahiran hidup.
pada kehamilan 45,7%, hipertensi Sedangkan AKI menurut SDKI tahun
dalam kehamilan 14,5%, dan infeksi 8% 2015 yaitu sebanyak 226 orang per
(Varney Hellen, 2007). Dalam 100.000 kelahiran hidup. Dan faktor
Confidential Enquiry into Maternal penyebab angka kematian ibu hamil
Death (CEMD) terbaru, 14 kematian yang cukup tinggi, disebabkan karena
dipastikan terjadi akibat hipertensi adanya penyakit infeksi, perdarahan,
(Billington Mary, 2014). anemia, dan eklampsi.
Sampai saat ini tingginya Menurut data rekam medik
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih yang diperoleh di Puskesmas Sawahan
merupakan masalah nasional yang Surabaya mengenai data kasus ibu
menjadi prioritas dibidang kesehatan hamil dengan hipertensi pada 3 tahun
(Sugondo,2013). di Indonesia masih terakhir mulai 2013-2015 didapatkan
sangat tinggi bahkan tertinggi di negara- data sebagai berikut :
Tabel 1 Jumlah ibu hamil dengan hipertensi pada tahun 2013-2015 di Puskesmas
Sawahan Surabaya
Total ibu Tidak
Tahun Hipertensi Lain-lain
hamil Hipertensi
2013 140 70 (50%) 48(34,29%) 22 (15,71%)
2014 132 65 (49,24%) 37(28,03%) 30(22,77%)
2015 155 75(48,39%) 55(35,48%) 25(16,13%)
Sumber : Data Sekunder Register di Puskesmas Sawahan Surabaya tahun 2013-2015
Dari data tabel 1 dapat ditarik Kesehatan Jawa Timur yaitu sebesar 5%
kesimpulan bahwa kejadian ibu hamil pada tahun 2015.
dengan hipertensi di Puskesmas Kejadian hipertensi di Puskesmas
Sawahan terjadi kecenderungan Sawahan Surabaya, ditinjau dari usia
penurunan dari tahun 2013-2014 ibu hamil adalah yang terbesar pada ibu
sebesar 6,25% dan terjadi yang berusia 25-35 tahun (73,58% pada
kecenderungan peningkatan dari tahun tahun 2015. Berdasarkan data di atas
2014-2015 sebesar 7,45%. Kejadian dapat dilihat pada tabel 1.2
hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas
Sawahan masih di atas angka toleransi
terjadinya hipertensi menurut Dinas
Tabel 2 Distribusi usia ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan di
Puskesmas Sawahan Surabaya tahun 2013-2015.
Usia ibu hamil
Tahun Jumlah ibu < 20 tahun 25-30 tahun ≥ 35 tahun
hamil
∑ % ∑ % ∑ %
2013 48 6 12,5 32 66,66 10 20,83
2014 37 - - 30 81,08 7 18,91
2015 55 3 5,66 39 73,58 13 23,64
Sumber : Data Sekunder Register di Puskesmas Sawahan Surabaya Tahun 2013 –
2015



81

Dari data tabel 2 di atas dapat hidup), faktor kehamilan ibu


disimpulkan bahwa usia ibu hamil (hidramnion, gemeli, penyakit yang
dengan hipertensi di Puskesmas menyertai misalnya diabetes mellitus,
Sawahan, banyak dialami oleh ibu yang mola hidatidosa, obesitas). Dan faktor
berusia 25 – 35 tahun, yaitu sebanyak yang paling sering mempengaruhi
73,58%. adalah umur ibu dan paritas. Pada umur
Kejadian hipertensi di ibu yang sering terjadi pada pasien
Puskesmas Sawahan Surabaya, ditinjau dengan umur <20-35 tahun. Hal ini
dari paritasnya maka yang terbanyak disebabkan karena pada umur < 20
terjadi pada primigravida, berikut dapat tahun belum matangnya alat reproduksi
dijelaskan pada tabel 1.3 dibawah ini. untuk hamil, sehingga tubuh ibu belum
siap untuk menerima keadaan baru,
Tabel 3 Distribusi paritas ibu hamil sehingga bisa menyebabkan iskemia
yang mengalami hipertensi implantasi plasenta. Hal ini bisa
kehamilan di Puskesmas menyebabkan terjadinya pre-eklamsi.
Sawahan Surabaya tahun 2013- Sedangkan pada umur ³ 35 tahun
2015. mudah terjadi penyakit pada ibu dan
Paritas Ibu Hamil
organ kandungan yang menua, jalan
Jumlah Ibu lahir bertambah kaku. Pada umur ini
Hamil Yang
Tahun Mengalami
Primigravida Multigravida biasanya disertai penyakit seperti
Hipertensi diabetes, hipertensi sehingga
∑ % ∑ %
menyebabkan perubahan patologi, yaitu
2013 48 31 64,58 17 35,41 terjadinya spasme pembuluh darah (dr.
2014 37 19 51,38 18 48,64 Bambang Widjanarko, SpOG.2016),
2015 55 35 63,64 20 37,73 paritas ibu yang paling banyak terjadi
Sumber : Data Sekunder Register di pada ibu primigravida karena pada
Puskesmas Sawahan primigravida dapat terjadi karena
Surabaya Tahun 2013 – semula rahim kosong tanpa ada janin
2015 kemudian terjadi kehamilan sehingga
Dari data tabel 3 di atas dapat tubuh ibu menyesuaikan terutama pada
disimpulkan bahwa paritas ibu hamil saat plasenta mulai terbentuk akan
dengan hipertensi di Puskesmas terjadi iskemia implantasi plasenta
Sawahan, banyak dialami oleh ibu sehingga dapat menyebabkan spasme
hamil primigravida, dan dari tahun pembuluh darah. Pada multigravida
2014-2015 terjadi peningkatan disebabkan karena terlalu seringnya
sebanyak 12,26%. rahim tegang saat kehamilan dan terjadi
Dari data tabel 1, dapat penurunan angiotensin, renin dan
disimpulkan bahwa kejadian hipertensi aldosteron sehingga dijumpai edema,
pada ibu hamil di Puskesmas Sawahan hipertensi dan proteuria.
masih di atas angka toleransi terjadinya Dampak dari hipertensi yang
hipertensi menurut Dinas Kesehatan terjadi pada masa kehamilan akan
Jawa Timur yaitu sebesar 5% pada menimbulkan masalah kesehatan pada
tahun 2015. Jadi, masalah penelitian ibu hamil dan janin yang
yang diangkat yaitu masih tingginya dikandungannya. Hipertensi biasanya
angka kejadian hipertensi pada ibu terjadi pada kehamilan pertama,
hamil di Puskesmas Sawahan Surabaya kehamilan dibawah umur 20 tahun,
( ± 35,48 % pada tahun 2015). kehamilan diatas usia 40 tahun, pada
Faktor yang dapat wanita yang menderita obesitas dan
mempengaruhi kejadian hipertensi serta janin kembar. Dampak yang paling
dalam kehamilan antatra lain faktor berbahaya yang ditimbulkan oleh
yang didapat dari ibu (umur, paritas, hipertensi yaitu pre-eklampsi yang bisa
riwayat pre-eklamsi terdahulu), faktor mengancam keselamatan ibu dan bayi
genetik, faktor lingkungan (kebiasaan (Evariny A. 2016). Ada banyak kasus



82

dimana wanita hamil dengan hipertensi juga diperlukan kondisi minimal, seperti
mampu menjaga kehamilan sampai kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.
kelahiran dengan selamat. Dengan Setelah melahirkan gangguan ini bisa
bantuan medis selama kehamilan, langsung sembuh atau bertahan
komplikasi selama kehamilan dapat di beberapa jam atau sampai dengan
cegah. Bagaimanapun juga, hipertensi beberapa minggu. (Evariny A .2016 ).
selama kehamilan selalu dibutuhkan Untuk dapat menegakkan
perhatian khusus. Wanita hamil yang diagnosis dini diperlukan pengawasan
menderita hipertensi dimulai sebelum kehamilan secara teratur dengan
hamil memiliki kemungkinan memperhatikan kenaikan berat badan,
komplikasi pada kehamilannya lebih kenaikan tekanan darah dan
besar dibandingkan dengan wanita pemeriksaan urine untuk menentukan
hamil yang menderita hipertensi ketika proteinuria. Dalam hal ini menjadi jelas
hamil karena beberapa wanita hamil bahwa pemeriksaan ANC yang teratur
memiliki kemungkinan menderita dan secara rutin untuk deteksi dini
hipertensi selama kehamilan karena tanda-tanda hipertensi sangat penting
beberapa faktor. Banyak akibat yang dalam usaha pencegahan hipertensi.
bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko (Manuaba, 1998 : 243)
terbesar hipertensi pada wanita hamil Dari uraian tersebut di atas
adalah kerusakan ginjal. Pada kasus maka perlu untuk dilakukan penelitian
yang lebih serius, ibu bisa menyebabkan tentang hubungan antara paritas ibu
kerusakan pembuluh darah, stroke, dan hamil pada usia 25-35 tahun dengan
gagal ginjal dikemudian hari. (dr.abidin kejadian hipertensi dalam kehamilan di
rizal,SpOG. 2016). Puskesmas Sawahan Surabaya tahun
Mengingat bahaya dan banyaknya 2016
kasus yang berkaitan dengan hipertensi,
maka perlu dicari upaya pencegahan METODE PENELITIAN
hipertensi pada kehamilan, Penelitian ini menggunakan
bagaimanapun juga pencegahan lebih desain cross sectional. Populasi dalam
baik daripada mengobati. Menghindari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
hipertensi jelas tidak mungkin, tapi ada di Puskesmas Sawahan Surabaya
cara pencegahan agar tekanan darah Periode Januari – Juni sebanyak 78
tidak menjadi hipertensi berdampak orang. Besar sampel adalah 65 orang
negatif, antara lain melakukan diet sehat yang diambil dengan probability
dengan mengkonsumsi makanan seperti sampling dengan tehnik simple random
buah-buahan, sayuran, makanan rendah sampling.
sodium, ikan, dan berolahraga (senam Dalam penelitian ini yang
hamil, jaln santai dipagi hari). Dan merupakan variabel independent adalah
pengobatan biasanya hanya istirahat dan usia dan paritas ibu hamil, dan variabel
pemantauan tekanan darah yang lebih dependent adalah hipertensi dalam
sering. Pemeriksaan lain yang dilakukan kehamilan
adalah pemeriksaan laboratorium
(pemeriksaan darah, pemeriksaan urine HASIL DAN PENELITIAN
untuk mengetahui ada tidaknya protein), Paritas
pemantauan denyut jantung janin, dan Dari Data penelitian yang
penentuan volume cairan amnion dan diperoleh dapat disimpulkan bahwa
keadaan pertumbuhan bayi jika perlu. paritas ibu hamil di Puskesmas
Satu - satunya hal yang dapat mengatasi Sawahan Surabaya tahun 2016
hipertensi dalam kehamilan adalah mayoritas multipara sebanyak 38 orang
melahirkan, jika hipertensi berubah (58,46%)..
menjadi lebih buruk, dokter akan
menganjurkan kelahiran prematur untuk
mencegah yang terburuk. Kelahiran ini



83

Umur Kejadian hipertensi pada ibu hamil


Umur ibu hamil dikategorikan menunjukkan bahwa ibu hamil yang
menjadi tiga kategori yaitu : < 20 tahun, mengalami hipertensi sebanyak 23 orang
20-35 tahun, dan > 35 tahun. Data yang (35,38%).
dikumpulkan menunjukkan bahwa umur
ibu hamil di Puskesmas Sawahan Analisa Data Menggunakan Tabulasi
Surabaya pada tahun 2011 mayoritas Silang
berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 35 Berdasarkan data yang diperoleh dari
orang (53,85%). penelitian yang telah silakukan maka dapat
dibuat tabulasi silang. Untuk lebih jelasnya
Hipertensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4 Tabulasi Silang antara Paritas dengan Kejadian Hipertensi dalam kehamilan di
Puskesmas Sawahan Surabaya Periode Januari – Juni 2017
Kejadian Hipertensi
Jumlah
Paritas Tidak Hipertensi Hipertensi

Σ % Σ % Σ %
Primipara+ Grandemultipara 20 74,07 7 25,93 27 100
Multipara 22 57,89 16 42,11 38 100
Jumlah 42 64,62 23 35,38 65 100
Sumber : Data Sekunder rekam medik ibu hamil Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4 disimpulkan bahwa dengan ibu paritas multipara yang mengalami
mayoritas ibu paritas primipara dan hipertensi sebanyak 16 orang (42,11%).
grandemultipara tidak mengalami hipertensi
sebanyak 20 orang (74,07%) dibandingkan
Tabel 5 Tabulasi Silang antara Umur dengan Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan di
Puskesmas Sawahan Surabaya Periode Januari - Juli Tahun 2016
Kejadian Hipertensi
Jumlah
Umur (Tahun) Tidak Hipertensi Hipertensi

Σ % Σ % Σ %
<20 + >35 12 40 18 60 30 100
20-35 30 85,71 5 14,29 35 100
Jumlah 42 64,62 23 35,38 65 100
Sumber : Data Sekunder rekam medik ibu hamil Tahun 2016
Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan <20 tahun dan >35 tahun yang mengalami
mayoritas ibu umur 20-35 tahun tidak hipertensi sebanyak 18 orang (60%)
mengalami hipertensi sebanyak 30 orang
(85,71%) dibandingkan dengan ibu umur
Tabel 6 Hubungan Antara Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan
Di Puskesmas Sawahan Surabaya Periode Januari-Juni Tahun 2016
Kejadian Hipertensi
Paritas Jumlah
Tidak Hipertensi Hipertensi
Primipara + 17,45 14,86
grandemultipara 20 7 27

Multipara 24,55 13,45


22 16 38
Jumlah 42 23 65
Sumber : Data Sekunder rekam medik ibu hamil Tahun 2016
Berdasarkan pada variabel menjadi 2 kategori untuk dilakukan
paritas dilakukan reduksi 3 kategori uji Chi-square. Sehingga didapatkan



84

bahwa χ2 hitung > χ2 tabel yaitu 5,27 hubungan paritas ibu hamil dengan
> 3,84, maka H0 ditolak berarti ada kejadian hipertensi dalam kehamilan.

Tabel 7 Hubungan Antara Umur Ibu Hamil Dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di
Puskesmas Sawahan Surabaya Periode Januari-Juni Tahun 2017
Kejadian hipertensi
Umur (Tahun) Jumlah
Normal Hipertensi
< 20 + > 35 19,38 14,86 30
12 18
20 – 35 22,61 12,38
30 5 35
Jumlah 42 23 65
Sumber : Data Sekunder rekam medik ibu hamil Tahun 2016
Pada variabel umur yang sodium, ikan, dan berolahraga (senam
digunakan adalah skala nominal, hamil, jalan santai dipagi hari). Dan
sehingga didapatkan bahwa χ2 hitung > pengobatan biasanya hanya istirahat dan
χ2 tabel yaitu 10,28 > 3,84, maka H0 pemantauan tekanan darah yang lebih
ditolak berarti ada hubungan umur ibu sering, serta mengenali tanda-tanda
hamil dengan kejadian hipertensi dalam hipertensi sedini mungkin sehingga ibu
kehamilan. tidak sampai mengalami preeklamsi.
Dari hasil analisis di atas dapat Dalam hal ini kita sebagai tenaga
disimpulkan bahwa ada hubungan kesehatan harus meningkatkan mutu
antara paritas dan umur ibu hamil pelayanan serta benar-benar mengenali
dengan kejadian hipertensi dalam tanda-tanda kejadian hipertensi,
kehamilan sehingga kejadian hipertensi dalam
kehamilan dapat dideteksi sedini
PEMBAHASAN mungkin.
Hubungan Paritas Ibu Hamil Dengan Oleh karena itu, upaya yang
Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan harus dilakukan petugas kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian adalah menanggulangi hipertensi pada
disimpulkan bahwa mayoritas ibu ibu hamil dengan cara memberikan
paritas primipara dan grandemultipara penyuluhan kesehatan tentang
tidak mengalami hipertensi . peningkatan gizi kepada ibu hamil
Uji Chi-square hubungan terutama yang mengalami hipertensi
antara paritas dengan kejadian dalam kehamilan. Peningkatan gizi ibu
hipertensi dalam kehamilan dapat hamil ini dapat dilakukan dengan
disimpulkan ada hubungan antara mengkonsumsi makan makanan yang
paritas dengan kejadian hipertensi bergizi seimbang dan tanpa harus
dalam kehamilan. Karena pada mahal, serta makan yang mengandung
multipara disebabkan karena terlalu rendah garam. Dengan makanan yang
seringnya rahim tegang saat kehamilan rendah garam dapat mencegah
dan terjadi penurunan angiotensin, terjadinya oedem. Selain itu dilakukan
renin dan aldosteron sehingga dijumpai penyuluhan kesehatan, petugas
edema, hipertensi dan proteuria. Pada kesehatan harus melakukan kunjungan
multipara kejadian hipertensi dalam rumah ibu hamil yang sudah ada dalam
kehamilan lebih tinggi oleh sebab itu program Puskesmas sehingga dapat
untuk mencegah terjadinya hipertensi mencegah terjadinya hipertensi dalam
pada ibu hamil harus melakukan kahamilan
pemeriksaan antenatal care yang teratur,
melakukan diet sehat dengan
mengkonsumsi makanan seperti buah-
buahan, sayuran, makanan rendah



85

Hubungan umur ibu hamil dengan terutama pada usia > 35 tahun dengan
kejadian hipertensi dalam kehamilan. cara menganjurkan ibu untuk
Berdasarkan hasli penelitian melakukan pemeriksaan kehamilan
dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu secara rutin guna untuk memantau
umur 20-35 tahun tidak mengalami tekanan darah, memberikan terapi
hipertensi. antihipertensi, menganjurkan ibu untuk
Uji Chi-square hubungan istirahat yang cukup, serta
antara umur dengan kejadian hipertensi menganjurkan ibu untuk melakukan diit
dalam kehamilan dapat disimpulkan ada rendah garam
hubungan antara umur dengan kejadian
hipertensi dalam kehamilan. Pada SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini didapatkan bahwa Simpulan
mayoritas ibu hamil yang mengalami Ada hubungan antara paritas
hipertensi dan keahamilan mempunyai dan umur ibu hamil dengan kejadian
umur > 35 tahun. Hal ini disebabkan hipertensi dalam kehamilan di
karena pada usia ini mudah terjadi Puskesmas Sawahan Surabaya Periode
penyakit pada ibu dan organ kandungan Januari-Juni Tahun 2016.
yang menua. Pada usia ini cenderung
mengalami hipertensi karena Saran
disebabkan adanya penyakit yang Diharapkan ibu hamil mendapat
menyertai seperti gangguan ginjal, pengetahuan tentang tanda bahaya ibu
diabetes mellitus serta hipertensi hamil sehingga ibu rutin memeriksakan
sehingga menyebabkan perubahan kehamilannya agar tidak terjadi
patologi yaitu terjadinya spasme komplikasi / penyulit pada saat
pembuluh darah yang menuju organ persalinan.
penting sehingga menimbulkan Diharapkan ibu hamil yang
gangguan metabolisme jaringan, mengalami hipertensi dalam kehamilan
gangguan peredaran darah dan dianjurkan mengkonsumsi makanan
mengecilnya aliran darah sehingga seperti buah-buahan, sayuran, makanan
menimbulkan preeklamsi (Manuaba, rendah sodium, ikan, dan berolahraga
1998 : 240). (senam hamil, jalan santai dipagi hari).
Pada penelitian ini kejadian Diharapkan ibu hamil rutin
hipertensi mayoritas terjadi pada umur melakukan pemantauan tekanan darah
> 35 tahun. Hal ini bisa disebabkan yang lebih sering, serta mengenali
karena adanya penyakit yang menyertai tanda-tanda hipertensi sedini mungkin
dan kemungkinan ibu jarang untuk sehingga ibu tidak sampai mengalami
melakukan pemeriksaan kehamilan preeklamsi.
sehingga kejadian hipertensi dalam .
kehamilan tidak dapat dideteksi sedini KEPUSTAKAAN
mungkin. Adinihardja K. Panji,. 2005. Tinjauan
Sebagai petugas kesehatan Antropologi Kesehatan Reproduksi.
khususnya bidan, upaya yang harus Dalam Sarwomo P, editor. Bunga
dilakukan melihat kejadian hipertensi Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial.
dalam kehamilan mayoritas terjadi pada Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
ibu hamil yang berumur > 35 tahun Prawirohardjo.
adalah dengan memberikan penyuluhan Alimul, Aziz. 2010. Metode penelitian
tentang bagaimana cara mencegah Kebidanan dan teknik Analisis Data.
hipertensi dalam kehamilan, penyuluhan Jakarta : Salemba Medika.
tentang peningkatan gizi seimbang Baston, Helen. 2001. Midwifery Essentials :
terutama penyuluhan tentang makanan- Antenatal. Jakarta : EGC.
makanan yang dapat menyebabkan Bobak, Lowdermilk, dan jensen. 2004. Buku
hipertensi. Sedangkan upaya untuk Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
menangani hipertensi kehamilan EGC



86

Budijanto dan Prajoga. 2005. Metode


Penelitian. Surabaya : P3SKK.
Dinkes Jatim. 2011. Profil Kesehatan Jawa
Timur tahun 2010. Surabaya : Dinkes
Jatim.
Dinkes Jatim. 2012. Profil Kesehatan Jawa
Timur tahun 2011. Surabaya : Dinkes
Jatim.
Dinkes Jatim. 2013. Profil Kesehatan Jawa
Timur tahun 2012. Surabaya : Dinkes
Jatim.
Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran
Dorland. Jakarta : EGC
Hurlock. 1998. Psikologi Perkembangan.
Jakarta : EGC
Kepmenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI 2010.
Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Jakarta : Kemenkes
RI 2010.
Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC
Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu
Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina
Pustaka.
Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal
pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga
University Press.
Saifuddin, A. B, et al. 2009. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Saifuddin, A. B, et al. 2010. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika.
Wylie, Linda. 2010. Essensial Anatomi dan
Fisiologi dalam Asuhan Maternitas.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai