Posted by Admin
Jakarta, Kominfo - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian
Komunikasi dan Informatika Ahmad M. Ramli menegaskan Indonesia memiliki keuntungan dari
aspek demografis dan geografis sebagai modal untuk meningkatkan kontribusi industri logistik dalam
sektor ekonomi digital. “Kita memiliki 17.500 pulau yang tersebar dan berpencar, tapi di sisi lain kita
juga punya penduduk 262 juta jiwa dengan pengguna aktif internetnya 143 juta jiwa, maka ini semua
menjadi bagian yang sangat penting dari pasar-pasar transaksi online dan industri logistik,” katanya
dalam Keynote Speech yang pembukaan Seminar Nasional Kontribusi Industri Logistik untuk
Ekonomi Digital di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/05/2018) pagi.
Tantangan besar itu dalam pandangan Dirjen Ramli menjadi peluang yang menjanjikan, sebab pasar
lokal industri logistik sangat besar. "Hanya bermain dalam pasar lokal saja juga bukanlah suatu
masalah. Jadi seandainya ada perusahaan yang pasarnya hanya domestik saja, maka itu sudah menjadi
sama dengan perusahaan yang menguasai 40% marketshare Asean, jadi jumlah penduduk yang 262
juta jiwa ini identik dengan 40% marketshare Asean,” tambahnya. Dirjen PPI menilai disrupsi
teknologi bisa menghasilkan dampak kemudahan berbisnis bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) di daerah yang sulit terjangkau sekalipun. Kehadiran bisnis berbasis online yang difasilitasi
oleh marketplace e-commerce ini juga disebut sebagai efisiensi pembangunan. “Fenomena yang
sangat kuat ketika virtual visit terjadi kita bisa mengabaikan demografis. Jika dulu kita harus repot
membuat pusat perbelanjaan di daerah, sekarang hanya perlu membangun (gudang) di kota saja,”
jelasnya. Menurut Dirjen Ramli, Indonesia harus siap dengan pelayanannya agar tidak menjadi
konsumen. "Solusi bagi industri logistik e-commerce dari aspek regulasi, kualitas layanan, dan
perlindungan konsumen sehingga tercipta optimalisasi industri logistik e-commerce pun harus dicari,"
katanya.
Seminar Nasional ini menghadirkan narasumber antara lain Deputi Komisioner Pengawas Perbankan
l, Otoritas Jasa Keuangan Budi Armanto, Senior Business Development Logistic Tokopedia Stephanie
Octavia, Ketua Asperindo M. Feriadi, Direktur Utama PT. Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, dan
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, serta
Direktur Pos Ditjen PPI Ikhsan Baidirus sebagai Moderator. (AB-Z)
Pertanyaan :
Berdasarkan artikel di atas di atas, Saudara diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut :
(1) Berikan pendapat dan pandangan Saudara atas substansi artikel di atas, dilihat dari
perspektif logistik, supply chain dan keekonomian suatu bangsa. Gunakan pendekatan yang
relevan dengan topik perkuliahan yang sudah diskusikan di kelas.
(2) Sepertinya artikel di atas sangat normatif dan seperti kebanyakan yang terjadi, solusi
komprehensif untuk mewujudkan hal itu tidak jelas siapa melakukan apa. Akibatnya diskusi
logistik kita hanya berlangsung dari seminar ke seminar saja. Apa pendapat Saudara?
Saudara boleh setuju atau tidak setuju dengan pernyataan ini, yang utama adalah
argumentasinya secara konsepsional.
(3) Kita telah mendiskusikan key success factors dalam mendukung keberhasilan pengelolaan
bisnis logistik. Di antara 5 (lima) faktor tersebut, dalam praktek bisnis kita sangat merasakan
peran dari teknologi, jaringan pelayanan dan dukungan kompetensi SDM. Harap Saudara
berikan contoh kongkrit dalam implementasinya secara singkat. Saudara boleh
menggunakan contoh penerapan pada sebuah perusahaan, dan atau di perusahaan Anda
sendiri.
(4) Kita juga sudah mendiskusikan tentang perspektif logistik dari sisi flow of goods, dimana kita
mengenal istilah first mile, middle mile dan last mile. Harap Saudara jelaskan pengertian dari
ketiga terminologi itu dan berikan contoh seperlunya.
1
Dikutip dari Website Kominfo, dan hanya dipergunakan untuk kepentingan belajar mengajar di Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti, Jakarta (Mei-2021)
(5) Kita telah mendiskusikan bahwa kompetensi itu terbentuk dari Knowledge, Skill dan Attitude.
Knowledge adalah cara memperoleh pengetahuan melalui what to do, dan biasanya terkait
dengan edukasi/pendidikan. Sebagaimana diketahui, ITL Trisakti adalah sebuah perguruan
tinggi yang mengklaim memfokuskan diri pada bidang transportasi dan logistik, apa
pandangan Saudara terkait dengan positioning ITL Trisakti ini? Secara substansi apakah
program studi dan pembelajaran yang diberikan di ITL Trisakti telah bener-bener fit dengan
kebutuhan sektor transportasi maupun logistik? Harap Saudara berikan pandangan obyektif
sesuai dengan konsep perkuliahan yang pernah kita diskusikan.