Anda di halaman 1dari 6

Review Artikel Judul

Judul Artikel : Islamisasi Nusantara


Nama dan Instansi Penulis : Husaini Husda
Nama Jurnal : Jurnal Lektur Keagamaan
ISSN : 1693 - 6736
Volume/No/Th : 18/35/2016
Halaman : 17 - 28
Nama Reviewer : Ardiannor
A. Latar Belakang Permasalahan
Latar Belakang
Muhammadiyah lahir pada tanggal 18 November 1912, bertepatan dengan
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atas prakasa K.H Ahmad Dahlan dan kawan-
kawannya di Yogyakarta. Pada bulan Juni 1925 Haji Rasul berhasil mendirikan
Muhammadiyah Cabang Sungai Batang Sumatera Barat. Ini merupakan
Cabang Muhammadiyah yang pertama di luar Jawa. Satu tahun kemudian,
tepatnya tanggal 2 Juli 1926, berdiri pula Muhammadiyah Cabang Makassar
sebagai cabang pertama yang ada diluar Jawa dan Sumatera. Muhammadiyah
Cabang Makassar berhasil berdiri berkat jasa dari Mansyur Yamani, seorang
pedagang batik keturunan Arab yang berhasil dari Sumenep Madura dan Haji
Abdullah, mantan pengurus Shirathal Mustaqim.
Setelah berdiri gerakan Muhammadiyah Cabang Makassar pada tahun
1926, gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan mulai menyebar
ke berbagai daerah yang ada di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1937,
Muhammadiyah di Sulawesi Selatan telah memiliki 6 cabang dan 66 grup,
jumlah ini meningkat tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan tahun 1932.
Islam masuk ke Nusantara di bawa langsung oleh para pedagang-pedagang
arab di mana awal masuknya islam ke Nusantara dengan adanya 4 teori : Teori
India, Teori Arab, Teori Persia, Teori Cina
Teori Gujarat (India) adalah teori yang menyatakan bahwa Islam masuk di
Indonesia berasal dari Gujarat, India. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh
dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan
J.Pijnapel. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13
Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat
Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang. Advertisement Teori
masuknya Islam di Indonesia yang dicetuskan Hurgronje dan Pijnapel ini
didukung oleh beberapa bukti, di antaranya batu nisan Sultan Samudera Pasai
Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat, catatan
Marcopolo, serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di
Indonesia. Selain memiliki bukti, teori ini juga mempunyai kelemahan.
Kelemahan teori Gujarat ditunjukan pada 2 sangkalan. Pertama, masyarakat
Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih
banyak menganut mazhab Hanafi. Kedua, saat islamisasi Samudra Pasai,
Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Arab atau Teori Makkah Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan
bahwa proses masuknya Islam di Indonesia berlangsung saat abad ke 7 Masehi.
Islam dibawa para musafir Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan
Islam ke seluruh belahan dunia. Tokoh yang mendukung teori ini adalah Van
Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka. Teori masuknya Islam
di Indonesia ini didukung beberapa 3 bukti utama. Pertama, pada abad ke 7
Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang telah terdapat perkampungan Islam
khas dinasti Ummayyah, Arab. Lalu, madzhab yang populer kala itu khususnya
di Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan
Mesir. Dan yang ketiga, adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja
Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir. Hingga
kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat. Kelemahannya hanya
terletak pada kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab
dalam proses penyebaran Islam di Indonesia.
Teori Persia Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat sebagai
pencetus sekaligus pendukung teori Persia menyatakan bahwa Islam yang
masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi adalah Islam yang dibawa kaum
Syiah, Persia. Advertisement Teori ini didukung adanya beberapa bukti
pembenaran di antaranya kesamaan budaya Islam Persia dan Islam Nusantara
(seperti adanya peringatan Asyura dan peringatan Tabut), kesamaan ajaran
Sufi, penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab, kesamaan seni
kaligrafi pada beberapa batu nisan, serta bukti maraknya aliran Islam Syiah
khas Iran pada awal masuknya Islam di Indonesia. Dengan banyaknya bukti
pendukung yang dimiliki, teori ini sempat diterima sebagai teori masuknya
Islam di Indonesia yang paling benar oleh sebagian ahli sejarah. Akan tetapi,
setelah ditelisik, ternyata teori ini juga memiliki kelemahan. Bila dikatakan
bahwa Islam masuk pada abad ke 7, maka kekuasaan Islam di Timur Tengah
masih dalam genggaman Khalifah Umayyah yang berada di Damaskus,
Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi ulama Persia
untuk menyokong penyebaran Islam secara besar-besaran ke Nusantara.
Teori China Teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan
Sumanto Al Qurtuby baru baru ini menyebutkan bahwa, Islam masuk ke
Indonesia karena dibawa perantau Muslim China yang datang ke Nusantara.
Teori ini didasari pada beberapa bukti yaitu fakta adanya perpindahan orang-
orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya Palembang
pada abad ke 879 M; adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa; raja
pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah); gelar raja-
raja demak yang ditulis menggunakan istilah China; serta catatan China yang
menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali diduduki
oleh para pedagang China.

Peroses perkembangan islam nusantara


Hasan Mu’arif Ambary, berpendapat berdasarkan data-data arkeologis
yang ada, ia membagi fase Islamisasi Indonesia ke dalam tiga fase; yaitu (1)
fase kehadiran para pedagang Muslim, (2) fase terbentuknya kerajaan Islam,
dan (3) fase pelembagan Islam.
Kehadiran para pedagang muslim (7-12 M) tahap ini diyakini sebagai
fase permula dari peroses islam dikawasan asia tenggara. Pada tahap pertama
ini tidak di temukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam islam.
Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian yakni
pada pemulaan abad ke- 13 M /7 H. Sangat mungkin dalam kurung abad ke 1
sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara pedagang muslim dengan
penduduk setempat, sehingga menjadikan mereka beralih menjadi muslim.
Tetapi masih dalam tahap dugaan
Terbentuknya kerjaan islam 13-16 M pada tahap kedua ini, islam
semakin tersosialisasi dalam masyarakat nusantara dengan mulai terbentuknya
pusat kekuasaan islam. Kerajaan samudra pasai diyakini sebagai kerajaan
islam pertama di indonesia. Bukti yang kuat meyakini tentang hal itu adalah di
temunya maka malik al-shaleh makam tersebut menyebutkan bahwa malik al-
shaleh wafat pada bulan ramadan 696 H / 1297 M dalam hikayat raja – raja
pasai dan sejarah melayu malik, dua teks melayu tertua, malik al-shaleh
digambarkan sebagai penguasa pertama kerajaan samudra pasai.
Pelembagaan islam dalam tahap ini sosialisasi islam semakin tak
terbentung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai
hampir seluruh wilayah nusantara pengaruh islamisasi yang pada wilayah
awlanya hanya bepusat di pasai telah jauh meluas ke aceh di pesisir sumatra,
semenajung melaka, demak gresik, banjarmasin, lombok dsb ini terbukti
ditemukanya makam di semenanjung melaka terutama batu nisannya yang
menyerupai batu nisan di aceh. Ditemukan di kuin banjarmasin batu nisan yang
mempunyai tipelogi sama dengan bentuk nisan demak dan gresik.

Corak islam di nusantara

Terlapas dari perdebatan di atas, sekarang Islam telah menjadi agama


mayoritas di Indonesia dan telah memberi warna atau corak peradaban yang
khas di negeri ini. Sebagai agama universal, Islam telah membawa
peradabannya sendiri yang berakar kuat pada tradisi yang sangat panjang sejak
Rasulullah Muhammad SAW. Di samping itu, kehadiran Islam di tengah-
tengah masyarakat Indonesia bukan saja sebagai sistem keagamaan semata,
tetapi sekaligus kekuatan alternatif yang cukup diperhitungkan. Islam
merupakan daya dobrak bagi pengikutnya untuk menghancurkan tatanan sosial
yang timpang. Islam juga merupakan kekuatan dalam membebaskan bangsa
dari kolonialisme. Dan perlu diketahui tentang islam alasan mengapa islam
begitu cepat tersebaar di kepulauan melayu- indonesia Pertama, ajaran Islam
yang menekankan prinsip ketauhidan dalam sistem ketuhanannya. Ajaran
ketauhidan ini identik dengan liberasi (pembebasan). Hal ini memberikan
pegangan yang kuat bagi para pemeluknya untuk membebaskan diri dari ikatan
kekuatan apa pun selain Allah SAW. Kedua (daya lentur) ajaran Islam.
Dimana ajaran Islam merupakan kodifikasi nilai-nilai universal, kerananya
ajaran Islam dapat berhadapan dengan berbagai bentuk dan jenis situasi
kemasyarakatan. Dengan watak semacam ini, kehadiran Islam di suatu
wilayah tidak lantas merombak tatanan nilai yang telah mapan. Nilainilai yang
telah berkembang di masyarakat, seperti sabar, rendah hati, mementingkan
orang lain, dan sebagainya disubordinasikan kedalam ajaran Islam. Ketiga,
sifat-sifat Islam yang demikian, pada gilirannya dipandang oleh masyarakat
Indonesia sebagai institusi yang sangat dominan dalam melawan kolonialisme
Eropa

Kedatangan Bangsa Barat Ke Nusantara


Pertama Kedatangan bangsa Spanyol di mana Kedatangan bangsa
spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa portugis yaitu mencari
kekayaan, meyebarkan agama Nasrani, dan mencari daerah jajahan. Pada
tangga 18 Nopember 1521, kapal pedagang spanyol berlabuh di maluku,
setelah melalui filipina utara, kemudian langsung ke tidore. Di sana bangsa
spanyol diterima baik oleh rakyat tidore. Lalu di susul lagi Kedatangan bangsa
inggris di mana bangasa inggris medirikan kongsi dagang yang diberi nama
east india company (EIC) pada tahun 1600. Pada tahun 1811, thomas stamford
raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan belanda di indonesia.
Kedatangan bangsa belanda di indonesia belada datang pertama kali ke
indonesia pada tahun 1596, di bawa pimpinan cornelis de houtman, dan
berhasil mendarat di pelabuhan banten.
Permaslahan
Mengapa peradaban islam di nusantara tidak pernah memicu koflik
walau banyak aliran – aliran dan pandangan yang masuk mempengaruhi
budaya lokal
B. Landasan Teori dan Kajian Pustaka
Menurut Husain Husda dalam Disertas yang berjudul “Islamisasi di
Nusantara” menjelaskan bagaimana sejarah Islam di Indonesia, dan juga yang
paling tidak jelas.1 Ketidak jelasan ini, antara lain terletak pada pertanyaan kapan
Islam datang, dari mana Islam berasal, siapa yang menyebarkan Islam di
Indonesia pertama kali, dan sebagainya.
C. Metodologi
Metode menurut Pranoto (2010: 11) adalah suatu cara untuk berbuat atau
mengerjakan suatu sistem yang sudah terencana dan teratur. Jadi, metode selalu
erat dengan hubungan prosedur, proses, atau teknik yang tersistematis dalam
melakukan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, oleh karena
itu metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah.

D. Hasil Penelitian
Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang dapt
dijadikan sebagai alat perjuangan dan dakwah untuk menegakan amar ma’ruf
nahyi munkar yang bersumber pada Al-Quran dan hadis.
Dari teori diatas telah memaparkan penjelasan mengenai waktu pertama
masuknya islam, asal prantara atau sumber tempat pengambilan ajaran agama
islam Dan pelaku penyebar atau pembawa islam ke nusantara. Sampai pemula
abad ke 17 islam sudah merata diterima hampir di seluruh wilayah nusantara.
Fenomena lain yang cukup menarik adalah pada tahap awal yakni abad ke1-7
islam berkembang dengan kekuatan para musafir dari arab, persia, india, dan
cina dimana islam berkembang di nusantara di terima dengan jalan damai.
Hampir tidak pernah ada ekspedisi militer untuk islamidasi ini.

E. Sumbangan Bagi IPTEK/Masyarakat


Dimana masyarakat dapat mengetahui dan memahami Sejarah islam
nusantaran agar dapat memahami latar belakang islam diterima masyarakat di
indonesia yang sebelumnya identik dengan hindu budha, perkembangan hingga
muncul aliran – aliran dan pandangan yang ada saat ini pengaruh budaya lokal
dan dari peradaban sebelumnya juga menjadikan islam di indonesia memiliki
sejumlah hal – hal serominal yang ada sekarang. Dengan begitu, kita bisa
bertindak lebih bijak terhadap perbedaan yang ada dalam islam, dan jika perlu,
mencari cara atau metode untuk mendorong perubahan pemahaman yang lebih
dalam dan baik tanpa menciptakan konflik

Anda mungkin juga menyukai