Laporan TRG Hajid
Laporan TRG Hajid
MV KEBAGUSAN
Dosen Pembimbing
Dedi Budi Purwanto, S.T., M.T.
MV KEBAGUSAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas berkah, karunia serta
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Rencana Garis sebagai bagian dari mata kuliah
Rencana Garis (MN 184406) ini. Laporan ini dibuat berdasarkan pengerjaan yang dilakukan
oleh penulis. Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dedi Budi Purwanto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Rencana Garis yang selalu memberikan masukkan dan kritik-kritik yang sangat
membangun.
3. Kakak Windha Umi Alifiah selaku asisten dosen mata kuliah Rencana Garis yang
selalu memberikan masukkan dan kritik-kritik yang sangat membangun.
5. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Saya menyadari dalam laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyusunan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
IV.2 Tabel B ...................................................................................................................... 19
IV.3 Tabel G-H.................................................................................................................. 22
IV.4 Plotting Kurva Hidrostatik ........................................................................................ 22
BAB V KURVA BONJEAN.................................................................................................... 24
V.1 Menghitung Function Area (F) .................................................................................. 24
V.2 Menghitung Luasan Stasion ...................................................................................... 25
V.3 Plotting Kurva Bonjean ............................................................................................. 25
BAB VI PENUTUP .................................................................................................................. 27
VI.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 27
VI.2 Saran .......................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 28
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Form TRG-02 “Lembar Asistensi Tugas Rencana Garis”
LAMPIRAN 2 Detail Perhitungan Kurva Hidrostatik dan Bonjean
LAMPIRAN 3 Gambar Rencana Garis Format A3
LAMPIRAN 4 Gambar Kurva Hidrostatik Format A3
LAMPIRAN 5 Gambar Kurva Bonjean Format A3
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Diagram Alir Langkah Pengerjaan Tugas Rencana Garis .............................. 4
Gambar III.1 Body Plan ...................................................................................................... 7
Gambar III.2 Sheer Plan ...................................................................................................... 8
Gambar III.3 Half-Breadth Plan .......................................................................................... 8
Gambar III.4 Contoh Penentuan Letak Gambar .................................................................. 9
Gambar III.5 Menggambar Station ................................................................................... 10
Gambar III.6 Penentuan Letak Camber ............................................................................. 10
Gambar III.7 Menggambar Water Line ............................................................................. 11
Gambar III.8 Menggambar Sheer Plan .............................................................................. 12
Gambar III.9 Pemeriksaan Titik Potong WL 1 dan BL 2 ................................................. 13
Gambar III.10 Sent Line pada Half-Breadth Plan ............................................................. 13
Gambar III.11 Bangunan Atas Kapal ................................................................................ 14
Gambar IV.1 WPA ............................................................................................................ 15
Gambar IV.2 MSA ............................................................................................................ 16
Gambar IV.3 Block Coefficient ........................................................................................ 16
Gambar IV.4 Prismatic Coefficient ................................................................................... 16
Gambar IV.5 TPC.............................................................................................................. 18
Gambar IV.6 DDT ............................................................................................................. 18
Gambar IV.7 Gambar Kurva Hidrostatik .......................................................................... 23
Gambar IV.8 Letak Koordinat dan Skala .......................................................................... 23
Gambar V.1 Gambar Kurva Bonjean ................................................................................ 26
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR SIMBOL
vii
TKM = Tinggi metasenter melintang (height of transverse metacenter)
TPC = Tambahan gaya angkat jika sarat bertambah 1 cm (ton per centimeter immersion)
MTC = Momen untuk mengubah trim 1 cm (moment to change trim 1 cm)
DDT = Perubahan displacement akibat trim 1 cm (change of displacement due to trim 1 cm)
viii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Tujuan dalam Rencana Garis ini adalah untuk :
1. Mendapatkan gambar rencana garis (Lines Plan) Offset Tables atau Body Plan untuk
mendapatkan gambar Body Plan, Sheer Plan, dan Half-Breadth Plan yang baik dan benar.
2
BAB II
METODOLOGI
II.1 Umum
Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan Rencana Garis ini disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Bab 3 pada Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Teknik
Perkapalan tentang Metodologi Tugas Rencana Garis. Secara singkat dapat gambarkan proses
pengerjaan Rencana Garis terdiri dari 3 bagian, yaitu menggambar Rencana Garis (Lines Plan),
menghitung dan menggambar Kurva Hidrostatik (Hydrostatic Curves), serta menghitung dan
menggambar Kurva Bonjean (Bonjean Curve).
Body plan menggambarkan bentuk lambung kapal tampak depan dengan dua sisi untuk
bagian kapal yang berbeda, sebelah kanan Center Line (garis tengah kapal pada pandangan
depan dan atas) menunjukan bagian kapal di depan Midship, sedangkan sebelah kiri Center
Line untuk bagian kapal dari Midship ke belakang. Apabila kapal di potong-potong pada arah
melintang-vertikal dengan jarak tertentu sepanjang kapal, kemudian garis potong terhadap
lambung diproyeksikan ke Midship akan didapatkan garis-garis Station. Demikian pula Sheer
Plan menunjukkan proyeksi garis potong lambung terhadap Center Line apabila kapal
dipotong-potong memanjang-verikal setengah lebar kapal. Untuk Half Breadth Plan, kapal di
potong-potong pada jarak tertentu memanjang-horisontal dari Base Line (dasar kapal) sampai
deck kapal sepanjang tinggi kapal, dan kemudian diproyeksikan tegak lurus terhadap Base Line.
Akan didapat garis-garis Water Line.
Dengan menggunakan acuan tabel Buttock Line dan Water Line yang berisi koordinat-
koordinat titik, dapat digambarkan diagram garis-garis potongan kapal. Tabel Buttock Line
berisi koordinat yang memberikan besar tinggi titik-titik terhadap Base Line sedangkan tabel
Water Line menunjukkan jarak titik-titik terhadap Center Line.
Lines Plan merupakan gambar pandangan atau gambar proyeksi badan kapal yang
dipotong secara melintang (pandangan depan), secara memanjang (pandangan samping), dan
vertikal memanjang (pandangan atas). Lines Plan berguna untuk melihat perubahan bentuk
badan kapal dan mengetahui apakah kapal yang dibuat Streamline atau tidak.
3
II.2 Diagram Alir
4
II.3.2 Tahap 2: Menghitung dan Menggambar Kurva Hidrostatik (Hyrdostatic Curves)
Tahap 2 adalah menghitung dan menggambar Kurva Hidrostatik. Tahap ini dilakukan
secara overlap dengan Tahap 1 yaitu pada minggu ke-8 sampai dengan minggu ke-14,
sebagai berikut:
1. Menghitung luas bidang air (WPA), luas midship (MSA), luas
permukaan basah (WSA), dan volume displacement lambung kapal pada
masing-masing sarat yang ditentukan.
2. Menghitung koefisien-koefisien kapal yaitu Cb, Cm, Cwp, dan Cp, serta
menghitung kurva lainnya sampai dengan perhitungan DDT dengan
menggunakan rumus sesuai referensi.
3. Menggambar 20 Kurva Hidrostatik secara manual dengan menggunakan
mal, yaitu:
1) WPA : Water Plane Area
2) LCF : Longitudinal Center of Floatation
3) MSA : Midship Section Area
4) WSA : Wetted Surface Area
5) Vol. Disp. Mld : Volume Displacement (moulded)
6) KB : Keel to Buoyancy
7) LCB : Longitudinal Center of Buoyancy
8) Shell Vol. : Shell Volume
9) Vol. Dipl. + Shell : Volume Displacement (moulded) + Shell
Volume
10) TPC : Ton per Centimetre Immersion
11) Cb : Block Coefficient
12) Cp : Prismatic Coefficient
13) Cm : Midship Coefficient
14) Cwp : Water Plane Coefficient
15) TBM : Transversal Buoyancy to Metacentre
16) LBM : Longitudinal Buoyancy to Metacentre
17) TKM : Transversal Keel to Metacentre
18) LKM : Longitudinal Keel to Metacentre
19) MTC : Momen to Change Trim one Centimetre
5
20) DDT : Change of Displacement due to Trim one
Centimetre
II.3.3 Tahap 3: Menghitung dan Menggambar Kurva Bonjean (Bonjean Curve)
Tahap 3 adalah menghitung dan menggambar Kurva Bonjean. Tahap ini dilakukan
secara overlap dengan Tahap 2, yaitu pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-15,
sebagai berikut:
1. Menghitung luas setiap station pada setiap sarat kapal yang ditentukan
2. Menggambar Kurva Bonjean secara manual dengan menggunakan mal
3. Sumbu x adalah panjang kapal, sumbu y adalah tinggi kapal sampai sarat
dan gambar Kurva Bonjean dengan skala tertentu.
II.4 Literatur Pengerjaan
Literatur yang digunakan dalam pengerjaan Rencana Garis ini adalah “Tabel
Perhitungan Hidrostatik & Bonjean Teknik Perkapalan 1985”.
6
BAB III
RENCANA GARIS KAPAL
Rencana garis merupakan langkah dasar dari sebuah tahap perancanaan kapal. Di mana
fungsinya untuk memberikan gambaran umum bentuk tiga dimensi badan kapal. Di dalam
gambar tersebut terdapat tiga proyeksi badan kapal yang meliputi proyeksi tampak depan (body
plan), tampak samping (sheer plan), dan tampak atas (half breadht plan). Setiap proyeksi
menggambarkan badan kapal yang terpotong-potong pada arah tertentu dengan jarak yang
secara umum konstan.
Body plan terdiri dari stations yang merupakan perpotongan antara badan kapal dengan
section plane. Jarak antar station ini ditentukan oleh LPP kapal. Pada body plan, tampak depan
kapal terdapat di sebelah kanan, sementara tampak belakang kapal terdapat di sebelah kiri
gambar. Water lines terlihat sebagai garis horizontal dan buttock lines terlihat sebagai garis
vertikal.
7
Gambar IIII.1 Sheer Plan
Dari rencana garis dapat dilakukan pengukuran offset, yakni perpotongan antara
stations dengan buttock lines atau stations dengan buttock lines. Nilai-nilai dari offset ini
digunakan untuk proses pembuatan kapal dan juga analisis sifat kapal di air.
8
Gambar III.4 Contoh Penentuan Letak Gambar
9
Tabel III.1 Contoh Tabel WaterLline
Station
4 5 6 13
WL
WL 1 m A A K D
WL 2 m B B L E
WL 3 m C C M F
10
III.4. Menggambar Half- Breadth Plan
Sebelum menggambar garis air, dibuat terlebih dahulu station sepanjang kapal sebanyak
20 station yang masing-masing berjarak 5,4 cm. Pada dua station di belakang FP dan di depan
AP, jarak station dipersempit karena pada bagian ini bentuk badan kapal mengalami perubahan
yang cukup curam sehingga perlu untuk merapatkan station tambahan agar mendapat bentuk
kapal yang lebih akurat. Daerah sekitar midship jumlah stadion dikurangi karena pada daerah
ini bentuk kapal relatif sama.
Tabel dibaca secara vertikal pada tiap waterline sehingga dapat dibuat gambar half-
breadth plan. Untuk satu garis waterline akan terbaca jarak titik-titik pada terhadap center line
setiap station, sedangkan untuk mencari waterline yang lain dapat dilakukan dengan cara yang
sama.
Gambar half-breadth plan cukup digambar untuk salah satu sisi kapal saja, dengan
asumsi kapal yang akan dibuat sisi kanan dan kirinya simetris. Bagian ujung-ujung waterline
di depan FP dan di belakang AP tidak dapat digambar langsung, melainkan harus menggambar
sheer plan terlebih dahulu, sebab bagian ujung dari waterline termasuk transom merupakan
hasil proyeksi dari sheer plan. Garis waterline didapatkan dan digambarkan pada gambar
berikut, misal untuk mendapatkan gambar WL 1 m dari tabel setengah lebar.
Tabel III.2 Tabel Offset Water Line
Station
4 5 6 13
WL
WL 1 m A A k D
WL 2 m B B l E
WL 3 m C C m F
11
Gambar waterline yang lain dapat digambar dengan menggunakan cara yang sama
seperti langkah yang dijelaskan di atas.
BL 1 m b B l D
BL 2 m c C m E
BL 3 m d D n F
12
Setelah buttock line tergambar, perlu titik potong buttock line dengan water line perlu
diperiksa, agar gambar lebih akurat, seperti uraian di atas dimisalkan pemeriksaan titk potong
pada WL 1 dan BL 2, yang dijelaskan pada gambar berikut
13
Gambar III.11 Bangunan Atas Kapal
14
BAB IV
KURVA HIDROSTATIK
Kurva Hidrostatik adalah kurva-kurva yang menjelaskan bentuk dan karakteristik dari
kapal ketika kapal tersebut mengapung pada sarat tertentu. Dalam kurva Hidrostatik terdapat
sembilan belas kurva, yaitu:
Displacement Moulded
Displacement moulded adalah berat air yang dipindahkan oleh jumlah volume dari
badan kapal yang tercelup didalam air (kapal tanpa kulit).
Displacement ()
Berat air yang dipindahkan oleh volume badan kapal yang tercelup dalam air.
Water Line Coefficient (CW)
Koefisien Garis Air atau dengan notasi CW adalah perbandingan antara luas bidang garis
air tiap water line dengan sebuah segiempat dengan panjang LPP dan lebar B dimana LPP
adalah panjang kapal dan B adalah lebar kapal. Cw dirumuskan sebagai berikut:
15
Gambar IV.2 MSA
Block Coefficient (Cb)
Koefisien blok dengan notasi Cb adalah perbandingan volume suatu bentuk kapal
dengan suatu volume balok yang mempunyai panjang LPP, lebar B, tinggi T.
16
Midship Sectional Area (MSA)
MSA adalah luas dari bagian tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Skala yang
digunakan biasanya sama dengan skala sarat air.
Water Plan Area (WPA)
WPA adalah luas bidang garis air yang telah direncanakan dalam lines plan dari tiap-
tiap water line.
Wetted Surface Area (WSA)
Luas dari permukaan badan kapal yang berhubungan langsung dengan air tersebut
adalah luas permukaan basah atau wetted surface area (WSA).
Longitudinal Center of Buoyancy to Metacenter (LBM)
LBM adalah jarak memanjang antara titik metacenter terhadap titik tekan buoyancy.
Longitudinal Center of Keel to Metacenter (LKM)
LKM adalah jarak memanjang antara titik metacenter terhadap lunas kapal untuk tiap-
tiap sarat kapal.
Tranverse center of Keel to Metacenter (TKM)
TKM adalah jarak melintang antara titik metacenter terhadap lunas kapal untuk tiap-
tiap sarat kapal.
Transverse center of Buoyancy to Metacenter (TBM)
TBM adalah jarak melintang antara titik metacenter terhadap titik tekan buoyancy.
Keel Center of Buoyancy (KB)
KB adalah jarak antara titik tekan buoyancy ke lunas kapal.
Midship to center of Buoyancy
Merupakan jarak titik tekan buoyancy diukur dari midship untuk tiap-tiap sarat kapal.
Midship to center of Floatation
LCF adalah jarak titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-tiap
sarat kapal.
Moment To Change Trim One Centimeter (MTC)
MTC adalah momen yang dibutuhkan untuk mengadakan trim kapal sebesar 1 cm.
Lengkungan MTC menunjukkan berapa besarnya momen untuk mengubah kedudukan
kapal dengan trim sebesar satu sentimeter pada bermacam-macam sarat.
17
Ton per centimeter imersion (TPC)
TPC adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal
sebesar 1 cm.
IV.2. Tabel B
Seperti halnya tabel A, tabel B juga terdiri B1 sampai B6. Tabel B1 berhubungan dengan
tabel A1. Begitu seterusnya hingga tabel B6. Pada tabel B dilakukan perhitungan berdasarkan
hasil yang didapat dari tabel A. Perhitungan tersebut adalah sebagau berikut :
Lwl panjang garis air
B lebar garis air paling atas
d tinggi garis air paling atas
jarak station
jarak tiap water line
t tebal pelat
Σ1 Total luas gabungan
Σ2 Total momen secara transversal
Σ3 Total momen secara longitudinal
19
Σ4 Total luasan garis air pada sarat
Σ5 Total momen inersia secara transversal
Σ6 Total momen terhadap midship
Σ7 Total momen dari WP
Σ8 Total half girth area
Σ9 Luas midship (Am)
Volume displacement
Volume displacement dari WL 0 m s/d sarat
Vol. Displacement
= 2(1/3)(1/3) [ Σ 1]
Displacement
= (1.025)Vol. Displacement
B = ([ Σ 3] )/[ Σ 1]
20
MSA / WL = luas midship station dari 0 m WL s/d sarat
Cb = koefisien blok
Cb= vol disp’/ [(Lwl)(B)(d)]
Different of WSA
Luas permukaan basah dari 0 m WL s/d garis air sarat
WSA per WL = luas permukaan basah dari 0 m WL s/d garis air teratas
21
Different of shell displcement
Volume kulit dari 0 m WL s/d garis air sarat
22
Gambar IV.7 Gambar Kurva Hidrostatik
Kemudian dari kurva-kurva yang telah ada, titik-titik pada gambar diubah menjadi
koordinat (x, y). Sehingga didapat (x, y) pada tiap-tiap titik WL yang diinginkan dan dalam
pengerjaan kali ini yaitu WL 0.25, WL 0.5, WL 1, WL 2, WL 3.4 dan WL 4.8. Dalam
pengerjaan kali ini juga setiap kurva memiliki skala masing-masing yang juga diperhatikannya
dengan kesamaan satuan serta hasil gambar kurva yang ada agar mendapatkan ukuran yang
ideal. Sebagai contoh untuk Wetted Surface Area (WSA) serta Water Plane Area (WPA)
meskipun memiliki satuan yang sama yaitu m2 tetapi berbeda skalanya yaitu 1/1500 untuk WSA
dan 1/200 untuk WPA.
Jika melihat pada gambar tersebut, untuk menggambar misalnya kurva Cw untuk
WL 4.8 maka akan memiliki koordinat (x, y) yaitu (4.8, 6.14626445923913).
23
BAB V
KURVA BONJEAN
24
V.2. Menghitung Luasan Station
Setelah mendapatkan nilai function area untuk tiap-tiap WL, kemudian masing-
masing dikalikan untuk menentukan luasan keseluruhan station seperti yang terdapat pada
tabel. Perhitungan ini diteruskan hingga didapatkan luasan untuk tiap-tiap stasion pada tiap WL.
Tabel V. 2 Tabel Contoh Perhitungan Luasan Stasion Pada Tiap WL
25
Gambar V.1 Gambar Kurva Bonjean
26
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam pengerjaan Tugas Rencana Garis dan
Hidrostatik ini antara lain:
1. Rencana Garis (Lines Plan) terdiri dari gambar body plan, sheer plan dan half-
breadth plan. Proses menggambar lines plan secara manual memungkinkan
terjadinya kesalahan karena ketidaktepatan meletakkan titik koordinat yang hingga
3 angka di belakang koma serta kurang terampil dalam proses menggambar. Gambar
Rencana Garis (Lines Plan) terlampir.
2. Kurva Hidrostatik menggambarkan bentuk dan karakteristik dari badan kapal yang
berada dibawah garis air sampai sarat muatan penuh. Terdapat 19 lengkungan dalam
Kurva Hidrostatik yang menjelaskan bentuk dan sifat karakteristik kapal. Gambar
Kurva Hidrostatik terlampir.
3. Kurva Bonjean merupakan kurva yang menunjukkan besarnya luasan tiap station
ketika kapal tercelup pada sarat tertentu. Kurva ini digunakan untuk melihat
stabilitas kapal. Pemilihan skala dan peletakan gambar yang tepat sangat penting
dalam pengerjaan Kurva Hidrostatik maupun Kurva Bonjean agar tidak terpotong
atau menabrak kepala gambar. Gambar Kurva Bonjean terlampir.
VI.2. Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat membantu dalam proses pengerjaan Tugas
Rencana Garis dan Hidrostatik
1. Sebaiknya diperketat lagi progres pengerjaan setiap minggunya.
2. Sebaiknya ujian Rencana Garis dilakukan pada waktu yang sama untuk semua
dosen pembimbing agar terjadwal dengan baik.
27
DAFTAR PUSTAKA
Panunggal, P. Eko. 2009. Diktat Teori Bangunan Kapal I. Surabaya : ITS, FTK,
Departemen Teknik Perkapalan.
SOP Pedoman Tugas Rencana Garis (MN 141346). Surabaya: ITS, FTK, Departemen
TeknikPerkapalan.
28
LAMPIRAN