Anda di halaman 1dari 9

Spiritualitas Musik Reggae: Pengaruh Musik Reggae Terhadap Spiritualitas Seseorang

(Studi Kasus: Komunitas Reggae Jakarta Selatan)

A. Latar Belakang

Reggae merupakan salah satu aliran musik yang populer di Indonesia. Kemunculan
Reggae seolah memberikan warna baru bagi permusikan di Indonesia. Bahkan Reggae sendiri
menjadi inspirasi bagi musisi-musisi terkenal Indonesia seperti Iwan Fals, Dewa 19 dan
musisi-musisi lain. keberadaan musik Reggae bagai menjadi magnet yang menggetarkan hati
para musisi dan pencipta lagu Indonesia karena dalam musik reggae ada hal yang bersifat
religius maupun kritik politik yang bercerita tentang sebuah penindasan dari bangsa kulit
hitam yang memperjuangkan kebebasan. Musisi Indonesia mencoba mengangkat sisi
humanis tersebut. Meskipun tak semua lagu-lagu Reggae Indonesia mengambil hal itu dalam
lirik-lirik lagu ciptaannya. Berbicara tentang musik Reggae di Indonesia, tentu belum pas,
jika kita belum mengetahui bagaimana sejarah munculnya musik Reggae ke Indonesia.
Seperti kita ketahui musik Reggae masuk ke Indonesia tentu mengalami dinamika yang tidak
selalu mulus. Muncul, tenggelam, muncul lagi hingga bertahan sampai saat ini tentu
mengalami perjalanan yang panjang. Mari kita telusuri perkembangan musik Reggae di
Indonesia secara garis besarnya.

Sejarah musik Reggae di Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang.


Dimulai pada tahun 1980-an dengan munculnya band Reggae Abreso kemudian hits lagu
“Dansa Reggae” lagu ciptaan Melky Goeslow. Sebagai salah satu lagu “Reggae Pribumi”
yang memperkenalkan Reggae ke Masyarakat umum. Tahun 1986 muncul Black Company
kemudian beberapa tahun berikutnya Asian Roots lalu Asian Force, Abresso dan Jamming.

Pada tahun 1990-an Reggae sudah mulai padam, namun perjuangan untuk
mempertahankan masih ada. Tonny Q dan Imanez mencoba memperjuangkannya akan tetap
eksis walaupun Reggae hanya menjadi komunitas minoritas saat itu. setelah itu muncul musik
Ska yang merupakan cikal bakal music Reggae oleh Tipe X dan disusul oleh band-band lain.

Reggae muncul kembali pada tahun 2000-an, Welcome To My Paradise karya Steven
and Coconut Trezz lagu hits saat itu sempat menjadi populer. Perkembangan musik Reggae
mulai pesat meskipun tak sepesat aliran musik lain, hal ini ditandai dengan munculnya
komunitas-komunitas Reggae di sekitar Yogyakarta, Jakarta dan Bali kemudian banyak
musik yang diproduksi secara independent. Musik Reggae Indonesia pernah terdaftar sebagai
Headliners di acara Legend of Rasta Reggae Festival dimana diwakili oleh Tonny Q dan New
Rasta kemudian Shaggy Dog ikut bereperan serta pada Festival Mundial,Belanda.

Terlepas dari siapa dan bagaimana musisi memainkannya, Reggae telah hadir di
Dunia, khususnya Indonesia dengan seni hidup gaya Rastafariannya memberikan pesan,
kemanusian, persamaan ras, dan kedamaian bagi setiap manusia.1

Dari paparan di atas akan lebih penting jika kita membahas ajaran Rastafari yang
merupakan ruh dari musik Reggae. Secara garis besar kita dapat menarik pembahasan ini dari
dimana Rastafari ini muncul bagaimana kehidupan masyarakatnya sehingga menghasilkan
musik Reggae yang berhasil populer ke seluruh dunia.

Rastafarian atau gerakan Rastafari adalah sebuah gerakan agama baru yang mengakui
Haile Selassie I, mendiang kaisar Ethiopa, sebagai Raja diraja,Tuan dari segala Tuan dan
Singa Yehuda sebagai Jah (nama Rastafari untuk Tuhan, yang merupakan bentuk singkat
dari Yehovah yang dietemukan dalam Mazmur 68:4 dalam Alkitab versi Raja James), dan
bagian dari Tritunggal Kudus. Teologi Rastafari berpusat pada manifestasi hidup Jah, Tuhan
yang Maha Mengetahui dan Maha Mencintai. Rastafari berasal dari kata Ras Tafari nama
Haile Selassie I sebelum dinobatkan menjadi Kaisar. Gerakan ini muncul di Jamaika yang
merupakan negara kaum kulit hitam kelas pekerja dan petani pada awal tahun 1930-an, yang
berasal dari suatu penafsiran terhadap Alkitabi, aspirasi sosial politik kulit hitam, dan ajaran
nabi mereka, seorang penerbit dan organisator jamaika kulit hitam, Marcus Garvey, yang
visi politik dan budayanya ikut menolong menciptakan suatu pandangan dunia baru.2.

Gerakan Rastafari antara tahun 1870-1958 berkembang dalam tiga wilayah. tahap-
tahap singkat: (1) Marcus Garvey dan Ethiopianisme (1870-1930), (2) Penobatan Haile
Selassie I sebagai kaisar Ethiopia dan pembentukan awal gereja Rastafarian (1930-1949), (3)
munculnya iman remaja kulit hitam sebagai faksi militan dalam gerakan Rastafari (1949-
1958).

Asal usul Rastafarian dapat ditelusuri melalui Marcus Moziah Garvey yang
merupakan Nasional kulit hitam jamaika, yang lahir pada 17 Agustus 1887. Garvey
meninggalkan sekolah pada umur empat belas kemudian bekerja. Pada tahun 1910, Ia
meninggalkan Jamaika dan melakukan perjalanan secara luas ke seluruh Amerika Tengah

1
Jube’, Reggae:Musik, Spiritualitas, Dan Perlawanan Yogyakarta: O2, 2008, h.132-134
2
Jube’, Reggae:Musik, Spiritualitas, Dan Perlawanan Yogyakarta: O2, 2008, h.22-23
dan Selatan, terlibat dalam jurnalisme radikal. Pada tahun 1912 berangkat ke Inggris dan
selama dua tahun berikutnya, Ia tertatrik pada budaya dan sejarah Afrika. Meyakni bahwa
orang kulit hitam harus bersatu untuk mengatasi penindasan, Garvey kembali ke jamaika
pada 1914 dan mendirikan Universal Negro Improvement Association (UNIA). Dua tahun
kemudian, Garvey melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan mendirikan kantor UNIA di
Harlem, New York. UNIA diproduksi dalam makalah mingguan internasional, Dunia Negro,
dan mengorganisir rantai usaha kecil kulit hitam, dari toko kelontong hingga binatu sampai
factories membuat boneka hitam (Berry dan Blassingame 409-10). Pada1920 membual
tentang keanggotan dua juta orang kulit hitam UNIA.

Garvey mempengaruhi gerakan Rastafarian dengan slogan “Afrika untuk orang


Afrika”. Menurut Barry Chevannes, Garvey “menghubungkan martabat dan kesataraan orang
kulit hitam dengan kemampuan mereka untuk mengklaim tanah yang mereka sebut milik
mereka, dimana mereka bisa menjadi tuan mereka sendiri” (Rastafari 95).3

Garvey memproklamirkan sebuah semboyan orang kulit hitam Nasionalis “Back to


Afrika”, dan mendirikan 700 cabang di 38 negara bagianpada awal 1920-an. Semboyan
Garvey “Back to Afrika”, merambah ke seluruh negeri. Filosofi Garvey dan organisasinya
mengandung unsur religious yang kemudian diimplementasikan dalam aspek politik dan
ekonomi. Garvey sendiri mengklaim bahwa “Deklarasi hak-hak orang negro dunia”-Nya
sejalan dengan Alkitab, yang tertera sebagai “Alkitab untuk Ras Negro kita”. Garvey
menjelaskan dengan jelas bahwa “Apabila kita berdoa kepada Tuhan untuk melindungi kita
melalui ayat-ayat kitab, maka dengan segenap kepercayaan, kita kan mengikuti perasaan
deklarasi hak-hak dan memperjuangkan jalan menuju pembebasan”. Bagi Garvey tidak ada
perbedaan kasih Tuhan pada orang-orang berkulit hitam untuk bebas dan menentukan masa
depan mereka. Organisasinya memiliki motto “ Satu Tuhan! Satu Tujuan! Satu Masa Depan!
yang bercermin pada Psalm 68:31:”Princes shall come out of egyft: Ethiopia shall soon
stretch forth her hands unto God” 4

Rastafari berkembang dinatara penduduk yang sangat miskin, dan depresi terkelam
yang dialami budak-budak Afrika. Dari kepahitan hudup ini, munculah filsafat kaum
Rastafari: tanpa kemarahan, penuh cinta, dan kemurnian hidup. Berbeda dengan banyak

3
Stephen A. King With Contribution By Barry T. Bays III And P. Renee Poster, Reggae,Rastafari,And
The Rhetoric Of Social Control, Amerika Serikat: University Press Of Mississipi, 1964, H.Xv
4
Jube’, Reggae:Musik, Spiritualitas, Dan Perlawanan,Yogyakarta: O2, 2008:12-13
kelompok keagamaan modern dan Kristen yang cenderung menekankan konformitas dengan
“kekuasaan yang ada”, Rastafari sebaliknya menekankan kesetian kepada konsep mereka
tentang “Zion” dan penolakan masyarakat modern (Babel atau Babylon). Cara hidup ini tidak
sekedar diberikan makna intelektual, atau “keyakinan” seperti biasa diistilahkan. Ini adalah
masalah mengetahui atau menemukan identitas sejati diri sendiri. Mengikut dan menyembah
Jah Rastafari berarti menemukan, menyebarkan, dan “menempuh” jalan dimana orang telah
dilahirkan dengan sebenarnya.

Agama ini sulit dikategorikan karena Rastafari bukanlah suatu organisasi yang
tersentralisasi. Masing-masing Rastafari mencari kebenaran untuk dirinya sendiri, sehingga
akibatnya banyak keyakian yang bernaung di bawah ajaran Rastafari.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anjuran Marcus Garvey mengilhami
kaum Rasta untuk memeluk sesuatu yang bersifat Afrika. Dekat dengan alam dan savanna
Afrika serta singa-singanya, di dalam roh (kalau bukan secara badani), adalah gagasan sentral
mereka tentang budaya Afrika. Hidup dengan alam dan menjadi bagian dari ala, dianggap
sebagai sifat Afrika. Dekat dengan alam Ini terlihat dari rambut gimbal, ganja
(marijuana),makanan ital., dan dalam segala aspek kehidupan Rasta.

Identifikasi Afrosentris lainnya adalah warna merah,emas dan hijau dari warna
bendera Ethiopia. Warna-warni ini adalah lambang gerakan Rastafari, dan kesetian kaum
rasta teradap Haile Selassie, Ethiopia dan Afrika bukan kepada Negara modern manapun di
mana mereka tinggal. Makna dari warna ini ialah merah melambangkan darah para martir,
emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang ditawarkan Afrika serta hijau yang
melambangkan tetumbuhan Afrika. (sebaliknya, sejumlah pakar Ethiopia menyatakan bahwa
warna-warni ini berasal dari pepatah lama yang mengatakan bahwa sabuk perawan maria
adalah pelangi, dan bahwa waran merah,emas dan hijau melambangkan semuanya ini).

Rastafari bukanlah sebuah agama yang terorganisasi, malah sebagian kaum rasta
mengatakan bahwa itu sama sekali bukan sebuah “agama” melainkan, “suatu jalan
kehidupan”. Kebanyakan kaum rasta tidak mengidentifikasikan dirinya sebagi sekte atau
dominasi apapun meskipun ada tiga istana rastafari yang terkemuka: Nyahbinghi,Bobo Shanti
dan Keduabelas Suku Israel. Dengan mengklaim Jah sebagai Yeseus yang datang kedua
kalinya, Rastafari adalah sebuah gerakan kepercyaan baru yang muncul dari Kristen seperti
halnya Kristen muncul dari Yudaisme. Pada 1996, gerakan Rastafari di seluruh dunia
mendapatkan status konsultatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).5

Reggae adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta
folk (lagu rakyat) jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukan keaslian jamaika dan
memasukan ketukan putus-putus tersendiri, strumming gitar kea rah atas, pola vocal yang
berkhotbah dan lirik yang masih seputar tradisi religious Rastafari. Meski banyak keutungan
komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat sering
kali membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. Tema yang diangkat memang
sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan).6 Berbicara tentang
reggae tentu tidak lepas dengan tokoh Bob Marley yang memiliki andil besar dalam
penyebarannya ke seluruh Dunia. Bob Marley terlahir dengan nama Robert Nesta Marley,
lahir di Nine Miles, sebuah desa kecil di Jamaika pada tanggal 6 februari 1945. Lahir dari
Rahim seorang budak bernama Cedella dan seorang ayah kulit putih bernama Norval Sinclair
Marley.

Sejak kecil ia menghabiskan waktu bertumbuh bersama ibunya. Beranjak remaja


Marley banyak menghabiskan waktunya di jalanan. Di pergaulan jalanan ini ia mulai
terekspose dengan music dan kepercayaan Rastafarian yang akan merubah kehidupannya di
kemudian hari. Pertemuan Marley dengan beberapa temannya Joe HJiggs, Peter Tosh dan
Bunny Livingstone kian menambah kekhusukkannya dalam bermusik dan mempelajari dan
memperdalam ajaran Rastafari. Karirnya dalam dunia music mencapai kesuksesan saat ia
berhasil meneluarkan dua album perdana klasik “Catch a Fire” dan “Burnin” pada tahun 1973
lewat Label Island Record ia mulai dikenal secara internasional. Saat itu ia berhasil
membawa musik reggae masuk ke dalam arus dunia mainstream, juga telah sukses membawa
orang dari berbagai latar belakang merasakan afiliasi dalam musi dan pandangannya terhadap
dunia. Musiknya dalah perpaduan dari music popular, kritik social, dan perlawanan. Marley
meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 1981 di Cedars of Lebanon sebuah RS di Miami,
Florida, Amerika Serikat melawan kanker paru-paru dan otak yang dideritanya.7 Pengaruh
Bob Marley menyebar ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Musik Reggae masuk ke
dalam permusikan di Indonesia. Secara khusus, sebagian masyarakat Indonesia menganggap

5
Jube’, Reggae:Musik, Spiritualitas, Dan Perlawanan Yogyakarta: O2, 2008, h.25-30

6
Www.Indoreggae.Com Pada 3 November 2019 Pukul 23:52
7
, Iriano Yedija Petrus Awom, Analisis Lagu No Woman No Cry Oleh Bob Marley Melalui Pendekatan
Sosiologi Sastra, Melanesia: Jurnal Ilmiah Kajian Bahasa Dan Sastra, Vol.1 No.2, 2017, H. 52-53
Reggae hanya sekedar aliran musik. Namun sebenarnya Reggae-Rastafari-Dreadlock adalah
hal yang identik yang tak dapat dipisahkan, bahkan dreadlock sudah menjadi bagian style dari
kehidupan masyarakat. Musisi-musisi Reggae tentu terinspirasi dari sosok Bob Marley ini.
sosok Bob Marley adalah kiblat musik Reggae Indonesia. Kehadiran Bob Marley ini menjadi
tokoh yang penting dan tak dapat terpisahkan dari musik Reggae. Pengaruh nya yang begitu
kuat merambat ke dunia Internasional, tak terkecuali Indonesia. Begitu banyak musisi
Indonesia yang menjadikan aliran musik Reggae sebagai pilihan musik untuk lagu-lagu yang
mereka ciptakan. Tonny Q yang memiliki nama asli Tonny Waluyo Sukmoasih seorang
penyanyi Indonesia beraliran Reggae yang telah aktif sejak 1989. Dia dianggap sebagai
pelopor Reggae Indonesia. Karena tidak hanya berkecimpung di ragam tersebut sejak lama
tetapi juga mengembangkan musik Reggae dengan unsur tradisional Indonesia dan
mengangkat tema-tema khas Indonesia dalam musiknya. Kemudian banyak penyanyi lain
yang mengembangkan musik Reggae ke dalam lagu-lagunya, seperti: Ras Muhammad,
Steven And Coconut Treezz, Joni Agung & Double T, Mbah Surip,Shaggy Dog,Coconut
Head, Souljah, Asian Roots,Cozy Republik dan lain-lain. berakar dari para musisi ini maka
banyak muncul komunitas-komunitas reggae di Indonesia karena kegemaran-kegemaran
mereka terhadap aliran musik reggae tersebut. Sebelum menjelaskan terlalu jauh akan penting
kiranya kita membahas tentang keterkaitan musik Reggae dengan ajaran Rastafari yang telah
kita bahas sebelumnya.

Terkait hubungan Rastafari dengan musik Reggae kita dapat mengambil pendapat
Smart yang menagakui bahwa ritual dapat terdiri dari kata-kata dan musik. Tapi saya
memandang Reggae sebagai bentuk tradisional, yang melambangkan materi Rastafari atau
dimensi artistik.8

Berdasarkan dengan wawancara Geoffrey Philp dalam buku yang berjudul Rastafari
and the Arts ia menjelaskan tentang istilah “Estetika Reggae” karena ini berkaitan dengan
syair atau lirik-lirik lagu Reggae tersebut. Menurutnya istilah ‘Estetika Reggae” diciptakan
oleh Kwame Dawes ini merujuk kepada kemampuan Reggae untuk menggabungkan pribadi,
agama/kenabian, politik terkadang erotis dalam satu lirik. Pertimbangan “Is This Love” oleh
Bob Marley. Kemiskinan, cinta, seks, dan Tuhan semuanya dalam satu lagu.9

8
Darren J.N Middleton, Rasatafari And The Arts An Introduction, New York: Routledge, 2015, H.35
9
Darren J.N Middleton, Rasatafari And The Arts An Introduction, New York: Routledge, 2015, H.93
Dengan demikian unsur yang berada dalam Reggae tersendiri bukan hanya sekedar
musik tetapi lebih dari itu. Reggae menggabungkan beberapa elemen termasuk unsur agama
menjadi satu dalam lirik lagu nya.

Seacara umum Musik mempengaruhi manusia dari tiga sisi, yaitu sisi fisik, bisa
membuat orang bergoyang atau berdansa, sisi emosional bisa membuat sedih, marah dan
bahagia., dan sisi kognisi bisa mengedukasi lewat pesan-pesan dalam lirik lagu. Sisi kognisi
inilah yang seringkali diabaikan. Lewat kajian yang mendalam maka akan diperoleh makna
dari suatu karya yang selanjutnya bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.10

Berdasarkan hal di atas kita dapat mengetahui bahwa musik dapat mempengaruhi
ketiga sisi tersebut yaitu sisi fisik, sisi emosional dan juga sisi kognisi.

Menurut hemat penulis Musik Reggae jika kita pahami dengan baik tentu akan masuk
ke dalam tiga sisi tersebut. Terutama sisi fisik dengan membuat orang bergoyang tentunya itu
hal yang lumrah apalagi irama musik Reggae yang begitu nikmat jika kita dengarkan menurut
orang yang menyukai musik tersebut. Kemudian dari musik tersebut tentu mempengaruhi
emosional nya. Sebagai contoh ketika kita mendengarkan lagu Bob Marley “Redemption
Song” mungkin kita akan merasa sedih jika kita menikmati lirik-liriknya yang penuh dengan
makna. Sisi ketiga ini yang mungkin akan sedikit sulit karena sisi kognisi merupakan
aktualisasi dari musik yang kita dengar yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Peneliti ingin membahas sisi kognisi dari musik Reggae yang berpengaruh terhadap
spiritualitas kaum Reggae pada salah satu komunitas Reggae di Jakarta Selatan.

Namun sebelum berbicara lebih lanjut agar kita terfokus pada pembahasan yang ingin
kita kaji. Maka terlebih dahulu saya akan menjelaskan sedikit tentang definisi spritualitas
secara umum.

Eknis dkk (1988) berpendapat bahwa spiritualitas mestinya terbebas dari batasan
aturan formal serta ritual ibadah seperti yang ada dalam religusitas. Mereka menyepakati
pendapat Maslow (1970) bahwa sejatinya spiritualitas adalah sifat alamiah manusia bahkan
meskipun mereka mengaku tidak beragama atau tidak mengikuti jenis agama tertentu.11

10
Iriano Yedija Petrus Awom ,Analisis Lagu No Woman No Cry Oleh Bob Marley Melalui Pendekatan
Sosiologi Sastra, Melanesia: Jurnal Ilmiah Kajian Bahasa Dan Sastra, Vol.1 No.2 2017, H.51
11
Yulmaida Amir dan Diah Rini Lesmawati, Religiusitas Dan Spiritualitas: Konsep Yang Sama Atau
Berbeda?, Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non Empiris, Vol.2, No. 2, 2016, H. 70
Berdasarkan teori diatas akan kita ketahui bahwa spiritualitas bukan hanya sesuatu
yang berkaitan dengan agama tetapi lebih dari itu. spiritualitas merupakan sesuatu yang
bersifat alamiah yang ada dalam diri manusia itu sendiri.

Sebagai contoh Musik menurut ajaran sufi, benar-benar sebuah ekspresi dari
keharmonisan yang melimpah ruah dan sempurna dari seluruh alam semesta. Musik disebut
sebagai seni surgawi, karena hanya dalam musik manusia dapat melihat Tuhan bebas dari
segala bentuk dan pemikiran. Dalam kenyataannya musik melampaui agama, karena musik
memunculkan jiwa manusia, bahkan lebih tinggi dibandingkan apa yang disebut bentuk
eksternal agama. Namun, tidak boleh dipahami bahwa musik dapat menggantikan agama,
karena setiap jiwa tidak selalu terpancang pada titian nada tertentu, dimana ia benar-benar
bisa mendapatkan manfaat bagi musik. Setiap musik juga tidak selalu mempunyai pengaruh
setinggi itu, sehingga ia bisa merengkuh seseorang yang mendengarnya lebih dari agama.
Tapi bagi mereka yang mengikuti jalur batiniah, musik adalah paling penting untuk
perkembangan spiritual, karena jiwa yang mengejar kebenaran itu, mencari Tuhan yang tidak
berbentuk.12

Menurut hemat saya tentang spiritualitas Rastafari ini dengan musik Reggae tentu
berkaitan dengan keyakinan yang mereka anut. Tentu berkaitan dengan ritual-ritual yang
mereka lakukan. Kemudian musik Reggae yang disebarkan oleh Bob Marley berisi ajaran-
ajaran yang tidak akan lepas dari Rastafari, kritik sosial politik dan hal-hal lain. Kultur
Reggae di tempat asalnya tentu berbeda dengan Reggae di Indonesia. Ini disebabkan karena
kultur Indonesia yang begitu berbeda dengan Jamaika. Oleh karena itu maka para musisi
Indonesia juga tidak sepenuhnya mengikuti Reggae di tempat asalnya, seperti yang sudah
saya paparkan sebelumnya bahkan seorang musisi asal semarang Tonny Q mampu
memberikan nuansa tradisional Indonesia dan kehidupan sehari-hari dalam karya yang ia
ciptakan. Begitu juga dengan para musisi Reggae lainnya. Para pencinta musik Reggae
sampai saat ini keberadaan komunitas Reggae di Indonesia tentu menjamur di daerah mana
saja. Namun fokus penelitian saya hanya sekitar komunitas Reggae di Jakarta Selatan. Maka
saya akan terlebih dahulu menjelaskan kondisi Jakarta Selatan.

12
https://www.researchgate.net/publication/312480978 Rahmani Timorita Yulianti, Pengaruh Musik
Bagi Pencapaian Spiritual: Hazrat Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik Dan Bunyi (The Mysticism Of Sound And
Music), Penj. Subagijono Dan Fungki Kusnaendy Timur, Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002, Millah, Vol. III, No.2,
2004, H.2-3
Dilansir dari www.wikipedia.org, Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah nama
sebuah kota administrasi di bagian selatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pusat
pemerintahannya berada di Kebayoran Baru. Jakarta selatan adalah salah satu dari lima Kota
Administrasi dan satu kabupaten administrasi DKI. Di sebelah utara, jakarta selatan
berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Di sebelah timur berbatasan dengan
Jakarta Timur. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok, dan sebelah barat dengan
kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.13

13
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kota_Administrasi_Jakarta_Selatan# diakses pada Selasa 5
November pukul 14:30.

Anda mungkin juga menyukai