Faizal Arifin
Faizal.arifin@staff.unsika.ac.id
ABSTRAK
Freemasonry merupakan organisasi ‘rahasia’ yang termasuk dalam gerakan New Age
Movement. Organisasi ini didirikan di Inggris tahun 1717 dan kemudian menyebar ke seluruh
dunia sehingga tak sedikit tokoh dunia yang menjadi anggotanya. Pada tahun 1756 didirikan
Loge Agung Nederland sebagai awal terbentuknya Freemasonry di Belanda. Pengaruhnya
sampai ke Hindia Belanda dan loge mulai didirikan tahun 1767 dan 1769. Loge Agung
Nederland mencatat jumlah loge di Hindia Belanda pada masa ‘keemasan’-nya mencapai 25
loge dan 1.500 anggota perkumpulan. Peneliti menggunakan metode sejarah dengan
menghimpun sumber-sumber primer sezaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Freemasonry selain aktif di kota-kota besar juga terdapat di wilayah-wilayah kecil seperti
Karawang dengan sebutan “De Krawangsche Kring” atau “Vrijmetselaarkring Krawang” yang
melakukan berbagai aktifitas sejak 1926 sampai pendudukan Jepang. Kring Karawang
melaksanakan pertemuan rutin sejak didirikan dan pernah vakum pada tahun 1930-1933
sampai diangkat pengurus ‘baru’ yang berhasil mengaktifkan kembali kegiatan organisasi.
Berbagai pertemuan rutin tahunan atau bulanan dilaksanakan dengan beberapa tujuan yaitu
mengembangkan dan mengevaluasi organisasi di satu sisi, selain itu juga menyelenggarkan
diskusi dengan tema-tema seperti ilmu pengetahuan, okultisme, magis, misterius, supranatural
dan spiritual.
orang Islam dan elit pribumi Muslim tahun sebelumnya yaitu 1756 artinya sejak
menjadi target rekrutmen Freemasonry dan zaman VOC mereka telah eksis (Stevens,
banyak yang akhirnya menjadi anggota 2004). Pada masa ‘keemasan’-nya tahun
perkumpulan tersebut, maka hal ini merupa 1920-an sam-pai 1930, Loji Agung
kan tantangan bagi organisasi-organisasi Nederland mencatat jumlah loji di Hindia
Islam. Gerakan Freemasonry tak mewajib Belanda pernah mencapai jumlah 25 loji
kan pengikutnya berganti agama, sedang- dan 1.500 anggota perkumpulan, yang
kan zending dan missie telah jelas menjadi terdiri dari para priyayi atau menak, muslim
kan murtad bagi penganut Islam yang ‘abangan’, tokoh elit, pejabat dan pegawai
mengikutinay. Keterselubungan tujuan ini pemerintah maupun kalangan profesional.
lah yang menjadi kekhawatiran sehingga Pada abad ke-19, loji-loji mulai berdiri di
organisasi-organisasi Islam menampilkan berbagai daerah, diantaranya Semarang,
respon dalam berbagai bentuk ragam dan Surabaya, Batavia (Jakarta), Padang,
cara menghadapi tantangan tersebut. Jogjakarta, Rembang, Solo, Kota Raja
Studi komprehensif mengenai Freema- (Aceh), Makassar, Probolinggo, Medan,
sonry di Hindia Belanda yang membahas Buitenzorg (Bogor), Magelang, Bandung,
aspek sejarah sosial (masyarakat) sebagai Salatiga, Tegal, Malang, Blitar, Kediri,
genre sejarah yang mengkaji aspek kehi- Palembang, Purwokerto, dan Sukabumi.
dupan dan dinamika masyarakat perlu Selain daerah daerah yang telah disebutkan,
untuk dipaparkan. Penelitian Th. Stevens, Freemasonry juga berkembang di wilayah
termasuk perspektif insider yang meman- Karawang dan belum ada penelitian lebih
dang Freemasonry, dalam bukunya lanjut mengenai hal tersebut. Oleh karena
Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di itu perlu kajian Sejarah Lokal untuk
Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 mengkaji eksistensi Freemasonry di
merupakan kajian komprehensif yang Karawang pada masa pra-kemerdekaan
bersumber pada sumber-sumber primer dan (Stevens, 2004).
sezaman. Th. Stevens menyimpulkan bah- Penelitian bertujuan untuk mengkaji
wa Vrijmetselarij telah berperan dalam eksistensi Freemasonry dalam cakupan se-
berbagai aspek kehidupan di Hindia Belan jarah lokal yaitu wilayah Karawang dengan
da sejak abad ke XVIII dan berkembang harapan dapat memberikan referensi
pesat pada abad ke XX (Stevens, 2004). tentang perkembangan Freemasonry pada
Penelitian yang penting disebutkan masa Hindia Belanda. Penelitian ini juga
selanjutnya adalah buku Teosofi, merupakan penelitian sejarah sosial yang
Nasionalisme, dan Elite Modern Indonesia mengkaji tentang gerakan masyarakat di-
yang ditulis oleh Iskandar P. Nugraha mana arus besar penulisan sejarah sebagian
(Iskandar P. Nugraha, 2011). Gerakan besar masih didominasi oleh historiografi
Teosofi merupakan ge rakan kebatinan yang berkaitan dengan tokoh-tokoh politik
yang berhubungan dengan Freemasonry. Ia saja. Oleh karena itu, kajian sejarah lokal
berkesimpulan bahwa Teosofi merupakan dan sejarah sosial diperlukan untuk mem-
cikal bakal pluralisme di Indonesia perkaya perspektif tentang sejarah Indone-
(termasuk pluralisme agama) yang telah sia pada masa pra-kemerdekaan.
melahirkan berbagai tokoh elit nasional. Peneliti memberikan batasan peneliti-
Keberadaan Freemasonry di Hindia an Freemasonry di Hindia Belanda yaitu
Belanda (sebutan untuk Indonesia pada mulai tahun 1926 sampai 1942. Oleh
masa penjajahan Belanda), dimulai sejak karena itu penelitian menggunakan metode
1767 dan 1769 dengan berdirinya Loji ‘La sejarah yaitu heuristik, ialah kegiatan
Fidele Sincerite' dan 'La Vertueuse’. menghimpun sumber-sumber sejarah yang
Namun sebenarnya menurut Carpentier menggunakan sumber primer sezaman. (A.
Alting, Freemasonry telah ada sepuluh Daliman, 2012). Diantara sumber yang
digunakan adalah berbagai arsip berupa Indonesia menjadi Tarekat Mason Bebas,
Naamlijst, adresboek, Almanak, ensiklope- sedangkan Abdurrachman Surjomihardjo
dia, katalog, buku atau majalah yang menyebutnya Gerakan Mason. Selain itu,
diterbitkan perkumpulan Freemasonry atau kelompok ini juga memiliki sebutan
yang berhubungan dengan objek penelitian Golongan Kemasona (Abdurracman
tersebut yang berasal dari tahun 1920-an Surjomiharjo, 2015).
sampai 1940-an. Kritik (verifikasi) yang Secara bahasa, Freemasonry berasal
terdiri atas kritik eksternal dan internal dari dua kata yaitu Free yang berarti bebas-
dengan tujuan meneliti apakah sumber- tidak terikat dan Masonry yang artinya
sumber itu sejati dalam bentuk maupun isi. tukang batu atau pembangun. Secara
Selanjutnya adalah tahapan Interpretasi, istilah, Freemasonry is the organization of
untuk memantapkan makna dan saling- the Freemasons and their beliefs and
hubungan dari fakta-fakta yang telah practices, definisi tersebut mengandung
diverifikasi. Tahap akhir dari metode dua makna yaitu pertama, Freemasonry
sejarah adalah historiografi yaitu penyajian merupakan organisasi para Freemason dan
hasil sistensis yang diperoleh dalam bentuk kedua, Freemasonry merujuk pada keper-
sebuah penulisan sejarah. cayaan-kepercayaan dan praktek-praktek
tertentu dari para Freemason. Jika Freema-
Perkembangan Freemasonry di Hindia sonry berkaitan dengan organisasi dan
Belanda kepercayaan sekaligus praktek tertentu,
Freemasonry merupakan perkumpulan maka Freemason merupakan individu dari
yang lahir dari rahim abad pencerahan organisasi tersebut (Collins Cobuild
Eropa. Dr. Th. Stevens, seorang peneliti Advanced Learner's Dictionary 5th
tentang gerakan ini, menerjemahkannya ke Edition).
dalam bahasa Indonesia menjadi Tarekat Tidak mudah mendefinisikan Freema-
Mason Bebas. Freemasonry didirikan di sonry dan Freemason, namun defisini
Inggris tahun 1717 melalui penggabungan Freemason yang disebutkan Oxford World
empat loge menjadi satu loge agung. Gerak Encyclopedia cukup lengkap memberikan
an yang dikenal dengan nama Freemasonry pemahaman awal sebelum lebih jauh mem-
ini kemudian menyebar ke seluruh dunia. bahas dan mendalaminya, oleh karena itu
Di Belanda pada tahun 1756 didirikan Loge akan dipaparkan sebagai membahas dan
Agung Nederland sebagai awal terbentuk- mendalaminya, oleh karena itu akan dipa-
nya Freemasonry. Pengaruh Freemasonry parkan dipaparkan sebagai berikut. Frema-
sampai Hindia Belanda namun secara son merupakan istilah bagi seorang anggota
formal dalam bentuk loge pada tahun 1767 dari sebuah organisasi persaudaraan Interna
dan 1769 dengan didirikannya Loge ‘La sional “Free and Accepted Masons”–
Fidele Sincerite' dan 'La Vertueuse'. Loge sebutan lain Freemasonry, dimana persau
Agung Nederland mencatat jumlah loge di daraan didasarkan dimana persaudaraan di
Hindia Timur (Dutch East Indies) pada dasarkan pada ikatan cinta (love), keyakin-
masa ‘keemasan’-nya mencapai 25 loge an (faith), dan kedermawanan (charity) dan
dan 1500 anggota perkumpulan (Stevens, setiap anggotanya dapat saling berkomuni-
2004). kasi melalui berbagai ritual dan sistem yang
Freemasonry merupakan perkumpulan rumit (elaborate ritual and systems) berupa
persaudaraan internasional ‘rahasia’. Vrij- tanda-tanda rahasia (secret signs), kata
met selarij merupakan serapan dalam baha sandi tertentu (password), bahkan sampai
sa Belanda dari istilah Freemasonry dalam cara berjabat tangan (handshakes) (Oxford
bahasa Inggris. Th. Stevens, seorang World Encyclopedia 1st Edition, 1998).
peneliti tentang perkumpulan ini, mengalih Sebagian besar ritual Freemasonry berda-
bahasakan Vrijmetselarij dalam bahasa sarkan pada anekdot dan ajaran moral yang
terdapat dalam Perjanjian Lama (Old Belanda, gambaran akan pertumbuhan loge
Testament) yang diilustrasikan-disimbol- telah didapatkan yaitu sejak tahun 1800an
kan dengan seperangkat alat yang diguna- sampai dengan 1940an. Pada tahun 1801 di
kan tukang batu atau pembangun: persegi Semarang berdiri loge ‘La Constante et
(the square) dan jangka (compasses). Fidele’, di Surabaya pada 1809 berdiri loge
Menurut Oxford World Encyclopedia, ‘De Vriendschap’, 1837 di Batavia berdiri
‘Free and Accepted Mason’ berasal dari loge ‘De Ster in het Oosten’, tahun 1858 di
dua kata, yaitu Free Masons dan Accepted Padang berdiri loge ‘Mata Hari’, di
Masons. Asal kata orisinal ‘Free masons’ Jogjakarta berdiri loge ‘Mataram’ tahun
biasanya dikaitkan dengan tukang batu 1870, 1871 di Rembang berdiri loge
terampil yang bekerja berpindah-pindah ‘Princes Frederik der Nederlanden’, di
(skilled itinerant stonemasons) pada abad Solo tahun 1872 berdiri loge ‘L’Union
14 M dan setelahnya yang berkarya mendi- Frederic Royal’, di Kota Raja (Aceh) tahun
rikan bangunan-bangunan penting dimana 1880 berdiri loge ‘Prins Frederik’, di
mereka kesemuanya menunjukkan keahlian Makassar berdiir loge ‘Arbeid Adelt’ tahun
melalui tanda-tanda rahasia. Sedangkan 1882, di Probolinggo tahun 1882 berdiri
‘Accepted Mason’ adalah anggota kehor- loge ‘Veritas’, di Medan tahun 1888 berdiri
matan (yang awalnya digunakan untuk loge ‘Deli’, di Buitenzorg (Bogor) berdiri
menyebut orang yang sangat terampil da- loge ‘Excelsior’ tahun 1891, di Magelang
lam mempelajari bidang arsitektur atau berdiri loge ‘Tidar’ tahun 1891, di Bandung
antiquarian) yang mulai diakui pada awal berdiri loge ‘St. Jan’ tahun 1896, di
abad 17. Seseorang yang menjadi Salatiga berdiri loge ‘Fraternitas’ tahun
‘Accepted Mason’ merupakan sesuatu ber- 1896, di Tegal berdiri tahun 1897 loge
gengsi, dimana sebelum akhir abad 17 ‘Humanitas’, di Malang berdiri loge
tujuan dari perkumpulan ini berorientasi ‘Malang’ tahun 1901, di Blitar berdiri loge
terutama di bidang sosial. Pada tahun 1717, ‘Blitar’ tahun 1906, loge ‘Het Zuiderkruis’
empat lodge Freemasonry bergabung berdiri di Batavia tahun 1918, di Kediri
membentuk sebuah lodge agung (Grand berdiri loge ‘De Dageraad’ tahun 1918, di
Lodge) di London, Inggris dengan sebuah Batavia berdiri loge ‘De Broederketen’
konsitusi dan ritual ‘baru’. Ordo atau sekte tahun 1919, di Palembang tahun 1932
Masonik dilarang keberadaannya oleh Ka- berdiri loge ‘Palembang’, di Purwokerto
tolik Roma, karena beberapa prinsip maso- berdiri loge ‘Serajoedal’ tahun 1933, di
nik dianggap bertentangan dengan doktrin- Sukabumi berdiri loge ‘De Hoeksteen’
doktrin gereja. tahun 1933, dan di Jakarta berdiri loge ‘de
Menurut seorang sejarawan Belanda Witte Roos’ tahun 1948 (Stevens, 2004).
sekaligus anggota Freemason, Th. Stevens Keberadaaan Freemasonry dan loge
dalam buku Tarekat Mason Bebas dan ternyata membuat istilah-istilah tersebut tak
Masyarakat di Hindia Belanda dan asing digunakan pada nama jalan, nama
Indonesia 1764-1962, tujuan Freemasonry tempat atau keanggotaan seseorang dalam
adalah “Setiap insan Mason Bebas mengem arsip Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.
bang tugas, dimana pun ia berada dan beker Misalnya Vrijmetselaarsweg (Keeians
ja untuk memajukan segala sesuatu yang Adresboek, 1941).
mempersatukan dan menghapus pemisah Diana terda-pat juga kantor
antarmanusia”. Mereka berkumpul di Administrasi Pertanahan zaman Kolonial
sebuah tempat bernama lodge, loge dalam dan juga tempat tinggal seorang pejabat
bahasa Belanda, atau loji dalam bahasa pribumi bernama Mas Djajanasastra.
Indonesia (Stevens, 2004). Regeering Almanak voor Nederlandsch,
Berdasarkan penelitian K. Hylkema Indie, 1932. Terdapat juga sebuah ordo
tentang kenggotaan loge-loge di Hindia dengan nama Orde van Metselaren yang
1,500
1,000
500
0
1891
1896
1901
1906
1911
1916
1921
1926
1931
1936
1941
1946
1951
1956
TAHUN
tanen?” (Apakah Cahaya akan sampai pada sche Kring” atau “Vrijmetselaarkring
tan?) dan kemudian Piet. Lugt menjadi Krawang.” Adapun kegiatan-kegiatan Free
pembicara dengan tema “Het dragen van masonary di Karawang terus berlangsung
het Schootsvel buiten de Loge” (Pengguna sampai pendudukan Jepang tahun 1942.
an Apron di luar loji) pada 19 September Jabatan R. A. Aria Soeriamihardja sebagai
1937. regent berakhir pada masa pendudukan
Selain menjadi tuan rumah, ternyata R. Jepang dimana ia bersama elit Freemason
A. Aria Soeriamihardja pernah menjadi pribumi lainnya yaitu Mr. Dr. Ngabehi
pembicara pada salah satu kegiatan Subroto (Bupati Buitenzorg) dan R. Ng.
Freemasonry sebagaimana dilaporkan oleh Sosrohadikusumo, sempat diumumkan
P. Lugt pada laporan kegiatan kring oleh Radio Tokio bahwa ketiga-tiganya
“Krawang” tahun 1937. R. A. Aria merupakan ‘buronan’ karena dianggap
Soeriamihardja menjadi pembicara untuk bersikap anti-Jepang.1 (Stevans, 2004).
materi berjudul, “Iets over de mystiek van Salah satu strategi Jepang menghadapi
den Islam” (Sesuatu tentang Mistisisme rakyat Indonesia pra-kemerdekaan memili-
dalam Islam) pada 21 Maret 1937. Dalam ki perbedaan dengan sikap Pemerintah
pembicaraannya ia menyatakan bahwa Kolonial Belanda dimana Jepang memberi-
keinginan untuk mengetahui Tuhan yang kan ruang untuk mengambil hati rakyat
diwahyukan kepadanya dalam Islam diper- dengan memperbolehkan pengibaran ben-
lukan, pertama latihan keagamaan sehari- dera merah putih dan melagukan Indonesia
hari, kedua pengakuan akan kebenaran Raya. Hal tersebut menunjukkan sikap anti-
esensial, ketiga jalan wahyu melalui medi- Barat yang ditegas kan Jepang kepada
tasi dan pantangan tertentu, keempat masyarakat sehingga (Anwar Abbaas,
mengetahui inti kebenaran yaitu ajaran eso 2010).
teris. Ajaran esoterik adalah ajaran agama Freemasonry sebagai salah satu organisasi
yang tersembunyi, yang hanya bisa diketa- yang berasal dari “Barat” merupakan
hui oleh sebagian kalangan, khususnya me- organisasi terlarang yang dianggap sebagai
reka yang telah “diinisasiasi” oleh perkum antek pro-Belanda dan Sekutu sehingga
pulan tertentu, sehingga bisa dikatakan anggota-anggotanya ditangkap dan
ajaran rahasia. Oleh karena itulah istilah dipenjarakan.
esoterik sering berhubungan dengan mistis
me dan okultisme. Okultisme adalah penge SIMPULAN
tahuan dan studi tentang kekuatan suprana Freemasonry selain aktif di kota-kota
tural dan kekuatan magis dan misterius, besar di Hindia Belanda, juga terdapat di
bahkan sering berhubungan dengan praktek wilayah-wilayah kecil seperti Karawang
paganisme. Dalam konteks inilah, banyak dengan sebutan “De Krawangsche Kring”
kalangan Islam seperti tokoh-tokoh Sarekat atau “Vrijmetselaarkring Krawang” yang
Islam dan Muhammadiyah yang tak setuju melakukan berbagai aktifitas sejak 1926.
dengan Freemasonry karena dianggap Berbagai pertemuan dilaksanakan dengan
mengganggu aqidah dalam ajaran Islam. beberapa tujuan yaitu mengembangkan dan
(M. Rizki Wiryawan, 2014). mengevaluasi organisasi di satu sisi, selain
Selanjutnya R. A. Aria Soeriamihardja itu juga menyelenggarkan diskusi dengan
menjadi salah satu aktivis Freemasonry tema-tema seperti ilmu pengetahuan,
namun penulis belum menemukan bumipu- okultisme, magis, dan spiritual. Sebagian
tera lain yang bergabung bersama bupati besar anggota kring Karawang adalah
Karawang tersebut dalam “De Krawang- Freemason berkebangsaan Belanda karena
1
Stevens, Tarekat Mason Bebas..., hlm.
453.
orang-orang Belanda adalah pendiri kring Bupati Karawang dan kediamannya telah di
Karawang. Para Freemason di Karawang selenggarakan banyak pertemuan Freema-
aktif melakukan berbagai aktifitas rutin sonary. Aktifitas Freeemasonry berakhir di
dengan sekurang-kurangnya menyelengga- Karawang bersamaan dengan pendudukan
rakan pertemuan tahunan dan dalam bebe- Jepang tahun 1942 yang melarangnya kare-
rapa tahun juga menyelenggarakan aktifitas na dinilai sebagai organisasi pro-Belanda
bulanan yang padat. Hal tersebut terlaksana dan sekutu. Penelitian tentang Freemasona
pasca pergantian pengurus kring Karawang ry di Karawang memberikan referensi
tahun 1934 dimana aktifitas dilakukan mengenai perkembangan organisasi yang
pertemuan bulanan sejak Februari sampai aktif pada masyarakat Hindia Belanda
Juni dengan menghadirkan berbagai tokoh khususnya di wilayah Karawang. Diperlu-
provinsial maupun tokoh dari loge dari kota kan penelitian lebih lanjut mengenai kebera
besar seperti Bandung dan Batavia. Adapun daan Freemasonry di wilayah-wilayah
pada tahun 1930-1933 terjadi kevakuman kring lainnya seperti Cirebon, Purworedjo,
organisasi dan kemudian dihidupkan kem- Jember-Bondowoso, Ambon, Slamat, Ind-
bali oleh pengurus ‘baru’-nya. Adapun rapura, Lawang, Pontianak, dan wilayah
tokoh elit bumiputera yang bergabung dan kecil lainnya, untuk menunjukkan perkem-
aktif menyelenggarakan kegiatan yaitu bangan organisasi Freemasonry yang men-
Raden Adipati Aria Soeriamihardja yang yusup sampai wilayah-wilayah.
memiliki jabatan sebagai regent atau
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A. Bung Hatta dan Ekonomi Islam: Menangkap Makna Maqâshid al Syarî'ah.
(Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).
End, Th. v. d. Sumber-sumber zending tentang sejarah gereja di Jawa Barat 1858-1963.
(Jakarta: Gunung Mulia, 2006).
Garraghan, G. J. The Jesuits Of The Middle United States. (Publisher: American Press,
1938).
Stevens, Dr. Th. Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia
1764-1962. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004).
Sumber Arsip:
Sumber Internet:
______. Parlement & Politiek, H.M. (koningin Emma) koningin Adelheid Emma
Wilhelmina Theresia , prinses van Waldeck en Pyrmont, (luring:
https://www.parlement.com/id/vg09llxrkztu/h_m_koningin_emma_koningin_ad
elheid_emma) [akses: 30 Desember 2017]
Habib Rizieq Shihab, Tabligh Akbar dan Halal bi Halal, Masjid Darul Anwar Sungai
Harapan – Sekupang Batam, (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=WOW4kxC_DCQ) [Akses: 26 Desember
2017]
Felix Y. Siauw, Tabligh Akbar dan Bincang Buku “Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani,”
Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, 22 September 2016. (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=PdWuI0d1X_0) [Akses: 24 Desember 2017]
Artawijaya, Diskusi Bulanan Ngorbas #2 (Ngobrol Bareng Sejarah Indonesia), Jejak
Free Mason di Indonesia, (Al-Hikmah TV, AOL Islamic Center Jakarta, 31
Oktober 2015)
Auni Mohamad, 2017, “Sejarah Freemason yang Ramai Orang Tak Berani Bongkar”;
“Pengenalan Freemason”; “Freemason 2.0.” (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=0UOW3Mw8xtU) [Akses: 26 Desember
2017]
Khazanah Trans7, Kelompok Rahasia Penggagas Tatanan Dunia Baru (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=Obb7crWjsv8) [Akses: 26 Desember 2017]