Anda di halaman 1dari 11

JUAL BELI KOTORAN ATAU BENDA NAJIS

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Masail Fiqhiyyah
Dosen Pengampu : Suhadi, M. Si

Disusun Oleh :
Umi Mukhoiyaroh (1620310155)
Miftahul Bahtiar (1620310162)
Achmad Ifan Putrama (1620310164)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan, fenomena jual beli darah kadang terjadi secara
sembunyi-sembunyi. Sebagian orang menjual darahnya karena alasan ekonomi,
sedangkan pembeli membelinya untuk kebutuhan tranfusi darah dan organ tubuh
lain dengan mendesak.
Pada zaman sekarang ini kita melihat begitu banyak orang yang melakukan
donor darah yang merupakan bagian tubuh dari manusia. Telah merata di negara-
negara Islam tanpa adanya seorang ulamapun yang mengingkarinya, bahkan dari
merekapun ada yang ikut serta dalam melakukan donor darah.
Islam tidak melarang seorang muslim melakukan donor darah untuk tujuan
kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik darahnya disumbangkan secara langsung
kepada yang membutuhkan ataupun untuk di simpan oleh bank darah yang
sewaktu-waktu akan diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Selain organ tubuh dan darah yang diperjualbelikan, ada juga kotoran yang
diperjual belikan untuk keperluan tertentu. Darah dan kotoran binatang pada
dasarnya merupakan sesuatu yang najis dan tidak disukai oleh manusia karena itu
merupakan sesuatu yang menjijikkan dan kotoran dipandang tidak memiliki
manfaat sama sekali. Akan tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang ini,
ternyata ada banyak sekali manfaat dari kotoran tersebut. Kotoran hewan tidak
begitu saja dibuang, melainkan banyak yang dikelola untuk berbagai keperluan,
seperti halnya kotoran sapi yang dikelola untuk biogas dan pupuk organik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendapat Pro tentang jual beli kotoran atau barang najis ?
2. Bagaimana pendapat Kontra tentang jual beli kotoran atau barang najis ?
3. Bagaimana contoh kasus Pro-Kontra mengenai jual beli kotoran atau benda
najis di Indonesia ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pro Jual Beli Kotoran atau Barang Najis


Kotoran hewan biasanya digunakan sebagai pupuk kandang. Di berbagai
tempat di dunia, kotoran hewan yang dikeringkan bisa digunakan sebagai bahan
bakar. Kotoran hewan juga digunakan untuk menghasilkan biogas untuk dibakar dan
mampu menghasilkan listrik dan panas. Biogas memiliki kandungan gas metana dan
telah digunakan secara luas di berbagai pedesaan di India dan Pakistan sebagai
sumber energi terbaru. Di Afrika Tengah, masyarakat suku masai membakar kotoran
sapi di dalam rumah untuk menangkal nyamuk. Di tempat dingin, kotoran sapi
dijadikan bahan insulasi termal. Kotoran sapi juga merupakan salah satu pilihan
bahan baku pembuatan bangunan yang setara dengan bata.
As-Sarakhsi berkata di dalam al-Mabsuth “begitu juga diperbolehkan jual beli
pupuk (najis), walaupun hal itu haram untuk dimakan, dan haram dzatnya, walaupun
begitu, jual beli pupuk masih diperbolehkan”
Adapula yang membolehkan jual beli kotoran di antaranya adalah golongan
Hanafiyah. Dalam kitab al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, Abdurrahman al-Jazairi
menyebukan bahwa jual beli barang najis diperbolehkan seperti halnya hewan liar dan
berbahaya. Karena setiap sesuatu yang bisa diambil manfaatnya maka berhukum halal
menurut syara’ dan bila menjualnyapun diperbolehkan.1
Dr Wahbah Az-Zuhaily dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa ‘Adilatuhu juga
mengatakan bahwa jual beli benda najis diperbolehkan dengan alasan yang sama. Hal
tersebut dengan dasar bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di bumi untuk
memberi manfaat pada manusia.2
Hanafiyah dan sebagian dari ulama Malikiyyah seperti Ibnu Majisyun
berpendapat bahwa hukum menggunakan dan memperjual belikan pupuk yang najis

1
http://www.suduthukum.com/2016/08/pendapat-ulama-tentang-jual-beli-benda.html diakses
pada 30 April 2019 pukul 20:49 WIB
2
http://www.suduthukum.com/2016/08/pendapat-ulama-tentang-jual-beli-benda.html diakses
pada 30 April 2019 pukul 20:49 WIB

2
adalah boleh. Yang tidak boleh adalah menjual belikan kotoran manusia tanpa
dicampur dengan tanah. Ada beberapa dalil yang paparkan oleh Hanafiyah dan
sebagian dari ulama Malikiyyah seperti Ibnu Majisyun tentang diperbolehkannya
menggunakan dan memperjualbelikan pupuk yang najis yaitu: Pertama pupuk
tersebut sangat bermanfaat bagi para petani dan mereka yang sangat membutuhkan.
Kedua menggunakan pupuk ini sudah berlangsung lama secara turun temurun
dimasyarakat dan tidak ada satupun yang mengingkarinya, ini menunjukkan
kebolehan. Ketiga ada kaidah fiqh yang memiliki arti “suatu kondisi yang susah bisa
mendatangkan kemudahan”.
Berikut ini adalah beberapa pandangan ulama mengenai hukum jual beli
darah:
1. Menurut Syaikh Muda Wali al-Khalidy yaitu: “hukum memindah darah itu
boleh asalkan ada syarat-syarat yang perlu untuk digaris bawahi antara lain
yaitu tidak sakit, lekas sembuh, tidak mendatangkan kerusakan pada pendonor
maupun yang di donor. Kalau untuk hukum menjual darah itu tidak sah akan
tetapi kalau tranfusi atau memindahkan darah hukumnya sah
2. Adapula dalil-dalil kebolehan mendonorkan darah yaitu dari firman Allah
SWT:
َ َّ‫َو َم ْن اَحْ يَا َها فَ َكاَنَّ َما أَحْ يَا الن‬
‫اس ج َِم ْيعًا‬
Artinya: “dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya” (Q.S.
Al-Maidah: 32)
Dalam ayat ini, Allah SWT memuji setiap orang yang memelihara kehidupan
manusia, maka dalam hal ini, para pendonor dan dokter yang menangani
pasien adalah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Allah SWT, karena
itu bisa menjadi sebab hidupnya pasien dengan ijin Allah.
3. Kalau diqiaskan dengan keadaan masa sekarang ini maka, ”para medis dapat
mengetahui kepada pasien mana yang sesungguhnya, tidak dapat tertolong lagi
penderitaannya kecuali dengan memindahkan darah orang lain kedalam

3
tubuhnya, dan mana pula pasien yang masih bisa dibantu dengan cara lain
selain melakukan transfusi darah.
Perintah Rasulullah SAW tentang berobat dengan kemih unta yang diuraikan
di atas adalah sebagai berikut:
‫عن انس رضى هللا عنه ان فا سااجتر وافى المد ينة فأمر هم صلى هللا عليه وسلم‬
‫ان يدحقوا براعيه يعنى اال بل فيتر بوامن البنا نها وايوا لها فد حقوا برا عيه‬
)‫ (رواه البخراى‬. ‫فشربوا مى البانها وايوا لها حتى صلحت ابد اخصم‬
Artinya : Dan Anas r.a bahwa sekelompok orang Madinah mandapat serangan
penyakit. Nabi Saw menyuruh mereka menghampini pengembala unta,supaya
mereka meminum air susunya dan kemihnya. Kemudian mereka menghampiri
untanya, dan meminum air susunya dan kemihnya, hingga sembuhlah badan
mereka (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari).3
Pada intinya jual beli darah hewan adalah haram. Namun ketika ada
seseorang yang sangat membutuhkan utuk pengobatan, sedangkan tidak ada
obat lain untuk digunakan maka diperbolehkan.

B. Kontra Jual Beli Kotoran atau Benda Najis


Tidak boleh memperjual belikan kotoran hewan yang najis. Ini adalah
pendapat mayoritas ulama Malikiyyah menurut riwayat yang masyhur, Syafi’iyah dan
Hanabillah. Untuk Syafi’iyah mereka berpendapat boleh menggunakan pupuk najis,
akan tetapi tidak memperbolehkan memperjualbelikannya. Iwan nawawi berkata
dalam al-Majmu’ (4/448): “diperbolehkannya memupuk tanah dengan kotoran
binatang yang najis”.
Beliau juga menyatakan ditempat yang sama tentang penggunaan barang-
barang najis untuk keperluan umum. Menurut Imam Syafi’I “diperbolehkannya
memanfaatkan minyak najis, lemak dari bangkai untuk penerangan lampu, dan untuk
mengecat kapal. Dan diperbolehkan juga memakai minyak ini untuk dibuat sabun dan

3
Husein Bahreisy, Himpunan Hadist Pilihan Hadist Shahih Bukhari,(Surabaya: Al-Ikhlas, 1980),
hlm. 352

4
dipakainya, tetapi tidak untuk diperjualbelikan, dibolehkan juga memberikan madu
yang terkena najis untuk lebah, dan bangkai untuk makanan anjing dan sejenisnya.
Dan benda najis hanya boleh diberikan kepada binatang-binatang”.
Ibnu Qudamah di dalam al-Mughni (4/327) belia berkata bahwa: “tidak boleh
jual beli pupuk yang najis. Ini adalah pendapat Malik dan Syafi’i”.4
Ulama’ yang tidak memperbolehkan jual beli kotoran hewan adalah Asy-
Syirazi berpendapat bahwa jual beli kotoran hewan itu tida boleh, sesuai dengan yang
disebutkan dalam kitab Al-Muhadzdzab yang artinya: adapun persoalan barang yang
dzatnya najis tidak boleh memperjualbelikannya. Dan yang demikian itu seperti
anjing, babi, khamr dan yang semisalnya dari barang-barang najis. Asal
pengharamannya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir r.a. bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda “sesungguhnya Allah telah mengharamkan jual beli khamr,
bangkai, babi, dan patung-patungan”.5
Selain kotoran atau pupuk, yang tidak boleh diperjual belikan adalah darah:
Dengan perkembangan zaman modern banyak masalah yang dihadapi oleh banyak
manusia. Antara lain tentang hukum transfusi darah dalam ajaran agama Islam
memperbolehkan hal-hal yang makruh dan yang haram bila berhadapan dengan hajat
dan darurat, dan memperbolehkan melakukan tranfusi darah untuk menyelamatkan
pasien karena keadaan darurat tertentu. Akan tetapi hal ini tidak boleh dijadikan
alasan untuk memakannya, karena kebolehan hanya terbatas pada tranfusi darah.
1. Memang dalam Islam membolehkan memakan darah binatang bila betul-betul
dalam keadaan darurat, sebagaimana keterangan surat Al-Baqarah ayat 173
yang berarti: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya)
sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka

4
http://muamalahsatuiainsnjcrb.com/2016/12/ahmad-dimyati-jual-beli-barang-najis.html?m=1
diakses pada 30 April 2019 pukul 20:49 WIB
5
Op.Cit, https://www.kompasiana.com

5
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.6
2. Dalam surah al-Baqarah ayat 195 Allah berfirman yang artinya : Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Ayat tesebut mengingatkan bahwa jangan gegabah dan ceroboh dalam
melakukan sesuatu, tetapi harus memperhatikan akibatnya, yang kemungkinan
besar berakibat fatal bagi pendonor, meskipun kegiatan tersebut mempunyai
tujuan kemanusiaan yang baik dan luhur.7
3. Kemungkinan juga ada yang mau menyumbangkan darah, dengan harapan
mendapatkan imbalan dari orang yang memerlukan disebabkan oleh himpitan
ekonomi. Namun dalam hal ini, hukumnya haram karena tidak boleh
memperjualbelikan organ atau bagian tubuh manusia, karena seluruh tubuh
manusia adalah milik Allah SWT. Manusia hanya berhak menggunakannya,
tetapi tidak boleh memperjualbelikannya.
Sama halnya menghilangkan penyakit dari penerima donor dengan membuat
penyakit baru bagi pendonor, hal ini tidak diperbolehkan karena dalam kaidah
fiqih disebutkan : “Bahaya (kemudharatan) tidak boleh dihilangkan dengan
bahaya (kemudharatan)”8

C. Contoh Kasus Pro-Kontra Mengenai Jual Beli Kotoran atau Benda Najis di
Indonesia
Pupuk kandang merupakan pupuk organik seperti halnya pupuk kompos dan
pupuk hijau. Hanya saja bahan utama yang digunakan menjadikan pupuk organik
tersebut terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Seperti pupuk kompos yang bahan
utamanya terbuat dari sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan
limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Pupuk
6
Mahmud Junus, terjemahan Al-Quran Al-karim ,bandung, PT. Al-ma’arif:1994.
7
Abuddin Nata, Masail Al-Fiqhiyah, Jakarta : Prenada Media, 2003, hlm. 103.
8
Al- Suyuthi, Al-Asybah wa al-Nazhair, Lebanon : Darul-Fikr, 1995, hlm. 62.

6
hijau menggunakan bahan utama berupa tanaman atau berupa sisa panen, sedangkan
pupuk kandang bahan utamanya menggunakan kotoran hewan. Hewan yang
kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang biasa
dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain
berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing
(urine) hewan.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bertani
dan berkebun, untuk menunjang padi yang ditanamnya serta hasil kebun yang baik,
para petani senantiasa memberikan pupuk untuk padi dan tanamannya namun jarang
sekali para petani memproduksi pupuk sendiri sehingga mengharuskan membeli
pupuk kepada orang lain.
Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam tentu memiliki
kebingungan yang mendasar, apabila profesi yang dijalaninya sebagai petani atau
berkebun karena profesi tersebut sering kali bahkan mengharuskan penggunaan pupuk
dan tidak menutup kemungkinan menggunakan pupuk kandang. Padahal terdapat
aturan syariat ulama Syafi’iyah bahwasanya tidak sah atau haram menjual
atau membeli sesuatu yang najis.
Aturan syariat tersebut tidak dapat diubah dan bersifat saklek atau paten. Oleh
karenanya, menjual dan membeli sesuatu apapun termasuk pupuk kandang yang
bahan dasarnya menggunakan kotoran hewan ternak dan urine hewan maka
hukumnya adalah haram.
Namun ada cara yang dapat digunakan bagi para petani untuk memiliki pupuk
kandang tanpa harus bertransaksi jual beli agar terhindar dari perbuatan haram.
Caranya yakni dengan menggunakan sistem pemindahan hak (pemilik uang
memberikan uangnya kepada pemilik pupuk dan sebaliknya pemilik pupuk
memberikan pupuknya kepada pemilik uang) atau sama halnya dengan mengganti
jasa. Pupuk tersebut dapat dimiliki dengan cara akad serah terima barang yang ditukar
dengan barang lain tanpa transaksi jual beli.9

9
https://rumaysho.com/6744-hukum-pupuk-dari-kotoran-hewan.html, diakses pada 6 April 2019
pukul 20.15 WIB

7
8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jual beli kotoran hewan atau barang najis itu diperbolehkan dengan ebberapa
syarat. Yaitu dalam keadaan darurat. Contohnya jual beli darah, seseorang bisa meninggal
apabila tidak mendapatkan donor darah dari orang lain, dari contoh tersebut maka
dipebolehkannya transaksi jual beli darah, itu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa
seseorang, di mana hidupnya bergantung pada seseorang dan jalan menuju keselamatan
hanya dengan tranfusi darah.
Sedangan yang tidak membolehkan jual beli kotoran atau barang najis adalah
karena sesuatu tersebut adalah benda yang kotor dan menjijikkan. Di mana kotoran bisa
disebut tidak memiliki manfaat. Begitu juga darah, Islam sangat melarang keras adanya
jual beli barang najis terutama darah, karena apapun yang ada dan melekat pada diri
manusia itu tidak boleh diperjual belika sama sekali. Karena itu bisa merusak diri manusia
itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al- Suyuthi. Al-Asybah wa al-Nazhair. 1995. Lebanon. Darul-Fikr.

Bahreisy, Husein. 1980. Himpunan Hadist Pilihan Hadist Shahih Bukhari.


Surabaya. Al-Ikhlas.

Junus, Mahmud. 1994. terjemahan Al-Quran Al-karim. Bandung. PT. Al-ma’arif.

Nata, Abudin. 2003. Masail Al-Fiqhiyah. Jakarta. Prenada Media.

http://www.muamalahsatuiainsnjcrb.com

www.suduthukum.com

www.rumaysho.com

www.kompasiana.com

10

Anda mungkin juga menyukai