Bayak hormat kami berikan sebagai tuan rumah, marsantabi sapulu, sappulu hali
hamami marsattabi. Tu hadopan semua undangan yang hadir tarlobi tu orang tua yang
hadir, suhut marangka maranggi. Songoni anak boruna songoni mora, mora ni mora,
songoni hatobangon
Harana Di jolo muyu adong sada pangupa dibaen ni pangupa ni tondi dohot badan
Baen na adong dope dison orang tua sesepuh kita maka kami mengharapkan pattun na
santtun dohot podan na denggan harana anak ta on nagiot lakka matobang parjolo jolo
baen hamu ma amatta/inang nami hata poda i anso takkas hami bege...baen ma sian :
Baen nadung salosi poda-poda na denggan sian na tobang sangape sesepuh ni hita
hami segenap tuan rumah bapak purba beserta keluarga kami mengucapkan banyak
terimakasihyang sebesar-besarya kepada seluruh undangan yang hadir
Mohon maaf jika ada kata-kata tidak tanduk kami yang salah serta penyajian yang tidak
berkenan di hati mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya
Membangun sebuah biduk rumah tangga memang bukan hal yang mudah. Tapi kalau sudah ada
niatan, segalanya bisa jadi mudah, apalagi kalau sudah sepakat menjalin komitmen yang kuat
melalui tali pernikahan.
Sebetulnya ada banyak petuah dan nasehat dari orang tua yang sering kita dengar tentang
menikah. Namun, banyak dari kita yang justru semakin mendengar cerita tentang pernikahan,
rasanya semakin takut dan belum siap untuk benar-benar masuk ke jenjang yang lebih tinggi ya
itu pernikahan tidak perlu di takuti.
Yang pentin ada sebuah komitmen serius yang nantinya akan membawamu pada perubahan
besar dalam hidup, Hidup memberimu gambaran bahwa menikah adalah sebuah seni
mengalah. dengan menikah, kamu juga harus berani mengalah.
Menikah bisa diibaratkan seperti sedang mengarungi samudra yang sangat luas. Jika cuaca
bagus, perjalanan akan sangat menyenangkan. Tapi, saat badai tiba-tiba datang, pertahanan
harus dilakukan agar kapal tak karam dan penumpang selamat
Menikah berarti terikat. Bukan maksudnya mengekang, tapi ada tanggung jawab baru yang
sudah seharusnya untuk dipenuhi. Wajar jika waktu tak lagi sebebas dahulu, harus mampu
memposisikan posisinya masing masih istri tetaplah jadi ibu rumah tangga dan bapak harus
tetap jadi kepala rumah tangga jangan sebaliknya...
Tak akan ada yang instan jika akan mendapatkan sesuatu yang besar. Mengalah memang tak
mudah, tapi, belajar dari kebiasaan bisa kamu terapkan untuk hal ini. Karena tak ada hasil yang
mengkhianati usaha, kamu akan rasakan sendiri bahwa menikah adalah sebuah hal yang luar
biasa dan mengalah adalah salah satu kunci untuk membuatnya menjadi semakin bermakna
Aminn...amin..amin... sekian dan terimakasih hata poda dari saya semoga menjadi keluarga
yang samawa....
Orang tua, ompu, amang tua, dan uda, disebut suhut siha bolouan
Hombar suhut
Pisang raut
Anak boru
Hatobangan ni huta
Harajaon ni huta
Raja torbing balok
Raja panusunan bulung