Anda di halaman 1dari 7

Makalah Tentang Musik Reggae

DISUSUN OLEH :
 ALDA WIJAYANTI
 DANA INDANIA SARI
 HUDA FITRAH
 IMELDA WIDIA NINGRUM
 LIDIA PRATIWI
 NUR ALFI LAILI

KELAS :
XI MIA 2
SMAN 33 JAKARTA

1
DAFTAR ISI
Daftar isi ................................................................................................................................ 2

Kata pengantar ..................................................................................................................... 3


BAB I (PENDAHULUAN) .......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

BAB II (PEMBAHASAN) .......................................................................................................................... 5

2.1 Asal Musik Reggae

2.2 Tokoh dan Fungsi Musik Reggae

2.3 reagge di indonesia

2.4 Kondisi Masyarakat

BAB III (PENUTUP) ................................................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “SENI MUSIK REGGAE”

Makalah ini berisikan tentang informasi SENI MUSIK REGGAE. Diharapkan


Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Seni
Musik Reggae.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha kita, Amin.

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap manusia mempunyai cara yang berbeda – beda dalam mengapresiasikan seni. Banyak sekali orang
mengapresiasikan kedalam bentuk syair yang sangat indah, dengan diiringi musik. Krena setiap manusia
tidak sama,dalam pengapresiasikannya Sehingga seni, terutama seni musik berkembang dan berevolusi tanpa
ada batasnya. Didunia ini tidak terhitung jumlah musik yang ada sekarang, karena perkembangannya tanpa
mengenal waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama seni musik akan berkembang tak
terkendali. Didunia bahkan di Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam seni musik, baik itu yang
tergolong dalam musik tradisional seperti keroncong, campur sari dan musik seperti jazz, pop, rock, reagge
dan lain-lain

1.2 Tujuan

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan diperoleh dari penyusunan
makalah ini. Tujuan – tujuan tersebut antara lain :
1. mengetahui asal mula musik reagge
2. mengetahui Tokoh dan Fungsi Musik Reggae

1.3 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya, yaitu antara lain :
1. Bagi Pembaca
Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal seni musik terutama aliran musik reagge akan lebih
mengenalnya
2. Bagi Pencinta Seni
Bagi yang sudah mencintai seni musik, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik yang ada di
Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal mengarungi
dunia ini
3. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini saja yang akan disusun oleh penulis, tetapi
diharapkan akan muncul makalah – makalah yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak yang
membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni terutama seni musik.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.2 Asal Musik Reggae

Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti
hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri
dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso,
Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama
musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi
musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika

Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Sekalipun
kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah reggae lebih
tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady.

Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae.
Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter
vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara
menyanyi dan mistik dari Rastafari.

Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Album “Catch A Fire” (1972) yang
diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika.
Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan
dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’
Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya,
sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.

2.3 Tokoh dan Fungsi Musik Reggae

Bob Marley, ikon reagge

Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan
seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota
Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan.
Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi
irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama
Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.

Bersama Peter Mc.Intosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan
album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude
bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan
Kingston

Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya
mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981
saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman.

5
Reggae di Indonesia
Beberapa nama yang terkenal dalam dunia musik Reggae dan sub-ragamnya Indonesia antara lain Tony Q
Rastafara, Gangstarasta, Steven & Coconut Treez, Souljah,Ras Muhammad, Joni Agung (Bali), Mbah
Surip (Mojokerto), Marapu (Yogyakarta).
Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai dikumandangkan di Indonesia, band tersebut adalah barbet
comunity, Black Brothers Papua, Black Company sebuah band dengan genre Reggae, pada tahun 1988
sekelompok anak papua yang sedang study di bandung, mendirikan sebuah group band reggae (Emergency
Reggae Band) dan beberapa tahun kemudian muncul Asian Roots yang merupakan turunan dari band
sebelumnya, kemudian ada Asian Force dan Abresso, Jamming lalu Tony Q Rastafara. Pada tahun 2001,
muncul band Gangstarasta sekelompok anak muda yang memainkan musik reggae, lalu tahun 2006 Steven &
Coconut Treez dengan hits "Welcome To My Paradise"

2.4 Kondisi Mayarakat

Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian
dalam fenomena reggae.

Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap
bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu.Padahal jauh sebelum
menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak
tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara
rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang
lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di
daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai
ungkapan spiritualitas tradisional.

Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob
Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah
trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-
an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock
yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-
salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna
dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.

Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap
semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka menurut saya pada awalnya Musik Reggae merupakan jenis musik
dalam fungsi dakwah. Karena pada jaman dahulu reggae ini digunakan untuk penyebaran agama Rastafari.
Rastafari merupakan sebuah gerakan agama baru yang mengakui Haile Selassie I, bekas kaisar Ethiopia
sebagai Raja diraja, Tuan dari segala Tuan dan Singa Yehuda sebagai Yah (nama Rastafari untuk Allah).
Setelah Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, Ia bersama The Wailer, band barunya
yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston menyuarakan nilai-
nilai ajaran Rasta melalui reggae. Ternyata musik tersebut sukses mempengaruhi masyarakat dan penganut
Rastafaripun lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan
inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.

Pesatnya arus globalisasi sekarang ini membuat musik reggae kini cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya.
Kini musik reggae telah banyak terdengar di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia misalnya juga telah banyak
bermunculan musisi-musisi Reggae misalnya: Mas Tony Q Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah,
Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari, Up Rising, Gangstarasta, Joni Agung, Double T, Freddy Marley,
Imanez, dan yang paling fenomenal belum lama ini adalah Mbah Surip. I Love U Full…, hahahaha….

3.2 Saran

Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat dicantumkan disini. Dalam
penciptaan seni musik hendaknya disisipkan nilai – nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat
pembelajaran yang bernilai positif bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya,

Anda mungkin juga menyukai