57 Mice Ta 19
57 Mice Ta 19
SKRIPSI
Oleh
JONATHAN MARCOPOLO SIMANUNGKALIT
NIM 1505121046
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari kendala yang
ditemui namun hal tersebut dapat diatasi berkat bantuan, dukungan, dan
bimbingan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
v
10. Bapak Zikri Adyas sebagai COO dan Pembimbing saya selama di PT Red
Eye Utama.
11. Seluruh staff PT Red Eye Utama Mas Adi, Kak Manda, Mas Rossi, Mbak
12. Teman sekantor saya di PT Red Eye Utama; Irvan Pratama, Dame Sastra
Atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan, berkat mereka semua
penulis bisa menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dengan baik serta penulis
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya.
Penulis,
Jonathan M. Simanungkalit
NIM 1505121046
vi
DAFTAR ISI
vii
2.10 Kerangka Pemikiran ...............................................................................23
2.11 Perumusan Hipotesis ..............................................................................23
viii
4.6.2 Uji Multikolinearitas .....................................................................................49
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas .....................................................................49
4.7 Analisis Linear Berganda .........................................................................51
4.8 Uji Hipotesis .............................................................................................52
4.8.1 Uji t ...................................................................................................52
4.8.2 Uji F..................................................................................................53
4.9 Koefisien Determinasi (R2) ......................................................................54
4.10 Pembahasan ............................................................................................55
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Uji Reabilitas..............................................................................................................64
Uji t ............................................................................................................................65
Uji F ...........................................................................................................................65
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of ticket and event prices
on the decision of consumers to visit the event at PT Red Eye Utama (case study of
the Indonesian Dream Concert), and to examine the significant decrease in the
number of event visitors to the decision of consumers visiting the event.
The method of this research is descriptive quantitative and the population in
this study are 2116 Indonesian Dream Concert event participants. Samples taken as
many as 95 respondents using Slovin formula. Data collection techniques used are
distributing questionnaires, observation. Literature review and data analysis
techniques using multiple linear regression using the SPSS 20 program.
Simultaneously the independent variable, ticket and event prices, has a positive
and significant effect on the consumer’s decision to visit the event. Partially the
independent variable price of ticket and event effect the decision of consumers who
visit the event.
Keywords: Ticket Prices, Dreaming Indonesian Concert Events, Consumer
Decisions.
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis dalam era globalisasi dewasa ini sangat ketat, dimana setiap
serta berusaha untuk menciptakan suatu acara yang mempuyai keunggulan dan
menciptakan suatu acara yang mempuyai keunggulan dan menciptakan acara yang
berbeda dengan pesaing. Dengan demikian usaha pengembangan jenis acara yang
berbeda, dapat menjadi suatu strategi yang efektif bagi perusahaan dalam
masing-masing pihak, baik dari konsumen yang berkunjung karena mendatangi acara
yang sesuai dengan kebutuhannya dan seleranya, maupun bagi pihak perusahaan
event organizer yang ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan produk dari
tanggap terhadap apa yang sedang menjadi trend atau yang sedang diminati orang
berkunjung. Sebaliknya, apabila acara dan konten yang disediakan di event tersebut
kurang menarik justru akan mengurangi volume pengunjung dari target yang
diinginkan.
Selain jenis acara, hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan event organizer
dalam bersaing adalah kebijakan penetapan harga tiket masuk. Harga tiket masuk
1
2
menjadi faktor yang berpengaruh secara nyata dan kuat pada keputusan konsumen
untuk mengunjungi sebuah event. Kebijakan penetapan harga selalu dikaitkan dengan
kesesuaian dari apa yang diterima oleh konsumen. Dari sudut pandang konsumen,
harga tiket masuk sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasa atas suatu kunjungan pada event.
Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitive terhadap harga tiket masuk,
sehingga harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi
produk dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat
dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk atau jenis acara, dengan
hasil bahwa harga tiket masuk yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen
tertentu. Dengan persaingan seperti sekarang ini, perusahaan event organizer dituntut
untuk menyelenggarakan event yang berkualitas dan mempuyai nilai lebih dengan
jenis acara yang diminati. Dalam hal ini, konsumen mengutamakan minat mereka dan
Jenis acara merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen
sebelum memutuskan untuk mengunjungi sebuah event, selain itu jenis acara dan
konten yang ada di dalamnya merupakan salah satu alat pemasaran yang penting.
Namun di sisi lain, harga tiket masuk juga menjadi pengaruh yang tidak kalah penting
bagi konsumen sebelum mengunjungi sebuah event dan kadang menjadi fokus
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan
Konser Indonesia Bermimpi dimana event tersebut merupakan event tahunan dari PT
Red Eye Utama sendiri. Ini sudah yang kedua kalinya diselenggarakan di Jakarta
PT Red Eye Utama tentunya mempuyai tujuan tetap hidup dan berkembang yang
bidang event organizer. Berdasarkan tabel 1.1 event Konser Indonesia Bermimpi
penurunan jumlah pengunjung yang cukup signifikan. Hal tersebut bisa saja terjadi
karena kurangnya persiapan perusahaan dalam pemasaran dan harga tiket terhadap
pemasaran suatu produk atau jasa. Defenisi harga adalah satuan moneter atau ukuran
lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak
4
kepemilikan atau pengguna suatu barang dan jasa. Berdasarkan pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa harga merupakan keseluruhan nilai suatu barang
maupun jasa yang diberikan dalam bentuk uang. Harga merupakan sebuah atribut
diantara beberapa atribut lain dalam pengambilan keputusan konsumen. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya persaingan harga dari berbagai produk dan jasa yang
cenderung akan beralih keproduk dan jasa lain yang lebih murah. Namun konsumen
yang loyal terhadap produk maupun jasa yang disukainya mungkin tidak akan beralih
Dan latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis melakukan penelitian
dengan Judul “Pengaruh harga tiket dan event terhadap keputusan konsumen yang
mengunjungi event pada PT Red Eye Utama (studi kasus Konser Indonesia
Bermimpi)”
harga tiket dan event terhadap keputusan konsumen yang mengunjungi event pada
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Pengaruh harga tiket dan event terhadap keputusan konsumen yang
mengunjungi event pada PT Red Eye Utama (studi kasus Konser Indonesia
Bermimpi).
5
1. Bagi Penulis
wawasan penulis tentang “Pengaruh harga tiket dan event terhadap keputusan
konsumen yang mengunjungi event pada PT Red Eye Utama (studi kasus Konser
Indonesia Bermimpi)”.
2. Bagi Perusahaan
Lapangan.
konsumen yang mengunjungi event pada PT Red Eye Utama (studi kasus Konser
Indonesia Bermimpi)”.
mengenai promosi dan sebagai bahan masukkan jika ingin melanjutkan dengan
maka penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan malasah, tujuan penelitian,
Bab ini berisi uraian tentang teori dari konsep yang berisikan landasan teori,
Bab ini berisi tentang pendekatan penelitian, setting penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab ini berisi uraian tentang tempat penelitian dan hasil penelitian serta
pembahasannya.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi simpulan yang dibuat berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
TINJAUAN PUSTAKA
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap
saat dapat berubah menurut waktu dan tempatnya. Harga bukan angka-angka yang
tertera ditabel suatu kemasan atau rak toko, tapi harga mempuyai banyak bentuk dan
satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
kepada konsumen. Sering kali kita temukan harga dengan satuan decimal tertentu
atau memakai selisih yang relative sangat kecil, dan masih banyak cara menetapkan
harga sebuah produk. Berikut ini jenis-jenis harga yang dikenakan pada suatu produk
(Sunyoto, 2014:138).
Harga daftar adalah harga yang diberitahukan atau dipublikasikan, dari harga
7
8
Harga netto adalah harga yang harus dibayar, biasanya merupakan harga
Harga zona adalah harga yang sama untuk suatu daerah zona atau daerah
geografis tertentu.
Harga titik dasar adalah harga yang didasarkan atau titik lokasi atau titik
basis tertentu. Jika digunakan hanya satu titik basis disebut single basing
point system.
Harga stempel pos adalah harga yang sama untuk semua daerah pasarnya
Harga F.A.S adalah untuk barang yang dikirim lewat laut. Biaya angkutan
Harga C.I.F adalah harga barang yang diekspor sudah termasuk biaya
Harga gasal adalah harga yang angkanya tidak bulat atau mendeteksi bulat,
Dalam menentukan harga, setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-
beda. Namun setiap strategi yang mereka jalankan masih memiliki tujuan yang sama.
yaitu:
(memaksimalkan laba) yaitu besar laba yang sesuai dengan sasaran laba.
Penetapan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.
Penetapan harga bertujuan untuk membentuk citra atau image produk suatu
usaha.
Penetapan harga untuk menjaga kestabilan antara harga produk suatu usaha
Tiket adalah suatu kartu atau kertas slip yang digunakan untuk memperoleh
Menurut Belch, Event adalah sebuah tipe lain dalam promosi yang dalam
promosi yang dalam tahun-tahun belakangan ini sering digunakan dalam pemasaran.
Event adalah tipe promosi yang sering digunakan perusahaan atau menghubungkan
sebuah merek pada suatu acara atau sebuah pesta yang tematik yang mana
dan mempromosikan suatu produk atau jasa tersebut. Para pemasar sering
yang populer seperti acara olahraga, konser, bazar, atau festival. Namun biar
Hal ini dapat diartikan sebagai, event adalah suatu bentuk promosi yang dirancang
kepada setiap peserta yang mengikuti event sehingga dapat mengingat pengalaman
yang menyenangkan. Event juga merupakan salah satu alat promosi bagi perusahaan
a. Leisure event
Pada saat, leisure event yang berkembang banyak berdasarkan pada kegiatan
telah memberi warna baru pada leisure event, misalnya pada setiap empat tahun
sekali. penyelenggaraan Olympiade selalu muncul ide baru setiap tahunnnya, seperti
berlangsung.
b. Personal event
didalamnya segala bentuk kegiatan yang terlibat anggota keluarga atau teman.
Personal event antara lain , pesta ulang tahun, pernikahan dan perayaan – perayaan
pribadi lainnya.
c. Culture event
Menjadi unsur yang membangun special event. Budaya selalu identik dengan
upacara adat dan tradisi yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat,
12
d. Organizational event
Merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi. Pada unsur ini, bentuk event
konferensi yang diselanggarakan oleh organisasi politik, bisa juga berupa eksibisi
Keempat unsur event tersebut yang membentuk special event. Special event
meliputi semua aktivitas hidup manusia, special events merupakan kegiatan yang
sangat besar dan kompleks. Special events dapat diselenggarakan mulai dari jenis
event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta
pernikahan sampai dengan events yang besar. Special events juga dapat
Olympiade, karena jenis kegiatanya maka setiap event yang memiliki kekhasan
special event tersebut dapat diketahui dari inti konsep penyelenggraannya. Konsep
penyelenggaraan event itu harus memiliki karakteristik event tertentu, agar event
Menurut Hoyle Leonard terdapat tiga pendekatan yang harus diperhatikan dalam
a. Entertainment
menarik audiens untuk keluar dari rumahnya dan mencoba sesuatu yang tidak bisa
13
b. Excitement
Hal ini adalah kunci agar event yang diselenggarakan selalu dikenang.
perusahaan terbaik, pengenalan logo baru, atau perayaan ulang tahun perusahaan.
Setiap event harus dirancang untuk memberi kesan mendalam, dan harus menjadi
bagian dalam pemasaran. Jadi event apapun yang dipasarkan, buatlah agar
“mengesankan”.
c. Enterprise
sesuatu yang belum pernah dicoba. Event yang menuntut pengembangan akal,
berlayar tanpa diberi petunjuk arah, mengubah cara-cara yang biasa menjadi cara
yang lebih imajinatif. Inilah kreativitas dan inovasi yang harus selalu ada dalam
event.
Menurut Any Noor (2013) event memiliki beberapa karakteristik karena setiap
event hampir sama dengan pelayanan yang diberikan oleh industri pelayanan
a. Keunikan
b. Perishability
14
Setiap event yang diselenggarakan tidak pernah sama, apabila event yang
sama diselenggarakan lagi, akan tetapi event yang dihasilkan tidak akan
c. Intangibility
e. Interaksi personal
ketika diterapkan pada sebuah event haruslah berbeda dari yang lain. Jika
pengunjung. Event yang menarik tentu saja tidak akan mudah dilupakan
oleh pengunjungnya.
15
bisnis.
a. Mega Event
Mega Event adalah event yang sangat besar, memberikan dampak ekonomi
yang besar pada masyarakat sekitar atau bahkan pada negara penyelenggara, dan
diinformasikan serta diliput melalui tayangan berbagai media. Biasanya event ini
menjadi penyelenggara) Events yang termasuk dalam kategori besar ini seperti
Defenisi Mega Events yang dikemukakan oleh Gietz dalam Noor (2013:19),
menyebutkan bahwa:Mega events, by way of their size or significance, are those that
yield extra ordinary high levels or tourism, media converage, prestage, or economic
impact for the host community or destination. Their volume should exceed I million
visits, their capital cost should be at least $500 million, And their reputation should
be of a “must see”event.
Event besar, dilihat dari ukurannya atau signifikasinya, adalah mereka yang
mempuyai penghasilan tingkat tinggi atau pariwisata, media konverens, prestise atau
dampak ekonomi untuk komunitas atau tujuan. Jumlah mereka harus lebih dari 1 juta
pengunjung, modal mereka seharusnya minimal $500 juta dollar dan reputasi mereka
b. Hollmark Event
Noor (2013:20), Hallmark events identik dengan karakter atau etos dari suatu
wilayah kota atau daerah di suatu tempat. Menurut Ritchie dalam Bowdin (1999),
term.Such events rely for their success on uniqueness, status, or timely signifinance
Satu waktu besar atau mengulang event dengan waktu yang terbatas,
mengembangkan tujuan wisata dalam jangka pendek atau jangka panjang. Peristiwa-
peristiwa seperti itu bergantung kepada keberhasilan mereka pada keunikan, status,
c. Major Event
Menurut Noor (2013:21), Major event merupakan event yang secara ukuran
mampu menarik media untuk meliput, menarik jumlah pengunjung yang besar untuk
signifikan. Major event biasanya memanfaatkan kota atau daerah tujuan wisata
d. Culture Events
Berdasarkan tujuan dan waktu penyelenggaraan, dan ukuran events, Rolfe dan South
East Arts dalam Bowdin dkk, 2003) membagi event budaya menjadi tujuh
karakteristik, yaitu:
Merupakan event yang telah tersusun dalam agenda yang jelas, memiliki
tujuan dengan pencapaian standar yang tinggi, menarik minat media untuk
yang tinggi.
Mulai dari daerah kecil sampai kota besar. Festival diselenggarakan dengan
tujuan mengumpulkan orang dari daerah yang bersangkutan untuk turut serta
3. Art-form festival
Fokus pada bentuk seni tertentu. Festival ini menampilkan hasil seni kepada
pengunjung dan pada saat yang sama dapat dilakukan diskusi, atau latihan
workshop.
5. Calender
tetapi mampu menarik pengunjung dalam jumlah yang besar. Hal ini tentunya
18
baik.
Merupakan jenis event yang sering diselenggarakan karena sangat popular dan
dengan format dan model yang hamper sama. Tetapi karena bintang tamu
yang selalu berbeda dan pengunjung memiliki ketertarikan khusus, maka pada
e. Event Bisnis
Event bisnis terdiri dari kegiatan yang sering dilakukan oleh perusahaan. Ciri
dari event bisnis adalah adanya peningkatan ekonomi pada perusahaan atau daerah.
Jenis event bisnis adalah MICE, perjalanan insentif, eksibisi, Noor (2013:24),
menyatakan bahwa yang termasuk dalam event bisnis adalah kegiatan yang
pada kenyataan kegiatan pariwisata memiliki andil besar dalam karakteristik sektor
ini. Dari sebuah riset yang dilakukan untuk 77 perusahaan, ternyata eksibisi
merupakan kegiatan yang sering diselenggarakan oleh perusahaan (36%), diikuti oleh
(Bowdin, 2003).
misalnya pendapatan negara Inggris adalah sebesar $12 triliyun dari kegiatan MICE
19
dan akan terus meningkat mencapai lebih dari $16 triliyun pada decade selanjutnya.
Di Indonesia bisnis ini berkembang sangat pesat. Dari tahun 1983 sampai 1996
mencapai 36% per tahun Pensit (1999), walaupun pada tahun selanjutnya mengalami
masih tetap dapat dilaksanakan dan mampu memberikan kontribusi yang besar
terhadap ekonomi dimana sepanjang tahun 1990, kegiatan MICE masih tetap dapat
dimana sepanjang tahun 1990, kegiatan MICE mencapai hasil melampaui US$ 1,6
kegiatan MICE berdampak pada peningkatan jumlah tenaga kerja. Di Inggris industry
MICE telah memberikan 1,7 juta pekerjaan dengan peningkatan tenaga kerja
mencapai 25% dalam periode 5 tahun. Dampak ekonomi industry MICE di Indonesia
Menurut Swastha dan Handoko (2011), berpendapat bahwa lima peran individu
membeli atau tidak, apa yang dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan
dimana membelinya.
e. Peamaki (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa
yang dibeli.
Menurut Kotler dan Keller yang dikutip dari buku manajemen pemasaran yang
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil produk yang
terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan
menggunakan kembali jasa pada kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian
hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam
melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan
a. Kualitas produk
21
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industry jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapat keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merk tertentu
d. Harga
Produk yang mempuyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat lebih lanjut dituangkan dalam bentuk
Harga Tiket
Keputusan Konsumen
Mengunjungi event
Event
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
pengumpulan data.
24
2. H0: Variabel dimensi harga tiket dan event tidak berpengaruh terhadap
METODE PENELITIAN
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan
cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018:8). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Tiket dan Event (X) sebagai
variabel bebas (X) sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah Keputusan Konsumen
(Y).
25
26
Penelitian ini dilakukan pada event Konser Indonesia Bermimpi yang diadakan
di The Pallas SCBD, yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman No.Kav 52-53, Senayan,
Apabila ada masalah penelitian telah dipilih dan dirumuskan, berarti masalah
tersebut telah dapat diteliti secara ilmiah dan peneliti mampu melaksanakan
penelitian. Sejalan dengan itu, peneliti harus mampu dengan cerdas dalam
merumuskan judul penelitian dan menentukan variabel yang akan diteliti secara fokus
pada masalah penelitian. Jenis variabel dan hubungan antarvariabel akan menentukan
selanjutnya.
(constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat
variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi.
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
27
masing-masing variabel dalam konteks suatu penelitian, maka dalam penelitian ini
terdapat dua macam variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen yang
1. Variabel Bebas (X) adalah variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
a. Harga tiket (X1) adalah seberapa banyak minat pengunjung dengan harga
2. Variabel Terikat (Y) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.
menggunakan skala likert. Skala likert dalam penelitian ini menggunakan jenis skala
ordinal. Menurut Imam Ghozali (2013), jenis skala ordinal adalah responden
diminta menjawab persetujuan suatu objek psikologis seperti minat buyer. Skala
28
likert minimal 5 atau ganjil. Dengan kode yang digunakan (1) Sangat tidak setuju (2)
tidak setuju, (3) netral, (4) setuju dan (5) sangat setuju dengan jarak antar skala tidak
diketahui (tidak konstan). Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan sangat
setuju mempuyai tingkat yang “lebih tinggi” dari setuju dan setuju “lebih tinggi dari
ragu-ragu, ragu-ragu “lebih tinggi” dari tidak setuju dan tidak setuju “lebih tinggi”
Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah Semua pengunjung pada
event Konser Indonesia Bermimpi sebanyak 2116 orang pada tanggal 16-18 Maret
2019. Menurut Sugiyono (2018:81), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
30
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang
dipakai dalam penelitian ini adalah teknik probabilitas dengan cara random sampling
(metode sampel acak sederhana), yaitu dengan metode pemilihan sampel dimana
setiap anggota populasi mempuyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai untuk sampel yang
digunakan. Untuk teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik
random sampling, dan sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut dikarenakan populasi tersebut
dianggap homogen.
Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan
N
n =
1+N.e2
31
dimana:
0,01, 5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh
peneliti).
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 2116 orang dan
N
n =
1+N.e2
2116
n =
1+2116.0,102
Jadi, untuk jumlah sampel yang diteliti adalah 95 orang pada event Konser
dalam penentuan metode pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka,
menujukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Berikut
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018:225), data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpulan data. Data primer dari penelitian ini diperoleh
dari kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi: identitas dan tanggapan
responden.
Adapun teknik pengumpulan data untuk peneletian ini yang digunakan peneliti
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempuyai ciri yang spesifik bila
dibadingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Observasi
merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
b. Kuesioner
salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang telah tersedia. Sedangkan
dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari kuesioner tersebut yang diajukan
33
kepada responden, skala yang digunakan peneliti adalah skala likert. Menurut
Sugiyono (2018:93), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
terhadap sejumlah persyaratan yang berhubungan dengan objek yang di teliti. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
c. Studi Pustaka
secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk
2. Data Sekunder
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
34
A. Harga Tiket
1. Harga tiket sangat mempengaruhi Anda untuk
mengunjungi event Konser Indonesia Bermimpi.
2. Harga tiket masuk sesuai dengan fasilitas serta
kualitas event sesuai dengan yang diharapkan.
3. Harga tiket sudah sangat terjangkau dengan
kenyamanan dan keamanan yang terdapat pada
event.
B. Event
1. Apakah event yang dibuat PT RED EYE UTAMA
sudah bagus?
2. Konsep acara yang diberikan PT RED EYE
UTAMA untuk event ini sudah matang.
3. Fasilitas pendukung yang terdapat pada event
sangat membantu para pengunjung.
C. Keputusan Konsumen
1. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena saya tertarik dengan event yang
diselenggarakan.
2. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena fasilitas yang disediakan menarik.
3. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena akses ke event mudah.
4. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena harga tiketnya terjangkau.
1. Metode Kuantitatif
35
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
statistik.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
Uji validitas penelitian ini ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.
Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrument tersebut mengukur apa
yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid apabila Kasier Mayer Olkin
(KMO) > 0.5 dan Barlett’s test of sphericity < 0.05 (Ghozali, 2013). Pengujian
2. Uji Reliabilitas
dalam penelitian kuantitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigm
36
menyatakan bahwa “ kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” Air mengalir
terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku
manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data
yang tetap/konsisten/stabil.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat
grafik histogram dan Normal Probability Plot. Selain itu, uji normalitas juga
nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa nilai residual dari model regresi berdistribusi normal (Ghozali,
2013).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang
tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda.
(VIF) dan Tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai
3. Uji Heteroskedastisitas
Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola yang teratur pada residual yang telah di
standardized. Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut: (a) jika ada
pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur
(bergelombang, melebar), maka telah terjadi heteroskedastisitas dan (b) jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dimana variabel X terdiri
dari harga tiket (X1), jenis event (X2), dan variabel Y adalah keputusan konsumen
mengunjungi event.
Dimana
Y =Keputusan konsumen
bo =Konstanta
X1 =Harga tiket
X2 =Jenis event
e =Faktor pengganggu
1. Uji statistik t
38
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
(H0) yang hendak diuji adalah suatu parameter (β1) sama dengan nol, atau H0 : β1=0
yang artinya adalah apakah suatu variabel independen bukan memiliki signifikan
a. Jika tingkat signifikansi t hitung > 0,05 atau t hitung < 1 tabel, maka H0
diterima.
b. Jika tingkat signifikansi t hitung < 0,05 atau t hitung > t table, maka H0
ditolak.
2. Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter
dalam model sama dengan nol atau H0: β1 = β2=…=βk=0 yang artinya adalah semua
a. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) atau F hitung < F tabel berarti
simultan.
39
b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) atau F hitung > F tabel berarti
simultan.
ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
PT Red Eye Utama sudah berdiri pada tahun 2011 atau kurang lebih 8 tahun.
Sek.9, Ruko Emerald Avenue 1 Blok EA/A no.21, Tangerang Selatan – Banten.
Perusahaan ini bekerja dari jam 09.00 – 17.00 WIB, bekerja selama 8 jam untuk dapat
PT Red Eye Utama berada dibawah naungan Bapak Satriya Anggoro Selaku
Direktur Utama, Bapak Zikri Adyas selaku COO, pihak perusahaan sendiri memiliki
64 karyawan tetap dan 15 freelance.. PT Red Eye memiliki beberapa bagian kerja
dari setiap project (anak perusahaan) antara lain: Red Eye Movement, Dioda
Perusahaan ini memiliki visi yang sangat menarik yaitu menjadi juara di hati
setiap orang, kami menghargai orang-orang yang menggunakan layanan dan produk
kami lebih dari apapun. Itu adalah kekuatan dan semangat kami untuk dapat
menciptakan layanan komunikasi terintegrasi yang sangat baik serta produk kreatif
yang berharga bagi konsumen. Dan misi nya untuk mengembangkan strategi
komunikasi yang paling efektif dan efisien yang sesuai dengan kebutuhan dan
40
41
keinginan klien, untuk mengembangkan ide paling kreatif yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan klien, untuk memiliki budaya managemen yang positif,
membantu, responsive dan professional. Saat ini perusahaan ini bekerja sama baik
dengan perusahaan Tokopedia, dan hampir setiap event nya sudah di sponsori oleh
dapat ditarik beberapa gambaran tentang karakteristik responden yang di teliti yaitu
meliputi jenis kelamin, usia, dan pekerjaan sebagaimana di gambarkan pada tabel:
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang terpilih
peminat yang lebih banyak berkunjung ke event Konser Indonesia Bermimpi adalah
responden laki-laki.
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
15-20 tahun 15 15.8 15.8 15.8
21-30 tahun 51 53.7 53.7 69.5
Valid 31-40 tahun 29 30.5 30.5 100.0
Total 95 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden terpilih yaitu yang
berusia 15-20 tahun sebanyak 15 orang ( 15,8%), berusia 21-30 tahun 51 orang
(53,7%), dan usia 31-40 tahun sebanyak 29 orang (30,5%). Hal ini menunjukkan
Karyawan sebanyak 27 orang (28,4%). Hal ini menunjukkan bahwa peminat yang
yang dilihat dari nilai frekuensi dan persentase dari variabel harga tiket, event, dan
STS TS KS S SS Total
P
F % f % F % f % f % F %
P1 0 0 0 0 2 2,1 61 64,2 32 33,7 95 100
P2 0 0 0 0 14 14,7 74 77,9 7 7,4 95 100
P3 0 0 1 1,1 48 50,5 45 47,4 1 1,1 95 100
Rata - 0 0 1 0,36 21,3 20,4 60 60 13,3 14,06 95 100
Rata
STS TS KS S SS Total
P
F % f % F % f % f % F %
P1 0 0 0 0 1 1,1 42 44,2 52 54,7 95 100
P2 0 0 0 0 2 2,1 69 72,6 24 25,3 95 100
P3 0 0 0 0 26 27,4 67 70,5 2 2,1 95 100
P4 0 0 7 7,4 62 65,3 26 27,4 0 0 95 100
Rata 0 0 1,7 1,8 22, 23,9 51 53,67 19, 20,52 95 100
- 5 5 75 7 5
Rata
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS. Nilai signifikan yang berada
diatas 0,23 menunjukkan sebagai item yang valid. Pengujian validitas selengkapnya
mempuyai nilai r tabel < r hitung. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indicator
Alpha. Hasil pengujian reabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada
Cronbach
Variabel Keterangan
Alpha
Harga Tiket (X1) 0,612 Reliabel
Event (X2) 0,651 Reliabel
Keputusan Konsumen (Y) 0,673 Reliabel
dengan menggunakan grafikP-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk
titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier
dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah
menunjukkan adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada
menyebar di sekitar garis digonal dan mengikuti arah di sepanjang garis diagonal,
maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Selain metode grafik
dengan menggunakan alpha 5% (p-value > 5% yakni 0,489 > 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa data sudah distribusi normal. Oleh karena itu berdasarkan uji
variabel menunjukkan gejala multikolonieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor) yang tinggi pada variabel- variabel bebas suatu model suatu model
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa VIF = 10 dan Tolerance > 0,10.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas
grafik scatter plot dan uji glejser. Melalui analisis grafik scatter plot, sesuai model
regresi dianggap tidak terjadi heterokedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun
50
dibawah angka nol pada sumbu. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak berbentuk pola yang
jelas, dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Jika dapat
mengabsudkan nilai residual. Kemudian nilai absut dari residual tadi dimasukkan
sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru. Jika probabilitas
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .996 .965 1.032 .305
1 TOTAL_X1 .020 .061 .034 .325 .746
TOTAL_X2 -.027 .052 -.054 -.514 .608
a. Dependent Variable: abs
Tiket (X1), Event (X2) berada diatas tingkat kepercayaan 0,05. Maka dapat dikatakan
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for
windows versi 20. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS
selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada Tabel berikut ini:
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
1. Koefisien regresi variabel harga tiket memiliki nilai 0,715 mempunyai arah
2. Koefisien regresi variabel event memiliki nilai 0,407 mempunyai arah positif
secara parsial terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil statistik pada Tabel 4.11
1. Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah Harga Tiket berpengaruh secara
berganda pada gambar diatas diketahui bahwa koefisien β harga tiket bernilai
positif sebesar 0,715 dan nilai thitung> ttabel yaitu sebesar 7,354>1,293 dengan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa harga tiket berpengaruh
2. Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah Event berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pengunjung. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada
gambar diatas diketahui bahwa koefisien β event bernilai positif sebesar 0,407 dan
nilai thitung> ttabel yaitu sebesar 4,920 > 1,293 dengan tingkat signifikansi 0,000 <
0,05. Hal ini berarti bahwa harga tiket berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menunjukkan nilai F hitung = 39,001 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
koefisien detreminasi ditentukan dengan nilai adjusted R square (R2) pada Tabel
berikut ini:
b
Model Summary
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,515. Hal ini berarti 51,5% keputusan
konsumen dipengaruhi oleh harga tiket dan event langsung sedangkan sisanya 48,5%
4.10 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh harga tiket dan event (studi
Penelitian ini memperoleh hasil penelitian setelah melakukan uji analisis data yang
20. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel Harga Tiket (X1) dan
Event (X2) sudah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen yang mengunjungi (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberi
harga tiket dan event yang tepat akan meningkatkan keputusan konsumen.
Juga dibuktikan persentase jawaban Setuju (S) yaitu rata-rata 60% untuk variabel
harga tiket. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pada event ini relative murah dan
menaikkan harga tiket dari tingkat rata-rata pada event ini, maka sangat
mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjungi event ini. Dengan kata lain
jika event organizer menaikkan harga tiket maka jumlah pengunjung berkurang. Dari
Dan juga dibuktikan persentase jawaban Setuju (S) yaitu rata-rata 56,13% untuk
variabel event. Hal ini mengindikasikan bahwa event konser Indonesia bermimpi ini
kualitas dan konsep acaranya baik. Dengan demikian peneliti beranggapan jika pihak
event organizer menentukan guest star, fasilitas serta keamaanan dan kenyamanan
56
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang mengunjungi (Y).
Walaupun ada yang menganggap bahwa harga tiket sebesar Rp.300.000 – Rp.400.000
termasuk harga yang mahal dan dapat mengurangi keputusan konsumen membeli
tiket.
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang mengunjungi (Y). Hasil ini
memberikan bukti bahwa event ditunjukkan dengan konsep event yang dibuat sudah
matang dan baik, meskipun dari hasil responden menunjukkan fasilitas pendukung
event belum membantu para pengunjung seperti: transportasi menuju event kurang
memadai, WC terlalu minim dan kurang bersih. Hal ini sangat mempengaruhi
5.1 Simpulan
berikut:
1. Secara simultan variabel independen yaitu harga tiket dan event berpengaruh
2. Secara parsial variabel independen harga tiket dan event berpengaruh terhadap
3. Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah Harga Tiket berpengaruh secara
berganda pada gambar diatas diketahui bahwa koefisien β harga tiket bernilai
positif sebesar 0,715 dan nilai thitung> ttabel yaitu sebesar 7,354>1,293 dengan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa harga tiket
4. Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah Event berpengaruh secara parsial
pada gambar diatas diketahui bahwa koefisien β event bernilai positif sebesar
0,407 dan nilai thitung> ttabel yaitu sebesar 4,920 > 1,293 dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa harga tiket berpengaruh
57
58
5.2 Saran
jika membuat harga tiket lebih sesuai dengan berdasarkan guest star event,
PT Red Eye Utama lebih memperhatikan lagi apa yang menjadi kebutuhan
konsumen event dan itu dilakukan dengan tepat agar mereka merasa puas,
dan nyaman.
independen lainnya selain harga tiket dan event (konser Indonesia bermimpi)
agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel – variabel
dll.
DAFTAR PUSTAKA
Boediman, Surya Fadjar. 2013. Pengaruh penjualan tiket pesawat secara online
terhadap kepuasan pelanggan kasus yuktravel.com. Jakarta: Sekolah Tinggi
Pariwisata Trisakti.
Effendy, Kurnia Alam Syah. 2016. Analisis pengaruh kualitas pelayanan, harga dan
promosi terhadap kepuasan pengunjung di Museum Ronggowarsito. Semarang:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Elisa, Rinda Putri. 2018. Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian melalui minat beli konsumen wardah cosmetics di Indonesia.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
60
61
LAMPIRAN
Tabel Kuesioner
A. Harga Tiket
1. Harga tiket sangat mempengaruhi Anda untuk
mengunjungi event Konser Indonesia Bermimpi.
2. Harga tiket masuk sesuai dengan fasilitas serta
kualitas event sesuai dengan yang diharapkan.
3. Harga tiket sudah sangat terjangkau dengan
kenyamanan dan keamanan yang terdapat pada
event.
B. Event
1. Apakah event yang dibuat PT RED EYE UTAMA
sudah bagus?
2. Konsep acara yang diberikan PT RED EYE
UTAMA untuk event ini sudah matang.
3. Fasilitas pendukung yang terdapat pada event
sangat membantu para pengunjung.
C. Keputusan Konsumen
1. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena saya tertarik dengan event yang
diselenggarakan.
2. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena fasilitas yang disediakan menarik.
3. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena akses ke event mudah.
4. Saya membeli tiket Konser Indonesia Bermimpi
karena harga tiketnya terjangkau.
62
STS TS KS S SS Total
P
F % f % F % f % f % F %
P1 0 0 0 0 2 2,1 61 64,2 32 33,7 95 100
P2 0 0 0 0 14 14,7 74 77,9 7 7,4 95 100
P3 0 0 1 1,1 48 50,5 45 47,4 1 1,1 95 100
Rata – 0 0 1 0,36 21,3 20,4 60 60 13,3 14,06 95 100
Rata
STS TS KS S SS Total
P
F % F % F % f % F % F %
P1 0 0 0 0 1 1,1 56 58,9 38 40 95 100
P2 0 0 0 0 6 6,3 64 67,4 25 26,3 95 100
P3 0 0 1 1,1 44 46,3 40 42,1 10 10,5 95 100
Rata 0 0 0,3 0,3 17 17,9 53, 56,13 24, 25,6 95 100
- 6 3 3
Rata
64
STS TS KS S SS Total
P
F % f % F % f % f % F %
P1 0 0 0 0 1 1,1 42 44,2 52 54,7 95 100
P2 0 0 0 0 2 2,1 69 72,6 24 25,3 95 100
P3 0 0 0 0 26 27,4 67 70,5 2 2,1 95 100
P4 0 0 7 7,4 62 65,3 26 27,4 0 0 95 100
Rata 0 0 1,7 1,8 22, 23,9 51 53,67 19, 20,52 95 100
– 5 5 75 7 5
Rata
Uji Validitas
Uji Reabilitas
Cronbach
Variabel Keterangan
Alpha
Harga Tiket (X1) 0,612 Reliabel
Event (X2) 0,651 Reliabel
Keputusan Konsumen (Y) 0,673 Reliabel
65
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Uji t
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
Uji F
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 90.551 2 45.276 39.011 .000
Residual 106.775 92 1.161
1
Total 197.326 94
b
Model Summary