DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
SONYA PRAMASWARI HADI 2211100384
DEWANTI INTAN LESTARI 2211100056
GUNAWAN 1911100309
KELAS : G
SEMESTER : 2
1
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII &
XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 2
2
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, terj. Dharmono Hardjowidjono, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1994), hlm. 3
3
Nor Huda, Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 31-32
146
penelitian ini penulis hanya menjelaskan teori Arab sebagai landasan teori.
Menurut teori Arab atau teori Makkah, upaya yang dilakukan oleh para
pedagang Arab dalam mengenalkan Islam ke wilayah Indonesia, memiliki
pengaruh besar dalam mewarnai Islam Indonesia. Para pedagang Arab ini
terlibat aktif dalam penyebaran Islam ketika mereka dominan dalam
perdagangan Barat-Timur sejak awal abad ke-7 dan ke-8 M. Asumsi ini
didasarkan pada sumber-sumber Cina yang menyebutkan bahwa menjelang
abad ke-7, ada seorang pedagang Arab menjadi pemimpin di pemukiman Arab
Muslim di pesisir barat Sumatera. Bahkan beberapa orang Arab ini telah
melakukan pernikahan dengan penduduk pribumi yang kemudian membentuk
inti sebuah komunitas Muslim yang para anggotanya telah memeluk Islam.
4
Nor Huda, Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia.., hlm. 36
147
orang-orang Islam dari Arab, Persia dan India sudah banyak
5 6
yang berhubungan dengan orang-orang di Asia Tenggara dan Asia Timur
Kemajuan perhubungan pelayaran pada abad-abad tersebut sangat mungkin
sebagai akibat persaingan di antara kerajaan-kerajaan besar ketika itu, yakni
Kerajaan Bani Umayyah di Asia Barat, kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara
dan kekuasaan Cina di bawah Dinasti Tang di Asia Timur.
5
A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, (Medan: Percetakan
Marwati Djoned Poesponegoro dan Notosusanto Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia III, hlm. 1.
148
Sedangkan sumber-sumber pendukung Masuknya Islam di Indonesia
diantaranya adalah:
b. Berita Eopa
Berita ini datangnya dari Marcopolo tahun 1292 M. Ia adalah orang yang
pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia, ketika ia kembali dari cina
menuju eropa melalui jalan laut. Ia dapat tugas dari kaisar Cina untuk
mengantarkan putrinya yang dipersembagkan kepada kaisar Romawi, dari
perjalannya itu ia singgah di Sumatera bagian utara. Di daerah ini ia
menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu kerajaan Samudera dengan
ibukotanya Pasai. Diantara sejarawan yang menganut8
7
Kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara dalam upayanya memperluas kekuasaannya ke
Semenanjung Malaka sampai Kedah dapat dihubungkan dengan bukti-bukti prasasti 775, berita-
berita Cina dan Arab abad ke-8 sampai ke-10 M. hal ini erat hubungannya dengan usaha
penguasaan selat Malaka yang merupakan kunci bagi bagi pelayaran dan perdagangan
internasional
8
Busman Edyar, dkk (Ed.), Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2009), hlm. 207
149
teori ini adalah C. Snouch Hurgronye, W.F. Stutterheim,dan Bernard H.M.
Vlekke.
c. Berita India
Berita ini menyebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat
mempunyai Pendukung teori ini, diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel,
Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.
d. Berita Cina
Berita ini diketahui melalui catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang
mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya
bahwa sejak kira-kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang
peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.
Karena disamping berdagang mereka aktif juga mengajarkan agama dan
kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada
masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai.9 Teori ini lahir selepas tahun
1883 M. Dibawa oleh C. Snouch Hurgronye bertempat tinggal di pantai utara
Pulai Jawa.11 T.W. Arnol pun mengatakan para pedagang Arab yang
menyebarkan agama Islam di Nusantara, ketika mereka mendominasi
perdagangan Barat-Timur sejak abad-abad awal Hijrah atau abad ke-7
dan ke-8 M. Dalam sumber-sumber Cina disebutkan bahwa pada abad ke-7 M
seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di
pesisir pantai Sumatera (disebut Ta’shih).9
9
Busman Edyar, dkk (Ed.), op.cit., hlm. 187.
150
Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun
676 H atau tahun 1297 M. Ketiga, makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di
10
Gresik yang wafat tahun 1419 M. Jirat makan didatangkan dari Guzarat dan
berisi tulisan-tulisan Arab. Mengenai masuknya Islam ke Indonesia, ada satu
kajian yakni seminar ilmiah yang diselenggarakan pada tahun 1963 di kota
Medan, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pertama kali Islam masuk ke Indonesia pada abad 1 H/7 M, langsung dari
negeri Arab.
10
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Press, 2007), hlm. 191-192
11
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, Sezak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar
Media, 2003), hlm. 336.
151
mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari
Arab. Bahan argumentasi yang dijadikan bahan rujukan HAMKA
adalah sumber lokal Indonesia dan sumber Arab. Dalam hal ini, teori
HAMKA merupakan sanggahan terhadap Teori Gujarat yang banyak
kelemahan. Ia malah curiga terhadap prasangka- prasangka penulis
orientalis Barat yang cenderung memojokkan Islam di Indonesia.
Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang
diungkapkan oleh A.H. Johns yang mengatakan bahwa para
musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan Islamisasi awal
di Indonesia.12
12
Ahmad Mansur Suryanegara. Menemukan Sejarah : Wacana
Pergerakan Islam Di Indonesia. (Bandung: Penerbit Mizan, 1996), hlm. 81-82. Lihat
juga A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, (Al-
Ma’arif, 1989), hlm. 7
13
Syed Nagib Alatas, Preliminary Statement on a General Theory of the
Islamization of Malay-Indonesian Archipelago, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
152
kedatangan orang Arab terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang
Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad
yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif ” di depan namanya.
Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh J.P. Moquetta (1912)
yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-
Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai,
Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik
Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki
bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor
dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang
Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat. Alasan lainnya
adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di
Gujarat dan Indonesia.
153
dihukum oleh penguasa setempat karena ajaran-ajarannya dinilai
bertentangan dengan ketauhidan Islam (murtad) dan membahayakan
stabilitas politik dan sosial. Alasan lain yang dikemukakan Hoesein
yang sejalan dengan teori Moquetta, yaitu ada kesamaan seni kaligrafi
pahat pada batu-batu nisan. yang dipakai di kuburan Islam awal di
Indonesia. Kesamaan lain adalah bahwa umat Islam Indonesia
menganut mahzab Syafei, sama seperti kebanyak muslim di Iran.
15
Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005),
hlm. 8
154
yang jelas dalam masing-masing teori tersebut. Meminjam istilah
Azyumardi Azra, sesungguhnya kedatangan Islam ke Indonesia
datang dalam kompleksitas; artinya tidak berasal dari satu tempat,
peran kelompok tunggal, dan tidak dalam waktu yang bersamaan.
155
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam tidak lepas dari adanya para pedagang yang datang ke
indonesia dengan tujuan berdagang. contoh nya teori gujarat, pedagang dari
gujarat datang ke indonesia dan membawa agama islam, ada juga pedagang dari
arab namanya teori arab. Selain itu ada lagi teori lain yang awalnya juga
berdagang seperti dengan adanya Teori Tiongkok dan Teori Persia.
B. Saran
Sebagai manusia biasa yang tidak sempurna, tentulah tulisan-tulisan kami pun
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca yang
ingin lebih memahami Pendidikan Islam di Indonesia untuk tidak menjadi
makalah ini sebagai satu-satunya rujukan, tetapi sebaiknya juga mencari tulisan-
tulisan baik dari buku-buku maupun koran sebagai referensi.
156
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi Azra, (2013) Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara
Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana.
M.C. Ricklefs, (2002) Sejarah Indonesia Modern, terj. Dharmono
Hardjowidjono, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Huda Nor, (2007) Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam di
Indonesia, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Busman Edyar, dkk (Ed.), (2009) Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka
Asatruss.
Badri Yatim, (2007), Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Press.
Ahmad Al-Usairy,(2003), Sejarah Islam, Sezak Zaman Nabi Adam Hingga
Abad XX, Jakarta: Akbar Media.
Ahmad Mansur Suryanegara.(1996) Menemukan Sejarah : Wacana
Pergerakan Islam Di Indonesia Bandung: Mizan.
A. Hasymy, (1989), Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia,
Al-Ma’arif.
Syed Nagib Alatas, (1969), Preliminary Statement on a General Theory of
the Islamization of Malay-Indonesian Archipelago, Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
GWJ Drewes, (1985), New Light on the Coming of Islam in Indonesia,
compiled by Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique & Yasmin Hussain, Readings on
Islam in Southeast Asia, Singapore: Institue of Southeast Asia Studies.
Musyrifah Sunanto, (2005), Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
157