Anda di halaman 1dari 139

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Matematika Kertas Karya Diploma (Teknologi Informasi)

2017

Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan


Fisiologi Tubuh Manusia Berbasis Android

Habeahan, Feri Fernando


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5701
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
APLIKASI PEMBELAJARAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
MANUSIA BERBASIS ANDROID

TUGAS AKHIR

FERI FERNANDO HABEAHAN


142406115

D3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


APLIKASI PEMBELAJARAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
MANUSIA BERBASIS ANDROID

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh


Ahli Madya

FERI FERNANDO HABEAHAN


142406115

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERSETUJUAN

Judul Aplikasi Pembelajaran Anatomi Dan Fisiologi Tubtth


Manusia berbasis android
Kategori Tugas Akhir
Nama Feri Fernando Habeahan
Nomor IndukMahasiswa 142406115
Prograrn Strdi D3 Teknik Informatika
Departemen Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Uura

Disetujui di
Medan, Juli 2017

Pernbimbing;

Napitupulu,
YS..
i- 4
Prof Dr. Opim S Sitompul M.Sc

11061989022001 NrP. 19610817198701 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

APLIKASI PEMBELAJARAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA


BERBASIS ANDROID

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2017

Feri Fernando Habeahan


142406115

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan rahmat-Nya sehingga kajian tugas akhir dengan judul Aplikasi
Pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia Berbasis Android dapat
diselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Opim S Sitompul
M.Sc selaku pembimbing penulis yang selalu memberi pengarahan dan bimbingan
baik kritik dan saran kepada penulis selama penyusunan tugas akhir dari awal
hingga selesai. Terimakasih kepada Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc dan
bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku Ketua dan Sekretaris Program
Studi Teknik Informatika D3 FMIPA USU, kepada Bapak Dr.Suyanto M.Kom
dan Bapak Rosman Siregar, M.Si selaku ketua dan sekretaris Departemen
Matematika FMIPA USU, kepada Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku
Dekan FMIPA USU yang telah mengeluarkan surat permohonan untuk
melaksanakan riset, seluruh staff, pegawai dan dosen Program Studi Teknik
Informatika D3 FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan
Bapak, Ibu dan Keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan
yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya

Medan, Juli 2017


Penulis,

Feri Fernando Habeahan

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk membangun sistem sebuah aplikasi pembelajaran


anatomi dan fisiologi manusia berbasis android agar mempermudah siswa dan
siswi YP. Santo Paulus Martubung, Medan dalam pembelajaran anatomi dan
fisiologi manusia,. Materi pada aplikasi ini terbatas pada anatomi dan fisiologi.
Materi pada aplikasi ini menggunakan bahasa pemprograman

Kata Kunci : Android, Informasi, PHP, MYSQL,Anatomi, Fisiologi

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

This study aims to build an anatomy and human physiology-based learning


application system to simplify students and YP students. Saint Paul Martubung,
Medan in the study of human anatomy and physiology. The material in this
application is limited to anatomy and physiology. The material in this app uses
programming languages

Keywords: Android, Information, PHP, MYSQL, Anatomy, Physiology

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan 3
1.5 Metodologi Penelitian 4
1.5.1 Metode Pengembangan Aplikasi 4
1.5.2 Analisa Kebutuhan Data 5
1.5.3 AnalisaKebutuhan Sistem 5
1.6 Tinjauan Pustaka 6
1.7 Sistematika Penulisan 7
BAB II LANDASAN TEORI 9
2.1 Sekilas Sistem Operasi 9
2.2 Perkembangan Android 10
2.3 Database MySQL 15
2.4 XAMPP 16
2.5 PHP 16
2.6 Intergrated Development Environment (IDE) 17
2.7 Flowchart 18
2.8 Data Flow Diagram 21
2.9 Entity Relationship Diagram 22
BAB III PERANCANGAN SISTEM 25
3.1 Perancangan Sistem 25
3.2 Flowchart Program 26
3.3 Diagram Konteks Sistem 27
3.3.1 DFD Level 0 28
3.4 Use Case Diagram 29
3.5 Activity Diagram 30
3.5.1 Acrivity Diagram Materi 30
3.6 Perancangan Sistem Aplikasi 31
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 39
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 39
4.2 Tujuan Implementasi Sistem 39
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem 40
4.3.1 Perangkat Keras 40

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.2 Perangkat Lunak 41
4.3.3 Brainware 41
4.4 Demonstrasi Program 42
4.4.1 Tampilan Awal 42
4.4.2 Tampilan Login 43
4.4.3 Tampilan Menu Register 43
4.4.4 Tampilan Home 44
4.4.5 Tampilan Materi 45
4.4.6 Tampilan Galeri 49
4.4.7 Tampilan Quiz 50
4.4.8 Tampilan Tentang 51
4.4.9 Tampilan Kontak 51
4.4.10 Tampilan Exit/Keluar 52
BAB V PENUTUP 53
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 54
Daftar Pustaka 55
Lampiran xi

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

2.1. Tabel Simbol Flowchart 18

2.2. Tabel Data Flow Diagram 22

2.3. Tabel ERD 23

3.1 TabelAktifiti Diagram Materi 31

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

3.1. Flowchart Program 26


3.2. Diagram Konteks Anatomi Manusia 27
3.3. DFD Level 0 Anatomi Manusia 28
3.4. Use Case Diagram Anatomi Manusia 29
3.5. Rancangan form login 32
3.6. Rancangan form register 33
3.7. Rancangan form home 34
3.8. Rancangan form materi 35
3.9. Rancangan form galeri 36
3.10. Rancangan form quiz 37
3.11. Rancangan form tentang 37
3.12. Rancangan form kontak 38
4.1. Tampilan Awal/ splashscreen 42
4.2. TampilanLogin 43
4.3. Tampilan Menu Register 44
4.4. Tampilan Home 44
4.5. TampilanMateri 45
4.6. Tampilan Sistem Pernapasan 46
4.7. Tampilan Sistem Pencernaan 46
4.8. Tampilan Otot Manusia 47
4.9. Tampilan Kerangka Manusia 47
4.10. Tampilan Reproduksi Pria 48
4.11. Tampilan Reproduksi Wanita 48

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.12 Tampilan Fisiologi Manusia 49

4.13 Tampilan Galeri 50

4.14 Tampilan Quiz 50


4.15 Tampilan Tentang 51
4.16 Tampilan Kontak 51

4.17 Tampilan Exit/Keluar 52

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cabang ilmu biologi yaitu anatomi dan fisiologi. Anatomi adalah ilmu

yang mepelajari susunan atau strukutur dari tubuh manusia dan hubungan antara

bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, anatomi juga mempunyai pengertian

urai dari tubuh manusia, sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi

dari tubuh tubuh manusia dalam keadaan normal, keterangan fungsi dari tubuh

manusia dijabarkan dalam fungsi dari masing-masing sistem dalam tubuh manusia

dalam keadaan normal.

Kondisi laboratorium Biologi yang kurang memadai membuat para siswa

kurang memahami pelajaran yang menggunakan media tambahan model tubuh

manusia (torso) tersebut terutama pada pelajaran mengenai sistem pernapasan, sistem

pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem peredaran darah.

Saat ini, ponsel dan tablet android sudah menjadi barang biasa, Hampir

semua orang yang terbiasa menggunakan piranti tersebut,mulai untuk berkomunikasi,

mencari informasi di internet, mencari agenda kegiatan, mendengarkan musik, hingga

bersenang-senang dengan bermain game. Jenis ponsel pintar maupun tablet sudah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

sangat beragam, mulai dari bertenaga hingga yang cukup sebagai alat komunikasi dan

pengusir kebosanan, Ada yang mahal,hingga yang paling murah terjangkau.

Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang di modifikasi untuk

perangkat bergerak (mobile device) yang terdiri dari system operasi,middleware, dan

aplikasi-apliksi utama.awalnya Android dikembangkan oleh Android Inc.perusahaan

ini kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Survei pengguna handphone

platform android yang dilakukan kepada siswa kelas 2 jurusan IPA di YP. Santo

Paulus Martubung, Medan, sekitar 95% dari jumlah jurusan IPA kelas X1

menggunakan smartphone android.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan menjadi alasan pembuatan

aplikasi yang akan menampilkan anatomi dan fisiologi manusia lengkap beserta

fungsinya dengan judul Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan Fisioplogi Manusia

Berbasis Android.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini antaralain :

a. Kurangnya alat bantu untuk penyampaian materi dalam pelajaran Biologi

sehinnga membuat siswa kesulitan memahami materi pelajaran.

b. Kurangnya pemahaman siswa tentang pelajaran yang berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari Pembuatan aplikasi anatomi dan fisiologi tubuh

manusia ini adalah :

a. Aplikasi pembelajaran ini hanya membahas anatomi dan fisiologi manusia

sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem

peredaran darah.

b. Materi dalam pembelajaran ini diambil dari buku pelajaran biologi SMA

kelas 2, internet, buku-buku yang berkaitan denagan anatomi fisiologi

manusia dan media belajar yang berkaitan dengan anatomi dan fisiologi

manusia.

c. Aplikasi ini menyediakan latihan berupa essai yang akan menguji

pemahaman siswa.

d. Aplikasi dibangun menggunakan aplikasi Android Studio.

e. Aplikasi yang dibangun berbasis platform android.

f. Isi materi berupa teks dan gambar.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi yang ingin dicapai adalah menyediakan media

pembelajaran yang menampilkan anatomi dan fisiologi manusia untuk

memepermudah siswa dalam memahami materi dan meningkatkan pemahaman siswa

dalam memahami nama dan fungsi dari anatomi dan fisiologi manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengembangan Aplikasi

Dalam merancang Aplikasi pembelajaran anatomi dan fisiologi manusia berbasis

android, metode yang digunakan adalah metode prototyping, prototype merupakan

proses yang digunakan untuk membantu perancang atau pembuat aplikasi dalam

membentuk model dari perangkat yang akan dibuat.

Keunggulan prototyping, metode ini memiliki komunikasi yang baik antara

pengembang dan pengguna dalam proses pembuatan aplikasi. Selain itu yang

dibutuhkan dalam proses pembuatan aplikasi lebih singkat karena pengguna memiliki

peran aktif dalam proses perancangan aplikasi.

metode prototyping memiliki beberapa tahapan penyusun yaitu :

a. Pengumpulan kebutuhan, pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan

informasi serta perangkat yang diperukan dalam proses perancangan

prototype. Dalam proses ini diharapkan adanya peran aktif antara pengguna

dan pengembang dalam dalam mendefenisikan format dan fungsi serta

identifikasi sistem perangkat lunak yang akan dibuat.

b. Membangun prototyping, pada tahap ini dilakukan pembangunan

prototypeing dengan membuat perancangan sementara yang berfokus

pada penyajian data pengguna.

c. Pengujian Sistem, dilakukan proses penguijian aplikasi, untuk mendapatkan

hasil evalusi sehingga menggetahui apakah aplikasi sesuai sudah sesusai

dengan yang diharapkan, jika masih ada yang kurang maka dilakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

kembali lagi ke tahap pertama untuk melengkapi data yang kurang hingga

sesuai dengan yang diharapkan, maka proses selesai.

1.5.2 Analisa Kebutuhan Data

Pengumpulan data dalam proses pembuatan aplikasi didapat dengan cara:

a. Buku-buku pelajaran IPA materi anatomi dan fisiologi manusia.

b. Pemanfaatan media internet dan buku-buku tentang informasi secara

mendalam anatomi dan fisiologi manusia.

1.5.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Dalam perancangan aplikasi dibutuhkan beberaapa perangkat pendukung, baik

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras

(hardware) merupakan media yang dipakai untuk menjalakan perangkat lunak dalam

proses perancangan aplikasi. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan dalam proses

perancangan yaitu satu buah laptop (notebook) dengan spesifikasi standart dalam

mendukung jalannya perangkat lunak yang digunakan sebagai media perancangan

aplikasi.

Sedangkan perangkat lunak (software) merupakan sebuah program yang berfungsi

mengoperasikan atau memerintahkan perangkat keras dan mengelola data dalam

proses perancangan apllikasi, dengan menggunakan Bahasa pemrograman. Beberapa

perangkat lunak yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan aplikasi yaitu:

- Android Studio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

- Corel Draw X7

Android studio merupakan media digunakan sebagai tempat proses perancangan

yang mendukung aktivitas pengembangan aplikasi yang dalam hal ini yakni berbasis

android. Sedangkan Coral Draw digunakan sebagai media perancangan dalam hal

desain, baik gambar maunpun tampilan aplikasi yang akan dihasilkan.

1.6 Tinjauan Pustaka

Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang di modifikasi untuk

perangkat bergerak (mobile device) yang terdiri dari system operasi,middleware, dan

aplikasi-apliksi utama.awalnya Android dikembangkan oleh Android Inc.perusahaan

ini kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005.

Java adalah bahasa pemprograman serbaguna yang dapat digunakan untuk

membuat suatu program.

Eclipse merupakan IDE terpopuler dikalangan developer Android, karena

Eclipse memiliki Android plug-in lengkap yang tersedia untuk mengembangakn

aplikasi Android. Selain itu, Eclipse juga mendapat dukungan langsung dari Google

untuk menjadi IDE pengembangan Android.

a. Studi pustaka yaitu dengan penggalian data-data informasi dari berbagai

sumber dan mempelajaribuku-buku yang berhubungan dengan tugas akhir

ini.

b. Struktur aplikasi, dilakukan untuk merancang konsep dari aplikasi yang

akan dibuat dengan struktur aplikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

c. Penulisan Program (Coding), membuat program didalam aplikasi yang dibuat

agar dapat berjalan sesuai dengan yang difungsikan.

d. Pengujian Sistem (Testing), kegiatan untuk melakukan pengetasan sistem

yang sudah dibuat, apakah sistem / program yang dibuat sudah bejalan

sesuai dengan yang dibutuhkan, apabila sistem / program sudah berjalan

maka program dapat digunakan.

1.7 Sistematika Penulisan

Agar dapat memberikan gambaran yang jelas pada penulisan Tugas Akhir ini, maka

penulis membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang pembangunan aplikasi,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, hingga sistematika penulisan Tugas

Akhir ini.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori dasar dalam pembangunan

aplikasi android.Mulai dari pengertian apa itu android hingga apa-apa saja

yang dibutuhkan untuk memulai pemrograman android.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan mengenai perancangan sistem mulai dari

perancangan layout, perancangan database, diagram konsepsi sistem,

hingga flowchart sistem.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan tentang bagaimana proses lanjutan dari perancangan

sistem. Menguraikan secara detail bagian implementasi sistem dan

menyorot apakah implementasi sesuai dengan perancangan sistem.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dikutip oleh

penulis selama proses pembangunan aplikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sekilas Sistem Operasi Android

Menurut buku yang dikarang oleh Stephanus Hermawan S yang berjudul “Mudah

Membuat Aplikasi Android” , Android merupakan OS (Operating System) Mobile

yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya

seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan

tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang

dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak

ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk

mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan

distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

Android sendiri adalah sistem operasi berbasis kernel linux yang pada awalnya

dikembangkan oleh Android, Inc, yang didukung Google finansial dan kemudian

dibeli pada tahun 2005. Android ini diresmikan pada tahun 2007 seiring dengan

berdirinya Open Handset Alliance-konsorsium, hardware, software, dan

perusahaan telekomunikasi yang ditunjuk untuk memajukan standar perangkat

seluler.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

2.2 Perkembangan Android

Perkembangan versi – versi android menurut artikel yang dikutip dari

tekno.kompas.com ialah sebagai berikut.

1. Android 1.0

Sistem operasi ini bisa dibilang sebagai android yang masih sangat sederhana.

Pengguna diajak beradaptasi dengan peradaban baru menjelajah sebuah

perangkat telekomunikasi mobile. Pada versi inilah Google untuk pertama

kalinya memperkenalkan mekanisme pengecekkan notifikasi yang kerap

diistilahkan pull-down notification. Selain notifikasi, dua komponen pada

Android 1.0 yang masih digunakan hingga kini adalah widget aplikasi, serta

toko aplikasi Google Play Store yang kala itu masih bernama "Market".

Sistem operasi ini juga menyatukan layanan Gmail. Dua aplikasi tersebut,

Gmail dan Market, menjadi layanan bawaan paling purba yang dipatrikan

Google pada Android 1.0.

2. Android 1.5 Cupcake

Ini adalah debut versi Android yang menggunakan nama kudapan manis.

Tradisi tersebut dipertahankan hingga sekarang. Pada Cupcake, Google juga

memperkenalkan SDK widget untuk developer pihak ketiga. Gunanya agar

aplikasi pihak ketiga bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan

Google. Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan

perekaman video dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboard layar

sentuh.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

3. Android 1.6 Donut

Masih di tahun yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru

bertajuk "Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa

digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja. Android

Donut juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna

bisa mencari informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih

cepat dengan kolom tersebut.

4. Android 2.0 Eclair


Pada tahun 2009 memang merupakan tahun produktif bagi Google dalam

menelurkan sistem operasi. Eclair menjadi Android pertama yang

menghadirkan layanan navigasi Google Maps. Sistem tersebut menjadi awal

mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi juga di mobil-

mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung

HTML5 pada peramban sehingga bisa memutar video. Kemampuan membuka

layar alias unlock-screen dengan mekanisme menyapu atau swipe juga

diperkenalkan pada Eclair.

5. Android 2.2 Froyo


Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google juga menghadirkan

ponsel Nexus pertama yang dinamai "Nexus One". Ada beberapa pembaruan

pada Froyo dibandingkan pendahulunya. Tentu saja pengguna Nexus One

menjadi yang pertama mendapat update Android tersebut. Dari segi tampilan,

Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias home screen.

Sebelumnya, batas panel cuma sampai tiga saja. Froyo juga menambah pilihan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

keamanan penguncian bagi pengguna. Dari yang sebelumnya cuma

penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi dengan opsi

penguncian PIN atau PIN lock.

6. Android Gingerbread

Menyadari kebutuhan user akan selfie, Google pun membangun versi

Gingerbread dengan kemampuan kamera depan untuk membidik foto mandiri.

Pada versi ini, pengguna juga bisa melihat desain ulang antarmuka yang

cukup signifikan. Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread memungkinkan

pengguna memencet keyboard virtual secara berbarengan alias multitouch.

Kemampuan ini dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan

kinerja.

7. Android Honeycomb

Sistem operasi ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back,

dan menu, untuk pertama kalinya. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet

ketimbang smartphone.

8. Android Ice Cream Sandwich


Versi ini memboyong kemampuan pada Honeycomb tapi lebih menyasar

smartphone. Contohnya saja kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang

banyak diimplementasikan para vendor. Beberapa pembaruan fitur lainnya

mencakup kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock),

analisa penggunaan data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor

yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

9. Android Jelly Bean

Nah, ini dia versi Android yang membawa pembaruan cukup signifikan

setelah beberapa kali update yang dilakukan Google hanya membawa

perbedaan minor. Salah satunya, Jelly Bean memungkinkan pengguna

menggulir (scroll) cepat home screen ke bawah untuk melihat kumpulan

informasi penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Sebelumnya,

pengguliran ke bawah cuma memperlihatkan notifikasi aplikasi. Selain itu,

Jelly Bean merupakan upaya pertama Google untuk menghadirkan asisten

digital yang dinamai Google Now. Mulai dari versi ini, Google semakin

berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi, dan

relevan bagi pengguna.

10. Android 4.4 KitKat

Butuh setahun bagi Google untuk menghadirkan KitKat. Versi Android ini

memberikan suasana yang segar dengan pembaruan antarmuka beraksen putih

dan biru muda. Pada KitKat, Google menghadirkan perintah pencarian

menggunakan suara atau disebut "Ok, Google". Fitur ini dirundung puji-pujian

dari para pakar teknologi. Di saat bersamaan, Google juga meluncurkan

aplikasi pesan singkat Hangouts untuk pertama kalinya. Sayangnya,

belakangan Hangouts dilabeli sebagai layanan Google yang gagal karena tak

menuai penetrasi yang memuaskan.

11. Android 5.0 Lollipop

Pembaruan yang mencolok pada Lollipop tampak dari sisi desainnya yang

diperhalus dan disesuaikan dengan zaman. Selain itu, fitur-fitur yang sudah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

hadir pada Android sebelumnya ditingkatkan. Inovasi kurang terasa pada versi

ini. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk gambar

berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau

graphic designer menyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa

mengurangi kualitas.

12. Android 6.0 Marshmalow

Menu aplikasi pada Android Marshmallow benar-benar dibuat baru.

Desainnya membuat pengguna merasa naik kelas dari versi sebelumnya

karena lebih dinamis. Selain itu, ada juga fitur memory manager yang

memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap aplikasi.

Rentan waktu pengecekannya bisa disetel dari tiga jam yang lalu hingga 24

jam sebelumnya. Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada

Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada

panggilan, media, dan alarm. Keamanan juga mendapat peningkatan pada

versi ini. Google memungkinkan vendor menyematkan sensor pemindai sidik

jari karena sudah didukung Marshmallow.

13. Android 7.0 Nougat

Nougat adalah versi Android termutakhir yang baru diperkenalkan pada ajang

kumpul developer Google I/O, pertengahan 2016 ini. Beberapa lama

setelahnya, Google menghadirkan Nougat secara resmi untuk publik.

Pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran Google

Assistant yang menggantikan Google Now. Asisten digital tersebut lebih bisa

diandalkan untuk menjalankan pelbagai fungsi. Fitur-fitur baru lainnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

mencakup layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang

telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan.

Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality

terbaru Google.

2.3 Database MySQL

Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di

dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat

lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data

meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada

data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam

sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan

diolah lebih lanjut.

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational

Database Management System atau RDBMS) seperti halnya Oracle, Postgresql,

MS SQL dan sebagainya.

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan

untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini merupakan bahasa

standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

2.4 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi,

dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache Http

Server, MySql database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU Generic Public

License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat

melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.5 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk

pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa

pemrograman umum (https://id.wikipedia.org/wiki/PHP). PHP di kembangkan

pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP

Group. PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada

komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman

client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page.

Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam

beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman

web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web

sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti

wikipedia, wordpress, joomla, dll.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

2.6 Intregreted Development Environment (IDE)

IDE (Integrated Development Enviroment) adalah program komputer yang

memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.

Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam

membangun perangkat lunak.

Sebuah IDE, atau secara bebas dapat diterjemahkan sebagai Lingkungan

Pengembangan Terpadu, setidaknya memiliki fasilitas:

1. Editor, yaitu fasilitas untuk menuliskan kode sumber dari perangkat lunak.

2. Compiler, yaitu fasilitas untuk mengecek sintaks dari kode sumber

kemudian mengubah dalam bentuk binari yang sesuai dengan bahasa

mesin.

3. Linker, yaitu fasilitas untuk menyatukan data binari yang beberapa kode

sumber yang dihasilkan compiler sehingga data-data binari tersebut

menjadi satu kesatuan dan menjadi suatu program komputer yang siap

dieksekusi.

4. Debuger, yaitu fasilitas untuk mengetes jalannya program, untuk mencari

bug / kesalahan yang terdapat dalam program.

Sampai tahap tertentu IDE modern dapat membantu memberikan saran yang

mempercepat penulisan. Pada saat penulisan kode, IDE juga dapat menunjukan

bagian-bagian yang jelas mengandung kesalahan atau keraguan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

2.7 Flowchart

Flowchart adalah sebuah diagram umum yang mempresentasikan sebuah

algoritma atau proses menggunakan beberapa bangun geometri untuk

memperlihatkan langkah-langkah yang dilakukan oleh program dalam

menyelesaikan masalah. Secara umum, flowchart juga digunakan di berbagai

bidang untuk menganalisis, mendesain, mendokumentasikan, atau mengelola

suatu proses atau program.

Flowchart merupakan langkah awal pembuatan program. Setelah

flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram menerjemahkannya ke dalam

bentuk program menggunakan bahasa pemrograman. Berikut ini adalah simbol-

simbol standar pada sebuah flowchart beserta fungsinya.

Tabel 2.1. Simbol Flowchart

No Nama Simbol Fungsi

1 Terminator Digunakan untuk

mewakili simbol start atau

end.

2 Arrow

Menunjukkan alur proses.

3 Rectangle Menunjukkan langkah

pemrosesan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

4 Trapezium Simbol untuk input-

output.

5 Document Digunakan untuk

mewakili output.

6 Decision Simbol yang berfungsi

untuk menyatakan

keputusan.

7 Preparation Simbol yang berfungsi


untuk proses inisialisasi
atau pemberian harga
awal.

8 Connector Simbol untuk keluar-


masuk atau
penyambungan proses
pada halaman yang
berbeda.
9 Manual Input Simbol untuk pemasukkan

data secara manual

melalui keyboard.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

10 Manual Simbol yang


menunjukkan pengolahan
Operation
yang tidak dilakukan oleh
komputer.

11 Predefine Simbol untuk pelaksanaan


suatu bagian (sub-
Process
prosedur)

12 Display Simbol yang menyatakan


peralatan output yang
digunakan seperti layar,
printer, plotter.

13 Magnetic Disk Simbol yang digunakan


untuk penyimpanan data
ke database.

2.8 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-

notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat

membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD

merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang

sedang berjalan logis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Didalam DFD terdapat tiga level, yaitu :

1. Diagram Konteks

menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses

yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam

DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang

ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju

dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data

dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (DFD Level 1)

merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil

yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke

diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

3. Diagram Rinci

Lebih rinci lagi, diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses-

proses yang terdapat di dalam diagram nol.

Berikut merupakan simbol-simbol standar menurut Yourdan dan DeMarco

yang digunakan untuk membuat sebuah Data Flow Diagram.

Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram

No Nama Simbol Fungsi

Sebagai kesatuan
(entitas) di lingkungan
luar sistem yang dapat
1 Kesatuan Luar
berupa orang,
organisasi, sumber asli
transaksi, atau penerima
akhir.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Berfungsi untuk
2 Arus Data menghubungkan antara
proses, simpanan data,
dan kesatuan luar.

Berupa kegiatan atau


3 Proses
proses yang sedang
dilakukan.

Media Nama datastore

4 Simpanan Data Menunjukkan informasi


yang tersimpan.

2.9 Entity Relationship Diagram

Pengertian dari ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar

data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur

data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa

notasi dan simbol.

Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :

1. Entitas

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya

digambarkan dengan persegi panjang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi

dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi

elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol

elips.

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

yang berbeda. Derajat relasi atau kardinalitas rasio menjelaskan jumlah

maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya .

One to One (1:1) Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu

anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.

One to many (1:M / Many) Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan

lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

Many to Many (M:M) Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.

Tabel 2.3. Komponen ERD

No Nama Simbol Fungsi

Persegi panjang untuk

1 Entitas entitas

2 Atribut
Ellips untuk atribut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

Belah ketupat mewakili


3 Relasi
relasi

4 Garis Garis menghubungkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang

isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur

untuk mendukung operasi sistem.

Menurut Jogiyanto H. M (1991) dalam bukunya “Analisis dan Desain

Sistem”, perancangan sistem dapat diartikan seperti berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Yang dapat berupa pengambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras dari

suatu sistem.

Tahap perancangan sistem adalah suatu tahap untuk rancangan dan implementasi

sistem. Pada perancangan sistem ini akan digunakan 2 cara yaitu pada bagian web

dijelaskan dengan mengunakan DFD ( Data Flow Diagram ) yang meliputi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

Flowchart, Context Diagram, DFD level 0, ERD ( Entity Relationship Diagram ).

Sedangkan pada bagian Android akan menggunakan UML ( Unified Modeling

Language ) yang meliputi Usecase Diagram, Sequence Diagram, dan Class

Diagram.

3.2 Flowchart Program

Berikut adalah alur flowchart untuk aplikasi yang dibangun beserta penjelasannya.

Gambar 3.1 Flowchart Program

Dari bagan flowchart diatas, terlihat bahwa untuk memulai menggunakan

aplikasi user terlebih dahulu harus memiliki akun untuk dapat melanjutkan. Apabila

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

user belum memiliki akun maka diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih

dahulu. User yang memliki akun dapat melanjutkan menggunakan aplikasi.

3.3 Diagram Konteks Sistem

Berikut adalah diagram konteks dari aplikasi pembelajaran berbasis android.

Menerima informasi

Aplikasi Anatomi
ADMIN dan Fisiologi USER
Manusia Berbasis
Android/Aplikasi
Memberikan informasi Mobile_Learning Mengakses

Gambar 3.2 Diagram Konteks Anatomi Manusia

Dalam diagram konteks terdapat dua entitas yang saling berhubungan dengan sistem

yaitu admin dan user, admin adalah sebagai penghubung user dalam penggunaan

aplikasi, sedangkan user adalah pengguna apliksi mobile learning untuk

pembelajaran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

3.3.1 DFD Level 0

Gambar 3.3 DFD Level 0 Anatomi Manusia

Pada dfd level 0 admin hanya menginput materi, galeri, quiz, tentang,

dan kontak, sedangkan User dapat mempelajari inputan dari admin dan

mendapat umpan balik di quiz.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

3.4 Use Case Diagram

Gambar 3.4 Use Case Diagram Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan Fisioligi
Manusia

Use Case Diagram adalah pemodelan untuk menggambarkan kelakuan

sistem yang akan dibuat. Use Case Diagram juga mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3.5 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang akan terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan

state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar

transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh

karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem

(dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-

proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

3.5.1 Activiti Diagram Materi

Berikut ini adalah Activity Diagram menampilkan Materi. Diagram ini menjelaskan

aktivitas proses menampilkan menu materi antara sistem dengan user. Gambar

Activity Diagram materi dapat dilihat pada gambar berikut ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Tabel 3.1 Aktifity Diagram Materi

User Sistem

Start

Memilih menu materi Menampilkan pilihan Sistem


pernapasan,pencernaan,otot
manusia,kerangka manusia,dan sistem
reproduksi

Memilih salah satu pilihan menu

Menampilkan menu yang dipilih

Finis

3.6 Perancangan Sistem Aplikasi

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perancangan dan

pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu

kesatuan utuh yang berfungsi. Berikut adalah perancangan sistem yang penulis buat

dalam merancang aplikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

1. Perancangan form login

Pada awal aplikasi berjalan tampilan halaman yang muncul adalah

tampian login. Pada form ini user harus memiliki akun untuk dapat

melanjutkan. Berikut adalah rancangan awal form login.

Header

Username

Password

Login

Gambar 3.5 Rancangan form login

2. Perancangan form register

Pada form ini user dapat mendaftarkan data diri, yang nantinya data

tersebut digunakan untuk proses login.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Header

First Name

Last Name

Email

Username

Password

Register

Gambar 3.6 Rancangan form register

3. Perancangan form home

Pada form ini terdapat enam menu yang terdiri dari Materi, Galeri,

Quiz, Tentang, Kontak, dan Exit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Gambar 3.7 Rancangan form home

4. Perancangan form materi

Pada form meteri terdapat satu judul form dan tujuh materi yaitu

sistem pernapasan, sistem pencernaan, sitem otot, sistem kerangka,

sistem reproduksi pria, sistem reproduksi wanita dan fisiologi manusia.

Tiap – tiap materi memiliki penjelasan masing-masing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Gambar 3.8 Rancangan form materi

5. Perancangan form galeri

Pada bagian form galeri menampilkan gambar-gambar anatomi

manusia seperti: tengkorak, lidah, paru-paru, kelenjar lidah,usus halus,

usus besar, alat reproduksi pria, alat reproduksi wanita, gigi, mulut,

kerongkongan, hati, jantung, mulut, bronkus, bronkiolus, dan anus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Gambar 3.9 Rancangan form galeri

6. Perancangan form quiz

Pada form quiz memiliki tampilan berupa score, soal, pilihan a, pilihan

b, pilihan c, dan pilihan d. seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Gambar 3.10 Rancangan form quiz

7. Perancangan form tentang

Pada bagian form tentang berisikan tampilan berupa header, gambar dan teks.

Gambar 3.11 Rancangan form tentang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

8. Perancangan form kontak

Pada bagian form kontak berisikan tampilan berupa header, judul, dan

gambar.

Gambar 3.12 Rancangan form kontak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Impelementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika

sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat dalam tahap perancangan

sistem agar siap dioperasikan. Implementasi sistem aplikasi pekerja lepas ini

dilakukan menggunakan bahasa pemrograman java dan PHP dengan basis data

yang digunakan adalah MySQL. Implementasi sistem sepenuhnya dilakukan pada

perangkat keras PC (Personal Computer) dan pengujiannya dilakukan di

smartphone milik penulis.

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau

diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi

telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik

oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk

menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan

sistemnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Jika sistem perangkat lunak telah selesai melewati tahap pengujian sistem

maka sistem perangkat lunak tersebut telah siap untuk digunakan. Penggunaan

sistem perangkat lunak yang baru pada suatu organisasi atau perusahaan kadang-

kadang merupakan proses yang tidak mudah sehingga diperlukan latihan bagi

pengguna sebelum digunakan. Adapun beberapa tujuan dari implementasi sistem

adalah sebagai berikut:

1. Membuat desain sistem selama melakukan penelitian dan analisa.

2. Menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan.

3. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui.

4. Memperhitungkan sistem yang telah dibuat sesuai kebutuhan.

4.2 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem

Pada dasarnya, dalam pengimplementasian sistem dibutuhkan beberapa

komponen penting agar aplikasi yang dibangun dapat berjalan. Berikut beberapa

komponen yang dibutuhkan.

4.3.1 Perangkat Keras

Perangkat keras dapat diartikan sebagai perangkat komputer yang dapat diihat,

disentuh, dan memiliki wujud fisik. Perangkat keras merupakan seluruh

komponen peralatan yang membentuk suatu sistem komputer serta peralatan

lainnya yang memungkinkan komputer dapat melakukan tugasnya. Dalam

pembuatan aplikasi pekerja lepas ini penulis menggunakan laptop sebagai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

perangkat keras pengganti dan sebuat smartphone untuk menjalankan aplikasi

android.

4.3.2 Perangkat Lunak

Berkebalikan dengan perangkat keras, perangkat lunak tidak memiliki wujud.

Perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat

keras untuk dapat memproses data. Perangkat lunak adalah program yang

diciptakan melalui perangkat elektronik. Dalam perangkat lunak dikenal dengan

apa yang disebut sistem operasi dan program aplikasi. Penulis mengembangkan

bagian perangkat lunak berupa aplikasi.

Perangkat lunak yang digunakan dalam perencanaan hingga implementasi sistem

adalah :

1.IDE (Integrated Developnment Environment) menggunakan Android

Studio.

2.Database MySQL.

3.XAMPPControl Panel Versi 3.2.1

4.Windows 10 Ultimate.

4.3.3 Brainware

Brainware adalah orang yang menggunakan, memakai atau pun mengoprasikan

perangkat komputer. Sebagai contoh dari brainware yaitu programmer, netter

(sebutan untuk orang yang sedang melakukan surfing di internet), serta orang

yang sedang menggunakan perangkat komputer. Atau definisi brainware yaitu

manusia yang terlibat dalam mengoperasikan atau pemakaian serta mengatur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

sistem di dalam perangkat komputer. Dapat diartikan juga sebagai perangkat

intelektual yang mengoperasikan dan juga mengeksplorasi kemampuan dari

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).

4.4 Demonstrasi Program

Demonstrasi program akan menjelaskan secara visual bagaimana tampilan dari

aplikasi pembelajaran anatomi dan fisiologi tubuh mausia berbasis android.

Mulai dari tampilan splasch, login, register, home, materi, galeri, quiz, tentang,

kontak dan exit/keluar.

4.4.1 Tampilan Awal

Berikut adalah tampilan awal dari aplikasi pekerja lepas berupa screen yang

memperlihatkan logo dar aplikasi.

Gambar 4.1 Tampilan Awal/splaschscreen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

4.4.2 Tampilan Login

Menu pertama yang muncul setelah tampilan awal. Pada menu ini user diharuskan

untuk menginput username dan password untuk dapat melanjutkan, dan bila user

belum memiliki akun diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu.

Gambar 4.2 Tampilan Login

4.4.3 Tampilan Menu Register

Berikut adalah tampilan menu register. Apabila user belum memiliki akun maka

diharuskan mengisi data pada menu register untuk dapat login. Tombol register

yang ada pada menu berfungsi untuk menyimpan data yang dimasukkan oleh user

kedalam database.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Gambar 4.3 Tampilan Register

4.4.4 Tampilan Home

Berikut merupakan tampilan apabila user telah melakukan proses login. User akan

ditujukan ke menu home dimana user dapat menggunakan tombol materi, galeri,

quiz, tentang, kontak, exit/keluar. Masing-masing tombol memiliki fungsinya

sendiri.

Gambar 4.4 Tampilan Home

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

4.4.5 Tampilan Materi

Berikut adalah tampilan materi yang terdapat pada home dimana tampilan materi

memiliki tujuh menu antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem

otot, sistem kerangka, sistem reproduksi pria, sistem reproduksi wanita dan

fisiologi manusia. Dimana masing-masing tombol pada materi memiliki fungsi

masing-masing.

Gambar 4.5 Tampilan Materi.

Pada bagian menu materi terdiri dari tujuh meu anataralain sebagai berikut:

1. Menu sistem pernapasan Berikut tampilan halaman sistem pernapasan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Gambar 4.6 Tampilan Sistem Pernapasan

2. Menu sistem pencernaan Berikut tampilan halaman sistem pencernaan.

Gambar 4.7 Tampilan Sistem Pencernaan

3. Menu sistem otot. Berikut tampilan halaman sistem otot

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Gambar 4.8 Tampilan Otot Manusia

4. Menu sistem Kerangka. Berikut tampilan halaman sistem pernapasan.

Gambar 4.9 Tampilan Kerangka Manusia

5. Menu sistem reproduksi pria. Berikut tampilan halaman sistem reproduksi pria

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

Gambar 4.10 Tampilan Reproduksi Pria

6. Menu sistem reproduksi wanita. Berikut tampilan halaman sistem reproduksi

wanita.

Gambar 4.11 Tampilan Reproduksi Wanita

7. Menu sistem reproduksi pria. Berikut tampilan halaman sistem reproduksi pria

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Gambar 4.12 Tampilan Fisiologi Manusia

4.4.6 Tampilan Galeri

Berikut adalah tampilan galeri yang terdapat pada home dimana tampilan galeri

memiliki gambar-gambar anatomi tubuh manusia. Berikut tampilan gambar-

gambar anatomi tubuh manusia.

4.13 Tampilan Galeri

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

4.4.7 Tampilan Quiz

Berikut adalah tampilan quiz yang terdapat pada home dimana tampilan quiz

berupa pilihan berganda dan memiliki beberapa soal pilihan berganda. Berikut

tampilan quiz.

Gambar 4.14 Tampilan Quiz

4.4.8 Tampilan Tentang

Berikut adalah tampilan tentang yang terdapat pada home dimana tampilan

tentang aplikasi. Berikut tampilan tentang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Gambar 4.15 Tampilan Tentang

4.4.9 Tampilan Kontak

Berikut adalah tampilan kontak yang terdapat pada home dimana tampilan kontak

pembuat aplikasi. Berikut tampilan kontak.

Gambar 4.16 Tampilan Kontak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

4.4.10 Tampilan Exit/Keluar

Berikut adalah tampilan exit/keluar yang terdapat pada home dimana tampilan

exit/keluar berupa pesan. Berikut tampilan exit/keluar.

Gambar 4.17 Tampilan Exit/Keluar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembuatan program aplikasi ini dapat membantu pelajar di sekolah Yp.Santo Paulus

Martubung-Medan, untuk lebih mengenal dan memahami anatomi manusia dan

mengetahui fungsi, letak,serta penyakit apa saja pada anatomi manusia kkarena dalam

aplikasi ini dibuat juga latihan berupa soal pilihan berganda.

Dengan adanya program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis, maka dapat

diambil kesimpulan, yaitu:

1. Pelajar akan lebih mudah dalam mempelajari anatomi tubuh manusia karena

pelajar tersebut secara langsung melihat bentuk dan fungsi antomi manusia

dengan cara menampilkan objek berupa gambar yang diinginkan.

2. Mobile learning meruapakan pembelajaran yang cukup prospektif untuk di

implementasikan

3. Kendala pengembangan aplikasi mobile learning adalah keterbatasan

sumber daya dan keragaman platform sehingga perlu rancangan yang

mampu mengatasi kendala tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

4. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan dalam beberapa smartphone

android dengan spesifikasi yang berbeda- beda, maka dapat disimpulkan

bahwa aplikasi mobile learning yang dibangun dapat berjalan dengan baik.

5.2 Saran

Aplikasi yang dibuat Penulis masih dapat dikembangkan menjadi lebih besar, karena

penulis menyadari bahwa program yang dibuat masih terdapat banyak kekurangan.

Beberpa saran yang dpat penulis sampaikan diantaranya:

1. Pembagian gambar atau objek anatomi manusia dapat ditambahkan menjadi

lebih banyak.

2. Aplikasi ini dapat di desain dengan tampilan animasi dan dapat ditambahkan

video anatomi manusia kedalam aplikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia, Cetakan III. Jakarta: Laskar

Aksara. Diastuti, Reni.2009. Biologi untuk Kelas XI.Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Haryanto, Agus. Belajar Android Pengenalan Database Android:

bersamaAgusHaryanto, Jakarta.2006.

Safaat, Nazruddin. Pemprogramanaplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC

berbasis Android.Informatika, Bandung.2008.

Shalahuddin, M. BelajarPemprogramanDenganBahasa C++ dan Java, Informatika,

Bandung.2005.

Suherman, Erman. Strategi PembelajaranMatematikaKontemporer.Bandung:

JICA.2001.

Hermawan S, Stephanus.“Mudah MembuatAplikasi Android”.Yogyakarta :Andi

Offset. 2011.

Siregar, Ivan Michael dkk, 2005. Mengembangkan Aplikasi Enterprise Berbasis

Android, Gave Media, Yogyakarta.

Effendi, Empydan Hartono Zhuang. e-Learning Konsep dan Aplikasi. PenerbitAndi,

Yogyakarta. 2005

Prasetya, DidikDwi. MembuatAplikasi Smartphone Multiplatform.Penerbit PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta. 2013

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Safaat, H. Nazruddin. Android: PemrogramanAplikasi Mobile Smarphone Dan

Tablet PC Berbasis Android. PenerbitInformatika, Bandung. 2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1

LAMPIRAN PROGRAM

1. Program login
1. layout

- Akun.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView
android:layout_height="match_parent"
android:layout_width="match_parent"
xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
android:fillViewport="false">

<RelativeLayout xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">

<ImageView android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="150dp"
android:id="@+id/imageView"
android:layout_alignTop="@+id/akun_layout"
android:layout_alignParentStart="true" />

<TextView
android:id="@+id/status"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:background="@android:color/holo_blue_dark"
android:padding="10dp"
android:text="@string/lbl_status"
android:textColor="@android:color/white"
android:textSize="15sp" />

<LinearLayout
android:id="@+id/akun_layout"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/status"
android:layout_centerHorizontal="true"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

</LinearLayout>

<Button
android:id="@+id/btn_logout"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

android:layout_width="290dp"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="@string/lbl_logout"
android:paddingTop="30dp"
android:textSize="13sp"
android:textStyle="bold"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_below="@+id/akun_layout"
android:layout_centerHorizontal="true" />

</RelativeLayout>

</ScrollView>

-Login. Xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView
android:layout_height="match_parent"
android:layout_width="match_parent"
xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
android:fillViewport="false">

<RelativeLayout
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">

<TextView
android:id="@+id/header"
android:text="Login"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:padding="10dp"
android:textSize="20sp"
android:textColor="@android:color/white"
android:background="@android:color/holo_blue_dark"/>

<LinearLayout
android:id="@+id/uname_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/header"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

<TextView
android:id="@+id/username"
android:text="Username"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_username"
android:hint="Enter Your User Name"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginLeft="45dp"
android:inputType="textEmailAddress"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

</LinearLayout>

<LinearLayout
android:id="@+id/pwd_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/uname_block"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/pwd"
android:text="Password"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_pwd"
android:hint="Enter Password"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginLeft="40dp"
android:inputType="textPassword"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

</LinearLayout>

<Button
android:id="@+id/btn_login"
android:layout_width="290dp"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/pwd_block"
android:layout_centerHorizontal="true"
android:gravity="center"
android:layout_marginTop="15dp"
android:textSize="13sp"
android:textStyle="bold"
android:text="Login"/>

<LinearLayout
android:id="@+id/verify_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/btn_login"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal"
android:layout_centerHorizontal="true">

<TextView
android:id="@+id/verify"
android:text="Not have an account?! Register Here"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="12sp"
android:layout_gravity="center_vertical"
android:textColor="@android:color/holo_blue_light"/>

</LinearLayout>

</RelativeLayout>

</ScrollView>

-register.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<ScrollView
android:layout_height="match_parent"
android:layout_width="match_parent"
xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
android:fillViewport="false">

<RelativeLayout
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">

<TextView
android:id="@+id/header"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

android:text="@string/lbl_formreg"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:padding="10dp"
android:textSize="20sp"
android:textColor="@android:color/white"
android:background="@android:color/holo_blue_dark"/>

<LinearLayout
android:id="@+id/first_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/header"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/first"
android:text="First Name"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_first"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="center_vertical"
android:layout_marginLeft="40dp"
android:hint="Enter Your First Name"
android:inputType="textEmailAddress"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp" />

</LinearLayout>

<LinearLayout
android:id="@+id/last_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/first_block"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/last"
android:text="last Name"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

<EditText
android:id="@+id/fld_last"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="center_vertical"
android:layout_marginLeft="40dp"
android:hint="Enter Your Last Name"
android:inputType="textEmailAddress"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp" />

</LinearLayout>

<LinearLayout
android:id="@+id/email_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/last_block"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/email"
android:text="Email"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_email"
android:hint="Enter Email Address"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginLeft="75dp"
android:inputType="textEmailAddress"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

</LinearLayout>

<LinearLayout
android:id="@+id/uname_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/email_block"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/username"
android:text="Username"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_username"
android:hint="Enter Your Username"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginLeft="40dp"
android:inputType="textEmailAddress"
android:paddingLeft="7dp"
android:textSize="13sp"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

</LinearLayout>

<LinearLayout
android:id="@+id/pwd_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/uname_block"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal">

<TextView
android:id="@+id/pwd"
android:text="Password"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="16sp"
android:textColor="@android:color/black"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

<EditText
android:id="@+id/fld_pwd"
android:hint="Enter Password"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginLeft="40dp"
android:inputType="textPassword"
android:paddingLeft="5dp"
android:textSize="13sp"
android:layout_gravity="center_vertical"/>

</LinearLayout>

<Button
android:id="@+id/btn_register"
android:layout_width="290dp"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/pwd_block"
android:layout_centerHorizontal="true"
android:gravity="center"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

android:layout_marginTop="15dp"
android:textSize="13sp"
android:textStyle="bold"
android:text="Register"/>

<LinearLayout
android:id="@+id/verify_block"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@+id/btn_register"
android:layout_marginLeft="2dp"
android:layout_marginTop="25dp"
android:orientation="horizontal"
android:layout_centerHorizontal="true">

<TextView
android:id="@+id/verify"
android:text="Already have an account?! Login here"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textSize="12sp"
android:layout_gravity="center_vertical"
android:textColor="@android:color/holo_blue_light"/>

</LinearLayout>

</RelativeLayout>
</ScrollView>

-actifity fisiologi manusia.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.fisiologimanusia">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp"
android:weightSum="1">

<ImageView
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:background="@drawable/fisiologimanusia"/>
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:layout_marginTop="20dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Sistem Fisiologi pada tubuh manusia Anatomi berasal
dari bahasa yunani yaitu anatomia yang artinya memotong. Definisi dari
anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur dan organisasi
mahluk hidup.
Fisiologi berasal dari bahasa yunani yaitu physis yang artinya asal-
usul dan logia yang artinya kajian. Definisi Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi mekanik, fisik dan biokimia dari mahluk hidup."

/>
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Setelah tahu definisi Anatomi manusia dan Fisiologi
manusia, berikut adalah Anatomi dan Fisiologi Utama manusia:

1. Sistem pencernaan atau Gastro-intestinal meliputi mulut, lambung, usus


halus, usus besar, hati dan pankreas.

2. Sistem Kardiovaskuler meliputi jantung, sistem darah dan sistem limfesan


atau Respirasi

3. Sistem Ekskresi

4. Sistem rangka dan otot

5. Sistem saraf

6. Sistem Endokrin dan Metabolisme Anatomi dan Fisiologi Manusia."/>

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="anatomi dan fisiologi adalah ilmu dalam bidang
kesehatan / kedokteran

yang mempelajari di dalamnya anatomi dan fisiologi metabolisme tubuh, anatomi


dan

fisiologi sistem saraf, anatomi dan fisiologi sistem digestif, anatomi dan
fisiologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

payudara, otak, panggul, dan bagian tubuh lainnya. ilmu anatomi tubuh manusia
ini

wajib dikuasi oleh mahasiswa bidang kedokteran khususnya, keperatan serta


kebidanan."/>

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="• Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan
hubungan antara bagian-bagian tubuh.

• Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh
secara keseluruhan. Beberapa pengkhususan di dalam setiap ilmu ini adalah
sebagai berikut.

•Anatomi kotor(anatomi makroskopik) adalah ilmu yang mempelajari bagian-


bagian tubuh yang bisa dilihat oleh mata telanjang,seperti jantung dan
tulang.

•Histologi adalah ilmu yang mempelajari jaringan-jaringan dalam tingkat


mikroskopik.

•Sitologi adalah ilmu yang mempelajari sel-sel dalam tingkat mikroskopik.

•Neurofisiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana system saraf


berfungsi."/>

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Organisasi dalam system Kehidupan .

•Sistem Kehidupan dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang,dari yang


paling luas(memperhatikan seluruh bumi) sampai yang paling kecil(tingkat
atom).

•Pada tingkat kimia,atom,molekul(gabungan atom), dan ikatan kimia diantara


atom menyediakan kerangka kerja yang menjadi dasar bagi semua kegiatan
kehidupan.

•Sel adalah unit terkecil dari kehidupan. Organela dalam sel adalah bagian-
bagian tubuh yang dikhususkan untuk melakukan fungsi-fungsi sel khusus. Sel
sendiri juga dapat bersifat khusus. Karenanya terdapat sel saraf,sel
tulang,dan sel otot.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

•Jaringan adalah sekelompok yang mirip,yang melakukan fungsi-fungsi yang


sama.

•Organ adalah sekelompok jaringan yang berbeda,yang bekerja sama untuk


melakukan suatu kegiatan tertentu.

.Jantung adalah sebuah organ yang tediri atas jaringan otot,saraf,jaringan


ikat,dan jaringan epitelum. • Sistem organ adalah dua atau lebih organ,yang
bekerja sama untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. Contohnya, system
pencernaan.

.Organisme adalah sebuah system yang mempunyai ciri-ciri mahluk hidup, yaitu
mampu memperoleh dan memproses energi,mampu menghadapi perubahan-perubahan
lingkungan,dan mampu berkembang biak."/>

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Homeostasis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh semua
system kehidupan
yaitu pemaliharaan keadaan internal yang stabil dalam batas-batas
tertentu. Keadaan

stabil ini dipelihara melalui umpan balik negative. Dalam umpan balik
negative,mekanisme

pengindraan (reseptor) mengenali perubahan keadaan di luar batas-batas


tertentu.Pusat

control atau integrator(sering terdapat di otak) menilai perubahan tersebut


dan mengaktifkan

mekanisme kedua(efektor) untuk memperbaiki keadaan. Keadaan tersebut


senantiasa dipantau

oleh reseptor dan dievaluasi oleh pusat control. Ketika pusat control
menentukan bahwa

keadaan telah kembali normal,tindakan perbaikan tidak dilanjutkan lagi. Oleh


karena itu,

dalam umpan balik negative keadaan yang berbeda dibatalkan atau ditiadakan
sehingga kondisi

dapat kembali normal. Sedangkan umpan balik positif,yaitu ketika suatu aksi
meningkatkan

keadaan sehingga semakin terdorong sampai melebihi batas normal. Umpan balik
positif seperti

itu adalah suatu hal yang tidak biasa,namun memang terjadi selama proses
kelahiran bayi,proses menyusui,dan orgasme seksual."/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Peristilahan Anatomi

• Potongan tubuh dan bagian-bagiannya digunakan untuk menggambarkan tubuh


atau oran yang terbagi menjadi dua bagian.

• Potongan sagital membagi tubuh atau oragan sacara vertical menjadi bagian
kiri dan kanan. Jika bagian kiri dan kanan sama,maka disebut potongan
midsagital,jika tidak,maka disebut potongan parasagital

. Potongan frontal(koronal) membagi tubuh atau organ secara vertical menjadi


dua bagian tubuh yaitu bagian depan dan belakang.

• Potongan horizontal(melintang) membagi tubuh secara horizontal menjadi


bagian atas dan bawah. • Rongga tubuh adalah daerah tertutup yang
melindungi organ. Rongga tubuh bagian belakang(dorsal)meliputi rongga
kranium(kepala yang melindungi otak) dan rongga vertebral(tulang belakang
yang berisi sumsum tulang belakang). Rongga depan(ventral) meliputi rongga
dada atau toraks(yang berisi paru-paru,masing-masing di dalam pleuronnya
sendiri,dan jantung di rongga pericardia) dan rongga perut dan panggul(yang
berisi organ-organ pencernaan di rongga perut,dan kandung kemih serta organ–
organ reproduksi yang terdapat dalam rongga panggul)."/>

</LinearLayout>
</ScrollView>

-activity galeri.java

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:background="#fb0ae2d4"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.galeri">

<LinearLayout
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:orientation="vertical"
android:id="@+id/linearLayout"
android:layout_marginLeft="15dp"
android:layout_marginStart="15dp"
android:layout_alignParentLeft="true"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

android:layout_alignParentStart="true"
android:weightSum="1"
android:layout_alignParentTop="true">

<TextView
android:id="@+id/textView4"
android:layout_width="281dp"
android:layout_height="72dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:layout_gravity="center"
android:background="@drawable/tulisangaleri" />

<ImageView
android:id="@+id/imageView1"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/tengkorak"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView2"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/mulut"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView3"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/gigi"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView4"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/lidah"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView5"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/kerongkongan"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView6"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/laring"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView7"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/kelenjarludah"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView8"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/jantung"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView9"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/hati"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView10"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/usushalus"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView11"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/ususbesar"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView12"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/bronkiolus"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView13"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/bronkus"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView14"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/kelaminpria"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView15"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/kelaminwanita"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView16"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"
android:background="@drawable/hati"
android:layout_marginTop="10dp" />
<ImageView
android:id="@+id/imageView17"
android:layout_width="330dp"
android:layout_height="280dp"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

android:background="@drawable/anus"
android:layout_marginTop="10dp" />
</LinearLayout>

</ScrollView>

-activity kontak.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:background="#10edbd"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.kontak">

<ImageView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:src="@drawable/gambarkontak"
android:layout_marginBottom="180dp"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />

</RelativeLayout>

-activity main.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<RelativeLayout
xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:id="@+id/exit"
android:background="#63e9de"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.MainActivity">

<FrameLayout
android:layout_width="190dp"
android:layout_height="190dp"
android:layout_marginBottom="11dp"
android:background="@drawable/icon"
android:layout_above="@+id/textView"
android:layout_centerHorizontal="true">

</FrameLayout>

<TextView

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="ANATOMI TUBUH DAN FISIOLOGIS MANUSIA"
android:textColor="#f2f9f8"
android:textSize="20dp"
android:textStyle="bold"
android:textAlignment="center"
android:layout_marginBottom="152dp"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_centerHorizontal="true"
android:id="@+id/textView" />

</RelativeLayout>

-activity materi.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:background="#f902efdf"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.Materi">

<LinearLayout
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:orientation="vertical"
android:id="@+id/linearLayout"
android:layout_marginLeft="15dp"
android:layout_marginStart="15dp"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true"
android:weightSum="1"
android:layout_alignParentTop="true">

<TextView
android:id="@+id/textView4"
android:layout_width="281dp"
android:layout_height="72dp"
android:layout_gravity="center"
android:background="@drawable/tulisanmenu" />

<Button
android:id="@+id/button1"
android:layout_marginTop="10dp"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:background="@drawable/sistempernapasan"
android:onClick="Sistempernapasan"/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

<Button
android:id="@+id/button2"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:background="@drawable/sistempencernaan"
android:onClick="SistemPencernaan"/>

<Button
android:id="@+id/button3"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:width="150dp"
android:background="@drawable/sistemotot"
android:onClick="SistemOtot"/>

<Button
android:id="@+id/button4"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:onClick="SistemKerangka"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:width="150dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:background="@drawable/sistemkerangka"/>

<Button
android:id="@+id/button5"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:background="@drawable/sistempria"
android:onClick="SistemReproduksiPria"
android:width="150dp"
android:layout_marginTop="5dp" />

<Button
android:id="@+id/button6"
android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:background="@drawable/sistemwanita"
android:width="150dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:onClick="SistemReproduksiWanita" />

<Button
android:id="@+id/button7"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

android:layout_width="288dp"
android:layout_height="62dp"
android:layout_marginLeft="20dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:onClick="fisiologimanusia"
android:background="@drawable/fisiologimanusia"
android:width="150dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="5dp"/>

</LinearLayout>

</RelativeLayout>

-activity quiz.xml
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:background="#f6f7f7"
android:layout_height="match_parent">

<Button
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:id="@+id/answer1"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:background="#000"
android:textColor="#faf8f8"
android:gravity="center"
android:layout_above="@+id/answer2"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />
<Button
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:id="@+id/answer2"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:background="#000"
android:textColor="#faf8f8"
android:layout_above="@+id/answer3"
android:gravity="center"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />
<Button
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:id="@+id/answer3"
android:background="#000"
android:textColor="#faf8f8"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:gravity="center"
android:layout_alignParentStart="true"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

android:layout_marginBottom="52dp" />
<Button
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:id="@+id/answer4"
android:background="#000"
android:textColor="#faf8f8"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:gravity="center"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />

<TextView
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="50dp"
android:id="@+id/score"
android:text="Text View"
android:textSize="24dp"
android:background="#000"
android:textColor="#f7f4f4"
android:gravity="center"
android:layout_alignParentTop="true"
android:layout_centerHorizontal="true" />
<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="180dp"
android:id="@+id/question"
android:layout_marginTop="17dp"
android:text="Text View"
android:textColor="#000"
android:textSize="24dp"
android:gravity="center"
android:layout_below="@+id/score"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />

</RelativeLayout>

-activity tentang
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.Tentang">

<ImageView
android:layout_width="230dp"
android:layout_height="250dp"
android:src="@drawable/gambartentang"
android:layout_alignParentTop="true"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

android:layout_centerHorizontal="true"
android:id="@+id/imageView2" />
<TextView
android:layout_width="200dp"
android:layout_height="30dp"
android:layout_below="@+id/imageView2"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:text="Versi Aplikasi 1.0"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:background="#f7f4f4"
android:layout_alignParentStart="true"
android:layout_marginTop="18dp"
android:layout_marginLeft="5dp"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_alignParentEnd="true"
android:id="@+id/textView5" />
<TextView
android:layout_width="200dp"
android:layout_height="35dp"
android:text="Pembuatan Aplikasi Menggunakan Android Studio 2.3.1"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:background="#f7f4f4"
android:layout_marginLeft="5dp"
android:layout_marginTop="8dp"
android:layout_below="@+id/textView5"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_alignParentEnd="true" />
</RelativeLayout>

-activity sistem_otot.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemOtot">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp">

<TextView
android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM OTOT MANUSIA"
android:textSize="15dp"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

android:background="#97d7ce"
android:textColor="#000"/>
<ImageView
android:layout_width="274dp"
android:layout_height="221dp"
android:layout_gravity="center"
android:src="@drawable/gambarotot"
android:layout_marginTop="20dp"/>

<TextView
android:id="@+id/textView2"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Gambar Sistem Otot Manusia"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textStyle="bold" />

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textSize="12dp"
android:text="Sistem Otot pada manusia
pengertian otot adalah jaringan yang ada didalam tubuh manusia,
berupa alat gerak aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu
organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara berkontraksi
dan beleraksasi.

1. Fungsi Otot pada Manusia

• Menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan, mengangkat, dan


memegang

• Menggerakkan jantung

• Mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat baik itu nutrisi, oksigen dan
lain-lain

2. Karakterisitik Otot manusia

• Kontrabilitas artinya kemampuan otot dalam berkontraksi (memendek)

• Ekstensibilitas artinya kemampuan otot dalam berelaksasi (memanjang)

• Elastisitas artinya kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula setelah


berkontraksi dan berelaksasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

3. Macam-Macam Otot Pada Manusia

Otot manusia terbagi atas 3 yakni otot polos,otot lurik, dan otot jantung
seperti yang ada dibawah ini..

a. Otot Polos

Otot Polos adalah otot yang bekerja tampa kesadaran kita yang dipengaruhi
oleh sistem saraf tak adar atau saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-
sel yang berbentuk gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1
inti sel.

Ciri-ciri Otot Polos

• Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik

• Bentuk dari otot polos seperti perahu

• Terletak pada organ dalam

• Memiliki satu inti sel yang berada ditengah

• Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah

• Dipengaruhi oleh saraf otonom

• Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot
di saluran kemih,

• Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

b. Otot Lurik

Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh manusia yang digunakan
dalam pergerakan dimana otot lurik adalah otot yang bekerja dibawah kesadaran
(volunter). Otot lurik juga dinamakan otot rangka, Mengapa ?.. karna menempel
pada rangka. Dimanakan otot lurik karna adanya sisi gelap terang yang
berselang seling.

Ciri-Ciri Otot Lurik

• Bentuk selindris dengan garis gelap terang

• Melekat pada rangka

• Bekerja secara sadar dengan perintah otak

• Cepat dan mudah lelah

• Bentuk yang panjang dan memiliki banyak inti sel (multi sel)

• Mempunya pigmen mioglobin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

• Inti sel yang berada di tepi.

c. Otot Jantung

Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus
tampa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot
lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung
misalnya, memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah. Otot
jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja
dibawah kesadaran manusia saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf
simpatik dan parasimpatik

Ciri-Ciri Otot Jantung

• Otot jantung yang berbentuk silindris

• Memiliki percabangan disebut sinsitium

• Otot Jantung terletak pada jantung

• Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah

• Bekerja tampa kesadaran manusia

• Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat

4. Jenis-Jenis Gerak Otot

Jenis-jenis atau macam-macam gerak otot terbagi atas 2 antara lain sebagai
berikut..

a. Berlawanan (antagonis)

Misalnya saja bisep dan trisep pada otot di lengan atas. Alat gerak antagonis
antara lain sebagai berikut..

• Ekstensor-Fleksor : meluruskan-membengkokan

• Abduktor-Adduktor : menjauhkan-mendekatkan

• Depresor-Elevator : kebawa-keatas

• Supinator-Prenator : menengadah-menelungkup

b. Bersamaan (sinergis)

• Otot Pronator teres dan Pronator kuadratus di lengan bawah

5. Macam-Macam Gerak Otot

• Ekstensi adalah gerak meluruskan contohnya meluruskan lutut, siku dan ruas
jari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

• Depresi adalah gerak menekan kebawah atau menurunkan

• Pronasi adalah gerak memutar lengan sehingga telapak menelungkup

• Abduksi adalah gerak menjauhkan contohnya gerak tungkai menjauhkan dari


sumbu tubuh

• Supinasi adalah gerak yang memutar lengan sehingga tangan menegadah

• Adduksi adalah gerak yang mendekatkan sumbu tubuh contohnya gerak yang
mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh

• Fleksi adalah gerak yang membengkokkan contohnya membengkokkan siku, ruas


jari dan lutut.
"/>
</LinearLayout>

</ScrollView>

-activity sistem_kerangka.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemKerangka">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp"
android:weightSum="1">

<TextView
android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM KERANGKA MANUSIA"
android:textSize="15dp"
android:background="#97d7ce"
android:textColor="#000"/>
<ImageView
android:layout_width="268dp"
android:layout_height="204dp"
android:layout_gravity="center"
android:src="@drawable/kerangka"
android:layout_marginTop="20dp" />

<TextView
android:id="@+id/textView2"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Gambar Sistem Kerangka Manusia"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textSize="14dp"
android:textStyle="bold" />

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:textColor="#000"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textSize="12dp"
android:gravity="left|right"
android:textStyle="normal"
android:text="PENGERTIAN RANGKA TUBUH MANUSIA
A. Rangka (skelet)
merupakan susunan tulang-tulang yang berkesinambungan, tidak dapat dilihat
dari luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam
melindungi organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah tulang pembentuk rangka pada
manusia lebih kurang 206 ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah yang
membuat manusia dapat berdiri tegak.

B. FUNGSI KERANGKA
TUBUH MANUSIA
Selain sebagai
penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki beberapa peran
penting lainnya, yakni:
a. Memberi bentuk
pada tubuh;
b. Tempat perlekatan
daging (otot) dan jaringan;
c. Tempat penyimpanan
mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi;

d. Tempat pembentukan sel darah merah (eritrosit) , sel darah putih


(leukosit), dan keping darah (trombosit);
e. Sebagai alat gerak
pasif. Artinya rangkaian tulang ini tidak bergerak, melainkan gerakan dapat
terjadi jika adanya kontraksi atau relaksasi dari otot yang melekat pada
tulang;
f. Melindungi organ-
organ vital tubuh, seperti:
• Jantung, paru-paru
dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum)

• Otak dilindungi oleh tulang kepala (cranium)


* Tulang tempurung
kepala berfungsi sebagai pelindung otak, terdiri dari:

• 1 tulang dahi

• 2 tulang ubun-ubun

• 2 tulang pelipis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

• 1 tulang kepala belakang

• 2 tulang baji

• 2 tulang tapis

Tulang-tulang penyusun tulang wajah, meliputi:

• 2 tulang rahang atas

• 2 tulang rahang bawah

• 2 tulang air mata

• 2 tulang langit-langit

• 2 tulang pipi

• 2 tulang hidung

* Tulang belakang (Verterbrae), terdiri dari 7 ruas tulang leher (servikal),


12 ruas tulang punggung (toraks), 5 ruas tulang pinggang (lumbal), 5 ruas
tulang kelangkang (sacrum), dan 4 ruas tulang ekor (coccigeus). Meskipun
tulang kelangkang dan tulang ekor terdiri atas beberapa ruas, namun masing
masing tulang menyatu seakan membentuk satu ruas.
* Tulang rusuk
(Costae) dan tulang dada (Sternum), kedua tulang ini berperan dalam
melindungi struktur lunak yang terletak di dalam rongga dada (thoraks).

Tulang rusuk terdiri


atas 7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang tulang rusuk palsu
(costae spuria), dan 2 pasang tulang rusuk melayang (costae fluctuantes).
Sedangkan tulang dada
terdiri atas tiga bagian yakni taju pedang ( xifoid), bagian hulu (manubrium)
yang berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang selangka, dan bagian badan
(gladiolus) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk sejati.
b. Rangka
Apendikular, merupakan susunan tulang anggota tubuh yang terdiri atas rangka
apendikular bagian atas dan bagian bawah.
• Rangka apendikular
atas, terdiri atas gelang bahu (pectoral girdle) dan tulang tangan. Gelang
bahu terdiri atas 2 tulang belikat (scapula) yang berhubungan dengan tulang
rusukdan 2 tulang selangka (clavicula) yang menghubungkan tulang selangka
dengan tulang dada.Tulang tangan sendiri terdiri dari 2 tulang tangan atas
(humerus), 2 tulang hasta (ulna), 2 tulang pengumpil (radius), 16 tulang
pergelangan tangan (carpal), 10 tulang telapak tangan (metacarpal), dan 28
tulang jari tangan (phalanges).
• Rangka apendikular
bawah, terdiri atas tulang panggul (pelvic girdle) dan tulang kaki.Gelang
panggul tersusun atas 5 ruas tulang, meliputi 2 tulang usus (illium), 2
tulang kemaluan (pubis), dan 2 tulang duduk (ischium). Sedangkan tulang kaki

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

terdiri atas 60 ruas tulang, diantaranya 2 tulang paha (femur), 2 tulang


lutut (patella), 2 tulang betis (fibula), 2 tulang kering (tibia), 14 tulang
pergelangan kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki (metatarsal),dan 28 tulang
jari kaki (phalanges).

D. MACAM MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA


Rangka manusia tersusun atas beberapa macam tulang. Setiap tulang
dikelompokkan kedalam golongan tertentu ditinjau dari beberapa hal, meliputi
jenis, bentuk, dan letak tulang tersebut.

a. Jenis-jenis tulang
Jenis tulang sangat beragam jika dilihat dari sifat fisk dan jaringan
penyusun tulang itu sendiri. Adapun tulang-tulang yang masuk golongan ini,
yaitu:

1. Tulang rawan
Tulang rawan dikenal juga dengan istilah kartilago. Tulang rawan tersusun
atas sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Tulang rawan bersifat sangat
lentur karena kaya akan serat kolagen (perekat) dan miskin zat kapur. Seiring
bertambahnya usia, tulang rawan ini akan menjadi kurang lentur akibat proses
penulangan. Namun tidak semuanya mengalami proses tersebut. Hingga usia
dewasa maupun dewasa tua, tulang rawan masih dapat dijumpai pada hidung,
persendian, daun telinga, dan antar ruas tulang belakang.

2. Tulang sejati
Orang awam sering menyebut tulang sejati sebagai tulang keras. Berbeda dengan
tulang rawan yang lentur, tulang ini bersifat keras karena dipengaruhi oleh
sel-sel penyusunnya yang terdiri dari sel-sel tulang yang disebut osteosit.
Sifat keras ini membuat tulang ini berperan penting dalam menyusun sitem
rangka. Selain itu, tulang ini juga kaya zat kapur dan sedikit mengandung
serat kolagen, berbeda halnya dengan tulang rawan.
Komponen terpenting yang terdapat pada tulang sejati ialah suatu saluran yang
berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan O2 pada sel tulang. Saluran ini
dikenal dengan saluran harvers yang kaya akan pembuluh darah di dalamnya.

b. Bentuk-bentuk Tulang
Bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia ada yang pipih, berbentuk pipa,
pendek, bahkan tak beraturan. Berikut ini uraian lanjut mengenai bentuk-
bentuk tulang:

1. Tulang pipih
Tulang ini disebut tulang pipih karena bentuknya yang memang pipih atau
tipis. Tulang ini kaya akan sumsum merah yang mengisi ronga-rongga kecil yang
ada di dalamnya. Peran penting tulang ini ialah sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah, baik sel darah merah maupun sel darah putih.
Contoh tulang pipih: tulang tengkorak, tulang kering, tulang panggul, tulang
rusuk, dan tulang belikat.

2. Tulang pipa
Tulang ini berbentuk sepeti pipa dengan rongga besar dipusatnya dan rongga-
rongga kecing di kedua ujungnya yang menggembung. Rongga besar pada tulang
pipa berisi sumsum kuning kaya lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan
(pembentukan sumsum merah). Sedangkan rongga kecil berisi sumsum merah yang
berfungsi sebagai tempat produksi sel darah. Tulang dalam golongan ini
seperti tulang paha, tulang pengumpil, tulang kering, dan tulang betis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

3. Tulang pendek
Disebut tulang pendek karena bentuknya yang pendek dan bulat dengan rongga-
rongga kecil di dalamnya. Rongga-ronga kecil ini berperan dalam produksi sel-
sel darah, sehingga tak heran rongga ini kaya akan sumsum merah. Tulang-
tulang yang masuk kategori ini, meliputi tulang pergelangan tangan dan kaki,
tulang tempurung lutut, ruas-ruas tulang belakang.

4. Tulang tak beraturan


Tulang ini disebut tak beraturan karena bentuknya yang memang tidak bisa
dideskripsikan/tidak beraturan. Contohnya seperti pada tulang wajah.

c. Letak-letak Tulang
Jika ditinjau berdasarkan letak-letak tulang penyusun sistem rangka, maka
tulang dapat dibagi menjadi 3 golongan, yakni tulang kepala (tengkorak),
tulang badan, dan tulang anggota gerak.
• Tulang kepala (tengkorak) terdiri dari tulang-tulang penyusun tempurung
kepala dan tulang-tulang penyusun wajah.
• Tulang badan terdiri dari tulang-tulang penyusun rangka aksial (penyusun
tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk), tulang-tulang penyusun rangka
apendikular atas (tulang penyusun gelang bahu), dan tulang-tulang-tulang
penyusun rangka apendikular bawah (penyusun tulang panggul).
• Tulang anggota gerak terdiri dari tulang-tulang penyusun rangka
apendikular atas dan rangka apendikular bawah. Tulang penyusun rangka
apendikular yang dimaksud ialah tulang-tulang yang menyusun tulang anggota
gerak atas (tulang tangan). Sedangkan tulang-tulang penyusun rangka
apendikular bawah yang dimaksud yakni tulang-tulang yang menyusun tulang
anggota gerak bawah (tulang kaki).
Untuk informasi lebih rinci mengenai tiap-tiap tulang penyusun rangka aksial
maupun rangka apendikular, kalian dapat membaca kembali pembahasan di atas
pada poin macam-macam rangka pada manusia.

1. Hubungan Antar Tulang (Persendian)


Sendi merupakan tempat perhubungan antara dua tulang yang menyebabkan tulang
dapat digerakkan, dibelokkan, dilipat, ditekuk, dan diputar. Tanpa adanya
sendi, mustahil tulang sebagai struktur jaringan yang keras akan dapat
dibelokkan tanpa resiko patah. Namun, perlu diketahui tidak semua sendi
memiliki sifat gerak yang sama. Berdasarkan sifat dan fungsinya, sendi
terdiri atas:

1. Sendi mati (sinatrosis), suatu perhubungan antar tulang namun tidak


memungkinkan terjadinya gerakan, seperti persendian tulang tengkorak;

2. Sendi kaku (amphiatrosis), suatu perhubungan antar tulang yang hanya


memungkinkan sedikit gerak. Contohnya persendian antara tulang rusuk dan
tulang dada;

3. Sendi gerak (diatrosis), suatu perhubungan antar tulang yang pergerakannya


bebas, dapat berupa gerakan satu arah, dua arah, maupun ke segala arah.
Berdasarkan arah pergerakannya, sendi ini dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
• Sendi engsel, persendian yang pergerakannya hanya satu arah dan menyerupai
engsel pintu. Contoh: persendian siku;
• Sendi pelana, persendian dengan pergerakan dua arah (samping dan depan).
Contoh: persendian pada ibu jari;
• Sendi peluru, persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: persendian antara tulang panggul dengan tulang paha;
• Sendi putar, nama lain sendi ini ialah sendi gulung. Prinsip kerja sendi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

ini yakni terdiri dari dua tulang, dimana satu tulang sebagai poros sedangkan
tulang yang yang lain berputar mengelilingi poros tersebut. Contoh:
Persendian antara tulang pengumpil dengan tulang hasta.

2. Pemeliharaan Rangka
Pemeliharaan tulang sangatlah penting, mengingat komponen pembentuk sistem
rangka yang menunjang tubuh dapat berdiri tegak adalah rangkaian tulang-
tulang. Jika pemeliharaan rangka tidak adekuat, maka dapat menyebabkan
kelainan pada pertumbuhan tulang-tulang pembentuk rangka. Berikut ini
beberapa contoh kelainan pada tulang akibat pemeliharaan rangka yang tidak
efisien.
• Lordosis, keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah depan/dalam
dikarenakan kebiasaan duduk yang dominan condong ke depan.
• Skoliosis, keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah samping yang
biasanya menyerupai huruf S. Penyebabnya ialah kebiasaan membawa beban berat
pada satu sisi tubuh.
• Kifosis, keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah belakang/luar akibat
kebiasaan sering membungkung ataupun membawa beban berat di bagian punggung.

Selain kelainan pada tulang, ada penyakit-penyakit tertentu yang dapat


merusak rangka akibat pemeliharaan tulang yang tidak baik, contohnya seperti
polio, rakitis, rematik, osteoporosis, TBC tulang, dan beberapa penyakit
lain.
Oleh karena itu, yang dapat dilakukan dalam upaya pemeliharaan tulang
pembentuk rangka, diantaranya:
• Makan-makanan bergizi, terutama yang kaya kalsium dan vitamin D, seperti
ikan dan susu;
• Membiasakan sikap tubuh yang benar, baik saat berdiri, duduk, maupun saat
membawa beban;
• Jika membawa beban berat pada salah satu sisi bahu, upayakan untuk
bergantian antara kiri dan kanan;
• Hindari diri dari mengangkat beban yang melebihi batas kemampuan;
• Olahraga secara teratur dalam upaya menyehatkan dan mneguatkan tulang."/>

</LinearLayout>
</ScrollView>

-activity sistem_pencernaan.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemPencernaan">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp">

<TextView

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM PENCERNAAN"
android:textSize="15dp"
android:background="#97d7ce"
android:textColor="#000"/>
<ImageView
android:layout_width="266dp"
android:layout_height="215dp"
android:layout_gravity="center"
android:src="@drawable/pencernaan"
android:layout_marginTop="20dp"/>

<TextView
android:id="@+id/textView2"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="2dp"
android:text="Gambar Sistem Pencernaan"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:textStyle="bold" />
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textStyle="normal"
android:text=" Saluran pencernaan manusia"/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text="1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat

yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(air liur). Di dalam

rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.


Beberapa organ di dalam

mulut, yaitu :"/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginLeft="8dp"
android:layout_marginTop="3dp"
android:text="a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.


Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat
dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi
manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi
(kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan
bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota

gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar

berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya
untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing untuk

merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian
gigi yang terlindung

dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam
rahang.Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian
seperti pada gambar berikut ini.

* Bagian-bagian gigi:

gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat

serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita
berlubang akan terasa sakit,

karena pada sumsum gigi terdapat saraf."/>

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginLeft="10dp"
android:layout_marginTop="3dp"
android:text=" b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap
rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan

Rasa manis —–> lidah bagian ujung

Rasa asam —–> lidah bagian samping

Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah.

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang

tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar

lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri
atas sekelompok sel sensori

yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila"/>


<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:text="2. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut


dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong


makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari
dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis
merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk
ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja
secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari)."/>
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:text=" 3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung


terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang
membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati
dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan
juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan


hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di
dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak
sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat
lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi
makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan
kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena
perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung
kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus."/>
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:text=" 4. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses

pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

- Usus dua belas jari (duodenum)

- Usus kosong (jejenum)

- Usus penyerap (ileum)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut :

Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.

Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang
siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.


Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan,
dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati.
Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

- Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.

- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan


berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino.
Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak,
dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat
diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia.Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-


jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi
memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah
dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah,
sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya
masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan
mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati
ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol
bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat
bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan
terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah
bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.
Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat
empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K)
diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening.
Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah.
Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar."/>
<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:textColor="#000"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:layout_marginTop="5dp"
android:text="5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke

usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini

membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain


membusukkan sisa makanan,

bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam


proses pembekuan

darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air,

maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi

penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu
mulai dari usus buntu

(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun,

di usus besar makanan

dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara
teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar)."/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="match_parent"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:layout_marginTop="5dp"
android:text="6. Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses

ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot

spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum

ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air
besar) dilakukan

dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya

otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus."/>
</LinearLayout>

</ScrollView>

-activity sistem_pernapasan.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemPernafasan">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="7dp">

<TextView
android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM PERNAPASAN"
android:textSize="15dp"
android:background="#97d7ce"
android:textColor="#000"/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

<ImageView
android:id="@+id/imageView"
android:layout_width="320dp"
android:layout_height="200dp"
android:layout_gravity="center"
android:layout_marginTop="20dp"
android:layout_weight="0.35"
android:src="@drawable/pernapasan" />

<TextView
android:id="@+id/textView2"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="2dp"
android:text="Gambar Sistem Pernapasan Manusia"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:textStyle="bold" />

<TextView
android:id="@+id/textView3"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="left|right"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textStyle="normal"
android:textColor="#000"
android:text="sistem respirasi (pernapasan) pada manusia
disusun oleh organ-organ yang terdiri atas:"/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text="1. Hidung

Pada rongga hidung terdapat kelenjar mukus dan rambut hidung yang berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk kerongga hidung. Kelenjar mukus menghasilkan
lapisan lendir yang berfungsi untuk menangkap kotoran halus agar udara yang
masuk ke tenggorokan menjadi lebih bersih. Fungsi rongga hidung, yaitu:

-Tempat masuknya udara

-Penyaring udara melalui rambut-rambut halus dan lendir di dalam hidung.

-Sebagai indra penciuman"/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:textColor="#000"
android:layout_marginTop="5dp"
android:textSize="12dp"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

android:layout_marginBottom="5dp"
android:text="2. Faring (Tekak)

Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan (tenggorokan) dan


saluran pencernaan (kerongkongan) yang berfungsi untuk meneruskan udara yang
masuk menuju pangkal tenggorokan."/>
<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text="3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan, berfungsi sebagai tempat


melekatnya selaput atau pita suara.

Pada laring terdapat katup epiglotis yang otomatis tertutup saat menelan
makanan hingga tidak masuk ke sa

luran pernapasan. Laringtis (infeksi laring) terjadi bila udara kotor masuk.
Gejala yang lebih parah menyebab

kan pembengkakan pita suara hingga suara serak."/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text="4. Trakea

Trakea terletak di depan kerongkongan dan tersusun atas tulang-tulang rawan


berbentuk cincin. Dinding bagian

dalam trakea dilapisi oleh jaringan epitel berambut (bersilia), yang


berfungsi menahan dan mengeluarkan kotoran

yang terbawa oleh udara agar tidak masuk ke paru-paru dan dikeluarkan melalui
bersin."/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text=" 5. Bronkus dan Bronkiolus

Bronkus merupakan percabangan trakea yang berfungsi untuk membawa udara


menuju paru-paru kiri dan kanan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Percabangan bronkus di dalam paru-paru disebut Bronkiolus."/>

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="5dp"
android:layout_marginBottom="5dp"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:text="6. Paru-Paru (Pulmo)

Paru-paru merupakan organ pernapasan yang terletak di dalam rongga dada dan
terdiri atas dua bagian, yaitu

paru-paru kanan (terdiri atas tiga lobus) dan paru-paru kiri (terdiri atas
dua lobus). Pada paru-paru terdapat

bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus mengalami percabangan yang diujungnya


terdapat gelembung alveolus.

Alveolus adalah gelembung-gelembung udara yang sangat kecil dan banyak, dan
berfungsi sebagai alat pertukaran

udara pernapasan CO2 dengan O2 di dalam paru-paru."/>


</LinearLayout>
</ScrollView>

-activity sistem_reproduksi_pria.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"

tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemReproduksiPria">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp"
android:weightSum="1">

<TextView
android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM REPRODUKSI PRIA"
android:textSize="15dp"
android:background="#97d7ce"
android:layout_marginBottom="1dp"
android:textColor="#000"/>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

<ImageView
android:layout_width="282dp"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="center"
android:src="@drawable/reproduksipria"
android:layout_marginTop="20dp" />

<TextView
android:id="@+id/textView2"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="2dp"
android:text="Gambar Sistem Reproduksi Pria"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:textStyle="bold" />

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textStyle="normal"
android:text="
"/>
<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="10dp"
android:textStyle="normal"
android:text="1. Organ Reproduksi Luar pada Pria

Alat reproduksi luar pada pria adalah alat reproduksi pria yang dapat dilihat
dari luar dan terdiri dari penis dan skrotum.

1. Penis adalah organ yang berfungsi untuk kopulasi (memindahkan sperma ke


saluran kelamin wanita) sekaligus sebagai saluran buang air kecil. Penis
tersusun atas tiga silinder jaringan erektil mirip spons. Jaringan tersebut
berasal dari kapiler darah yang termodifikasi.

2. Skrotum adalah pelipatan dinding berupa kantung yang didalamnya berisi


testis. Fungsinya adalah untuk menjaga suku testis supaya tidak terlalu
panas. Di skrotum terdapat otot polos yang disebut otot dartos. Otot inilah
yang membuat testis dapat mengerut dan mengendur.

"/>
<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="10dp"
android:textStyle="normal"
android:text="2. Organ Reproduksi Dalam pada Pria

Alat reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis, saluran


reproduksi/saluran pengeluaran, dan kelenjar kelamin.

1. Testis adalah gonade jantan. Wujudnya berbentuk oval, berjumlah sepasang,


diameter sekitar 5 cm, ditutupi oleh skrotum, dan tersusun atas pembuluh-
pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Fungsi testis adalah sebagai
tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin
(testosteron). Pada testis juga terdapat sel sertoli yang menyediakan makanan
bagi spermatozoa.

2. Saluran reproduksi atau saluran pengeluaran terdiri dari:

1. Epididimis adalah saluran berkelok-kelok sepanjang kurang lebih 6 meter di


dalam skrotum yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara dan mematangkannya.

2. Vas deferens adalah selurang lurus yang mengarah ke atas. Saluran ini
menghubungkan epididimis dan vesikula seminalis.

3. Duktus ejakulatoris adalah saluran pendek penghubung kantung sperma dengan


uretra. Saluran ini mampu menyemprotkan sperma dengan kecepatan tinggi keluar
tubuh.

3. Kelenjar kelamin terdiri dari:

1. Vesikula seminalis (kantung semen/mani) adalah kelenjar berlekuk-lekuk


yang terletak di belakang kandung kemih. Jumlahnya sepasang. Cairan yang
dikeluarkan vesikula seminalis berwujud kental, kekuning-kuningan, dan
bersifat basa serta mengandung mukus, gula fruktosa (sumber energi sperma),
enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.

2. Kelenjar prostat adalah kelenjar yang melingkari bagian atas uretra.


Letaknya berada dibawah kandung kemih. Cairan yang dikeluarkan kelenjar
prosetat bersifat encer dan seperti susu serta mengandung enzim anti
koagulan, sitrat, dan sedikit asam.

3. Kelenjar bulbouretralis atau kelenjar cowper adalah kelenjar berjumlah


sepasang yang salurannya langsung menuju uretra dibawah prostat. Kelenjar ini
menghasilkan mukus bening bersifat basa yang menetalkan urine asam yang masih
tersisia di uretra.

3. Proses Spermatonesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma di dalam tubulus seminiferus


pada testis oleh sel spermatogonium. Proses spermatogenesis memerlukan waktu
65 – 75 hari. Spermatogonium dalam tubulus seminiferus akan mengalami
pembelahan dan membentuk spermatosit primer yang selanjutnya akan membelah
secara meiosis pertama untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder. Tiap
spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua menghasilkan 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

spermatid sehingga terdapat 4 spermatid. Spermatid akan berkembang menjadi


sperma yang matang dan akan menuju epididimis.

Sperma matang tersusun atas bagian kepala, leher, bagian tengah, dan ekor.
Kepala sperma mengandung inti haplois dan ditutupi badan (akrosom) yang
mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah
mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak
ekor.

4. Hormon pada Pria

Proses pembentukan sperma distimulasi oleh sejumlah hormon yaitu:

1. Testosteron adalah hormon yang memicu pembelahan meiosis. Hormon ini


disekresi oleh sel leydig.

2. Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang menstimulasi sel leydig untuk
mensekresi testosteron. LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.

3. Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang menstimulasi sel


sertoli untuk mengubah spermatid menjadi sperma. FSH disekresikan oleh
kelenjar hipofisis anterior.

4. Estrogen adalah hormon yang berfungsi mematangkan sperma. Estrogen


dibentuk oleh sel sertoli yang distimulasi oleh FSH.

5. Hormon pertumbuhan adalah hormon yang mengatur fungsi metabolisme testis.

"/>
</LinearLayout>

</ScrollView>

-activity sistem_reproduksi_wanita,xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"

tools:context="com.example.windows10.anatomimanusia.SistemReproduksiWanita">

<LinearLayout
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:orientation="vertical"
android:layout_margin="6dp"
android:weightSum="1">

<TextView

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

android:id="@+id/textView1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:gravity="center"
android:text="SISTEM REPRODUKSI WANITA"
android:textSize="15dp"
android:background="#97d7ce"
android:layout_marginBottom="1dp"
android:textColor="#000"/>
<ImageView
android:layout_width="282dp"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="center"
android:src="@drawable/reproduksiwanita"
android:layout_marginTop="20dp" />

<TextView
android:id="@+id/textView2"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginTop="2dp"
android:text="Gambar Sistem Reproduksi Wanita"
android:gravity="center"
android:textColor="#000"
android:textSize="14dp"
android:textStyle="bold" />

<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="2dp"
android:textStyle="normal"
android:text="
Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar, Dalam, dan Fungsinya

Alat Reproduksi wanita adalah organ – organ yang berperan dalam serangkaian
proses yang bertujuan untuk berkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Agar
manusia dapat memiliki anak, maka harus memiliki organ – organ reproduksi
dengan fungsi dan dalam keadaan normal. Secara garis besar alat reproduksi
wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat Reproduksi (Genetalia) luar
dan Alat Reproduksi (Genetalia) dalam.

1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR

a. Mons Veneris

Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi
tulang kemaluan (simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak
dengan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris juga sering dikenal dengan nama
gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan ditutupi oleh rambut –

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.

b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)

Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan
bagian lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan
bersatu membentuk perineum. Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh
jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat dewasa biasanya ditutupi oleh
rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan
selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung saraf
sehingga sensitif saat melakukan hubungan seksual.

c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)

Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia
Mayora. Alat ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan
memiliki banyak pembuluh darah sehingga dapat membesar saat gairah seks
bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi Orifisium Vagina (lubang
Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit Skrotum pada Alat Reproduksi
Pria.

d. Klitoris

Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap


rangsangan saat hubungan seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan
terdapat banyak ujung saraf padanya, oleh karena itu Organ ini sangat
sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada Alat
Reproduksi Pria.

e. Vestibulum

Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada
sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi
oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah) nya.

• Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :

• Uretra (saluran kencing)

• Muara Vagina (liang Senggama)

Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar
ini mengeluarkan cairan seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk
memudahkan masuknya penis)

f. Himen (Selaput Dara)

Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini
mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai
keperawanan. Normalnya Himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk
seperti lingkaran. Himen merupakan tempat keluarnya cairan atau darah saat
menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal
sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtiformis).

"/>
<TextView
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_gravity="left|right"
android:textColor="#000"
android:textSize="12dp"
android:layout_marginTop="10dp"
android:textStyle="normal"
android:text="
2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) DALAM

a. Vagina

Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim


dengan dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara
kandung kemih dan rektum, memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan
terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan tengahnya tersusun atas otot-
otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat. Vagina
berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan
sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.

Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator
ani (Otot anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih.
Vagina tidak mempunyai kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan
yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar yang terdapat pada rahim.

b. Uterus (Rahim)

Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat
sekitar 30 gram, dan tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim
(Uterus) ini berbentuk segitiga dengan bagian atas yang lebih lebar.
Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot pada
uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika
proses kehamilan selama 9 bulan.

Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari
sel –sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal
pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan
posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan jaringan ikat.

Uterus memiliki beberapa bagian :

• Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian
atas

• Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder

• Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba
fallopi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya
mampu mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh
darah untuk mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses
persalinan, rahim akan kembali ke bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu.

c. Tuba Fallopi (Oviduk)

Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan
Indung Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran
telur karena bentuknya seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan
panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :

• Sebagai saluran spermatozoa dan ovum

• Penangkap ovum

• Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)

• Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian


dalam Uterus (Rahim).

Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :

1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di


pangkal dan memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum

2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya
ovum dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)

3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit

4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

d. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium
berbentuk oval, dengan panjang 2,5 – 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang
terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi.
Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas memiliki 300.000-an,
dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan, rusak atau
mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1
ovum dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian
melalui proses menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah
menopause. Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang
berperan dalam proses Menstruasi.

"/>

</LinearLayout>

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

</ScrollView>

-activity tampilan_menu.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:background="@drawable/tampilandesainmenu"
android:layout_height="wrap_content"
tools:context=".MainActivity">

<ImageButton
android:id="@+id/imageButton1"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:onClick="materi"
android:background="#00000000"
android:layout_alignParentTop="true"
android:layout_toLeftOf="@+id/imageButton2"
android:layout_toStartOf="@+id/imageButton2" />

<ImageButton
android:id="@+id/imageButton2"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:onClick="galeri"
android:background="#00000000"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_marginBottom="2dp"
android:layout_alignParentEnd="true" />

<ImageButton
android:id="@+id/imageButton3"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:onClick="quiz"
android:background="#00000000"
android:layout_above="@+id/ImageButton5"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />

<Button
android:id="@+id/imageButton4"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:onClick="tentang"
android:background="#00000000"
android:layout_centerVertical="true"
android:layout_alignParentRight="true"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

android:layout_alignParentEnd="true" />
<Button
android:id="@+id/ImageButton5"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:layout_marginRight="20dp"
android:layout_marginBottom="3dp"
android:onClick="kontak"
android:background="#00000000"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />

<Button
android:id="@+id/ImageButton6"
android:layout_width="150dp"
android:layout_height="150dp"
android:background="#00000000"
android:onClick="exit"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_alignParentEnd="true" />

</RelativeLayout>

2.java

- Akunku.java

package com.example.windows10.login;

import android.app.Activity;
import android.app.ProgressDialog;
import android.content.Intent;
import android.os.Bundle;
import android.text.Html;
import android.view.View;
import android.widget.Button;
import android.widget.ListView;
import android.widget.TextView;
import android.widget.Toast;
import org.json.JSONArray;
import java.util.HashMap;

public class Akunku extends Activity {


Button logout;
SessionManager session;
ListView lv;
ProgressDialog pDialog;
JSONArray contacts = null;
String username, first_name;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

@Override

protected void onCreate(Bundle savedInstanceState){


super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.akunku);

//membuat session untuk user

session = new SessionManager(getApplicationContext());


Toast.makeText(getApplicationContext(), "User Login
Status:" +
session.isLoggedIn(),
Toast.LENGTH_LONG).show();

session.checkLogin();

HashMap<String, String> user =


session.getUserDetails();

username = user.get(SessionManager.KEY_USERNAME);
first_name = user.get(SessionManager.KEY_FIRST_NAME);

TextView status = (TextView)findViewById(R.id.status);


status.setText(Html.fromHtml("Welcome,
<b>"+first_name+"</b>"));

//inisiasi tombol Logout dan memberi fungsi klik

logout = (Button)findViewById(R.id.btn_logout);
logout.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override

public void onClick(View v) {


session.logoutUser();
finish();

}
});

@Override
public void onBackPressed(){
Intent i = new Intent(getApplicationContext(),
Login.class);
i.setFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_CLEAR_TOP);
startActivity(i);
finish();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

- Login.java
package com.example.windows10.login;

import android.app.Activity;
import android.app.ProgressDialog;
import android.content.Intent;
import android.os.AsyncTask;
import android.os.Bundle;
import android.util.Log;
import android.view.View;
import android.widget.Button;
import android.widget.EditText;
import android.widget.TextView;
import android.widget.Toast;
import org.json.JSONArray;
import org.json.JSONObject;
import java.util.ArrayList;
import java.util.HashMap;

public class Login extends Activity {

Button login;
Intent a;
EditText username, password;
TextView verify;
String url, success;
SessionManager session;

AlertDialogManager alert = new AlertDialogManager();

@Override

protected void onCreate(Bundle savedInstanceState)


{ super.onCreate(savedInstanceState) ;
setContentView(R.layout.login);

session = new SessionManager(getApplicationContext());


Toast.makeText(getApplicationContext(),"user Login Status:" +

session.isLoggedIn(), Toast.LENGTH_LONG).show();
login = (Button)findViewById(R.id.btn_login);
username = (EditText)findViewById(R.id.fld_username);
password = (EditText)findViewById(R.id.fld_pwd);
verify = (TextView)findViewById(R.id.verify);

login.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {

@Override

public void onClick(View v) {


url="http://192.168.43.119/login/login.php?" +
"username=" + username.getText().toString() +
"&password=" + password.getText().toString();

if(username.getText().toString().trim().length()>0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

&&
password.getText().toString().trim().length()>0){
new AmbilData().execute();
}else{

alert.showAlertDialog(Login.this,"Login
Failed...!",
"Silahkan isi username dan
password",false);

});

verify.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View v) {

a = new Intent(Login.this, Register.class);


startActivity(a);
}
});

public class AmbilData extends AsyncTask<String,String,String> {


ArrayList<HashMap<String, String>> contactList = new
ArrayList<
HashMap<String, String>>();
ProgressDialog pDialog;

@Override

protected void onPreExecute() { super.onPreExecute();

pDialog = new ProgressDialog(Login.this);


pDialog.setMessage("Loading Data...");
pDialog.setIndeterminate(false);
pDialog.show();
}

@Override

protected String doInBackground(String... arg0) {


JSONParser jParser = new JSONParser();

JSONObject json = jParser.getJSONFromUrl(url);

try {

success = json.getString("success");

Log.e("error", "nilai sukses=" + success);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

JSONArray hasil = json.getJSONArray("login");

if (success.equals("1")) {

for (int i = 0; i < hasil.length(); i++) {


JSONObject c = hasil.getJSONObject(i);

//Storing each json item in variable

String username =
c.getString("username").trim();
String email = c.getString("email").trim();
session.createLoginSession(username, email);
Log.e("ok", "ambil data");
}

} else {

Log.e("Error", "tidak bisa ambil data 0");


}

} catch (Exception e) {
Log.e("Error", "Tidak bisa ambil data 1");
}
return null;

@Override

protected void onPostExecute(String result) {


super.onPostExecute(result);
pDialog.dismiss();
if(success.equals("1")){
a = new Intent(Login.this, Akunku.class);
startActivity(a);
finish();

}else{

Toast.makeText(getBaseContext(), "Username/password
incorrect!!",
Toast.LENGTH_SHORT).show();
alert.showAlertDialog(Login.this, "Login Failed..",
"Username/Password is incorrect",false);
}
}
}
}

- Register.java

package com.example.windows10.login;

import android.app.Activity;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

import android.app.ProgressDialog;
import android.content.Intent;
import android.os.AsyncTask;
import android.os.Bundle;
import android.view.View;
import android.widget.Button;
import android.widget.EditText;
import android.widget.TextView;
import android.widget.Toast;

import org.apache.http.NameValuePair;
import org.apache.http.message.BasicNameValuePair;
import org.json.JSONObject;

import java.util.ArrayList;
import java.util.List;

public class Register extends Activity {


ProgressDialog pDialog;
JSONParser jsonParser = new JSONParser();

EditText first_name,last_name,email,username,password;
Intent a;

private static String url =


"http://192.168.43.119/login/register.php";

Button register;
TextView verify;

@Override

protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {


// TODO Auto-generated method stub
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.register);

register = (Button)findViewById(R.id.btn_register);
verify = (TextView)findViewById(R.id.verify);
first_name = (EditText)findViewById(R.id.fld_first);
last_name = (EditText)findViewById(R.id.fld_last);
email = (EditText)findViewById(R.id.fld_email);
username = (EditText)findViewById(R.id.fld_username);
password = (EditText)findViewById(R.id.fld_pwd);

register.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View arg0) {
// TODO Auto-generated method stub
new InputData().execute();
}
});
verify.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {

@Override

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

public void onClick(View v) {


a = new Intent(Register.this, Login.class);
startActivity(a);
}

});

public class InputData extends AsyncTask<String, String, String>


{
String success;
@Override
protected void onPreExecute() {
super.onPreExecute();
pDialog = new ProgressDialog(Register.this);
pDialog.setMessage("Registering Account...");
pDialog.setIndeterminate(false);
pDialog.show();

@Override
protected String doInBackground(String... args) {
String strfirst_name = first_name.getText().toString();
String strlast_name = last_name.getText().toString();
String stremail = email.getText().toString();
String strusername = username.getText().toString();
String strpassword = password.getText().toString();

List<NameValuePair> params = new


ArrayList<NameValuePair>();
params.add(new
BasicNameValuePair("first_name",strfirst_name));
params.add(new
BasicNameValuePair("last_name",strlast_name));
params.add(new BasicNameValuePair("email",stremail));
params.add(new
BasicNameValuePair("username",strusername));
params.add(new
BasicNameValuePair("password",strpassword));

JSONObject json =
jsonParser.makeHttpRequest(url,
"POST", params);
try {
success = json.getString("success");
} catch (Exception e) {
runOnUiThread(new Runnable() {
public void run() {
Toast.makeText(getApplicationContext(),
"Error",
Toast.LENGTH_SHORT).show();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

});

}
return null;
}

protected void onPostExecute(String file_url) {


// dismiss the dialog once done
pDialog.dismiss();
if (success.equals("1")) {
Toast.makeText(getApplicationContext(),"Registration
Succesed", Toast.LENGTH_LONG).show();
}else{
Toast.makeText(getApplicationContext(),"Registration
Failed", Toast.LENGTH_LONG).show();
}

@Override
public void onBackPressed(){
Intent i = new Intent(getApplicationContext(),Login.class);
i.setFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_CLEAR_TOP);
startActivity(i);
finish();
}
}

- Alert Dialog Manager


package com.example.windows10.login;

import android.app.AlertDialog;
import android.content.Context;
import android.content.DialogInterface;

public class AlertDialogManager {


@SuppressWarnings("deprecation")
public void showAlertDialog(Context context, String title,
String message, Boolean status) {

AlertDialog alertDialog = new


AlertDialog.Builder(context).create();

//setting DoalogTitle
alertDialog.setTitle(title);

//setting Dialog Message


alertDialog.setMessage(message);

//setting OK Button
alertDialog.setButton("OK",new
DialogInterface.OnClickListener() {

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

@Override
public void onClick(DialogInterface dialog, int which) {

});

//showing alert message


alertDialog.show();
}}
- JSON Parser.java

package com.example.windows10.login;

import android.util.Log;

import org.apache.http.HttpEntity;
import org.apache.http.HttpResponse;
import org.apache.http.NameValuePair;
import org.apache.http.client.ClientProtocolException;
import org.apache.http.client.entity.UrlEncodedFormEntity;
import org.apache.http.client.methods.HttpGet;
import org.apache.http.client.methods.HttpPost;
import org.apache.http.client.utils.URLEncodedUtils;
import org.apache.http.impl.client.DefaultHttpClient;
import org.json.JSONException;
import org.json.JSONObject;
import java.io.BufferedReader;
import java.io.IOException;
import java.io.InputStream;
import java.io.InputStreamReader;
import java.io.UnsupportedEncodingException;
import java.util.List;

public class JSONParser {

static InputStream is = null;


static JSONObject jObj = null;
static String json = "";

// constructor
public JSONParser() {
}

public JSONObject getJSONFromUrl(String url) {

// Making HTTP request


try {
// defaultHttpClient

DefaultHttpClient httpClient = new DefaultHttpClient();


HttpPost httpPost = new HttpPost(url);
HttpResponse httpResponse =
httpClient.execute(httpPost);
HttpEntity httpEntity = httpResponse.getEntity();
is = httpEntity.getContent();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

} catch (UnsupportedEncodingException e) {
e.printStackTrace();
} catch (ClientProtocolException e) { e.printStackTrace();
} catch (IOException e) {
e.printStackTrace();
}
try {
BufferedReader reader = new BufferedReader(new
InputStreamReader(
is, "iso-8859-1"), 8);
StringBuilder sb = new StringBuilder();
String line = null;

while ((line = reader.readLine()) != null) {


sb.append(line + "\n");
}
is.close();
json = sb.toString();
} catch (Exception e) {
Log.e("Buffer Error", "Error converting result " +
e.toString());
}

// try parse the string to a JSON object


try {
jObj = new JSONObject(json);
} catch (JSONException e) {
Log.e("JSON Parser", "Error parsing data " +
e.toString());
}

// return JSON String


return jObj;
}

public JSONObject makeHttpRequest(String url, String method,


List<NameValuePair> params) {
// Making HTTP request

try {
// check for request method

if (method == "POST") {

// request method is POST

// defaultHttpClient

DefaultHttpClient httpClient = new


DefaultHttpClient();
HttpPost httpPost = new HttpPost(url);
httpPost.setEntity(new
UrlEncodedFormEntity(params));
HttpResponse httpResponse =
httpClient.execute(httpPost);
HttpEntity httpEntity = httpResponse.getEntity();
is = httpEntity.getContent();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

} else if (method == "GET") {

// request method is GET

DefaultHttpClient httpClient = new


DefaultHttpClient();

String paramString =
URLEncodedUtils.format(params, "utf-8");
url += "?" + paramString;
HttpGet httpGet = new HttpGet(url);
HttpResponse httpResponse =
httpClient.execute(httpGet);

HttpEntity httpEntity = httpResponse.getEntity();


is = httpEntity.getContent();
}

} catch (UnsupportedEncodingException e) {
e.printStackTrace();
} catch (ClientProtocolException e) {
e.printStackTrace();
} catch (IOException e) {
e.printStackTrace();
}

try {
BufferedReader reader = new BufferedReader(new
InputStreamReader(
is, "iso-8859-1"), 8);
StringBuilder sb = new StringBuilder();
String line = null;
while ((line = reader.readLine()) != null) {
sb.append(line + "\n");

is.close();

json = sb.toString();
} catch (Exception e) {
Log.e("Buffer Error", "Error converting result " +
e.toString());
}

// try parse the string to a JSON object


try {
jObj = new JSONObject(json);
} catch (JSONException e) {
Log.e("JSON Parser", "Error parsing data " +
e.toString());
}

// return JSON String


return jObj;
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

- Session Manager.java

package com.example.windows10.login;

import android.annotation.SuppressLint;
import android.content.Context;
import android.content.Intent;
import android.content.SharedPreferences;
import android.content.SharedPreferences.Editor;
import java.util.HashMap;

@SuppressLint("CommitPrefEdits")
public class SessionManager {
//Shared Preferences
SharedPreferences pref;
//Editor for Shared preferences
Editor editor;
//context
Context _context;
//shared pref mode
int PRIVATE_MODE = 0;
//nama sharepreference
private static final String PREF_NAME = "Sesi";

// All Shared Preferences Keys


private static final String IS_LOGIN = "IsLoggedIn";
public static final String KEY_USERNAME = "username";
public static final String KEY_FIRST_NAME = "first_name";

//constructor
public SessionManager(Context context){
this._context = context;
pref = _context.getSharedPreferences(PREF_NAME,
PRIVATE_MODE);
editor = pref.edit();
}
//Create Login Session
public void createLoginSession(String username, String
first_name){
//Storing Login value as TRUE
editor.putBoolean(IS_LOGIN, true);
editor.putString(KEY_USERNAME, username);
editor.putString(KEY_FIRST_NAME, first_name);
editor.commit();
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

public void checkLogin(){


// Check Login status
if(!this.isLoggedIn()) {
Intent i = new Intent(_context, Login.class);
i.addFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_CLEAR_TOP);
i.setFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_NEW_TASK);
_context.startActivity(i);
}
}

/**

* Get stored session data

* */

public HashMap<String, String> getUserDetails(){


HashMap<String,String> user = new HashMap<String,String>();
user.put(KEY_USERNAME, pref.getString(KEY_USERNAME, null));
user.put(KEY_FIRST_NAME, pref.getString(KEY_FIRST_NAME,
null));
return user;

/**

* Clear session details

* */

public void logoutUser(){

// Clearing all data from Shared Preferences editor.clear();

editor.commit();
editor.clear();
Intent i = new Intent(_context, Login.class);
i.addFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_CLEAR_TOP);
i.setFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_NEW_TASK);
_context.startActivity(i);
}

public boolean isLoggedIn(){


return pref.getBoolean(IS_LOGIN, false);
}
}

-fisiologimanusia.java

package com.example.windows10.anatomimanusia;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class fisiologimanusia extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_fisiologimanusia);
}
}

-Tentang.java

package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class Tentang extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_tentang);
}
}

-tampilanpencernaan,java

package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.content.Intent;
import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;
import android.view.View;

public class tampilanpencernaan extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_pencernaan);
}

-TampilanMenu,java

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.content.Intent;
import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;
import android.support.v7.app.AlertDialog;
import android.content.DialogInterface;
import android.support.v7.widget.Toolbar;
import android.view.View;

public class TampilanMenu extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_tampilan_menu);

public void materi(View view) {


Intent intent = new Intent(TampilanMenu.this, Materi.class);
startActivity(intent);

}
public void galeri(View view) {
Intent intent = new Intent(TampilanMenu.this, galeri.class);
startActivity(intent);

}
public void tentang(View view) {
Intent intent = new Intent(TampilanMenu.this, Tentang.class);
startActivity(intent);

}
public void kontak(View view) {
Intent intent = new Intent(TampilanMenu.this, kontak.class);
startActivity(intent);
}
public void quiz(View view) {
Intent intent = new Intent(TampilanMenu.this, quis.class);
startActivity(intent);
}

public void exit (View view){


new AlertDialog.Builder(this)
.setMessage("Apa Anda ingin keluar?")
.setCancelable(true)
.setPositiveButton("YES", new
DialogInterface.OnClickListener() {
public void onClick(DialogInterface dialog, int id)
{TampilanMenu.this.finish();
}
})
.setNegativeButton("No", null)
.show();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

public void onBackPressed() {


new AlertDialog.Builder(this)
.setMessage("Apa Anda ingin keluar?")
.setCancelable(true)
.setPositiveButton("YES", new
DialogInterface.OnClickListener() {
public void onClick(DialogInterface dialog, int id)
{TampilanMenu.this.finish();
}
})
.setNegativeButton("No", null)
.show();
}
}

-Sistemkerangka.java
package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class SistemKerangka extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_kerangka);
}
}

-SistemOtot.java
package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class SistemOtot extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_otot);
}
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

-SistemPernapasan.java

package com.example.windows10.anatomimanusia;
import android.os.Bundle;
import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.widget.ImageView;
import android.widget.TextView;
import java.io.IOException;
import java.io.InputStream;
import android.graphics.drawable.Drawable;

public class SistemPernafasan extends AppCompatActivity {


ImageView mImage;
TextView mText;

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_pernafasan);

mImage = (ImageView)findViewById(R.id.image);
mText = (TextView)findViewById(R.id.text);

loadDataFromAsset();
}

public void loadDataFromAsset() {


try {

InputStream is =
getAssets().open("text.txt");

int size = is.available();

byte[] buffer = new byte[size];

is.read(buffer);

is.close();

mText.setText(new String(buffer));
}
catch (IOException ex) {
return;
}

try {

InputStream ims =
getAssets().open("bill_gates.png");

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

Drawable d = Drawable.createFromStream(ims,
null);

mImage.setImageDrawable(d);
}
catch(IOException ex) {
return;
}

}
}

-SistemReproduksiPria.java

package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class SistemReproduksiPria extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_reproduksi_pria);
}
}

-SistemReproduksiWanita

package com.example.windows10.anatomimanusia;

import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.os.Bundle;

public class SistemReproduksiPria extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_sistem_reproduksi_pria);
}
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SURAT KETERANGAN
Hasit Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Tugas Akhir Mahasiswa
Program Diploma 3 Teknik [nformatika :

Nama : FERI FERNANDO HABEAHAN


NIM :142406115
Program Studi , : TEKNIK INFORMATIKA
Judul TA : APLIKASI PEMBELAJARAN ANATOMI DAN
FISIOLOGI MANUSIA BERBASIS ANDROID

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut diatas


tanggal.........Juli 20 17

DenganHasit : Sukses ,{
/
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian
Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika
. FMIPA USU Medan.

Medan, Juli 2017

t4
Dosen Pe,rnbimbing'

Prof. Dr. Opim S Sitompul M.Sc


NIP. 19610817 198701 1001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNTVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKI]LTAS MATEMATIKA DAI\ ILMU PENGETAIIUAN ALAM
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK II[FOR]VIATIKA
Jalan Bioteknologi No. t Kampus USU Padang Bulan, Medan - 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKIIIR

NamaMahasiswa : FERI FERNANDO }IABEAHAN


Nomor Induk Mahasiswa :142406115
Judul Tugas Akhir : APLIKASI PEMBELAJARAN ANATOMI DAN
FISIOLOGI MANUSIA BERBASIS ANDROID

DosenPembimbing : Prof. Dr. Opim S Sitompul M.Sc


Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan :

Pembahasan Asistensr ParafDosen


No Tanggal
(Bab, Tentang, Saran) Pembimbing

6 t7"*t
I
2o11
Acc Craa T,aqat A kuir
16 harct peaclahutqv.n cloa fleioclolq?
2
g,ol7 t7l?al
Panu

A? l-'laok
3 Df 0 p,oos,o*
2ot?

1 APril
4
qov U.r. Cqro )Poxro*

91 Qpe?l
5
&or4
Tlni"*, P*sr"p

ZG l''tci
fi..
6
2o\?
pruVrs"l
D
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UMYER,STTAS SUMATERA UTARA
FAKI]L'TAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK II\TFORMATIKA
Jalan Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan, Medan -20155

Paraf Dosen
No Tanggal Pembahasan Asistensi
(Bab, Tentang, Saran) Pembimbing

3 !^,r h\v 7'Ll'cio^ 5


7

Aot?
$r^brng^n
V{
2o tutr
lf lrnton
L.
8
U
2 ot?

Ao
9 C,nrf
Acc lop,^n V
10

Diketahui, Disetujui,
:Ketua Program Studi D3 Teknik Infonnatik4 Pembimbing

ll-
Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc. Prof Dr. Opim S Sitompul M.Sc
NIP. 19631 1061989022001 NIP. 196108 17198701 100 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KEMENTERII$N RISET, TEKNOI.OGi DAN PENDIDIKAN TINGGT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jalan Bioteknologi No.1 Kampus USU Pad.ang Bulan, Medan - 20155
relepon' (o u
113'.'"' l;k i ?i,fJi 3.Xx :,to u 1 ) 82 142eo

T(EPU:TUSAN DEKAN
FA}QJLTAS V{ATEMATTKA DAN TLT{U PENGETAIIUAN ALAM
UMYERSTTAS SI]MATERA UTARA
No: 6 I lAJ}.I5.2. 1.8/SDM/201 7

TENTANG
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI D.3 TEKNIK INFORMATIKA
T.A.20t6n$n

DEKAN FAKULTAS MIPA LNTVERSITAS SUMATERA I TARA

Menimbang : a- bahwa untuk kelancaran pelaksanaan tugas akhir mahasiswa program studi D-3
Teknik [nformatika.FMlPA usu, pe.rru diangkat Dosen pembimbing sesuai dengan
peraturan yang berlaku
b. bahw4 rnereka yang tersebut dalam lampiran keputusan ini memenuhi persyaratan
untuk diangkat menjadi perirbimbing Tugas Akhir;
c. bahwa' sehubungan dengan hal tersebut pada.sub a dan b diatas, agar memiliki
landasan hukum yang syah, maka perhr ditetapkan dengan surat kiputusan Dekan.

Meugingat : I- Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistern PendidikanNasional


2. -Undang-undang
Peratrran Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 teiiang pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2014 tentang it trt" usu
4. SI( Menteri P&K Nomor. g683iSekret/BuP/1965 tentang Pendirian FMIPA USU
5. sK Rektor usuNo. lt66/uN5.t-R.sK/spB/2013 tenLng peraturan Akademik
Diploma USU
6- sK Rektcr USU No.833/uN5..l.R/sK/sDIw20l6 tentang pengangkatan
Dekan
FMIPA USU Periode 2OtGZO2l

Mcmperhatikan: l. Keputusan Drrjen Dikti Nornor-48/DJ/Kep/1983 tentang Beban


Tugas Tenaga
Pengajar pada perguruan Tinggi Negeri.
2- Keputusan Rektor UStl 'Nomor. I179IH5.I.R/SK/SDN02008 tentang
Kode Etik
I Dosen dan Peraturan Disiplin Dosen.

Menetapkan
Pertama i y"".t:r$at rnereka.{Tg
_n:*lnyii tersebut dalam tampiran,. sebagai Dosen
Pem_bimbing TugasAkhir Mahasiswa angkatan zot4tzots ditirigkungJn ild;
studi D3 Teknik Informatika FMIPA usu sesuai daftar ter-lumplr.
Kedua : Pembimbing Tug3s Akhir bertugas sebagai fasilitator, perencana.
motivator. dan
evaluator bagi mahasiswa sesuai Beraturan akademik yang berlaku;

Ketiga : Masa tug:s Pembimbing Tugas Akhir untuk se,orang mahasiswa adarah
sama
dengan masa studi mahasisw; yang dibimbing.

Kccmpat i : Keputusan ini disarnpaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan
-dtpJaiti
dilaksanakan- sebagaimana ."riinyr" f"Gan t"i"[tu";;k- apaui ta
dikemudian hari ternyata terdapat kekeriruan daram keputurun ir,i.

Tembusan : r 00r
l. Rel:tor {Jg[
a tt/^t
,, .wr
-r _- , UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rrckdr I FMIPA
; USU
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jalan Bioteknologt No.1 Kampus USU Padang Bu1an, Medan - 20155
relepon'(ou1l3#ltr**."*fff
3"xT":rlo6t)82r42eo

L^ampiran SK Pembimbing Tugas Akhir Program Studi D3 Teknik Inforrratika


Nomor : 6l I 41N5.2.1.8/SIVSPB/2017

No. Nama NIM Pembimbine ,;l

l. Feri Fernando Habeahan t42406rts


2. Bona Daniel Sinaea 142406t16 Prof. Dr. Opim Salim S, M.Sc
3. Urbanus Sinuhaii 142406137
4. Deni Oktalrawan S 142406'130

r 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai