Anda di halaman 1dari 4

DOKUMENTASI

Foto Keterangan
Penentuan Pergeseran Panjang Gelombang
3 tabung reaksi masing-masing
diisi 1 mL larutan baku metil
merah 50 ppm. Larutan
berwarna jingga (++)

Dari kiri ke kanan:


1 mL larutan baku metil merah
+ NaOH: larutan warna kuning
(++)
1 mL larutan baku metil merah
+ aquadest: larutan warna
kuning (++)
1 mL larutan baku metil merah
+ HCl: larutan warna merah
muda (++)

Di encerkan menggunakan labu


ukur 50 mL dan didapatkan
hasil
Dari kiri ke kanan:
+ HCl: larutan warna merah
muda (+)
+ NaOH: larutan warna kuning
(+)
+ aquadest: larutan warna
kuning (+)
Diukur panjang gelombang dan
absorbansinya menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dan
didapatkan hasil
Asam: 523 nm; A: 0,165
Basa: 427 nm; A: 0,07
Netral: 428 nm; 0,0637

Penentuan panjang gelombang optimum dengan larutan konsentrasi


terendah
Larutan dengan konsentrasi
terendah diukur panjang
gelombang optimum dan di
dapatkan hasil
Panjang gelombang optimum:
430 nm

Penentuan Absorbansi Standart


Larutan baku metil merah 50
ppm (++) diukur volumenya
menggunakan rumus
pengenceran dan di dapatkan
volume 10 mL
Dimasukkan ke dalam labu
ukur 50 mL

Ditambahkan aquadest sampai


tanda batas

Hasil pengenceran 50 ppm


menjadi 10 ppm
Dilakukan pengenceran
bertingkat sampai mendapatkan
larutan standar metil merah
dengan konsentrasi
Dari kiri ke kanan:
1 ppm: larutan kekuningan
3 ppm: larutan warna kuning
(+)
5 ppm: larutan warna kuning
(++)
7 ppm: larutan warna kuning
(+++)
10 ppm: larutan warna jingga
Diukur absorbansinya
menggunakan spetrofotometri
UV-Vis dan didapatkan hasil
absorbansi
1 ppm: 0,078
3 ppm: 0,232
5 ppm: 0,391
7 ppm: 0,567
10 pm: 0,842

Penentuan konsentrasi sampel


10 mL larutan standar 3 ppm
diencerkan di labu ukur 50 mL
menghasilkan larutan berwarna
kuning

Dilakukan pengukuran
konsentrasi menggunakan
panjang gelombang optimum
dan didapatkan A: 0,0505 dan
konsentrasi: 0,6144 mg/L

Anda mungkin juga menyukai