Anda di halaman 1dari 7

PROJECT CHARTER

1. General Project Information

Project Name : Industri Pengiriman dan Logistik

Executive Sponsors : Prof Djoko Wintoro, Ph.D.

Department Sponsor : Bapak Daniel Wong

Project Advisor : Adi Lim, B.A., M.B.A.

Impact of project : Memberikan solusi dan rekomendasi terkait persiapan yang harus
dilakukan oleh perusahaan dalam industri pengiriman dan logistik
untuk menghadapi resesi 2023

2. Project Team

Name Phone Email 2 Ticker Assigned


Project Manager Juniwati Waruhu 082273029556 juniwatiwaruhu@ SDMU, TRUK
gmail.com
Team Member Gabriela Sheryl 081340767680 gabyongkie19@g ASSA, SAPX
Ongkie mail.com
Team Member Stefany 087781422983 stefanysugianto@ PURA, PPGL
gmail.com
Team Member Cherie Donella 0818852003 cheriedonella@g TNCA, SMDR
mail.com
Team Member Nur Ainun 082237764851 ainunhasibuan20 DEAL, JAYA
Hasibuan 18@gmail.com
Team Member Lelapika 082167699674 lelasitanggang45 LAJU, RCCC
Sitanggang @gmail.com

3. Stakeholders

Penyusunan proyek ini memiliki dampak yang cukup signifikan kepada beberapa kelompok
pemangku kepentingan. Proyek ini akan berguna bagi mereka untuk mengetahui lebih dalam
mengenai industri dan bisnis dalam industri pengiriman dan logistik, juga mengetahui lebih dalam
kekurangan yang mungkin ada pada laporan keuangannya, serta cara dan solusi untuk menghadapi
resesi 2023. Kami menyimpulkan pemangku kepentingan tersebut sebagai berikut:

1. Perusahaan-perusahaan pada industri pengiriman dan logistik

Proyek ini mendorong perusahaan-perusahaan supaya lebih siap dalam menghadapi


resesi pada tahun 2023. Financial check up yang akan kami lakukan pada
perusahaan-perusahaan di industri pengiriman dan logistik akan berguna bagi mereka untuk
mengetahui lebih mendalam mengenai laporan keuangan pada perusahaan, juga dengan
industri pengiriman dan logistik yang akan terdampak. Solusi dan rekomendasi yang akan
kami berikan pada proyek ini kami harapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan untuk
menerapkan strategi yang sesuai untuk menghadapi resesi 2023 dan untuk mengembangkan
manajemen dan keuangan perusahaan supaya dapat menjadi lebih baik lagi.
2. Pemerintah Indonesia

Jika pada proyek ini kami menemukan sebuah masalah yang cukup akan
mempengaruhi industri pengiriman dan logistik kedepannya, maka pemerintah Indonesia
juga akan ikut terlibat untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut karena industri
pengiriman dan logistik mempunyai pengaruh yang cukup kuat pada perekonomian
Indonesia.

3. Masyarakat umum

Proyek ini memiliki kepentingan untuk masyarakat umum supaya lebih mengenal
lebih dalam mengenai bisnis logistik dan pengiriman, juga industrinya. Masyarakat dapat
menjadi lebih aware dan siap, serta mengetahui sikap yang harus dilakukan dalam
menghadapi resesi 2023, terutama karena industri logistik dan pengiriman cukup
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

4. Project Scope Statement

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, proyek ini memiliki tujuan untuk membantu
perusahaan-perusahaan pada industri logistik dan pengiriman. Resesi yang mungkin akan terjadi
pada tahun 2023 dapat memberi dampak yang signifikan pada perekonomian Indonesia, tidak
terkecuali perusahaan-perusahaan pada industri logistik dan pengiriman. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan ini harus siap dalam menghadapi resesi tersebut sehingga mendapatkan
solusi dan strategi yang tepat saat terjadi resesi. Melalui proyek ini, kami berharap
perusahaan-perusahaan ini dapat lebih mengetahui lebih dalam mengenai laporan keuangan, juga
pemecahan masalah pada laporan keuangan jika terindikasi terdapat kesalahan atau masalah. Selain
itu, perusahaan juga dapat lebih mengenal bisnis serta industrinya, yaitu logistik dan pengiriman
sehingga pemahaman yang mendalam akan berguna untuk menyusun strategi yang tepat.

Objectives

Dalam projek ini, kelompok melakukan berbagai analisis yang kami gunakan untuk
mengidentifikasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan. Sebagaimana
diketahui, bahwa perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri pengiriman dan logistik
menyediakan produk jasa kepada konsumennya, dari pengeluaran utamanya mayoritas pada
pembelian berbagai aset alat pengiriman baru dan juga biaya bahan bakar dan juga servis jika
dibutuhkan. Apalagi melihat sektor industri ini menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan yang
cukup tinggi, dilihat dari perannya dalam 24% pada PDB Indonesia pada tahun 2022. Dengan
demikian pendapatan yang didapatkan masing-masing perusahaan juga tergolong besar, terutama
dengan kebutuhan distribusi barang dari industri lain yang terus meningkat. Untuk memaksimalkan
produktivitas masing-masing perusahaan kelompok akan berusaha berfokus pada dua hal utama,
yaitu mengurangi biaya-biaya yang selama ini cukup besar dikeluarkan oleh perusahaan, di
pengurangan sekitar 15% dengan memperhatikan komponen biaya-biaya apa saja yang selama ini
perusahaan-perusahan miliki, dengan begitu kelompok bisa melihat apa yang bisa dikurangi dengan
berbagai alternatif atau bahkan dihapuskan jika tidak diperlukan. Begitu juga untuk pendapatan,
kami juga memperkirakan bisa meningkatkan angka pendapatan sekitar 15%-20% dari tahun
sebelumnya, ini bisa didapatkan terutama dengan meningkatkan kualitas dari jasa yang diberikan
kepada konsumen.

Deliverables

1. Nature dari Industri


Pada bagian ini, kelompok melakukan analisis terhadap nature dari industri
pengiriman dan logistik yang secara umum menggambarkan ciri khas dan karakteristik dari
industri tersebut yang membedakannya dengan industri lainnya. Dalam hal ini, kelompok
bermula dengan menganalisis proses bisnis dari perusahaan yang bergerak dalam industri ini
guna menentukan karakteristik dari industri pengiriman dan logistik. Selain itu, kelompok
juga melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal seperti perekonomian, sosial,
politik, dan teknologi yang dapat mempengaruhi bisnis setiap perusahaan yang bergerak
dalam industri ini.

Transportasi merupakan sarana yang penting dan strategis dalam memperlancar


roda perekonomian bagi suatu negara. Pentingnya transportasi ini tercermin dari semakin
meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas barang–barang kebutuhan
sehari–hari. Sektor pengiriman dan logistik mengacu pada serangkaian aktivitas yang
mencakup pengelolaan dan pendistribusian barang–barang logistik yang diperoleh dari
pengguna, penyimpanan barang pada gudang logistik, serta proses penyortiran, pengiriman,
dan pengangkutan barang ke tempat tujuan. Pelayanan pengiriman logistik akan
memindahkan bahan baku atau barang–barang lainnya antara fasilitas yang satu dengan
yang lain menggunakan kendaraan dan perlengkapannya seperti truk, traktor, trailer,
container, mobil, hingga kereta api. Hal ini menyebabkan perusahaan yang bergerak di sektor
pengiriman dan logistik akan cenderung memiliki jumlah aset yang besar pada komponen
aset tetap berupa kendaraan. Jika dilihat dari proses bisnisnya, dapat dikatakan bahwa
perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik akan menggunakan sistem
order to serve dimana perusahaan akan menerima permintaan pengiriman barang (order
fulfillment) terlebih dahulu baru akan memberikan jasanya kepada pelanggan atau klien.

Sektor transportasi dan logistik ini juga merupakan salah satu sektor yang memegang
peranan penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Hal ini
mengingat sektor pengiriman dan logistik telah menyumbang sekitar 24% PDB di Indonesia.
Terlebih, berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan bahwa sektor
transportasi dan pergudangan pada 2022 tumbuh paling tinggi dari sisi produksi, hingga
menembus 19,87 persen. Sektor pengiriman dan logistik dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan eksternal lainnya. Misalnya, semakin bertumbuh pesatnya sektor e-commerce
juga berkontribusi terhadap semakin pesatnya pertumbuhan industri pengiriman dan logistik
di Indonesia dalam hal jumlah dan kualitas layanan pengangkutan. Meskipun demikian,
perkembangan sektor pengiriman dan logistik juga menghadapi tantangan dalam
menghadapi ancaman resesi dan ketidakpastian rantai pasok global, termasuk sebagai
dampak dari dinamika geopolitik global pada tahun 2023 ini. Berbagai risiko perekonomian
seperti inflasi dapat mempengaruhi perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan
logistik mengingat bisnis logistik sangat tergantung dengan tingkat konsumsi dan investasi
yang dilakukan oleh masyarakat. Semakin mahalnya harga suatu barang, maka konsumen
akan cenderung mengurangi transaksi pembelian akan barang tersebut yang dapat
menyebabkan berkurangnya juga kebutuhan akan jasa logistik dan pengiriman barang.

Dalam menghadapi tantangan–tantangan yang ada, upaya perbaikan dan


pengembangan sektor logistik dibutuhkan guna memperkuat daya tahan rantai pasok
nasional, dimana diperlukan adanya kolaborasi secara sinergis antara
perusahaan–perusahaan penyedia jasa logistik dan pengguna jasa logistik, seperti
perusahaan manufaktur dan retail agar sektor logistik dapat terus mengalami pertumbuhan
di tahun 2023. Selain itu, belum meratanya infrastruktur konektivitas juga menjadi salah satu
tantangan dalam industri ini. Misalnya, mengirim barang ke wilayah Indonesia bagian timur
biasanya muatan penuh, sedangkan ketika kembali ke wilayah Indonesia barat seperti Jakarta
belum tentu muatan penuh. Hal ini dikarenakan belum atau sangat jarang terdapatnya
hasil–hasil produksi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau oleh pasar yang berada di daerah
Indonesia bagian barat sehingga menyebabkan besarnya biaya yang harus ditanggung
perusahaan yang bergerak di industri ini ketika kembali dengan tidak ada barang yang
dikirimkan.

Risiko dan tantangan lainnya dapat berupa perubahan dan perkembangan teknologi.
Digitalisasi proses logistik telah memberikan sejumlah manfaat dalam proses logistik, mulai
dari bahan baku hingga proses pengiriman produk kepada konsumen. Sebagai contoh,
digitalisasi dari proses logistik dengan memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence)
menciptakan banyak kemudahan bagi pekerjaan manusia. Hal tersebut dapat dilihat melalui
pengadopsian teknologi dan otomatisasi digital seperti melalui penggunaan AI dalam layanan
logistik seperti penggunaan chatbots dalam proses optimalisasi rute pengiriman,
penggunaan teknologi geofencing dalam pengiriman, serta penggunaan layanan angkutan
tanpa pengemudi (driverless). Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin
pesat, perusahaan yang bergerak dalam sektor industri ini dituntut untuk senantiasa
melakukan adaptasi dan penerapan sehubungan dengan perkembangan teknologi tersebut.

2. Financial Check Up Method

Financial check up merupakan upaya yang dilakukan oleh kelompok untuk


memeriksa dan mengecek kondisi keuangan 16 perusahaan yang bergerak dalam industri
pengiriman dan logistik untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan kelompok dengan
memeriksa aspek keuangan perusahaan yang terdiri dari posisi keuangan perusahaan dalam
hal aset, kewajiban, dan ekuitas, kondisi laba rugi perusahaan, serta berkaitan dengan
pemasukan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan. Metode yang akan
dilakukan oleh kelompok dalam melakukan financial check up terdiri dari pengecekan
survivability, option flexibility, dan scalability.

3. Financial Check Up Classification Matrix

Sebelum melakukan financial check up, maka langkah yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah membuat classification matrix untuk menentukan tingkat kesehatan keuangan
dari 16 perusahaan yang ada, terutama berkaitan dengan dimana posisi kesehatan keuangan
perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Classification matrix ini akan
digunakan untuk menentukan metode pengecekan kondisi keuangan perusahaan yang ada
dalam hal survivability, option flexibility, dan scalability karena metode pengecekan kondisi
keuangan yang digunakan akan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi masing–masing
perusahaan yang ada.

4. Problem Identification for each Matrix Quadrant (Archetype)

Setelah melakukan financial check up, maka dilanjutkan dengan melakukan


identifikasi masalah-masalah yang terdapat dalam setiap kuadran matrix (Archetype) yang
telah dibuat. Hal ini dapat dimulai dengan melihat kemungkinan-kemungkinan masalah yang
akan muncul dalam setiap kuadran lalu menyesuaikan masalah yang dapat berdampak besar
dengan pengambilan keputusan yakni terkait resesi 2023. Maka apabila sudah ditentukan
masalah per kuadran, dilakukan identifikasi untuk pemilihan yang akan diatasi sesuai dengan
tujuan pembuatan matrix. Dalam tahap ini akan dilakukan dengan melakukan supply chain
check up dan domino check up.

5. General Solution Recommendation for each Matrix Quadrant

Setelah menentukan identifikasi masalah dalam setiap kuadran, langkah selanjutnya


adalah menentukan solusi umum untuk menyelesaikan masalah yang ingin diatasi dalam
industri dengan melihat situasi dan kondisi industri transportasi sehingga dapat memberikan
solusi yang relevan dan juga menyelesaikan dengan mempertimbangkan hasil analisis dari
tahap-tahap sebelumnya yang telah dilakukan seperti financial check up dan lain-lain.

6. Specific Solution Explanation for each company

Setelah menentukan solusi umum, dilanjutkan dengan menentukan solusi spesifik


untuk masing-masing perusahaan yang mana dalam projek ini terdapat 12 perusahaan yang
masing-masing anggota kelompok memilih 2 perusahaan yang akan dianalisis dari 15 opsi
perusahaan yang tersedia. Dalam hal ini kelompok akan memberikan saran spesifik seperti
saran terkait siklus operasi maupun keuangan masing-masing perusahaan.

Scope List

Sesuai dengan tujuan utama projek yang kelompok kerjakan saat yaitu memberikan solusi
dan rekomendasi terkait persiapan yang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri
pengiriman dan logistik untuk menghadapi resesi 2023. Resesi dapat diartikan sebagai kondisi
dimana perekonomian suatu negara sedang menurun dan memburuk, salah satunya dapat dilihat
dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang makin menurut bahkan negatif, angka pengangguran
meningkat, pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama setidaknya dua kuartal berturut-turut.
Resesi ini tidak hanya berpengaruh secara finansial namun juga nonfinansial. Dengan berbagai resiko
dan masalah yang bisa menimpa perusahaan-perusahaan yang ada di industri ini, misalnya krisis dan
kenaikan harga bahan bakar, keuangan aset kendaraan, dan lain-lain. Sehingga kami ingin
meningkatkan sifat survivability melihat kondisi cash perusahaan , flexibility perusahaan beradaptasi
dengan perubahan industri dan ekonomi, dan scalability misalnya dengan meningkatkan penjualan
perusahaan kedepannya

Project Milestones & Resource Allocation

Berikut merupakan timeline pengerjaan proyek kami yang telah disetujui oleh semua anggota
kelompok untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

WEEK
Things To Do
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nature dari Industri
Financial Check-up Method
Financial Check-up Classification
Matrix
Problem Identification for each
Matrix Quadrant (Archetype)
General Solution Recommendation
for each Matrix Quadrant
Specific Solution Explanation for
each company

Major Known Risks

Berikut merupakan beberapa kondisi yang diasumsikan oleh kelompok dimana apabila kondisi ini
terjadi maka dapat menimbulkan kegagalan dalam menyelesaikan proyek ini dengan baik.

Risk Risk Rating (Hi, Med, Lo)


Kurangnya komunikasi antar anggota kelompok dalam
Med
mengerjakan projek ini
Kurangnya pemahaman anggota kelompok dalam menyelesaikan
High
dan mengerjakan projek sesuai panduan yang diberikan
Banyaknya pendapat yang muncul dari anggota kelompok sehingga
Med
menimbulkan kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat
Kurangnya kemampuan yang baik oleh anggota dalam
menyampaikan dan menjelaskan progress tugas ataupun kendala Low
yang dihadapi kepada dosen untuk konsultasi yang lebih jelas
Kurangnya informasi yang relevan dari sumber-sumber terkait
mengenai data-data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas High
ini
Kesibukan dan kepadatan jadwal antar anggota kelompok yang
membuat sulitnya menemukan waktu yang sesuai untuk
melakukan diskusi bersama dalam menyelesaikan tugas dengan High
baik, sehingga dapat menyebabkan penyelesaian dan pemahaman
mengenai tugas menjadi tidak merata

Constraints List

Berikut adalah beberapa constraint yang mungkin terjadi saat pengerjaan project:

● Time: Adanya keterbatasan waktu yang dialokasikan untuk pengerjaan tugas. Dalam hal ini,
kelompok hanya dapat mengalokasikan waktu di luar jadwal perkuliahan. Namun, waktu
yang tersedia dari setiap anggota kelompok kemungkinan berbeda sehingga perlu dilakukan
penyesuaian sesuai dengan jadwal masing-masing anggota.
● Scope: Analisis kelompok membahas tentang seputar perusahaan dalam industri pengiriman
dan logistik, dimana kelompok menggunakan 16 perusahaan sebagai objek observasi.
● Resource: Sumber daya yang terlibat dalam pengerjaan project hanya sebatas jumlah
anggota kelompok, yaitu sebanyak 6 orang.
● Qualification: Mahasiswa yang terlibat dalam pengerjaan project ini masih dalam tahap
belajar dan belum memiliki kualifikasi atau pemahaman yang mendalam terkait industri yang
dibahas.
● Quality: Kualitas rekomendasi dan analisis yang dilakukan oleh kelompok mungkin belum
cukup komprehensif dan applicable untuk diterapkan secara langsung oleh perusahaan. Hal
ini dipengaruhi oleh keterbatasan pemahaman kelompok dan informasi yang diperoleh.
External Dependencies

Keberhasilan project ini tentunya bergantung pada koordinasi dan kontribusi yang dilakukan oleh
setiap anggota kelompok. Oleh karena itu, kelompok telah membuat perencanaan pengalokasian
waktu pengerjaan project melalui gantt chart. Namun jadwal tersebut dapat mengalami perubahan
apabila terdapat perubahan jadwal perkuliahan atau tugas tambahan yang diberikan oleh pengajar
mata kuliah lain. Selain itu untuk memastikan analisis yang dibuat oleh kelompok telah sesuai,
kelompok akan melakukan konsultasi bersama praktisi yang bekerja pada salah satu kantor akuntan
publik di luar negeri. Pendapat dan masukan dari praktisi tersebut nantinya akan dijadikan sebagai
input untuk melanjutkan pengerjaan project kelompok.

5. Communication Strategy

Dalam pengerjaan project, kelompok akan berkomunikasi dengan dosen mata kuliah Project
Consultancy. Komunikasi kepada dosen hanya akan dilakukan selama sesi perkuliahan berlangsung.
Progress kelompok akan dilaporkan dalam bentuk weekly report yang akan dipresentasikan untuk
memperoleh feedback yang diperlukan. Selain itu, kelompok juga akan menjalin komunikasi dalam
internal kelompok untuk memastikan masing-masing anggota memiliki pemahaman yang sama
dalam mengerjakan project. Dalam komunikasi tersebut, kelompok akan menyampaikan progress
dan kendala dari masing-masing anggota kemudian melakukan diskusi terkait solusi untuk mengatasi
permasalahan yang ada.

6. Sign-off

Name Signature Date (MM/DD/YYYY)

Executive Sponsor [Sign Not Needed] [Submission Date]


Department Sponsor [Sign Not Needed] [Submission Date]
Project Manager Juniwati Waruhu [Revision Date]

7. Notes

Anda mungkin juga menyukai