Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Serta di tengah
iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin
ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,
pengusaha dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan untuk
mampu bertahan dalam persaingan yang ketat tersebut.
Dengan adanya persaingan yang begitu ketat, setiap perusahaan akan dituntut
untuk bisa menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari adanya
persaingan tersebut. Sehingga perusahaan diharapkan dapat menggunakan strategi
yang tepat untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, serta penggunaan
strategi bisnis yang tepat oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan nilai (value) bagi perusahaan, terutama dalam hal peningkatan laba
perusahaan.
Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan untuk selalu mengembangkan
strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya saing dan terus berkembang di
tengah gencarnya persaingan usaha, oleh sebab itu perusahaan perlu
mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan
eksistensinya dan dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Strategi tersebut yaitu
melalui penggabungan usaha antara dua perusahaan atau lebih (merger dan
akuisisi).
Pada dasarnya perusahaan dibentuk untuk jangka waktu yang tidak terbatas,
dan di harapkan memperoleh profit / keuntungan yang maksimal. Banyak cara
atau strategi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis usahanya
demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Salah satu usaha untuk
meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kelansungan hidup perusahaan dapat
dilakukan dengan melalui strategi eksternal Merger dan Akuisisi. Merger dan
Akuisisi dianggap merupakan strategi yang handal yang dapat dilakukan
2

perusahaan untuk lebih mengembangkan bisnis perusahaan, yang pada akhirnya di


harapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam hal ini meningkatnya laba atau keuntungan yang didapat perusahaan
Merger dan Akuisisi merupakan bentuk penggabungan usaha antara perusahaan
yang satu, dengan perusahaan yang lain yang bertujuan meningkatkan nilai
perusahaan, sehingga akan memperoleh hak kendali (contol) atas perusahaan
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Merger?
2. Bagaimana tipe-tipe Merger?
3. Apa alasan melakukan Merger?
4. Apa manfaat dari Merger?
5. Bagaimana mengevaluasi keberhasilan Merger?
6. Apa kelebihan dan kekurangan Merger?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami tentang strategi ekspansi eksternal dalam hal ini Merger. Selain itu
untuk memahami tipe-tipe merger, alasan melakukan Merger, manfaat Merger,
cara mengevaluasi keberhasilan Merger dan mengetahui kelebihan dan
kekurangan Merger.
3

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Merger


Merger adalah suatu keputusan untuk mengkombinasikan/menggabungkan
dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Merger adalah
penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger
mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan
perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey,
Myers, & Marcus, 1999, p.598).
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan
oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan
melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil
baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan
yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.640).
Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan
karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger
tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa
banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu.
Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya
bermanfaat bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu
penggunaan merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan yang
sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan
untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas
perusahaan secara keseluruhan.
Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama
antara perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan
dapat mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk
4

penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan


mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum
monopoli.

1.2 Tipe-Tipe Merger


Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe,
yaitu:
a. Merger Horisontal
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang
bergerak dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-
perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu
tujuan utama merger danakuisisi horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan
atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan
aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas
administrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya
struktur pasar pada industri tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha,
maka struktur pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah
pada monopoli. ), misalnya merger antara dua perusahaan roti, merger perusahaan
sepatu, merger perusahaan kapas. Contoh PT “A” yang mengusahakan kapas,
bergabung dengan PT “B” yang mengusahakan pemintalan, bergabung dengan PT
“C” yang mengusahakan kain dan seterusnya. Dengan demikian, tujuan kerjasama
disini adalah menjamin tersedianya pasokan atau penjualan dan distribusi, dimana
PT “B” akan mempergunakan produk PT “B” dan seterusnya

b. Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan
akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu
memasuki industri hilir atau sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya
terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan
dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap
5

mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan


input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau
merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk
yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration)
danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward integration). Contohnya:
perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban
merger dengan peurusahaan mobil. Contoh: PT. A, PT. B, PT. C bergabung, lalu
PT B yang menjadi induk perusahaan.

c. Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-
masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi
konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang
bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis
semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan secara terus
menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah
konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang
berbeda.

d. Merger Ekstensi Pasar


Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger
dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan
oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan penetrasi
pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat
tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki.
Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor
karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen
luar negeri.
6

e. Merger Ekstensi Produk


Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah
merger perusahaan akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga
akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan
dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-
masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga
lebih produktif dalam inovasi.

1.3 Alasan-alasan Melakukan Merger


Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui
merger maupun akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar
saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi.
Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan
ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi
perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan
perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang
melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja
yang berlebihan dapat dihilangkan.

c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.
Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan
7

penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana


dengan biaya rendah.

d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi


Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya
efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak
dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk
mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau
sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak
dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk
memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan
menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan
pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger
tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik


Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang
lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan
saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan


Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang
tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai
pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban
perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang
berminat (Gitman, 2003, p.714-716).
8

1.4 Manfaat Merger


Perusahaan yang melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain
mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan
tersebut.
1. Adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan melakukan
pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta penguasaan
pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi terdiversifikasi
karena perusahaan melakukan penggabungan usaha
2. Salah satu alasan utama mengapa perusahaan mau melakukan merger
karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi
dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh
penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara
bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan
terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang
sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji
dapat dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih
baik. Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan
dengan dua perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah
karena biaya iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan
sangat menguntungkan perusahaan.
3. Penggabungan dua perusahaan juga memberikan keuntungan terhadap
jaringan perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-
sendiri. Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami
penurunan dan kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga
pendapatan perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi
yang dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga
saham akan mengalami peningkatan.
4. Kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bila perusahaan
melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka kapitalisasinya
tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan pertumbuhan laba
9

yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka kapitalisasi saham


perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan investor terhadap
perusahaan yang akan mengalami peningkatan pendapatan sesuai dengan
tujuan merger tersebut.
5. Adanya merger akan memberi peningkatan kualitas sumber daya manusia
di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan mentransfer
pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami. Artinya,
antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan
kemajuan perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka
saling bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
6. Adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki posisi keuangan
perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya posisi dan
kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin mempunyai
bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk
perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan
juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya
meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang
mempunyai pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan
kembali sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan
kualitas neraca tersebut.
7. Keuntungan pajak merupakan salah satu tindakan merger. Bila perusahaan
melakukan merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat memperoleh
keuntungan pajak dengan adanya kerugian operasi dari perusahaan yang
diakuisisi. Laba bersih yang besar pada perusahaan yang mengakuisisi
mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi, tetapi dengan
masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang dibayarkan
berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara
meningkatkan kapasitas utang perusahaan yang belum terpenuhi.
Perusahaan menggunakan seluruh utangnya sehingga pajak yang
dibayarkan mengalami penurunan.
10

8. Adanya merger akan memberi kualitas keputusan yang diambil


menjadi lebih berkualitas. Pengambil keputusan perusahaan merger akan
diperoleh dari pegawai yang berkualitas karena pegawai yang tinggal di
perusahaan merger adalah mereka yang mempunyai kualitas. Akibatnya,
pegawai yang mengambil keputusan akan selalu mempertimbangkan
keputusannya untuk kepentingan perusahaan dan umum, serta tidak
melanggar peraturan yang ada.

Syarat-syarat merger dari perusahaan menurut PP no. 27, tersebut terdapat


dalam Pasal yang berbunyi:
1. penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya dapat dilakukan
degan memperhatikan: (a). kepentingan perseroan, pemegang saham
minoritas, dan karyawan perseroan yang bersangkutan; (b). kepentingan
masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.
2. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan tidak mengurangi hak
pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dengan harga saham
yang wajar,
3. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan rapat umum
pemegang saham mengenai penggabungan, peleburan dan
pengambilalihan hanya dapat menggunakan haknya agar saham yang
dimiliknya dibeli dengan harga yang wajar sesuai.
4. Pelaksanaan hak tidak menghentikan proses pelaksanaan penggabungan.
Perencanaan sangat penting.

Sebelum melakukan merger atau penggabungan, perencanaan yang sangat penting


yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah;
1. Pre- Deal
Pada fase ini, masalah karyawan yang strategis dan taktis harus selesai
dianalisa sebelum mengumumkan perjanjian maupun memulai proses due
diligence. Masalah karyawan bukan hanya mengenai biaya dan kebijakan,
tapi juga mengenai pemutusan hubungan kerja (masal) yang mungkin
11

terjadi, pembauran budaya korporat, sosialisasi kepada serikat pekerja dari


tiap perusahaan, serta masalah-masalah manusia lainnya.
2. Doing the Deal
Fase ini memiliki tempo, tekanan dan permintaan waktu yang luar
biasa besar. Sukses dari suatu integrasi dibentuk disini. Sebuah proses
yang komprehensif dan terencana dengan baik, sangat penting untuk
mencapai tujuan integrasi jangka panjang.
3. Post-Deal
Ini adalah fase saat HR dan fungsi-fungsi lainnya menyerahkan tujuan dari
merger itu sendiri. Sebuah rencana komprehensif dan terencana dengan
baik sangat penting untuk menjaga fokus pada pembentukan nilai dan
penyelesaian tugas.

2.5 Evaluasi keberhasilan dan kegagalan merger


Membuat proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum
merger dilakukan secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas)
atas perusahaan yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi yang
akan diperoleh, dilihat dari sinergi operasional dan sinergi finansial. Sinergi
operasional, umumnya dengan membandingkan sumber daya masing-masing
perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan, perencanaan strategik,
Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi Teknologi yang
digunakan, dan budaya kerja masing-masing perusahaan.
Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan,
berupa neraca dan laba rugi, baik yang berupa on atau off balance sheet, serta fee
based income. Metoda yang digunakan bermacam-macam, salah satunya menitik
beratkan pada cash flow, sebagai berikut:
1. Analisis proyeksi arus kas dengan menggunakan diskon faktor sesuai biaya
dana perusahaan (Discounted cash flow approach)
2. Analisis yang didasakan atas ratio harga saham dengan pendapatan (Price
Earning Ratio) dibandingkan dengan nilai P/E dari perusahaan sejenis
12

3. Peniaian atas dasar nilai buku,yang beberapa pos dari neraca disesuaikan
dengan perkiraan risiko yang mungkin ada sehingga mengurangi nilai buku.

Banyak perusahaan atau Bank yang mengalami kegagalan saat dilakukan


merger, disebabkan, antara lain:
1. Harga yang ditetapkan saat dilakukan merger terlalu tinggi akibat analisis
sebelumnya tidak akurat
2. Sumber pembiayaan merger berasal dari pinjaman berbiaya tinggi
3. Asumsi yang salah dengan mengharapkan booming market, yang ternyata
terjadi sebaliknya
4. Tergesa-gesa, sebelum dilakukan uji tuntas dengan baik
5. Perbedaan kedua perusahaan terlalu besar
6. Budaya kerja tak dapat disatukan
7. Krisis manajerial karena ingin mempertahankan semua manajemen yang
ada di kedua perusahaan

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Merger


1. Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah
dibanding pengambilalihan yang lain.
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah
dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.641
2. Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu
harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama.
Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan beberapa
cara yang berbeda. Tiga bentuk legal akuisisi yaitu merger dan
konsolidasi, akuisisi saham, dan akuisisi aset. Merger dan
konsolidasi adalah yang paling mahal dari sudut pandang hukum,
tetapi merger dan konsolidasi memerlukan persetujuan suara dari
pemegang saham. Akuisisi saham tidak memerlukan suara
pemegang saham dan biasanya dilakukan melalui penawaran
tender. Namun, sulit untuk mendapatkan 100 persen kendali
dengan penawaran tender. Akuisisi aset relatif mahal karena
memerlukan lebih banyak transfer kepemilikan aset yang sulit.
2. Sinergi dari akuisisi didefinisikan sebagai nilai perusahaan
gabungan (VAB) dikurang nilai dari kedua perusahaan sebagai
entitas terpisah (VA dan VB): Sinergi = VAB - (VA+ VB)

Para pemegang saham dari perusahaan mengakuisisi akan


mendapatkan keuntungan jika sinergi dari merger lebih besar
daripada premi.
3. Manfaat akuisisi sebagai berikut:
a. Peningkatan pendapatan.
b. Pengurangan biaya.
c. Pajak lebih rendah.
d. Mengurangi kebutuhan modal.
14

DAFTAR PUSTAKA

Brealey, Myers, Marcus. 2008. Edisi 5. Fundamentals Of Corporate Finance 5th

https://manajemenkeuangan.net/merger-akuisisi-adalah/

https://danielstephanus.wordpress.com/tag/merger-akuisisi/

Anda mungkin juga menyukai

  • 1487 4452 1 PB
    1487 4452 1 PB
    Dokumen28 halaman
    1487 4452 1 PB
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • 9782 18945 1 SM
    9782 18945 1 SM
    Dokumen8 halaman
    9782 18945 1 SM
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • 3273 6388 1 SM
    3273 6388 1 SM
    Dokumen11 halaman
    3273 6388 1 SM
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • 1953 8638 1 PB
    1953 8638 1 PB
    Dokumen15 halaman
    1953 8638 1 PB
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Pertama
    Pertemuan Pertama
    Dokumen14 halaman
    Pertemuan Pertama
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Kedua
    Pertemuan Kedua
    Dokumen29 halaman
    Pertemuan Kedua
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • KONTES PROXY Jadi Seperti Ini Adalah Perusahaan Terbuka
    KONTES PROXY Jadi Seperti Ini Adalah Perusahaan Terbuka
    Dokumen1 halaman
    KONTES PROXY Jadi Seperti Ini Adalah Perusahaan Terbuka
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • CHAPTER 3-Dikonversi (1) .En - Id
    CHAPTER 3-Dikonversi (1) .En - Id
    Dokumen82 halaman
    CHAPTER 3-Dikonversi (1) .En - Id
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Paritas
    Paritas
    Dokumen7 halaman
    Paritas
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Merger and Akuisisi
    Merger and Akuisisi
    Dokumen1 halaman
    Merger and Akuisisi
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen30 halaman
    PPT
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Alasan Perusahaan Melakukan Merger
    Alasan Perusahaan Melakukan Merger
    Dokumen3 halaman
    Alasan Perusahaan Melakukan Merger
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Definisi/ Pengertian Tata Letak: Pendahuluan
    Definisi/ Pengertian Tata Letak: Pendahuluan
    Dokumen2 halaman
    Definisi/ Pengertian Tata Letak: Pendahuluan
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • ch2 BF
    ch2 BF
    Dokumen12 halaman
    ch2 BF
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen1 halaman
    TUGAS
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Chapter 2.en - Id
    Chapter 2.en - Id
    Dokumen19 halaman
    Chapter 2.en - Id
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    Belum ada peringkat
  • Efek Jangkar
    Efek Jangkar
    Dokumen1 halaman
    Efek Jangkar
    Evhil's Lucia Kaito-Kid 洋一
    100% (1)