Pendahuluan
2
Struktur ageing population merupakan cerminan dari semakin
tingginya rata-rata Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia.
Tingginya UHH merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian
pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Sejak tahun 2004 -
2019 memperlihatkan adanya peningkatan Usia Harapan Hidup di Indonesia
dari 68,6 tahun menjadi 71,2 tahun dan proyeksi tahun 2030-2035 mencapai
72,2 tahun. Dengan terjadinya peningkatan umur harapan hidup karena
peningkatan taraf hidup dan keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan
dengan akibat meningkatkatnya populasi penduduk lansia.3
Sekitar 80% Lansia mengalami kondisi kronis yang dihubungkan
dengan penyakit degeneratif. Menurut Riskesdas tahun 2017, 10 penyakit
terbanyak yang diderita lansia di Indonesia adalah hipertensi, artritis, stroke,
PPOK, DM, kanker, penyakit jantung koroner, batu ginjal, gagal jantung, dan
gagal ginjal. Dapat dilihat bahwa penyakit kronis dan degeneratif masih
menempati urutan yang tingi dalam penyakit yang diderita lansia. Angka
kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan tergolong sebagai indikator
kesehatan negatif. Semakin rendah angka kesakitan menunjukkan derajat
kesehatan penduduk yang semakin baik. Angka kesakitan penduduk lansia
tahun 2017 sebesar 28,05% artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia
terdapat 28 orang di antaranya mengalami sakit. Bila dilihat
perkembangannya dari tahun 2005-2017, derajat kesehatan penduduk lansia
mengalami peningkatan yang ditandai dengan menurunnya angka kesakitan
pada lansia.2,4,5,6
Program-program kesehatan yang ada saat ini belum cukup
memberikan perhatian terhadap kondisi lansia yang jumlahnya semakin
bertambah. Salah satu contohnya adalah masih kurangnya bentuk pembinaan,
pemeriksaan, pengobatan, dan penyuluhan kepada kelompok lansia ini.
Sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan dan pembinaan
3
kesehatan terhadap lanjut usia tersebut yang mulai diberikan pada pra lanjut
usia (usia 45-59 tahun).2,7
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Berdasarkan data dari Depkes RI, jumlah populasi Lansia di
Indonesia tahun 2019 mencapai 25,9 juta atau 9,77%.
1.2.2 Peningkatan angka usia harapan hidup mengakibatkan jumlah
lansia semakin banyak.
1.2.3 Sekitar 80% Lansia mengalami kondisi kronis seperti penyakit
terbanyak yang diderita lansia di Indonesia adalah hipertensi,
artritis, stroke, PPOK, DM, kanker, penyakit jantung koroner, batu
ginjal, gagal jantung, dan gagal ginjal.
1.2.4 Program-program kesehatan yang ada saat ini belum cukup
memberikan perhatian terhadap kondisi lansia yang jumlahnya
semakin bertambah.
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui masalah, penyebab masalah, dan
penyelesaian masalah yang terdapat pada program Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Wanakerta, Karawang pada
periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019
menggunakan pendekatan sistem.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1. Diketahuinya frekuensi pertemuan kelompok lansia per tahun
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wanakerta periode Oktober
2018 sampai dengan September 2019.
1.3.2.2. Diketahuinya cakupan penimbangan dan pengukuran tinggi
badan lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wanakerta
periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.
1.3.2.3. Diketahuinya cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada
lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wanakerta periode
Oktober 2018 sampai dengan September 2019.
5
1.3.2.4. Diketahuinya cakupan pemeriksaan laboratorium pada lansia di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Wanakerta periode Oktober
2018 sampai dengan September 2019.
1.3.2.5. Diketahuinya cakupan penyuluhan pada lansia di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wanakerta periode Oktober 2018 sampai
dengan September 2019.
1.3.2.6. Diketahuinya frekuensi kegiatan rujukan pada lansia di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wanakerta periode Oktober 2018
sampai dengan September 2019.
1.3.2.7. Diketahuinya pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
kesehatan lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wanakerta
periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.
6
1.4 Manfaat
1.4.1. Bagi Evaluator
1.4.1.1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama menempuh pendidikan.
1.4.1.2. Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut melalui strategi Puskesmas
Santun Lansia di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.
1.4.1.3. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas khususnya pada Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dan
merangsang cara berpikir kritis dan ilmiah.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
1.4.2.1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.
1.4.2.2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran
sertanya di bidang kesehatan.
1.4.2.3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai
universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas.
1.4.3. Bagi Puskesmas Wanakerta
1.4.3.1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan
program Puskesmas khususnya pada Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut disertai dengan usulan atau saran sebagai
pemecahan masalahnya.
1.4.3.2. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih
mengaktifkan program Puskesmas Santun Lansia sehingga
memenuhi target cakupan program.
1.4.3.3. Memberikan masukan dalam meningkatkan kerjasama dan
membina peran serta masyarakat dalam melaksanakan program
Puskesmas Santun Lansia secara optimal.
1.4.4. Bagi Masyarakat
1.4.4.1. Memperbaiki program sehingga pelayanannya menjadi lebih baik
bagi masyarakat.
7
1.4.4.2. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan
mengikuti program Puskesmas Santun Lansia.
1.5. Sasaran
Seluruh penduduk laki-laki dan perempuan yang berusia 45-59 tahun
(pra Lansia), berusia 60-69 tahun (Lanjut usia), lansia risiko tinggi yang
berusia ≥ 70 tahun atau ≥ 60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wanakerta
periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.
8
Bab II
Materi dan Metoda
2.1. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil
kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program Pelayanan Kesehatan Kelompok
Usia Lanjut di wilayah kerja Puskesmas Wanakerta, Karawang periode Oktober
2018 sampai dengan September 2019, yang dilaksanakan oleh 10 Posyandu
Lansia dari 10 desa binaan Puskesmas Wanakerta, yang berisi kegiatan :
2.2 Metoda
9
dengan pendekatan sistem. Data dibandingkan dengan tolok ukur menggunakan
pendekatan sistem sehingga ditemukan masalah pada program pelayanan
kesehatan kelompok usia lanjut. Apabila masalah yang ditemukan banyak, maka
dilakukan prioritas masalah. Pemecahan masalah diberikan dalam bentuk usulan
dan saran berdasarkan penyebab dari masing-masing unsur keluaran, dengan
menggunakan pendekatan sistem.
10
Bab III
Kerangka Teoritis
11
5. Umpan balik (feedback), adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi
sistem tersebut
6. Dampak (impact), adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu
sistem.
12
Tolok Ukur
Tolok ukur terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan,
umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus
dicapai dalam program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.
13
Bab IV
Penyajian Data
14
Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Wanakerta terdiri dari
10 (sepuluh) desa dan berikut nama-nama desa tersebut adalah :
1. Wanajaya
2. Wanakerta
3. Wanasari
4. Karangmulya
5. Mulyajaya
6. Mekarmulya
7. Parungsari
8. Karangligar
9. Margamulya
10. Margakaya
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Wanakerta adalah
sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Wadas.
- Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Pangkalan.
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bekasi.
- Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ciampel.
4.2.2.Data Demografi
4.2.2.1 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Wanakerta pada Tahun
2018 adalah 49.1022 jiwa dan meliputi 17.418 Kepala Keluarga.
16
4.2.4. Data Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wanakerta:
1. Taman Kanak-Kanak : 4 buah
2. SD Negeri : 13 buah
3. Madrasah Ibtidaiyah : 3 buah
4. SMP : 2 buah
5. Pondok Pesantren : 3 buah
6. RaudhatulAthfal / RA : 1 buah
7. S M A : 3 buah
4.3 Data Khusus
4.3.1. Masukan
Tenaga
Pimpinan Puskesmas : 1 orang
Dokter Umum : 2 orang
Bidan : 23 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Koordinator dan Pelaksana Program : 1 orang
Petugas Pendaftaran : 2 orang
Petugas Farmasi : 2 orang
Petugas Laboratorium : 1 orang
Dana
Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) : Ada
Sarana
Sarana Medis
- Stetoskop
Dalam gedung : 2 buah
Luar gedung : 1 buah
- Tensimeter
Dalam gedung : 2 buah
17
Luar gedung : 1 buah
- Timbangan berat badan
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
18
- Pengukur Tinggi badan
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
- Labolatorium (lab sederhana)
Dalam gedung :1
Luar gedung :1
- KMS Lansia
Dalam gedung : Ada
Luar gedung : Ada
Metode
Frekuensi kegiatan Posyandu Lansia
Frekuensi pertemuan Posyandu Lansia dijadwalkan teratur minimal 1x
perbulan untuk setiap desa.
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan serta pemeriksaan
aktifitas sehari-hari
Penimbangan dilakukan dengan cara lansia berdiri tegak tanpa alas kaki
kemudian tinggi badan diukur dengan menggunakan alat pengukur tinggi
badan. Hasil pengukuran berat dan tinggi badan dicantumkan ke dalam
KMS. Dan menanyakan bagaimana kegiatan dasar dalam kehidupan,
19
seperti makan/minum, buang air kecil/besar, naik turun tempat tidur dan
sebagianya.
20
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan dengan cara melakukan
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan status mental dan mencatat
keluhan Lansia pada saat datang ke puskesmas atau pada saat hadir pada
kegiatan Posbindu yang dilakukan sebulan sekali di tiap desa kemudian
dicantumkan ke dalam buku pemantauan kesehatan pribadi Lansia.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dilakukan atas indikasi pada lansia yang datang ke
Puskesmas ataupun Posyandu Lansia yang dilakukan di setiap desa.
Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan gula darah, kadar
hemoglobin, kolesterol, asam urat, dan protein dalam urin.
Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di dalam gedung Puskesmas ataupun di luar gedung
saat pelaksanaan Posyandu Lansia dengan topik yang berhubungan dengan
penyakit-penyakit yang sering diderita oleh lansia dan bagaimana cara
lansia memperbaiki kualitas hidup dalam rangka menghindari penyakit-
penyakit tersebut. Penyuluhan juga dapat dilakukan saat melakukan
kunjungan ke rumah.
Kegiatan Rujukan
Memberikan pelayanan rujukan di puskesmas yang dapat dilakukan secara
vertikal dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan spesifik di
rumah sakit, atau secara horizontal ke sarana tingkat pelayanan yang
mempunyai sarana lebih lengkap.
Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan dengan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP).
Pencatatan dilakukan setiap kali selesai kegiatan Posyandu Lansia dan
pelaporan dilakukan setiap bulan, dimana laporan tersebut kemudian
disampaikan ke pengelola SP2TP puskesmas, untuk dilakukan
rekapitulasi dan kemudian hasilnya dilakukan untuk evaluasi. Pelaporan
21
juga dilakukan setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang.
Kegiatan Penunjang Lansia
Kegiatan olahraga antara lain senam, gerak jalan santai, dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kebugaran. Kegiatan ini biasanya
dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Pelaksanaan kegiatan lintas sektoral
Kegiatan lintas sektoral dalam upaya kesehatan lanjut usia dilakukan
dengan
pengajian dan ceramah agama yang diberikan oleh tokoh-tokoh agama
setempat di
luar puskesmas. Agar menarik perhatian sehingga datang ke Posyandu
Lansia.
22
4.3.2. Proses
A) Perencanaan
Frekuensi kegiatan Posyandu Lansia
Dilakukan kegiatan posbindu menggunakan sistem 5 meja di masing-
masing desa yang dilakukan oleh kader didampingi petugas program
Lansia. Pada setiap awal bulan dijadwalkan pelaksanaan kegiatan
Posyandu Lansia di setiap desa yang dilakukan pukul 08.00-11.00 WIB.
Penimbangan dan pengukuran tinggi badan serta pemeriksaan aktifitas
sehari-hari
Dilakukan 1 bulan sekali oleh petugas Posyandu Lansia atau kader di
masing-masing Posyandu Lansia pada pukul 08.00-11.00. Dilakukan di
dalam gedung setiap hari kerja oleh dokter atau perawat di Puskesmas
Wanakerta pada pukul 08.00-14.30.
Pemeriksaan kesehatan berkala
Dilakukan 1 bulan sekali dengan memeriksa tekanan darah, status mental,
dan pencatatan keluhan lansia oleh petugas Posyandu Lansia atau kader di
masing-masing Posyandu Lansia pukul 08.00-11.00. Dilakukan di dalam
gedung dilakukan setiap hari kerja oleh dokter atau perawat di Puskesmas
Wanakerta pada pukul 08.00-12.00 WIB.
Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan pemeriksaan laboratorium di puskesmas setiap hari kerja atau
pemeriksaan gula darah sewaktu di Posyandu Lansia setiap bulan atas
indikasi oleh petugas laboratorium di Puskesmas Wanakerta atau petugas
lansia di Posyandu Lansia pukul 08.00-11.00 WIB.
Penyuluhan
Dilakukan 1 bulan sekali dengan pemberian materi kesehatan lansia oleh
petugas Posyandu Lansia atau kader di masing-masing Posyandu Lansia.
Materi penyuluhan yang disampaikan meliputi penyakit-penyakit yang
sering diderita oleh lansia, cara hidup sehat pada lansia, makanan yang
dianjurkan dan dipantang, dan masalah kesehatan lainnya. Dilakukan di
23
dalam gedung penyuluhan secara perorangan dilakukan oleh petugas
kesehatan, baik dokter maupun perawat, pada setiap pasien yang datang
berobat ke BP puskesmas Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB setelah
selesai dilakukan pemeriksaan.
Kegiatan Rujukan
Memberikan pelayanan rujukan di puskesmas yang dapat dilakukan secara
vertikal dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan spesifik di
rumah sakit, atau secara horizontal ke sarana tingkat pelayanan yang
mempunyai sarana lebih lengkap.
Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukan setiap selesai kegiatan Posyandu Lansia oleh
petugas posyandu
lansia atau kader. Pelaporan dilakukan akhir bulan oleh petugas program
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Wanakerta.
Senam Lansia
Dilakukan 1 bulan sekali oleh petugas lansia atau kader di masing-masing
posyandu
lansia
Pelaksanaan kegiatan lintas sektoral
Dilakukan 1 bulan sekali dengan berbagai jenis kegiatan oleh petugas
lansia dan
kader di masing-masing Posyandu Lansia yang melibatkan tokoh
masyarakat
setempat.
B) Pengorganisasian
Pengorganisasian tertulis dan pembagian tugas dalam melaksanankan
program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di UPTD Puskesmas
Wanakerta, Karawang.
24
Struktur Organisasi Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Puskesmas Wanakerta 2018
Kepala Puskesmas
Guruh Sapta, SKM
Kepala Tata Usaha
Hj. Laela Jamilah, SKM
Koordinator Program Lansia
Hj. Atikah Nurlatipah, Am keb
25
oleh petugas kesehatan. Namun tidak semua lansia yang datang melakukan
pemeriksaan kesehatannya.
26
Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan pemeriksaan laboratorium di puskesmas setiap hari kerja atas
indikasi atau pemeriksaan gula darah sewaktu di Posyandu Lansia setiap
bulan namun tidak dilakukan pencatatan sesuai dengan usia.
Penyuluhan
Dilakukan 1 bulan sekali dengan pemberian materi kesehatan lansia oleh
petugas Posyandu Lansia atau kader di masing-masing Posyandu Lansia.
Namun tidak setiap desa mendapatkan penyuluhan setiap bulannya.
Kegiatan Rujukan
Kegiatan rujukan selalu diusahakan untuk dilakukan, namun pasien sering
kali menolak untuk dirujuk dengan beberapa alasan antara lain; masalah
biaya, transportasi, pendamping, dan sebagainya.
Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan selalu diusahakan untuk dilakukan setiap selesai kegiatan
Posyandu Lansia oleh petugas Posyandu Lansia atau kader. Dan pelaporan
dilakukan akhir bulan oleh petugas program Pelayanan Kesehatan Usia
Lanjut di Puskesmas Wanakerta, namun sering kali hasil pelaporan tidak
ada dengan alasan: kader yang berganti-ganti dan data tidak diserah
terimakan dari kader sebelumnya.
Senam Lansia
Dilakukan 1 bulan sekali di Puskesmas Wanakerta oleh petugas lansia dan
kader Posyandu Lansia yang telah dibimbing di masing-masing posbindu.
Pelaksaan kegiatan lintas sektoral
Upaya dilakukannya kegiatan lintas sektoral seperti pengajian agama
sudah dilakukan namun tidak adanya pencatatan dari kegiatan tersebut.
D) Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan
- Bulanan.
Rapat
27
- Rapat evaluasi bulanan dilakukan pada awal bulan berikutnya.
28
4.3.3. Keluaran
a) Frekuensi Posyandu Lansia : 12 kali dalam 1 tahun
b) Kehadiran kader saat Posyandu Lansia : 3 orang tiap desa
c) Cakupan Pelayanan Kesehatan
Jumlah lansia sehat yang mendapatkan pelayanan kesehatan terdiri dari pralansia
(45-59 tahun) dan 50% kelompok lansia (60-69 tahun) periode Oktober 2018-
September 2019 sebanyak 6.870 orang. Sedangkan jumlah seluruh
anggota kelompok lansia adalah 35.239 orang. Cakupan lansia sehat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Wanakerta Periode
oktober 2018- September 2019 :
Cakupan Pelayanan Kesehatan = Jumlah Lansia sehat yang mendapatkan pelayanan keshatan x100%
Jumlah seluruh anggota kelompok lansia
=xxxxxxx X 100%
Xxxxxx
=xx%
=xxxxxxx X 100%
Xxxxxx
=xx%
29
Target cakupan pelayanan kesehatan pralansia selama 12 bulan adalah 100%,
maka besar masalah
b. Senam Lansia
Tidak ada data frekuensi pelaksanaan senam lansia periode Oktober 2018 sampai
September 2019 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Klari.
4.3.4 Lingkungan
a) Fisik :
Lokasi : Lokasi Posyandu Lansia mudah dijangkau oleh para lansia
dengan sarana transportasi yang ada (sepeda motor). Terdapat akses
jalan yang bisa dilalui sepeda motor yang mudah dijangkau. Sebagian
jalan masih berlubang-lubang dan masih banyak jalan yang belum
diaspal (berbatu-batu) tidak mempengaruhi pelaksanaan program
secara signifikan.
Iklim : Iklim tidak mempengaruhi pelaksanaan program di lapangan.
Fasilitas kesehatan lain : Tersedia fasilitas kesehatan lain dan dapat
bekerja sama dengan baik
b) Non Fisik:
Tingkat pendidikan masyarakat yaitu mayoritas penduduk dengan
tamat SMA 6,74% SMP 20,42% SD 35,54% tidak sekolah 35,37%,
lain-lain 1,93%, sehingga kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan di usia tua kurang.
Keadaan sosial ekonomi masih rendah yaitu dengan mayoritas mata
pencaharian sebagai petani yaitu buruh 54,06%, dan petani 40,02%
Agama mayoritas yaitu Islam sebesar 99,99%.
30
4.3.5 Umpan Balik
Terdapat pencatatan dan pelaporan setiap bulan, sesuai dengan waktu dan
dibagi berdasarkan usia yang akan dapat digunakan sebagai masukan
untuk perencanaan program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut selanjutnya.
4.3.6 Dampak
a) Dampak Langsung : diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan lansia
dan mewujudkan lansia yang mandiri.
b) Tidak Langsung : diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup
31
Bab V
Pembahasan
5.1 Masalah Menurut Variabel Keluaran
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1 Sarana
Medis :
ada
- Buku kesehatan lansia tidak semua (+)
lansia
ada memiliki
- Pengukur tinggi badan
di luar gedung tidak ada
ada (+)
Non medis :
ada
‐ Loket khusus lansia
‐ Ruang konseling ada tidak ada (+)
khusus lansia ada
‐ Loket obat khusus
tidak ada (+)
lansia ada
‐ Ruang pelayanan
ada tidak ada (+)
rujukan khusus lansia
‐ Alat peraga
32
penyuluhan tidak ada (+)
3. Pelaksanaan
a. Frekuensi Dilakukan satu Dilakukan satu
pelaksanaan bulan satu kali bulan satu kali,
pertemuan setiap desa di desa tertentu, (+)
33
kegiatan belum adanya
posbindu jadwal pasti dan
lansia kurang
lengkapnya
pencatatan
kegiatan.
- Tidak ada
pencatatan ke
dalam buku
kesehatan lansia
c. Pemeriksaan Dilakukan -Pemeriksaan
laboratorium pemeriksaan rutin setiap tiga (+)
34
sederhana laboratorium bulan belum
berkala setiap 3 dilakukan
bulan pada - Tidak ada
lansia laboratorium
sederhana di
luar gedung.
Pemeriksaan
laboratorium
hanya
berdasarkan
indikasi
penyakit saja
35
waktu yang
dimiliki oleh
koordinator dan
kader setempat
36
Bab VI
Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang ditemukan dalam evaluasi Program Kesehatan Lansia di
Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Oktober 2018 sampai dengan
September 2019, sebagai berikut:
Dari Lingkungan
‐ Kurangnya kesadaran lansia terhadap pentingnya pemeriksaan
kesehatan dan pemeriksaan laboratorium baik dalam kunjungan
langsung ke Puskesmas maupun melalui kegiatan Posbindu
‐ Kurangnya kesadaran dan partisipasi keluarga lansia dan
masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam upaya kesehatan
lansia
38
Bab VII
Prioritas Masalah
7.1 Masalah menurut Keluaran
a. Rendahnya cakupan lansia Sehat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sebesar 11,36% dari target 100% (masalah sebesar 88,64%)
b. Rendahnya cakupan lansia Sakit yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sebesar 64,13% dari target 100% (masalah sebesar 35,87%)
39
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
40
- Pelaksanaan program hanya menunggu lansia untuk datang
sehingga kurang dilakukannya penyuluhan ke rumah lansia
yang tidak mengikuti kegiatan posbindu
- Minimnya alat peraga penyuluhan
- Penyuluhan hanya dilakukan oleh petugas kesehatan,
sementara kader terlatih tidak ikut serta dalam memberikan
penyuluhan
- Masih kurangnya kehadiran lansia dalam pelaksanaan kegiatan
Penyelesaian masalah :
- Membuat perencanaan pasti mengenai jadwal kegiatan yang
memenuhi kaidah perencanaan yaitu berisi 5W + 1 H serta dana
yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan
- Melengkapi sarana seperti buku kesehatan lansia, alat pengukur
tinggi badan dan prasarana seperti loket pendaftaran khusus
lansia, ruang konseling khusus lansia, loket obat khusus lansia,
ruang pelayanan rujukan khusus lansia, dan alat peraga
penyuluhan di dalam gedung agar lansia lebih merasa aman dan
nyaman ketika melakukan pemeriksaan kesehatan
- Membuat pembagian tugas dengan jelas secara tertulis agar
masing petugas mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
maksimal
- Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana rutin tiga bulan
sekali sebagai suatu penapisan atau skrining dan melengkapi
sarana seperti dipstik untuk pemeriksaan urin
- Melakukan pelatihan kader, terutama dalam hal untuk menyuluh
masyarakat, sehingga pelaksanaan penyuluhan dapat dibantu
juga oleh kader terlatih
- Menyusun materi penyuluhan yang menarik dan menyediakan
alat peraga penyuluhan seperti brosur, spanduk, presentasi
power point, ataupun video supaya lebih menarik minat lansia
dan lebih mudah dimengerti oleh lansia
41
- Memotivasi lansia dan membangun kerjasama dengan keluarga
agar dapat berperan serta dalam mendukung, mengantarkan
serta menemani lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
Penyelesaian masalah :
- Membuat perencanaan pasti mengenai jadwal kegiatan yang
memenuhi kaidah perencanaan yaitu berisi 5W + 1 H serta dana
yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan
- Melengkapi sarana seperti buku kesehatan lansia, alat pengukur
tinggi badan dan prasarana seperti loket pendaftaran khusus
lansia, ruang konseling khusus lansia, loket obat khusus lansia,
ruang pelayanan rujukan khusus lansia, dan alat peraga
penyuluhan di dalam gedung agar lansia lebih merasa aman dan
nyaman ketika melakukan pemeriksaan kesehatan serta
laboratorium luar gedung.
- Membuat pembagian tugas dengan jelas secara tertulis agar
masing petugas mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
maksimal
- Melakukan pelatihan kader, terutama dalam hal untuk menyuluh
masyarakat, sehingga pelaksanaan penyuluhan dapat dibantu
juga oleh kader terlatih
- Menyusun materi penyuluhan yang menarik dan menyediakan
alat peraga penyuluhan seperti brosur, spanduk, presentasi
power point, ataupun video supaya lebih menarik minat lansia
dan lebih mudah dimengerti oleh lansia
- Memotivasi lansia dan membangun kerjasama dengan keluarga
agar dapat berperan serta dalam mendukung, mengantarkan
serta menemani lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
43
Bab IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program upaya kesehatan Lansia yang
dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPDT Puskesmas DTP
Wanakerta, Kabupaten Karawang periode Oktober 2018 sampai dengan
September 2019 didapatkan data bahwa:
a. Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan program upaya
kesehatan usia lanjut yaitu sebanyak 12 kali/12 bulan dari target
minimal 12 kali per tahun. Jumlah kehadiran kader pada saat setiap
pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan usia lanjut yaitu
sebanyak 3-4 orang.
b. Cakupan lansia sehat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar
11,36% dari target 100% (masalah sebesar 88,64%)
c. Cakupan lansia sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar
64,13% dari target 100% (masalah sebesar 35,87%)
d. Tidak ada data frekuensi kegiatan senam lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Wanakerta.
44
9.2 Saran
9.2.1 Bagi Kepala Puskemas Wanakerta
-. Membuat dan membagikan tugas secara jelas kepada setiap
orang yang tercantum dalam struktur organisasi program lansia
45
DAFTAR PUSTAKA
1. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat Statistik; 2019.
46
Lampiran
47
Lampiran I. Variabel dan Tolok Ukur
Kunjungan Rumah
Oleh kader disertai petugas bagi
anggota kelompok Lansia yang
tidak datang, dalam rangka
kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat
Kegiatan penunjang lansia Antara lain senam Lansia, gerak
jalan santai, dan lain sebagainya
untuk meningkatkan kebugaran.
e. Pemanfaatan pelayanan
Dilakukan dengan ciri-ciri santun
puskesmas
lansia.
2. SMP 20,42%
3. SMA 6,74%
4. Tidak Sekolah 35,37%
5. Lain-lain 1,93%
Sumber: Data demografi Puskesmas Wanakerta tahun 2018
Tabel 2.5 Klasifikasi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Wilayah
Kerja Puskesmas Wanakerta
No. Pekerjaan Persentase
1. Buruh 54,06%
2. Petani 40,02%
3. Karyawan swasta 0,91%
4. Lain-lain 4,48%
Sumber: Data demografi Puskesmas Wanakerta tahun 2018
Lampiran IV. Laporan Bulanan Puskesmas Wanakerta Periode Oktober
2018 sampai dengan September 2019
Tabel 2.6. Jumlah kunjungan lansia di posbindu wilayah kerja puskesmas
Wanakerta Periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019
Jumlah 12 33 48 12
Sumber : Data Pencatatan Bulanan Hasil Kegiatan Kesehatan Kelompok Usia
Lanjut Puskesmas Wanakerta
Tabel 2.9. Jumlah cakupan penimbangan, cakupan pemeriksaan kesehatan,
cakupan penyuluhan dan cakupan pemeriksaan lab di posbindu wilayah
kerja puskesmas Wanakerta Periode Oktober 2018 sampai dengan
September 2019
Bulan Penimbangan Pemeriksaan penyuluhan Pemeriksaan
kesehatan Lab
Oktober 2018 404 210 489 112
November 2018 408 256 592 146
Desember 2018 1381 197 97
433 146
Januari 2019 615 242
731
Februari 2019 1335 215 513 65
Maret 2019 403 179 487 178
April 2019 210 271 509 210
Mei 2019 651 112 474 45
Juni 2019 380 284 335 110
348 99
Juli 2019 299 255
416 69
Agustus 2019 319 185
789 286
September 2019 471 290