Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi database saat ini sangat pesat, banyak bentuk-bentuk yang dulu hanya
mempunyai teknologi sebagai tempat penyimpanan data yang terdiri dari field-field, record dan
diolah serta ditampilkan menjadi informasi dalam berbagai format tampilan yang sederhana,
namun kini bermula dari bentuk yang sederhana tersebut telah didapatkan suatu metode untuk
menampilkan suatu database yang berguna untuk menganalisa data untuk suatu keperluan
tertentu. Dengan memanfaatkan relational database yang sudah ada maka didapat suatu cara
untuk mengantisipasi kebutuhan guna menganalisa data secara cepat untuk membantu
mendapatkan keputusan dalam suatu organisasi. Metode yang dimaksud tersebut adalah OLAP
(OnLine Analytical Processing) yang merupakan bagian dari Data warehousing yang
mendukung Business Intelligence. OLAP menggambarkan sebuah kelas teknologi yang
dirancang untuk analisa dan akses data secara khusus. Apabila pada proses transaksi pada
umumnya semata-mata adalah pada relational database, OLAP muncul dengan sebuah cara
pandang multidimension data. Cara pandang multidimension ini didukung oleh teknologi
multidimensional database. Multidimensional database mempunyai konsep dimensi, hierarki,
level, dan anggota yang merupakan suatu cube atau kubus yang mempunyai hubungan struktur
diantaranya. Metode ini cukup baik dipergunakan pada data yang dapat dibuat suatu agregat data
yang menghasilkan bentuk keluaran berupa kalkulasi untuk sebuah aplikasi bisnis yang
menganalisa data guna mendukung keputusan. Pada saat ini sistem analisa data pada rekap data
kependudukan Indonesia masih belum mengimplementasikan konsep OLAP. Hal ini tentunya
memberikan kesulitan dalam penganalisaan data yang dari tahun ke tahun akan terus bertambah.
Banyaknya data yang dianalisis menyebabkan hasil analisa terkadang kurang tepat yang tentunya
menyebabkan kurang tepatnya pula pengambilan keputusan yang diperoleh dari hasil analisa
tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi bisnis yang menerapkan metode OLAP
untuk membantu penganalisaan data sehingga dapat menghemat waktu dan menghasilkan
perhitungan yang lebih tepat. Dengan demikian, diharapkan aplikasi tersebut dapat
mempermudah lembaga pendidikan dalam mengambil keputusan sehingga tujuan dapat tercapai.

1
B. Tujuan

Pembuatan database berbasis OLAP ini bertujuan untuk membangun database yang memiliki
jumlah recod yang besar dan memiliki kapasitas yang tinggi tetapi user mudah dalam membuat
dan menetukan laporan,selain itu tujuan dari pembautan database berbasisi OLAP ini untuk
mengerjakan tugas kuliah Basis Data Lanjut di perguruan tinggi STIKI Malang.

C. Manfaat

manfaat yang di dapatkan dari basisdata berbasis OLAP ini adalah Meningkatkan produktifitas
pemakai akhir bisnis, pengembang IT, dan keseluruhan organisasi. Pengawasan yang lebih dan
akses tepat waktu terhadap informasi strategis dapat membuat pengambilan keputusan lebih
efektif. Mengurangi “backlog” pengembangan aplikasi bagi staf IT dengan membuat pemakai
akhir dapat merubah schema dan membangun model sendiri.Penyimpanan pengawasan
organisasi melalui integritas data koorporasi sebagai aplikasi OLAP tergantung pada data
warehouse dan sistem OLTP untuk memperbaharui sumber tingkatan data mereka. Mengurangi
aktifitas query dan lalulintas jaringan pada sistem OLTP atau pada data warehouse Meningkatkan
hasil dan keuntungan secara potensial dengan mengizinkan organisasi untuk merespon
permintaan pasar lebih cepat.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembuatan database Olap ini dibatasi pada rekap data yang bukan berasal dari
data asli kependudukan Indonesia melaikan membuat sendiri dan melakukan duplikasi dengan
bahasa MYSQL dan pengemba-ngan aplikasi OLAP CUBE yang memiliki tampilan tidak
seindah pesaingnya SQL SERVER namum memilki banyak fitur dalam menampilkan data
misalkan dalam bentuk grafik ,table dll. kemudian Tahapan yang akan dilakukan meliputi proses
persiapan data, duplikasi data, transformasi data, dan implementasi OLAP. Data yang akan
digunakan adalah data rekap kependudukan Indonesia yang kami karang sendiri.

2
BAB II
Landasan Teori

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah koleksi dari berbagi data secara logis
yang terkait, dan deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
suatu organisasi.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p1250) Online Analytical Processing (OLAP) merupakan
sintesis dinamis, analisis dan konsolidasi volume terbesar dari multidimensional data. Teknologi
OLAP memungkinkan data warehouse digunakan secara efektif untuk proses online analysis,
memberikan respon yang cepat terhadap analytical queries yang kompleks. Berikut ini beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan OLAP, yaitu:
a. Meningkatkan produktivitas dari end-users bisnis dan pengembang teknologi informasi.
b. Meningkatkan penghasilan dan keuntungan potensial dengan memungkinkan perusahaan
untuk merespon permintaan pasar lebih cepat.
c. Mengurangi back-log dari pengembangan aplikasi untuk staf teknologi informasi dengan
membuat end-user bebas untuk membuat perubahan skema dan memungkinkan
organisasi untuk merespon permintaan pasar lebih cepat.
d. Mengurangi lalu lintas jaringan dalam sistem OLTP atau dalam data warehouse.
Secara harfiah database merupakan sekumpulan data yang tersusun dengan aturan tertentu dalam
bentuk tabel. Secara fungsi, database merupakan suatu tempat yang dipergunakan untuk
menyimpan sekumpulan data dalam format tertentu.
Konsep Data Warehouse
Menurut Nayem (2007, pg71) data warehouse berguna untuk menganalisis informasi data secara
historical. Data warehouse di gunakan untuk mengakuisisi data dan memaintenance aktivitas.
Dan berguna untuk pembuatan keputusan suatu perusahaan untuk memberikan informasi secara
update untuk mendukung keputusan suatu proses bisnis dan kegiatan operasional
perusahaan.Menurut W.H Inmon (2005, p495) data warehouse merupakan kumpulan dari
database yang memiliki sifat berorientasi subjek, terintegrasi, yang di rancang untuk dapat
mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi, di mana setiap datanya berhubungan
dengan suatu kejadian yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Menurut Connolly dan Begg
(2010, p1197), data warehouse adalah sebuah koleksi data yang terdiri dari subject-oriented,

3
integrated, time variant dan non volatile yang mendukung management dalam proses
pengambilan keputusan.
Tujuan Data Warehouse
Menurut Connolly dan Begg (2010, p1198), tujuan data warehouse adalah mengintegrasikan
data organisasi dengan jumlah yang besar menjadi satu wadah dimana pengguna dapat dengan
mudah menjalankan query, membuat laporan serta melakukan analisis. Singkatnya, data
warehouse adalah teknologi menajemen dan analisis data.
Keuntungan Data Warehouse
Menurut Conolly dan Begg (2010, p1198), kesuksesan pengimplementasian data warehouse
dapat meberikan keuntungan bagi organisasi maupun perusahaan antara lain:
1. Adanya kemungkinan balik modal yang tinggi pada investasi. Suatu organisasi harus
memberikan sumber daya yang besar untuk menjamin kesuksesan dalam membuat data
warehouse dan biayanya bervariasi tergantung dari solusi teknis yang ada. Namun
kemungkinan adanya kondisi balik modal terhadap biaya yang dikeluarkan untuk
investasi data warehouse relatif lebih besar. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran akan
anggapan adanya pemborosan untuk investasi data warehouse ini.
2. Keuntungan yang kompetitif. Adanya kemungkinan balik modal yang besar terhadap
investasi merupakan bukti adanya keuntungan yang kompetitif dengan adanya teknologi
ini. Keuntungan kompetitif ini dicapai dengan memungkinkan para pengambil keputusan
untuk mengakses data yang sebelumnya tidak tersedia, tidak diketahui, atau informasi
yang tidak tercatat.
3. Meningkatkan produktivitas para pengambil keputusan di perusahaan. Data warehouse
dapat memungkinkan hal ini dengan mentransformasikan data menjadi informasi yang
berarti. Teknologi ini menyediakan para manajer bisnis untuk dapat melakukan analisis
yang lebih konsisten sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan produktivitas.
Karakteristik Data Warehouse
Karakteristik yang terdapat pada data warehouse Conolly dan Begg (2010, p1197) sebagai
berikut:
a. Subject – oriented Data warehouse harus berorientasi pada subyek yaitu data warehouse
dibuat berdasarkan subjek – subjek utama di dalam bisnis (seperti kontrak konstruksi, nilai
kontrak, dan jenis bangunan).

4
b. Integrated Data warehouse harus terintegrasi karena sumber – sumber data warehouse
berasal dari berbagai lingkungan bisnis dengan sistem aplikasi yang berbeda. Sumber data
yang teritegrasi harus dibuat konsisten untuk menampilkan tampilan data kepada user.
c. Time variant Data warehouse hanya akurat dan valid pada beberapa poin dalam waktu atau
dalam interval waktu tertentu.
d. Non – Volatile Data pada data warehouse tidak dapat di update dalam waktu nyata (real
time) tetapi data di refresh dari sistem operasional. Data baru selalu ditambahkan sebagai
sebuah suplemen kedalam database, dibandingkan sebagai penggantian data.

Arsitekture DataWarehouse

Konsep Olap
OLAP singkatan dari On-Line Analytical Processing. Secara mendasar OLAP adalah suatu
metode khusus untuk melakukan analisis terhadap data yang terdapat di dalam media
penyimpanan data (database) dan kemudian membuat laporannya sesuai dengan permintaan
user. Untuk tujuan tersebut data yang berupa informasi dibuat dalam format khusus dengan
memberikan group terhadap data (Hermawan, 2005).
OLAP menampilkan data dalam sebuah tabel yang dinamis, yang secara otomatis akan
meringkas data ke dalam beberapa irisan data yang berbeda dan mengizinkan user untuk secara
interaktif melakukan perhitungan serta membuat format suatu laporan. Tool untuk membuat
laporan adalah tabel itu sendiri, yaitu dengan melakukan drag terhadap kolom dan baris. User
dapat mengubah bentuk laporan dan menggolongkannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
user, dan OLAP engine secara otomatis akan mengkalkulasi data yang baru (Hermawan, 2005).
5
Model yang digunakan dalam OLAP adalah model kubus. Model kubus akan mengelompokkan
data dan

parameter-parameter sehingga kita dapat merelasikan antara data yang satu dengan data yang
lain sehingga membentuk suatu pengertian khusus.
Secara terminologi, sebuah kubus terdiri dari tiga komponen, seperti kubus yang memiliki tiga
sisi. Ketiga komponen tersebut adalah (Hermawan, 2005) :
1. Dimension, adalah sebuah garis atau poros yang berlawanan dengan figure yang akan
ditampilkan. Sebagai dimensi dalam sebuah teknologi OLAP, kubus secara hierarki
terdiri dari parent-child yang mana relasi child mendukung level parent.
2. Time Dimension, adalah tipe spesial dari dimensi yang didefinisikan sebagai the time
detail dari sebuah kubus, yang secara normal di dalam kubus didefinisikan sebagai main
axis. Kalkulasi yang spesifik, termasuk perputaran dari rata-rata dalam tahun ke tanggal
hanya akan bekerja jika dimensi waktu didefinisikan. Time dimension ini dapat bertukar-
tukar dari model ke model dan dapat berubah dari level tahun ke level menit.
3. Measure, adalah sebuah entitas yang dapat dimonitor dan diukur dari dimensi. Secara
mendasar measure dimuat ke dalam OLAP database. Menghitung measure adalah
menghitung dari measure dasar sehingga untuk itu tidak perlu dimasukkan ke dalam
source data.

6
Fungsi Olap

1. Meningkatkan produktifitas pemakai akhir bisnis,pengembang IT dan keseluruan


organisai.pengawasan yang lebih dan akses tepat waktu terhadap informasi strategis dan
dapat mengambil keputusan lebih efektif.
2. mengurangi “backlog” pengembangan aplikasi bagi staf IT agar user merubah schema
dan membangun model sendiri.
3. penyimpanan pengawasan organisasi melalui intergitas data kooperasi sebagai aplikasi
OLAP tergantung pada data warehouse dan sistem OLTP untuk memperbaruhi sumber
tingkatan data mereka.
4. mengurangi aktifitas query dan lalulintas jaringan pada sistem OLTP atau pada
warehouse
5. meningkatkan hasil dan keuntungan secara potensial dengan mengizinkan organisasi
untuk merespon permintaan pasar lebih cepat.

Proses Kerja Olap

OLAP adalah metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis
yang bersifat dimensional secara cepat, yaitu desain dari aplikasi dan teknologi yang dapat
mengoleksi, menyimpan, memanipulasi suatu data multidimensi untuk tujuan analis. OLAP
adalah bagian dari kategori yang lebih global dari pemikiran bisnis, yang juga merangkum
hubungan antara pelaporan dan penggalian data. Aplikasi khusus dari OLAP adalah pelaporan
bisnis untuk penjualan, pemasaran, manajemen pelaporan, manajemen proses bisnis (MPB),
penganggaran dan peramalan, laporan keuangan dan bidang-bidang yang serupa. Istilah OLAP
merupakan perampingan dari istilah lama database OLTP (Online Transaction Processing).

Database yg dikonfigurasikan untuk pelayanan OLAP model data multidimensi, bisa digunakan
untuk analisis komplek dan kueri khusus (ad hoc) dengan suatu laju waktu eksekusi. Mereka
meminjam aspek database navigasi dan database hierarki yang lebih cepat daripada yang
sefamilinya.

Nigel Pendse menyarankan suatu alternatif dan mungkin istilahnya lebih deskriptif yang
menjelaskan bahwa konsep OLAP adalah Analisis Cepat dari Informasi Multidimensi yang dapat

7
di-sharing(FASMI)

Keluaran dari kueri OLAP ditampilkan secara khusus dalam format matrik atau pivot.
Dimensinya membentuk baris berupa ukuran dan kolom berupa nilai dari matrik.

Karakteristik Olap

Adapun karakteristik dari OLAP, yaitu:


Mengijinkan user melihat data dari sudut pandang logical dan multidimensional pada
Data warehouse Memfasilitasi query yang komplek dan analisa bagi user Mengijinkan
user melakukan drill down untuk menampilkan data pada level yang lebih detil atau roll
up untuk agregasi dari satu dimensi atau beberapa dimensi Menyediakan proses kalkulasi
dan perbandingan data Menampilkan hasil dalam bentuk number termasuk dalam tabel
dan grafik.

BAB III
STUDY KASUS DAN IMPLEMENTASI

1. Menampilkan pendapatan penduduk berdasarkan nama penduduk dan nama kota


dengan olap 2 dimensi

JAWAB :

1. Buka aplikasi olap cube, setelah itu kita pilih connect to your data source

8
2. Kemudian kita pilih Data source kita, yaitu MySQL, karena database kita MySQL

3. Kemudian akan muncul dialog baru untuk connect ke MySQL,kita isikan


server : localhost
Database : db_penduduk(nama database yang kita pilih)
Username : root

9
4. Setelah itu kita akan dapat dialog baru berupa tabel yang akan kita tampilkan

5. Karena kita tabel yang kami butuhkan hanya tabel kecamatan,kota,provinsi dan penduduk
maka yang kami centang dan pilih hanya 4 tabel itu

10
6. Setelah itu akan muncul dialog baru yang berisi detail tabel yang kita pilih, sebelum
membuat olap kita harus tahu relasi dari masing-masing tabel, kemudian kita pilih new
relationship untuk membuat relasi

7. Kemudian akan muncul kotak dialog baru,disini kita harus tahu dari primary dan foreign
keynya, setelah kita tahu kita juga harus tahu prinsip kardinalitas karena kita juga
memilih di 3 pilihan dibawahnya

11
8. Setelah semua tabel sudah berelasi selanjutnya kita akan membuat measure,caranya klik
kanan lalu kita pilih new measure, fungsinya untuk menampilkan deretan anga yang ingin
kita hitung pada tabel olap nanti.

9. Setelah itu kita mendapatkan dialog baru,kita pilih nama tabel dan nama field dari
measure yang aan kita pilih tadi.disini measure kita adalah pendapatan

12
10. Selanjutnya kita akan buat dimensinya,klik kanan pilih new dimension, fungsinya kita
buat dimensi adalah untuk seleksi data dari measure yang kita pilih tadi.

11. Kemudian kita pilih level, dengan cara klik kanan new level, fungsinya untuk menambah
drill down pada olap, drill down adalah keterangan yang lebih detail dari dimensi yang
kita pilih, level yang kita pilih 1.Nama Kota, 2. Nama Kecamatan, 3. Nama Provinsi

13
12. Setelah semua level yang kita inginkan sudah terbuat, kemudian langkah kita selanjutnya
adalah membuat dimensi kedua atau dimensi ketiga jika diperlukan

13. Setelah semua kebutuhan yang ingin dibuat olap sudah terbentuk, langkah selanjutnya
kita tinggal menampilkan hasil dari olap, untuk software olapcube. Cara menampilkannya
dengan cara kita pilih build cube

14
14. Tampilan pertama setelah kita build cube

15. Kemudian untuk menampilkan tabel dari dimensi kita klik tombol dimensi yang terletak
di panel sebelah kanan

15
16.

17. Kemudian jika kita ingin menyeleksi sesuai kategori 10 besar/50 besar bisa kita lakukan
dari display di panel sebelah kanan

18. Untuk drill down bisa dilakukan dengan mengklik nama field yang bergaris bawah dan
berwarna biru misal Ambon

16
Untuk drill down di bawah ini adalah berdasarkan kecamatan dari Ambon yang telah
kami pilih.

Kemudian untuk drill down dibawah ini berdasarkan Provinsi jadi ini Provinsi dari
kecamatan Bulagi

19. Kemudian untuk cara menampilkan tampilan olap selain dalam bentuk tabel manual,
pertama kami ubah dalam bentuk column, cara merubahnya ada pada panel kanan atas

Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut :

Kemudian untuk tampilan pie seperti berikut :

17
Kemudian untuk tampilan Line adalah sebagai berikut :

Kemudian untuk tampilan map adalah sebagai berikut :

18
Kemudian untuk tampilan Bubble adalah sebagai berikut :

Kemudian untuk tampilan gauge adalah sebagai berikut :

19
BAB IV
Kesimpulan
OLAP singkatan dari On-Line Analytical Processing. Secara mendasar OLAP adalah suatu
metode khusus untuk melakukan analisis terhadap data yang terdapat di dalam media
penyimpanan data (database) dan kemudian membuat laporannya sesuai dengan permintaan
user. Untuk tujuan tersebut data yang berupa informasi dibuat dalam format khusus dengan
memberikan group terhadap data jadi untuk mempermudah pengolahan data dengan record yang
lebih dari 1000 record lebih disarankan menggunakan olap. Dengan olap dapat mendapatkan
tampilan yang lebih mudah dipahamidalam pembacaan tabel yang sudah berdasarkan dimensi
dan measure.

20
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup.................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
Landasan Teori.............................................................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................................9
STUDY KASUS DAN IMPLEMENTASI.............................................................................................................9
BAB IV........................................................................................................................................................21
Kesimpulan................................................................................................................................................21

21

Anda mungkin juga menyukai