Tugas Agama Kelompok 2
Tugas Agama Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. Kerja Keras
Kerja keras merupakan akhlaqul karimah yang harus dimiliki setiap muslim
agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kerja berarti kegiatan
melakukan sesuatu, atau sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Kerja yang
dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memperoleh makan, pakaian, jaminan, dan
kebahagiaan hidupnya. Kerja keras adalah melakukan kegiatan secara sungguh-
sungguh tanpa mengenal lelah, tidak akan berhenti sebelum target kerja tercapai, dan
selalu mengutamakan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang sudah dilakukan.
Islam sangat menekankan umatnya agar bekerja keras, berusaha dengan penuh
kesungguhan baik untuk urusan dunia apalagi akhirat. Bentuk kerja keras dapat
dilakukan dalam segala aspek kehidupan. Contohnya ketika menuntut ilmu, mencari
nafkah, atau saat menjalankan tugas. Menunggu keajaiban dari langit, bermalas-
malasan, berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa, semua itu bukan sikap dari orang
beriman.
َصيبَ َك ِمنَ ال ُّد ْنيَا َوأ َ ْح ِسن َك َما َ َ هار ْاْل ِخ َرة َ َو ََل ت
ِ نس ن َ َّللاُ الد
اك هَ َ َوا ْبتَغِ فِي َما آت
﴾٧٧﴿ ََّللا ََل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِسدِين َ ض إِ هن هِ سا َد فِي ْاْل َ ْرَ ََّللاُ إِلَي َْك َو ََل تَبْغِ ْالف َ أ َ ْح
سنَ ه
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat keruakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat
kerusakan.” ( Q.S Al-Qasas/28: 77 )
1
1. Keutamaan Kerja Keras
Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui bentuk perilaku kerja keras
agar dapat meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Diantara bentuk perilaku
kerja keras adalah sebagai berikut :
2
c. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Pekerja keras dalam melakukan pekerjaannya pasti akan melaksanakannya dengan
sebaik mungkin. Tidak akan tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan
tergesa-gesa takan mendatangkan hasil yang tidak baik. Pekerja keras juga tidak
akan menunda-nunda tugas, artinya semua tugas selalu diselesaikan tepat waktu
bahkan sudah selesai sebelum waktunya.
Kerja keras selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga
memiliki hikmah yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan
manfaat bagi diri sendiri atau mungkin bagi orang disekitarnya. Diantara hikmah
dalam kerja keras adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengembangkan kemampuan diri, seperti bakat yang dimiliki, minat pada
sesuatu atau potensi lain yang dimiliki.
b. Dapat membentuk diri agar memiliki sikap tanggung jawab dan disiplin dalam
segala aspek kehidupan.
c. Mampu mengangkat derajat dan martabat sebagai manusia yang beriman kepada
Allah swt. dan rasul-Nya.
d. Meningkatkan taraf hidup seorang muslim dalam kehidupannya sebagai
masyarakat.
e. Mendapat pahala dari Allah swt., karena kerja keras merupakan bagian dari
perilaku akhlakul karimah.
3
Agar terbiasa bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu lakukanlah beberapa
hal berikut ini :
a. Saat bekerja dan berusaha, hendaknya diniatkan hanya beribadah kepada Allah
swt semata.
b. Setiap mulai pekerjaan, awali dengan menyebut nama Allah swt.
c. Lakukan semua tugas dengan penuh kesungguhan dan sepenuh hati.
d. Akhiri pekerjaan dengan menyebut nama Allah swt.
e. Kemudian serahkan hasil usaha atau ikhtiarnya hanya kepada Allah swt.
a. Tekun
4
Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan maksimal dibutuhkan
ketekunan. Seseorang yang secara tekun menggeluti pekerjaannya suatu ketika
pasti akan memperoleh hasil yang memuaskan. Diantara hikmah tekun adalah
sebagai berikut :
1. Menghasilkan apa yang diusahakan
2. Melatih diri untuk siap menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam
kehidupan
3. Membentuk pribadi yang dinamis dan kreatif dalam berkarya
4. Bersyukur jika usahanya berhasil
5. Memperoleh pahala karena bersikap tekun merupakan ajaran islam
b. Ulet
Ulet diartikan dengan kuat, tidak mudah putus, tidak getas, tidak rapuh,
tidak mudah putus asa dalam mencapai cita-cita atau keinginan. Cara
membiasakan sikap ulet yaitu biasakan melakukan setiap aktivitas dengan penuh
kesungguhan, memiliki cita-cita setinggi mungkin,dan kejarlah cita-cita itu
dengan belajar atau bekerja secara serius.
c. Teliti
B. Tanggung Jawab
Hidup ini selalu terikat dengan dua hal yaitu hak dan kewajiban. Hak sangat
erat kaitannya dengan pelaksanaan kewajibannya. Muslim yang baik tidak akan
menuntut hak nya,sebelum melaksanakan kewajiban. Kewajiban tidak akan terlaksana,
tanpa disertai dengan tanggung jawab. Jadi,tanggung jawab terkait dengan kewajiban,
bukan hak. Lalu apa makna tanggung jawab?
Tanggung jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab
5
masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan
belajar, tanggung jawab seorang guru kepada muridnya untuk memberi pembelajaran,
tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya sebagai kepala keluarga,
dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah menciptakan kita.
1. Beban kewajiban suatu pekerjaan atau suatu tugas yang harus dipikul sesuai
dengan ketentuan.
2. Sikap seseorang dalam bentuk kesediaan dan kemauan untuk menyelesaikan
kewajiban yang diterimanya.
َو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ ِليَ ْن ِف ُر ْوا َك ْۤافه ۗةً فَلَ ْو ََل نَفَ َر ِم ْن ُك ِل فِ ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم
ِ ط ْۤا ِٕىفَةٌ ِليَتَفَقه ُه ْوا فِى
الدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا قَ ْو َم ُه ْم اِذَا َر َجعُ ْٓوا اِلَ ْي ِه ْم َ
َلَعَله ُه ْم يَ ْحذَ ُر ْون
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya." (Q.S At-Taubah/9:122)
6
c. Mengamalkan ajaran islam, Allah swt berfirman sebagai berikut
)Q.S As-Saff/61:2-3)
َٰيٓاَيُّ َها اله ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِل َم تَقُ ْولُ ْونَ َما ََل ت َ ْفعَلُ ْون
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan?"
7
2. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
a. Islam melarang keras perbuatan merusak diri sendiri sehingga merugikan fisik,
moral, dan mental (Q.S Al-Baqarah/2:195 dan Q.S An-Nisa/4:29)
b. Islam tiak membenarkan sesorang yang lahiriahnya baik dan terpuji,
sementara jiwa dan batinnya rusak
c. Islam menganjurkan kebahagiaan diri harus diupayakan terlebih dahulu, baru
kepihak lain dengan tidak meninggalkan tanggung jawab kepada diri sendiri
(Q.S. At-Tahrim/66:6).
d. Menyeimbangkan antara memenuhi hak diri dan tanggung jawab kepada
orang lain.
e. Nyawa adalah amanah, karenanya islam melarang keras membunuh, bunuh
diri ataupun menempuh jalan tercela. Firman Allah swt.
a. Pemenuhan hak pribadi tidak boleh merugikan pihak lain, termasuk hak
keluarga.
b. Setiap pribadi yang menjadi bagian dari keluarga, masing-masing memiliki
tanggung jawab yang harus dipenuhi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga, menempati urutan kedua setelah
pemenuhan tanggung jawab pribadi (Q.S At-Tahrim/66:6)
d. Setiap anggota kelauarga, mampunyai tujuan yang sama, yauitu tercapainya
keluarga sakinah. (Q.S Taha/20:132).
Bekerja adalah bagian dari kehidupan. Oleh sebeb itu, islam mendorng
setiap umatnya untuk berusaha keras mencari nafkah atau bekerja, dan tidak
menyetujui pribadi – pribadi yang malas. Banyak jenis pekerjaan yang didapat
secara halal, asal memenuhi ketentuan:
8
a. Melakukan pekerjaan dilandasi dengan tanggung jawab, ikhlas dan harus
disenangi. (Q.S An-Nisa/4:58).
b. Diusahakan hasil pekerjaan mendekati sempurna. (Q.S. Al-Ma’idah/5:1).
c. Dilarang bermalas-malasan, karena menjadi sumber kemiskinan, dan
kemiskinan menjadi salah satu sumber keburukan.
b. Setiap muslim wajib beramar ma’ruf nahi munkar, menyeru berbuat baik
sekaligus melarang berbuat munkar (Q.S. An-Nisa/4:104)
Bagi muslim adanya Negara bukanlah menjadi tujuan utama, Negara adalah
alat dan sarana. Pertama, memerankan fungsinya sebagai khalifah. Kedua,
menunaikan tugasnya sebagai hamba Allah swt.
Tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara berarti penyelesaian hak dan
kewajiban yang terkait dengan bangsa dan Negara. Dengan demikian, setiap orang
hendaklah menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban kewajiban dengan
sebaik baiknya. Adapun rincian tanggung jawab muslim berkaitan dengan bidang
ini, yaitu sebagai berikut.
9
a. Menegakkan keadilan dan kebenaran di tanah air tercinta sebagai panggilan
agama.
b. Mencintai bangsa dan Negara serta menaati perintah pemimpin menjadi
kewajiban yang harus dilakukan, asal ketaatan tersebut masih sesuai dengan
tuntunan Allah swt. dan rasulnya (Q.S. An-Nisa/4:59)
c. Ikut serta membela dan mempertahankan kemerdekaan Negara (Q.S. An-
Nisa/4:71)
d. Berperan serta mengisi dan mensukseskan pembangunan disegala bidang.
C. Kaitan perilaku kerja keras, jujur, tanggung jawab, adil, dan toleransi dalam
kehidupan sehari hari
Kerja keras adalah akhlak islam yang menghiasi kehidupan umat islam di
masa lalu, namun sudah memudar pada generasi masa kini. Banyaknya karya karya
monumental yang menghiasi berbagai perpustakaan besar di dunia adalah bukti nyata
dari kerja keras mereka dalam bidang keilmuan.
“Dan katakanlah : ‘bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaan mu,
begitu juga rasulnya dan orang orang mukmin, dan akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah/9:105)
Ayat tersebut menginspirasi kita bahwa kerja keras harus dilandasi kejujuran
(sidq). Sidq adalah inti dari keimanan. Orang yang berlaku sangat jujur disebut sidiq.
Abu bakar mendapat julukan assidiq karena kejujurannya dalam meyakini kerasulan
Muhammad saw. Jujur terkandung makna kebenaran pelaku kejahatan yang jujur,
tentu tidak disebut sidiq.
10
Kejujuran menghantarkan pengakuan terhadap realitas, bahwa kehidupan ini,
terdapat banyak keragaman (pluralitas). Dampaknya, kejujuran melahirkan toleransi.
Sebab toleransi dimaknai sebagai “sikap membiarkan orang-orang mempunyai
keyakinan lain, dan memerima kenyataan itu, karena mengakui hak kebebasan setiap
orang dalam hal keyakinan hatinya”. Jadi, toleransi menjadi kebutuhan utama untuk
menjembatani perbedaan keragaman yang ada.
Disisi lain, kejujuran adalah modal memikul amanah kepada manusia. Bahkan
kejujuran itu sendiri disebut sebagai amanah, sebagaimana pepatah bijak as-sidqu
amanah (kejujuran adalah amanah). Sementara kehidupan ini, merupakan amanah
yang pasti akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat nanti.
11