Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nopia Dewi

NIM : 1420116010

TREND DAN ISSU PRAKTEK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI

A. Definisi Trend iasanya sedang popular di kalangan masyarakat.


Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan
fakta
B. Definisi Issu
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa
mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional,
bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Issu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya
C. Definisi Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan
tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Saat ini trend layanan kesehatan terus berubah secara dinamis. Perubahan mencangkup penekanan pada
kesejahteraan dan individu harus lebih bertanggung jawab thd kesehatan mereka. Teknologi akan terus
memengaruhi layanan kesehatan mereka. Teknologi akan terus mempengaruhi layanan kesehatan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Biaya teknologi layanan kesehatan juga masih menjadi
pertimbangan utama. Penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan akan memberi nuansa baru dalam
diagnosis, terapi, dan asuhan keperawatan yang dimulai dari asuhan terpadu atau manajemen kasus
yang diimplementasikan untuk menghentikam biaya medis yang melangit dengan cepat dan untuk
meningkatkan efesiensi dalam pemberian asuhan kesehatan. Komponen kualitas asuhan manajemen
kualitas mengharuskan layanan kesehatan direncanakan dengan baik. Staf dan layanan dukungan yang
adekuat, seperti askep, harus tersedia. Kendali mutu dan jaminan mutu berfokus pada pemberian asuhan
proses sangat penting, demikian juga dengan hasil. Proses mengacu pada cara asuhan yang diberikan.
Tanggung gugat perawat, yang mencangkup pemberian dan dokumentasi akurat asuhan yang
berkualitas dangat penting. Fasilitas dan instasi layanan kesehatan memiliki komite peningkatan
kualitas berkesinambungan yang memantau kualitas asuhan yang kiontinu. Layanan Kesehatan
Komunitas memberi asuhan kepada individu dan keluarga di dalam area tertentu, seperti di wilayah
tetangga, kota kecil atau wilayah pedesaan. Biaya perawatan medis di rumah sakit, disamping
keterbatasan dan regulasi pemerintah memaksa banyak pihak untuk dirawat di komunitas bukan di
rumah sakit. Salah satu tipe layanan kesehatan komunitas adalah Departemen kesehatan masyarakat
memberi layanan imunisasi, pemberian bayi sehat, dan terapi untuk penyakit tertentu. Fasilitas
independen dapat memberi lingkungan yang stabil dan seperti rumah kepada individu yang mengalami
masalah individu , sambil tetap memberikan beberapa tingkat pemantauan.
dan issu keperawatan yang sedang banyak dibicarakan orang adalah Malpraktik (Kelalaian profesional)
tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.
1. Kelalaian didefinisikan sebagai bahaya yang dilakukan terhadap klien akibat melalaikan kewajiban,
prosedur, atau tindakan kewaspadaan umum. Kelalaian merupakan salah satu penyebab paling umum
pengajuan tuntutan hukum oleh klien layanan kesehatan. Kelalaian menggambarkan kegagalan untuk
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh individu yang berakal sehat pada situasi serupa.
Kelalaian mempertimbangkan tingkat pendidikan dan pengalaman Anda. Dengan demikian, kelalaian
diimbangi dengan apa yang akan dilakukan oleh perawat yang berlatar belakang pendidikan dan
pengalaman yang sama dalam situasi serupa. Perawat dapat dikatakan lalai dan dituntut atas kerusakan
karena salah satu alasan berikut :
a. Melakukan prosedur keperawatan yang belum diajarkan.
b. Gagal mengikuti protokol standar yang telah ditentukan oleh kebijakan fasilitas dan manual prosedur.
c. Tidak melaporkan peralatan yang rusak atau tidak berfungsi.
d. Gagal memenuhi standar perawatan yang aman untuk klien, sesuai ketetapan.
e. Gagal mencegah cedera pada klien, tenaga kesehatan lain, dan pengunjung.
f. Gagal mempertanyakan program dokter yang tampak tidak tepat.
Malpraktik adalah penanganan yang tidak tepat, mencederai, atau salah terhadap klien, yang
mengakibatkan penyakit atau cedera. Bahaya yang muncul dari tindakan atau kelalaian tindakan
individu yang memiliki lisensi dapat disebut malpraktik. Perawat dianggap melakukan malpraktik jika
perilaku mereka menyimpang dari standar perilaku yang normal atau yang diharapkan dilakukan oleh
individu yang berlatar belakang pendidikan dan memiliki pengalaman sama dalam situasi yang serupa.
Tenaga kesehatan profesional harus memenuhi standar yang lebih tinggi dibanding individu yang tidak
terlatih.
Yang erat kaitannya dengan Tindak Kekerasan adalah ancaman atau upaya untuk membahayakan
tubuh. Tindak kekerasan mencangkup kekerasan fisik atau intimidasi verbal. Bahasa tubuh yang
dianggap sebagai ancaman oleh klien merupakan tindak kekerasan jika klien percaya bahwa paksaan
atau cedera akan terjadi. Memberi tahu klien bahwa Anda akan memasang restrain pada klien di tempat
tidur jika klien mencoba turun dari tempat tidur tanpa bantuan merupakan tindak kekerasan.
Penyerangan merupakan konflik kontak fisik dengan individu lain tanpa persetujuan individu yang
bersangkutan. Pemukulan atau menggigit merupakan penyerangan. Menyentuh tubuh, pakaian, kursi,
atau tempat tidur seseorang juga dapat dibuat meskipun kontak yang dilakukan tidak mengakibatkan
cedera fisik. Memberi suntikan yang ditolak oleh klien merupakan penyerangan. Memaksa klien untuk
turun dari tempat tidur dapat merupakan tindak kekerasan dan penyerangan. Untuk melindungi perawat
dan tenaga kesehatan profesional lain dari gugatan penyerangan, klien mendatangani izin umum atas
asuhan dan penanganan. Sebelum setiap uji, prosedur, atau pembedahan khusus dilakukan, klien
mendatangani formulir persetujuan lain.
Informed consent berarti bahwa uji, terapi, dan medikasi telah dijelaskan kepada individu, beserta hasil,
kemungkinan komplikasi, dan prosedur alternatif. Sebelum semua klien menerima terapi rutin, prosedur
diagnostik khusus, atau terapi percobaan ia harus memberikan informed consent (persetujuan tindakan).
Dokter dan semua tenaga kesehatan harus merasa bahwa pemahaman klien terhadap tindakan yang akan
dilakukan dan kemungkinan hasil yang diharapkan atau hasil yang menyimpang sudah cukup sudah
memuaskan. Semua penyuluhan harus didokumentasikan. Klien atau wali hakim harus memahami dan
mendatangani formulir persetujuan sebelum pelaksanaan semua prosedur. Pada situasi darurat ekstrem
tertentu, tidak satu orang pun ada untuk memberi persetujuan. Pada kasus ini, prosedur dapat dilakukan
tanpa persetujuan tertulis maupun persetujuan verbal secara khusus. Meskipun demikian, masing-
masing fasilitas memiliki protokol khusus yang harus dipatuhi. Sebagai contoh, jika klien yang tidak
sadar masuk ruang UGD dan membutuhkan intervensi bedah segera sebelum keluarga ditemukan,
beberapa fasilitas membolehkan dua dokter untuk mendatangani persetujuan darurat. Dalam berupa
kasus, perintah pengadilan untuk memberi terapi harus diperoleh.
Individu yang akan mengeluarkan prosedur bertanggung jawab penuh untuk memperoleh persetujuan.
Sebagai perawat, Anda harus menginformasi bahwa persetujuan yang telah ditandatangani berada
dalam rekam medis klien sebelum melakukan semua prosedur. Pada kasus pèmbedahan serius atau
prosedur yang mengancam jiwa, dokter biasanya yang harus minta dan memperoleh persetujuan.
Mahasiswa tidak boleh meminta persetujuan atau menjadi saksi atas persetujuan yang diberikan.
Tenaga kesehatan dapat digugat atas pengurungan yang salah satu pembatasan gerakan pada situasi
tertentu, seperti penggunaan restrain yang tidak perlu atau pengurangan klien sendirian di ruangan
khusus. Menurut hukum, seseorang tidak boleh direstrain diluar kehendak mereka, kecuali mereka
melakukan tindak kriminal atau terdapat perintah pengadilan untuk mengijinkan restrain berikut.
Pengurangan yang tidak tepat dapat terjadi akibat keterbatasan fisik dan kimiawi.
Pencemaran nama baik dan fitnah berkaitan dengan integritas personal. Pencemaran nama baik merujuk
pada pernyataan tertulis atau foto yang salah atau merusak. Kewaspadaan khusus harus dilakukan untuk
menghindari pencemaran nama baik saat menggunakan komunikasi melalui surat elektronik (email).
Internet dan komunikasi elektronik berpotensi membawa percakapan pribadi ke dalam domain publik.
Fitnah merupakan istilah yang diberikan untuk pernyataan verbal yang tidak menyenangkan dan salah
satu mencederai. Jelas, perawat harus selalu menghindari pernyataan yang tidak benar dan tidak
bijaksana. Fitnah berupa gosip dan pernyataan yang dilebih-lebihkan, misalnya, “Perawat itu malas”,
“Penyela itu tidak tahu apa yang ia lakukan”, atau “Px dokter Z selalu mengalami komplikasi”.
Penistaan merupakan tindakan yang mencederai reputasi dan nama baik seseorang.
Pengabaian Asuhan merupakan istilah hukum yang mengisyratkan bahwa tenaga kesehatan profesional
menghentikan pemberian asuhan secara dini terhadap klien. Sebagai contoh, jika klien tidak aman untuk
ditinggal sendirian, Anda dapat digugat klien yang Anda rawat cedera saat dilawasi. Jika klien
perawatan di rumah mengidap infeksi atau berhenti minum obat, Anda dapat digugat jika tidak
melaporkan informasi tersebut tepat waktu. Untuk menghindari gugatan pengabaian, JANGAN
PERNAH meninggalkan pekerjaan atau tugas klinis Anda, bahkan dalam situasi darurat sekalipun,
tanpa memberitahu penyelia Anda.
Penyelenggaraan privasi dan kerahasiaan merupaka masalah kritis hukum dan medis. Hak terhadap
privasi berarti bahwa klien berhak berharap bahwa propertinya tidak akan diganggu. Individu layanan
kesehatan dapat digugat jika melanggar, mencari dan menyebarkan secara legal, atau membeberkan
informasi pribadi (walaupun informasi tersebut benar). Ingat, Anda melanggar hukum jika Anda
membeberkan informasi apa pun tentang klien tanpa persetujuan tertulis dari klien tersebut. Selain itu,
cegah klien lain atau pengunjung melihat rekam medis dan informasi pribadi klien lain. Sebagai contoh,
hati-hati untuk menampilkan informasi klien pad alaya komputer yang dapat terlihat oleh klien yang
lain.
Peran perawat terkait etik karena sifat akrab keperawatan. Yang bertanggung jawab mengetahui adanya
masalah etik. Bertanggung jawab menghadirkan isu tersebut dan berpatisipasi dalam pembuatan
keputusan sebagai contoh :
1. Transplantasi Organ
Banyak organ berhasil ditransplan dari satu individu ke individu lain. Misal : pada transpalantasi
jantung, donor harus dinyatakan meninggal secara hukum sebelum organ diangkat. Untuk
mempertahankan organ tersebut dalam kondisi sehat optimum, organ tersebut harus dipulihkan pada
saat donor dinyatakan meninggal secara klinis. Situsi ini melibatkan isu, seperti status kematian klinis
dan persetujuan tindakan. Donasi organ merupakan keputusan sulit yang harus diambil oleh keluarga
pada waktui traumatik tsb. Individu dapat menyederhanakan masalah tsb sebelumnya dengan
mencantumkan bahwa ia ingin menjadi donor organ pada kartu donor atau pada surat izin mengemudi
(SIM).
United Network of Organ Sharing (UNOS) didirikan untuk memastikan keadilan dalam penerimaan
organ donoro
2. Kriteria dan Pertanyaan
3. Penolakan Terapi
Apakah px secara hukum dapat menolak terapi?Pada situasi bagaimana px kehilangan hak untuk
menolak terapi? Pertimbanagn lain, yaitu apakah terapi harus diberikan walaupun bertentangan dengan
kehendak individu. Jika team layanan kesehatan yang membuat keputusan untuk memberi terapi
(beneficence) jika px yang membuat keputusan (otonomi) biasanya, individu memberi izin untuk terapi,
dengan demikian penolakan dipandang sebagai kebalikan izin tsb. Negara bagian memperdebatkan hak
individu untuk menolak terapi penyelamatan jiwa. Jika trdpt argumen diantara anggota keluarga atau
keraguan pada tim laykes, terapi harus diberikan hingga kasus tersebut diselesaikan ke pengadilan.
4. Menunda Terapi
Pada beberapa situasi, perintah pengadilan harus diperoleh sebelum terapi dapat ditunda atau
dihilangkan. Jika individu menolak terapi dapat ditunda atau dihilangkan. Jika individu menolak terapi
dan terapi tersebut diberikan secara legal,tim pelkesdapat digugat atau tindak penyerangan.
5. Terminasi Terapi
Atau penghentian terapi melibatkan keputusan sadar untuk menghentikan terapi ketika terapi tersebut
sudah mulai diberikan.
6. Eutanasia
Dahulu, Eutanasia disebut “mercy killing”. Eutanasia berarti secara sengaja mengambil nyawa
seseorang untuk menghentikan penderitaan yang ia alami. Definisi terssebut dikembangkan sehingga
mencangkup penghentian atau penundaan terapi. Belakangan ini, banyak diskusi dan kontrovensi
muncul terkait bunuh diri dibantu.

Sumber : Kowalski, Mary T dan Rosdahl, B Caroline. 2012. Buku Ajar Keperawatan Dasar, Jakarta:
Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai