Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM REVITALISASI POSYANTEK

LATAR BELAKANG MASALAH


Untuk mempercepat pemulihan ekonomi Nasional, mempercepat pembangunan pedesaan serta menghadapi persaingan global,
Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2001 tentang penerapan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah salah satu
pendekatan untuk memberdayakan masyarakat sebagai mana dimaksud dalam awal kalimat di atas dan Inpres tersebut di meng
instruksikan kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri Terkait, Kepala Bappenas, serta Gubernur/Walikota.
Khusus untuk daerah DKI Jakarta, hal ini tertuang dalam peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2011 tentang
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Tantangan yang paling dekat yang akan dihadapi Indonesia adalah Komunitas ASEAN (Community ASEAN) pada Desember
2015. Dimana diantara 3 pilar, pilar Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) sangat relevan sekali dibahas karena berkaitan erat sekali
dengan Teknologi Tepat Guna yang saat ini kita geluti.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui, dipikirkan serta dipahami agar Posyantek menjadi efektif dalam menjalankan perannya.
Pertama, adalah informasi dan pemahaman mengenai Komunitas ASEAN yang belum merata. Kedua, kesiapan masyarakat
Indonesia terhadap dampak yang akan dirasakan akibat pembentukan komunitas ASEAN, terutama di daerah pedesaan dan
sebagian penduduk kota dan yang ketiga adalah peran Posyantek khususnya di DKI Jakarta.
Human Development Index (HDI)/Index Pembangunan Manusia (IPM) yang diterbitkan setiap tahun oleh United Nations
Development Programme (UNDP), merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar
hidup untuk semua negara seluruh dunia. Posisi HDI Indonesia pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 menurun secara
drastis, dimana pada tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat 108 dari 187 negara di dunia tetapi pada tahun 2011 berada di
peringkat 124, ini artinya turun 16 tingkat kebawah.
Tahun 2011, HDI Bidang Pendidikan, Indonesia No.119 dari 187 Negara. Di Asia Pasifik, Indonesia No.12 dari 21 Negara.
Indonesia masih tertinggal jauh bahkan oleh negara-negara tetangga ASEAN sekalipun seperti Malaysia, Singapore dan Brunai.
Indonesia menghadapi permasalahan serius dalam mutu pendidikannya
di berbagai jenjang pendidikan .
(sumber : http://datakesra.menkokesra.go.id/content/hdi-indonesia-2011)

Hal ini akan berpengaruh sangat besar terhadap kopetensi generasi sumber daya manusia Indonesia dalam beberapa tahun
mendatang, dimana baik lapangan kerja yang akan dimasuki dalam arti level maupun kinerjanya yang pada akhirnya akan
berakibat kepada tingkat pendapatan,yang diperolehnya. Produk-produk yang dihasilkan yang berupa barang maupun jasa dari
usaha-usaha yang di jalankan akan bersaing dengan negara-negara sesama ASEAN.
Memasuki pasar Asean yang merupakan pasar tunggal nantinya, standarisasi permintaan pasar menjadi hal yang absolute baik
dari aspek Tenaga kerja(SDM) maupun produk dan jasa yang akan dipasarkan.
Banjirnya produk dan jasa yang ditawarkan, konsumen akan bersikap rasional dalam memilih barang dan jasa tersebut baik
konsumen dalam negeri maupun luar negeri, yaitu dari segi kualitas, harga dan pelayanannya.
MAKSUD.TUJUAN, PERAN DAN DAMPAK POSYANTEK
Maksud pembentukan dan pengembangan Posyantek adalah untuk mempercepat pemanfaatan TTG oleh masyarakat.
Tujuan pembentukan dan pengembangan Posyantek adalah sebagai berikut:
1. Menjembatani masyarakat pemanfaat/pengguna TTG dengan sumber TTG;
2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan teknis, pelayanan informasi dan promosi
berbagai jenis TTG kepada masyarakat; dan
3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan TTG
Peran posyantek (pos pelayanan teknologi) harus ditingkatkan menjadi sentra inovasi dan sentra koordinasi pelayanan penemuan
teknologi, (Wakil Presiden Budiono)
Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap TTG, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1998
tentang Operasionalisasi Pos Pelayanan Teknologi Pedesaan (Posyantekdes), Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada
Gubernur, Bupati/Walikota, dan Camat di seluruh Indonesia untuk (1) melaksanakan operasionalisasi Posyantekdes; (2)
memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Posyantekdes, serta meningkatkan dan
memantapkan koordinasi keterpaduan pelaksanaannya dengan dinas/instansi terkait yang ada di daerah; (3) menetapkan pola
2

pembinaannya; (4) mengalokasikan dana dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dana lainnya yang sah dan tidak
mengikat; dan (5) melaporkan hasil pelaksanaannya.
Dampak
Dampak yang diharapkan dari kegiatan Teknologi Tepat Guna pada akhirnya secara ekonomis akan meningkat pendapatan
masyarakat.
Untuk berfungsinya Posyantek dengan baik dan maksimal diperlukan beberapa persyaratan mutlak yang harus dipenuhi : Pertama,
adanya SDM yang kualified. Kedua, Sarana dan prasarana yang memadai. Ketiga. Dukungan dari pemangku kepentingan (stake
holder).
VISI Posyantek
Menjadi mitra masyarakat dalam pelayanan Teknologi Tepat Guna
MISI Posyantek
Memfasilitasi masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan, melalui alih teknologi tepat guna serta menjadi sentra inovasi
dan sentra koordinasi pelayanan penemuan teknologi dengan dilandasi kerja keras, disiplin, dan mandiri.
Untuk mencapai visi tersebut, maka perlu beberapa pentahapan program yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Tahap I. Tujuannya adalah memaksimalkan peran Posyantek

Program

1.
2.
3.
4.
5.

Menyiapkan SDM yang mempunyai kemampuan manjerial


Mengadakan fasilitas Posyantek
Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Membuat data base Warteg
Membangun kerjasama dengan pemangku kepentingan

Tahap II. Tujuannya adalah mengaktifkan peran Wartek

Program

1. Sosialisasi peran Warteg kaitannya dengan Posyantek


2. Menyiapkan perangkat jaringan
3. Mengadakan pelatihan, bimbingan dan pendampingan untuk peningkatan
kualitas produk sesuai dengan standar nasionalinternasional

Tahap III. Tujuannya adalah mempublikasikan produk Warteg


Program

1. Pembuatan Webside Posyantek


2. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga lain selain Stakeholder

Tahap IV. Tujuannnya Peningkatan Kinerja Posyantek dan Warteg

Program

1. Mengadakan monitoring dan evaluasi (MONEV)


2. Mengadakan Program Penyempurnaan

FRAME WORK PEMEBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Dept. Perin & Dag.


Kadin

Dept D
Negeri
PemProv DKI

PASAR
Perguruan
Tinggi

1. INTERNAL
- Antar
Kelurahan
- Antar
Posyantek

POSYANTEK

2. EKSTERNAL
- Pem.

Pusat
Lembaga
Keuangan

WARTEK

WARTEK

WARTEK

Pem.
Daerah
BUMN

BUMN/D

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


5

BPMD

POSYANTEK

WARTEK

WARTEK

WARTEK

Anda mungkin juga menyukai