Anda di halaman 1dari 280

http://pustaka-indo.blogspot.

com
http://pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

“Ternyata Sehat itu Mudah dan Murah”

ALLAH
SANG TABIB
Kesaksian
Seorang Dokter Ahli Bedah

Dr
Dr.. H. Briliantono M. Sunarw
Sunarwoo, SpO
SpOTT, FICS
FICS,, MD
MD,, PhD
http://pustaka-indo.blogspot.com

Judul:
ALLAH SANG TABIB
Kesaksian Seorang Dokter Ahli Bedah

ISBN:
978-979-3862-50-7

Penulis:
Dr. H. Briliantono M. Sunarwo

Penyunting:
Dwi Bagus MB
Hariyanto Fauzi

Pembaca ahli:
KH. M. Rusli Amin, MA

Editor:
H. Saifuddin Aman

Cetakan, Februari 2010

Penerbit:
AMP Press
Imprint Al Mawardi Prima
Jl. H. Naimun No. 1 Pondok Pinang
Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Telp/fax. (021) 2932 5630
email: almawardiprima@gmail.com
http://pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

ALLAH SANG TABIB


http://pustaka-indo.blogspot.com PENGANTAR PENERBIT
PENGANTAR
Sebuah kebahagiaan yang tak terukur nilainya jika kita bisa membantu
seseorang yang sedang dalam kesulitan. Apalagi jika bantuan itu
berhubungan dengan penyelamatan nyawa seseorang. Orang yang
menerima bantuan tentu akan terus mengenangnya sepanjang jaman.
Syukur alhamdulillah, Penerbit Al-Mawardi dapat menghadirkan buku
“ilmiah” – tetapi praktis - yang insya Allah sangat Anda perlukan. Mudah-
mudahan mempunyai nilai sebagai bantuan dan pengabdian. Buku ini
merupakan jawaban atas fenomena mewabahnya kepercayaan pasien
dan ketergantungannya kepada dokter dan obat-obatan. Buku ini ditulis
oleh seorang dokter ahli bedah tulang setelah sekian lama mengamati
dan memperhatikan prilaku pasien yang cenderung “mendewakan”
dokter dan “menuhankan” obat-obatan. Banyak orang yang percaya
bahwa dokter “A” merupakan dokter yang cespleng . Karena
kepercayaannya itulah, maka jika kebetulan sedang berobat dan
ternyata dokter yang dituju tidak ada, dia rela membatalkan tidak
berobat. Banyak orang percaya bahwa obat “B” itu sangat manjur dan
menyembuhkan, sekalipun harganya selangit tetap dibeli. Padahal
pengobatan itu bisa dimulai dari diri sendiri dan dengan biaya yang
murah.
Buku ini berjudul ALLAH SANG TABIB. Membaca judulnya saja, kita
langsung menyadari bahwa Allah-lah hakekatnya yang menyembuhkan.
Sungguhpun demikian, manusia wajib berikhtiar. Karena ikhtiar itu sendiri
adalah bukti keimanan seseorang. Silakan Anda membaca buku ini
dengan seksama! Anda akan mendapatkan banyak cara untuk bisa
membuat sehat, baik dengan terapi penyembuhan modern, terapi
penyembuhan tradisional, dan terutama adalah terapi penyembuhan
Nabi atau Thib An-Nabawi. Terima kasih kepada Dr. H. Brilliantono M.
Sunarwo, SpOT, FICS, MD, PhD, atas karya dan pengabdiannya. Semoga
besar manfaatnya dan Allah memberikan pahala yang berlipat ganda.

1
http://pustaka-indo.blogspot.com

2
http://pustaka-indo.blogspot.com UCAPAN TERIMA KASIH
UCAPAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Saya bersyukur kepada Allah, dan memuji-Nya dengan segenap
keikhalasan. Karena hanya Allah Yang Maha Terpuji, yang patut
mendapat pujian setinggi yang makhluk bisa ucapkan. Kemudian saya
bershalawat dan menyampaikan salam kepada Rasulullah Saw, suluh
dan pelita bagi gelapnya hati manusia, penutup para nabi dan rasul,
yang menunjukkan manusia ke jalan Allah. Shalawat dan salam juga
saya haturkan kepada keluarga Rasulullah Saw, para sahabat ra., dan
sekalian umat beliau sampai akhir kehidupan.
Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang tidak berterima kasih
kepada manusia, sesungguhnya dia belum bersyukur kepada Allah.”
Berangkat dari hadits ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang-orang yang telah berjasa besar dalam hidup saya, utamanya
kedua orang tua, Ibu dan Bapak saya. Tanpa doa restu mereka, saya
belum tentu bisa menjadi seperti sekarang ini. Kemudian kepada kakak
dan adik-adik saya, juga Istri tercinta NikNiken
en Wulandari dan permata
Zaafir
hati saya, Adjani Zaaf iriraa Briliantine (almarhumah) yang berpulang
ke rahmatullah Jumat, 30 Januari 2009 lalu.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Mas Bagus dan Mas
Harianto beserta Timnya, yang telah ikut membantu menyunting buku
ini. Juga kepada KH. M. Rusli Amin, MA, sebagai pembaca ahli dari sudut
pandang agama, dan kepada Bapak H. E. Afrizal Sinaro, Direktur Penerbit
Al-Mawardi Prima, yang telah membantu menerbitkan dan
mendistribusikan buku ini, saya ucapkan terima kasih. Dan kepada semua
pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu, tapi mempunyai
andil dalam penerbitan buku ini, saya pun mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah membalas kebaikan Anda semua. Kepada Allah, kita
semua akan dikembalikan.
Salam Penulis

3
http://pustaka-indo.blogspot.com

4
http://pustaka-indo.blogspot.com DAFTAR ISI
AFTAR
Persembahan
Pengantar Penerbit ........................................................................................ 1
Ucapan Terima Kasih ..................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................. 5
Pengantar Penulis .......................................................................................... 12

Bab Satu :
Man usia Makhluk Yang Luar Biasa ...19
Manusia

5 Anda Makhluk Istimewa ................................................... 20


5 Bentuk Fisik .............................................................................................. 23
5 Organ Tubuh ............................................................................................ 24
5 Kemampuan Manusia ........................................................................... 25
5 Kemampuan Berbahasa ...................................................................... 29
5 Otak Manusia ........................................................................................... 31
5 Jantung ...................................................................................................... 35
5 Manusia menurut filosof ..................................................................... 37
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 43
5 Manusia dalam Al-Qur’an ..................................................................... 44
5 Qalb atau Hati (Kalbu) ........................................................................... 48
5 Nafs atau Jiwa .......................................................................................... 51
5 Aql atau Akal .............................................................................................. 52
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 54

Bab Dua:
Selayang Pandang Sejarah Kedokteran ...57

5 Pengantar ................................................................................................ 58

5
http://pustaka-indo.blogspot.com 5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 62
5 Masa Primitif ............................................................................................ 63
5 Sejarah Singkat Kedokteran Barat .................................................... 65
5 Sejarah Singkat Kedokteran Yunani ................................................... 65
5 Sejarah Singkat Kedokteran Romawi ................................................ 67
5 Masa Renaisans ...................................................................................... 68
5 Sejarah Singkat Kedokteran Timur ................................................... 69
5 Sejarah Singkat Kedokteran Mesir .................................................... 70
5 Sejarah Singkat Kedokteran Timur Tengah .................................... 70
5 Sejarah Singkat Kedokteran India ..................................................... 71
5 Sejarah Singkat Kedokteran China ................................................... 72

Selintas Sejarah Kedokteran Islam ...................................... 73


5 Pengantar .................................................................................................. 73
5 Kedokteran Arab dan Islam ................................................................. 78
5 Tokoh-Tokoh Kedokteran Arab dan Islam
serta Hasil Kemajuan yang Dicapai ................................................... 80
5 Abu Bakar Ar-Razi .................................................................................. 81
5 Ibnu Sina ................................................................................................... 83
5 Abu Al-Qasim Az-Zahrawi ..................................................................... 85
5 Rumah Sakit dalam Sejarah Islam ..................................................... 87
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 93

Bab Tiga:
Sakit dan Ikhtiar ...95

5 Bagaimana Islam memandang Sakit dan Penyakit ....................... 96


5 Sakit dan penyakit sebagai akibat gaya dan pola hidup ............. 96
5 Sakit dan penyakit sebagai musibah ................................................. 98

6
http://pustaka-indo.blogspot.com 5 Sakit dan penyakit sebagai cobaan atau ujian ............................... 99
5 Sakit dan penyakit sebagai teguran Allah ...................................... 100
5 Sakit dan penyakit sebagai azab dan hukuman Allah .................. 101
5 Sakit dan penyakit sebagai penghapus dosa .................................. 103
5 Sakit dan penyakit sebagai
sarana menaikkan derajat kemuliaan ............................................... 104
5 Sakit dan penyakit sebagai bentuk kasih sayang Allah ................ 105
5 Sebuah Renungan .................................................................................. 108

Hikmah Sakit ......................................................................... 110


5 Kesempatan istirahat bagi tubuh ....................................................... 110
5 Penyambung silaturrahim .................................................................. 111
5 Menjadi pelajaran berharga ................................................................ 111
5 Doa orang sakit mustajabah ................................................................ 112
5 Orang yang sakit dekat dengan Allah ................................................ 112
5 Menghapuskan dosa-dosa .................................................................. 113

Adab Menjenguk Orang Sakit ................................................ 113


5 Berdoa bagi keselamatan diri .............................................................. 114
5 Mendoakan yang sakit .......................................................................... 114
5 Menyentuh bagian yang sakit .............................................................. 114
5 Menghibur dan memberi motivasi ...................................................... 115
5 Tidak membicarakan penyakit kepada si sakit .............................. 115
5 Membantu meringankan biaya ........................................................... 116
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 117

Ikhtiar Dalam Pandangan Islam ........................................... 118


5 Ikhtiar adalah bagian dari usaha memilih takdir Allah ................ 119
5 Ikhtiar adalah bagian dari keharusan berusaha ............................ 121

7
http://pustaka-indo.blogspot.com 5 Ikhtiar adalah bentuk syukur untuk memaksimalkan
potensi dan kemampuan .................................................................... 122
5 Ikhtiar adalah pengakuan akan kelemahan makhluk ................... 123
5 Ikhtiar adalah bagian dari tawakal kepada Allah ............................ 124
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 125

Bab Empat:
Islam dan Kesehatan ...127

5 Pengantar ................................................................................................. 128


5 Sehat Jasmani .......................................................................................... 131
5 Sehat Jiwa (Mental) ................................................................................. 133
5 Sehat Ruhani ............................................................................................ 136
5 Sehat Prilaku ............................................................................................ 138
5 Sehat Lingkungan ................................................................................... 140
5 Kisah Hikmah dari Pengalaman Pribadi .......................................... 144
5 Makanan dan Minuman ......................................................................... 145
5 Makanan dan minuman yang dianjurkan ........................................ 148
a. Daging hewan .................................................................................. 148
b. Hasil tangkapan laut ...................................................................... 149
c. Biji-bijian dan umbi-umbian ........................................................ 150
d. Buah-buahan ................................................................................... 151
e. Sayur-sayuran ................................................................................. 151
f. Hasil olahan ...................................................................................... 152
g. Madu ................................................................................................... 153
h. Susu dan air bening ....................................................................... 153
5 Kisah Hikmah dari Pengalaman Pribadi ........................................... 154
5 Kebiasaan (Adab) Makan dan Minum Ala Rasulullah Saw ........... 155
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan ........................ 156
b. Berdoa sebelum dan sesudah makan ....................................... 156
c. Menghormati makanan ................................................................ 157

8
http://pustaka-indo.blogspot.com d.
Tidak memaksa diri makan sebelum lapar .............................. 158
e.
Tenang dan tidak tergesa-gesa .................................................. 159
f.
Menggunakan tangan kanan ....................................................... 159
g.
Menggunakan tiga jari ................................................................. 160
h.
Tidak ekspansif dan tidak berlebihan ....................................... 160
i.
Minum tiga kali tegukan tanpa membuang napas ................. 161
j.
Tidak makan makanan yang
terlalu panas atau terlalu dingin ................................................. 161
k. Duduk (tidak sambil berdiri atau berbaring) ........................... 162
l. Membersihkan mulut setelah makan ...................................... 163
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 164
5 Keajaiban Salah Satu Hadits Nabi Muhammad Saw ...................... 165
a. Manfaatkan sehat sebelum tergolek sakit ............................... 166
b. Gunakan masa muda sebelum tua ............................................ 167
c. Memanfaatkan saat sedang banyak harta
sebelum miskin papa .................................................................... 168
d. Memanfaatkan waktu luang
sebelum kesibukan mengepung ................................................ 169
e. Manfaatkan hidup sebelum sang maut datang ...................... 170
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 172

Bab Lima:
Seha
Sehatt Sempur na Ala Na Nabi bi Sa Saw w ...175
5 Kebiasaan Rasulullah Saw .................................................................... 176
1. Baik sangka kepada Allah dan kepada manusia ............................ 176
2. Selalu mengawali dan mengakhiri aktivitas dengan doa ............. 177
3. Selalu mengendalikan emosi .............................................................. 178
4. Tidak iri dengan keberuntungan orang lain .................................... 180
5. Tidak dipusingkan oleh urusan dunia ............................................... 180
6. Selalu optimis ........................................................................................... 181
7. Selalu bersabar dan bersyukur .......................................................... 182
8. Hanya bicara yang baik-baik saja ..................................................... 183

9
http://pustaka-indo.blogspot.com 9. Tidak suka dihormati secara berlebihan ......................................... 184
10. Bangun tidur menjelang subuh .......................................................... 185
11. Hanya makan makanan yang halal dan baik saja ........................ 186
12. Tidak mengkonsumsi makanan
dan minuman yang membahayakan organ tubuh ......................... 187
13. Selalu menutup makanan dan minuman ......................................... 189
14. Tidak tidur di waktu yang dilarang ...................................................... 189
15. Istirahat yang cukup ............................................................................... 190
16. Menikah ..................................................................................................... 191
17. Berhubungan seksual sesuai syariat ................................................ 192
18. Tidak menahan-nahan buang hajat .................................................. 193
19. Olah raga ................................................................................................... 194
20. Segera berobat ketika sakit ................................................................. 195
21. Mencukur bulu kemaluan dan bulu ketiak ........................................ 196
22. Khitan .......................................................................................................... 197
23. Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut ...................................... 198
24. Memotong kuku ....................................................................................... 199
25. Selalu dalam keadaan berwudhu ....................................................... 199
26. Menjaga kebersihan lingkungan ........................................................ 200
27. Menjaga shalat ........................................................................................ 201
28. Tadarus Al-Qur’an .................................................................................. 201
29. Senang mengerjakan puasa sunnah ................................................ 202
30. Senang berbagi (berinfaq dan sedekah) .......................................... 203
31. Senang silaturrahim ............................................................................. 204
32. Banyak menangis ................................................................................... 205
33. Banyak mengingat mati ........................................................................ 206
34. Bersenda gurau ..................................................................................... 207
35. Menjaga penampilan ............................................................................. 208
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 209

10
http://pustaka-indo.blogspot.com Bab Enam:
Thibbun Nabawi ...211

5 Pengantar ................................................................................................. 212


5 Hijamah atau bekam
sebuah keajaiban pengobatan Ilahiah .............................................. 215
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 220
5 Lebah “Nabinya” para hewan .............................................................. 222
a. Madu ................................................................................................... 226
b. Propolis (Lem lebah) ...................................................................... 229
c. Bee Pollen (Serbuk lemah) .......................................................... 230
d. Royal Jelly .......................................................................................... 232
e. Bee Venom (Racun lebah) ............................................................ 232
f. Bee Swax (Lilin lebah) .................................................................... 232
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 233
5 Habbatussauda (Jinten Hitam) ............................................................ 234
5 Minyak Zaitun ............................................................................................ 238
5 Kurma Ajwa ............................................................................................... 243
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 249
5 Air Zamzam ............................................................................................... 250
5 Kisah Hikmah ........................................................................................... 257
5 Ruqyah Syar’iyyah .................................................................................. 258
5 Kisah Hikmah .......................................................................................... 264
5 Akhirul Kalam ........................................................................................... 266

Daftar Pustaka ................................................................................................... 269


Tentang penulis ................................................................................................ 273

11
http://pustaka-indo.blogspot.com Peng antar PPen
engantar en ulis
enulis
FENOMENA JANTUNG DAN DESAIN TULANG
Sebuah Titik Balik

Pada usia 35 tahun saya sudah menjadi dokter spesialis bedah ortopedi.
Spesialisasi yang tergolong langka di Indonesia, yaitu ortopedi tulang.
Tentu saja ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Di
samping usia yang relatif muda, saya sudah mencapai gelar tertinggi
di keilmuan dengan mendapat gelar Philosophy Doctor dalam bidang
tulang rawan sendi.
Untuk lebih memantapkan profesi, saya terus mendalami ilmu
kedokteran, baik kedokteran Barat, maupun Timur. Namun, setelah lebih
jauh mendalami ilmu kedokteran, saya justru melihat banyak sekali
kebesaran Allah. Tentu saja ini karena hidayah-Nya. Bermula dari
kekaguman saya pada kiner ja jantung. Jantung bekerja begitu
sempurna, sangat teratur dan sistematis. Mengatur sirkulasi darah ke
seluruh tubuh. Dan apabila jantung berkerja tidak sebagaimana
mestinya, atau ada gangguan yang sangat kecil, maka akibatnya akan
sangat fatal, menyebabkan hidup tidak nyaman, sakit, bahkan sampai
pada kematian.
Demikian pula dengan tulang. Anatomi tulang sangat rumit dan
spesifik, sehingga kita bisa berjalan, bisa memegang, dan lain sebagainya.
Tulang tengkorak didesain Allah sedemikian rupa, keras dan sangat
kuat. Karena memang fungsinya yang sangat menentukan, sebagai
wadah serta pelindung perangkat lunak yang sangat vital tapi rentan,
yaitu otak.
Setelah merenungi semua itu, saya melihat bahwa sehebat apa
pun manusia ternyata tidak ada apa-apanya. Karena di atas semuanya,
ada “Dia” Yang Maha Hebat, yaitu Allah Azza wa Jalla, Tuhan Yang Maha
Esa. Allah telah menciptakan manusia dengan segala keunikannya. Bukan
itu saja, Dia juga yang menciptakan dan mendesain alam raya ini dengan

12
http://pustaka-indo.blogspot.com tanpa cacat sedikitpun. Manusia yang berakal, tentu akan tunduk dan
tersungkur melihat tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan Allah ini.
Saya mulai rajin membaca buku-buku agama dan mendalami Al-
Qur’an. Semakin terbuka wawasan saya, bahwa semuanya sudah
terangkum dalam Al-Qur’an. Lewat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad
Saw, Allah sudah menyiapkan aturan-aturan dan pola hidup bagi
manusia. Supaya manusia bisa hidup nyaman, sehat, dan selamat. Jika
kita hidup sesuai dengan aturan-Nya, maka kita akan sehat, bahkan
tidak hanya sehat, tapi juga selamat. Begitu pula sebaliknya, jika kita
menyimpang dari apa yang telah Allah gariskan, maka kita akan sakit
dan bahkan celaka.
Saya pernah belajar ilmu akupunktur di China. Seorang Profesor
China menjelaskan tentang filosofi Tiongkok kuno, Yin-Yang
(keseimbangan). Dia juga menyelaraskan dengan teori sebab-akibat
dari Albert Einstein. Dia menjelaskan bahwa jika seseorang sakit, itu
merupakan akibat ulah orang tersebut sebelumnya. Contoh kongkretnya,
jika seseorang terkena diabetes mellitus atau kencing manis, itu karena
sebelumnya orang tersebut terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi
gula. Begitu pula orang yang terkena hipertensi atau darah tinggi, karena
sebelumnya sering makan makanan yang terlalu asin atau mengandung
kadar garam tinggi.
Apa yang dikatakan Profesor China tadi sangat benar. Tapi Islam
berkata lebih dalam dan lebih jauh lagi. Menurut Islam, sakit bukan
akibat dari gejala fisik saja, tapi juga karena hal-hal yang bersifat psikis
dan transenden, misalnya keengganan mengeluarkan zakat, tidak suka
sedekah, pendengki, jiwa yang kering dari sentuhan agama, dan lain
sebagainya.
Hal tersebut sangat masuk akal dan bisa diterima oleh ilmu
kedokteran. Memang hal-hal di atas awalnya hanya menyebabkan
penyakit kejiwaan, tapi penyakit kejiwaan pada akhirnya akan
berkembang menjadi penyakit fisik. Maka, lebih jauh Islam mengajarkan
bahwa zakat, sedekah, silaturrahim, shalat, puasa, bersuci, berwudhu,

13
http://pustaka-indo.blogspot.com membaca Al-Qur’an, dan amalan baik lainnya, merupakan obat sekaligus
pencegahan terhadap serangan penyakit.
Selain itu, Islam mengajarkan bahwa sakit juga merupakan tanda-
tanda kekuasan Allah dan cobaan bagi orang beriman. Oleh karena
segala macam penyakit datangnya dari Allah, maka Allah pasti
menurunkan obatnya, kecuali penyakit tua dan maut. Sebagaimana
Hadits Rasulullah Saw: “Allah tidak menurunkan penyakit kecuali ada
obatnya.”
Lebih tegas lagi Allah berfirman dalam Surat Asy-Syuaraa (26)
ayat 80, melalui mulut Nabi Ibrahim as.: “Dan apabila aku sakit, Dialah
yang menyembuhkan aku.”
Selain Al-Qur’an, hadits, dan referensi-referensi lain yang saya baca,
rupanya Allah memberi pelajaran langsung pada saya, dengan sebuah
kejadian yang sangat menakjubkan sekaligus menggetarkan hati. Sebuah
peristiwa yang tampaknya kecil saja, tapi sangat memukul hati saya.
Ketika itu saya menangani pasien anak-anak. Saya siapkan tim
untuk melakukan operasi. Setelah semua siap, maka operasi pun saya
laksanakan bersama tim. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Masalah
kemudian timbul justru pasca operasi. Anak tersebut tidak kunjung sadar
dari pengaruh obat bius. Kami cek kembali semuanya. Tidak ada
masalah. Semuanya baik-baik saja. Tapi mengapa anak itu tidak kunjung
sadar, bahkan sampai tiga hari? Kami semua bingung.
Saat itu bertepatan dengan hari Jum’at. Sebagaimana mestinya
seorang Muslim, saya menunaikan shalat Jum’at di masjid tidak jauh
dari tempat saya bekerja. Usai shalat saya berdoa, mohon ampun pada
Allah. Karena mungkin saja ada kesombongan, ketidakikhlasan, dan
sebagainya di dalam hati saya sehingga membuat Allah tidak berkenan
memberikan kesembuhan pada pasien saya itu. Saya juga mohon agar
diberi keputusan yang paling baik bagi anak itu.
Alhamdulillah…. Ternyata Allah menjawab permohonan saya
dengan sangat cepat. Sepulang dari masjid, saya langsung ke kamar
pasien saya itu. Sampai di sana saya terkejut. Seakan-akan saya tidak

14
http://pustaka-indo.blogspot.com percaya dengan apa yang saya lihat. Anak itu sudah bisa duduk, mau
makan dan minum seakan-akan tidak per nah ter jadi apa-apa
sebelumnya. Subhanallah.
Peristiwa itu hanya satu dari sederetan keajaiban yang saya alami
selama praktik. Yang terbaru dan paling spektakuler adalah ketika buah
hati kami satu-satunya, Adjani Zaafira Briliantine, meninggal dunia karena
demam berdarah, Jum’at, 27 Januari 2009 lalu. Kejadian ini, tentu saja,
sangat memukul saya dan Istri.
Betapa tidak! Seorang dokter yang sudah praktik puluhan tahun
tidak bisa menyelamatkan nyawa anaknya sendiri. Sungguh sebuah ironi
yang menyedihkan. Tapi kejadian itu makin menguatkan keyakinan saya
bahwa yang berkuasa menurunkan penyakit, menyembuhkan,
menghidupkan dan mematikan itu hanyalah Allah Azza wa Jalla. Saya
juga yakin, pasti ada rahasia --di samping hikmah-- yang besar di balik
peristiwa meninggalnya anak saya. Setidaknya, Putri saya itu adalah
investasi surga buat saya dan keluarga.
Semua pengalaman itu semakin menyadarkan saya, bagaimana
harusnya menyikapi profesi sebagai dokter ahli, yang tak lain hanyalah
perpanjangan tangan Allah, sebagai “alat” penyembuh. Kalau Allah
berkenan menyembuhkan, maka pasien akan sembuh. Tapi kalau Allah
memandang si pasien lebih baik sakit atau meninggal dunia, maka itulah
juga yang paling baik bagi semuanya.
Begitu pula masyarakat dalam menyikapi sakit. Hendaknya tidak
terlalu mendewakan dokter dan tergantung padanya. Allah Yang Maha
Penyembuh, selayaknya kita semua bergantung kepada-Nya. Sedang
dokter hanyalah alat semata, bagian dari upaya penyembuhan. Walaupun
harus juga diingat bahwa alat sangat dibutuhkan sebagai sarana untuk
berusaha keluar dari kondisi sakit. Dan berusaha mencari kesembuhan
– oleh sebagian ulama — dinyatakan sebagai suatu keharusan dalam
ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra’ad, ayat 11:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas

15
http://pustaka-indo.blogspot.com perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.”
Islam agama yang mengedepankan rasio. Kalau dokter merupakan
alat, maka dokter adalah alat yang paling tepat untuk urusan
kesembuhan. Karena dokter sudah berkomitmen untuk mengabdikan
hidupnya demi kesembuhan dan kesehatan orang lain. Sepanjang
hidupnya dokter akan terus belajar, meneliti, dan mencari rumusan-
rumusan baru tentang upaya-upaya penyembuhan. Datang ke dokter
di saat sakit merupakan upaya yang sangat tepat. Karena jika datang
ke orang yang bukan ahlinya, tidak berpengetahuan tentang ilmu-ilmu
kedokteran dan kesehatan - hanya diyakini oleh masyarakat bisa
menyembuhkan saja - maka kita disindir secara keras oleh Rasulullah
Saw dalam sabdanya: “Apabila sesuatu diserahkan pada orang yang
bukan ahlinya, maka tunggu saja saat kehancurannya.”
Jadi, semakin jelas kedudukannya, bahwa sakit datangnya dari Allah.
Dan Allah juga yang menyembuhkan. Tapi, Allah tidak menyembuhkan
begitu saja. Manusia dituntut untuk berusaha bagi kesembuhannya.
Usaha penyembuhan itu membutuhkan alat. “Alat” itu harus yang benar-
benar ahli dalam bidangnya, dalam hal ini adalah dokter. Setelah upaya
ditempuh dengan sangat serius, selanjutnya bertawakal pada Allah, baik
si pasien maupun dokter. Mereka juga harus yakin bahwa Allah akan
menyembuhkannya atau memberikan yang paling baik bagi mereka.
Dengan keterbatasan pemahaman akan agama, saya beranikan
diri menyusun buku ini. Di dalamnya terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan
hadits-hadits Nabi Muhammad Saw, yang saya jadikan rujukan dan sering
membuat saya terkagum-kagum. Betapa banyak hal yang tidak kita
ketahui, tapi sesungguhnya telah diinformasikan secara tersirat oleh
Allah. Dan banyak juga hadits-hadits Nabi Muhammad Saw tentang
kesehatan yang, setelah diteliti, ternyata benar dan cocok dengan
penemuan ilmu kedokteran modern. Misalnya hijamah atau bekam.

16
http://pustaka-indo.blogspot.com Walaupun bekam bukanlah “asli” penemuan Nabi Saw, tapi Nabi Saw
memberikan “bingkai keimanan”, sehingga lebih rasional dan terhindar
dari khurafat maupun kemusyrikan.
Sebisa mungkin saya hindari istilah-istilah teknis kedokteran, agar
buku ini bisa menjangkau pembaca yang lebih luas, terutama dari
kalangan awam. Saya juga menyertakan beberapa kisah nyata, yang
kita bisa mengambil banyak sekali hikmah di balik kejadian itu. Harapan
saya, semoga buku ini bisa menjadi tambahan wacana. Mungkin di
dalamnya tidak ada yang baru, tapi hikmah tetaplah bisa diambil, bahkan
dari barang bekas sekalipun.
Terakhir, buku ini saya persembahkan untuk Putri saya tercinta,
Adjani Zaafira Briliantine, yang selesai menikmati dunia lebih cepat dari
kedua orangtuanya. Bidadari mungil yang lebih senang merayakan ulang
tahunnya bersama anak-anak yatim di panti asuhan dalam suasana
hikmat, daripada menggelar pesta hura-hura di pusat-pusat belanja
yang mewah atau taman hiburan. Dan seluruh penjualan buku ini, saya
sumbangkan untuk panti-panti asuhan yatim piatu, madrasah, TPA atau
kegiatan sosial keagamaan yang membawa banyak maslahat bagi umat.
Semoga Allah Azza wa Jalla menerima amal kebajikan kita semua.

Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

17
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB SATU:
SA
MANUSIA MAKHLUK
YANGL
ANG UAR BIAS
LU A
BIASA

19
http://pustaka-indo.blogspot.com Anda Makhluk Istimewa
Allah Azza wa Jalla menciptakan makhluk-makhluk-Nya demikian
sempurna. Dan manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling
sempurna. Tidak hanya sempurna, tapi juga istimewa. Seperti tertulis
dalam Al-Qur’an, setelah Allah menciptakan Adam as., Allah
memerintahkan jin dan para malaikat agar sujud pada Adam as. “Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu
kepada Adam!’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, dia enggan dan
takabur dan adalah dia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah
{2}: 34).
Perintah sujud itu, tentu saja, bukan perintah untuk menyembah
pada Adam as, tapi sebagai ungkapan rasa hormat pada makhluk ciptaan
Allah yang baru itu. Ini mengisyaratkan bahwa pada dasarnya manusia
mempunyai derajat yang lebih tinggi dari jin dan malaikat. Kendati dalam
perjalanan hidupnya banyak manusia yang --karena prilakunya yang
buruk-- terhempas derajatnya hingga jauh lebih rendah daripada
binatang.
Kenapa demikian? Karena mereka keluar dari fitrahnya sebagai
manusia. Fitrah adalah sifat dasar yang pasti ada pada setiap manusia,
karena dia bawaan lahir. Sifat dasar manusia cenderung menuhankan
dan mengesakan Allah. Ini terjadi karena mereka telah membuat
semacam gentlement agreement dengan Allah bahwa mereka hanya
akan menyembah satu Tuhan saja, yaitu Allah Azza wa Jalla. Walaupun
kemudian sebagian besar manusia mengingkari keberadaan Allah atau
malah mempersekutukan-Nya dengan tuhan-tuhan lain. Agar perjanjian
suci itu tidak dilupakan manusia, maka Allah mengingatkan mereka
sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Qur’an: “Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’, maka mereka menjawab: ‘Benar (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani

20
http://pustaka-indo.blogspot.com Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap hal (keesaan Tuhan)
ini’. Atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang
tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini
anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah
Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang
sesat dahulu?’…” (QS. Al-A’raaf {7}: 172).
Allah Maha Mengetahui, bahwa manusia juga mempunyai
kecenderungan untuk menuruti nafsunya, senang berkelit dari
permasalahan dan tidak malu-malu melemparkan kesalahan pada pihak
lain. Ayat di atas adalah piagam abadi yang harus selalu diingat manusia.
Karena manusia tidak mungkin berkelit lagi ketika nanti, di Pengadilan
Akhirat, Allah memintai per tanggungjawaban mereka sehubungan
dengan perbuatan mereka mempersekutukan Allah atau mengingkari
eksistensi-Nya. Jadi, fitrah manusia adalah kecenderungan
keberagamaan manusia yang hanya mengakui satu Tuhan, yaitu Allah
Rabbul ‘Alamiin. Inilah yang disebut tauhid oleh para ulama.
Tapi setelah manusia tumbuh dewasa, akalnya mulai berfungsi
sempurna dan nafsunya juga terus minta dipuaskan, sebagian manusia
kemudian lupa pada fitrahnya. Mereka menciptakan tuhan-tuhan baru
dalam kehidupan mereka selain Allah. Mereka hidup tidak lagi sejalan
dengan aturan yang ditetapkan Allah. Mereka membuat peraturan sendiri
dan kemudian melanggarnya. Mereka berbuat semaunya, bahkan kadang
meniru prilaku binatang. Celakanya lagi, mereka ingkar secara terang-
terangan pada Tuhan yang telah menciptakannya. Allah Azza wa Jalla
menegur dan memperingatkan manusia dengan keras dalam beberapa
ayat Al-Qur’an. Salah satunya adalah dalam surat Al-A’raaf (7) ayat
179: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai

21
http://pustaka-indo.blogspot.com binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.”
Padahal manusia diciptakan tak lain adalah sebagai “wakil Allah”
di muka bumi. Sebagai pemimpin dan pengatur alam untuk kepentingan
komunitasnya beserta mahluk-mahluk hidup lainnya. Hal ini termaktub
dalam firman-Nya sebelum penciptaan Adam as., Allah berfirman pada
para malaikat:“Sesungguhnya Aku (Allah) hendak menjadikan seorang
Khalifah di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah {2}: 30).
Mengingat predikatnya sebagai khalifah , pemimpin, maka
selayaknya manusia dikaruniai berbagai keistimewaan. Keistimewaan
itu mencakup semua hal. Mulai dari bentuk fisik, organ tubuh,
kemampuan, fasilitas hidup, hingga tempat kembali setelah manusia
mati kelak. Di samping dibekali nafsu, manusia juga diberikan akal dan
hati nurani (kalbu), sebagai sarana untuk berpikir dan merasa. Akal
dan kalbu tidak diberikan Allah kepada makhluk lain yang kasat mata.
Fasilitas hidup manusia yang diberikan Allah meliputi seluruh alam
ini. Semuanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah hanya
mengharamkan sebagian kecil saja dari begitu banyak hal yang
dibolehkan. Itu pun sekadar untuk menguji ketaatan manusia kepada-
Nya. Tapi seringkali —dan bahkan cenderung— manusia melanggarnya
dengan mengambil jalan yang dilarang oleh Allah. Sebagian manusia
ber laku rakus dan tamak, mengambil hak sesamanya atau
memanfaatkan sumber alam secara berlebihan. Ada juga yang bahkan
berambisi menguasai semuanya, tidak peduli yang lain tidak kebagian.
Binatang berakhir riwayatnya setelah mati. Iblis hanya punya satu
tempat untuk kembali, yaitu neraka. Malaikat tidak pernah kenal kata
“kembali” karena tempatnya memang di surga, dan malaikat tidak
pernah punya pilihan dan selamanya hanya mengabdi kepada Allah
tanpa reserve. Sedang manusia mempunyai dua pilihan untuk kembali,
yaitu surga atau neraka. Surga adalah tempat kembali yang paling baik,
sedang neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Untuk kembali
ke tempat yang baik, maka harus baik pula jalan hidup manusia. Sedang

22
http://pustaka-indo.blogspot.com orang-orang yang kehidupannya melenceng dari nilai-nilai kebaikan
yang digariskan Tuhan, maka tidak ada tempat kembali yang layak selain
neraka.
Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyayang, agar manusia memilih
tempat kembali yang baik, mereka diberikan petunjuk, yaitu berupa
kitab suci dan diutusnya para rasul. Dan di akhir jaman, Allah mengutus
Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi Terakhir, yang tidak ada lagi nabi
setelah beliau. Baik nabi yang membawa syariat, seperti Musa as, atau
yang tidak membawa syariat seperti Isa as, yang hanya melanjutkan
syariat Musa as.
Nabi Muhammad Saw mewariskan kepada kita dua pusaka, yang
kalau kita berpegang teguh kepada keduanya, maka selamanya kita
tidak akan tersesat. Dua pusaka itu adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
Saw (Al-Hadits). Jadi, baik atau buruk kehidupan manusia adalah hasil
pilihannya sendiri. Demikian pula dalam masalah kesehatan. Kalau
manusia memilih jalan keburukan bagi prilaku kesehariannya, maka
dia bukan hanya akan mengundang penyakit bagi jasmani, jiwa, dan
ruhaninya, tapi kemungkinan tempat kembalinya kelak di akhirat juga
tempat yang buruk. Na’uzhubillahi mindzalik.

Bentuk Fisik
Bentuk fisik manusia adalah bentuk fisik yang paling cantik dan
proporsional di antara mahluk-mahluk lainnya di selebar jagad raya
ini. Secara kasat mata, kita bisa membandingkan diri kita dengan ikan,
cicak, burung, kambing, kuda, singa, gajah, atau yang lainnya. Bisa
dipastikan tak satu pun yang bisa melebihi kecantikan manusia. Ada
sebagian binatang dinobatkan sebagai mahluk yang cantik, yang lain
lagi disepakati sebagai mahluk yang gagah, sementara ada pula yang
dikatakan sebagai binatang paling perkasa, tapi tetap saja tak mampu
menyaingi keindahan bentuk fisik manusia. Untuk itu semua tidak ada
kata yang patut terucap atas kehebatan penciptaan manusia kecuali
ungkapan rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla.

23
http://pustaka-indo.blogspot.com Setiap kita berdiri di depan cermin, sadar atau tidak sadar kita
selalu mengagumi keindahan wujud kita, wajah kita, postur tubuh, kulit,
rambut, dan lain sebagainya. Karena bercermin sudah menjadi kegiatan
rutin, maka seringkali kita lupa bahwa apa yang kita lihat itu semuanya
ada yang mencipta. Yang tertinggal hanya sekadar kekaguman pada
diri sendiri, lebih parah lagi kalau hanya menyisakan dan menimbulkan
kesombongan. Maka Rasulullah, Muhammad Saw, mengingatkan dan
menyadarkan kita melalui doa setiap kali kita bercermin. “Segala puji
untuk Allah yang telah menyempurnakan kejadianku ser ta
membaguskan dan memuliakan bentuk wajahku serta mengindahkannya
dan menjadikan aku dari golongan Muslim.” (HR. Ibnu As-Sani).
Makna dari doa tersebut sangat luar biasa. Selain ucapan
kesyukuran, kita juga disadarkan betapa Allah telah menyempurnakan
kejadian manusia, membaguskan wujudnya, memuliakan sifatnya serta
mengindahkan wajahnya. Dan semua itu benar-benar berarti ketika
manusia hidup sesuai dengan aturan Allah, Sang Pencipta manusia,
yang dituangkan di dalam kitab suci Al-Qur’an dan anjuran Rasulullah
Saw, atau dengan kata lain menjadi seorang Muslim sejati.

Or
Orgg an Tub uh
ubuh
Organ tubuh manusia adalah organ yang paling baik di antara semua
makluk hidup. Manusia bertangan, berkaki dengan jari-jarinya yang
sempurna, sehingga bisa menggenggam, mencengkeram, memanjat,
berenang, menyelam, bergelantungan, berdiri dengan kokoh, berlari,
dan lain sebagainya. Punya mata yang cukup awas sehingga bisa melihat
objek pada jarak yang cukup jauh, bisa melihat di siang hari dan dalam
gelap, juga mampu membedakan segala warna dan bentuk. Berlidah
lentur dan peka sehingga bisa membedakan segala rasa, mampu
mengolah kata dan suara yang tak terhingga bilangannya. Bertelinga
canggih, mampu mendeteksi suara apa pun, yang lembut berdesis,
yang keras nyaring, dan lain sebagainya.

24
http://pustaka-indo.blogspot.com Begitu pula dengan organ dalam manusia. Sangat spesial dan tak
ter tandingi kemampuannya. Kita ambil contoh salah satunya saja.
Pencernaan misalnya. Harimau yang perkasa biasa makan daging, tapi
pencernaannya tak cukup mampu mencerna biji-bijian atau dedaunan.
Sebaliknya binatang pemakan dedaunan, atau binatang pemakan biji-
bijian, pencernaan mereka tak cukup kuat mencerna selain makanan
pokok mereka. Tapi, manusia sanggup melahap semuanya. Daging,
dedaunan, biji-bijian, dan lain sebagainya. Sampai ada anekdot yang
memiriskan hati, bahwa manusia adalah binatang pemakan segala. Apa
saja sanggup dimakan oleh manusia, mulai dari dedaunan, bebijian,
tanah, pasir, kayu, aspal, minyak, besi, hutan, pulau, dan sebagainya.

Kemampuan Manusia
Bentuk fisik dan organ tubuh manusia yang sempurna menjadikan
manusia penguasa. Karena manusia mempunyai kemampuan untuk
melakukan apa saja. Bahkan yang tidak bisa dilakukan oleh mahluk
lain.
Sebagai contoh, ikan bisa berenang, manusia pun bisa berenang,
sedang ikan tidak bisa berjalan di darat sebagaimana manusia. Primata
pandai memanjat, manusia pun bisa memanjat, sedang primata tak
memiliki kemampuan berdiri tegak, berbicara, dan lain sebagainya.
Burung bisa terbang, manusia juga bisa terbang meskipun harus
menggunakan alat bantu, pesawat terbang misalnya.
Kemampuan manusia yang sangat hebat itu ditopang dengan
sebuah anugerah yang maha besar, yaitu kecerdasannya (akalnya).
Anugerah kecerdasan ini tidak diberikan pada makhluk lain, termasuk
malaikat dan jin. Sebagaimana dalam riwayat yang diabadikan dalam
Al-Qur’an, Allah mengadu kecerdasan Adam as dengan para malaikat.
Allah ber tanya pada malaikat tentang “nama-nama” yang ada di
sekitarnya. Para malaikat tidak mampu menjawab, tapi Adam as bisa
menyebutkannya satu-per satu dengan lancar dan benar. Para malaikat
pun mengakui eksistensi Adam as sebagai mahluk paling cerdas.

25
http://pustaka-indo.blogspot.com Pengakuan itu otomatis berlaku pula bagi seluruh keturunannya. Karena
Adam as adalah prototipe penciptaan makhluk Allah yang paling
sempurna, yaitu manusia.
Di hadapan para malaikat, yang sempat “protes” terhadap
keputusan Allah yang mengangkat Adam as. sebagai Khalifah di bumi,
Allah meminta para malaikat menunjukkan nama-nama. Tapi para
malaikat tidak mampu. Kemudian Allah menyuruh Adam as. dengan
suruhan yang sama. Ternyata Adam as. mampu menyebutkan nama-
nama yang dikehendaki Allah. “Menunjukkan nama-nama” bukanlah
persoalan sederhana. Ini sama dengan sistem yang lazim dilakukan
oleh manusia modern dewasa ini, yakni melakukan uji kelayakan dan
kemampuan, fit and profer test, bagi calon pemimpin. Seolah-olah Adam
as. diminta oleh Allah agar mempresentasikan “program kerja”,
memaparkan visi dan misi, menuangkan ide, gagasan, konsep, tujuan,
planning, dan lain-lain.
Tanpa kita sadari, sekarang ini kita juga melakukan apa yang
dilakukan oleh Allah di hadapan para malaikat sebelum Dia “melantik”
Nabi Adam as. sebagai Khalifah di muka bumi, yakni melakukan uji
kelayakan terhadap calon pemimpin kita. Baik untuk memimpin negara,
atau lembaga-lembaga pemerintahan di bawahnya. Bahkan hal ini juga
sudah dilakukan oleh perusahaan swasta besar. Jadi, fit and profer test
sesungguhnya bukanlah hal baru bagi umat Islam. Hanya saja kita sering
tidak cermat memperhatikan.
Pada riwayat yang lain, yaitu semasa hidup Nabi Sulaiman as.,
hebatnya kemampuan manusia kembali dibuktikan. Nabi Sulaiman as.
sendiri adalah seorang yang sangat hebat. Ketika beliau dihadapkan
pada tiga pilihan yang disodorkan oleh Allah, yaitu tahta, harta, dan
ilmu pengetahuan, Nabi Sulaiman as. memilih yang terakhir. Karena
dengan ilmu semuanya bisa didapat dengan mudah. Dan memang
kemudian terbukti, selain sebagai nabi dan rasul, Nabi Sulaiman as.
juga seorang raja yang kaya-raya, sangat berkuasa dan mampu
berbicara dengan seluruh makhluk di alam ini. Bahkan menjadikan jin
dan binatang sebagai bagian dari bala tentaranya.

26
http://pustaka-indo.blogspot.com Dikisahkan, suatu ketika Nabi Sulaiman as. hendak menaklukkan
Ratu Balqis. Penaklukan itu bukan semata karena ambisi untuk
memperluas daerah kekuasaan, atau menambah perbendaharaan
kekayaan istana, tapi Nabi Sulaiman as. ingin mengajak Sang Ratu
berserah diri kepada Allah dengan memeluk agama Islam. Nabi Sulaiman
as. menghendaki penaklukan itu tidak diwarnai dengan pertumpahan
darah setetes pun, melainkan melalui sensasi yang sangat
mencengangkan dan spektakuler. Nabi Sulaiman as. lalu bertanya pada
semua bawahannya: “Siapa di antara kalian yang bisa membawa istana
Ratu Balqis ke hadapanku dengan cepat?”.
Salah satu bawahannya dari bangsa jin mengatakan, bahwa dia
sanggup memindahkan istana Ratu Balqis sebelum Sulaiman as. berdiri
dari singgasananya. Nabi Sulaiman as. kagum dengan kemampuan jin
itu. Tapi sebelum dia memerintahkan jin itu untuk melaksanakan tugas,
bawahannya yang lain, dari bangsa manusia, mengatakan bahwa dia
sanggup menghadirkan istana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman as.
mengedipkan mata. Orang itu, Ahnaf namanya, benar-benar
membuktikan ucapannya. Dalam waktu sekejap saja istana Ratu Balqis
sudah berdiri berdampingan dengan istana Nabi Sulaiman as.
Subhanallah….
Bagi Nabi Sulaiman as. ilmu merupakan salah satu dari tiga pilihan.
Tapi, pada masa Rasulullah, Muhammad Saw, ilmu pengetahuan
merupakan sebuah keharusan. Maka mukjizat Nabi Muhammad Saw
bukanlah pada kemampuannya dapat berbicara dengan binatang dan
memerintah bangsa jin seperti Nabi Sulaiman as. Bukan juga karena
bisa mengeluarkan unta dari dalam batu seperti Nabi Shaleh as., atau
mengubah tongkat menjadi ular seper ti Nabi Musa as., atau
menghidupkan orang yang telah mati seperti Nabi Isa as.
Mukjizat Nabi Muhammad Saw adalah Kitab Suci Al-Qur’an. Mukjizat
yang abadi, canggih, dan sangat spektakuler. Kita, seiring dengan
berjalannya waktu, mengetahui bahwa Kitab Suci kaum Muslimin ini
merupakan gudang ilmu pengetahuan. Karena banyak informasi ilmu
pengetahuan yang baru terbukti setelah berkembangnya ilmu dan

27
http://pustaka-indo.blogspot.com teknologi. Wajarlah kalau ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad
Saw adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” (QS. Al-‘Alaq {96}: 1).
Kemudian ditekankan lagi dengan hadits-hadits yang menganjurkan
pentingnya menuntut ilmu, meskipun beliau sendiri adalah seorang yang
ummi, ‘buta huruf’ dan tidak pernah membaca kitab-kitab apa pun
sebelumnya. Sabda beliau: “Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim laki-
laki maupun Muslim perempuan.”
Maka dengan ilmu dan kecerdasan akalnya manusia menjadi raja
dan penguasa dunia. Manusia mampu menciptakan sarana-sarana yang
memungkinkan dia bisa terbang lebih tinggi dari burung, menyelam
lebih dalam dari ikan, mampu bergerak lebih cepat dari citah, dapat
memindahkan beban berat melebihi kemampuan gajah Afrika, bahkan
bisa menjelajah angkasa luar yang tidak bisa dilakukan makhluk kasat
mata lainnya.
Selama berabad-abad manusia memikirkan tentang asal kejadian
alam semesta ini. Berkontemplasi, merenungkan siapa sebenarnya
pencipta jagat raya ini. Dan siapakah yang menciptakan sang pencipta.
Manusia terus memikirkan makrokosmos yang melingkupi hidupnya
dan sebagian dari mereka berhasil menguak misteri alam raya ini. Tapi
ketika mereka menengok dirinya sendiri, mereka terperangah. Mereka
bingung, karena tidak mengerti siapa sesungguhnya dirinya. Manusia
yang selama ini dianggap sebagai mikrokosmos ternyata lebih sulit
dipahami daripada benda atau makhluk-makhluk di luar dirinya.
Dr. Alexis Carrel dalam buku Man The Unknown, menulis tentang
manusia: “… Tapi kita (manusia) hanya mampu mengetahui beberapa
segi tertentu dari diri kita. Kita tidak mengetahui manusia secara utuh.
Yang kita ketahui hanyalah bahwa manusia terdiri dari bagian-bagian
tertentu, dan ini pun pada hakekatnya dibagi lagi menurut tata cara
kita sendiri. Pada hakekatnya, kebanyakan pertanyaan manusia –kepada
diri mereka— hingga kini masih tetap tanpa jawaban.”

28
http://pustaka-indo.blogspot.com Dr. M. Quraish Shihab mengutip tulisan tersebut dalam buku beliau
Wawasan Al-Qur’an yang diterbitkan Mizan. Ya, apa boleh buat. Manusia
memang tidak akan bisa sepenuhnya mengerti hakekat dirinya. Oleh
karena itulah, Allah mengutus para rasul agar manusia mengenal dirinya,
dan lebih-lebih lagi mengenal siapa yang telah menciptakannya. Karena
itu Socrates, salah seorang filosof Yunani kuno, mengatakan bahwa siapa
saja yang mengenali dirinya, maka dia akan mengenali penciptanya.

Kemampuan Berbahasa
Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku,
berlainan warna kulit, dan bahasanya. Adanya semua perbedaan itu
menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah kepada manusia.
Allah mendorong manusia untuk bersosialisasi dengan sesamanya
meskipun ada perbedaan di antara mereka. Seolah-olah Allah ingin
mengatakan, bahwa perbedaan itu tidak boleh menghalangi manusia
mengenal sesamanya. Bahkan itu bisa menjadi sarana pendorong bagi
mereka untuk mempelajari kebudayaan, adat istiadat, prilaku, dan
kesenian bangsa lain.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah (Dia) menciptakan
langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang mengetahui.” (QS. Ar-Ruum {30}: 22).
Bahwa adanya perbedaan bahasa dan warna kulit itu adalah
sunnatullah, sesuatu yang niscaya, juga sebagian dari tanda-tanda
kekuasaan-Nya. Oleh karena itu, tidak boleh ada diskriminasi gara-gara
perbedaan warna kulit. Tidak boleh ada yang mengklaim sebagai bangsa
yang paling mulia dan digdaya hanya karena merasa kulitnya lebih
bagus daripada kulit manusia atau bangsa lain. Yang harus ditumbuhkan
justru perasaan saling menghormati dan menghargai sebagai sesama
makhluk Tuhan. Ingatlah bagaimana Rasulullah Saw memuliakan Bilal
bin Rabah ra, seorang sahabat yang berkulit hitam dan mantan budak,

29
http://pustaka-indo.blogspot.com dengan mengangkatnya sebagai muadzin, orang yang menguman-
dangkan adzan.
Dan di antara kehebatan lain manusia adalah kemampuannya dalam
berkomunikasi dengan sesamanya. Sebuah komunitas manusia di suatu
wilayah mempunyai bahasa yang khas. Itulah sebabnya mengapa begitu
banyak bahasa di planet bumi ini. Ambil contoh di negara kita, khususnya
di Pulau Jawa. Beberapa ragam bahasa tumbuh dan berkembang sampai
sekarang ini. Belum lagi dialeknya (langgam bahasanya), antara bahasa
Sunda dialek Bogor dengan bahasa Sunda dialek Bandung berbeda,
padahal sama-sama di Tanah Pasundan. Begitu juga bahasa Jawa. Dialek
Surabaya dengan dialek Jogjakarta berbeda jauh. Belum lagi di Sumatra,
bahasa Aceh dengan Tapanuli, Padang dan Palembang jauh berbeda,
padahal wilayah mereka berdekatan. Kendati demikian, manusia dibekali
dengan kemampuan untuk menguasai bahasa-bahasa lain yang bukan
menjadi Bahasa Ibu mereka. Rasulullah Saw sendiri, konon, pernah
memerintahkan salah seorang sekretaris pribadi beliau untuk
mempelajari bahasa Ibrani dan Persia untuk tujuan dakwah dan
membuka hubungan diplomatik.
Kemampuan manusia berbahasa membuat apa yang mereka
rasakan dan pikirkan bisa mereka abadikan dalam bentuk tulisan atau
sekarang dengan teknologi rekam audio visual. Sehingga orang-orang
yang datang kemudian bisa membaca, mendengar, melihat, dan
memahami masa lalu dalam bentuk gambar gerak. Dengan kemampuan
berbahasa pula ilmu pengetahuan tersebar luas dan banyak orang yang
mendapatkan manfaat darinya.
Perbedaan bahasa ternyata tidak menghalangi manusia menjalin
kerjasama. Mereka bahkan bisa saling belajar mengerti dan memahami.
Adanya perbedaan bahasa juga salah satu yang membuat langkah kaki
manusia semakin panjang. Mereka menjelajah negeri-negeri yang jauh
untuk mencari penghidupan atau membuat negeri baru dan membangun
peradaban di sana. Mereka menjalin komunikasi dengan banyak manusia
dari negeri yang berbeda-beda.

30
http://pustaka-indo.blogspot.com Dalam buku Teman-Teman Mesra, yang diterbitkan Penerbit Al-
Mawardi Prima, Dwi Bagus MB, menulis sebagai berikut: “Bagaimana
mungkin kita keliling dunia mencari penghidupan kalau tidak menjalin
komunikasi dengan warga dunia. Berkomunikasi berarti menemukan
teman bicara. Ada sosok yang mendengar dan merespons pikiran dan
perasaan yang kita utarakan lewat ucapan. Mendengar dan merespons
akan mendatangkan empati. Empati inilah yang bila menjadi simpati
akan melahirkan solidaritas. Itu sebabnya mengapa kita cepat jatuh
hati apabila ada teman yang sedang terkena musibah atau tertimpa
kemalangan. Kita ikut merasakan sakitnya. Kita seolah menjadi bagian
dari teman yang sedang terkena musibah itu.”
Di ayat yang lain, Allah berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal.” (QS. Al-Hujuraat {49}: 13).
Allah Azza wa Jalla menegaskan, bahwa nenek moyang manusia
adalah sama. Dan karena Kasih Sayang Allah manusia berkembang
biak, kemudian menyebar ke berbagai pelosok bumi dan bekerjasama
setelah saling kenal-mengenal.

Otak Manusia
Bentuk fisik dan organ tubuh manusia yang sempurna menjadikan
manusia penguasa atas dirinya dan lingkungan sekitarnya, bahkan
atas alam ini. Agar manusia mengenali hakekat dirinya dan tahu Tuhan
yang telah menciptakannya, maka Allah Azza wa Jalla telah
membenamkan sebuah alat canggih di dalam kepala manusia. Alat
canggih itu bernama otak. Otak sangat ringan, sebagian besar terdiri
dari air dan sangat rentan. Oleh karenanya, dia dilindungi oleh tempurung
(batok) kepala yang keras. Volume otak manusia kurang lebih 1.350 cc.
Otak tersusun dari dua jenis sel, yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi
menunjang dan melindungi neuron. Sedangkan neuron membawa
informasi dalam bentuk pulsa listrik. Neuron saling “berkomunikasi”

31
http://pustaka-indo.blogspot.com satu sama lain dengan cara mengirimkan berbagai macam bahan kimia
yang disebut neurotransmitter ke seluruh bagian tubuh. Otak manusia
mengandung seratus milyar neuron atau sel syaraf otak. Sedangkan
bayi yang baru dilahirkan diperkirakan mempunyai satu triliun neuron.
Ini artinya di dalam kepala bayi terdapat neuron lebih banyak 166 kali
daripada penduduk bumi saat ini yang hanya berjumlah 6 milyar!
Subhanallah….
Setiap sel otak (neuron) mempunyai ratusan bahkan ribuan cabang
atau tentakel berukuran mikro, setiap tentakel berisi jamur yang disebut
spina dendrite yang mengandung ribuan zat kimia. Zat kimia inilah yang
membawa pesan dan informasi di antara sel otak melalui gelombang
elektromagnetik yang bergerak cepat di cabang-cabang sel otak yang
berliku-liku. Panjang gerak gelombang elektromagnetik ini kalau
dibentangkan akan mencapai angka 10,5 km! Konon sekiranya otak
manusia dimasukkan 10 data setiap detiknya, maka otak itu belum akan
terisi separohnya sampai manusia itu mati. Itu artinya otak manusia
lebih canggih daripada
komputer yang paling
canggih sekalipun. Manusia
rata-rata menggunakan 3 %
kapasitas otaknya, sedang-
kan mereka yang masuk
kategori jenius mengguna-
kan 4 % saja dari kapasitas
otaknya. Berarti masih ada
“r uang kosong” yang
sangat luar biasa di otak
kita yang tidak ter man-
faatkan.

Otak adalah computer


canggih, dengan RAM jutaan
gigabytes yang ada di kepala
manusia

32
http://pustaka-indo.blogspot.com Otak adalah pengatur dan pengendali
seluruh gerak kehidupan manusia. Otak
juga yang mengkoordinasi prilaku dan
fungsi tubuh osmeostasis, seperti detak
jantung, tekanan darah, keseimbangan
cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga
ber tanggung jawab atas fungsi
pengenalan, emosi, penginderaan,
pembelajaran motorik, dan lain-lain.
Yang sangat ajaib adalah zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan otak sangat
tergantung pada kondisi psikologis atau
suasana hati kita. Kalau kita sedang
senang, maka otak akan memproduksi zat endorfin yang sangat berguna
bagi tubuh. Kalau bila kita sedang suntuk, cemas, stres atau marah,
maka zat yang dihasilkan otak adalah dopamine, cortisol, dan adrenalin,
yang bisa mengganggu keseimbangan sistem tubuh. Zat-zat ini jika
dalam jumlah yang berle-bihan akan menyebabkan tubuh mudah
diserang penyakit.
Begitu pula bila di dalam hati kita bersemayam perasaan iri, dengki,
dendam, sombong atau angkuh, maka otak akan terganggu melalui
Aksis HHA (Hipotalamus Hipofisis Adrenal) yang menyebabkan otak
menjadi “blank” atau “hang”. Aksis HHA menurut hasil penelitian pakar
neuroscience adalah interface atau penghubung antara tubuh atau jasad
dengan kondisi mental dan spiritual seseorang.
Tanpa otak manusia tidak dapat berpikir. Kita bisa melihat sesuatu
karena ada persepsi dari otak yang kemudian persepsi ini dibawa oleh
neuron lain ke syaraf-syaraf mata setelah diubah menjadi objek. Begitu
juga dengan aktivitas mendengar. Bunyi yang disebabkan oleh getaran
yang bergerak dalam bentuk gelombang masuk ke gendang telinga.
Gendang telinga mengirimkan getaran itu ke telinga bagian tengah,
yang lalu meneruskannya ke telinga bagian dalam. Cairan yang ada
dalam telinga bagian dalam menerima getaran, sel-selnya ikut

33
http://pustaka-indo.blogspot.com merasakan getaran itu dan segera mengirimkan sinyal berupa denyut
ke syaraf otak. Oleh otak denyut ini diubah menjadi bunyi seperti yang
kita dengar. Semua keajaiban itu tidak berlangsung lama, hanya terjadi
sepersekian detik saja. Sebuah proses yang sesungguhnya sangat rumit
dan tidak sederhana seper ti yang mungkin kita duga selama ini.
Begitupun saat kita membaui atau meraba sesuatu, otaklah yang
membuat persepsi. (Bentuk penampang otak kalau diperhatikan dengan
seksama mirip orang yang sedang sujud). Apakah ini berarti bahwa
manusia memang selayaknya selalu sujud kepada penciptanya? Wallahu
a’lam)
Bentuk otak memang “biasa-biasa saja” kalau kita lihat gambar
penampang luarnya, tapi dia terdiri dari bagian-bagian yang sangat
rumit dengan fungsi yang berbeda-beda. Otak terdiri dari tiga bagian
utama. Bagian yang paling besar disebut cerebrum yang berfungsi
untuk berpikir. Di bawah cerebrum ada bagian yang berfungsi membantu
mengendalikan gerakan tubuh manusia, itulah yang disebut cerebellum.
Yang terakhir adalah batang otak atau pons dan medulla yang kebagian
tugas mengatur detak jantung, tekanan darah, pernafasan, dan
sebagainya. Ada lagi bagian kecil-kecil yang luar biasa rumit dengan
fungsi yang sangat vital. Mungkin itulah sebabnya Nabi Muhammad Saw
melarang manusia memukul kepala sesamanya. Karena memang apa
yang ada di dalam batok kepala itu adalah organ penting yang menjadi
pusat kehidupan manusia.
Dengan bekal otak manusia bisa berpikir mana yang baik dan mana
yang buruk, bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar,
bisa merasakan mana yang indah dan mana yang jelek. Dengan
kemampuan otaknya manusia mampu mewujudkan mimpi menjadi
kenyataan. Hewan dan tumbuhan adalah makhluk-makhluk Allah juga,
mereka juga mempunyai otak, tapi mereka tidak diberi kemampuan
berpikir sehingga tidak mampu membangun peradaban seperti halnya
manusia.

34
http://pustaka-indo.blogspot.com Jantung
Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan.
Allah sangat memuliakannya sehingga Dia memerintahkan malaikat dan
jin, juga iblis, untuk memberikan penghormatan kepada manusia dengan
bersujud. Sedangkan kita tahu, disujudi makhluk adalah hak Allah
semata-mata sebagai Tuhan alam semesta. Tapi Allah seolah-olah “rela”
membagi hak-Nya kepada manusia.
Jasad manusia dibentuk demikian seimbang dan indah. Organ-
organnya disusun dengan serasi dan harmonis sehingga sedap
dipandang mata. Di antara organ vital yang ada dalam jasad atau tubuh
manusia adalah jantung. Jantung laksana pompa mesin yang bekerja
siang-malam secara otomatis tanpa kenal berhenti, terus berdetak.
Sebab kalau jantung berhenti berdetak, itu alamat kematian. Jantung
memompa oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh-pembuluh darah ini sangat elastis, sehingga bisa membawa
darah ke setiap ujung organ tubuh kita. Darah juga yang membawa
bahan-bahan sisa kembali ke jantung melalui pembuluh vena untuk
diurai dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Panjang pembuluh darah
sangat fantastis, bisa mencapai 60 ribu mil bila dibentangkan. Ini artinya
bisa mengelilingi bumi sebanyak dua kali! Maha Suci Allah….
Detak jantung yang normal adalah 60 sampai 100 kali per menit
atau kurang lebih 100 ribu kali per hari setara dengan memompa 2000
galon. Detak jantung yang tidak normal disebut arrhythmia. Jantung
berada di belakang tulang dada, sebelah kiri sedikit dari tengah dada
dan diselimuti pericardium. Jantung di bagi menjadi dua bagian, yaitu
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot yang disebut septum.
Bagian dalamnya terdiri dari empat ruang utama, dua atrium di atas
dan dua ventrikel di bawah. Ventrikel inilah yang memompa darah ke
seluruh tubuh, termasuk ke paru-paru, melalui pembuluh ar teri .
Terdapat empat buah katup di dalam jantung, yaitu mitral, tricupid,
aortic, dan pulmonic . Darah yang akan keluar dari jantung melalui
empat katup ini. Katup-katup ini berfungsi untuk mengatur jalannya

35
http://pustaka-indo.blogspot.com aliran darah ke arah yang benar. Berat jantung orang dewasa kira-kira
300-350 gr.

Seperti inilah jantung kita. Pompa otomatis yang tak pernah berhenti bekerja

Struktur jantung sangat rumit, otot-ototnya berkerja secara otomatis


dan sistematis. Kendati begitu, detak jantung terkadang dipengaruhi
juga oleh kondisi psikologis seseorang. Sudah lama para dokter tertarik
menyelidiki organ vital ini. Ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
jantung disebut kardiologi (dari bahasa Yunani, kardia yang artinya
jantung).
Penyakit jantung merupakan satu dari lima penyakit “pembunuh”
manusia dan merupakan penyakit yang sangat menakutkan. Di
Indonesia sendiri, penyakit jantung sekarang menempati urutan pertama
sebagai penyebab kematian. Penyakit jantung adalah penyakit yang
mengganggu sistem pembuluh darah atau tepatnya menyerang jantung
dan urat-urat darah. Dulu penyakit jantung biasa menyerang orang tua
yang berusia di atas 60 tahun, tapi sekarang mereka yang berusia
produktif di bawah 40 tahun juga mempunyai kecenderungan terserang
penyakit ini. Bahkan juga bayi! Data terakhir mengabarkan bahwa setiap
tahun di Indonesia lahir 40.000 bayi dengan penyakit jantung bawaan,
dan hanya 1000 bayi per tahun yang bisa ditangani dengan jalan operasi.

36
http://pustaka-indo.blogspot.com Mengapa penyakit jantung juga menyerang mereka yang berusia
di bawah 40 tahun? Jawabnya simpel saja: perubahan gaya hidup.
Dampak negatif dari era globalisasi adalah adanya perubahan gaya
dan pola hidup anak-anak muda, utamanya di kota-kota besar atau di
perkotaan. Pola dan gaya hidup penduduk negara-negara
berkembangan, seper ti Indonesia, memang cenderung meng-copy
habis gaya dan pola hidup masyarakat di Barat. Bagi mereka, hidup
belum terasa “afdhal” kalau belum menjadikan Barat sebagai rujukan
utama gaya hidup. Maka sejumlah kebiasaan dan prilaku buruk orang-
orang “bule” dengan senang hati kita adopsi, seperti mengkonsumsi
makanan cepat saji (fast food) yang mempunyai kadar lemak jenuh
tinggi, meminum minuman beralkohol, merokok, kerja tak kenal waktu,
dan sebagainya. Prilaku buruk itulah antara lain yang menjadi sebab
meningkatnya orang-orang muda terkena serangan jantung.

Man usia men


Manusia ur ut ffilosof
menur ilosof
Sampai sejauh ini, belum ada satupun filosof yang secara sempurna
mendefiniskan “apa itu manusia”? atau kalau tidak menjawab pertanyaan
“Siapa sebenarnya manusia?”. Telah berlalu para filosof besar mulai
jaman Yunani kuno, sampai jaman kita sekarang, tapi manusia tetap
belum berhasil “diterjemahkan”. Apa yang dikatakan oleh para filosof
tentang manusia, selalu menimbulkan keraguan, kontroversi, bahkan
kekurangpercayaan. Pendapat mereka tentang manusia saling
bertentangan dan tidak pernah memuaskan rasa ingin tahu manusia
tentang dirinya sendiri.
Plato dan Plotinus, menganggap bahwa manusia adalah makhluk
Ilahiah. Artinya di dalam diri manusia, terdapat unsur-unsur keilahian
yang membuat manusia berbeda dari makhluk hidup yang lain. Yang
menjadi persoalan bagi para filosof seperti Plato adalah masalah “jiwa”.
Apakah jiwa itu? Plato –juga beberapa filosof lain— mengatakan bahwa
jiwa adalah dinamisme primordial makhluk hidup, dan merupakan unsur
pokok pertama manusia. Jiwa tidak bisa disamakan dengan organisme

37
http://pustaka-indo.blogspot.com apa pun, termasuk jasad. Eksistensi jiwa mendahului tubuh kasar
manusia. Jadi, tubuh dan jiwa merupakan dua substansi yang berbeda
yang saling melengkapi.
Tapi pendapat ini ditolak oleh Epicura dan Lukretius. Dua filosof ini
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang lahir secara
kebetulan, tidak sengaja, berumur pendek, dan sama sekali bukan apa-
apa dan tidak berisi apa-apa. Dia datang, lalu pergi begitu saja (mati),
maka selesailah sudah eksistensinya. Tidak ada yang bisa dibicarakan
lagi tentang manusia. Pandangan skeptis tentang manusia terus
berkembang, di samping ada juga yang lebih santun dan optimis.
Sebagian filosof besar Yunani kuno beranggapan bahwa jiwa adalah
sebuah prinsip vital manusia. Suatu elemen yang tercerap pancaindra,
tetapi halus dan dinamis. Seperti napas dan darah yang terdapat dalam
organisme, yang dapat menggerakkan organisme selama dia tidak
meninggalkannya secara total.
Mereka memberi ilustrasi sederhana dengan alat musik kecapi.
Badan adalah kecapi, dan jiwa adalah nyanyian yang membuat kecapi
itu bermakna. Jiwa menggetarkan dawai, kecapi menciptakan nada, tempo
dan irama.
Aristoteles mengatakan, bahwa manusia tidak bisa secara langsung
melihat inti jiwa. Tapi manusia dapat mengerti apakah jiwa itu dengan
mempelajari objek-objek ser ta kegiatan-kegiatan dari pelbagai
kemampuannya. Mahkluk hidup, kata Aristoteles, adalah sesuatu yang
padu dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Manusia adalah totalitas sebuah
substansi, tapi dia bukan substansi tersendiri. Karena dia tidak bisa
bereksistensi secara terpisah dari badan. Jiwa juga bukan makhluk hidup
yang lengkap. Dia hanya suatu prinsip konstitutif makhluk hidup, tapi
konstitutif yang esensial. Sedangkan badan adalah penerima aktivitas
jiwa.
Betapa lelahnya kita membaca penjelasan tentang manusia dari
para filosof. Mereka berkutat di salah satu unsur yang ada di dalam dan
membentuk manusia, yaitu jiwa, dengan membolak-balik logika tapi

38
http://pustaka-indo.blogspot.com tidak kunjung sampai ke substansi yang sebenarnya dari manusia. Kendati
begitu, kita menjadi mengerti, bahwa sejak jaman dahulu kala manusia
mencoba memahami dirinya sendiri. Walaupun mereka tidak berhasil
merumuskan secara lengkap, apa sebenarnya manusia.
Para filosof abad per tengahan juga mencoba urun rembug,
membahas soal yang sulit ini. Descartes, pemikir Katholik yang terkenal
dengan kredonya, “Aku berpikir, maka aku ada”, beranggapan bahwa
kebebasan manusia itu dalam beberapa segi sama dengan kebebasan
yang dimiliki Tuhan. Tuhan bebas berbuat apa saja, begitu juga manusia.
Keduanya, Tuhan dan manusia, sama-sama mempunyai kehendak bebas.
Manusia, menurut Descartes, terbentuk dari campuran antara dua
macam bahan yang dapat terpisah, yakni badan dan jiwa.
Corak pemikiran para filosof biasa dipengaruhi juga oleh keadaan
lingkungannya atau oleh jaman di mana dia hidup. Tidak heran kalau
kemudian pemikir sekelas Hobbes berpikir skeptis. Dia berpendapat
bahwa manusia itu secara daya geraknya bersifat agresif dan jahat. Ini
karena dia melihat dan mengalami pergolakan politik yang sengit dan
terus-menerus. Sehingga yang tersisa di benaknya adalah semua gerak
negatif manusia yang bergolak, bukan yang berpikir dan merasa seperti
dirinya. Lain lagi dengan Spinoza, filosof berdarah Yahudi yang pernah
menolak diangkat sebagai Guru Besar di Universitas Heidelberg pada
tahun 1673 karena takut kehilangan kebebasan berpikir. Dia beranggapan
bahwa manusia sesungguhnya hanya suatu bayangan saja, tanpa
konsistensi pribadi dari substansi Ilahi.
Memasuki akhir abad 19 dan masuk awal abad 20, corak pemikiran
filsafat bergerak ke arahnya yang lebih eksistensial. Mungkin mereka
lelah memikirkan manusia dengan semua totalitasnya yang sempurna,
yang di dalamnya terdapat jiwa dan ruh. Dua elemen manusia yang
sulit sekali diberikan definisi. Para pemikir jaman ini memahami manusia
sebagai sebuah eksistensi. Manusia yang tanpa eksistensi adalah benda
mati. Kierkegaard (1813-1855), pemikir melankolis asal Denmark,
disebut-sebut sebagai peletak dasar filsafat Eksistensialisme. Tokoh
lainnya adalah Albert Camus, Friedrich Wilhelm Nietzsche, Jean-Paul

39
http://pustaka-indo.blogspot.com Sartre, dan sebagainya. Masih banyak lagi hasil olah pikir para filosof
yang tidak mungkin diuraikan dalam buku, karena memang bukan itu
tujuan penulisan buku ini.
Lalu apa kabar dengan para filosof Muslim?
Para filosof Muslim juga tidak kalah gelisah. Mereka juga berusaha
mencari “rumusan” yang paling pas tentang manusia. Tapi para filosof
Muslim mempunyai bingkai pikir yang lebih jelas, karena mereka dibatasi
oleh keyakinan religiusitasnya. Mereka tidak dilarang berpikir sebebas-
bebasnya, tanpa batas. Tapi mereka tahu diri, mereka tidak akan bisa
merumuskan konsep tentang manusia lebih indah daripada yang telah
termaktub di dalam kitab suci mereka, Al-Qur’an.
Para filosof, juga para penyair sufi, banyak yang membicarakan
tentang manusia. Bahkan syair-syair sufi wanita legendaris dan paling
fenomenal, Rabi’ah Al-Adawiyah, yang sangat personal itu, mendahului
pemikiran para filosof eksistensial. Rabi’ah memperkenalkan filsafat cinta
(mahabbah), sebuah corak pemikiran tentang eksistensi manusia, tapi
bukan dalam hubungannya dengan “aku” yang nisbi. Melainkan dengan
“Aku” yang kekal dan Maha Indah, itulah Tuhan Semesta Alam. Manusia
di mata Rabi’ah adalah “ketiadaan yang kreatif”. Itulah sesungguhnya
yang membuat manusia menemukan nilai-nilai keunikan dirinya. Dia
tidak memusingkan “siapa manusia”, tapi dia sibuk dengan “bagaimana
sebagai manusia, dia bisa mendaki puncak spiritual yang paling tinggi”,
yaitu mencintai dan cintai oleh “Aku” Universal dan Kekal. Boleh dibilang
Rabi’ah Al-Adawiyah adalah pelopor dan penuntun kehidupan sufistik,
yang di belakangnya mengekor para sufi besar Islam.
Dalam sebuah syairnya, Rabi’ah Al-Adawiyah merintih:
Oh Pelipur yang membakar jiwa,
Gairah menyatu denganMu merantai jiwaku
Engkau napas kehidupanku, selamanya
Wahai Cahaya Kebahagiaanku

40
http://pustaka-indo.blogspot.com DariMu semburat bahagiaku
Hingga kutanggalkan yang fana
Meski indah bagi pandang mata
Menyatu denganMu adalah puncak harapanku
Yang kerna itu hidup kutempuh
Juga karya-karya Al-Junaid, Hasan Al-Bashri, Jami’, Hafiz, Ar-Razi,
Ibnu Sina, Abdul Qadir Al-Jilani, Rumi, Attar, Ibnu Arabi, Al-Farabi,
Suhrawardi, Omar Khayyam, dan sebagainya, adalah karya-karya
kontemplatif yang bicara tentang manusia dan hubungannya dengan
Tuhan, di samping ada juga yang membahas manusia sebagai sebuah
eksistensi. Al-Ghazali, misalnya, membahas panjang lebar tentang
manusia dalam karya-karyanya.
Bagi Al-Ghazali, esensi manusia adalah al-nafs. Sebuah substansi
yang kekal, immaterial dan tidak bisa dibagi-bagi. Al-nafs mempunyai
kemampuan untuk memahami, merenung dan berpikir aktif. “Aku”, lanjut
Al-Ghazali, adalah pusat kesadaran yang disebut al-nafs al-insaniyyat.
Yang disadari bukanlah fisik, yang sadar juga bukan Fisik. Al-nafs berdiri
sendiri, terlepas dari fisik dan tidak bertempat, baik di dalam maupun
di luar badan. Oleh karena itu al-nafs (jiwa) tidak akan hancur seiring
dengan hancur nya
badan. Al-nafs atau
jiwa tidak hancur
karena dia bukan
komposisi yang bisa
dipisah bagian demi
bagian. Dia mempu-
nyai natur kekekalan.

Dengan kekuatan ilmunya,


manusia menjelajahi jagad
raya

41
http://pustaka-indo.blogspot.com Di sisi lain Al-Ghazali mengatakan, bahwa al-nafs lebih tepat
dikatakan ada bersama badan, bukan dalam badan. Tampaknya dia
kesulitan menjelaskan bagaimana jiwa bisa bersama badan, sementara
itu dia tidak bertempat dan terlepas dari badan. Apalagi dia menyatakan
bahwa walaupun jiwa terlepas dari fisik, jiwa tetap punya hubungan
dengan fisik, tapi bukan sebagai satu substansi, melainkan dua substansi
yang berbeda. Al-Ghazali juga mengatakan, bahwa jiwa bisa hancur kalau
Allah menghendaki, akan tetap Allah tidak menghendaki. Ini berarti jiwa
sesungguhnya tidak kekal.
Tapi Al-Ghazali sempat berkata: “Kesempurnaan manusia ada
dalam cinta Tuhan, cinta ini menaklukkan hati manusia dan menguasainya
secara penuh. Dan kalaupun dia tidak menguasainya secara penuh, dia
pasti mengatasi segala jenis cinta lain yang ada di dalam hati.”
Tampaknya dia tidak ingin jauh-jauh melangkah. Dia mengembalikan
semua pengembaraan intelektual dan spiritualnya tentang manusia pada
Allah. Pada “cinta” Allah. Beberapa filosof Muslim yang lain juga
mempunyai pikiran yang tidak kalah njelimetnya dengan Al-Ghazali. Tapi,
sekali lagi, para pemikir itu telah membuka wawasan bagi kita yang
datang kemudian, bahwa memahami manusia adalah sebuah pekerjaan
yang luar biasa sulit, walaupun itu bukanlah upaya yang sia-sia.
Manusia menjelajah seluruh angkasa raya. Menciptakan perangkat
canggih berkecepatan sama dengan kecepatan cahaya. Mencari
informasi tentang alam semesta, galaksi, bintang-bintang dan planet-
planet yang jauh, yang jaraknya ribuah tahun cahaya dari bumi. Tapi
ternyata semua kemajuan itu itu tidaklah membuat mereka menjadi
hebat dari penciptaan diri mereka. Mereka justru gagap ketika
berhadapan dengan diri mereka sendiri. Mereka seperti melihat sosok
asing yang tidak mereka kenali.
Manusia akan terus berusaha memahami dirinya. Mereka akan
terus mencoba mengerti tujuan keberadaannya di muka bumi, dan ke
mana dia pergi setelah hidupnya berakhir dengan kematian. Manusia
adalah makhluk yang gelisah. Gelisah mencari asal-usul sejatinya, bukan
sekedar mengenali ayah dan ibunya.

42
http://pustaka-indo.blogspot.com Pada akhirnya manusia menemukan makrokosmos dalam dirinya.
Sebuah jagad raya yang maha luas dan kekal dalam wadah yang kecil
dan wadah itu terbatas oleh waktu.

Kisah Hikmah
Dr. Fidelma, seorang Doktor Neurologi di sebuah rumah sakit di Amerika
Serikat, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di
otak manusia. Yang membuat dia terpukau adalah terdapat beberapa
urat syaraf di otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap
inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara
normal. Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan
waktu yang lama, Dr. Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa
urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang
sedang shalat, yakni ketika dalam posisi sujud! Subhanallah…. Ternyata
urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni
ketika seseorang shalat.
Setelah penelitian itu, Dr. Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat
buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim.
Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr. Fidelma mengikrarkan
keislamannya. Allah Azza wa Jalla berkenan memberinya hidayah atau
petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama yang baru dianutnya
itu demikian besar. Sekarang Dr. Fidelma membuka klinik, “Pengobatan
Dengan Al-Qur’an”. Dia ter us mengkaji pengobatan Islami dan
memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang
dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw, misalnya dengan berpuasa,
madu, habatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.
Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat ayat-ayat (tanda-tanda
Kekuasaan) Allah Azza wa Jalla. Hanya saja kita sering mengabaikannya,
sehingga kita tidak pernah bisa menarik pelajaran darinya. Padahal
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan di bumi itu terdapat-tanda
(Kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu

43
http://pustaka-indo.blogspot.com sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?” (QS. Adz-Dzaariyaat
{51}: 21).
Allah Azza wa Jalla menegaskan, bahwa pada diri manusia
sesungguhnya juga terdapat tanda-tanda Kekuasaan-Nya, bagi mereka
yang mau dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran, jalan Cahaya.
Hanya saja manusia sering mengabaikan hal itu.

Manusia dalam Al-Qur’an


Mengapa manusia sulit sekali mengetahui hakekat dirinya sendiri?
Karena manusia adalah sebuah totalitas yang sempurna, yang terdiri
dari jasmani, jiwa, dan ruhani. Bukan sekadar tubuh kasar yang berdarah,
berdaging. Kemuliaan manusia atas makhluk-makhluk lainnya adalah
karena di dalam diri manusia terdapat ruh Ilahi yang Allah tiupkan
langsung kepadanya. “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan kemudian
Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku, hendaklah kalian tersungkur
dengan bersujud kepadanya’….” (QS. Shaad {38}: 71-72).
Adanya “ruh Tuhan” itulah yang menjadikan manusia berbeda
dengan makhluk-makhluk lain yang telah Allah ciptakan. Adanya ruh
Ilahi inilah yang membuat manusia dimuliakan oleh Allah. Ruh Ilahi ini
juga yang membuat manusia “kesulitan” mengenali dirinya secara utuh
bila hanya mengandalkan kemampuan berpikirnya meskipun dibantu
dengan kemajuan sains dan teknologi. “Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan,
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.” (QS. Al-Israa {17}: 70).
Allah memuliakan manusia dengan memberinya kelebihan
dibanding makhluk yang lain, tapi berbarengan dengan itu Dia juga
seolah-olah sengaja “menyembunyikan” hakekat manusia yang
sebenarnya agar manusia tidak menjadi sombong, karena manusia

44
http://pustaka-indo.blogspot.com mempunyai banyak sekali kekurangan. Kekurangan yang paling utama
adalah manusia tidak pernah bisa mengenali dirinya sendiri secara
utuh.
Ilmu pengetahuan modern tidak akan sampai pada hakekat
manusia, selama landasan berpikirnya adalah matrialisme, empirisme,
dan rasionalisme. Pengetahuan modern hanya mau menerima sesuatu
sebagai pengetahuan atau ilmu bila sesuatu itu bisa dilihat, diteliti, dan
diobservasi di laboratorium saja. Sesuatu yang transenden dan metafisis
di luar ruang lingkupnya. Mengapa kita malu mengakui kalau pikiran
kita memang terbatas untuk memikirkan “yang tak terbatas” dan “yang
ghaib”? Masalah ruh, misalnya. Manusia akan terus kesulitan
mendefinisikan atau memahaminya. Karena memang Allah tidak
memberi pengetahuan tentang masalah ini kepada manusia. Atau
kalaupun manusia diberi pengetahuan tentang ruh, itu hanyalah sedikit
sekali. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah, ‘Ruh
itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit’….” (QS. Al-Isra {17}: 85).
Sebagian orang menganggap ruh sama dengan nyawa . Tapi
sebagian ulama menolak anggapan ini. Karena ruh merupakan sebuah
potensi aktif yang selalu mengajak manusia kepada kebaikan, tunduk
kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Konon ruh merasa tidak
nyaman dan gelisah bila jasad yang ditumpanginya atau menjadi
wadahnya bersemayam berbuat maksiat. Sedangkan nyawa juga dimiliki
oleh binatang. Tapi apakah binatang merasa gelisah bila telah
melakukan kesalahan atau kemaksiatan?
Mengutip M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an , Nabi
Muhammad Saw dalam sebuah hadits menyatakan: “Ruh-ruh adalah
himpunan yang terorganisasi, yang saling mengenal akan bergabung
dan yang tidak saling mengenal akan berselisih.” Dalam hadits lain
yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya kejadian seseorang itu dikumpulkan di dalam perut
ibumu selama 40 hari. Setelah genap 40 hari kedua, terbentuklah
segumpal darah beku. Manakala genap 40 hari ketiga, berubahlah (darah

45 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com beku itu) menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan ruh serta memerintahkan supaya menulis 4 perkara,
yaitu ditentukan rejeki, waktu kematian, amalnya dan nasib baik atau
nasib buruknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Banyak juga hadits yang menjelaskan seputar ruh, tapi tidak
membicarakan substansinya atau bahan dasarnya. Kendati demikian,
setidaknya agak lebih jelas bagi kita, bahwa yang disebut “manusia” itu
adalah janin (fetus) yang telah ditiupkan ruh oleh Allah melalui malaikat-
Nya. Janin itu baru disebut sebagai manusia bila sudah menyandang
sifat-sifat kemanusiaan dan sudah dituliskan takdirnya. (Persoalan takdir
ini juga masih terus menjadi misteri yang tak terpecahkan oleh manusia).
Ketika masih dalam fase janin, manusia seperti tumbuhan yang hanya
berkembang dan bergerak tanpa kehendak. Tapi setelah ruh ditiupkan
kepadanya, maka karakteristiknya sebagai manusia terbentuk. Karena
itu, sebagian ulama berkesimpulan, bahwa yang mengatur seluruh gerak
kehidupan manusia –termasuk aktivitas berpikir dan merasa— adalah
ruh, bukan otak. Tapi saya tidak ingin terjebak membicarakan dan
berpolemik tentang masalah ini. Biarlah dua pendapat itu berjalan
beriringan, karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui keadaan atau
hakekat yang sebenarnya.
Hikmah ketidaktahuan kita tentang masalah ruh adalah kita
seharusnya rendah hati dan tahu diri. Pantaskah kita menyombongkan
diri –apalagi di hadapan Allah— sementara kita tidak mengetahui
dengan sebenar-benarnya hakekat diri kita sendiri? Lagi pula sombong
itu adalah Hak Allah, “Selendang” Kebesaran-Nya. Karena memang Dia
yang paling pantas menyombongkan diri. Bukankah seluruh jagad raya
ini adalah milik-Nya? Kita, manusia, hanyalah sebutir debu yang dibelah
triliunan kali sehingga tidak ada ar tinya dibandingkan dengan
Kekuasaan Allah. Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib ra, dengan tegas
mengatakan, bahwa manusia awalnya adalah air yang hina (sperma)
dan akhirnya adalah seonggok bangkai.

46 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

Janin (calon manusia) saat berada di dalam rahim seorang wanita

Jika manusia ingin mengetahui hakekat dirinya, tidak bisa tidak


mereka harus menoleh ke sumber rujukan yang paling valid dan
terpercaya, yaitu Kitabullah Al-Qur’an dan Al-Hadits Rasulullah Saw. Al-
Qur’an banyak membincangkan seluk-beluk manusia lebih daripada
kitab-kitab suci agama lain, demikian juga hadits Nabi Saw. Hanya Al-
Qur’an yang memberitakan dari mana manusia berasal, awal
kejadiannya, tujuan hidupnya, potensi dan sifat baik-bur uknya,
kecenderungan nafsunya, kematian dan tempat kembalinya setelah
mengalami peristiwa kematian. “Bukankah telah datang atas manusia
satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu
yang bisa disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak mengujinya
(dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar
dan melihat ….” (QS. Al-Insaan {76}: 1-2).
Manusia memang pernah mengalami satu masa di mana dia belum
bisa disebut apa-apa, karena belum diciptakan Allah. Lalu Allah ciptakan
manusia dari percampuran sperma laki-laki dengan ovum (sel telur
wanita). Dalam ayat lain Allah menginformasikan kepada manusia: “Hai
manusia! Jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur
setelah kematian), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya….” (QS. Al-Hajj {22}: 5).

47 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Masih banyak informasi tentang asal kejadian manusia yang
semuanya dibenarkan oleh ilmu pengetahuan modern. Allah
menginformasikan semua itu agar manusia terbuka mata hatinya dan
mau tunduk kepada Penciptanya, sebab…. “… Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzaariyaat {51}: 56).
Demikian Allah tegaskan dalam Al-Qur’an. Manusia –juga bangsa
jin— diciptakan Allah semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Tentu
saja pengertian ibadah di sini sangat luas, tidak hanya terbatas pada
ritual saja. Semua aspek kehidupan kita adalah ibadah, asal diniatkan
karena Allah dan diawali dengan basmalah. Apalagi bagi kaum Muslimin,
komitmen hidupnya sekurang-kurangnya lima kali sehari mereka
perbarui dalam shalat. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku (aktivitasku),
hidupku, dan matiku, lillahi Rabbil ‘alamiin (hanya karena dan untuk
Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’aam {6}: 162).
Ini adalah pengakuan yang sangat transparan dari seorang Muslim.
Bahwa seluruh aspek kehidupannya dan sepak terjangnya hanya karena
Allah semata. Orientasi hidupnya hanya diarahkan untuk memburu ridha
dan rahmat Allah. Dan dia berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah
itu.

Qalb aatau
tau Ha
Hatiti (K alb
(Kalb u)
albu)
Dalam pergaulan sehari-hari, kita sering mendengar orang mengucapkan
kata “kalbu” untuk menaikkan citra rasa bahasa bagi “hati”. Kalbu sendiri
merupakan kata serapan dari bahasa Arab, qalb. Menurut pakar bahasa
Arab, kata “qalb” terambil dari akar kata yang mempunyai makna
membalik atau bolak-balik. Itulah sebabnya kita bisa mengerti, mengapa
hati kita sering merasa bimbang, ragu, dan mudah berubah pendirian.
Karena memang qalb cenderung berubah-ubah. Makanya Rasulullah
Saw. mengajarkan kita sebuah doa: “Wahai (Tuhan) yang membolak-
balik qalb (hati), condongkanlah hatiku pada agama-Mu, dan selalu ingin
taat kepada-Mu.”

48 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah manusia yang paling dekat
dengan Allah dan dijamin pula masuk surga, tapi beliau tetap memohon
agar Allah mencondongkan hatinya pada agama Allah yang beliau bawa
sendiri. Ini janganlah diartikan bahwa manusia sekaliber Nabi juga bisa
saja melakukan kesalahan yang mengakibatkan dosa. Bukan begitu
maksudnya. Doa yang Rasulullah Saw ajarkan adalah bentuk
kerendahhatian seorang hamba di hadapan Allah, Tuhan Penguasa alam
semesta, meskipun hamba itu adalah seorang Nabi.
Terjemahan bahasa Indonesia untuk qalb atau qulub sebagai “hati”
memang masih ada yang menganggap belum tepat benar, tapi itu pun
sudah cukup memadai. Tentu saja hati yang dimaksud di sini bukanlah
dalam pengertian organ tubuh, melainkan sesuatu yang lebih bersifat
ruhaniyah dan transenden. Banyak ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi
Saw yang membicarakan tentang kalbu, dan semuanya tidak dalam
arti organ tubuh. Misalnya ayat berikut ini:
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mereka
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah
hati yang berada di dalam dada.” (QS. Al-Hajj {22}: 46).
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam
kebanyakan dari (bangsa) jin dan manusia. mereka mempunyai hati,
tapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Mereka
mempunyai mata, tapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda Kekuasaan Allah). Mereka mempunyai telinga, tapi tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.” (QS. Al-A’Raaf {7}: 179).
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa fungsi hati antara lain untuk
memahami sesuatu, utamanya memahami ayat-ayat Allah yang tertulis
maupun yang tersebar di alam raya. Kalau hati itu tidak bisa digunakan
untuk memahami sesuatu, maka itulah hati yang lalai atau buta. Manusia

49 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang hatinya buta adalah manusia yang paling sial. Karena ternyata
buta mata bukanlah persoalan besar, tapi lain halnya kalau yang buta
adalah hati yang berada di dalam dada. Dan kita harus ingat, orang
yang matanya buta tidak akan dimintai tanggungjawab atas kebutaannya
kalau itu bawaan sejak lahir. Tapi orang yang buta hatinya, dialah orang
yang paling celaka. Karena, “Allah tidak memandang kepada jasad dan
rupamu, tetapi (Allah) memandang hati dan perbuatanmu” (HR. Muslim).
Ar tinya yang dimintai tanggungjawab adalah perbuatan hati.
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits yang sangat masyhur,
yang saya kutip secara bebas: “Di dalam dirimu ada segumpal daging,
yang kalau dia baik maka baiklah seluruh fisik dan aktivitasmu. Tapi
kalau dia rusak, maka rusak pula seluruh fisik dan aktivitasmu. Ketahuilah
segumpal daging itu adalah hati.”
Hadits di atas mengindikasikan bahwa hati memegang peranan
sangat penting bagi kebahagiaan atau kesengsaraan seseorang.
Psikologi modern mengakui bahwa penyakit-penyakit jasad bisa bermula
dari kotor dan keruhnya hati, di samping karena pikiran. Oleh karena
itu, agar kita terhindar dari psikosomatis, maka kebersihan hati harus
selalu dijaga. “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih….”(QS. Asy-Syu’araa {26}: 89).
Mereka yang menghadap Allah dengan hati yang bersih adalah
orang-orang yang beruntung. Hatinya bersih bukan hanya dari semua
jenis penyakit hati, seperti iri, dengki, nifaq, dendam, sombong, ujub
(bangga diri), dan sebagainya. Tapi lebih dari itu, hatinya bersih dari
ilah yang selain Allah. Bagi mereka telah Allah sediakan surga yang
lebih luas dari langit dan bumi, negeri kedamaian yang penuh dengan
kenikmatan dan tidak ada lagi kesengsaraan. Surga yang para
penghuninya adalah hamba-hamba yang dianugerahi rahmat dan kasih
sayang oleh Allah Azza wa Jalla.
Semoga kita bisa selalu menjaga kesucian dan kebersihan hati,
tidak berburuk sangka kepada Allah dan kepada manusia, sehingga
kita termasuk ke dalam golongan mereka yang beruntung.

50 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Nafs atau Jiwa
Menurut Dr. Quraish Shihab, kata nafs dalam Al-Qur’an mempunyai
bermacam-macam makna. Bisa berarti totalitas manusia (fisik dan
psikisnya), bisa juga berarti sisi dalam manusia yang mempunyai potensi
berbuat buruk dan baik. Tapi untuk mudahnya, saya mengartikan nafs
secara umum saja, yakni jiwa. “Dan (demi) jiwa dan penyempurnaannya.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS.
Asy-Syams {91}: 7-10).
Jiwa adalah salah satu motor penggerak manusia. Sebagian orang
ada yang menyamakan jiwa dengan ruh. Penyakit jiwa, menurut mereka,
sama dengan penyakit ruhani. Di atas saya katakan bahwa ruh adalah
potensi aktif yang senantiasa mengajak manusia pada kebaikan dan
cenderung selalu ingin mematuhi perintah Tuhan. Tanpa bermaksud
menafsirkan ayat di atas, karena saya memang tidak mempunyai
kapasitas untuk itu, mungkin saja ruh tidak pernah melakukan keburukan
atau bermaksiat kepada Allah, seperti halnya malaikat. Dia selalu ingin
dekat kepada Penciptanya, selalu ingin meraih rahmat dan kasih sayang-
Nya.
Lalu timbul pertanyaan, bila manusia mati, apa yang hilang dari
jasadnya atau raganya? Jiwa, nyawa atau ruhnya? Ketiganya sangat
abstrak, ghaib. Sedangkan secara biologis kita tahu, orang yang mati
jantungnya sudah tidak berfungsi sama sekali, atau otaknya yang
berhenti bekerja secara total. Itulah rahasia Allah. Tidak perlu kita
mengungkap sesuatu yang ghaib, yang menjadi urusan Allah, kalau
pada akhirnya tidak membuat kita semakin taat kepada Allah.
Lain halnya dengan jiwa. Jiwa mempunyai dua kecenderungan yang
bertolak belakang secara diametral, yakni kecenderungan berbuat buruk
dan berbuat baik. Artinya jiwa bisa taat, bisa juga durhaka kepada Allah.
Jiwa laksana medan pertempuran abadi antara idea, gagasan, dan
keinginan-keinganan untuk melakukan kebaikan atau keburukan. Tapi

51 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sesungguhnya kecenderungan jiwa untuk berbuat kebajikan dan
kebaikan lebih besar daripada kecenderungannya melakukan keburukan.
Hanya saja, masih menurut Dr. Quraish Shihab, daya tarik keburukan
lebih kuat daripada daya tarik kebaikan. Mungkin itu sebabnya Al-Qur’an
menyatakan, merugilah orang yang mengotori jiwa itu. (Dalam kosa
kata bahasa Indonesia, kata “nafs” diartikan sebagai nafsu, yaitu potensi
destruktif yang sangat dominan yang menguasai hati manusia).
Sekarang tinggal bagaimana kita, manusia, mengelola jiwa dan
menundukkan pontensi destruktifnya agar tidak merugikan kita di kelak
kemudian hari.
Orang yang selalu menjaga kesucian jiwanya termasuk dalam
kelompok mereka yang beruntung. Oleh karena itu, yang dipanggil
oleh Allah untuk memasuki surga-Nya adalah jiwa yang tenang. Mengapa
dia tenang? Karena dia telah menunaikan kewajibannya sebagai hamba
Allah dan memberikan Hak-Hak Allah sebagai Al-Khaliq, Pencipta.
Jelasnya, jiwa yang tenang adalah jiwa yang senantiasa tunduk patuh
kepada Allah dan ridha dengan segala ketentuan Allah yang berlaku
atas dirinya. “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah
hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!” (QS. Al-Fajr {89}:
27-30).
Tentu saja ini masih bisa diperdebatkan. Wallahu a’lam bishshawab.

Aql atau Akal


Satu lagi keunikan manusia adalah karena dia mempunyai aql atau
akal. Para ulama berselisih tentang masalah ini, di mana sesungguhnya
akal dibenamkan oleh Allah. Apakah di dalam organ tubuhnya yang
bernama otak, di dalam hati (kalbunya), di dalam jiwa (nafs-nya) atau
bersemayam dalam ruhnya? Ilmu pengetahuan modern menyatakan
bahwa berpikir masuk dalam wilayah jobdisc otak. Tapi sebagian ulama
mempercayai bahwa akal timbul karena interaksi kejiwaan, karena tidak
jarang manusia dengan kepandaian akalnya melakukan perbuatan tidak

52 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com terpuji, misalnya menipu. Bukankah tidak mungkin ruh melakukan
sesuatu yang buruk dan bertentangan dengan fitrahnya yang selalu
ingin mendekat kepada Allah? Tapi sebagian ulama lain mengatakan
bahwa ruh-lah yang memberi daya hidup kepada akal. Wallahu a’lam….
Akal adalah anugerah terbesar setelah iman yang Allah berikan
kepada manusia. Oleh karena itu, Allah selalu mendorong manusia
menggunakan akalnya untuk kebaikan dirinya. Dengan akalnya manusia
bisa mengeksplorasi dan memanfaatkan kekayaan alam untuk
kemaslahatan hidup sesamanya. Dan dengan akalnya pula manusia
seharusnya berkontemplasi memikirkan dan tunduk pada Kebesaran
Allah. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal (ulul albab). (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi….” (QS. Al-Imran {3}:
190-191).
Sayyid Quthb dalam terjemahan tafsir Fi Zhilalil Qur’an, terbitan
Gema Insani Press, menjelaskan dengan sangat indah ulul albab ini.
Menurut beliau ulul albab adalah orang-orang yang memiliki pemikiran
dan pemahaman yang benar. Mereka membuka pandangan untuk
menerima ayat-ayat Allah pada alam semesta, tidak memasang
penghalang-penghalang, dan tidak menutup jendela-jendela antara
mereka dengan ayat-ayat ini. Mereka menghadap kepada Allah dengan
sepenuh hati sambil berdiri, duduk, dan berbaring. Maka terbukalah
mata (pandangan) mereka, menjadi lembutlah pengetahuan mereka,
berhubungan dengan hakekat alam semesta yang dititipkan Allah
kepadanya, dan menger ti tujuan keberadaannya, alasan
ditumbuhkannya, dan unsur-unsur yang menegakkan fitrahnya –dengan
ilham yang menghubungkan antara hati manusia dan undang-undang
alam ini. Begitu penjelasan Sayyid Quthb (semoga Allah merahmatinya).
Jagad raya ini adalah konstanta-konstanta atau isyarat-isyarat yang
terbuka, seper ti sebuah buku, yang menunjukkan “adanya” Sang
Pencipta. Causa Prima Yang Maha Hidup, yang tidak berawal tapi Dia

53 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang mengawali seluruh kehidupan. Akal manusia dituntut untuk
menemukan Sang Pencipta itu. Kegelisahan berpikirnya diarahkan untuk
mengukuhkan keyakinannya akan Kebesaran Allah. Seluruh hasil
observasi, analisis, dan kajian manusia tentang segala hal di luar dan
di dalam dirinya, selayaknya mengantarkan manusia pada iman akan
keesaan Tuhan. Bukan pada kekufuran dan kesombongan.
Salah satu keagungan Islam adalah dia memuliakan akal dan pikiran.
Sekian banyak ayat Al-Qur’an memerintahkan agar manusia mau
menggunakan akalnya. Islam memberi peluang kepada para
penganutnya untuk bertanya, berdiskusi atau bahkan berdebat tentang
suatu persoalan agama, sehingga mereka tidak taklid buta, manut saja
pada dogma dan doktrin agama meskipun dogma dan doktrin itu tidak
masuk akal, apalagi diterima akal. Rasulullah Saw. berulang kali
menegaskan bahwa segala amal perbuatan kita haruslah dilandasi
dengan ilmu, yakni pengetahuan hasil olah akal pikiran.
Dalam kesempatan lain Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa
Allah Azza wa Jalla tidak menciptakan sesuatu yang lebih baik daripada
akal. Sedangkan Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib ra. pernah
mengatakan bahwa dunia ini gelap dan ilmu adalah cahayanya. Tapi
ilmu tanpa kepercayaan (kepada Allah) hanyalah bayangan belaka. Jadi,
iman kepada Allah-lah yang membuat ilmu (cahaya dunia itu) menjadi
berarti. Dan iman bisa diperoleh oleh manusia kalau dia menggunakan
seluruh potensi akalnya, menjaga kebersihan fitrah insaniyahnya, seraya
menghilangkan semua prasangka buruk di dalam hatinya. “Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Orang-orang
yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat
kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d {13}: 28-29).

Kisah Hikmah
Pandu tahu betul kalau usianya mungkin tidak akan panjang. Karena
penyakit yang dideritanya, leukemia, dianggap penyakit yang mematikan.
Papa dan Mamanya sangat sabar dan pasrah kalau akhirnya nanti dia

54 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com harus mati muda. Kendati begitu, mereka terus mengupayakan
kesembuhan bagi Pandu dengan membawa dia berobat ke luar negeri.
Hasilnya tidak juga memuaskan.
Suatu sore, ketika Pandu dirawat di sebuah rumah sakit besar di
Jakarta, teman-teman Papanya datang menjenguk. Waktu itu dia hanya
ditemani oleh Mamanya. Teman-teman Papanya datang dengan wajah
riang, tidak tampak kesedihan di mata mereka melihat kondisinya.
Mereka justru banyak cerita hal-hal yang lucu. Tapi menjelang pulang,
seorang teman Papanya mengingatkan Mamanya, agar tidak
memutuskan “komunikasi” dengan Allah. “Allah yang menurunkan
penyakit, tidak mungkin Dia tidak menyediakan juga obat atau
penyembuhnya. Mintalah pada Allah kesembuhan bagi Pandu, karena
doa Ibu sangat luar biasa, lebih mujarab dari segala obat….” Kata
teman Papanya.
Entah mengapa Pandu maupun Mamanya menganggap kata-kata
teman Papanya itu bukan kalimat hiburan belaka. Tapi merupakan
sugesti yang menerbitkan harapan. Apalagi ketika mereka hendak pamit
pulang, salah seorang dari mereka memimpin doa bagi kesembuhannya.
Tiba-tiba di hati Pandu hanya ada harapan kepada Allah. Tidak kepada
yang lain. Tidak kepada keahlian dokter, kecanggihan alat atau
kemanjuran obat. Allah… hanya Allah yang sanggup menyembuhkannya!
Ternyata Mamanya juga mempunyai pikiran yang sama dengan
Pandu. Pandu minta agar di rumahnya diadakan pengajian. Mamanya
setuju dan saat itu juga, Mamanya memerintahkan Pak Min, pembantu
di rumahnya, untuk mengadakan pengajian di rumahnya dengan
mengundang jamaah mushalla dekat rumah, selesai Isya. Dan pengajian
ini rutin diadakan setiap malam. Pengajian “tradisional” saja, yakni
Yasinan. Membaca Surat Yasin dan memohon doa agar Allah memberikan
yang terbaik bagi Pandu.
Mama Pandu juga terus mengasah ketajaman spiritualnya.
Bermunajat kepada Allah, agar Pandu diberikan yang terbaik menurut
Allah. Bukan menurut manusia. Kalau Allah berkenan menyembuhkan,

55 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dia sangat senang dan bersyukur. Tapi kalau Allah memanggilnya
“pulang”, dia pasrah. Karena Pandu hanya titipan saja, Allah Pemilik
yang sebenarnya. Perlahan tapi pasti, keikhlasan muncul di hati Mama
Pandu. Dia tidak mempunyai beban lagi.
Maha Suci Allah…. Keyakinan, kepasrahan dan keikhlasan menerima
ketentuan dari Allah yang dibarengi upaya-upaya manusiawi, ternyata
menghasilkan hal yang luar biasa. Pandu dinyatakan sembuh oleh dokter
dari kanker darah yang mematikan itu….

56 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB DUA:
DUA:
SEL
SELAAYAN
ANGGPAND
PANDAN
ANDAN
ANGG
SEJARAH
SEJARAH
KEDOK TERAN
KEDOKTERAN

57 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com P eng antar
Sejak dahulu kala, manusia memang menyadari pentingnya mempunyai
tubuh yang sehat. Itulah sebabnya mereka senantiasa mencari makanan
yang bisa membuat tubuh mereka selalu sehat. Bila merasa sakit,
atau salah satu tubuh mereka mengalami gangguan fungsi atau terluka,
mereka berusaha mencari cara bagaimana penyembuhannya. Sehingga
ada di antara mereka yang peduli kemudian mengamati penyebab
datangnya penyakit. Mereka inilah cikal bakal tabib atau dokter.
Dunia kedokteran memang mencatat sejarah yang sangat
fenomenal. Terbentang dari Barat sampai Timur, tercatat sejak masa
Hippocrates, dokter Yunani kuno, sampai masa kita sekarang ini, dunia
kedokteran telah mengalami lompatan yang sangat jauh. Kemajuan
teknologi membuat sarana dan alat-alat kedokteran juga mengalami
kemajuan yang demikian pesat. Hampir setiap hari ada saja penelitian
dan penemuan ilmiah yang dilakukan para dokter untuk membantu
manusia mendapatkan kesehatan dan kesempurnaan hidup.
Tapi seiring dengan itu pula hubungan humanis pasien dengan
dokter mengalami degradasi. Interaksi dokter-pasien yang dahulunya
adalah interaksi kemanusian yang hangat dan kekeluargaan, kini
ber ubah menjadi transaksi bisnis. Dokter adalah penjual jasa
penyembuhan, sedang pasien adalah orang yang membutuhkan jasa
dokter untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Perkembangan
teknologi kedokteran membuat jasa dokter menjadi demikian mahal.
Kondisi seperti melahirkan kenyataan, hanya orang-orang kaya yang
mampu berobat dan menggunakan jasa dokter. Tidak heran di
masyarakat ada joke nakal berbunyi: “Orang miskin dan melarat dilarang
sakit!”
Seorang sineas kelas dunia, Michael Moore, yang di Indonesia
dikenal dengan film Fahrenheit 9/11, dalam film semi dokumenter
“Sicko”, membuat perbandingan pelayanan tenaga medis dan rumah
sakit beberapa negara; Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Prancis.
Dalam sebuah scene, dia memberi gambaran sarkastis terhadap biaya

58 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dokter dan rumah sakit di Amerika Serikat dengan sebuah narasi yang
memiriskan hati di film itu: “Jangan sakit di Amerika, karena setiap
bagian dari tubuh kita ada bandrolnya.”
Lalu Moore membandingkan dengan perlakuan terhadap pasien
miskin di Inggris. Di bawah “pengawasan” kamera, seorang laki-laki
dengan payah datang ke sebuah rumah sakit dan langsung ditangani
oleh dokter dan tenaga medis lainnya. Dia hanya ditanyai nama untuk
registrasi, setelah itu langsung dibawa ke ruang tindakan. Setelah
ditangani, si pasien disarankan untuk dirawat. Si pasien miskin itu setuju.
Beberapa hari kemudian, pasien miskin itu keluar dari rumah sakit dan
disuruh ke kasir rumah sakit. Di sini penonton agak tegang dan khawatir
pada “nasib” si pasien…. Oleh kasir si pasien ditanya, apakah dia pulang
dijemput atau tidak. Si pasien menjawab, “Tidak”, sedang lokasi rumahnya
berada jauh dari rumah sakit di mana dia dirawat. Tiba-tiba si kasir
memberinya uang untuk naik taksi si pasien! Sungguh, sebuah surprise
bagi penonton.
Sebenarnya Islam tidak melarang dokter memungut biaya dari
pasien, karena memang itu sudah menjadi haknya. “Membayar” dokter
adalah bentuk apresiasi pasien akan jerih payah dan upaya dokter.
Rasulullah Saw sendiri pernah membayar “jasa” Abdullah Ibnu Abbas
ra. yang telah membekam beliau. Hanya saja Islam mengatur hal
tersebut sedemikian rupa agar tidak melampaui batas-batas kewajaran,
proporsional, dan profesional.
Di sisi lain, dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi, kecanggihan
alat-alat medis dan sebagainya, dokter mulai dihinggapi perasaan
jumawa. Merasa diri sebagai manusia super, yang bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Seolah-olah kesembuhan seorang pasien
ada di tangannya. Perasaan ini pada gilirannya bermuara pada
kesimpulan yang sangat berbahaya, bahwa yang menghidupkan dan
mematikan pasien sebenarnya adalah dokter!
Sedang dari sisi pasien juga ada yang salah kaprah, yang tidak
kalah berbahayanya. Seseorang yang sering berobat kepada Dokter A
dan ternyata selalu sembuh, maka timbul keyakinan kalau Dokter A-lah

59 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang menyembuhkan sakitnya. Lebih lanjut dia berpikir “Kalau saya
sakit dan belum berobat ke Dokter A, pasti sakit saya tidak akan sembuh,
meskipun saya sudah berobat ke dokter lain.”
Kata “pasti” dan “tidak akan sembuh” menjadi sugesti bagi jiwanya,
dan menjadi afirmasi yang terhujam dalam benaknya. Maka itulah yang
akan dia rasakan. Dia memang tidak akan sembuh, tapi bukan karena
belum berobat kepada Dokter A, melainkan karena tidak ada kesiapan
sembuh dalam dirinya. Lebih jauh lagi dia menafikan bisa sembuh dari
sakit…. Pasien yang lain mengatakan terus terang, “Aduuuh… Dokter,
sakit saya langsung sembuh deh setiap kali ketemu Dokter. Padahal
belum diapa-apain lho…”. “Dok…, kayaknya baru niat mau ketemu
Dokter, saya sudah merasa sehat!”
Keyakinan pasien yang begitu besar pada dokter bisa sangat
berbahaya. Bukan hanya bagi si pasien, tapi juga bagi si dokter. Diam-
diam, perlahan tapi pasti, pasien telah memasukkan bibit-bibit penyakit
ke dalam hati dokter. Lama-lama dokter merasa, memang dia hebat.
Lalu dari merasa hebat, naik lagi ke tingkat yang lebih berbahaya, dia
jadi sombong. Apalagi dengan pengetahuan dan pengalamannya,
ditunjang dengan teknologi canggih, dokter bisa “menentukan” berapa
lama lagi si pasien akan hidup. Dokter biasa sekali mengatakan, “Hm…
umurnya hanya tinggal 3 bulan lagi!”
Vonis dokter terasa lebih menyakitkan bagi keluarga pasien
daripada vonis seorang hakim terhadap pesakitan yang dihukum seumur
hidup. Karena orang yang divonis penjara seumur hidup kemungkinan
besar masih bisa ditemui keluarganya. Tapi orang yang divonis mati….
Kalau ternyata dia benar-benar mati, selesai sudah hubungan dengan
keluarganya.
Dan dari sisi pasien, juga tidak kurang bahayanya. Keyakinan dan
kepercayaan yang berlebihan seorang pasien kepada dokter, bisa
berubah menjadi penyakit bagi dirinya sendiri. Bukan menjadi sugesti.
Pasien yang biasa ditangani Dokter Fulan, ketika tidak bertemu dengan
Dokter Fulan bisa saja kondisi fisiknya langsung menurun drastis.

60 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Keadaan itu bukan karena penyakitnya yang makin parah, tapi bisa
karena kondisi psikisnya yang tidak bisa menerima ketiadaan Dokter
Fulan. Harapannya bertemu Dokter Fulan pupus sudah, dan tiba-tiba
dia merasa tidak akan sembuh. Maka kondisinya semakin drop.
Dalam keadaan seperti itu, baik dokter maupun pasien, sengaja
atau tidak sengaja telah menafikan atau menghilangkan “peran” Tuhan
dalam proses penyembuhan. Padahal Allah mengajarkan umat manusia
melalui lisan Khalilullah, Nabi Ibrahim as.: “Dan Tuhanku, yang memberi
makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia (Allah) yang
menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku kemudian
menghidupkan aku (kembali).” (QS. Asy-Syu’araa {26}: 80).
Bahwa yang menyembuhkan penyakit adalah Allah Azza wa Jalla.
Dokter, tabib, dukun atau obat hanyalah upaya saja. Bagian dari ikhtiar,
bukan penyembuh. Menyandarkan kesembuhan kepada dokter atau obat
bisa masuk ke wilayah syirik, yakni meyakini ada kekuatan lain selain
Kekuatan Allah. Dan Allah masih bisa mentoleransi dosa-dosa manusia
walaupun memenuhi langit dan bumi, kecuali dosa karena syirik, tidak
ada ampun bagi pelakunya! “Allah tidak mengampuni siapa yang
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, dan dapat mengampuni (dosa)
selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisaa’ {4}: 48).
Oleh karena itu perlu diluruskan kembali pemahaman tentang
berobat bagi orang yang sakit, juga bagi orang yang membantu
penyembuhan seperti dokter, tabib dan sebagainya. Bahwa berobat
wajib hukumnya, sebagai upaya manusiawi sepanjang tidak bertentangan
dengan syariat agama. Sedang bagi dokter atau tabib menolong orang
yang sakit atau pasien juga wajib hukumnya, sebagai bentuk tanggung
jawab profesi, tanpa membedakan agama, suku, warna kulit atau status
sosial. Tapi yang menyembuhkan penyakit pada hakekatnya bukan
dokter atau tabib, melainkan Allah azza wa Jalla, Tuhan Semesta Alam.

61 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kisah Hikmah
Suatu ketika Nabi Musa as. sakit gigi, yang membuat beliau tidak nyaman
melakukan aktivitas. Makan tidak enak, tidurpun tidak nyenyak, karena
harus menahan sakit yang luar biasa. Sudah berbagai upaya dilakukan
untuk menyembuhkan gigi yang sakit itu, tapi hasilnya nihil.
Pada saat Nabi Musa as. sedang galau, Allah mengilhamkan pada
beliau agar mengambil rumput dan meneteskan air yang ada di ujung
dekat akar ke giginya yang sakit. Tanpa membuang waktu, Nabi Musa
as. langsung mencari rumput. Setelah mendapatkan apa yang dia cari,
segera beliau meneteskan air yang ada di ujung dekat akar ke giginya.
Maka atas ijin Allah, seketika sembuhlah sakit gigi Nabi Musa as.
Pada kali lain, seorang pengikut Nabi Musa as. sakit gigi dan
mengadu kepada beliau. Maka dengan enteng, beliau berkata: “Oh…
gampang…. Ambil saja rumput, dan kau teteskan air yang ada di ujung
akar. Pasti sakit gigimu langsung sembuh!” Karena kata-kata Nabi Musa
as. sangat meyakinkan, pengikutnya itu segera mencari rumput. Tapi
setelah melakukan apa yang disarankan Nabi Musa as., sakit giginya
tidak kunjung sembuh. Maka orang itu mendatangi Nabi Musa as. kembali
dan mengajukan complain. “Ah, masak sih? Belum lama sakit gigiku
sembuh dengan cara itu….”
Saat itulah Allah Azza wa Jalla mengilhamkan kepada Nabi Musa
as., “Hai Musa! Bukan air dari rumput itu yang menyembuhkan sakit
gigimu, tapi Aku!” Nabi Musa as. tersungkur dan memohon ampun
kepada Allah.
Dalam riwayat lain disebutkan Nabi Musa as. kembali sakit gigi.
Wallahu a’lam

62 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Masa Primitif
Allah melebihkan manusia atas makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dalam
tubuh manusia dibenamkan satu elemen yang berbeda dalam hal fungsi.
Dengan otak dan kemampuan berpikirnya manusia bisa membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya.
Kemampuan ber pikir juga yang mendorong manusia melakukan
pengamatan, penelitian, penyelidikan, dan percobaan.
Dahulu kala, sebuah komunitas manusia selalu mempunyai “orang
pintar”, yakni orang-orang yang memiliki ketajaman intuisi sehingga
dianggap sakti. Mereka inilah yang biasanya dimintai tolong ketika ada
anggota komunitasnya yang sakit atau terserang suatu penyakit. Mereka
beranggapan, orang sakit karena perbuatan roh jahat atau gangguan
makhluk halus yang merasa terusik kenyamanannya. Oleh karena itu,
cara penyembuhan yang mereka lakukan adalah dengan menggelar
sebuah upacara ritual. Upacara ritual itu dipimpin oleh “orang pintar”
yang juga bertindak sebagai “dokter”. Dalam upacara itulah roh jahat
yang bersemayam di dalam tubuh orang yang sakit diusir menggunakan
mantra-mantra khusus dengan gerakan-gerakan yang khas, dan
biasanya diiringi tetabuhan atau hanya dengan teriak-teriakan aneh
yang ritmis dan magis.

Pengobatan
adalah bagian
upacara
mengusir roh
halus yang
jahat

63 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kemampuan mengusir roh jahat, yang juga berarti kemampuan
menyembuhkan penyakit, biasanya dipegang oleh satu keluarga dan
diwariskan secara turun-temurun. Orang-orang atau keluarga yang
mempunyai kemampuan ini sangat dihor mati di lingkungan
komunitasnya. Karena merekalah yang menjadi penghubung antara
dunia yang tampak dengan alam lain. Hanya mereka yang dapat
berkomunikasi dengan “makhluk dari alam sana”.
Lantas bagaimana praktik pengobatan primitif dengan perantaraan
orang yang dianggap sakti itu bisa diterima oleh nalar modern?
Barangkali kita perlu menengok kembali pada teori dasar ilmu
kedokteran modern, bahwa psikoterapi merupakan 60 % modal
kesembuhan bagi si pasien. Apalagi jika orang yang memberi motivasi
itu dipercaya mempunyai kemampuan yang luar biasa. Islam tidak
membenarkan, bahkan menentang praktik-praktik semacam itu. Islam
mendasarkan segala sesuatu tidak pada hal yang bersifat tahayul, tapi
pada usaha nyata, upaya-upaya yang masuk akal, selanjutnya hasilnya
dipasrahkan pada Allah melalui doa. Insya Allah di belakang akan saya
paparkan sedikit tentang kekuatan doa yang lebih dahsyat dari sugesti.
Seperti dicontohkan Nabi Saw di atas, ketika sakit beliau juga
berobat. Padahal Nabi Saw terbiasa berbincang dengan para malaikat,
dan satu-satunya manusia yang pernah berhadapan secara langsung
dan berdialog dengan Allah dalam peristiwa isra-mi’raj . Segala
permintaan Nabi Saw pasti dikabulkan Allah, tapi beliau tidak mau
menjalani pengobatan dengan cara sim-salabim, walaupun beliau juga
mencontohkan alternatif pengobatan dengan doa.
Begitu pula pada kisah penderitaan Nabi Ayub as. Allah tidak
menyembuhkan Ayub as. dengan cara yang ajaib, lalu penyakit beliau
rontok semua. Tapi Allah tetap menyuruh beliau berikhtiar dengan
menggunakan air yang ditunjukkan-Nya. Lalu Nabi Ayub as.
melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Tentu saja hasilnya bisa
diduga, semua penyakit kulit Nabi Ayub as. hilang. Kulitnya menjadi
bersih, bahkan lebih bersih dari sebelumnya.

64 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Praktik pengobatan dengan cara primitif adalah wujud kemunduran
peradaban manusia, karena manusia tidak diciptakan primitif, tapi cerdas
dan berakal. Tapi kadang-kadang sangat mengherankan, di era yang
sangat modern ini praktik-praktik pengobatan ala primitif dihidup-
hidupkan kembali oleh sebagian orang. Barangkali ini salah satu bentuk
penyakit juga yang harus diberantas.

Sejarah Singkat Kedokteran Barat


Yunani adalah wilayah yang diyakini sebagai tempat per tama
berkembangnya ilmu kedokteran Barat di samping juga ilmu-ilmu lain,
utamanya filsafat dan logika. Sederet ilmuwan dan filosof telah dicatat
namanya dalam sejarah pemikir dunia. Sebut saja Anaximenes,
Anaximander, Anaxagoras, Pythagoras, Socrates, Aristoteles, Plato,
Aristophanes, Ptolomeus, dan sebagainya. Mereka adalah pemikir-
pemikir besar yang buah pikiran mereka jauh melampaui jamannya.
Di ranah yang lebih khusus, yaitu ilmu kedokteran, para pemikir
Yunani menghasilkan literatur kedokteran berbahasa Latin yang
kemudian menjadi inspirasi dan rujukan bagi dokter-dokter Muslim dalam
melakukan penelitian dan pengamatan terhadap penyakit dan gejalanya.
Hasil olah pikir para intelektual Yunani memang sangat luar biasa. Pikiran
mereka melampaui jamannya, lebih maju sekian abad dari orang awam.
Misalnya karya-karya Hippocrates, dokter Yunani yang sangat disegani
karena kemampuannya menangani pasien.

Sejar ah singka
Sejarah singkatt KKedokter
edokter an Yunani
edokteran
Seni pengobatan di Yunani kuno berhubungan erat dengan
penyembahan terhadap Dewa Apollo . Menur ut legenda, Apollo
mengajarkan ilmu pengobatan kepada Chiron, dan setelah lulus dia
mengamalkan ilmunya dengan mengajari Aesculapius, manusia biasa
--yang hidup sekitar tahun 1200 SM. Dia dipuja dan disembah sebagai
dewa di biara pengobatan itu. Berdasarkan prasasti di biara yang ada,
tercatat cara mengobati berbagai macam penyakit, penanganan macam-

65 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com macam penyakit, cara melakukan diet, istirahat, pelatihan ruhani, sihir,
dan sebagainya.
Salah seorang maestro dunia pengobatan, dan dianggap sebagai
“Bapak Kedokteran” adalah Hippocrates. Pada dasarnya, prinsip-prinsip
pengobatan Hippocrates ditekankan pada kecintaan pada kemanusiaan
bukan pada keuntungan pribadi atau memperkaya diri, penyakit bisa
dipelajari lewat pengalaman dan observasi yang terus-menerus, setiap
kasus harus dicatat hati-hati untuk kepentingan kearsipan, penyakit
timbul karena pengaruh lingkungan, perubahan cuaca, pekerjaan, juga
diet yang tidak benar, menyarankan diet dengan hati-hati, dan
mengoperasi bila diperlukan atau dalam keadaan terpaksa.

Hippocrates (460-377 SM) yang dianggap sebagai “Bapak


Kedokteran” berasal dari Yunani.

66 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Salah satu pemikir ulung Yunani adalah Aristoteles, murid Plato
dan Guru Aleksander Yang Agung. Aristoteles menulis tentang banyak
hal, yang paling terkenal adalah filsafat. Tulisannya mengulas juga
masalah kesehatan. Pada abad ke-4 SM, dia sudah melakukan klasifikasi
terhadap beberapa spesies, mempelajari serangga dan prilaku hewan
dengan sangat baik, juga meletakkan dasar-dasar ilmu tentang embrio.
Kontribusi Aristoteles adalah dia meletakkan keyakinan bahwa metode
ilmiah –yang terdiri atas kehati-hatian, pengamatan yang cermat,
penelitian yang akurat, percobaan yang terukur, studi kasus dan dampak
kasus— bisa menghasilkan ilmu pengetahuan yang lebih canggih dan
luar biasa.

Sejarah singkat Kedokteran Romawi


Romawi adalah salah satu pusat peradaban dunia. Bersama-sama
Persia, China, India, Mesir dan Yunani, Romawi menjadi tujuan menuntut
ilmu. Pemerintah Romawi kuno sudah sangat memperhatikan masalah
kesehatan masyarakat dan soal kebersihan. Misalnya mereka memiliki
tempat pembuangan sampah, parit-parit, sistem pengairan yang tertata
melampaui yang ada di manapun. Sistem ini diteruskan di dunia Barat
sampai menjelang abad 19. Para mahasiswa kedokteran kuliah dengan
biaya masyarakat. Dan para dokter diwajibkan menolong orang-orang
yang tidak mampu.
Kontribusi terpenting dalam dunia pengobatan di masa Kekaisaran
Romawi adalah apa yang dilakukan Aulus Cornelius Celsus dan Galen.
Celsus menulis eksilopedi De Re Medica yang terdiri dari 8 jilid. Sangat
sedikit yang mengetahui buku Celsus pada jamannya, sampai ditemukan
kembali pada abad 15, dan itu berdampak besar bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Enam dari delapan bukunya, Celsus membahas
berbagai macam penyakit, terapi dengan cara diet, obat-obatan dan
penyalahgunaannya. Pada dua bukunya yang terakhir, dia membahas
masalah pembedahan, termasuk operasi gondok, hernia, kencing batu,
dan sebagainya. Juga dia menjelaskan tentang penanganan patah tulang
dan penggunaan gips.

67 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Galen (131-200 M) menulis kurang lebih 500 buku, yang 80 di
antaranya masih bisa diselamatkan dari kepunahan. Dia mengujicobakan
tindakan medis pada manusia berdasarkan anatomi hewan. Walaupun
sering gagal, tapi dia berhasil menetapkan dasar-dasar ilmu
pengetahuan tentang anatomi tubuh manusia untuk para calon dokter.
Dia sangat piawai dalam beberapa hal, misalnya dia bisa menjelaskan
struktur otak walaupun dengan mata telanjang.

Masa Renaisans
Abad Pertengahan disebut sebagai Abad Kebangkitan, Renaissance,
dimulai mulai abad 14 sampai akhir abad 16 M. Renaissance adalah
kelahiran kembali atau kebangkitan kembali para pemikir Eropa. Saat
itu para ilmuwan Eropa, dimulai dari Italia dan Prancis, mulai memikirkan
bagaimana mengejar ketinggalan dari rekan-rekan mereka, para
ilmuwan Muslim. Mereka bangkit. Mereka menimba ilmu di berbagai
bidang di universitas-universitas yang dikelola oleh kaum Muslimin dan
melepaskan diri dari dominasi gereja. Mereka menggerakkan revolusi
pemikiran yang luar biasa di semua cabang ilmu, terutama sains dan
kesenian, ke arah yang lebih terbuka dan sekuler. Mereka menginginkan
kebebasan berpikir, berekspresi, dan mengeksplorasi kemampuan.
Maka lahirlah para pemikir dan seniman, juga filosof yang kemudian
mencatatkan namanya dalam sejarah peradaban dunia. Seniman besar
Leonardo da Vinci dan Michelangelo adalah seniman dari masa ini.
Salah satu bintang cemerlang dunia kedokteran masa Renaisans
adalah Andreas Vesalius, lahir di Brussels. Dia seorang Profesor anatomi
di Padua, penulis De Humani Corporis Fabrica (On the Fabric of the
Human Body, 1543). Buku ini merupakan buku teks anatomi pertama
yang paling akurat dan berisi tentang ilustrasi yang memperbaiki
kesalahan teknik pengobatan Galen. Vesalius boleh dibilang duduk
setingkat di bawah Hippocrates, Galen, Ibnu Sina, dan Ar-Razi.

68 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

Andreas Vesalius mengoreksi susunan anatomi Galen

Di samping itu ada juga seorang dokter hebat, Ambroise Pare (1510
– 1590 M), ahli pengobatan dari Perancis yang mengem-bangkan ilmu
pembedahan. Dia merawat pasiennya dengan sangat baik, dengan
menggunakan ligatur (benang penjahit luka) untuk menghentikan
pendarahan dalam pembuluh darah, daripada menggunakan minyak
panas atau alat-alat steril yang telah dipanaskan terlebih dahulu.
Seorang ahli pengobatan dari Swiss, Aureolus Paracelsus, menolak cara
pemikiran sekolah kedokteran tradisional. Dia lebih cender ung
menggunakan alat-alat kimia seperti laudanum (penggunaan opium)
dalam mengobati penyakit.

Sejarah singkat Kedokteran Timur


Membincangkan kedokteran atau ilmu pengobatan Timur kita tidak bisa
melupakan negeri Mesir, Timur Tengah, India, dan China. Keempat negeri
ini dikenal sebagai negeri para tabib . Istimewa bagi China, ilmu

69 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kedokteran China masih berlanjut sampai sekarang, yaitu berupa
pengobatan akupunktur, totok syaraf, herbal, dan lain sebagainya. Bahkan
para dokter Barat juga ikut mempelajari akupunktur dan metode
pengobatan China kuno lainnya untuk menunjang praktik kedokteran
modern.
Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan memang sudah
ter tanam sejak dahulu kala. Setidaknya dalam sebuah komunitas
manusia selalu ada saja orang yang mengerti dan bisa menyembuhkan
penyakit, walaupun dengan cara-cara yang sangat sederhana. Dan lazim
terjadi di hampir seluruh penjuru dunia, penyakit selalu dihubungkan
dengan kekuatan roh halus atau kekuatan jahat yang mengganggu
manusia.

Mesir
Sejarah kedokteran Mesir dinilai yang paling tua di dunia. Ini dibuktikan
dengan ditemukannya Ebers Papyrus yang diyakini ditulis sekitar 1600
tahun sebelum Masehi. Dan Smith Papyrus kemungkinan merupakan
salinan dari teks tentang pengobatan yang lebih tua lagi, sekitar 2500
tahun sebelum Masehi. Ebers Papyrus adalah gabungan dari beberapa
sumber tulisan yang berisi mantra-mantra untuk mengobati penyakit-
penyakit tertentu. Mantra-mantra ini di samping untuk mengusir roh
jahat yang bersemayam dalam tubuh orang yang sakit, juga untuk
mengundang atau memohon pertolongan dewa-dewa. Sedangkan Smith
Papyrus berisi tentang tata cara pembedahan yang sampai saat ini
masih digunakan dalam penanganan pasien, misalnya pemakaian
kompres untuk menghentikan pendarahan dan membalut organ-organ
luka lainnya.

Tim ur Teng
Timur ah
engah
Di Timur Tengah, ilmu pengobatan dan kedokteran berkembang pesat
di Babylonia. Pada 2000 tahun sebelum Masehi, suku Amorit berhasil
menyatukan puak-puak dan suku-suku di sekitar lembah dekat sungai

70 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Tigris dan Euphrat. Ketika Hammurabi (1792-1750 SM) berkuasa,
dibangunlah pusat-pusat ilmu pengetahuan, laboratorium, pengadilan,
kantor lembaga-lembaga pemerintah, juga r umah sakit. Raja
Hammurabi membuat undang-undang ( Code of Hammurabi ) yang
mengatur banyak hal dari aspek kehidupan. Dalam undang-undang yang
berisi 282 pasal itu, diatur tentang hak milik pribadi, perumahan dan
tata kota, perdagangan dan bisnis, gelar-gelar keluarga, perselisihan,
dan sebagainya. Termasuk juga tentang kesehatan. Dalam hal kesehatan,
dibicarakan tentang tata cara merawat dan menangani pasien, sistem
pengupahan bagi tenaga medis, bahkan juga sanksi hukum bila terjadi
malpraktik.
Raja Hammurabi dikenal sebagai pencinta ilmu, administrator yang
baik, pemimpin yang berhasil, dan panglima perang yang handal. Pada
masa kekuasaannya hukum benar-benar ditegakkan. Undang-undang
yang dibuatnya dianggap sebagai penjelmaan hukum dewa-dewa dan
ketentuan negara yang tak boleh dilanggar oleh semua rakyatnya.

India
Charaka, dokter Hindu terbesar yang dikenal sejarah, memulai praktik
penyembuhan pada tahun 1000 sebelum Masehi. Dia mengabdikan diri
untuk melayani masyarakat dan namanya dikenal luas di seantero India.
Kurang lebih 900 sebelum Masehi, kitab suci Ayur Veda ditulis. Dalam
kitab ini berisi paparan tentang penyakit, obat-obatan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan juga hal-hal yang berkenaan dengan alam
ghaib, magic. Saat itu India sudah membuka hubungan dengan Persia,
Yunani, dan China. Tiga negeri yang dianggap sebagai pengusung
peradaban adiluhung masa itu. Mungkin saja para dokter India membaca
atau mengenal karya dokter-dokter dari negara tetangganya itu. Pada
abad kelima setelah Masehi, Susrata, juga seorang dokter India, mencatat
adanya hubungan antara penyakit malaria dengan nyamuk, dan penyakit
pes dengan tikus. Dia juga mengetahui dan mencatat 700 jenis tumbuhan
obat. Bukan itu saja, dia juga memperkenalkan lebih dari 100 alat-alat
medis untuk operasi dan pembedahan. Dia berhasil menangani orang

71 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang patah tulang, mengangkat tumor dan batu ginjal lewat operasi
dan menolong persalinan dengan operasi cesar.

China
Selain Mesir dan India, negeri timur yang juga pusat peradaban adalah
China. Para penguasa China selalu memperhatikan masalah kesehatan.
Saat itu dikenal buku Nei Jing (Book of Medicine of the Yellow Emperor,
Kitab Pengobatan Dinasti Kuning) yang ditulis kira-kira pada abad ketiga
sebelum Masehi. Dalam buku itu dilukiskan anatomi tubuh manusia
lengkap dengan sirkulasi peredaran darah, walaupun masih sangat
sederhana. Dokter China, Hua Tuo, dianggap sebagai pioneer dalam
penggunaan anestesi pada pasien sebelum melakukan pembedahan,
pada 300 SM. Dokter Zhao Xi Men menggunakan gelas yang terbuat
dari tembikar dan bambu untuk meringankan sakit kepala dan sakit
perut dengan cara membekam.

Simbol yin dan yang,


sebuah prinsip hidup yang didasarkan pada keseimbangan

Kebanyakan pengobatan para dokter China saat itu didasarkan


pada prinsip nenek moyang yang sarat nilai-nilai filosofis, yin dan yang.
Yaitu sebuah prinsip hidup yang menekankan pada azas keseimbangan,
harmoni yang timbul –justru— dari sesuatu yang saling berlawanan;
laki-perempuan, panas-dingin, gerak-diam, dan seterusnya.

72 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Para dokter China memainkan peranan penting dalam
mengembalikan keseimbangan pada tubuh pasien dengan menggunakan
prinsip yin dan yang. Mereka juga mengembangkan sistem pemijatan,
menciptakan teknik-teknik akupunktur, dan melakukan imunisasi kepada
masyarakat luas agar tidak terserang penyakit cacar.
Puncak kejayaan ilmu pengobatan China –dan ilmu pengetahuan
lainnya— terjadi pada masa Dinasti Qian Long (1711-1799 M), yang
merupakan generasi keempat dari Manchu atau Dinasti Qing. Pada masa
inilah didokumentasikan tata cara pengobatan dan obat-obatan menjadi
semacam ensiklopedi sebanyak 40 buku, di samping buku tentang ilmu
pemerintahan dan sebagainya.

SEJARAH KEDOKTERAN ARAB & ISLAM


P eng antar
Banyak ayat Al-Qur’an yang redaksinya menohok hati nurani manusia.
Ayat-ayat yang mengajak manusia memaksimalkan potensi akalnya
dalam berpikir. Allah Azza wa Jalla acap kali berfirman: “Apakah kamu
tidak berpikir?” “… pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berpikir.” “… hanya orang-orang yang berakal
yang dapat mengambil pelajaran.”
Dan masih banyak ayat sejenis yang intinya Allah Azza wa Jalla
memerintahkan manusia agar mempergunakan kemampuan berpikirnya
secara maksimal, konon mencapai jumlah ratusan ayat dalam berbagai
variannya. Inilah yang memotivasi kaum Muslimin –dan juga bangsa
Arab umumnya untuk mengoptimalkan potensi otaknya. Mereka
berlomba-lomba mengadakan riset dan penyelidikan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka, para ilmuwan Muslim dan
Arab, juga tidak sungkan-sungkan mengambil ilmu dari peradaban
bangsa lain, yakni bangsa Yunani dan India. Mereka menerjemahkan

73 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com buku-buku kedokteran, filsafat, dan sastra ke dalam bahasa Arab. Dan
bukan sekedar menerjemahkan, tapi juga menyempurnakan pikiran
maupun teori para ilmuwan Yunani. Tapi sejauh itu, mereka tetap
mengakui dengan lapang dada bahwa sumber ilmu mereka adalah buku-
buku para ilmuwan Yunani dan India. Mereka tidak pernah melupakan
sumber aslinya. Berbeda dengan para ilmuwan Barat. Setelah mereka
menyerap dan mengambil karya-karya ilmuwan Muslim, mereka serta-
merta mengklaim sebagai karya sendiri. Hanya ada beberapa ilmuwan
yang jujur dan mau mengakui sumber pengetahuan mereka yang
sebenarnya.
Perlahan tapi pasti, kaum Muslimin menjadi satu kekuatan yang
sangat disegani pada awal-awal kemunculannya. Bukan saja karena
kekuasaan mereka yang sangat besar, tapi karena ilmuwan mereka
adalah mercusuar bagi sebuah peradaban adiluhung. Ketika bangsa-
bangsa lain di semua benua sedang dalam masa-masa kegelapan, para
ilmuwan Muslim menjadi suluh dan pelita yang menerangi langit dunia
ilmu pengetahuan. Mereka mengukir sejarah peradaban manusia dengan
tinta emas. Dan hebatnya, mereka bisa mencapai puncak-puncak ilmu
pengetahuan dengan dorongan kitab suci mereka; Al-Qur’an Al-Karim.
Bayangkanlah! Seorang Nabi, Muhammad Saw, yang tidak mampu
menulis dan membaca “dibebani” sebuah kitab suci yang sangat
revolusioner pada abad ketujuh Masehi, yakni Al-Qur’an. Dikatakan
revolusioner karena ayat yang pertama kali turun adalah perintah untuk
“membaca”, sedang yang menerima perintah itu tidak bisa tulis-baca!
Subhanallah…. Dengan membaca, maka terbukalah cakrawala dan
dunia. Dengan membaca berkembanglah pemikiran. Dengan
berkembangnya pemikiran, maka ilmu dan pengetahuan semakin maju.
Kemajuan ilmu dan pengetahuan inilah yang membentuk peradaban.
Dan itu dibuktikan oleh kaum Muslimin. Mereka muncul dari wilayah
yang sama sekali tidak pernah diperhitungkan oleh manusia yang
berpikir saat itu, baik di Yunani, Romawi, Persia, China, Mesir dan India,
yang memang saat itu sedang surut pamornya. Wilayah itu adalah gurun
gersang, di Semenanjung Arabia.

74 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kalau kita mau mengakui dengan jujur, kita akan kesulitan mencari
kitab suci suatu agama yang mendorong para pemeluknya untuk
mengejar dan menuntut ilmu, mengadakan riset dan observasi. Tidak
dihalangi sama sekali para pemeluk Islam untuk menjadi “pintar” dengan
mengembangkan ilmu. Karena banyak sekali teks-teks kitab suci maupun
hadits Nabi Muhammad Saw yang menganjurkan umat Islam untuk
menuntut ilmu.
Misalnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang sangat “menantang”:
“Hai komunitas jin dan manusia! Jika kalian sanggup menembus
(melintasi) telatah langit dan bumi, maka lintasilah! Kalian tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan (sulthan)….” (Ar-Rahmaan
{55}: 33).
Kata “sulthan”, yang diterjemahkan sebagai “kekuatan”, oleh para
ulama tafsir modern diartikan sebagai “ilmu pengetahuan”. Keterangan
agama menyatakan: “Barangsiapa menghendaki dunia, maka harus
dengan (menggunakan) ilmu. Barangsiapa menghendaki akhirat, maka
harus dengan (menggunakan) ilmu. Dan barangsiapa menghendaki
keduanya (dunia-akhirat), maka harus dengan (menggunakan) ilmu.”
Ilmu adalah pelita dunia, dan cahaya di akhirat. Dengan ilmu manusia
bisa mewujudkan impian, khayalan atau rencana-rencananya. Segala
sesuatu yang dahulu tidak mungkin dilakukan, sekarang bisa terjadi.
Ambil contoh teknologi komunikasi. Mungkin pada abad pertengahan
orang tidak bisa membayangkan bahwa sebuah pembicaraan bisa terjadi
antara seseorang yang berada di Pulau Jawa dengan seseorang yang
ada di jazirah Arab, misalnya. Tapi sekarang, dengan pesawat telepon
(bahkan dengan sistem nirkabel), jarak tidak menjadi masalah lagi untuk
berkomunikasi oral.
Allah menyatakan bahwa manusia tidak bisa menjelajah cakrawala,
kecuali dengan kekuatan (sulthan). Frasa “tidak bisa” yang mendapatkan
pengecualian berarti menjadi mungkin terjadi atau pasti --bisa-- terjadi.
Dan ternyata sekarang terbukti, manusia bisa menjelajah angkasa luar
dengan menggunakan pesawat berteknologi canggih, seperti Sputnik I,
pesawat ruang angkasa per tama buatan Uni Sovyet (Rusia) yang

75 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com mengangkasa tahun 1957. Amerika Serikat pada tahun 1981
meluncurkan pesawat ulang-alik Space Shuttle, setelah meluncurkan
Apollo pada 1968 dan 1969.
Kata “sulthan” itu pula yang menginspirasi para ilmuwan Muslim.
Tidak mengherankan kalau akhirnya mereka, pada masa lalu, tidak
hanya mumpuni dalam satu disiplin ilmu saja, tapi berbagai macam
ilmu. Dan yang sangat mencengangkan, belum pernah ada satu
peradaban yang muncul dan berjaya di muka bumi yang penyebutannya
selalu menyertakan nama “agama” yang menjadi landasan pijaknya,
kecuali “Peradaban Islam”.
Peradaban Yunani, Romawi, Persia, China, Mesir dan India, kepada
agama apakah disangkutkan? Peradaban Barat, yang sekarang
“memimpin” dunia, meskipun sebagian besar dari mereka beragama
Nasrani, tapi tidak pernah kita dengar ada istilah “Peradaban Kristiani”.
Atau mereka menisbatkan peradaban Barat saat ini dengan agama
Nasrani. Sedang orang-orang Barat menyebut peradaban kaum
Muslimin sebagai “The Islamic Civilization”, bukan “The Arabic
Civilization”, walaupun kenyataannya para pelopor peradaban ini
sebagian besar adalah orang-orang Arab, baik beragama Islam maupun
Nasrani. Dan sebagian yang lain beragama Islam tapi bukan berbangsa
Arab.
Sejarah memang mencatat, hanya Islam agama yang tidak pernah
berkonfrontasi dengan ilmu pengetahuan. Kitab suci Al-Qur’an bahkan
mendorong –kalau tidak boleh dikatakan “menantang”— umat Islam
dan seluruh manusia untuk meningkatkan kualitas diri lewat ilmu
pengetahuan. Al-Qur’an adalah kitab suci yang sejak awal diturunkan
boleh dibaca oleh seluruh pemeluknya. Siapa pun mereka. Apakah para
ulama atau kaum dhuafa, para raja atau rakyat biasa, semua berhak
membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Boleh dibilang, ilmu pengetahuan
dalam Islam mendapat tempat yang tinggi dan sangat terhormat.
Sekiranya dahulu ada penghargaan terhadap ilmuwan seperti Hadiah
Nobel sekarang ini, niscaya ilmuwan Islam dan Arab akan menjadi
pemenangnya setiap tahun.

76 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Seorang pemikir etik dan filosof Inggris, Bertrand Russel, berkata:
“Penggunaan istilah Abad Kegelapan antara tahun 699 sampai 1000
itu menunjukkan bahwa kita membatasi perhatian kita hanya pada Barat
atau Eropa. Padahal justru waktu itulah kebudayaan Islam yang
cemerlang sedang menerangi dunia, mulai dari India di Timur sampai
Spanyol di Barat. Apa yang hilang di negeri-negeri Kristen waktu itu
bukanlah hilangnya kebudayaan secara umum, bahkan keadaan sangat
kontras. Buat kita tampak, bahwa kebudayaan Eropa Barat itu memang
suatu kebudayaan, akan tetapi sebenarnya adalah suatu pandangan
yang sempit.”
Cukuplah bagi kita untuk mengetahui bagaimana agung dan
cemerlangnya kebudayaan Islam lewat kata-kata Bertrand Russel di
atas. Tulisan ini tidak ingin memilukan hati pembaca dengan romantisme
masa lalu. Juga bukan ingin sekadar bernostalgia membesar-besarkan
hati bahwa kita dahulu “pernah jaya”. Tidak sama sekali! Tulisan ini
justru ingin memotivasi kaum Muslimin, bahwa kitalah sesungguhnya
pemilik peradaban dunia. Dan sekaranglah saatnya kita mengambilalih
tongkat estafeta peradaban yang kini dipegang oleh Barat.
Sungguh, peradaban manusia saat ini telah hampir mencapai “titik
jenuh”. Wajah peradaban manusia sekarang sangat mengerikan, karena
tidak didasari oleh nilai-nilai spiritual yang ada dalam agama. Karena
Barat memang menyingkirkan agama sejauh-jauhnya dari ranah ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehingga tidak mengherankan kalau banyak
sekali penyimpangan dan kerusakan moral sebagai dampak langsung
dari tingginya peradaban. Ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai pilar
penopang tegaknya sebuah peradaban, seringkali digunakan untuk
kepentingan keji dan kotor oleh negara-negara maju.
Meg. Grenfield, seorang Jurnalis Amerika, menulis dalam Newsweek:
“Dua hal mestilah diungkapkan mengenai Islam ini. Pertama, adalah
bahwa tidak ada bagian dari dunia ini yang lebih penting bagi kebaikan
kita sekarang ini, dan agaknya juga bagi kemungkinan dugaan di masa
datang, melebihi dunia Islam. Kedua, adalah bahwa tidak ada bagian di

77 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dunia ini yang dipahami secara sombong, secara sistematis, sekaligus
secara mengenaskan oleh kita, daripada dunia Islam”.(1

Kedokteran Arab & Islam


Ada garis tegas yang membuat kedokteran Arab dan Islam berbeda
secara diametral dengan kedokteran Barat dan Timur, baik
karakteristiknya maupun landasan operasionalnya. Landasan
operasionalnya adalah firman suci Tuhan, Allah Azza wa Jalla, dalam Al-
Qur’an. Tentu saja dengan landasan operasional yang demikian agung,
membuat karakteristik kedokteran Islam menjadi sangat khas .
Karakteristik pertama adalah niatnya ibadah karena Allah. Niat adalah
bagian paling sentral dalam perbuatan seseorang. Nabi Muhammad
Saw bersabda: “Sesungguhnya semua perbuatan manusia itu tergantung
pada niatnya.” Kalau niatnya baik, maka jalannya pasti baik, dan insya
Allah hasilnya juga baik.
Karakteristik kedua adalah tolong-menolong. Allah memerintahkan
umat Islam saling menolong dalam rangka menebar kebajikan kepada
seluruh manusia dalam rangka - untuk - takwa kepada Allah.
“… dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan
janganlah kamu tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan
permusuhan.” (QS. Al-Maaidah {5}: 2).
Sedangkan di ayat lain lebih tegas lagi, Allah berfir man:
“Barangsiapa yang menyelamatkan satu jiwa, maka dia seolah-olah
telah menyelamatkan seluruh manusia di planet bumi.” Tidak peduli
siapa dia, bagaimana status sosialnya, apa agama atau sukunya dan
sebagainya. Menolong jiwa atau nyawa manusia harus tidak boleh
dibatasi oleh sekat-sekat primordial seperti itu.
Karakteristik ketiga adalah goal-nya atau tujuan akhirnya yang
bersifat immaterial dan transenden, yakni mengharap ridha Allah Azza

(1. Dikutip dari Pengantar Prof. Huston Smith untuk Ensiklopedi Islam Ringkas, Cyril Glasse,
terjemahan Ghufron A. Mas’adi. Pen. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Cet. Kedua,
Januari 1999)

78 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com wa Jalla. Memang agak naïf juga –apalagi di jaman kita sekarang ini—
kalau ada orang yang masih mengharapkan tujuan akhir dari usaha
dan kerja kerasnya sesuatu yang tidak konkret. “Ridha” Allah adalah
tujuan yang abstrak dan tidak jelas. Tapi demikianlah umat Islam. Mereka
sejak awal memang diperintahkan untuk mengimani sesuatu yang
“ghaib”, sesuatu yang tidak terindera.
Kemudian karakteristik keempat adalah sangat rasional. Artinya
semua yang dilakukan oleh para dokter Islam adalah hasil belajar dan
bisa dipelajari juga oleh orang lain. Bukan hasil kontemplasi, menyendiri
di dalam kamar, berdoa dan memohon kepada Allah agar dijadikan
dokter. Ini artinya, kedokteran Islam tidak berkaitan dengan dunia mistik.
Oleh karena itu, para tokoh kedokteran Islam tidak per nah
menghubungkan penyakit dengan “roh-roh halus”, “kutukan” atau apa
saja yang di luar akal sehat.
Sedangkan karakteristik kelima dari dokter-dokter Islam adalah
adanya sikap pasrah kepada Allah, setelah usaha mereka yang maksimal.
Bahwa manusia hanya diwajibkan berusaha, sedangkan hasilnya biarlah
Allah yang menentukan, karena Dia Yang Maha Mengetahui kemaslahatan
bagi hamba-hamba-Nya. Bisa jadi manusia menganggap sesuatu itu
baik - karena secara kasat mata memang baik - tapi belum tentu menurut
Allah hal itu baik bagi manusia. Demikian juga sebaliknya. Sesuatu yang
Allah pandang baik, boleh jadi tidak baik dalam penglihatan dan perasaan
manusia. Tapi apa saja yang Allah pilihkan untuk manusia, maka itulah
yang sesungguhnya paling baik bagi manusia. Itulah sikap tawadhu’
para dokter Islam.
Memang belum ada catatan sejarah yang secara tegas menunjuk
dengan pasti siapa pelopor per tama kedokteran Islam, karena
banyaknya ilmuwan yang muncul hampir bersamaan dan semuanya
mempunyai nama besar. Di samping itu, Nabi Muhammad Saw sendiri
juga menggunakan jasa “dokter” untuk menjaga kesehatan atau
mengobati penyakit beliau dan para Sahabatnya. Tentu saja istilah yang
digunakan saat itu adalah “tabib”, untuk menunjuk pada profesi dokter.

79 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Tok oh-T
okoh-T ok
oh-Tok oh KKedokter
okoh edokter an Ar
edokteran Araa b & Islam
Ser ta KKemajuan
emajuan yyang
ang Dica pai
Dicapai
Khazanah kedokteran Islam dan Arab mempunyai nama-nama kondang
yang mumpuni laksana bintang-bintang yang menghiasi langit malam.
Mereka bersinar cemerlang dan melesat jauh membuat terobosan-
terobosan di dunia medis lewat eksperimen dan penelitan laboratorium.
Hasil temuan mereka adalah pondasi bagi ilmu kedokteran modern.
Buku-buku karangan dokter-dokter Islam dan Arab menjadi referensi
mahasiswa-mahasiswa kedokteran dari berbagai belahan dunia,
utamanya Eropa, selama ratusan tahun.
Sebelum dokter-dokter Islam dan Arab tampil, biasanya pasien
diobati berdasarkan penyakit yang tampak saja. Pasien tidak ditanya
riwayat penyakitnya. Tapi ketika dokter-dokter Islam dan Arab mulai
memegang peranan dalam dunia pengobatan, mereka melakukan
sesuatu yang tidak per nah dilakukan oleh dokter-dokter dalam
peradaban manapun. Mereka mendiagnosis penyakit pasien, mencatat
dan mengikuti perkembangan pasien selama dalam perawatan.
Kemajuan dunia kedokteran Islam dan Arab terus mendecakkan
kekaguman. Para dokter Islam dan Arab melakukan uji coba medis
terhadap hewan sebelum melakukan pengobatan pada manusia. Mereka
juga yang pertama kali menggunakan “jarum” suntik dan sistem infus.
Dengan alat-alat kedokteran yang mereka ciptakan, mereka berani
melakukan operasi terhadap pasien yang terlebih dahulu diberi obat
bius. Dan mereka juga yang pertama kali menjahit usus dan kulit manusia
dengan mempergunakan benang yang terbuat dari usus atau selaput
hewan. Bukan itu saja, kondisi psikologis pasien juga menjadi perhatian
mereka.
Penemuan-penemuan para ilmuwan Muslim dan Arab dalam bidang
kedokteran memang sangat luar biasa. Misalnya Ibnu An-Nafis (1210-
1288, ada juga yang mengatakan 1297, wallahu a’lam), yang berhasil
menemukan sistem sirkulasi darah (Pulmonary Circulation). Walaupun

80 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dunia kedokteran mengakui bahwa penemu sirkulasi darah adalah dokter
Inggris, William Harvey (1578-1657).
Berikut ini adalah 3 tokoh kedokteran Islam dan Arab yang namanya
cemerlang dalam dunia kedokteran dunia :

Abu Bakar Ar-Razi


Membincang kedokteran Islam tidak akan sempur na bila tidak
menyebutkan Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi, yang dalam
bahasa Latin namanya menjadi Rhazes atau Razes. Ar-Razi lahir di
Provinsi Rayy, Persia --Iran sekarang-- pada tahun 236 H/850 M dan
wafat tahun 313 H/925 M. Beliau adalah Maha Guru dalam ilmu
kedokteran, bukan hanya bagi dunia Islam, tapi juga bagi benua Eropa.
Buku-buku buah pikirannya yang berbahasa Arab telah menghiasi
perpustakaan fakultas kedokteran universitas-universitas besar di
wilayah kekuasaan Islam dan di Eropa, dan menjadi rujukan wajib
setidaknya sampai awal abad kedelapan belas Masehi. Buku-buku Ar-
Razi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Yunani juga ke dalam
bahasa-bahasa Eropa modern.
Ar-Razi adalah dokter yang gelisah. Dia tidak puas hanya
mempelajari kedokteran Arab-Islam dan Yunani, tapi juga menggali
khazanah pengobatan ketabiban India. Sebelum para mahasiswa dan
dokter di jaman kita menjadikan hewan sebagai “kelinci percobaan”,
Ar-Razi sudah menggunakannya dalam eksperimen-eksperimen yang
dilakukan dilaboratoriumnya. Dia menemukan dan juga menggunakan
usus dan selaput hewan sebagai benang untuk menjahit kulit pasien
pasca operasi.
Dialah yang pertama kali bicara tentang pengaruh psikologis pasien
terhadap penyembuhan. Pengalaman dan ketajaman pikirannya telah
membuat dia berkesimpulan - setelah mengadakan penelitian secara
intens - bahwa penyakit ada yang diturunkan secara genetis. Dia dengan
berani menganjurkan agar para dokter tidak ragu-ragu memotong

81 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com tumor/kanker yang sangat berpontensi menyebar ke seluruh bagian
tubuh, yang akan sangat membahayakan si penderita.
Kecintaannya pada ilmu kedokteran membuat Ar-Razi
menghabiskan seluruh waktunya untuk berkhidmat kepada kemanusiaan
lewat praktik kedokteran. Dialah yang dengan jenial memisahkan antara
kedokteran umum dengan kedokteran anak. Dia dikenal sangat santun,
disiplin, dan taat terhadap ajaran agama. Dia selalu berpesan pada
mahasiswa-mahasiswanya tentang mulianya profesi dokter dan meminta
mereka agar tidak bertoleransi dengan segala bentuk penyimpangan.
Terutama penyimpangan moral. Dia adalah dokter yang filosof.
Kejeniusan Ar-Razi bukan hanya dalam bidang atau ilmu kedokteran
saja. Dia juga merambah ke ilmu kimia dan banyak meramu obat-obatan
untuk membantu penyembuhan pasien-pasiennya. Di samping itu dia
juga mengembangkan ilmu kimia dengan berbagai rumusan ilmiah dan
menjabarkannya dalam banyak buku. Kalau Jabir bin Hayyan, dinobatkan
sebagai Bapak Kimia, maka Ar-Razi layak dinobatkan sebagai pelopor
ilmu kimia modern. Dia banyak mempengaruhi pikiran pakar-pakar kimia
Eropa, seperti Nicholas Flamel dan Paracelsus. Dia juga pakar dalam
pengobatan mata dan dia yang pertama kali menggunakan gypsum
dalam pengobatan patah tulang. Dia menulis buku tentang pengaruh
makanan, baik manfaat maupun bahayanya, bagi kesehatan manusia.
Ar-Razi juga menguasai ilmu astronomi, musik, dan teologi.
Buku-buku ilmiah karangan Ar-Razi banyak sekali (ada yang
menyebutnya lebih dari 200 judul), membahas masalah kedokteran,
kimia dan sebagainya, sayangnya hanya ada beberapa buku yang
berhasil terselamatkan. Di antara bukunya yang paling terkenal adalah
Al-Hawi (Liber Continens), yang merupakan ensiklopedi paling lengkap
tentang ilmu kedokteran Arab, Yunani, dan India. Zigrid Hunke, seorang
orientalis asal Jerman, berkomentar tentang Al-Hawi , bahwa
perpustakaan di fakultas kedokteran di Universitas Paris selama ratusan
tahun tidak mempunyai buku pegangan mahasiswa kecuali Al-Hawi.
Konon, Raja Prancis, Louis IX (1423-1483) memerintahkan para dokter

82 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Perancis untuk menyalin buku itu dengan bayaran yang besar untuk
mengobati keluarga kerajaan, karena buku itu juga membahas soal
penyakit, cara pengobatannya dan obat-obatan.
Fotonya terpampang di Fakultas Kedokteran Unirvesitas Paris. Nama
Ar-Razi juga menjadi salah satu nama tempat pertemuan termegah di
Universitas Brigshtone Amerika.

Ibnu Sina
Abu Ali Al-Husain bin Abdullah bin Sina atau yang lebih dikenal dengan
nama Ibnu Sina, atau orang Barat memanggilnya Avicenna, adalah
ilmuwan yang dianggap sebagai Guru Ketiga, setelah Aristoteles dan
Al-Farabi. Dia juga digelari Amir Ath-Thibba, Pemimpin Para Dokter.
Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 370 H/980 M., di Bukhara, - sekarang
masuk wilayah Uzbekistan - Persia. Dia wafat juga di Persia, tepatnya
di wilayah Hamdzan - Iran sekarang - pada 428 H/1037 M. Penguasa
Hamdan dan Karmansyah, wilayah Irak sekarang, mengangkatnya
sebagai Perdana Mentri di masa kepemimpinan Syamsuddaulah Al-
Buhaini.

Ibnu Sina atau Avicenna (980-037M) yang menjadi Inspirasi Ilmu kedokteran Barat

83 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Ibnu Sina adalah pembelajar sejati dan memang dia hidup dalam
lingkungan keluarga yang sangat mengutamakan ilmu di samping juga
taat beribadah. Sejak usia sepuluh tahun dia sudah hafal Al-Qur’an 30
juz. Ibnu Sina sudah mulai “praktik” sebagai dokter di usia belia, yakni
kurang dari 20 tahun. Bukan itu saja, dia juga seorang faqih (ahli hukum
Islam), matematikus, saintis, dan filosof. Dia menghabiskan malam untuk
membaca banyak literatur dan menulis buku. Dalam praktiknya sebagai
dokter, Ibnu Sina tidak pernah mau menerima bayaran. Karena dia
merasa mendapat amanah dari Allah untuk membantu orang-orang
yang sakit bagaimanapun keadaan ekonomi mereka. Sebaliknya,
tangannya terulur memberikan sedekah untuk kaum dhuafa, termasuk
pasien-pasiennya.
Di samping sebagai dokter, Ibnu Sina juga dikenal sebagai filosof.
Bahkan karya-karya filsafatnya terus mempengaruhi para filosof dan
teologi di Timur dan Barat. Menurut pemikir Islam modern asal Pakistan,
Fazrul Rahman (1919-1988), teolog Kristen abad pertengahan, St.
Thomas Aquinas (wafat 1275) sangat dipengaruhi filsafat Ibnu Sina.
Ibnu Sina adalah dokter pertama yang mengobati pasien dengan
cara menyuntikkan obat ke lapisan bawah kulit. Dia juga penemu alat
bantu pernapasan yang dimasukkan ke dalam kerongkongan. Dia
membuat gambar anatomi organ pernapasan dan menjelaskan semua
fungsinya sama persis dengan yang kita kenal sekarang ini. Mungkin
Ibnu Sina juga yang menguraikan anatomi otak dan mekanisme kerjanya,
syaraf-syarafnya, dan gangguan yang mungkin terjadi. Dia juga
membahas jenis-jenis batuk, TBC dan cara pengobatan dengan detil.
Kepakaran Ibnu Sina dalam ilmu kedokteran sangat luar biasa.
Hampir tidak ada organ tubuh manusia yang tidak dibahasnya. Dia
membahas penyakit kepala, mata, mulut, ginjal, lambung, perut, saluran
kencing, paru-paru dan hati, kemandulan, bahkan bisul, dan borok. Juga
faktor-faktor psikologis yang bisa menyebabkan seseorang sakit, baik
sakit fisik maupun sakit jiwa. Dialah yang menemukan cacing lingkar
(Ancylostoma) dan penyakit kaki gajah (Elephantiasis). Dialah yang

84 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com per tama kali menyatakan dengan tegas bahwa jenis kelamin bayi
ditentukan oleh kromosom laki-laki (bapak). Ibnu Sina juga yang pertama
kali menggunakan obat bius dari bahan herbal terhadap pasien yang
mau dioperasi.
Karya Ibnu Sina yang popular dan sangat monumental adalah Al-
Qanun fith Thib (Canon of Medicine), yaitu sebuah ensiklopedi kedokteran.
Buku ini telah diterjemahkan dalam bahasa Latin dan menjadi rujukan
di Eropa selama ratusan tahun. Ibnu Sina menulis 276 buku, menurut
sejarawan Dr. Abdul Halim Muntashir. Buku lainnya yang sangat terkenal
adalah Asy-Syifa’ (Kitab Penyembuhan). Inilah ensiklopedi yang luar
biasa tentang filsafat, logika, dan sains. Dalam buku ini Ibnu Sina
membahas soal fenomena alam, mulai masalah astronomi, jatuhnya
meteor, terbentuknya awan, kabut, hujan, pelangi dan salju, juga
terbentuknya gunung dan terjadinya gempa bumi. Ibnu Sina melangkah
lebih jauh, dengan membahas kecepatan suara dan cahaya. Dia juga
memaparkan ilmu biologi, tentang tumbuham dan hewan. Juga masalah
hasil tambang dan cara pengolahannya. Penghormatan tertinggi bagi
dokter-dokter Eropa disebut Spirit of Avicennae, Semangat –Roh— Ibnu
Sina. Dan Ibnu Sina dinobatkan sebagai “Bapak Kedokteran Modern”,
karena dialah yang meletakkan pondasi bagi ilmu kedokteran modern.

Abu Al-Qasim Az-Zahrawi


Satu lagi tokoh kedokteran Islam yang telah mengukir prestasi puncak
di dunia ilmu adalah Abu Al-Qasim Khalaf bin Abbas Az-Zahrawi Al-
Anshari, yang di Barat dikenal dengan nama Al-Zahravius atau Abulcasis.
Az-Zahrawi hidup antara tahun 325 – 404 H (937 – 1013 M). Dia lahir di
kota Zahra, dekat Qordova, Spanyol. Sebagaimana Ibnu Sina dan Ar-
Razi, Az-Zahrawi juga mengabdikan dirinya sebagai dokter kepada
masyarakat luas dengan tanpa pamrih. Siapa pun orang sakit yang
datang kepadanya, dilayani dengan tulus ikhlas, karena Allah, tanpa
mengutip bayaran sesen pun. Bahkan untuk penanganan operasi yang
agak besarpun, Az-Zahrawi juga tak mau memungut upah. Baginya,

85 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com mengobati orang sakit adalah bagian dari ibadahnya kepada Allah, yang
telah memberinya - atau tepatnya mengamanahkan - ilmu dan
pengetahuan tentang obat dan pengobatan.
Dr. Zigrid Hunke, dokter asal Jerman, secara jujur mengatakan,
bahwa orang yang pertama kali menemukan cara untuk menghentikan
darah yang keluar dari pembuluh nadi adalah Az-Zahrawi. Sayangnya
semua mahasiswa kedokteran di Eropa selalu menjawab: “Amperoz
Barry, dokter bedah dari Prancis”, setiap kali ditanya siapa orang yang
pertama kali menemukan cara menghentikan darah yang keluar dari
pembuluh nadi.
Dr. La Frank, dokter asal Prancis, terkagum-kagum setelah
membaca buku karya Az-Zahrawi tentang ilmu bedah dan operasi.
Padahal pada jamannya gereja belum mencabut larangan bagi para
dokter mengoperasi pasien. Az-Zahrawi bahkan menemukan atau
membuat sendiri alat-alat untuk operasi. Dia selalu menganjurkan
kepada murid-muridnya agar tidak berhenti berlatih sebelum terjun
langsung mengobati pasien. Dan --mungkin-- dialah dokter pertama
yang mengenakan baju khusus yang terbuat dari besi ketika sedang
bertugas mengoperasi pasien. Dan dia juga yang pertama kali menjahit
bekas operasi dengan dua jarum dan satu benang.
Buku karya Az-Zahrawi yang menjadi rujukan para mahasiswa
kedokteran di Arab dan di Eropa adalah At-Tashrif. Di dalamnya dia
menjelaskan berbagai macam penyakit dan cara penanganannya. Juga
dia melengkapinya dengan gambar alat-alat bedah. Buku ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul “Chirugia” (Ilmu
Bedah), pada abad ketiga belas Masehi. Juga diterjemahkan ke dalam
bahasa Italia pada abad ketiga belas, dalam bahasa Inggris (tahun 1778),
dan dalam bahasa Prancis (tahun 1861).
Az-Zahrawi adalah orang yang pertama kali mengoperasi saluran
kencing dan mengeluarkan batu yang ada di dalamnya. Dia juga yang
pertama kali melakukan operasi Caesar karena letak janin yang tidak
normal. Pada masanya, Az-Zahrawi juga dikenal sebagai pakar farmasi

86 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dan ahli bedah tulang. Dia berhasil mengobati orang yang terkena
keropos tulang belakang. Tapi Presval Boot, dokter ahli bedah asal
Inggris, yang diklaim sebagai penemu cara mengobatinya. Sebuah
pengakuan yang tidak jujur di dunia ilmu.
Masih banyak dokter-dokter Islam dan Arab yang menghiasi
lembaran sejarah ilmu kedokteran dan menyumbangkan karya-karyanya
bagi kemajuan ilmu kedokteran dan pengobatan. Tapi dalam buku ini,
cukuplah kita mengenal 3 orang tokoh yang berada di puncak sejarah
itu. Bagian ini saya tutup dengan pernyataan Imam Asy-Syafi’i: “Sesudah
ilmu untuk membedakan sesuatu yang halal dan haram, saya tidak
mengetahui ilmu yang lebih mulia ketimbang ilmu kedokteran.”
Tahukah anda, bahwa di samping seorang fuqaha (ahli dalam ilmu
fiqih atau hukum syari’at), pendiri mazhab Syafi’i dan pakar bahasa
Arab, Imam Asy-Syafi’i, ternyata juga seorang dokter?
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. (QS. Al-Mujaadalah {58}: 11 )

Rumah Sakit dalam Sejarah Islam


Peradaban Islam terus membumbung tinggi, benar-benar laksana
mercusuar yang menerangi jalan para pemburu pengetahuan. Profesi
dokter sangat dimuliakan, karena dokter dianggap sebagai satu-satunya
sarjana yang ilmunya sangat nyata dan bisa dirasakan secara langsung
oleh masyarakat luas. Para penguasa di negeri-negeri Muslim juga
sangat menyokong perkembang ilmu. Mereka juga membiayai dan
memfasilitasi penelitian-penelitian untuk penemuan-penemuan baru di
bidang medis. Dan salah satu ide paling brilian dari para penguasa
Islam pada abad per tengahan adalah mendirikan rumah sakit bagi
orang-orang sakit.
Rumah sakit per tama - diyakini - didirikan pada masa Dinasti
Ummayyah, oleh Khalifah Al-Walid (705-715). Tapi rumah sakit ini hanya

87 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com khusus untuk merawat orang-orang berpenyakit kusta dan tuna netra
saja. Mirip sebuah karantina bagi para penderita kusta dan tunanetra,
agar mereka tidak berkeliaran di jalan dan para dokter bisa lebih fokus
menangani mereka. Dan pada akhir abad 8 juga berdiri rumah sakit
jiwa (RSJ) di Damaskus. Baru pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, salah
seorang Khalifah dari Dinasti Abbasiyyah, rumah sakit umum didirikan
di akhir abad 9 M di Baghdad. Istilah yang digunakan untuk rumah sakit
adalah “Bimaristan”, yang artinya tempat orang sakit.
Baik Al-Walid maupun Harun Ar-Rasyid membiayai seluruh biaya
operasional rumah sakit. Dokter dan tenaga medis lainnya mendapat
gaji yang besar, yang membuat mereka tidak perlu lagi bekerja di tempat
lain, kecuali untuk mengadakan penelitian ilmiah. Rumah sakit makin
banyak didirikan di daerah-daerah kekuasaan Islam. Bahkan ada rumah
sakit khusus untuk para penderita gangguan jiwa. (Di Indonesia RSJ
pertama didirikan di Bogor tahun 1882, oleh Pemerintah Kolonial Hindia
Belanda)
Para penguasa Muslim sangat memperhatikan persoalan kesehatan
ini. Sehingga hampir di setiap masjid raya selalu didirikan klinik
sederhana untuk melayani jamaah dan masyarakat. Begitu juga rumah
sakit khusus untuk tentara, didirikan dengan fasilitas lengkap dan bisa
berpindah-pindah. Bahkan ada semacam puskesmas keliling untuk
memberikan pelayanan kepada rakyat yang tinggal jauh dari pusat kota,
di gunung atau di desa terpencil.
Seluruh biaya operasional rumah sakit diambil dari baitul maal
(kas negara) dan hasil wakaf kaum Muslimin. Sehingga semua orang
bisa menikmati pelayanan kesehatan tanpa mengeluarkan biaya
sedikitpun. Dokter dan Ilmuwan Muslim terkenal, Abu Bakar Ar-Razi si
penulis buku monumental Al-Hawi, pernah diangkat menjadi Menteri
Kesehatan di masa pemerintahan ‘Adhud Al-Daulah, yang pada tahun
982 mendirikan rumah sakit paling lengkap di Baghdad, dengan beberapa
puluh orang dokter spesialis. Rumah sakit ini direkturnya dirangkap
oleh Ar-Razi. Saat itu para dokter Muslim sudah mengenal yang namanya

88 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com medical record, catatan medis pasien. Dan mereka selalu berkumpul
untuk membicarakan kasus-kasus yang unik dan sulit ditangani.
Di Mesir, tepatnya di Kota Kairo, Dinasti Mamluk juga mendirikan
rumah sakit, dan yang terbesar adalah yang dirikan oleh Manshur
Qala’un pada tahun 1284. Rumah sakit Al-Manshuri adalah rumah sakit
yang paling modern, di samping luas dan mewah, peralatannya sangat
lengkap, terdapat apotek, laboratorium, perpustakaan, taman dan ruang
terbuka hijau untuk pasien, ruang untuk para penunggu pasien, masjid
raya dan gereja. (Perhatikan, betapa penguasa Muslim sangat toleran
terhadap pemeluk agama lain!). Pasien laki-laki dan perempuan dirawat
secara terpisah.
Di dalam Akte Wakaf rumah sakit Al-Manshuri disebutkan bahwa
seluruh pelayanan di rumah sakit ini adalah bukti Kebesaran Allah Yang
Maha Penyayang. Sehingga semua pasien diperlakukan sama, apakah
dia orang kaya atau orang miskin, tua maupun muda, laki-laki dan
perempuan, budak atau orang merdeka, penduduk asli atau orang asing
yang tak dikenal, orang terpandang atau rakyat jelata. Mereka wajib
dirawat sampai sembuh dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh pihak
rumah sakit.
Beberapa negara di dunia juga menerapkan sistem seperti yang
diterapkan oleh penguasa Muslim dalam melayani orang sakit atau
pasien di rumah sakit, yakni membebaskan pasien dari kewajiban
membayar biaya perobatan. Sebaliknya, di sebagian negara kata “rumah
sakit” adalah sebuah mimpi buruk warga negara kelas bawah. Suatu
tempat untuk mempertahankan kehidupan yang dingin dan kaku. Tidak
ada interaksi kemanusiaan yang tidak dihargai dengan uang, seperti
yang dikatakan Michael Moore dalam filmnya, Sicko. Rumah sakit adalah
penguras tabungan yang efektif, yang tidak kenal kompromi.
Di Indonesia sendiri rumah sakit tidak terlalu berbeda dengan mal,
dalam ar tian sama-sama tempat transaksi bisnis. Prinsip ada uang
ada barang sama dengan ada uang ada pelayanan. Kalau tidak ada
uang silahkan lihat-lihat saja, tidak perlu masuk. Setiap warga negara
belum mendapatkan jaminan kesehatan dan pelayanan kesehatan

89 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sebagai bagian dari hak azasinya yang paling mendasar. Yang lebih
ironis adalah kaum dhuafa harus mengukuhkan identitas sosialnya melalui
secarik kertas yang berisi keterangan miskin. Dengan surat atau kartu
keterangan miskin itu, disadari atau tidak, diam-diam kita sedang
melecehkan harga diri seseorang. Kita hinakan dan kita permalukan
dia lebih dahsyat dari kenyataan yang sesungguhnya dia alami. Dia
miskin itu sebuah realitas yang menyakitkan, seharusnya jangan lagi
ditambah dengan “pengukuhan” atas kemiskinannya itu melalui surat
atau keterangan miskin.
Maaf kalau saya memaksa anda mengingat kembali kritik pedas
penyanyi Iwan Fals tentang pelayanan rumah sakit dalam sebuah lagunya.
Dalam lagu berjudul “Ambulance Zig-Zag” itu dikisahkan: Ada seorang
nyonya kaya dibawa memakai ambulance, masuk ke rumah sakit. Para
medis tanpa banyak bertanya langsung menangani si nyonya. Indikasi
status sosial si nyonya tampak dari perhiasan yang dikenakannya.
Makanya dia berhak mendapatkan keistimewaan pelayanan…. Tak lama
berselang, datang lagi pasien. Kali ini diantar helicak, kendaran roda
tiga sejenis bajaj, yang bodi depannya mirip helikopter dengan sopirnya
berada di luar bagian belakang. Sekujur tubuh pasien ini melepuh karena
pangkalan bensin ecerannya meledak. Sayang, karena dia tidak bawa
uang, maka suster cantik yang menyambutnya “terpaksa”
mempersilahkan si pasien menunggu di muka. Si pasien menjerit
kesakitan dan merasa diremehkan, “Hai modar aku, hai modar aku…!”
Tragis sekali. Kondisi sosial itu dikritik Iwan Fals di awal-awal
kemunculan di blantika musik Indonesia. Tapi setelah hampir 30 tahun
berlalu, keadaan seperti itu masih tidak berubah. Masih banyak rumah
sakit yang menolak pasien miskin dengan berbagai alasan….
Pelayanan rumah sakit masih menjadi barang mahal di Indonesia,
adalah kenyataan yang sulit dibantah. Apalagi rumah sakit swasta,
mungkin saja sejak awal pendiriannya memang sudah dimaksudkan
sebagai investasi yang bernilai ekonomi. Walaupun di sisi lain bisa jadi
sangat membantu Pemerintah dalam upaya menyebarluaskan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mahalnya pelayanan rumah

90 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sakit itu terjadi karena belum ada kemauan politik dari Pemerintah
untuk menjadikan kesehatan –dan juga pendidikan - sebagai prioritas
utama yang harus ditangani. Pemerintah kita, juga sebagian kecil “tokoh”
politik, saat ini masih senang-senangnya bermain dengan jargon
demokrasi dan HAM. Karena keasyikan menata sistem politik, sehingga
lupa mengurus rakyat dan negara. Kecuali menjelang pemilihan umum,
di mana rakyat menjadi primadona yang disanjung, diperhatikan dan
“dibela” banyak tokoh politik yang ingin meraih kekuasaan.
Kita kembali ke para penguasa Muslim abad kejayaan Peradaban
Islam. Begitu besarnya perhatian para penguasa Muslim terhadap
kesehatan, sehingga mereka sering mengunjungi rumah sakit,
berbincang dengan pasien untuk memberikan motivasi dan
menyabarkan para pasien dalam menerima cobaan dan musibah. Dan
hampir setiap rumah sakit besar mempunyai sekolah tinggi kedokteran,
yang disebut Kulliyyat Ath-Thibb. (Kata “kulliyyat” diserap oleh bahasa
Latin menjadi “culigat”, dan diinggriskan menjadi “college”). Lembaga
pendidikan tinggi kedokteran sangat ketat dalam memberikan lisensi
kepada calon-calon dokter. Mereka harus menempuh ujian berat sebelum
akhirnya dinyatakan lulus sebagai dokter. Kemudian dokter-dokter muda
ini mengemban tugas melayani masyarakat luas. Mereka digaji oleh
negara, tugas mereka hanya melayani saja. Kalau mereka hendak
mengambil spesialisasi, mereka boleh minta bantuan dana kepada
negara, dalam hal ini khalifah.
Di samping ulama, dokter adalah profesi yang sangat dimuliakan
oleh para penguasa Muslim. Mereka menempati kedudukan yang tinggi
di mata penguasa maupun masyarakat. Rasulullah Saw sendiri
menyatakan bahwa profesi terbaik adalah juru bekam (tabib, atau
dokter). Karena merekalah para pendekar yang berusaha menghalau
dan menghilangkan penyakit dari tubuh pasien. Merekalah orang-orang
yang siap ditemui dan diganggu waktu-waktu istirahatnya demi
kesembuhan pasien. Konon Ibnu Sina menyediakan waktunya 24 jam
untuk mengobati orang sakit. Makanya dia menghabiskan dengan belajar,

91 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com membaca buku-buku kedokteran dan bersiap-siap kalau-kalau ada
orang yang memerlukan keahliannya.
Kesadaran para penguasa Muslim terhadap kesehatan karena
mereka menerjemahkan hadits Nabi Muhammad Saw, bahwa kebersihan
adalah sebagian dari iman dalam bentuk tindakan nyata. Dalam Islam,
kebersihan selalu diser takan dalam ritual ibadah, bahkan sebelum
ibadah itu dilakukan. Misalnya wudhu yang mendahului shalat. Mandi
mendahului pemakaian pakaian ihram, dan sebagainya. Dan yang juga
harus diingat, ayat Al-Qur’an menyatakan dengan tegas bahwa Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat dan selalu membersihkan diri.
Di samping itu banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Saw yang
memotivasi umat Islam untuk menguasai ilmu pengetahuan, termasuk
ilmu kedokteran. Mereka berlomba-lomba mencari kebaikan dan
kemaslahatan ilmu bagi kemanusiaan. Tidak pelak lagi, umat Islamlah
yang telah meninggikan kedudukan ilmu, khususnya ilmu kedokteran.
Dan itu diakui oleh sejarah. Sampai-sampai George Sar ton dalam
bukunya History of Science, menyatakan bahwa sebelum datangnya
Islam, pengobatan lebih bersifat magis ketimbang medis. Tugas umat
(manusia dalam hal pengobatan) telah dipenuhi oleh umat Islam.
Memang harus diakui, sebelum para dokter-dokter Muslim muncul,
dunia pengobatan dikuasai oleh “orang-orang pinter” yang mengobati
pasien dengan mantra dan jampi-jampi. Hanya sebagian kecil tabib
yang mengobati pasien berdasarkan ilmu pengobatan. Proses
pengobatan adalah juga sebuah ritual magis. Pasien diletakkan di tengah
satu tempat, disaksikan dan melibatkan orang banyak. “Orang pinter”
menari, mengucapkan mantra dan membuat gerak-gerakan aneh. Lalu
menyemburkan air atau bunga-bungaan ke tubuh si pasien.
Sungguh proses pengobatan yang tidak sederhana. Berbeda
dengan dokter Muslim yang menyandarkan pengobatan pada analisis
penyakit, tindakan medis, obat-obatan, baru setelah itu menyerahkan
semua urusan kepada Allah. “Makhluk ghaib” yang merasuki orang
sakit dipahami oleh para dokter Muslim sebagai mikroorganisma (virus,

92 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kuman). Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Sina dalam Al-Qanun, juga
oleh Ibnu Khatim pada abad 14 M.
Kiranya patut kita renungkan apa yang dikatakan oleh De Boire
dalam buku Islamic Thought: “Umat Islam telah membuat sains (ilmu
kedokteran) terbebas dari dogma (agama).”
Sebuah pengakuan yang jujur….
Mohonlah kepada Allah ampunan dan kesehatan,
Setelah iman yang kuat, tak ada yang lebih baik bagi seseorang
kecuali kesehatan
(Nabi Muhammad Saw).

Kisah Hikmah
Rida menangis. Hatinya pilu melihat anak pertamanya, Alif yang baru
berusia 7 bulan, tergolek tak berdaya. Alif tak bisa menelan, panas
badannya tinggi. Rida panik. Dia ingin membawa anaknya ke rumah
sakit, tapi tidak punya uang, karena Suaminya tidak punya penghasilan
tetap. Atas inisiatif Ayahnya, akhirnya Rida dan Suaminya membawa Alif
ke rumah sakit. Sayangnya setelah dirawat selama 3 hari di rumah
sakit, kondisi Alif makin memburuk.
Ayah Rida menyarankan agar Alif, cucunya, dibawa pulang kembali.
Biarlah mereka akan mencari pengobatan alternatif saja. Dengan berat
hati, Rida dan Suaminya membawa pulang Alif. Hati mereka bagaikan
hancur melihat buah hati terkasih mereka kondisinya semakin lemah.
Kebetulan mereka bertetangga dengan seorang dokter. Dokter inilah
yang dimintai tolong menangani Alif. Tapi karena kondisi Alif yang sudah
masuk fase kritis, dokter menyarankan agar Alif dirawat di rumah sakit.
rupanya Alif menderita radang tenggorokan, sehingga dia tidak bisa
minum atau menyusu. Di samping itu, suhu badannya juga tidak turun-
turun.
Sekali lagi Alif dibawa ke rumah sakit. Kali ini rumah sakit yang
tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal. Sayangnya sebelum Alif
ditangani, Rida diharuskan membayar uang muka, 10 juta. Jumlah yang

93 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sangat besar bagi keluarga seperti Rida dan Suaminya. Tapi Ayah Rida
tidak kehabisan akal. Demi cucu dia pinjam sana-sini, sampai
terkumpullah uang sebesar 10 juta Rupiah. Maka Alif bisa “masuk” rumah
sakit dan segera dibawa ke ruang ICU. Beberapa jam kemudian, pihak
rumah sakit minta lagi uang 3 juta, untuk membeli obat.
Suasana tegang, emosi tinggi dan perasaan tak berdaya bercampur
menjadi satu melingkupi keluarga Rida. Sementara itu kondisi Alif tidak
semakin membaik. Wajahnya membiru, detak jantungnya semakin
lemah, harapan semakin tipis…. Sebuah keputusan dramatis diambil,
Alif harus dibawa pulang! Pihak rumah sakit tidak mengijinkan Alif pulang,
apalagi bayi mungil itu masih menggunakan selang sebagai alat bantu
pernapasan. Akan sangat berisiko bila bayi itu dibawa pulang, yang
berarti selang itu harus dicabut. Tapi keputusan telah ditetapkan. Apa
pun risikonya, Alif harus dibawa pulang. Pihak rumah sakit meminta
keluarga Rida menandatangani lembar pernyataan bahwa mereka akan
menanggung semua risiko yang timbul atas keputusan mereka.
Dalam perjalanan pulang, tidak ada tanda-tanda kehidupan pada
diri Alif. Selesai sudah upaya mereka mempertahankan “hidup” Alif.
Maka kabarpun disampaikan oleh Ayah Rida kepada keluarga dan
kerabatnya di rumah agar mempersiapkan segala sesuatu berkenaan
dengan meninggalnya Alif. Tapi entah mengapa, Rida yakin buah hatinya
masih hidup. Rida menangis, menjeritkan kegalauan hatinya kepada
Allah. Memohon pertolongan dan belas kasih-Nya.
Bendera kuning telah dipasang di beberapa sudut gang, bahkan
lubang makam juga sudah digali di pemakaman keluarga Ayah Rida
buat jasad Alif. “Jenazah” Alif disambut dengan isak tangis. Sampai ada
seseorang datang dan memeriksa keadaan Alif. Orang itu bilang, Alif
masih hidup. Itu juga yang diyakini oleh Rida. Orang itu minta segelas
air putih, kemudian dia bacakan doa. Kemudian diusapkan air itu sedikit
ke mata Alif dan diminumkan. Tidak lama kemudian, tangan Alif
bergerak… Sesaat kemudian, datang 2 orang Kyai dan membacakan
doa bagi Alif. Keajaiban terjadi atas ijin Allah.…
Alhamdulillah, sekarang Alif semakin sehat.

94 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB TIG A:
TIGA:
SAKIT DAN IKHTIAR
DAN

95 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Bagaimana Islam
Memandang Sakit dan PPen
en
enyy akit?

Islam adalah agama yang syamil , komprehensif, lengkap, dan


menyeluruh. Tidak ada aspek atau bidang kehidupan yang tidak disentuh
oleh Islam, tidak hanya dalam aspek spiritual saja. Sosial, politik, ekonomi,
budaya dan sains, semua dirangkul oleh Islam. Setidak-tidaknya Islam
meletakkan dasar-dasar pijakan bagi semua bidang kehidupan. Sehingga
tidak heran kalau umat Islam selalu bisa menemukan dalil untuk semua
urusan dunia, baik dari teks-teks Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi
Muhammad Saw.
Begitu juga dalam persoalan sakit atau penyakit. Islam mempunyai
pandangan yang khas dalam masalah ini. Secara umum, menurut Ibnu
Qayyim –semoga Allah merahmatinya— penyakit itu terbagi dua, yaitu
penyakit batin (hati, jiwa) dan penyakit jasmani. Dengan demikian cara
pengobatannya juga dengan dua cara, pengobatan batin dan pengobatan
jasmani. Berikut ini saya coba uraikan sedikit, bagaimana Islam
memandang sakit dan penyakit.

Sakit Dan PPenen


enyy akit
Se ba
bagg ai Akiba
Seba Akibatt Ga
Gayy a Dan PPola
ola Hidup

Sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, yakni dengan


adanya akal untuk berpikir, manusia diberikan kebebasan memilih.
Karena akal sangat bisa diandalkan untuk menjadi alat ukur, apakah
pilihan hidup seseorang itu baik atau buruk. Sayangnya manusia sering
berani mengambil risiko. Meskipun sudah tahu sesuatu itu tidak baik
dan akan mendatangkan celaka, tapi tetap disentuh juga. Contoh yang
paling mudah misalnya, kita tahu narkoba itu --apa pun jenisnya--
sangat membahayakan, tapi sebagian dari kita malah menjadikan
narkoba sebagai “makanan” sehari-hari. Demikin juga untuk kasus-
kasus yang lain.

96 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Bagi mereka yang tinggal dan bekerja di kota-kota besar, seperti
Jakar ta, Surabaya, Bandung dan sebagainya, memang banyak sekali
menerima tawaran kesenangan. Ini berbanding lurus dengan tingkat
kesibukan dan tekanan yang mereka hadapi. Persaingan hidup yang
begitu dahsyat dan ketat membuat mereka harus siap terlempar dari
orbit hidup yang “normal”. Mereka nyaris menjadi mesin pencetak uang
yang tak berjiwa, yang bekerja atau memburu karir tanpa kenal waktu.
Akhirnya untuk menghilangkan kepenatan, kesuntukan dan keluar dari
rutinitas keseharian, mereka mencari berbagai kesenangan. Aktivitas
mereka di luar jam kerja inilah yang melahirkan pola dan gaya hidup
serta menjadi tren di kalangan kelas menengah-atas perkotaan.
Gaya atau pola hidup yang tidak normal ini biasanya berkenaan
dengan soal makanan dan penggunaan waktu. Ketika kita –merasa—
sehat, terkadang kita makan dan minum apa saja, tidak peduli itu
makanan dan minuman yang membahayakan bagi kesehatan. Kita juga
seenaknya saja “mengatur” waktu. Sehingga kita bisa menghabiskan
waktu di kantor atau di tempat kerja lebih banyak daripada di rumah.
Pergi pagi, pulang hampir pagi lagi. Terkadang setelah lelah bekerja,
kita tidak langsung pulang ke rumah, melainkan mengusir kelelahan
dengan dugem, clubbing di lantai-lantai diskotek atau sekedar kencan
di pub. Yang lain asyik begadang untuk melakukan aktivitas yang tidak
berarti dan sia-sia, main karambol atau membanting kartu gaplek,
misalnya. Lain halnya kalau kita begadang, menghabiskan malam,
dengan aktivitas yang positif. Atau bersimpuh di atas sajadah, taqarub,
mendekatkan diri kepada Allah, dalam kesunyian malam di saat orang
terlelap dalam buaian mimpi.
Allah Swt. berfirman: “Dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah {2}: 195).
Jadi, kalau gaya dan pola hidup kita setiap hari seper ti itu,
sesungguhnya kita sedang mengundang penyakit ke dalam tubuh kita.
Kita sedang menjerumuskan diri sendiri ke dalam “kebinasaan”. Dengan
kata lain, wajar saja kita sakit karena gaya hidup kita amburadul dan

97 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com semaunya. Wajar kalau kita menderita suatu penyakit karena pola hidup
kita memang tidak sehat. Yang tidak wajar adalah ketika kita menisbatkan
derita sakit kita itu sebagai “takdir” dari Allah. Padahal ada begitu banyak
pilihan kebaikan yang Allah berikan, sayangnya kita memilih yang tidak
baik.

Sakit Dan PPen


en
enyy akit
Sebagai Musibah

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengharapkan sakit atau
terkena suatu penyakit. Sebisa mungkin penyakit harus dihindari jauh-
jauh. Untuk itu, Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan program
imunisasi dini untuk balita. Tentu saja ini adalah bagian dari upaya
untuk mencegah kemungkinan seorang bayi terkena suatu penyakit
(Walaupun ada juga yang mengatakan bayi itu tidak perlu diimunisasi
karena sudah mempunyai sistem imun sendiri). Dan sebagian dari kita
juga berusaha menjaga kesehatan tubuh dan menghindari penyakit
dengan selalu berolah raga. Bagi mereka yang mempunyai uang lebih,
menjadi anggota klub-klub fitness, yang sekarang banyak menjamur,
adalah pilihan tepat. Sedang yang lain merasa cukup puas hanya dengan
mengkonsumsi suplement agar selalu tampil bugar.
Orang-orang yang dengan sadar menjaga pola dan gaya hidup,
aktivitas dan makanannya, agar tetap bisa tampil prima, adalah mereka
yang mengerti betul arti penting kesehatan. Mereka rela menghabiskan
banyak uang untuk menjaga kesehatan. Juga selalu meluangkan waktu
untuk berolah raga. Tapi kalau semua upaya pencegahan telah dilakukan,
ternyata penyakit datang juga, itu musibah namanya. Atau bisa juga
seseorang yang hari ini sehat dan segar-bugar, besok pagi menderita
luka parah karena mengalami kecelakaan. Kalau sudah begitu, tidak
ada yang bisa kita lakukan kecuali tawakal, berserah diri kepada Allah
setelah semua upaya pengobatan dan penyembuhan dilakukan.

98 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Musibah terkadang datang tanpa “salam”. Dia muncul begitu saja,
tiba-tiba dan tanpa diundang. Musibah juga sering hadir tanpa bisa kita
prediksi sebelumnya. Sangat wajar kalau kita sering tidak siap
menyambutnya. Bagi kita, kaum Muslimin, dalam menerima musibah
harus selalu dengan pikiran positif. Kita menganggap bahwa musibah
adalah bentuk lain dari “Kasih Sayang” Allah Azza wa Jalla. Hanya saja
perlu kearifan dalam memahaminya. (Insya Allah akan saya uraikan
setelah ini).

Sakit dan PPen


en
enyy akit
Sebagai Cobaan Atau Ujian

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur’an: “… Kami akan menguji


kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (Al-Anbiyaa
{21}: 35).
Mungkin kita masih ingat kisah Nabi Allah, Ayub as. Bagaimana
Nabi, yang juga pengusaha itu, diberi cobaan dan ujian dengan penyakit
yang sangat memalukan sekaligus menjijikan, yaitu penyakit kulit. Seluruh
tubuh Nabi Ayub as., kecuali wajah, konon tiba-tiba “korengan”,
mengeluarkan nanah dan berbau busuk, padahal sebelumnya beliau
adalah seorang laki-laki tampan yang sehat dan gagah. Tapi tak sekalipun
Nabi Ayub as. mengeluh atas semua yang menimpanya. Tentu saja
saya tidak bermaksud membandingkan “kualitas ruhani” seorang nabi
dengan kita yang hanya manusia biasa. Saya hanya ingin mengatakan,
bahwa menghadapi sakit atau penyakit memang seharusnya tidak
dengan mengeluh. Karena keluhan sangat berpotensi melemahkan
semangat kita untuk sembuh.
Di sekitar kita juga banyak orang yang, meskipun didera oleh
penyakit, tapi mereka tetap bersabar. Mereka meyakini bahwa kalau
Allah menguji hamba-Nya, pastilah adalah maksud yang baik di sana.
Meskipun hal “yang baik” itu tersembunyi dan tidak bisa langsung

99 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com diketahui. Pasti ada hikmah yang luar biasa di balik semua yang Allah
tetapkan. Dan tidak mungkin Allah menguji seorang hamba kalau hamba
itu tidak kuat menanggungnya. Lalu bagaimana dengan orang-orang
yang bunuh diri karena “tak kuat” menanggung beratnya beban hidup?
Sesungguhnya mereka bukan tidak kuat, melainkan tidak sabar
dan putus asa dalam menerima dan menyikapi penderitaan. Tidak sedikit
orang yang didera dengan penderitaan dan kesusahan hidup yang terus-
menerus dan tak putus-putus, tapi mereka tetap tegar dan akhirnya
keluar sebagai pemenang. Dan banyak pula orang-orang yang kembali
sehat padahal sebelumnya mereka divonis “mati” oleh dokter.
Orang yang Allah uji mereka dengan sakit atau penyakit, dan mereka
tetap tabah seraya terus melakukan berbagai upaya penyembuhan,
akan diangkat derajatnya oleh Allah. Mereka yakin, cobaan atau ujian
pasti ada batas akhirnya. Mereka juga senantiasa berbaik sangka kepada
Allah, dan hanya mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah,
dan kepada-Nya pula kami akan kembali.”
Mereka mengembalikan semua kepada Allah, karena hanya Allah
yang Maha Mengetahui. Mereka inilah yang akan mendapatkan
kehormatan dan rahmat dari Allah. Mereka yakin Allah sedang menguji
kesabaran mereka dengan penyakit itu.

Sakit dan PPen en


enyy akit
Se ba
bagg ai Te gur
Seba an Allah
guran

Ketika sedang sehat, terkadang kita sering berbuat semaunya. Kita forsir
tenaga, bekerja tak kenal lelah, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Kita
habis-habisan mengejar dunia, yang sesungguhnya akan kita tinggalkan.
Waktu yang 24 jam sehari seperti tidak cukup untuk mengakomodasi
semua aktivitas harian kita. Padahal Nabi Muhammad Saw mengatakan
bahwa tubuh kita juga mempunyai hak untuk beristirahat. Mata kita,
misalnya tidak boleh dipaksa “bekerja” seharian tanpa berhenti. Padahal
dia juga mempunyai hak untuk tidur barang sejenak. Tulang-tulang

100 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kita, perlu juga diluruskan di tempat tidur agar bisa bertugas lagi dengan
baik. Begitu indah tuntunan Nabi Saw. Beliau menginginkan agar
umatnya hidup seimbang. Sehingga tidak ada bagian kecilpun dari tubuh
kita yang “dizalimi” karena tidak ditunaikan hak-haknya. Ketika akhirnya
kita tumbang dan tergolek sakit, barulah terasa betapa mahal dan
berharganya sehat.
Kalau kita mengalami keadaan seperti itu, hal pertama yang harus
kita lakukan adalah bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla. Bisa jadi
sakit yang kita derita merupakan “teguran” halus dari Allah agar kita
kembali menjalani aktivitas keseharian secara wajar dan tidak
berlebihan. Dengan diberi teguran berupa sakit, kita jadi sadar bahwa
ada hak-hak tubuh kita yang tidak kita tunaikan sebagaimana mestinya.
Sekiranya Allah tidak memberi sakit, tentu kita akan terus bekerja tak
kenal waktu. Dan tentu saja kemungkinan kita mengidap penyakit yang
lebih parah akan sangat besar.
Oleh karena itu, yang paling baik adalah hidup seperti yang dijalani
Rasulullah Saw. Beliau berpuasa, tapi beliau juga berbuka, makan dan
minum untuk menjaga kesehatan tubuh. Beliau beribadah, berdakwah,
dan bekerja, tapi beliau juga tidur untuk beristirahat agar tubuh beliau
bisa segar kembali. Beliau sibuk luar biasa, tapi beliau masih
meluangkan waktu untuk bercengkrama dan bercanda dengan istri-
istri, anak-menantu, dan cucu beliau.

Sakit dan PPen


en
enyy akit
Sebagai Azab atau Hukuman Allah

Salah satu nama Allah dalam al-asma al-husna adalah “Adh-Dhaarr”,


Yang Maha Memberi Penderitaan. Apakah ini artinya Allah kejam dan
jahat? Jawabannya bisa saja “ya”, bagi mereka yang berpikiran sempit.
Yang hanya melihat “hasil akhir” sebuah kejadian tanpa merunut pada
prosesnya, juga latar belakangnya.

101 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Tapi bagi orang-orang yang beriman, asma Allah “Adh-Dhaarr”
diyakini sebagai sifat Maha Kuasa Mutlak Allah, dan Allah juga Maha
Berkehendak. Apa saja yang Allah inginkan terjadi, pasti terjadi. Sebab
bila Allah menghendaki sesuatu cukup hanya dengan mengatakan,
“Jadilah!”, maka terjadilah apa yang diinginkan Allah itu. Karena Allah
adalah Pembuat Peraturan, maka Allah juga berhak menghukum hamba-
hamba yang melanggar peraturan yang dibuat-Nya.
Sebuah negara membuat undang-undang dan peraturan untuk
warganya, segenap aparatur negara itu difungsikan sebagai pelaksana
atau pengawasnya. Kalau ada seorang warga negara yang melanggar
peraturan, maka aparat negara berhak memberinya sanksi dan
hukuman. Dijatuhinya hukuman kepada seorang warga negara bukanlah
bentuk kekejaman dari negara itu, melainkan demi kebaikan warga
negara yang terhukum itu sendiri. Demikian juga Allah. Bukankah Allah
Tuhan alam semesta? Dia berhak berbuat apa saja sekehendak-Nya,
termasuk memberikan hukuman kepada hamba-hamba-Nya yang
melampaui batas dalam berprilaku.
Seorang hamba yang sudah terlalu jauh atau melampaui batas
dalam berbuat kerusakan pada tubuhnya, misalnya pecandu narkoba
kelas berat, maka wajar saja kalau Allah menghukumnya. Sebab
sesungguhnya tubuh kita ini hakekatnya adalah pinjaman dari Allah.
Status tubuh kita hanya, HGP atau “Hak Guna Pakai” saja. Kita bukan
pemilik sebenarnya. Allah-lah pemiliknya. Sudah pada tempatnya kalau
kita menjaga apa yang kita pinjam dari pemiliknya. Bahkan hidup kita
pun sebenarnya titipan juga. Manusia diberi amanah untuk menjaga
hidupnya, agar hidupnya berjalan harmonis bersama makhluk Allah
yang lain. Oleh karena itu, nanti –di yaumil mahsyar— Allah meminta
pertanggungjawaban kita atas apa yang telah kita lakukan semasa hidup
di dunia.
Kalau kita mengabaikan tubuh dan hidup kita atau
memperlakukannya dengan semena-mena, bisa saja Allah menghukum
kita dengan sakit atau penyakit. Tujuannya bukan lain agar kita sadar
dan kembali merawat serta menjaga tubuh kita.

102 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sakit dan PPenen
enyy akit
Se ba
bagg ai PPengha
Seba engha pus Dosa
enghapus

Nabi Saw bersabda: “Tidak ada seorang Muslim pun yang ditimpa
gangguan semacam ter tusuk duri atau yang lebih berat darinya,
melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya
serta digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan
daun-daunnya.” (HR. Muttafuq ‘alaih).
Jadi, seseorang yang menderita suatu penyakit, sesungguhnya dia
“dihibur” dengan kabar gembira bahwa penyakit yang dideritanya itu
adalah kafarat atas dosa-dosa yang telah dilakukannya. Penyakitnya
adalah penebus –dan bahkan penghapus— dosa-dosanya. Betapa
banyak maksiat yang telah kita lakukan, baik yang sengaja, yang khilaf
maupun yang tidak sengaja. Setiap saat kita, mungkin saja tanpa kita
sadari, melakukan apa yang dilarang oleh Allah yang masuk kategori
maksiat.
Rasulullah Saw mengatakan, bila seorang Muslim kakinya tertusuk
duri, bisa saja itu karena kaki si Muslim tadi sering melangkah ke tempat-
tempat yang diharamkan agama. Atau kakinya pernah melakukan
gerakan tidak terpuji, misalnya menendang orang miskin. Bila Allah
berkehendak menghapuskan dosa si Muslim itu, maka Allah
“mengganggunya” dengan tusukan duri di kakinya. Ini dimaksudkan
agar si Muslim itu segera introspeksi diri. Dengan begitu dia akan segera
menyadari kekeliruannya dan kembali ke jalan yang benar. Jalan yang
Allah ridhai.
Betapa seorang Muslim diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw untuk
senantiasa berbaik sangka kepada Allah Azza wa Jalla dalam segala
keadaan. Karena kita tidak pernah mengetahui, apa sebenarnya yang
ingin “dikatakan” Allah kepada kita lewat sakit itu. Tapi kita harus yakin
bahwa setiap yang dipilihkan Allah kepada kita, maka itulah yang terbaik.
Sebab Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Bisa saja Allah “rindu”
pada rintihan batin kita, karena kita telah lama melupakan-Nya. Kita

103 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com tidak pernah lagi menyebut-nyebut asma-Nya, karena dilalaikan dan
ditenggelamkan oleh kenikmatan dunia. Kita sibuk mencari har ta
kekayaan yang tidak mungkin kita bawa ke liang kubur kalau tak
diamalkan.
Pada saat kita sudah terlalu asyik dengan urusan kita dan
melupakan Allah, maka Allah menegur kita dengan penyakit. Allah ingin
mengembalikan kita pada fitrah kita yang suci sebagai hamba Allah.
Bukan hamba dunia. Bukan hamba har ta, pangkat, jabatan, dan
sebagainya.

Sakit dan PPen


en
enyy akit Se ba
bagg ai
Seba
Sarana Menaikkan Derajat Kemuliaan

Seringkali kita menyikapi sakit atau suatu penyakit yang kita derita
dengan sikap pesimis dan fatalis. Pikiran kita hanya terfokus pada
penyakit itu saja, sehingga tidak bisa “berimprovisasi” ke sudut yang
lain. Kalau kita menderita sakit, itu memang takdir dari Allah. Tapi siapa
tahu dengan sakit itu Allah berkehendak memuliakan kita. Allah ingin
kualitas atau maqam kita naik ke tingkat yang lebih tinggi. Bukankah
waktu sekolah dulu, kita selalu menghadapi ujian sebelum kenaikan
kelas? Seorang karateka harus mengikuti ujian berkali-kali sebelum
akhirnya dia berhak mengenakan sabuk berwarna hitam. Begitu juga
Allah. Bila Allah menghendaki derajat kita naik, maka Dia menguji kita
dengan berbagai musibah, termasuk dengan penyakit. “Barangsiapa
yang dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya, maka ia akan diberi cobaan
(oleh Allah Azza wa Jalla).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, bila kita menderita suatu penyakit, selain ber usaha
menyembuhkannya, kita juga wajib berbaik sangka kepada Allah. Kita
wajib terus bersyukur dan mengingat-Nya. Juga berdoa memohon yang
terbaik dari-Nya. Mudah-mudahan dengan penyakit itu Allah berkenan
memberikan kebaikan kepada kita dan memuliakan kita. Adapun apa
bentuk kebaikan dan kemuliaan itu, biarlah Allah sendiri yang tahu, tapi
pastilah kita bisa merasakannya.

104 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Orang yang senantiasa bersabar terhadap penyakit yang dideritanya
sehingga dia tidak bisa melakukan aktivitas rutinnya yang baik, maka
Allah Azza wa Jalla tetap akan mencatat pahalanya seperti kalau dia
melakukannya di kala sehat, meskipun dia hanya tergolek di tempat
tidur.
Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah Azza wa Jalla memberi “instruksi”
kepada para malaikat pencatat amal kebaikan: “Bila Aku menguji salah
seorang hamba-Ku yang beriman, lalu dia memuji-Ku atas ujian itu,
maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan
kepadanya (ketika dikerjakannya saat dia sehat).” (HR. Ahmad dan
Thabrani).
Subhanallah…. Betapa Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Dalam
setiap keadaan orang-orang beriman mendapatkan limpahan kebaikan
dari Allah Azza wa Jalla. Sungguh, tidak ada akhlak yang lebih terpuji
dari seorang hamba kepada Tuhannya, kecuali bersyukur atas semua
nikmat yang telah diterimanya.

Sakit dan PPen


en
enyy akit
Se ba
bagg ai Bentuk KKasih
Seba asih Sa
Sayy ang Allah

Sifat Allah yang paling sering diucapkan oleh Kaum Muslimin adalah Ar-
Rahman dan Ar-Rahim, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kedua sifat itu selalu diucapkan setiap kali seorang Muslim memulai
aktivitas positif, juga dalam shalat dan ritual lainnya. Karena memang
demikianlah yang dicontohkan Nabi Saw. Segala kemampuan yang kita
miliki dan segala sesuatu yang terjadi, yang tanpa kita sadari adalah
bentuk kasih sayang Allah. Namun, sering kali Allah mempunyai “bahasa”
sendiri untuk menampilkan kasih sayang-Nya itu. Tidak semua orang
bisa memahami hal ini, kecuali dengan iman. Itulah sebabnya akhlak
dan perilaku orang-orang yang beriman mendapat pujian dari Nabi
Muhammad Saw, beliau bersabda: “Sikap seorang mukmin itu sangat
mengagumkan, bila mendapat kesusahan hidup mereka bersabar, dan
bila menerima kenikmatan maka mereka bersyukur.”

105 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Seorang mukmin selalu yakin bahwa setiap apa pun yang dia rasa
dan alami adalah atas kehendak Allah. Dan tentu saja ada hikmah yang
tersembunyi di baliknya. Kalau dia ditimpa oleh suatu kemalangan, maka
dia bersabar dan terus meningkatkan kesabarannya. Dia tidak mengeluh
kecuali dia memohon pertolongan yang paling baik kepada Allah. Dia
tidak “mengumumkan” kesusahan hidupnya kepada khalayak dan tidak
meminta-minta. Dia hanya menghiba-hiba kepada Allah, sehingga tidak
ada orang yang tahu kalau dia sedang susah. Tapi sebaliknya, bila dia
dianugerahi kenikmatan atau kebahagiaan, maka dia bersyukur dan
terus meningkatkan kualitas syukurnya dengan mendistribusikan
kenikmatan itu kepada orang lain melalui, zakat, infaq atau sedekah.
Agar orang lain juga bisa ikut merasakan kenikmatan seperti yang dia
rasakan.
Seorang mukmin dapat merasakan kasih sayang Allah Azza wa
Jalla bahkan ketika dia menderita suatu penyakit dan tak berdaya di
tempat tidur atau di rumah sakit. Dia sangat legowo dan besar jiwa
dalam menerima cobaan berupa penyakit. Cintanya kepada Allah,
Tuhannya, semakin meningkat justru pada saat-saat dia sakit. Karena
dia yakin, Allah sangat mencintainya. “Sesungguhnya bila Allah mencintai
suatu kaum, maka Allah menimpakan cobaan kepada kaum itu.” (HR.
Bukhari).
Sebuah analogi sederhana, seorang karyawan akan sangat senang
bisa dekat dengan pimpinannya, atau pemilik perusahaan. Kedekatannya
dengan pimpinan tentu akan membuahkan banyak keuntungan : gaji,
pangkat, fasilitas, dan kemudahan-kemudahan lainnya. Dan semua
karyawan pasti berusaha bisa dekat dengan sang pimpinan, tidak jarang
ada yang rela bersusah-susah melayani dan menyenangkan sang
majikan demi mendapat perhatiannya. Tapi, tidak demikian dengan Allah
Azza wa Jalla, Zat Yang Maha segalanya ini justru memaksa manusia
untuk dekat dengan-Nya. Dia tidak kehilangan apa-apa seandainya
seluruh umat manusia di dunia ini tidak mengakui dan tidak menyembah-
Nya. Salah satu bentuk pemaksaan-Nya itu adalah dengan menurunkan
musibah, misalnya melalui sakit. Dengan musibah orang yang lalai akan

106 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com ingat kembali pada Allah dan berusaha mendekat, sedang mereka yang
taat akan semakin dekat.
Konon, satu-satunya manusia yang tidak pernah menderita atau
mengalami sakit adalah Fir’aun, Raja Mesir. Tapi itu juga yang membuat
dia sombong, takabur, dan bangga diri. Hatinya menjadi keras melebihi
batu. Dia tidak saja ingkar pada Allah, Tuhan yang telah menciptakannya,
tapi juga berkonfrontasi dengan-Nya secara terang-terangan dengan
cara mengangkat dirinya sebagai tuhan. Tapi lihatlah… bagaimana
kesudahan orang-orang yang ingkar kepada Allah!
Mudah saja bagi Allah untuk menghancurkan hamba-Nya, meskipun
si hamba mengaku sebagai raja diraja dan penguasa jagad raya, yang
memberi makan dan minum, yang menghidupkan dan mematikan, yang
membuat peraturan dan undang-undang. Orang sedigdaya Fir’aun, Allah
hinakan dengan mati tenggelam bersama bala tentaranya di lautan.
Kemudian Allah berkenan melemparkan jasadnya ke daratan untuk
menjadi pelajaran berharga bagi generasi yang datang kemudian.
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, dan
sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan
Kami.” (QS. Yunus {10}: 92).

Mumi Ramses II, diyakini Fir’aun


yang melawan Musa as.

107 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Fir’aun bukan satu-satunya orang sakit jiwa yang Allah hinakan.
Ada Raja Namruz (Nimrod), yang mengaku sebagai Tuhan tapi dihinakan
kematiannya hanya dengan seekor nyamuk. Qarun, konglomerat di
jaman Nabi Musa as., yang ditimbun ke dalam tanah bersama seluruh
hartanya, sehingga menjadi legenda harta karun. Ada Abu Lahab, Paman
Rasulullah Saw yang sombong dan angkuh, yang menolak dengan keras
dakwah Kemenakannya. Dialah orang yang jelas-jelas oleh Allah diancam
dengan api neraka bahkan ketika dia masih hidup…. Jadi, wajarlah
bila Nabi Muhammad Saw memuji akhlak orang-orang beriman, karena
memang akhlak mereka sangat luar biasa. Sekali lagi, Rasulullah Saw
bersabda: “Sikap seorang mukmin itu sangat mengagumkan, bila
mendapat kesusahan hidup mereka bersabar, dan bila menerima
kenikmatan maka mereka bersyukur.”

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka


dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami sudah beriman’,
sedang mereka tidak diuji lagi?
(QS. Al-Ankabuut {29}: 2).

Sebuah Renungan
Pada hari Kiamat atau di Pengadilan Mahsyar, terjadi dialog yang
menarik antara Allah dengan manusia, keturunan anak-cucu Adam.
Dialog yang diabadikan dalam sebuah hadits Qudsi ini saya susun
sedemikian rupa hanya untuk memudahkan pemahaman saja, tanpa
maksud yang lain. Semoga pembaca tidak salah paham. Begini dialog
itu:
Allah: “Wahai anak Adam, Aku sakit, mengapa engkau tidak menjenguk-
Ku?”. Anak Adam: “Bagaimana kami menjenguk Engkau, ya Allah,
padahal Engkau adalah Rabb (Tuhan) semesta alam?”. Allah: “Apakah
engkau tidak mengerti bahwa si Fulan, hamba-Ku, sakit dan engkau

108 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com tidak menjenguknya? Apakah engkau tidak mengerti, bahwa seandainya
engkau menjenguknya, niscaya engkau akan mendapati Aku padanya?”.
Bagaimana mungkin Allah Azza wa Jalla, Tuhan alam semesta,
menderita sakit? Ini tentu saja sangat mustahil terjadi. Tapi begitulah
Allah. Membuat ilustrasi yang menohok kesadaran kemanusiaan kita.
Sesungguhnya Allah ingin mengatakan: “Wahai manusia, janganlah kalian
tidak peduli pada tetangga atau saudara kalian! Ulurkan tangan kalian,
dan tolonglah saudara-saudara kalian yang sedang sakit!”
Tapi terkadang kita tidak mengerti juga dengan kenyataan yang
sangat jelas di hadapan kita. Kalau mendengar tetangga atau saudara
sakit, kita merasa tidak mempunyai kewajiban untuk menjenguk, apalagi
menolong. Karena toh mereka mempunyai keluarga. Kita sering lupa,
jangan-jangan Allah menitipkan kekayaan kepada kita dan memberi
kesempatan memiliki rumah di suatu tempat, sebenarnya agar kita
mendistribusikan rejeki yang Allah titipkan untuk masyarakat sekitar
kita. Agar kita menjadi manfaat bagi orang-orang di lingkungan kita,
bukan untuk kita nikmati sendiri.
Sayangnya seringkali kita mengulurkan tangan setelah orang-orang
yang membutuhkan berteriak minta tolong. Padahal mungkin saja ada
orang-orang miskin yang sangat menjaga kehormatan dan harga dirinya,
sehingga mereka malu meminta tolong.
Apakah hati kita tidak juga terbuka dengan ilustrasi dialog di atas?

Catatan:
Hadits Qudsi di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shahih-
nya. Hadits Qudsi adalah firman Allah yang “redaksinya”, atau susunan
kata-katanya berasal dari Nabi Muhammad Saw. Sehingga hadits Qudsi
tidak dianggap sebagai ayat Al-Qur’an, tapi juga tidak dimasukkan ke
dalam kumpulan hadits Nabi Saw, yang memang berisi kata-kata atau
perbuatan Nabi Saw. Hadits Qudsi biasanya dikumpulkan dalam sebuah
kitab khusus, yaitu kitab kumpulan hadits Qudsi.

109 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Hikmah Sakit
Kita meyakini bahwa setiap peristiwa yang kita alami, pasti ada hikmah
yang bisa kita petik di baliknya. Apakah hikmah itu kasat mata, sehingga
kita langsung bisa menangkap maknanya. Atau dia tersembunyi dan
harus digali dengan potensi kejernihan ruhiah kita. Apalagi seorang
Muslim, selalu menyikapi apa saja yang terjadi pada dirinya dengan
sikap positif. Dia juga lapang hati dan berusaha berpikiran jernih. Ini
karena dia selalu dituntut untuk berbaik sangka pada Allah Azza wa
Jalla. Bukankah seorang Muslim selalu berkomitmen bahwa seluruh
aspek kehidupannya (aktivitas duniawi dan ibadah ukhrawinya), juga
matinya hanya karena Allah semata? Ikrar itu dia ucapkan saat membaca
doa iftitah setelah takbiratul ihram dalam shalat.
Sakit, di atas segalanya, adalah juga takdir Allah, di samping --bisa
jadi-- karena ulah kita sendiri. Kendati demikian, kita tetap bisa
mengambil manfaat atau hikmah dari sakit itu. Setidaknya ada tiga
hikmah sakit bagi orang-orang yang beriman, yakni:
a . Kesempatan istirahat bagi tubuh
Ketika sakit adalah saat yang paling tepat untuk mengistirahatkan
tubuh. Selama sehat, barangkali kita terlalu abai terhadap
“permintaan” tubuh kita agar memberinya waktu barang sejenak
untuk beristirahat. Kalau tidak sakit, kita akan terus bekerja tak
kenal waktu tak kenal lelah. Pergi kerja sebelum matahari terbit
dan pulang setelah matahari tenggelam. Rumah hanya jadi tempat
tidur dan ganti pakaian saja. Sabda Nabi Muhammad Saw, “Tubuhmu
mempunyai hak atas dirimu.”Karena kita tidak memberikan hak
kepada tubuh untuk istirahat, maka wajarlah kalau dia kemudian
bermasalah. Tubuh seolah “memaksa” kita memberinya tempo
untuk beristirahat dengan sakit. “Mungkin” karena Allah kasihan
pada tubuh kita, sehingga diberi-Nya kita sakit agar tubuh kita bisa
beristirahat total dari aktivitas rutin harian. Sehingga setelah sembuh
dari sakit nanti, tubuh kita benar-benar bisa fresh kembali.

110 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com b . Men
Menyy amb ung sila
ambung tur r ahim
silatur
Terkadang kesibukan kerja membuat kita jarang sekali bisa
meluangkan waktu untuk bertemu orang tua, saudara atau teman.
Tiap detik harus bernilai ekonomis, sehingga kegiatan berkunjung
kita anggap tidak produktif, hanya basa-basi sosial dan menghalangi
kita meraup Rupiah. Karena segala aktivitas kita ukur dengan uang,
akibatnya kita selalu tidak punya kesempatan untuk bersilaturrahim.
Bahkan untuk sekedar “say hallo” melalui telepon atau SMS saja
kita tidak sempat. Aktivitas kerja benar-benar telah memenjarakan
kita dalam situasi yang tidak menyenangkan. Kita tidak lagi bebas
berkunjung ke rumah orangtua, saudara atau teman. Kita seperti
budak pekerjaan. Nah, ketika sakit biasanya orangtua, saudara,
teman, dan handai taulan datang menjenguk. Terjalinlah kembali
komunikasi yang sempat blank. Demikianlah, Allah berkehendak
menyambung silaturrahim hamba-hamba-Nya yang terputus oleh
kesibukan yang luar biasa justru melalui sakit.
c . Menjadi pelajaran berharga
Bagi orang yang sakit, keadaan yang dia alami sekarang menjadi
pelajaran berharga betapa sehat itu sangat mahal. Sehat itu juga
sangat indah. Tapi sayangnya kita sering mengabaikan, sehingga
kita seenaknya saja memperlakukan sehat. Begitu juga bagi orang
yang menjenguk orang sakit, pemandangan yang dilihatnya
menimbulkan kesadaran betapa sakit itu tidak menyenangkan. Dia
akan sangat merasa bersyukur karena Allah melindunginya dari
sakit dan penyakit. Mereka berharap terus dalam keadaan sehat.
Bagi yang sakit ataupun yang menjenguk orang sakit akan timbul
rasa tawadhu’nya di hadapan Allah Azza wa Jalla, Tuhan alam
semesta. Allah dapat berbuat apa saja sekehendak-Nya. Orang
yang segar bugar dalam sekejap bisa dibuat-Nya terbaring di
tempat tidur tanpa daya. Betapa Maha Perkasanya Allah. Tidak
ada satu kekuatan pun yang bisa dan sangggup menghalangi bila
Dia berkehendak membuat hamba-Nya sakit. Tapi orang-orang

111 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang telah “divonis mati” oleh dokter, bisa Dia sembuhkan sehingga
keadaannya kembali seperti sedia kala.
d . Doa orang sakit mustajabah
Doa orang sakit sangat mustajabah. Karena kondisi spiritual orang
yang sakit berada pada titik kepasrahan yang paling tinggi,
sedangkan kondisi psikologisnya berada pada level paling rendah.
Dia tidak punya harapan kecuali harapan kepada Allah Azza wa
Jalla. Sandarannya yang hakiki hanya pada Allah.
Nabi Muhammad Saw bersabda: “Jika kamu datang menjenguk
orang sakit, maka mintalah dia berdoa untukmu, karena doanya
seperti doa malaikat.” (HR. Ibnu Majah dari Umar ra). Doa orang
sakit disamakan dengan doa para malaikat, artinya kemungkinan
dikabulkan Allah sangat besar. Tentu kita mafhum, bahwa malaikat
adalah makhluk Allah yang sangat patuh dan tidak pernah berbuat
durhaka kepada Allah, maka wajar saja kalau mereka berdoa
langsung Allah kabulkan. Begitu juga orang yang sedang sakit, dia
benar-benar memposisikan diri serendah-rendahnya di hadapan
Allah Azza wa Jalla. Doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw
dipanjatkan oleh orang sakit adalah: “Ya Allah, sembuhkanlah
badanku, Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku, Ya Allah,
sembuhkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur, tiada Tuhan selain Engkau.” (HR. Abu Daud).
e . Orang yang sakit dekat dengan Allah
Pada saat sakit, ego kita terkalahkan oleh rasa tak berdaya di
hadapan Kemahakuasaan Allah. Allah begitu dekat dengan kita dan
kitapun merasa dekat dengan Allah. Padahal Allah memang sangat
dekat kita, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita sendiri.
“Dan Aku lebih dekat daripada urat lehernya” (QS. Qaf {50}: 16).
Rasa dekat dengan Allah ini jarang timbul ketika kita sedang dalam
keadaan sehat. Kita merasa sebagai pemilik tunggal tubuh kita
yang secara otomatis mempunyai hak penuh untuk meng-
gunakannya. Kita lupa kalau pemilik tubuh - dan bahkan hidup -

112 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kita yang sebenarnya adalah Allah Azza wa Jalla. Tubuh kita tunduk
dan patuh pada hukum “alam” yang telah ditetapkan Allah.
Kesadaran bahwa Allah-lah sebenarnya Pemilik tubuh kita biasanya
muncul saat kita terbaring sakit. Saat inilah kita “mendekat” kepada
Allah. Kita pasrah. Kepasarahan itulah yang membuat kita merasa
Allah itu begitu dekat.
f. Menghapuskan dosa-dosa
Dalam aktivitas keseharian kita, apa saja bisa jadi sumber
kemaksiatan yang berpotensi mendatangkan dosa. Hal itu sudah
disinyalisasi oleh Rasululllah Saw: “Tiada suatu gerakan urat nadi
maupun mata seseorang, melainkan memungkinkan untuk
menimbulkan dosa….” (Al-Hadits).
Bahkan dalam hadits lain Rasulullah Saw menyatakan bahwa
penyakit yang menimpa kaum Muslimin bisa menanggalkan
kejahatan-kejahatannya sebagaimana pohon menanggalkan
daunnya. Allah juga menghapuskan dosa-dosa si Muslim melalui
penyakit yang dideritanya. Dan seorang Muslim pastilah lebih memilih
siksa dunia lewat penyakit ketimbang siksa akhirat yang tidak
terbayangkan oleh imajinasi pedih dan dahsyatnya.

Adab Menjenguk Orang Sakit

Islam mengatur sedemikian rupa segala aspek kehidupan manusia,


sehingga hampir tidak ada sudut kehidupan ini yang ditinggalkannya.
Misalnya dalam masalah penyakit dan orang sakit. Ternyata sakit yang
oleh sebagian orang dianggap sebagai musibah, bisa saja sebenarnya
merupakan rahmat Allah. Hanya saja “bungkus luarnya” tampak tidak
menyenangkan. Hadits Rasulullah Saw menjelaskan hal itu:
“Sesungguhnya ada orang yang mendapat kedudukan di sisi Allah, akan
tetapi tidak ada satu amal pun darinya yang bisa mengantarkannya
untuk mencapai kedudukan itu. Oleh karena itu, Allah Ta’ala mencobanya
dengan suatu hal yang tidak dia sukai, sehingga dengan hal itu dia
mendapatkan kedudukan tersebut.” (HR. Ibnu Hibban).

113 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sama seperti pil atau jamu yang pahit. Sungguh tidak enak di mulut,
tapi dia bisa menyehatkan badan. Begitu juga musibah atau sakit. Sakit
memang tidak menyenangkan, tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya
Allah sedang mengangkat derajat kita?
Dalam menjenguk orang sakit, Islam juga memberikan tuntunan.
Di antaranya adalah:
1. Berdoa bagi keselamatan diri
Sebelum menjenguk orang sakit, sebaiknya kita berdoa lebih dahulu,
memohon perlindungan dari segala macam penyakit atau dari
kemungkinan tertular penyakit. Doa ini seolah-olah menjadi upaya
preventif yang paling awal. Bahkan Rasulullah Saw mengajarkan
kita doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit celup,
penyakit gila, penyakit kusta, dan penyakit-penyakit buruk lainnya.”
Doa ini baik dibaca kapan saja, lebih baik lagi dibaca ketika akan
menjenguk orang sakit agar kita terlindung dari kemungkinan
tertular penyakit orang yang akan kita kunjungi, kalau penyakitnya
menular.
2. Mendoakan si sakit
Di samping berdoa mohon perlindungan bagi diri sendiri, kita juga
dianjurkan mendoakan orang sakit yang kita kunjungi agar lekas
sembuh. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw adalah: “Ya Allah,
Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran (penyakit) itu dan
sembuhkanlah dia, Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada obat
selain obat-Mu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Hilangkah
penyakit itu, wahai Tuhan Pengurus manusia.” Doa yang kita
panjatkan bagi saudara kita yang sedang terbaring sakit diharapkan
menguatkan jiwanya sehingga dia tabah menghadapi cobaan yang
sedang menimpanya.
3. Menyentuh bagian yang sakit
Rasulullah Saw. menganjurkan agar kita menyentuh, dengan lembut
dan penuh kasih sayang, bagian tubuh yang sakit dari orang sakit
yang kita kunjungi. Tentu saja sepanjang bagian tubuh yang sakit
itu boleh atau bisa disentuh. Ini dimaksudkan agar si sakit merasa

114 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com diperhatikan, sehingga dadanya menjadi lapang. Harapannya
tumbuh dan daya sugestinya untuk sembuh meningkat. Si sakit
disentuh sambil mengucapkan doa: “Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berlindung dengan Keperkasaan
Allah dan Kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang kuperoleh dan
yang kutakuti,” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i).
4. Menghibur dan memberi motivasi
Orang yang terbaring sakit, tak ubahnya seperti bayi yang tidak
berdaya. Dalam film The God Father, digambarkan Michael Corleon
(diperankan dengan baik oleh Alpacino) yang begitu berkuasa, ganas
dan sangat ditakuti, teronggok seperti selimut basah ketika sakit.
Ini hanya gambaran saja, bahwa betapapun berkuasanya seseorang,
ketika penyakit menyerang tubuhnya, dia tidak berdaya. Dalam
keadaan sakit biasanya jiwa menjadi rapuh. Fantasi-fantasi buruk
menghantui dan berlintasan di dalam benak. Takut tidak akan
sembuh, cacat seumur hidup, biaya besar yang harus dikeluarkan,
hingga tibanya malaikat maut yang siap mencabut nyawa,
membayang di pelupuk mata. Maka menghibur dan memberikan
motivasi kepada orang yang sedang sakit menjadi kebutuhan sangat
penting, sebagai bagian dari upaya penyembuhan. Hiburan dan
motivasi yang paling berarti adalah yang mengarahkan si pasien
mendekat kepada Sang Khaliq. Agar dia menyadari bahwa Allah
sekarang sedang mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, dan
Dia ingin hamba-Nya mendekat kepada-Nya. Jadi, sakit bukanlah
sebuah kehinaan, tapi boleh jadi anugerah besar yang
mengembalikan seorang hamba pada fitrah kehambaannya.
5. Tidak membicarakan penyakit kepada si sakit
Kebanyakan orang, bahkan mungkin kita sendiri, setiap menjenguk
kerabat atau teman yang sakit bertanya: “Sakit apa? Bagian mana
yang sakit?” Kadang kita malah “menjelaskan” dan menganalisis
penyakit orang yang kita jenguk dengan fasihnya, lebih fasih daripada
dokter sendiri. “Memang sih penyakit anda sampai sekarang belum
ada obatnya…, tapi sabar aja deh. Kita kan tetap ikhtiar. Hasilnya

115 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kita serahkan kepada Allah. Walaupun sebenarnya banyak orang
yang akhirnya lewat. Nggak bisa tertolong…. Sabar aja ya, mudah-
mudahan aja ada mukjizat.” Selintas kalimat-kalimat itu terlihat
wajar dan tidak ada yang salah. Tapi cobalah anda perhatikan raut
wajah orang sakit yang kita jenguk, ketika dia mendengar anda
mengucapkan kalimat itu. Sesungguhnya tanpa kita sadari, secara
tidak langsung anda telah memberikan sugesti negatif kepada si
pasien. Bahwa dia memang sakit. Percuma saja kita memintanya
bersabar sementara kita membuat hatinya kecil dan jiwanya
semakin rapuh. Sebaiknya ketika menjenguk orang sakit, kita
mengajaknya bicara soal penyakit sekedarnya saja, kemudian carilah
topik lain yang lebih menarik dan menggembirakan hati si pasien.
Atau kalau ingin bertanya soal penyakit pasien, bertanyalah pada
keluarga atau kerabat yang menjaganya.
6. Membantu meringankan biaya
Penyakit datang menimpa siapa saja. Tidak peduli orang kaya atau
orang miskin. Jika yang sakit orang berpunya, mungkin dari segi
biaya tidak menjadi masalah. Cerita menjadi lain jika yang sakit
adalah orang yang hidupnya pas-pasan, bahkan mungkin serba
kekurangan. Apalagi kalau harus di rawat di rumah sakit. Terbaring
di rumah sakit bisa semakin memperparah penderitaannya. Yang
diingat bukan bagaimana dia bisa segera sembuh, tapi berapa
besar tagihan yang akan disodorkan kasir kepadanya. Bayangan
tingginya “rekening” tagihan rumah sakit membuat pasien tidak
tenang. Hal ini lazim terjadi di tengah masyarakat kita. Sekarang
kita bayangkan, seandainya itu terjadi pada diri kita. Tergolek di
bangsal rumah sakit tanpa persediaan uang. Berhutang tidak
mungkin lagi, karena pinjaman menumpuk, ada di sana-sini. Sedang
di rumah tidak ada sesuatu yang berharga yang bisa dijual. Pastilah
uluran tangan dermawan yang menjadi pengharapan terakhir,
selain uluran “Tangan” Allah, tentunya. Kita bersyukur hidup di
tengah masyarakat yang masih menjunjung tinggi kekerabatan,
terutama di daerah-daerah pinggiran. Seseorang yang terbaring

116 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com di rumah sakit, seakan tidak pernah kehabisan pembesuk. Ada
saja yang datang, kadang membawa buah tangan berupa buah-
buahan, kue, masakan lezat, dan lain sebagainya. Sayangnya
kadang si pasien tidak bisa menikmati semua buah tangan itu,
karena dia biasanya tidak enak makan. Nah, yang paling tepat
dijadikan buah tangan ketika menjenguk orang sakit - apalagi orang
miskin - adalah uang. Karena selain biaya rumah sakit, juga banyak
biaya lain yang dibutuhkan. Misalnya untuk membeli sesuatu yang
tidak tersedia di rumah sakit, biaya transportasi penunggu dan
lain sebagainya.

Kisah Hikmah

Bu Yani sangat sedih, karena suami yang menjadi tulang punggung


keluarganya sedang tergolek tak berdaya di rumah sakit. Bu Yani ingin
Suaminya segera sembuh, dan kembali beraktivitas dan mencari nafkah
seperti biasa. Di samping itu, dia khawatir kalau Suaminya terlalu lama
dirawat di rumah sakit, maka biaya pengobatannya sangat besar.
Suatu hari, seorang kerabatnya yang psikolog dan motivator
menjenguk Suaminya. Kepadanya Bu Yani meminta saran, bagaimana
caranya agar Suaminya cepat sembuh. Oleh kerabatnya disarankan
agar Bu Yani menahan di luar dahulu setiap orang yang mau menjenguk
Suaminya. Para penjenguk itu kemudian di-briefing. Mereka diminta
tidak ber tanya soal penyakit Suaminya, melainkan bicara soal lain.
Misalnya soal cucu, atau cerita-cerita lucu dan menyenangkan lainnya.
Saran kerabatnya itu dijalankan oleh Bu Yani. Semua penjenguk
Suaminya selalu membawa cerita dan kisah yang menarik dan membuat
Suami tertawa. Ada yang cerita soal hobi, atau bernostalgia waktu muda
dahulu, soal burung piaraan dan sebagainya. Hasilnya luar biasa….
Prediksi dokter, Suami Bu Yani dirawat kurang lebih 2 pekan. Tapi kurang
dari sepekan ternyata Suami Bu Yani sudah diperbolehkan pulang.

117 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Rupanya kegembiraan yang dibawa oleh para penjenguk menulari
si pasien sehingga hatinya menjadi gembira. Tawa riang membuat dia
lupa pada penyakitnya. Tiba-tiba harapan untuk sembuh tumbuh dan
menggelora di dadanya. Dia jalankan semua instruksi dokter dengan
riang. Bukan sebagai orang yang sedang sakit, tapi sebagai orang yang
sudah siap sehat! Begitulah pikiran dan perasaan sangat memegang
peranan dalam proses penyembuhan.

Tidak ada sama sekali yang menimpa urat seorang Mukmin kecuali
Allah hapus untuknya dengan cobaan itu kesalahannya
dan Allah tetapkan baginya kebaikan dan Allah angkat derajatnya
(HR. At-Thabrani).

Ikhtiar Dalam Pandangan Islam

Ikhtiar atau berusaha adalah upaya untuk menuju ke satu keadaan


yang baik atau lebih baik dari keadaan sebelumnya. Ikhtiar juga berarti
usaha maksimal seorang hamba keluar dari takdir Allah yang satu menuju
ke takdir Allah yang lain agar bisa hidup lebih baik. Sesungguhnya tabiat
asli manusia adalah bergerak. Dia tidak mungkin diam saja di satu
tempat tanpa melakukan aktivitas. Gerak adalah bagian dari ikhtiar
manusia agar tidak stagnan. Bisa dibayangkan kalau hidup tanda gerak,
tentu akan sangat membosankan. Struktur tubuh manusia pun memang
didesain oleh Allah untuk memudahkan mereka bergerak. Lihat saja
tulang-tulang kita yang mempunyai sendi. Bagi umat Islam, ikhtiar wajib
hukumnya. “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri.” (QS. Ar-Ra’d {13}: 11).
Ya, memang… keadaan kita tidak mungkin berubah kalau kita
sendiri tidak mau mengubahnya. Orang mukmin yang sedang sakit akan
terus dalam kondisi sakit bila dia tidak berusaha mencari penyembuhnya
lewat ikhtiar berobat. Padahal berobat itu tidak bertentangan dengan

118 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com tawakal. Penger tian tawakal yang paling sederhana adalah
bersandarnya hati kepada Allah, setelah semua upaya dilakukan.
Membiarkan penyakit bersarang di tubuh berarti mengingkari hakekat
tawakal dan menjadikan kelemahan sebagai alasan ber tawakal.
Rasulullah Saw bersabda: “Obat, bacaan doa, dan ketakwaan adalah
sebagian dari takdir Allah. Tidak ada sesuatu yang keluar dari kekuasaan
Allah, akan tetapi takdir itu ditolak dengan takdir-Nya (pula).” Dalam
hadits lain, beliau juga bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Jika
ada obat yang cocok untuk suatu penyakit, maka atas ijin Allah penyakit
itu akan sembuh”. Atau, “Allah tidak menurunkan suatu penyakit
melainkan Dia juga menurunkan penyembuhnya (obatnya).”
Dua hadits di atas bisa menjadi motivasi bagi orang yang sakit
maupun bagi dokter yang akan membantu menangani orang sakit. Jadi,
wajarlah bila Nabi Muhammad Saw mengacungi jempol dan memuji
akhlak orang-orang beriman, karena memang akhlak mereka sangat
mulia. Mereka selalu bersabar dan senantiasa bersyukur.

Ikhtiar Adalah Bagian


Dari Usaha Memilih Takdir Allah

Di atas telah dikatakan bahwa ikhtiar adalah bagian dari usaha memilih
takdir Allah. Di hadapan kita terhampar pilihan-pilihan, tinggal kita yang
memilih mana pilihan yang paling baik buat kita. Tentu saja yang
menggerakkan hati kita untuk memilih adalah Allah, kalau pilihan itu
baik. Kalau pilihan itu buruk maka nafsu kita yang dominan menguasai
hati kita.
Memang sulit sekali menjelaskan takdir dalam uraian yang singkat
dan sederhana. Tapi ilustrasi berikut ini mungkin bisa sedikit membantu
menjelaskan…. Suatu hari, Khalifah Umar bin Khathab ra. pergi
mengunjungi satu daerah. Sebagaimana yang kita baca dalam buku-
buku sejarah, Khalifah Umar bin Khathab ra. adalah kepala negara yang
rajin turba, turun ke bawah menemui rakyatnya. Itu beliau lakukan bukan

119 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dalam rangka tebar pesona atau ingin mendapat simpati rakyat karena
ada agenda politik jangka pendek, seperti yang selama ini dilakukan
oleh para “pemimpin” di negeri kita. Melainkan karena rasa tanggung
jawabnya yang demikian besar terhadap amanah yang dibebankan di
pundaknya. Oleh karenanya, hampir setiap malam beliau keliling kota,
memeriksa kalau-kalau ada rakyatnya butuh bantuan.
Sebelum Khalifah Umar bin Khathab ra. dan staf-stafnya sampai ke
daerah yang menjadi tujuan per jalanan dinasnya, seseorang
melaporkan bahwa daerah yang akan dikunjunginya itu sedang dijangkiti
wabah penyakit menular. Maka Khalifah Umar bin Khathab ra. segera
memutar untanya, berbalik ke arah lain. Melihat itu, salah seorang stafnya
bertanya: “Wahai Amirul Mukminin, mengapa anda melarikan diri dari
takdir Allah?” Mendengar pertanyaan cerdas itu, Khalifah Umar bin
Khathab ra. tersenyum lalu menjawab, “Ya, aku melarikan diri dari takdir
Allah yang satu menuju ke takdir Allah yang lain.”
Begitulah…. Khalifah Umar bin Khathab ra. berusaha keluar dari
takdir buruk yang mungkin saja menimpa beliau sekiranya beliau
meneruskan perjalanan ke daerah yang sedang diserang wabah penyakit
menular. Beliau menghindari takdir buruk menuju takdir yang baik. Ini
artinya Khalifah Umar bin Khathab ra. berikhtiar agar tidak tertular
penyakit yang sedang berjangkit.
Bisa saja orang yang sedang sakit ditakdirkan oleh Allah akan
berujung pada kematian. Tapi siapa tahu Allah juga “menawarkan” takdir
yang lain berupa kesembuhan kalau si sakit berikhtiar dengan sungguh-
sungguh mengobati penyakitnya. Kita mempunyai kehendak, Allah juga
mempunyai kehendak dan yang terjadi adalah kehendak Allah. Tapi
kenyataan ini tidak menggugurkan kewajiban kita berikhtiar, karena kita
tidak tahu berapa banyak pilihan takdir yang Allah sediakan bagi kita.
Kalau akhirnya, setelah habis-habisan berusaha, penyakit seseorang
tidak sembuh juga dan bahkan dia meninggalkan dunia, maka sikap
yang paling elok adalah menerima keputusan Allah itu dengan lapang
dada. Karena itulah memang yang paling baik bagi si sakit dan
keluarganya.

120 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Ikhtiar Adalah Ba gian Dari KKehar
Bagian ehar usan Ber
eharusan usaha
Berusaha

Dalam Al-Qur’an, Allah telah menegaskan, bahwa Dia tidak akan


mengubah keadaan suatu masyarakat kalau masyarakat itu tidak mau
mengubahnya sendiri. Ini juga berlaku bagi individu. Nasib seseorang
juga tidak akan berubah bila dia tidak mau mengubahnya sendiri. Di
sisi lain, Allah memang sangat berkuasa atas segala sesuatu. Di sisi
lainnya, manusia tetap diwajibkan berusaha atau berikhtiar mengubah
nasibnya ke arah yang lebih baik. Secara sepintas, ini tampaknya sangat
kontradiktif. Tapi kalau kita mau berpikir jernih, maka akan terasa betapa
Maha Besarnya Allah. Allah memuliakan manusia justru dengan usaha
manusia itu sendiri. Ini artinya manusia tidak dibiarkan manja, dibuai
oleh fasilitas hidup yang telah Allah anugerahkan.
Misalnya, Allah telah menganugerahkan bahan dasar untuk bahan
bakar di dalam perut bumi, manusia mengambilnya, mengolah dan
menjadikannya bahan bakar berupa minyak tanah, solar, bensin, avtur,
gas, dan sebagainya. Semua bahan bakar itu digunakan oleh manusia
untuk mempermudah aktivitasnya, membantu ser ta meringankan
pekerjaannya dan sebagainya. Bahan dasar untuk bahan bakar itu akan
terus mengendap di dalam per ut bumi kalau manusia tidak
mengeksplorasi dan memanfaatkannya untuk kepentingan hidupnya.
Mengeluarkan bahan dasar untuk bahan bakar dari perut bumi itulah
ikhtiar manusia. Kemudian mengolah dan memanfaatkannya juga bagian
dari ikhtiar.
Begitu juga kalau seseorang menderita suatu penyakit yang parah.
Dia akan terus dalam kondisi seperti itu selama dia tidak mau mengubah
keadaannya. Dia sesungguhnya sedang berhadapan dengan takdir sakit,
takdir sembuh kalau berobat, takdir sehat kalau sudah sembuh nanti,
dan takdir mati kalau tidak berbuat apa-apa bagi penyakitnya. Atau
mungkin juga ada takdir Allah lainnya, yang hanya Allah sendiri yang
tahu. Tinggal dia, mau memilih atau tidak. Kalau dia memilih berobat
dan pilihannya itu ternyata tepat serta Allah ridha, maka dia akan
sembuh. Kalau pilihannya tidak tepat, maka dia harus berusaha lagi

121 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dan tidak boleh putus asa. Berobat itu adalah bagian dari keharusan
berikhtiar.
Sekali lagi, Kemahakuasaan Allah Azza wa Jalla tidak serta merta
menghapuskan atau menghilangkan kewajiban kita berikhtiar. Karena
ikhtiar adalah sunnatullah. Kalau anda lapar, maka ikhtiar yang masuk
akal adalah mencari makanan yang bisa dimakan. Kalau anda
mengantuk, maka ikhtiar yang tepat adalah tidur. Begitu seterusnya.

Ikhtiar Adalah Bentuk Syukur


Untuk Memaksimalkan PPotensi
otensi dan KKemampuan
emampuan

Ummul Mukminin Aisyah ra., pernah sangat sedih melihat Rasulullah


Saw, Suaminya, yang kakinya pecah-pecah dan bengkak karena terlalu
lama berdiri dalam shalat sunnah di rumah mereka yang sederhana.
Karena tak tahan menanggung sedih, suatu hari beliau bertanya: “Wahai
Rasulullah, Tuan telah dijamin masuk surga oleh Allah Azza wa Jalla,
tapi mengapa Tuan masih juga beribadah seperti itu, sehingga kaki
Tuan bengkak-bengkak?” Rasulullah Saw tersenyum maklum. Beliau
menatap Bunda Aisyah ra. dengan penuh kasih sayang, lalu dengan
sabar beliau bersabda: “ Ya Khumaira , tidak bolehkah aku menjadi
hamba yang pandai ber syukur atas apa-apa yang telah Allah
anugerahkan kepadaku?”
Jadi, ibadah Rasulullah Saw yang luar biasa itu semata-mata dalam
rangka mensyukuri nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada beliau.
Rasulullah Saw berusaha memaksimalkan rasa syukurnya kepada Allah
dengan beribadah sedemikian rupa. Hasilnya adalah, potensi ruhani
Rasulullah Saw semakin melangit, membuncah-buncah sehingga
membuat penduduk langit rindu ingin segera bertemu beliau. Dan beliau
juga rindu ingin bertemu mereka.
Orang yang berikhtiar untuk kebaikan dan perbaikan hidupnya,
sesungguhnya adalah orang yang sedang mensyukuri nikmat Allah. Dia
bersyukur karena diberi kesempatan untuk berubah, memperbaiki segala

122 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kekurangan yang ada pada dirinya. Dengan begitu, dia bisa
memaksimalkan seluruh potensi baik dan kemampuannya.
Jika anda tergolek di ranjang karena suatu penyakit, tapi anda
tidak putus harapan dan terus berikhtiar untuk sembuh dengan berobat
kepada ahlinya, maka itulah bentuk rasa syukur anda. Anda terus
berusaha dengan mengerahkan segenap kemampuan dan daya agar
bisa sembuh dari penyakit yang anda derita, maka usaha itu adalah
bentuk syukur anda yang paling nyata. Bersyukur kepada Allah tidaklah
cukup hanya dengan menyebut-nyebut, “Alhamdulillah…” berulang-
ulang. Dia harus aplikatif. Bentuk syukur seorang dokter adalah ketika
dia berikhtiar menolong atau membantu menyembuhkan pasien. Bentuk
syukur pasien adalah berobat agar bisa sembuh tanpa putus asa.
Seringkali seseorang yang sakit “menemukan” potensi-potensi yang
dahsyat dari dirinya yang selama ini tidak diketahuinya justru ketika dia
berusaha sembuh. Itulah sebabnya Rasulullah Saw memerintahkan agar
para sahabat beliau berobat ketika sakit. Tidak membiarkan penyakit
lama-lama bersarang di dalam tubuh, sebagaimana yang beliau
contohkan. )Khumaira artinya wanita yang pipinya merah merona. Itu
adalah panggilan sayang Rasulullah Saw kepada Bunda Aisyah ra.).

Ikhtiar Adalah
Peng akuan Akan KKelemahan
engakuan elemahan Makhluk

Manusia adalah makhluk atau ciptaan Allah. Dalam dirinya terdapat


banyak kelemahan, walaupun dia adalah makhluk yang paling sempurna
dibanding makhluk Allah yang lain. Di mata Allah, manusia tiada artinya.
Dia baru mempunyai nilai kalau telah menggunakan seluruh potensi
ruhiyah dan insaniyahnya untuk berbuat kebajikan dan mencari
kebenaran. Dan kebenaran mutlak hanya milik Allah. Kendati demikian
manusia tetaplah makhluk yang dhaif di hadapan Allah.
Tanda kelemahan manusia sangat terasa ketika dia sedang sakit.
Tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali berusaha, berikhtiar

123 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com menyembuhkan dirinya dari penyakit. Ketika seseorang berikhtiar,
sesungguhnya dia telah mengakui bahwa dirinya lemah. Hanya Allah
Yang Maha Perkasa, Pemilik Kerajaan langit dan bumi. “… dan manusia
dijadikan bersifat lemah.” (An-Nisaa’ {4}: 28).
Dia lemah, makanya dia perlu berikhtiar, agar lepas dari beban
penyakit. Hanya orang sombong saja yang merasa dirinya kuat di
hadapan Allah. Bukan berarti kita tidak boleh menimbulkan sugesti dalam
diri kita. Boleh saja. Tapi sugesti itu juga harus berlandaskan akal sehat
dan memper timbangkan kenyataan. Bukan asal sugesti, sekedar
memberi semangat kepada diri sendiri supaya cepat sembuh. Padahal
itu sugesti palsu yang hanya pura-pura.

Ikhtiar Adalah
Ba gian Dari Ta w akal KKee pada Allah
Bagian

Sekali lagi tawakal pada hakekatnya adalah penyerahan segala hasil


usaha manusia kepada Allah. Seseorang yang sakit sangat tercela kalau
dia tidak melakukan apa-apa dengan alasan tawakal kepada Allah.
Padahal tawakal harus didahului oleh upaya-upaya maksimal. Mungkin
anda masih ingat kisah berikut ini:
Suatu hari, ketika Rasulullah Saw sedang mengajar di Masjid Nabawi,
masuk seorang badui dengan agak tergesa. Melihat orang itu, Rasulullah
Saw bertanya: “Apakah sudah kau ikat untamu, wahai Saudaraku?” “Saya
bertawakal kepada Allah, ya Rasul….” Jawab si badui. Rasulullah Saw
tersenyum mendengar keluguan orang itu. Beliau lalu bersabda: “Ikat
dulu untamu, Saudaraku…, baru setelah itu kau tawakal kepada Allah!”
Tawakal yang tidak didahului oleh upaya maksimal sesungguhnya
belum bisa disebut tawakal. Itu tawakal yang pura-pura. Kelemahan
yang dibungkus dengan kepasrahan. Tawakal merupakan salah satu
sebab yang bisa mendatangkan keberhasilan bagi mereka yang mencari
penyembuhan ketika sakit. Jadi, pertama-tama kesembuhannya harus
dicari, atau diupayakan. Bersamaan dengan itu, dia harus yakin bahwa

124 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Allah bersama dia. Allah akan memberikan yang terbaik kepadanya.
Keyakinan ini sangat diperlukan, untuk sampai pada tawakal yang
sebenarnya.
Apalagi di jaman seper ti sekarang ini, sarana-sarana yang
memungkinkan orang yang sakit mendapatkan kesembuhan dari
penyakitnya, begitu banyak tersedia (ini di luar pembicaraan mahalnya
biaya berobat). Di samping itu, orang yang sakit juga berkewajiban
mencari cara penyembuhan yang mudah dan bermanfaat bagi
ketenangan jiwanya serta memunculkan daya sugesti yang kuat, misalnya
dengan berdoa, berzikir, shalat, mengeluarkan sedekah, dan sebagainya.
Upaya yang belakangan ini bisa dilakukan secara berbarengan dengan
upaya-upaya medis. “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maaidah
{5}: 23).

Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,


sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya.
(QS. Ar-Ra’d {13}: 11).

Kisah Hikmah

Bumi bagaikan runtuh ketika Darso menerima vonis dokter bahwa dia
menderita kanker hati stadium 4. Bukan itu saja, dokter juga memprediksi
berapa lama “usia” Darso. Dokter menganjurkan agar dia dioperasi,
walaupun itu hanya menghambat saja, bukan menyembuhkan atau
menghilangkan kankernya. Tapi biaya operasi terlalu besar, belum lagi
perawatan pasca operasi, sedangkan dia hanya karyawan biasa dengan
gaji yang tidak terlalu besar.
Kendati begitu, Darso tidak putus harapan. Dia yakin akan ada
jalan keluar yang terbaik asalkan dia mau mendekatkan diri kepada
Allah. Bukankah setiap Allah menurunkan penyakit selalu diser tai
obatnya? Berbekal keyakinan itulah Darso menghabiskan malam dengan

125 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com shalat Tahajjud dan tidak pernah melupakan shalat Dhuha serta puasa
sunnah Senin-Kamis…. Setiap hari diisinya dengan keceriaan dan selalu
yakin Allah akan memberinya yang terbaik.
Suatu pagi, di saat libur kerja, Darso keluar rumah. Tidak jelas
mau ke mana dan mau apa. Pokoknya dia jalan saja. Sampailah dia di
lapak yang menjual Koran dan majalah. Tanpa berpikir, seperti ada
yang bimbing, Darso membeli majalah khusus tetumbuhan tanpa melihat
isinya. Setelah itu dia pulang. Sesampainya di rumah, Darso membaca
sebuah artikel tentang tanaman yang bisa menghilang racun di dalam
tubuh. Entah bagaimana prosesnya, tiba-tiba timbul keinginan di hati
Darso untuk membeli tanaman itu dan menjadikannya sebagai
minuman.
Maha Besar Allah…. Setelah beberapa bulan minum ramuan yang
dibuatnya sendiri, Darso mengecek kembali penyakit kanker yang
dideritanya. Hasilnya luar biasa, kankernya hilang sama sekali! Dokter
yang biasa menangani heran dan bertanya, bagaimana bisa penderita
kanker hati stadium 4 sembuh total dalam waktu yang relatif singkat.
Darso dengan mantap menjawab, “Allah yang menyembuhkan, Dok!”
Sekarang Darso bahkan banyak menerima “pasien” di rumahnya….
Dia telah berikhtiar, dan Allah ridha dengan ikhtiarnya untuk sembuh,
sehingga Dia berkenan menyembuhkan penyakitnya.

Kedua kaki seseorang tidak akan bergerak sebelum ditanya tentang


umurnya, untuk apa dia dihabiskan; tentang ilmunya, untuk apa dia
dipergunakan; tentang hartanya, dari mana dia diperoleh dan untuk
apa dia dibelanjakan; dan tentang badannya untuk apa dia
dirusakkan.
(HR. Tirmidzi).

126 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB EMPAT:
EMPA
ISL AM D
ISLAM AN
DAN
KESEHA
KESEHAT TAN

127 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com P eng antar

Sumber rujukan utama umat Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah


Rasulullah Saw. Kalau suatu masalah tidak ditemukan nash-nashnya
(dalil-dalilnya) di dalam Al-Qur’an, maka kita bisa mencarinya di dalam
sunnah Rasulullah Saw, yakni melalui hadits-hadits beliau. Begitu juga
dalam masalah kesehatan. Banyak hadits Nabi Muhammad Saw yang
berbicara tentang pentingnya kesehatan. Dan Nabi Muhammad Saw
adalah orang yang sangat memperhatikan kesehatan diri dan
lingkungannya. Misalnya beliau selalu bersiwak, membersihkan gigi dan
mulut sebelum menunaikan shalat. Beliau selalu berwudhu sebelum
tidur. Beliau selalu mengunyah makanan sampai 33 kali sehingga
makanan itu halus dan mudah diserap pencernaan. Beliau selalu berdoa
sebelum dan sesudah makan ataupun ketika mau minum dan lain
sebagainya.

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam

Dalam Al-Qur’an juga ada beberapa ayat yang, walaupun tidak


menyebut secara langsung, berkaitan dengan pentingnya menjaga

128 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kesehatan. Misalnya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat dan mencintai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS.
Al-Baqarah {2}: 222).
Ayat ini bicara tentang kesehatan dalam dimensi yang lebih dalam
dan luas. Allah mengisyaratkan bahwa siapa saja hamba yang ingin
dicintai-Nya, maka yang per tama harus dilakukan si hamba adalah
membersihkan jiwa dan ruhaninya dengan jalan bertaubat. Bertaubat
makna sederhananya, kembali ke jalan Allah dengan sepenuh hati
seraya ber tekad tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa dan
maksiat yang berpotensi mengundang murka Allah, diikuti dengan
melaksanakan dengan ikhlas semua yang diperintah Allah dan menjauhi
sekuat tekad apa saja yang dilarang-Nya. Orang yang bertaubat adalah
orang yang sehat secara psikologis dan spiritual. Jiwanya akan tenang
dan emosinya stabil, tidak mudah stres, selalu optimis menghadapi
hidup dan riang dalam berbagai kesempatan, selalu ingin berbagi
kebaikan dengan sesama, dan tidak pernah disusahkan oleh persoalan
duniawi. Terakhir dia selalu menyandarkan harapan hanya kepada Allah.
Setelah itu, Allah menyatakan bahwa Dia juga senang dan cinta
pada hamba-hamba yang senantiasa member sihkan diri.
“Membersihkan diri” maknanya bersih badan, pakaian, dan lingkungan.
Badannya bersih dari makanan yang haram atau yang berpeluang
membawa penyakit, juga bersih dari kotoran yang melekat di kulit.
Pakaiannya bersih, karena dia dituntut untuk selalu melaksanakan shalat
lima kali sehari. Begitu juga lingkungannya, harus selalu terbebas dari
najis. Atau dari apa saja yang bisa membuat hidup tidak nyaman karena
Allah tidak menurunkan berkah di sana. Dan mereka dituntut untuk
selalu dalam kondisi baik seperti itu terus-menerus.
Jadi, Islam memandang kesehatan lebih dari sekedar terhindarnya
seseorang dari penyakit. Bukan sekedar tubuh sehat lalu selesailah
sudah persoalan. Tidak demikian. Karena Islam adalah ad-din, jalan
dan tata hidup yang menyeluruh, maka ketika dia berbicara tentang
kesehatan pun sangat luas, mencakup semua aspek kehidupan.

129 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Ketika Rasulullah, Muhammad Saw, diperintah untuk menyebarkan
Al-Islam secara terang-terangan, Allah berfirman: “Hai orang yang
ber selimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu
agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah!” (QS. Al-Muddatsir {74}: 1-
4).
(Kalau dalam komentar Abdullah Yusuf Ali, dalam Qur’an,
Terjemahan dan Tafsirnya yang diterjemahkan oleh Ali Audah, kalimat
“Dan pakaianmu bersihkanlah!” diterjemahkan menjadi, “Dan jagalah
kebersihan pakaianmu!”).
Rasulullah diperintahkan untuk meninggalkan kesenangan dunia
(yakni tidur sambil berselimut), bangkit dan segera memberikan
peringatan kepada seluruh manusia dan mengagungkan Allah. Di
samping itu, beliau juga diperintah untuk membersihkan pakaiannya.
Sebab beliau akan menjadi “model” yang akan dicontoh dan diteladani
oleh seluruh manusia di sepanjang jaman, sampai jauh melampaui
masa hidup beliau, sehingga beliau harus tampil bersih. Kalau seseorang
disuruh membersihkan pakaiannya, tidak mungkin tubuhnya kotor atau
tidak bersih. Orang yang berakal sehat tidak mungkin memakai pakaian
bersih kalau tubuhnya kotor.
Dari satu ayat itu saja kita bisa menarik kesimpulan, betapa soal
kebersihan ini mendapat tempat utama dalam Islam. Islam adalah
agama yang bersih karena turun dari Yang Maha Bersih yang mencintai
orang-orang yang senantiasa membersihkan diri, Allah Azza wa Jalla.
Wajar saja kalau dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983, Majelis
Ulama Indonesia (MUI) memberikan definisi kesehatan sebagai “…
ketahanan jasmaniah, ruhaniah dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai
karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-
Nya), dan memelihara serta mengembangkannya.”

130 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sehat Jasmani

Sehat memang sebuah pilihan. Kalau seseorang mau tubuh atau


jasmaninya sehat, maka dia har us memilih jalan yang bisa
mengantarkannya pada kesehatan itu. Jalan utama yang wajar
ditempuhnya adalah menghindari penyakit dengan cara menerapkan
pola hidup sehat. Sehat bisa didapatkan lewat makanan, minuman, dan
aktivitas fisik yang proporsional dan tidak berlebihan. Menu makanan
selayaknya memenuhi gizi yang standar. Menu 4 sehat 5 sempurna,
cukup kalori, vitamin, mineral, karbohidrat, kalsium, lemak, dan
sebagainya.
Tentu saja menu seperti di atas hanya mungkin dinikmati oleh
mereka yang berpunya (kaum aghniya), sedangkan saudara-saudara
kita yang miskin, tidak pernah memikirkan “menu”, tapi “apa” yang
bisa dimakan hari ini. Tidak heran ketika beberapa waktu lalu kita
dikejutkan oleh berita tentang “makanan sampah”. Yaitu makanan sisa-
sisa restoran dan hotel yang telah dibuang ke tempat sampah, kemudian
dikumpulkan dan diolah lagi, lalu dijual dengan harga murah di pasar-
pasar tradisional. Masalah itu belum hilang benar dari ingatan kita,
timbul lagi makanan kadaluwarsa yang dijual di pasar-pasar rakyat
dengan hanya mengganti kemasannya saja.
Hati kita miris mendengar berita tersebut. Sesungguhnya saudara-
saudara kita yang miskin itu tidak mau makan makanan sampah atau
kadaluwarsa, tapi kondisi ekonomi yang serba kekurangan memaksa
mereka melakukan itu demi tercukupinya gizi keluarga. Akhirnya terpaksa
mereka membeli makanan sampah dan kadaluwar sa yang
sesungguhnya tak layak konsumsi itu. Mereka tidak hiraukan bahayanya,
dan ketika mereka sakit akibat makanan itu, mungkin biaya untuk
berobatnya lebih mahal daripada kalau mereka membeli makanan
higienis.
Kemudian, aktivitas fisik yang proporsional maksudnya adalah fisik
diberikan hak untuk beristirahat, tidak dipaksa bergerak terus-menerus,
tapi juga tidak dibiarkan diam tidak melakukan gerak yang berarti.

131 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Berolah raga adalah pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran jasmani. Bagi anda yang bekerja di depan komputer atau
duduk di belakang meja sekian jam sehari, masih bisa melakukan gerak-
gerakan ringan 5-10 menit untuk relaksasi. Tidak perlu ke luar kantor
atau keluar ruangan, cukup di tempat saja. Biar bagaimanapun tubuh
kita bukanlah mesin yang bisa bekerja seharian tanpa istirahat. Mesin
juga kalau dipaksa bekerja terus-menerus bisa rusak. Demikian juga
tubuh kita. Sabda Nabi Muhammad Saw: “Dan untuk setiap badanmu,
ada haknya bagimu.”
Allah Azza wa Jalla, melalui Rasulullah Saw, meminta kita agar
memperhatikan hak-hak tubuh kita, yaitu memberikan makanan yang
bergizi, tidak merusak dengan narkoba dan sejenisnya, berolah raga
dan istirahat. Dalam sebuah hadits, bahkan Rasulullah Saw
menganjurkan setiap orangtua agar mengajari anak-anaknya berenang,
menunggang kuda, dan memanah. Ini adalah hak tubuh bukan hanya
untuk sehat, tapi untuk relaksasi dan mencari kesenangan.
Orang yang sehat secara jasmani akan mudah dalam beraktivitas.
Artinya fisiknya sangat menunjang dan tidak jadi penghalang aktivitasnya.
Nabi Muhammad Saw bersabda: “Barangsiapa bangun di pagi hari
dengan badan sehat dan jiwa sehat pula, maka dia seperti orang yang
memiliki dunia seluruhnya.” (HR. Tirmidzi).
Nabi Muhammad Saw memberi isyarat, bahwa sehat itu memang
mahal harganya. Bahkan beliau mengandaikan orang yang sehat badan
dan jiwanya laksana pemilik seluruh dunia beserta isinya. Dan memang,
seseorang yang sedang sakit rela “menukar” sakit yang dideritanya
dengan apa saja yang dia miliki, asalkan dia bisa sembuh dari sakit dan
kembali sehat. Pernah suatu hari seorang Sahabat, Abu Darda’ ra.,
bertanya kepada Rasulullah Saw: “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari
sakit lalu saya bersyukur, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan
menanggungnya dengan sabar?” “Sesungguhnya Rasul mencintai
kesehatan sama seperti engkau juga mencintainya.” Jawab Rasulullah
Saw.

132 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Jadi, Rasulullah Saw menghendaki umatnya selalu dalam keadaan
sehat agar bisa tampil prima di lapangan kehidupan. Al-Hadiqah
mengatakan: “Apabila Rasulullah Saw bangun dari tidur, beliau
membersihkan mulutnya dengan sepotong ranting kayu gaharu.” (HR.
Bukhari). Pola hidup Rasulullah Saw adalah pola hidup yang sangat
wajar tapi sehat.
Konon Nabi Daud as. pernah mengatakan bahwa kesehatan adalah
harta karun yang tidak terlihat, tersembunyi. Disebut “harta karun”
karena kita baru tahu mahalnya sehat ketika sedang sakit dan harus
menjalani perawatan di rumah sakit. Cobalah anda datang sesekali ke
rumah sakit dalam keadaan sehat. Anda akan melihat, betapa untuk
mencapai kesehatan seseorang harus berjuang bersusah payah dengan
selang infus, jarum suntik, tabung oksigen, obat, dan lain-lain. Pastilah
banyak biaya yang harus dikeluarkannya.

Sehat Jiwa (Mental)

Dalam filsafat, agama maupun dalam kehidupan sehari-hari, kata “jiwa”


memang tidak mempunyai definisi yang jelas. Karena memang dia
bagian yang integral dari tubuh dan ruhani manusia, tidak bisa dibelah-
belah atau dipisahkan satu sama lain. Eksistensi manusia bukan hanya
tubuhnya, tapi juga jiwa dan ruhaninya. Menyamakan jiwa dengan mental
juga rasanya kurang tepat. (Ilmu kedokteran mempunyai istilah yang
menarik: psychiatry/kedokteran jiwa, dan mental health/kesehatan jiwa)
Ungkapan yang seringkali kita dengar adalah sehat jasmani dan ruhani,
atau sehat mental dan spiritual. Teks atau nash agama (Islam) biasa
menyebut jiwa dengan kata nafs.
Dulu kita sering mendengar ungkapan “Dalam badan yang sehat,
terdapat jiwa yang sehat”. Tapi sekarang, ungkapan itu tampaknya harus
direvisi seiring dengan kemajuan di bidang ilmu kesehatan, kesehatan
jiwa khususnya. Apakah benar kalau badan seseorang sehat secara
otomatis jiwanya juga sehat? Jawabnya bisa “Tidak”. Karena banyak

133 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com orang yang badannya sehat, tapi jiwanya sakit. Ada juga orang badannya
tidak sehat, tapi ternyata jiwanya sehat.
Dalam Al-Qur’an, Allah Azza wa Jalla berfirman: “Dan (demi) jiwa
serta penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.” (QS. Asy-Syams {91}: 7-10).
Allah dengan jelas menyatakan bahwa orang yang mensucikan atau
membersihkan jiwa adalah orang yang beruntung, karena jiwa yang
suci-bersih adalah jiwa yang sehat. Kalau jiwa seseorang sehat, dia
akan terhindar dari penyakit-penyakit hati, seper ti iri, dengki, ujub
(bangga diri), riya (pamer), sombong, dan sebagainya. Penyakit-penyakit
hati (psikis) itu sangat perpotensi mengundang datangnya penyakit
jasmani, penyakit fisik. Itulah sebabnya, Allah katakan sangat merugi
orang-orang yang mengotori dan merusak jiwa, yang indikasi luarnya
adalah melakukan aktivitas yang dilarang agama.
Orang yang jiwanya tidak sehat, kemungkinan besar menderita
dua kerugian. Pertama, ibadahnya mungkin saja ter tolak karena di
dalam hatinya menyimpan berbagai syak wasangka kepada Allah dan
kepada manusia. Kedua, daya tahan tubuhnya bisa menurun karena
tekanan dari dalam jiwanya. Kondisi kejiwaan seper ti ini berpeluang
mengakibatkan stres, depresi bahkan skizofrenia ( schizophrenia).
Mungkin anda masih ingat kasus seorang calon bupati di sebuah
kabupaten di Jawa Timur. Setelah gagal jadi bupati, dia stres berat dan
menjadi gila. Karena harus melunasi hutang sekian milyar, menanggung
malu, ditambah lagi isterinya meninggalkannya….
Ibnu Sina juga berbicara tentang jiwa dalam bukunya, tapi dalam
bingkai filsafat, bukan dalam konteks kesehatan. Sehingga tidak relevan
kalau dikutip di sini. Nabi Muhammad Saw adalah model sempurna
untuk dicontoh oleh seluruh manusia. Emosi dan tingkah laku beliau
selalu terkontrol dan terkendali. Sahabat Anas ra. bersaksi: “Aku
mengabdi kepada Rasulullah Saw selama sepuluh tahun, (dan selama
itu) beliau tidak pernah sekalipun memarahiku.”

134 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Ini menunjukkan bahwa emosi Rasulullah Saw sangat stabil. Beliau
hanya marah bila berkaitan dengan agama saja, misalnya karena aturan
atau larangan Allah dilanggar. Bahkan Abdullah bin Umar ra. pernah
mengatakan bahwa Rasulullah Saw tidak pernah bersikap tidak pantas
dan tidak pernah mengatakan yang tidak layak. Sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Nua’im ra., Rasulullah bersabda: “Barangsiapa
banyak mengalami kecemasan (stres) dan kesedihan, maka tubuhnya
akan menjadi sakit.”
Adakah dokter di abad ketujuh Masehi yang berani memastikan,
bahwa kondisi kejiwaan seseorang akan berpengaruh terhadap fisiknya?
Itulah dia Rasulullah Saw, Utusan Allah Azza wa Jalla. Kapan saja para
sahabat menjumpai Rasulullah Saw, mereka selalu melihat wajah beliau
cerah, dan senyuman selalu tersungging di bibir beliau. Tak pernah
beliau tampak susah atau suntuk, kendati tugas berat sehari-hari
membebani pundak beliau. Beliau har us berdakwah, meng-
komunikasikan perintah dan larangan Allah kepada umat manusia,
mengurus keluarga, membina umat, menerima delegasi atau tamu-
tamu dari negara tetangga, dan bahkan berperang melawan kaum kafir.
Semua beliau jalani dengan lapang dada dan semata-mata hanya
mengharap belas kasih dan ridha Allah Azza wa Jalla. Makanya beliau
tidak pernah tampak gelisah, cemas apalagi stres.
Jiwa yang selalu ter tekan, gundah-gulana, selalu curiga, iri,
sombong, riya’, sedih, dan tidak gembira, bisa menurunkan daya tahan
tubuh, akibatnya tubuh akan mudah diserang penyakit. Makanya
Rasulullah Saw. menyuruh umatnya menjauhi kondisi kejiwaan yang bisa
mengundang penyakit. Cara yang paling baik adalah dengan banyak-
banyak mengingat Allah. Sebab hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tentram (QS. Ar-Ra’d {13}: 28). Kesehatan adalah “mahkota”
di kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang-
orang yang sedang sakit (Nabi Daud as.).

135 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sehat Ruhani

Sebagian umat Islam sangat meyakini bahwa manusia bisa hidup karena
adanya ruh. Boleh dibilang, ruh yang bersemayam di dalam jasad kasar
manusia adalah hidup itu sendiri. Tapi untuk tahu lebih jauh tentang
ruh ini, misalnya substansi atau hakekatnya, kita tidak bisa. Allah sudah
membatasi masalah ini dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an: “Dan
mereka bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang ruh, katakanlah,
‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit’….” (QS. Al-Israa {17}: 85).
Cukuplah firman Allah itu sebagai sandaran, bahwa mencari apa
hakekat ruh itu akan sangat sia-sia. Biarlah semua menjadi “urusan”
Allah. Sebab Nabi Muhammad Saw. sendiri juga diperintahkan oleh Allah
hanya menjawab pertanyaan seputar ruh seperti di atas itu. Tidak lebih
tidak kurang. Banyak sekali pertanyaan manusia seputar ruh, misalnya:
Apakah ruh bisa mati juga seperti jasad? Ke manakah “perginya” ruh
setelah jasad dikubur? Dan sebagainya. Tapi biarlah per tanyaan itu
sampai di situ saja. Karena agama memang sangat membatasi masalah
ini.
Walaupun persoalan ruh begitu misterius dan menjadi urusan Allah,
tapi kita tetap wajib memberikan hak-hak ruhaniah kita. Karena dia
bersemayam di dalam jasad kasar tubuh kita. Di antara hak-hak ruh
yang harus kita penuhi adalah memberinya “makanan” agar dia tetap
sehat. Ruh bersifat spiritual, maka makanannya juga bersifat spiritual.
Karena ruh berasal dari Allah, maka makanan ruh juga harus berasal
dari Allah. Asupan nutrisi dan gizi yang paling baik bagi ruhani adalah
firman-firman Allah, yang diaplikasikan oleh akal dan tubuh dengan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang-orang
yang sehat r uhaninya adalah mereka yang senantiasa menjaga
hubungan baiknya dengan Allah Azza wa Jalla.
Menegakkan shalat, berdzikir, berdoa, bersedekah, berzakat,
bersilaturrahim, mendengarkan ceramah agama, dan mengerjakan
perintah agama atau aktivitas ibadah lainnya, merupakan cara kita

136 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com memberi asupan nutrisi bagi ruhani. Betapapun jasmani, jiwa dan ruhani
harus mendapatkan hak-haknya secara proporsional. Tidaklah adil bila
kita menghiasi jasmani dan jiwa kita sebagus-bagusnya, tapi
mengabaikan hak-hak ruhani.

Berdoa, memberikan hak ruhani.

Bagaimanakah jadinya, kita hiasi rumah kita dengan dekorasi yang


indah, cat yang penuh warna, lampu yang terang benderang, tapi kita
biarkan pondasinya keropos dimakan rayap karena hanya terbuat dari
papan yang mudah rapuh? Bukankah pondasi adalah penyangga yang
membuat rumah kita tegak berdiri? Begitu juga aktivitas ibadah. Dia
adalah penyangga hidup kita, yang dengannya kita berharap mendapat
kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat kelak.

137 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Dahaga ruhani (spiritual hopeless) paling terasa di dunia Barat.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya membawa
maslahat, tapi juga mudharat bagi kemanusiaan. Kemajuan yang dicapai
oleh manusia justru menjauhkan manusia dari fitrah sejatinya. Yakni
fitrah akan kebutuhan jiwanya terhadap Tuhan. Akhirnya jiwa mereka
menjadi kering dan tandus, tidak ada sentuhan spiritual di sana.
Semuanya serba mesin, angka, dan materi. Maka sejak awal tahun 1970,
terjadi kehebohan spiritual di Barat dengan bermunculannya pseudo
agama untuk menampung dahaga ruhani masyarakat modern. Gerakan
spiritual ini dikenal dengan nama New Religion Movement (NRM) yang
mendapat reaksi keras dari kaum agamawan “tradisional”.
Aktivitas NRM jalan terus dan makin banyak menarik minat kalangan
muda. Contoh sekte hasil NRM adalah Children of God, Church of
Scientology, Unification Church, Hare Krisna, dan lain-lain. Pada tahun
1977, “Pendeta” James Jones mengajak jemaatnya bunuh diri massal.
Juga David Koresh melakukan hal yang sama bersama jemaatnya pada
1995. Betapa hebat dan mengerikannya dampak dari kekeringan ruhani
ini, sehingga seseorang akan melakukan apa saja untuk memuaskan
dahaga ruhaninya. Walaupun apa yang dilakukannya itu bertentangan
dengan akal sehat.
Beruntunglah kita, kaum Muslimin, yang oleh Allah, melalui Rasulullah
Saw, diajarkan untuk selalu mengingat-Nya. “… ingatlah kamu kepada-
Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah {2}:
152).

Sehat Prilaku

Orang-orang yang sehat jasmani, jiwa dan ruhaninya, tentulah akan


sehat juga prilakunya. Semua perbuatannya sangat terukur, wajar dan
dilakukan dengan kesadaran penuh. Mereka juga selalu tampil segar
dan cerah, gembira dan tidak suntuk, dengan emosi yang stabil dan

138 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com terkendali. Seorang Sahabat Nabi, Abdullah bin Harits ra berkata: “Aku
tidak pernah melihat seseorang yang banyak tersenyum melebihi
Rasulullah Saw.”
Bagi umat Islam, tidak bisa tidak harus selalu merujuk kepada
Rasulullah Saw, karena beliau memang diutus oleh Allah untuk menjadi
model sempurna bagi prilaku manusia. Banyak orang yang tampilan
luarnya sangat tenang, tapi sesungguhnya menyimpan kejahatan yang
luar biasa di dalam hatinya. Dia bisa saja tampil penuh pesona, padahal
sesungguhnya dia penjahat kemanusiaan yang kejam.
Tentu kita masih ingat dengan peristiwa pembunuhan sadis dan
berantai yang dilakukan oleh seorang gay asal Jombang, Jawa Timur.
Peristiwa sadis dan mengerikan itu sangat mengguncang akal sehat
kita, bagaimana seseorang yang tampak cool bisa melakukan
kekejaman yang luar biasa. Membunuh belasan orang tanpa rasa
bersalah. Ini menunjukkan bahwa, sehat jasmani tidak menjamin
sehatnya jiwa. Kalau jiwa seseorang tidak sehat, maka jangan harap
prilakunya akan sehat. Karena sesungguhnya, jiwa inilah salah satu
motor penggerak hidup kita. Jasad hanya wadah kasar tempat jiwa
bersemayam, yang bergerak karena mengikuti kemauan jiwa. Dan fungsi
ruh? Dialah hidup itu sendiri, selebihnya hanya Allah Yang Maha
Mengetahui.
Kita juga dikejutkan oleh berita yang tidak elok, yang membuat kita
marah, sakit hati, kecewa, merasa dikibuli dan kehilangan kepercayaan
ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk beberapa
anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat dan menetapkan
mereka sebagai tersangka kasus korupsi. Para Wakil Rakyat korupsi
secara “berjamaah” di tengah krisis yang sedang membelit kehidupan
rakyat yang diwakilinya. Padahal mereka sudah “disejahterakan” dengan
gaji besar dan segala fasilitas oleh Negara yang anggarannya sebagian
diambil dari pajak yang dibayarkan rakyat. Ini satu lagi bukti, bahwa
sehat jasmani atau fisik tidaklah menjadi tanda sehat jiwa yang
bersemayam di dalamnya.

139 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Memperkenalkan nilai-nilai agama dan budi peker ti sejak dini
kepada anak-anak kita adalah cara terbaik untuk mendapatkan generasi
yang sehat lahir batin dan sehat prilakunya. Apalagi kita hidup di jaman
yang serba permisif, di mana nilai-nilai hidup yang dulu sangat kita
agungkan semakin tidak diindahkan –untuk tidak mengatakan
“ditinggalkan”. Orang-orang saat ini hidup cenderung individualistik.
Kalaupun ada kebersamaan itu hanya bersifat primordial saja, karena
kesamaan suku, agama, par tai, dan sebagainya. Padahal Nabi
Muhammad Saw, teladan utama kita, mengajarkan bahwa orang-orang
Islam adalah bersaudara dan bahwa manusia yang baik adalah yang
banyak manfaatnya bagi orang lain.
Sehat prilaku harus dimulai dari individu-individu yang kemudian
ditularkan kepada lingkungan paling dekat, yakni keluarga. Karena
keluarga adalah elemen paling penting sebuah masyarakat. Kalau
kemudian seluruh anggota masyarakat juga sehat prilakunya, maka itu
akan menjadi asset besar bagi negara. Negara yang masyarakatnya
sehat prilakunya adalah negara yang kuat, yang dengan itu keadilan
bisa ditegakkan dan kesejahteraan bisa disebarluaskan.

Sehat Lingkungan

Islam memandang, masalah kesehatan secara komprehensif,


menyeluruh. Bukan hanya fisik, psikis dan ruhani yang perlu sehat, tapi
juga lingkungan. Karena lingkungan adalah tempat sebuah komunitas
manusia berdiam, beraktivitas dan bersosialisasi, yang harus dijaga
kebersihan dan kenyamanannya. Allah Azza wa Jalla, melalui ayat suci
Al-Qur’an banyak bicara tentang lingkungan. Misalnya tentang lingkungan
yang tercemar: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum {30}: 41).

140 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Allah mengatakan bahwa kerusakan ekosistem adalah akibat
kerakusan dan ketamakan manusia yang memperlakukan alam dan
lingkungan semaunya saja, tanpa menghiraukan dampaknya. Kerusakan
ekosistem membuat lingkungan menjadi tidak sehat dan tidak nyaman
untuk dihuni manusia. Dalam lingkup yang lebih besar, kerusakan
lingkungan mengakibatkan perubahan suhu bumi, terganggunya musim
dan sering terjadi bencana alam. Belum lama ini, di Bali diadakan sebuah
berhelatan besar tentang Global Warming. Pakar-pakar lingkungan hidup
hampir dari seluruh dunia berkumpul dan berdiskusi tentang lingkungan
hidup. Mereka membahas perlunya menyelamatkan bumi, tempat tinggal
kita, dari kerusakan ekosistem yang semakin parah. Mereka semua
prihatin terhadap kerusakan alam yang terjadi merata hampir di
seluruh penjuru bumi akibat ulah tangan-tangan rakus manusia.
Sekali lagi, terpaksa saya mengutip syair lagu penyanyi balada
legendaris kita, Iwan Fals.
Raung bulldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut-badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu
Oh mengapa
Oh oh jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghampiri
Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja

141 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Oh oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rezeki generasi nanti
Lagu berjudul “Jeritan Rimba” ini dilantunkan Iwan Fals tahun 1980-
an, dan isinya akan terus relevan selama tangan-tangan rakus masih
mengeksploitasi kekayaan alam kita secara tidak bertanggung jawab.
Para pelaku kejahatan lingkungan tidak akan jera kalau mereka masih
mudah membereskan urusan hukum “di belakang meja”.
Allah Azza wa Jalla, hampir 1500 tahun yang lalu telah mewanti-
wanti, agar manusia menjaga lingkungannya. Tentu saja saat ayat yang
saya kutip di atas diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw lingkungan
hidup belum rusak parah seperti sekarang ini. Tapi mengapa Allah
mengatakan bahwa “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut akibat
tangan manusia?” Bukankah saat itu belum ada eksplorasi sumber
daya alam secara besar-besaran?
Memang demikianlah bahasa Al-Qur’an, sangat khas. Al-Qur’an
melukiskan sesuatu yang belum terjadi dengan kata-kata “telah tampak”.
Ini seharusnya menjadi peringatan dini bagi manusia, bahwa apabila
mereka rakus dan tamak, seenaknya saja menguras sumber daya alam,
tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan, maka mereka akan hidup
dalam lingkungan yang rusak dan tidak sehat. Allah telah mewariskan
bumi ini kepada manusia agar dikelola dengan baik untuk kepentingan
bersama. Jangan sampai kekayaan alam diekplorasi habis-habisan
sehingga tak menyisakan sedikitpun bagi generasi berikutnya. Alam ini
bukanlah milik kita, tapi titipan anak-cucu kita di masa yang akan datang.
Selayaknya dijaga dan dipelihara kelestariannya.
Sebuah hadits Nabi Muhammad Saw yang sangat populer dan sering
kita temukan adalah: “Kebersihan adalah bagian dari iman.”
Memang, oleh sebagian ulama, hadits ini dinilai dhaif (lemah). Tapi
bagi kita yang tidak mengerti seluk-beluk ilmu hadits, yang penting
matan (isi) hadits itu sangat baik dijadikan sikap hidup. Karena kalau

142 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kita selalu menjaga kebersihan –badan, hati, dan lingkungan— itu sudah
cukup bagi kita, meskipun dia bukan bagian dari keimanan. Kendati
begitu, kalau kita membuka kitab-kitab fikih klasik, maka bahasan
pertama yang akan kita dapati adalah “bab thaharah”, pasal tentang
kebersihan, dari mulai masalah air, wudhu, mandi, dan sebagainya.
Begitu pentingnya menjaga kebersihan lingkungan ini, sampai-
sampai Nabi Muhammad Saw melarang pasukannya mencemari air
(sungai atau sumur) dengan racun sebagai bagian dari strategi perang.
Nabi Muhammad Saw tidak ingin air itu tidak bisa diambil manfaatnya
oleh orang lain, meskipun yang disebut “orang lain” itu adalah musuh
umat Islam yang akan mereka hadapi dalam perang. Beliau juga
melarang kita buang hajat sembarangan, karena khawatir mencemari
lingkungan tempat di mana makhluk-makhluk Allah yang lain tinggal.

Sampah yang menumpuk di sungai,


cermin minimnya kesadaran akan budaya bersih

143 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Dua sabda Nabi Muhammad Saw berikut ini menejaskan betapa
Islam sangat memperhatikan soal keber sihan lingkungan.
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla itu baik, Dia senang pada (semua)
yang baik. Dia Bersih, dan mencintai kebersihan…. Maka bersihkanlah
pekarangan rumahmu….” (HR. Tirmidzi). “Hindarilah kutukan dalam
tiga hal, yaitu 1) buang air besar (kotoran, sampah) di sumber air, 2)
membuang kotoran dan sampah di jalan, dan 3) membuang kotoran di
tempat orang beristirahat.” (HR. Abu Daud).
Sekali lagi, Islam memandang sehat itu secara holistik dan
menyeluruh. Sehat lahir dan batin, jasmani dan ruhani. Itu artinya sehat
akal, hati, jiwa, dan ruhani. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya
pada tahun 1984 menambahkan satu poin, yakni spiritual atau agama,
untuk definisi sehat. Sehingga sekarang yang dimaksud sehat adalah
aspek-aspek yang melingkupi fisik, psikologik, sosial, dan spiritual.

Kisah Hikmah dari PPeng


eng alaman Pribadi
engalaman

Sudah lebih dari dua puluh tahun saya menjalani profesi sebagai dokter,
dengan spesialisasi bedah tulang. Sulit menghitung berapa jumlah pasien
yang sudah saya tangani. Alhamdulillah, semua berjalan lancar dengan
hasil yang memuaskan. Dan itu semakin mengangkat reputasi saya
sebagai profesional. Rasa tinggi hati kadang menyelinap tanpa saya
sadari. Sangat wajar dan manusiawi, karena manusia memang tempat
khilaf dan salah. Dan untuk itu Allah memberi teguran langsung kepada
saya dengan hal-hal mengherankan.
Contohnya ketika saya menghadapi seorang pasien, yang menurut
analisis saya kasusnya tidak begitu rumit, bahkan saya kerap kali
menangani hal serupa tanpa masalah. Tapi, tiba-tiba saja operasi
menjadi sangat rumit dan melelahkan. Saya seakan mengalami jalan
buntu. Saya segera istighfar. Lalu pamit meninggalkan ruang operasi
sebentar. Saya ambil wudhu dan shalat dua rakaat, mohon ampun atas
semua yang telah saya lakukan tanpa sadar, seraya memohon petunjuk
pada Allah. Saya sempat merenung sejenak, melakukan muhasabah

144 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com (instrospeksi diri), jangan-jangan ada tingkah laku saya melampaui batas
kebanggaan sehingga berubah menjadi ujub (bangga diri).
Selesai shalat dan berdoa hati saya menjadi tenang. Pikiran saya
juga fokus. Segera saya kembali ke ruang operasi untuk melanjutkan
pekerjaan yang tertunda. Ajaib! Sesuatu yang luar biasa terjadi. Saya
melakukan pekerjaan dengan lancar dan sukses, seakan-akan tidak
pernah ada masalah apa-apa. Alhamdulillah….
Peristiwa itu menghentak kesadaran saya. Betapa kecil dan tiada
artinya kita, manusia, di hadapan Kekuasaan Tuhan. Seabrek ilmu dan
segudang talenta tidak berarti sama sekali jika Allah tidak berkenan
memberikan manfaat ilmu itu pada kita. Pengalaman yang panjang,
keahlian yang mendapatkan legitimasi di masyarakat juga tidak ada
pengaruhnya kalau Allah tidak memberi ijin kesembuhan. Allah-lah Sang
Maha Penyembuh. Sedangkan saya hanya berusaha membantu
penyembuhan. Saya hanyalah alat semata.

Makanan dan Minuman

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur’an: “Maka makanlah yang


halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan
syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya menyembah.” (QS.
An-Nahl {16}: 114). Lalu dalam firman-Nya yang lain, Allah memerintah
kita, “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai terhadap orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-
A’raaf {7}: 31).
Allah memerintahkan agar kita hanya mengkonsumsi makanan
dan minuman yang halal dan baik saja. Makanan halal adalah makanan
yang tidak masuk kategori yang diharamkan agama, misalnya daging
babi, daging anjing atau bangkai selain ikan. Juga zat-zatnya tidak
mengandung apa saja yang dilarang syariat, misalnya tidak mengandung
formalin, borax, melamin, alkohol, dan sebagainya. Di samping itu,
makanan halal juga berkaitan dengan cara mendapatkannya.

145 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Makanan halal juga bukan makanan “sisa” yang dipersembahkan
untuk yang selain Allah. Kalau dia berupa daging, binatang yang disembih
harus dengan nama Allah, bukan untuk “penunggu gunung” atau
“penguasa laut”, misalnya. Jelasnya bukan makanan sisa sesajian. Dan
makanan halal bukanlah makanan hasil mencuri atau dibeli dengan
uang curian, uang korupsi, dan sebagainya. Meskipun zat atau jenis
makanannya halal, tapi kalau cara memperolehnya tidak halal, maka
makanan itu tetap haram dikonsumsi. Sampai demikian Islam mengatur
pola kehidupan manusia, utamanya para pemeluknya.
Sedang makanan yang baik berkenaan dengan kebutuhan tubuh
akan zat-zat yang terkandung dalam makanan atau minuman yang
masuk ke dalam perut kita. Seseorang yang menderita penyakit gula
(diabetes mellitus) tidak dianjurkan makan manisan, minum teh manis,
dan sebagainya. Karena bisa jadi setelah makanan atau minuman itu
masuk ke perutnya, kadar gula yang ada di dalam tubuhnya akan
meningkat. Seorang penderita darah tinggi (hiper tensi) dilarang
memakan makanan yang bisa membuat tensi darahnya melonjak tajam,
meskipun makanan itu halal baginya. Insya Allah, nanti saya akan bahas
sedikit mengenai makanan dan minuman haram ini.
Makanan yang baik juga berarti makanan yang mengandung gizi,
yang cukup karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan sebagainya,
sehingga bisa menopang kerja organ tubuh. Makanan yang baik juga
bukan makanan yang kadaluwarsa, tidak layak dikonsumsi karena masa
“edarnya” sudah habis dan seharusnya dibuang.
Makan dan minum bagi umat Islam bukan sekadar mengisi perut
yang lapar atau tenggorokan yang merasakan dahaga. Kegiatan makan-
minum adalah bagian ibadah kepada Allah, makanya kita selalu diminta
berdoa sebelum makan atau minum. Makan-minum juga merupakan
bentuk rasa syukur kita yang paling nyata karena Allah telah
menganugerahkan rezeki kepada kita.
Sebelum makan kita dianjurkan berdoa: “Ya Allah, berkahilah kami
dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah

146 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kami dari siksa api neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.” (HR. Ibnu As-Sani).
Dalam urusan makan saja kaum Muslimin tetap diminta untuk
memohon perlindungan kepada Allah dari siksa api neraka. Bukankah
makanan yang sudah jelas keharamannya kalau kita makan juga akan
mengantarkan kita ke dalam neraka?
Meskipun kita diperintahkan makan dan minum, tapi Allah tetap
ingin kita sehat setelah makan dan minum. Makanya Allah
memerintahkan agar dalam makan dan minum itu, kita tidak berlebih-
lebihan. Tidak “gelap mata”, main sikat saja. Tidak peduli makanan itu
tidak baik bagi kesehatan kita, yang penting nafsu makan kita terpuaskan.
Mulut merasakan lezatnya, perut merasakan kenyangnya. Soal kemudian
kita sakit setelah makan, itu urusan belakang.
Agar kita tidak gelap mata ketika menghadapi makanan, sebelum
makan kita dianjurkan berdoa. Begitu juga setelahnya, dan doanya
adalah: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan
minum, serta menjadikan kami Muslimin.” (HR. Abu Daud).
Kita memuji Allah atas anugerah-Nya yang telah memberi kita
makan dan minum. Allah anugerahkan kita tubuh sehat sehingga bisa
mencari penghidupan, mencari rezeki untuk diri sendiri atau keluarga.
Allah beri kita kesehatan sehingga kita bisa merasakan nikmatnya makan
dan minum tanpa alat bantu. Berapa banyak orang yang tidak bisa
makan dan minum kecuali harus dibantu dengan alat, misalnya lewat
selang infus.
Dan kita juga memuji Allah karena telah memasukkan kita ke dalam
golongan kaum Muslimin. Yakni orang-orang yang selamat karena
memasrahkan diri kepada-Nya dengan cara mengikuti aturan yang telah
ditetapkan-Nya. Kita bersyukur karena Allah telah mengatur sedemikian
rupa persoalan makanan dan minuman yang harus kita konsumsi,
sehingga kita selamat dari kemungkinan terserang suatu penyakit.
Makan dan minum adalah kebutuhan hidup manusia. Dengan begitu
manusia memenuhi sunnatullah sebagai makhluk yang tunduk pada

147 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com hukum-hukum kemakhlukan. Kalau makhluk lapar, dia harus makan.
Kalau dia haus, maka dia harus minum, dan seterusnya. Kendati
demikian, Islam tetap mengatur dan membuat koridor agar kaum
Muslimin memperhatikan soal makanan dan minuman ini.

Makanan dan Min uman Yang Dianjur


Minuman kan
Dianjurkan

Allah Azza wa Jalla menganjurkan kita memakan apa saja (tumbuhan,


binatang, dan sebagainya), sepanjang tidak ada larangan yang tegas.
Begitu banyak jenis makanan yang boleh dikonsumsi oleh kaum Muslimin.
Baik yang berasal dari hewan, tumbuhan atau hasil olahan. Makanya
agak mengherankan juga kalau masih ada umat Islam yang
mengkonsumsi makanan-makanan dari jenis yang diharamkan.
Adapun makanan dan minuman yang dianjurkan antara lain:
a. Daging hewan
Islam sangat menganjurkan para pemeluknya memakan makanan yang
mempunyai nilai gizi (nutrient) yang tinggi untuk menunjang kegiatan
harian mereka, misalnya daging. Rasulullah Saw sendiri juga menyukai
makanan sehat yang berasal dari hewan ternak, domba, kambing, unta,
kerbau atau sapi. Bahkan beliau dikabarkan pernah memakan daging
kelinci dan sup ayam. Sedang Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib ra.
pernah berkata: “Makanlah daging, karena dia memperindah corak tubuh
dan membersihkan raut wajah.” Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Allah-
lah yang menjadikan hewan ternak untuk kamu, sebagiannya untuk
kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.” (QS. Al-Mu’min
{40}: 79).
Daging hewan adalah sumber protein, dan protein sangat
dibutuhkan oleh tubuh karena untuk pertumbuhan jaringan otak, sistem
hormonal, dan sebagainya. Sebuah penelitian yang baru-baru ini
dilakukan oleh Paul Avan dari Universitas Auvergne, Prancis, menemukan
protein yang berada di bagian dalam telinga yang dinamakan stereocilin
yang bertugas menjaga sel-sel sensor tetap utuh dan memungkinkan

148 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com bagian dalam telinga (cochlea) mendistorsi bunyi. Jadi, protein juga
berfungsi sebagai pembeda bunyi! Subhanallah….
Semua daging hewan, termasuk unggas (ayam, bebek, burung
dara, dan sebagainya) juga boleh dimakan, kecuali yang dengan tegas
diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti babi, anjing, binatang
buas bergigi taring atau unggas yang berkuku melengkung. Begitu juga
binatang hasil buruan, boleh dikonsumsi. Daging yang disenangi oleh
Rasulullah Saw adalah daging domba atau kambing.
b. Hasil tangka pan laut
tangkapan
Seperti kita ketahui bersama, dua pertiga bumi kita terdiri dari air.
Luas perairan lebih besar daripada daratan. Itu artinya, hasil kekayaan
laut juga bisa lebih besar daripada hasil yang ada di daratan. Oleh
karena itu, alangkah baiknya kalau kita memanfaatkan hasil kekayaan
laut sebagai alternatif makanan kita. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan Dia-lah (Allah) yang telah menundukkan lautan (untukmu) agar
kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan)….” (QS. An-
Nahl {16}: 14).
(Sekadar informasi tambahan, ayat Al-Qur’an yang bermakna “laut”
saja terulang 32 kali. Dan kata “darat” berjumlah 13 ayat. 32 + 13 =
45. Bila dipresentasikan jumlah ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang
laut 32/45 x 100% = 71,11%, dan yang bicara soal daratan 13/45 x
100% = 28,88%. Pada abad 20, para ahli geologi mengukur luas
lautan dan daratan dengan menggunakan satelit, hasilnya didapat luas
laut 71,11% dan luas daratan 28,88%! Subhanallah…. Maha Suci Allah
dengan segala Firman-Nya).
Masyarakat kita sebaiknya menoleh ke laut, dan mulai menjadikan
ikan sebagai sumber protein hewani yang utama. Karena negara kita
adalah negara maritim, dikeliling oleh lautan, tentulah ikan melimpah
ruah di lautan kita, itu bisa menjadi sumber protein yang luar biasa
bagi kita. Ikan pada umumnya mengandung asam lemak Omega-3 yang
berkhasiat untuk melindungi kita dari ketidakteraturan detak jantung,
mencegah serangan jantung, melancarkan sirkulasi darah dan baik

149 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com bagi perkembangan otak ter utama pada anak-anak di masa
pertumbuhan.
Tapi sayangnya sebagian besar masyarakat kita tidak terbiasa
mengkonsumsi ikan, sehingga kebutuhan ikan manusia Indonesia per
tahun masih jauh dari yang seharusnya. Bila dirata-rata, konsumsi
ikan orang Indonesia per tahun hanya 20 kg/orang (pada 2002).
Bandingkan dengan orang Jepang, misalnya, negara yang dianggap
sebagai pengkonsumsi ikan terbesar di dunia. Rata-rata orang Jepang
mengkonsumsi ikan pertahun 100 kg/orang. Padahal menurut catatan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI, potensi sumber
daya perikanan kita diperkirakan mencapai 6,2 juta ton per tahun. Lebih
dari cukup untuk memenuhi konsumsi ikan dalam negeri.
c. Biji-bijian dan umbi-umbian
Mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan beras (nasi) sebagai
makanan pokoknya. Beras mengandung karbohidrat yang dibutuhkan
oleh tubuh sebagai sumber energi untuk menopang aktivitas. Di samping
beras, sebenarnya kita bisa juga menjadikan jagung, kentang, singkong,
ubi, talas, sagu serta gandum sebagai makanan pokok. Hanya saja
lidah kita sudah terbiasa dengan beras. Indonesia, di era kepemimpinan
Pak Har to, pernah berswasembada beras, pada tahun 1985, dan
mendapat penghargaan dari Badan Pangan Dunia, FAO. Yang amat
disayangkan, lahan produktif untuk pertanian sekarang berubah menjadi
pabrik-pabrik, padahal negara kita bisa menjadi negara agraris terbesar
di dunia kalau kita mau memaksimalkan potensi pertanian kita.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman: “… lalu Kami tumbuhkan biji-
bijian di bumi itu, dan buah-buahan ser ta rumput-rumputan untuk
kesenangan kamu dan untuk (makanan) binatang ternakmu.” (QS. Abasa
{80}: 24-32).
Negeri Nusantara ini sudah terkenal sejak jaman dahulu sebagai
penghasil rempah-rempah. Komoditas ini juga yang mengundang
bangsa-bangsa lain datang ke negeri kita dan kemudian menjajahnya.
Kepulauan Maluku dikenal sebagai produsen biji pala dan lada terbesar.

150 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Belum lagi ketumbar, jinten, kemiri, cengkeh, kayu manis, dan sebagainya,
yang sekarang digunakan sebagai bumbu penyedap rasa dan jamu-
jamuan.
Terkadang saya berfikir agak sempit. Semua ayat Al-Qur’an yang
berbicara tentang alam dan semua kekayaan serta potensinya, seolah-
olah ditujukan hanya untuk bangsa Indonesia. Karena Negara kita sangat
kaya dengan hasil alam, baik dari darat maupun dari lautnya.
d. Buah-buahan
Buah-buahan adalah sumber vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk proses pertumbuhan, metabolisme, pembentukan sel dan tulang,
melepaskan energi makanan, dan sebagainya. Vitamin tidak bisa
diproduksi oleh tubuh, kecuali vitamin D yang bisa diproduksi di dalam
tubuh. Al-Qur’an mengisyaratkan agar manusia menjadikan buah-buahan
sebagai makanan. “Dan Dia-lah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman
yang bermacam-macam buahnya, zaitun, dan delima yang serupa
bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
di hari memetik hasilnya (dengan mengeluarkan zakatnya), dan
janganlah kamu berlebih-lebihan….” (QS. Al-An’aam {6}: 141).
Di antara buah-buahan yang disukai Rasulullah Saw adalah kurma,
melon dan anggur. Bahkan kurma Nabi, ajwa, dikenal sebagai kurma
yang paling lezat rasanya dan mahal harganya. Belakangan ini orang
mulai memikirkan makanan sehat yang tanpa bahan pengawet, atau
makanan untuk diet. Mereka menciptakan food combining , biasanya
kombinasi antara buah-buah dan sayur-sayuran yang dibuat juice, dan
menjadikannya sebagai menu harian yang menyehatkan dan
menyegarkan.
e. Sayur-sayuran
Hasil perkebunan kita juga sangat luar biasa. Struktur tanah kita sangat
khas dan unik, sehingga hampir semua varietas tanaman bisa hidup
dan dikembangkan di tanah air kita. Dan, tentu saja, itu sumber makanan

151 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis masakan. Wortel, tomat,
kubis, bit, labu, sawi, bayam, kangkung, terong, kacang panjang, buncis,
dan sebagainya, adalah sebagian kecil dari sayur-sayuran yang bisa
kita temui setiap hari. Boleh dibilang kita tidak akan pernah kehabisan
stok sayuran. Dan satu-satunya makanan yang jenis dan zatnya hampir
tidak ada yang diharamkan adalah sayuran.
Tentu saja ada tanaman yang haram juga dikonsumsi, misalnya
tanaman ganja. Atau sayuran yang membahayakan karena prosesnya
bercampur dengan bahan-bahan yang jelas keharamannya. Tapi secara
umum, sayuran adalah makanan yang paling aman dikonsumsi.
f. Hasil olahan
Makanan hasil olahan adalah makanan yang tidak dimasak dengan
sederhana, melainkan melalui proses teknologi modern ditambah
dengan memasukkan bahan-bahan pengawet agar tahan lebih lama
atau bisa disimpan lebih lama. Sekarang ini banyak kita jumpai makanan
dan minuman hasil olahan yang kita kenal sebagai makanan-minuman
instan. Kita memang dimudahkan oleh teknologi, sehingga bisa segera
mendapatkan makanan atau minuman dalam waktu yang cepat. Padahal
dulu harus dimasak dan memakan waktu yang lama. Apalagi kalau dalam
keadaan mendesak dan “dikejar” waktu, makanan instan sangat
menolong. Untuk mendapatkan bubur, misalnya, kita tidak perlu repot-
repot merebus beras berjam-jam. Sekarang ada bubur instan. Begitu
juga bila kita ingin minum juice buah. Tersedia juice aneka rasa dalam
botol yang siap minum.
Hanya saja kandungan makanan hasil olahan tidak selalu
menyehatkan. Terutama makanan-minuman olahan yang menggunakan
bahan-bahan kimia untuk cita rasa maupun untuk pewarnaan. Biar
bagaimanapun, zat-zat kimia untuk penggunaan dalam jangka waktu
yang panjang bisa membahayakan kesehatan. Belum lagi akhir-akhir
ini sering dijumpai pedagang nakal yang memakai zat-zat kimia secara
tidak bertanggung jawab dengan takaran seenaknya. Misalnya ikan kakap
putih diberi pewarna pakaian sehingga menyerupai kakap merah yang

152 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com harga jualnya lebih tinggi. Beras diberi pewarna putih, duren buangan
disuntik pemanis dan pewarna buatan sehingga bisa dijual lagi. Beredar
pula telur palsu, tahu dan mie berformalin, dan sebagainya. Bahkan
sayur-sayuran juga ada yang diduga menggunakan pestisida. Sudah
sepantasnya kalau kita berhati-hati terhadap makanan dan minuman
yang akan masuk ke dalam tubuh kita.
g. Madu
Madu terbuat dari konsentrasi tinggi campuran gula, vitamin, mineral,
enzim, air, serbuk sari, dan berbagai senyawa lain. Madu berasal dari
perut lebah dan bisa menjadi sumber makanan yang menyehatkan. Al-
Qur’an menjelaskan keistimewaan dan khasiat madu yang kemudian
terbukti sangat luar biasa. “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An-Nahl {16}: 69).
Itulah sebabnya Rasulullah Saw senang mengkonsumsi madu,
karena memang madu kaya akan zat-zat yang bisa menyehatkan tubuh
dan menyembuhkan penyakit. Madu adalah cairan ajaib sempurna yang
Allah berikan kepada manusia. Ibnu Sina pernah berpesan: “Jika anda
ingin tetap sehat, minumlah madu setiap hari!”
Di belakang ada bahasan tersendiri soal lebah dan madu, juga
segala hal yang terkait dengannya, insya Allah.
h. Susu dan air bening
Selain madu, Rasulullah Saw juga menyukai susu. Banyak riwayat yang
mengabarkan kepada kita tentang kegemaran beliau meminum susu
domba atau susu unta. Kadang-kadang beliau mencampurkan susu itu
dengan air putih (bening). Ternyata susu mengandung semua unsur
yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama anak-anak di masa pertumbuhan.
Allah menginformasikan tentang cairan putih yang ajaib ini di dalam Al-
Qur’an. Saya mengutip terjemahan Ali Audah dalam Qur’an : Terjemahan
dan Tafsirnya, karya Abdullah Yusuf Ali, terbitan Pustaka Firdaus: “Dan
sungguh, dalam binatang ternak (juga) terdapat suatu tanda. Dari sela-

153 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sela tubuhnya, antara kotoran dan darah, Kami keluarkan untuk
minumanmu, susu murni dan mudah dicerna bagi mereka yang
meminumnya.”(QS. An-Nahl {16}: 66).
Susu kaya akan nutrisi dan zat-zat yang sangat baik bagi tubuh
manusia, apalagi anak-anak di masa pertumbuhan. Sedangkan air
bening sangat bermanfaatkan untuk menetralisasi kembali suhu tubuh,
membersihkan kotoran sisa dalam tubuh melalui urine, melancarkan
sirkulasi air dalam tubuh, di samping untuk menghilangkan dahaga. Air
putih juga diyakini dapat mengurangi risiko terkena kanker kandung
kemih, kanker payudara, colon, dan sebagainya.

Madu adalah makanannya makanan, minumannya


minuman dan obatnya obat.
(Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi).

Kisah Hikmah dari Pengalaman Pribadi

Ada sebuah kejadian luar biasa yang tidak mungkin saya lupakan
sepanjang hidup saya sebagai dokter. Saat itu ada pasien saya, seorang
gadis mungil usia sekolah dasar. Gadis kecil yang manis itu mengalami
musibah yang membuat dia harus dioperasi. Atas ijin Allah, sayalah
yang harus mengoperasinya. Operasi berjalan lancar, karena memang
operasi seperti yang saya lakukan bagi si gadis mungil itu biasa saya
lakukan. Masalah justru muncul pascaoperasi.
Si gadis kecil tidak kunjung sadar dari pengaruh bius. Saya dan tim
operasi kembali memeriksanya. Tidak ada masalah, semuanya baik-
baik saja. Ar tinya operasi berjalan sesuai prosedur standar. Dan
seharusnya anak itu sudah siuman beberapa jam setelah operasi. Tapi,
aneh sekali…. Anak itu tetap dalam pengaruh obat bius. Kami semua
kebingungan.
Ketika itu ber tepatan dengan hari Jumat, sayyidul ayyam ,
penghulunya hari. Sebagai Muslim, saya menunaikan kewajiban
menjalankan shalat Jumat ke masjid. Seusai shalat saya berdoa, mohon

154 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com pada Allah agar diberi keputusan terbaik bagi anak gadis yang baru
saya operasi itu. Kalau dia harus hidup, maka saya mohon Allah
bangkitkan dia dari kondisi tidak sadarnya. Tapi kalau Allah menghendaki
dia mati, sesungguhnya Dia lebih mengetahui rahasianya daripada saya.
Saya serahkan semua urusan kepada-Nya. Saya berdoa dengan khusyuk,
lebih panjang dari Jumat-Jumat sebelumnya. Mengharap Allah menjawab
permohonan saya.
Sepulang dari masjid, saya menuju ruangan dokter, melewati kamar
pasien kecil itu. Saya terkejut dan bertanya pada Mamanya, ke mana
gadis kecil itu. Ternyata gadis kecil itu sudah duduk dan saya tidak
mengenalinya, karena mata saya langsung tertuju ke tempat tidur. Dia
tampak ceria, seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Peristiwa
itu membuat saya tidak habis pikir dan tidak henti-henti bersyukur kepada
Allah. Saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Seorang
gadis mungil yang manis, yang sebelum saya pergi shalat Jumat masih
tergolek kaku dan tak berdaya, sekarang duduk dengan wajah sumringah!
Subhanallah, Maha Suci Allah dan Maha Besar. Ternyata Dia menjawab
dan mengabulkan doa saya.
Kejadian itu hanya sebagian dari keajaiban Shalat dan doa yang
saya rasakan langsung. Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang muncul, dan shalat menjadi solusi yang paling jitu. Memberi andil
penyelesaian, baik langsung maupun tidak langsung. Setidaknya shalat
membuat hati dan jiwa saya lebih tenteram dan jasmani semakin sehat.
Namun tentunya kita sadari, bahwa bukan hal-hal semacam itu semata
yang membuat kita mencintai shalat, karena shalat adalah sebuah
kewajiban, kebutuhan dan juga manifestasi kecintaan seorang hamba
pada Sang Khaliq.

Kebiasaan (Adab) Makan


dan Minum ala Rasulullah Saw

Sebagai sebuah tatanan kehidupan, Islam tidak menyisakan satupun


spektrum kehidupan tanpa dia “ikut campur” di dalamnya. Termasuk

155 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com juga dalam persoalan tata cara makan dan minum. Meskipun tidak
secara tegas digariskan, tapi kita bisa merujuk tata cara atau etika
teladan utama kita, Rasulullah Saw, ketika menghadapi makanan. Berikut
adalah kebiasaan Rasulullah Saw ketika makan:
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan
Rasulullah Saw memerintahkan umatnya agar membersihkan atau
mencuci tangan sebelum makan. Ini kalau kita makan tidak
menggunakan sendok-garpu. Karena kalau kita tidak mencuci tangan,
dikhawatirkan ada kuman-kuman yang melekat di tangan kita selama
kita beraktivitas sebelum makan. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa
ingin diperbanyak kebaikan di rumahnya oleh Allah, maka hendaklah
dia berwudhu ketika makanan telah dihidangkan dan pada saat diangkat.”
Ternyata Rasulullah Saw tidak hanya mencuci tangan ketika hendak
makan atau sesudah makan, tapi beliau juga berwudhu. Betapa mulianya
akhlak beliau, sehingga untuk makan saja beliau menyempatkan diri
mengambil wudhu sehingga bukan hanya tangan yang bersih, tapi
seluruh anggota tubuh yang tampak sampai ke kaki. Inilah bentuk syukur
beliau atas nikmat makanan yang dianugerahkan Allah. Dan bersyukur
memang lebih afdhal (sempurna, utama) kalau dalam keadaan suci
dari hadats kecil.
b. Ber doa se
Berdoa belum dan setelah makan
sebelum
Makanan dan minuman adalah nikmat Allah yang wajib disyukuri. Oleh
karenanya, kaum Muslimin dianjurkan berdoa sebelum menyantap
hidangan, juga setelahnya. Karena makan dan minum bagi kita bukanlah
sekedar memasukkan makanan atau minuman ke dalam mulut untuk
mengenyangkan perut atau melepaskan dahaga. Makan dan minum
adalah bagian ibadah kepada Allah dan ber syukur kepada-Nya.
Rasulullah Saw bersabda: “Doa itu adalah otaknya ibadah.”
Sebenarnya seluruh aspek kehidupan kita adalah ibadah, dan
otaknya ibadah adalah doa. Itulah sebabnya kita dianjurkan berdoa
dan selalu menyebut nama Allah sebelum dan sesudah memulai aktivitas.

156 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Dengan berdoa sebelum dan sesudah makan, kita diingatkan bahwa
apa yang kita makan adalah anugerah Allah yang harus kita syukuri.
Doa sebelum makan yang lazim dibaca Rasulullah Saw: “Ya Allah,
berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada
kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka. Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (HR. Ibnu As-Sani).
Dan setelah makan beliau berdoa: “Segala puji bagi Allah yang telah
memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami (golongan
kaum) Muslimin.” (HR. Abu Daud).
c . Menghor mamatiti makanan
Prilaku Rasulullah Saw dalam segala hal adalah yang paling baik, juga
ketika menghadapi makanan. Beliau melarang kita mencela makanan
yang kita tidak sukai. Kita diminta untuk bersabar dan tidak menggerutu
menghadapi makanan yang bukan favorit kita. Abu Hurairah ra.
memberikan kesaksian: “Rasulullah Saw tidak pernah mencela makanan
(yang dihidangkan kepada beliau). Kalau beliau suka, beliau makan.
Dan kalau beliau tidak suka, beliau tidak memakannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Orang yang tidak mencela makanan akan mendapatkan dua
kebaikan. Kebaikan pertama, karena dia menghormati orang yang telah
memasak dan menghidangkan makanan itu. Kebaikan kedua, karena
biar bagaimanapun makanan adalah nikmat Allah yang wajib disyukuri,
meskipun tidak harus kita makan.
Di samping itu, Rasulullah Saw juga tidak pernah membiarkan
makanan yang jatuh “merana” begitu saja. Beliau selalu memungutnya
dan memakannya kembali setelah dibersihkan terlebih dahulu. Dalam
hal ini Rasulullah Saw bersabda: “Jika suapan salah seorang di antara
kalian jatuh, maka ambillah (kembali) dan buang bagian yang kotor,
setelah itu makan kembali. Jangan biarkan makanan untuk setan. Jangan
membersihkan tangan dengan alat pembersih sebelum menjilat jari-
jemari tangan. Sebab tidak ada yang tahu pada makanan yang mana
terdapat berkah (Allah).” (HR. Muslim).

157 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com “Berkah” bagi sebagian umat Islam memang masih sangat absurd,
dan dianggap tidak mempunyai parameter yang jelas sehingga sering
diabaikan. Dan soal menjilati jari-jemari setelah makan dan sebelum
mencuci tangan, kita juga tidak mengetahui secara pasti apa hikmah di
baliknya. Tapi kita harus yakin bahwa di dalam sunnah Rasulullah Saw
ada kejayaan. Saya tutup masalah ini dengan sebuah hadits Nabi Saw:
“Menghabiskan makanan hingga bersih berarti memohon pengampunan
kepada Allah.”
d. Tidak memaksa diri makan sebelum lapar
Makan yang paling nikmat adalah saat perut benar-benar dalam kondisi
lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Tapi sebagian dari kita sering
memaksa perut untuk menampung makanan yang sebenarnya sudah
tidak kuat lagi ditampungnya. Itu terjadi karena kita terlalu menuruti
nafsu --selera-- makan, yang sebenarnya hanya enak dirasakan lidah
saja.
Ada ungkapan “Tidak makan kecuali sedang lapar, dan berhenti
makan sebelum kenyang”. Ungkapan ini dinisbatkan kepada Nabi
Muhammad Saw, tapi menurut beberapa pakar hadits, kalimat ini bukan
berasal dari Rasulullah Saw. Menurut hemat kita, ungkapan ini sangat
baik bila diterapkan. Kita memang selayaknya tidak makan kecuali ketika
lapar. Dan sebaiknya kenikmatan makan itu dihentikan sebelum kita
benar-benar kenyang. Untuk memberikan kesempatan kepada organ-
organ di dalam tubuh kita mencerna makanan yang masuk dan tidak
terlalu banyak. Karena sesungguhnya makan, bagi kaum Muslimin,
bukanlah untuk memuaskan selera apalagi sebagai gaya hidup, tapi
agar tubuh tetap sehat dan bugar sehingga bisa menunjang aktivitas
ibadah kepada Allah.
Rasulullah Saw bersabda: “…. Cukuplah jika seseorang itu makan
beberapa suap saja untuk menguatkan tulang punggungnya. Jika
mungkin, sepertiga perut untuk makanan, sepertiga lagi untuk minuman
dan yang sepertiga lagi untuk napasnya.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi,
dll.).

158 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kita memang diminta untuk menahan diri dari makan yang terlalu
banyak, sebagaimana yang telah Allah firmankan. Bahkan “Bapak Ilmu
Kedokteran”, Hippocrates, pernah mengatakan, bahwa memelihara
kesehatan yang baik bergantung pada kerja secara wajar dan
menghindari makan dan minum terlalu banyak. Sedang Rasulullah Saw
menambahkan, bahwa sumber segala penyakit adalah di perut.
Perut kita bukanlah keranjang sampah, yang bisa dimasuki apa
saja. Perut kita adalah bagian dari tubuh dan diri kita. Dia juga perlu
dijaga dan dirawat agar terhindar dari sakit dan tidak menjadi sarang
penyakit.
e . Tenang dan tidak ter tergg esa-g esa
esa-gesa
Menghadapi makanan hendaknya kita tidak terlalu tergesa-gesa. Tenang
dan berusaha menikmatinya. Jangan biarkan makanan berlalu begitu
saja di dalam mulut kita. Artinya kita hanya mengunyah sebentar lalu
menelannya sebelum makanan itu halus. Makanan yang belum
sempurna dikunyah akan memberatkan kerja otot-otot perut dan organ-
organ pencernaan. Rasulullah Saw, teladan utama kita itu, konon
mengunyah makanannya sampai lebih dari 30 kali. Artinya, makanan
itu telah halus ketika masuk ke dalam perut beliau. Sehingga organ-
organ pencernaan mudah melaksanakan tugasnya.
f. Meng gunakan tang
Menggunakan an kanan
tangan
Rasulullah Saw selalu mendahulukan dan memuliakan tangan kanan.
Beliau menggunakan tangan kanan untuk melakukan aktivitas yang
bersih, sedang ketika melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
yang kotor-kotor beliau menggunakan tangan kiri, misalnya istinja
(membersihkan dua kemaluan). Untuk makan beliau menggunakan
tangan kanan, dan beliau menganjurkan agar umatnya juga mencontoh
beliau. Untuk orang-orang yang kidal, juga tetap dianjurkan makan
dengan tangan kanannya. Walaupun tidak ada penjelasan soal ini dari
Rasulullah Saw.

159 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com g. Menggunakan tiga jari
Kita tidak tahu dengan pasti mengapa Rasulullah Saw makan dengan
tiga jari, karena para Sahabat ra tidak pernah menanyakan hal itu. Tapi
dari sejarah yang tercatat kita mengetahui bahwa Rasulullah Saw sering
makan bareng dengan para Sahabat ra., duduk mengelilingi satu
nampan. Dari situ kita bisa sedikit mengerti, mungkin saja beliau ingin
para Sahabat ra. makan lebih banyak daripada beliau. Karena seperti
yang kita ketahui, Rasulullah Saw adalah orang yang santun dan selalu
mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan beliau
sendiri. Beliau selalu ingin menyenangkan orang lain dan senang kalau
melihat orang lain senang. Di samping itu, suapan dengan tiga jari
lebih sedikit daripada dengan lima jari, sehingga mulut tidak penuh
oleh makanan dan enzim yang ada di dalam mulut, juga rongga mulut
bisa berfungsi dengan baik. Udara yang masuk ke kerongkongan juga
tetap bisa lancar karena tidak terdesak oleh makanan.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw, yakni makan dengan tiga
jari, pastilah ada rahasia dan hikmahnya. Hanya saja sampai sekarang
kita belum mengetahuinya. Mungkin saja nanti manusia akhirnya
mengetahui hikmahnya.
h. Tidak ekspansif & tidak ber le bihan
lebihan
Islam, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw, adalah agama
yang komprehensif. Bahkan ketika menghadapi makanan pun, umat
Islam diminta untuk mengikuti adab yang telah dipraktikkan Rasulullah
Saw. Beliau tidak pernah “memanjangkan tangan”, ekspansi ke sana-
ke mari ketika sedang makan, apalagi kalau makan bersama para
sahabat. Beliau cenderung menunggu sisa, meskipun para sahabat lebih
senang kalau Rasulullah Saw yang mengambil makanan lebih dulu.
Biasanya Rasulullah Saw mengambil makanan yang paling dekat dengan
beliau, tidak peduli makanan itu termasuk bukan menu yang difavoritkan.
Beliau juga tidak berlebihan dalam makan dan minum.
Salah seorang sahabat mulia, Umar bin Abi Salamah ra., bercerita:
“Ketika masih kecil aku diasuh Rasulullah Saw. Aku terbiasa makan

160 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com dengan menjulurkan tangan ke tempat makanan, maka Rasulullah Saw
menegur, ‘Wahai Anakku, sebutlah nama Allah (membaca basmalah),
makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah (makanan) yang
dekat denganmu!’….” (HR. Bukhari & Muslim).
Makan dengan sikap tenang dan tidak mengambil makanan ke
sana-ke mari menunjukkan kematangan emosi dan kesantunan prilaku.
Tidak berlebihan dalam makan dan minum per tanda kesederhanaan
dan kesadaran untuk tidak mengikuti “ajaran” setan yang senang
berlebih-lebihan.
i. Minum 3 kali tegukan tanpa membuang napas
Rasulullah Saw selalu berpesan kepada para Sahabat ra., juga kepada
kita, umat beliau: “Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan.
Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali (tegukan). Dan jika
kalian minum, sebutlah nama Allah (membaca basmalah), dan kemudian
pujilah Dia (membaca hamdalah) setelah kalian mengangkatnya (selesai
minum).” (HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah Saw juga tidak pernah membuang napas ke dalam
bejana (gelas, mangkuk dan sebagainya), bahkan beliau melarang kita
melakukannya. Kita akhirnya mengetahui, ketika kita meniupkan atau
menghembuskan napas ke bejana berarti kita sengaja memasukkan
gas asam arang ke dalam minuman atau makanan kita. Sedangkan
gas asam arang adalah gas buangan yang tidak boleh masuk lagi ke
dalam tubuh kita. Dan soal minum dengan dua atau tiga kali tegukan
mempunyai hikmah tersendiri. Minum dengan dua atau tiga kali tegukan
lebih terasa nikmat dan memuaskan rasa dahaga. Air yang mengalir di
kerongkongan kita terasa nikmat dan lezat. Bandingkan bila kita minum
sekali teguk. Tidak akan terasa nikmat, meskipun kita sedang haus.
j. Tidak makan makanan yyang
ang ter lalu panas aatau
terlalu tau ter lalu dingin
terlalu
Rasulullah Saw memang teladan sempurna. Semua aspek kehidupan
kita dibimbing tanpa kecuali. Sampai ke soal makan-minum. Beliau
menganjurkan kita tidak makan makanan atau minuman yang terlalu

161 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com panas, atau terlalu dingin. Sekarang terbukti, makanan yang telalu panas
bisa merusak email gigi dan menumpulkan syaraf di lidah kita.
Sedangkan makanan yang terlalu dingin bisa mempercepat pembekuan
lemak sehingga menumpuk di bawah kulit.
k. Dudu
Dudukk (tidak sambil berdiri atau berbaring)
Ada sebuah keburukan, yang karena sangat sering terjadi, sehingga
dianggap biasa dan bahkan menjadi semacam mode. Yaitu makan sambil
berdiri, utamanya di pesta-pesta pernikahan di gedung atau di hotel.
Para tamu “memburu” makanan dan minuman, lalu mereka makan-
minum sambil berdiri dan bercakap-cakap. Mungkin saja para tamu
terpaksa makan sambil berdiri, karena shahibul hajat biasanya memang
tidak menyediakan kursi terlalu banyak.

Makan sambil berdiri dalam sebuah resepsi kadang terpaksa dilakukan para
undangan karena terbatasnya kursi

Sebuah riwayat dari Qatadah dari Anas ra. dari Rasulullah Saw
menjelaskan bahwa sesungguhnya Nabi Saw melarang orang minum
sambil berdiri. Lalu Qatadah ber tanya kepada Anas: “Kalau makan
(sambil berdiri) bagaimana?” Yang dijawab oleh Anas ra: “Hal itu lebih
busuk dan jahat!” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu daud, dan Ahmad).

162 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Tradisi ini mungkin sangat lazim di negara-negara Barat, tapi tidak
cocok bagi kaum Muslimin. Kita mempunyai table manners sendiri yang
diajarkan oleh pakar keindahan tingkah laku, yaitu Rasulullah Saw
Meskipun demikian, Rasulullah Saw juga pernah minum sambil berdiri,
terutama ketika minum air zamzam.
Dan Rasulullah Saw juga pernah mengatakan, bahwa sesungguhnya
aku tidak pernah makan sambil berbaring (HR. Bukhari).
Kecuali bagi mereka yang sedang sakit, diperbolehkan makan
sambil berbaring.

l. Member sihkan m ulut setelah makan


mulut
Setelah makan, biasanya Rasulullah Saw membersihkan mulut beliau,
kemudian baru mencuci tangan. Membersihkan mulut dan gigi adalah
kegemaran Rasulullah Saw. Sebagaimana yang dianjurkan para dokter
gigi, membersihkan sisa makanan yang ada di sela-sela gigi dan di
lidah sebaiknya dilakukan setelah makan dan sebelum tidur. Rasulullah
Saw bahkan bersiwak, gosok gigi dan membersihkan mulut, setiap kali
hendak menunaikan shalat. Sehingga para Sahabat ra. menggambarkan
gigi beliau sangat putih dan bersih, napas yang keluar dari mulut beliau
harum dan wangi.
Demikianlah kebiasaan-kebiasaan Rasulullah Saw yang berhasil
saya kumpulkan. Mungkin masih banyak lagi kebiasaan beliau yang baik
yang bisa menjadi rujukan prilaku kita, hanya saja luput dari pengamatan
saya. Tapi setidaknya, kita semakin mengetahui, betapa Rasulullah Saw
adalah orang yang sangat tertib dan sangat menikmati hidupnya.

Jangan engkau makan sampai makanan


yang engkau makan sebelumnya
telah tercerna dengan sempurna.
(Ibnu Sina).

163 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kisah Hikmah

Pak Hardin terpaku di kursinya. Kepalanya tertunduk, di wajahnya


membayang kedukaan yang sangat dalam. Dia menghela napas berat,
lalu perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Di depannya duduk dokter
yang dalam 5 tahun ini menangangi penyakitnya. Dia minta dokter
mengucapkan sekali lagi “prediksi” usianya. Karena dia kurang yakin
dengan pendengarannya tadi. “Usia Pak Hardin tidak kurang dari 3
bulan dari sekarang….” Kata dokter. Dada Pak Hardin bergemuruh.
Jantungnya berdetak lebih cepat dari yang seharusnya. Tiba-tiba
terbayang semua wajah anggota keluarganya. Isterinya, yang telah
menemaninya hampir 40 tahun. Anak-anaknya, cucu-cucunya,
tetangganya dan semua orang mengenal dirinya. Pasti mereka akan
merasa sangat kehilangan, begitu pikirnya.
Pak Hardin pulang dengan gontai. Rahasia “umurnya” dia simpan
rapat-rapat. Tidak boleh ada yang tahu satupun. Penyakit kanker hati
yang dideritanya telah membuat dokter menjatuhkan vonis, jatah
hidupnya di dunia hanya tinggal 3 bulan lagi. Sepanjang jalan Pak
Hardin berpikir, apa yang akan dia lakukan sebelum ajal benar-benar
menjemputnya. Banyak hal yang mungkin dia lakukan, tapi hanya satu
saja yang akhirnya dia pilih. Dia akan mendekatkan diri kepada Allah,
tidak pada yang lain.
“Hanya Allah yang Maha Tahu segala rahasia kehidupan.”
Begitu kata hatinya. Sesampainya di rumah, dia sudah menjelma
menjadi Pak Hardin yang lain. Bukan Pak Hardin yang barusan tak
berdaya duduk di hadapan dokter. Dalam seketika, hanya sejarak ruang
praktek dokter dan rumah, Pak Hardin telah menjadi laki-laki yang ceria.
Dia temui istri, anak dan cucunya dengan keceriaan. Dan hari-hari
sesudahnya dilalui dengan ibadah. Malam, di saat seisi rumah terlelap,
dia bangun dan mengadu pada Allah. Dia juga rajin berpuasa sunnah
dan bersedekah, bersilaturrahim dan berolah raga ringan, yaitu
memperbanyak jalan kaki. Semua perubahan itu berjalan alamiah,

164 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com sehingga tidak ada satupun anggota keluarganya yang menyadari,
termasuk istrinya.
Pak Hardin sudah tak mempedulikan kalender. Hidup harus tetap
berjalan, tidak peduli umur hanya tinggal 3 bulan lagi. Tapi Pak Hardin
menjalani semua perubahan pola hidupnya itu dengan senang hati,
tidak ada beban. Apa yang dilakukannya bukanlah pengalihan dari
masalah yang sedang dihadapinya. Sementara itu, dia juga mulai
mencatat hutang-piutang dan segala hal yang nanti bisa dijadikan
petunjuk oleh keluarganya.
Dua bulan berlalu. Semua berjalan tetap dengan penuh keceriaan.
Tiga bulan…, empat bulan…, lima bulan. Tanpa terasa Pak Hardin
telah melewati “masa kritis”. Tubuhnya makin sehat dan segar. Maka
suatu sore, dia mengunjungi dokternya. Dia ingin membagi kabar
gembira bahwa dia masih hidup dan bahkan semakin sehat. Ketika
sampai di rumah dokternya, yang juga tempat praktik si dokter, Pak
Hardin justru terkejut. Pembantu di rumah dokter itu menginformasikan
bahwa dokter telah meninggal dunia kurang lebih sebulan yang lalu….
Siapakah yang menentukan hidup dan mati? Tidak lain adalah Allah
Yang Maha Kuasa.

“Keajaiban” Salah Satu


Hadits Nabi Muhammad Saw

Sebuah hadits Nabi Muhammad Saw berbicara tentang “Menjaga lima


kondisi sebelum datang lima kondisi yang lainnya”. Hadits itu adalah
(dengan sedikit perubahan redaksional) sebagai berikut: “Jagalah lima
hal sebelum datang lima hal yang lain, yaitu 1) jaga masa sehat sebelum
datang waktu sakit, 2) jaga masa muda sebelum datang masa tua, 3)
jaga masa kaya sebelum datangnya waktu miskin, 4) jaga waktu lapang
sebelum datang waktu sempit, dan 5) jaga masa hidup sebelum
datangnya sang maut.”

165 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Hadits ini pernah sangat popular ketika dibuat syair dan nyanyikan
oleh kelompok nasyid asal Malaysia, Raihan . Anak-anak kecil
mendendangkan lagu itu, orang dewasa merenungkan kedalaman
maknanya ketika mendengarkannya. Pesan yang terkandung dalam
hadits di atas sangat universal dan ditujukan bukan hanya untuk umat
Islam saja, tapi untuk seluruh manusia. Nabi Muhammad Saw meminta
kita untuk memanfaatkan waktu sehat, muda, kaya, luang dan saat kita
masih hidup, sebaik-baiknya. Sebelum semua yang kita miliki itu berubah
180 derajat menjadi kebalikannya.
Hadits ini saya sebut “ajaib” karena memang makna yang
terkandung di dalamnya sangat luar biasa. Saya coba mengupas sedikit
untuk menambah khazanah kita bersama.
a. Manfaatkan waktu sehat sebelum tergolek sakit
Kita akan merasakan betapa berharganya sehat ketika sedang terbaring
tak berdaya di tempat tidur karena sakit. Kalau kita dirawat di rumah
sakit, kita makin merasakan betapa mahalnya kondisi sehat. Melihat
pasien, yang untuk bernafas saja harus dibantu dengan tabung oksigen,
hati kita miris. Betapa Allah telah memberikan oksigen kepada kita
dengan cuma-cuma, tapi tidak pernah kita sadari, sehingga kita selalu
lupa mensyukurinya.
Memang, sesuatu yang kita miliki baru terasa sangat berharga
ketika sudah hilang atau tidak lagi kita miliki. Begitu juga kesehatan.
Ketika dia hilang dari diri kita, dunia bagaikan hanya seluas ruang di
mana kita terbaring atau dirawat. Oleh karena itu Nabi Muhammad Saw
mengingatkan, agar kita memanfaatkan saat-saat sehat untuk melakukan
aktivitas yang positif dan produktif. Sebab ketika kita sedang sehat,
banyak hal yang bisa kita lakukan. Berbeda kalau sedang sakit, kita
akan disibukkan oleh upaya menyembuhkan penyakit. Walau ada juga
orang-orang yang dalam keadaan sakit sekalipun, tapi masih tetap bisa
melakukan hal-hal yang positif dan produktif. Tipe orang seperti ini
memang sangat jarang, karena mereka adalah tipe pejuang sejati. Tapi

166 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com yang jelas, dalam masalah kesehatan, Islam sangat preventif. Prinsipnya
“lebih baik mencegah daripada mengobati”.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.,
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Per tanyaan per tama yang
diajukan kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak mengenai
kenikmatan dunia adalah, ‘Bukankah Aku telah memberimu badan yang
sehat?’….” (HR. At-Tirmidzi).
Ternyata berbadan sehat itu juga harus dipertanggungjawabankan
di hadapan Allah di Yaumil Mahsyar kelak. Maka alangkah ruginya bila
keadaan sehat itu disia-siakan. Apalagi kalau badan yang sehat itu
“sengaja” dibuat sakit dengan cara mengkonsumsi makanan dan
minuman yang haram, atau dirusak dengan narkoba.
b. Gunakan masa m uda se
muda belum tua
sebelum
Masa muda adalah masa di mana energi seseorang sedang melimpah
ruah. Dia laksana magma yang siap meledakkan gunung yang tinggi
lagi kukuh. Potensinya untuk melakukan sesuatu yang besar sangat
mungkin terjadi di masa ini. Ini bukan berarti di masa tua seseorang
tidak bisa melakukan sesuatu yang hebat. Tidak begitu. Saya ingin
katakan, seseorang yang pandai memanfaatkan usia mudanya, dia tidak
akan kehilangan ide-ide segar dan kreatif ketika usia tua
menghampirinya. Dia tetap bisa berkarya maksimal.
Ingat saja Rasulullah Saw, mengemban risalah kenabian justru di
usia matang, 40 tahun. Dan setelah itu, beliau mengukir prestasi yang
luar biasa hebat, sangat monumental dan fenomenal. Yaitu membangun
masyarakat Rabbani yang egaliter di mana keadilan ditegakkan tanpa
pandang bulu dan kesejahteraan disebarluaskan. Di masa kita, ada
petinju kelas berat legendaris, George Foreman, yang menjadi juara
dunia kelas berat di usianya yang cukup gaek, 50 tahun. Sedang saat
itu, petinju seangkatan dengannya seperti Muhammad Ali, Ken Norton,
Joe Frezer, Joe Bugner dan lain-lain sudah lama meninggalkan ring
tinju.

167 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Rasulullah Saw sangat mengetahui potensi besar terjadinya
perubahan, kemenangan dan kejayaan berada pada kaum muda.
Makanya ketika beliau hijrah ke Yatsrib (yang kemudian berganti nama
menjadi Madinah), orang-orang yang memuluskan perjalanan hijrah
beliau dan Abu Bakar ra. adalah para pemuda. Mereka adalah Ali bin
Abi Thalib ra., Abdullah bin Abu Bakar ra., Asma binti Abu Bakar ra., dan
Amir bin Fuhairah (mantan budak Abu Bakar ra.) yang semuanya belum
berusia 30 tahun. Bahkan menjelang akhir hayatnya, beliau masih
sempat mengangkat Usamah bin Zaid ra. sebagai Panglima Perang,
padahal saat itu Usamah masih berusia 18 tahun!
Masa muda adalah masa-masa produktif dan alangkah baiknya
kalau digunakan untuk melakukan aktivitas yang positif. Oleh karena
itulah, Rasulullah Saw mewanti-wanti agar kita memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Jangan sampai ketika uban sudah memenuhi kepala,
gigi sudah tanggal satu demi satu, mata sudah mulai rabun, berdiri
sudah tak bisa tegak lagi, barulah kita sadar pada kenyataan kalau kita
sudah tua. Masa muda adalah masa yang paling baik untuk berinvestasi
kesehatan dengan membiasakan diri berolah raga. Agar kebiasaan ini
bisa terus berkelanjutan di usia tua.
c . Manf aa
Manfaa tkan saa
aatkan saatt sedang ban
banyy ak har ta se belum miskin pa
sebelum pa
papa
Hidup bagaikan roda pedati, kadang di atas kadang di bawah. Roda
pedati akan terus berputar. Begitu kata pepatah. Ya, kita memang tidak
tahu apa yang akan terjadi pada kita besok atau lusa. Semua rahasia
kehidupan sepenuhnya berada dalam Kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
Kita hanya diminta menjalani sebaik-baiknya. Termasuk ketika kita diberi
kelimpahan harta dan keluasan rezeki.
Ketika kita sedang berada dalam kelapangan rezeki, maka
manfaatkanlah untuk kebaikan. Tunaikan hak orang-orang miskin yang
ada dalam harta kita. Karena sesungguhnya di dalam kekayaan kita
ada hak kaum dhuafa. Masa-masa banyak harta adalah saat yang paling
baik untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang tidak beruntung
secara ekonomi. Allah memberikan kesempatan yang begitu luas kepada

168 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com kita untuk beramal saleh dengan harta benda ketika kita sedang kaya
raya.
Dalam Islam, kekayaan juga merupakan ujian di samping juga
amanah. Banyak orang berhasil lulus dari ujian kemiskinan dan
kesusahan hidup, tapi gagal ketika Allah uji mereka dengan kekayaan.
Mereka jadi lupa diri, bakhil, kemaruk dan sombong. Mereka tidak sadar,
bahwa apa yang mereka capai sekarang juga ujian dari Allah. Oleh
karena itulah Nabi Muhammad Saw mengingatkan agar kita berhati-
hati dengan kekayaan yang sedang melingkupi kita. Jangan sampai kita
dininabobokan oleh harta benda sampai lupa beramal shaleh dengan
harta itu.
Masa kaya adalah masa “menanam” kebaikan dan kebajikan
sebanyak-banyaknya. Juga melakukan langkah-langkah strategis untuk
masa depan yang tak bisa kita prediksi, misalnya dengan mengambil
asuransi dana pensiun, dana kesehatan atau dana pendidikan. Agar
ketika, Allah takdirkan kita berada “di bagian bawah roda pedati”, kita
tidak merasakan terlalu jatuh. Kalau kita sudah jatuh miskin, barulah
timbul kesadaran “seandainya”. “Seandainya saya jadi orang kaya lagi,
saya mau membangun masjid”. Atau, “Seandainya saya jadi orang kaya,
saya ingin membangun rumah sakit khusus untuk orang miskin, gratis!”.
Sayang, saat itu mereka sedang jatuh miskin.
d. Manfaatkan waktu luang sebelum kesibukan mengepung
Bagi orang-orang yang aktivitas hariannya seabreg, mencari waktu luang
sangat sulit. Untuk makan sendiri saja, kita sering lupa karena terlalu
disibukan oleh pekerjaan. Bahkan untuk sekadar makan satu meja di
rumah dengan keluarga juga harus diagendakan jauh-jauh hari. Rumah
bagi mereka bisa jadi hanya sebagai tempat transit saja. Komunikasi
dengan keluarga barangkali kebanyakan hanya melalui telepon genggam
atau SMS (short message service). Jarang sekali bertatap muka.
Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang super sibuk. Beliau
memimpin Negara Kota Madinah, berdakwah, mengajar, menerima tamu
dan utusan negara lain, terkadang memimpin pasukan menghadapi

169 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com musuh dan lain sebagainya. Kendati demikian, beliau tetap mempunyai
waktu untuk keluarga. Untuk bercengkrama dan bercanda dengan istri-
istri, anak dan cucu beliau. Tidak ada sesaatpun waktu luang yang
dibiarkan berlalu begitu saja oleh beliau tanpa aktivitas yang berarti.
Kita memang harus pandai-pandai mengatur kegiatan, terutama
saat kita sedang diberi keluangan waktu oleh Allah. Bisa kita manfaatkan
untuk bersilaturrahim dengan saudara atau teman, membaca buku,
menghadiri seminar, berolah raga secara rutin, sosialisasi dengan
tetangga di rumah dan sebagainya. Siapa tahu suatu saat nanti tiba-
tiba kita dikepung oleh kesibukan yang luar biasa, yang membuat kita
tidak bisa melakukan aktivitas lain kecuali pekerjaan kita sendiri.
e. Manfaatkan hidup sebelum sang maut datang
Hidup dan mati adalah ujian dari Allah. Ini seperti yang Allah firmankan
dalam Alqur’an: “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalannya….”
(QS. Al-Mulk {67}: 2).
Kalau Allah menguji kita, bukan berarti Dia “tidak tahu” siapa di
antara kita yang baik amalannya. Kata-kata itu ditujukan buat kita,
manusia. Bukan buat Allah. Sebab Allah Maha Mengetahui atas segala
sesuatu. Tanpa mengujipun Allah sudah tahu siapa kita, A sampai Z.
Bahkan lebih tahu daripada kita sendiri. Entah mengapa Allah
menyebutkan “mati” lebih dahulu daripada “hidup”. Padahal sebelum
mati, kita berhadapan dengan kehidupan. Tapi yang jelas, Allah
mengingatkan kita kalau mati adalah ujian, begitu juga hidup. Biarlah
maksud sebenarnya Allah sendiri saja yang tahu, dan tafsirnya kita
serahkan kepada para ahli tafsir yang lebih mempunyai kapasitas ilmu
untuk itu daripada saya. Karena kalau saya kutip pendapat para mufasir
dalam buku ini, akan terlalu jauh dari yang sebenarnya ingin saya
sampaikan.
Orang yang sangat menjaga kesehatan adalah orang yang pandai
menggunakan kesempatan di waktu hidup. Karena badan atau tubuh
adalah amanah dari Allah yang harus dijaga agar jangan sampai rusak

170 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com karena penyakit. Mereka tidak mau jatuh sakit, meskipun kegiatan mereka
demikian padat dan sangat menyita waktu. Mereka senantiasa menjaga
pola makan, tidak mengkonsumi alkohol, tidak merokok dan menjauhkan
kegiatan yang bisa menjerumuskan mereka pada penyakit.
Sewajarnya kalau kita gunakan masa hidup di dunia ini sebaik
mungkin, agar tidak timbul penyesalan ketika nanti kita dibangkitkan
dari kematian. Bahwa ternyata, kita telah menyia-nyiakan hidup yang
sangat berharga ini. Sayangnya, ketika kematian menjemput, habis sudah
harapan untuk melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan semasa
hidup di dunia. Tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik atau
menebarkan kebajikan

Apakah yang bisa


dilakukan bila kita sudah berkalang tanah?

Insya Allah, di halaman-halaman berikut saya akan mencoba


menguraikan hidup sehat ala Nabi Muhammad Saw. Mudah-mudahan
bisa menjadi rujukan dan motivasi bagi kita.

171 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kisah Hikmah

Seorang sufi pengelana, suatu hari mendapat sebuah buku dari


temannya. Buku itu bicara tentang zuhud, hidup menjauhi dunia dan
hanya semata-mata mengejar ridha dan rahmat Allah. Sufi itu terpesona
dan tertarik membaca isi buku, dan itu mendorongnya ingin menjumpai
penulisnya. Maka, dengan bekal seadanya, dia pergi menemui si penulis
buku itu.
Setelah menempuh perjalan berhari-hari, sampailah dia di kota
penulis buku zuhud itu. Dia ber tanya kepada seseorang, di mana
gerangan rumah si penulis buku. Rupanya semua orang di kota itu
kenal dengan si penulis yang dicari sufi kita. Maka dengan mudah, sufi
kita ini mendapatkan alamatnya…. Sayang, ketika sampai di depan
rumah si penulis buku, sufi kita kecewa sekali. Di berdiri di depan sebuah
rumah yang besar, mewah dan megah. “Ternyata, hanya tulisannya
saja yang bagus….” Gumam sufi kita dalam hati.
Penjaga di depan pintu rumah itu mempersilahkannya masuk
dengan ramah. Tadinya sufi kita mau langsung pulang, tapi akhirnya
dia mau juga masuk menemui si penulis. Dia disambut dengan penuh
penghormatan oleh si penulis, dimuliakan dan dijamu dengan segala
kemewahan. Sufi kita makin kurang sreg. Dia memutuskan akan pulang
saja, tapi si penulis menahannya. Meminta dia menginap barang
semalam. Akhirnya dengan terpaksa sufi kita menginap di kamar yang
luas dan mewah.
Keesokan harinya, setelah sarapan, sufi kita mohon diri akan
melanjutkan perjalanan lagi.
“Kalau begitu, saya ikut dengan Tuan.” Kata si penulis.
Sufi kita terkejut. Dia berusaha menolak, tapi si penulis memaksa
ikut dengannya.
“Tapi saya jalan kaki, karena saya tidak punya kendaraan.” Kata
sufi kita.

172 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com “Baik, tidak apa-apa…. Jalan kaki kan menyehatkan.” Kata si
penulis. Akhirnya, jadilah mereka berangkat dengan berjalan kaki. Kira-
kira sudah menempuh perjalanan setengah hari, di suatu tempat sufi
kita berhenti dan berkata, “Tampaknya saya harus kembali ke rumah
anda.” “Lho, kenapa?” Tanya si penulis. “Tempat air saya ketinggalan
di kamar.” Jawab sufi kita. “Bukankah kita bisa minum di sungai?” Tanya
si penulis.
“Tidak bisa, nanti kita bisa mati kehausan kalau tidak ber temu
sungai.” Jawab sufi kita. “Kalau begitu, kita beli saja nanti di pasar.”
Saran si penulis. “Tidak, saya harus kembali! Apa artinya perjalanan
tanpa tempat air…. Itu barang berharga satu-satunya yang saya miliki.”
Kata sufi kita. “Baiklah kalau begitu…. Tuan, saya tinggalkan semua
kemewahan, kekayaan, dan keluarga saya tanpa rasa khawatir sedikitpun,
karena saya hanya mengharap ridha dan pertolongan Allah. Saya tidak
pernah memberi tempat sedikitpun di hati saya bagi dunia. Apa yang
saya miliki sesungguhnya hanya titipan Allah yang harus saya jaga dan
saya kembangkan. Dan saya tampakkan rasa syukur saya dengan apa
yang Tuan lihat ada pada diri saya. Saya tidak pernah merasa
kehilangan, karena saya memang tidak pernah merasa memiliki….
Semuanya bukan milik saya. Apakah pantas saya mengaku sebagai
pemilik sedangkan saya hanya dititipkan? Tapi anda, Tuan…, anda
begitu gelisah hanya gara-gara sebuah tempat air! Padahal Tuan hidup
miskin. Kezuhudan macam apakah yang Tuan praktikan? Kalau begitu,
kita berpisah sampai di sini saja…..”

173 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Si penulis meninggalkan sufi kita yang melongo, tak bisa berpikir
dan tak percaya dengan apa yang baru didengarnya. Dia sungguh-
sungguh menyesal telah berprasangka buruk pada seseorang yang
baru dikenalnya. Dia hanya menilai orang dari penampilan luarnya saja.
Dia sudah merasa paling zuhud di dunia, padahal sesungguhnya dia
orang miskin. Ternyata, orang miskin itu bukanlah pelaku kezuhudan,
karena dia memang tidak mempunyai apa-apa! Allah berfirman: Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS.
Al-Hadiid {57}: 20).

174 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB LIMA:
SEHA
SEHATT SEMPURN
SEMPURNA A
AL
ALAAN ABI S
NABI AW
SA

175 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Kebiasaan Rasulullah Saw

Dari literatur kita bisa membaca dan mengetahui bahwa Rasulullah Saw
adalah seorang yang sangat menjaga kesehatan tubuhnya. Aktivitas
beliau yang luar biasa padat, tidak membuat beliau lalai menjaga
kebugaran dan kesehatan. Bisa dibayangkan kalau beliau tidak peduli
dengan kesehatan tubuhnya, pastilah beliau sering menderita sakit.
Kendati begitu, bukan berarti beliau tidak pernah sakit. Sebagai manusia,
beliau juga pernah mengalami sakit, setidaknya beberapa kali yang
mengharuskan beliau berobat. Dan satu kali yang membuat beliau
istirahat di rumah sampai akhirnya beliau meninggal dunia.
Sakitnya Rasulullah Saw membenarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa
beliau memang hanya manusia biasa, sama seperti kita. Manusia yang
membutuhkan makan-minum, istirahat dan tidur, merasa senang dan
kadang sedih, sehat dan beberapa kali sakit. Dari sakitnya beliau, kita
jadi mengetahui bagaimana seharusnya seorang Muslim ketika sakit
dan bagaimana menyikapi penyakit.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan Rasulullah Saw yang saya
kumpulkan, saya ringkas kemudian saya coba beri komentar semampu
saya. Meskipun komentar saya tidak membuat sosok beliau lebih agung,
karena beliau memang manusia agung. Keagungan beliau tidak bisa
dilukiskan bahkan dengan kata-kata pujian. Prilaku beliau bila kita
praktikkan dalam kehidupan sekarang ini, pastilah kita akan sehat secara
menyeluruh, jasmani, jiwa, akal, dan ruhani.

1. Baik sangka kepada Allah


dan kepada manusia

Di atas saya katakan bahwa Islam memandang persoalan kesehatan


ini tidak secara parsial, melainkan menyeluruh (komprehensif). Dan
aspek pertama yang membuat Rasulullah Saw sehat adalah beliau selalu
berprasangka baik kepada Allah, juga kepada manusia. Kalau psikologi
modern mengenal istilah positive thinking , Rasulullah Saw telah

176 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com mempraktikkannya jauh sebelum adanya ilmu kejiwaan. Baik sangka
kepada Allah bukan sekedar berpikir positif. Tetapi di dalamnya
terkandung sebuah pengakuan yang mistis dan transenden, bahwa
kehidupan kita sepenuhnya diawasi oleh Allah. Karena Dia sesungguhnya
Pemilik kehidupan ini. Positive thinking tidak akan menyentuh spiritualitas
seseorang. Tapi husnuzhan atau baik sangka kepada Allah mempunyai
nilai yang lebih sakral, sehingga jiwa merasa tenang.
Orang yang selalu baik sangka kepada Allah adalah orang yang
terbebas dari rasa cemas dan takut, terbebas dari belenggu keinginan
memuaskan hawa nafsu. Di hatinya hanya ada Allah, ini yang membuat
dia merasa kaya. Itu juga yang membuat dia kuat, tangguh menghadapi
kesulitan hidup, tidak lupa diri dan selalu bersyukur ketika mendapat
kesenangan. Hidupnya menjadi manfaat dan kebanggaan bagi orang
lain, matinya menjadi kesedihan dan buah tutur kebaikan banyak orang.
Keberadaannya menjadi berkah dan rahmat bagi lingkungan
sekelilingnya, dan ketiadaannya menjadi duka cita.
Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman: “Aku mengikuti
prasangka hamba-Ku.”
Prasangka apakah yang lebih baik kepada Allah selain prasangka
baik? Kalau kita berprasangka baik kepada Allah, maka kita akan
mendapati bahwa Allah memang benar-benar baik, bahkan Dia Maha
Baik. Begitu juga kepada manusia, Rasulullah Saw tidak pernah buruk
sangka (su’uzhan). Karena ketika kita berburuk sangka pada seseorang,
maka sesungguhnya --secara tak sadar-- kita sedang mengarahkan
orang itu ke dalam kondisi yang sedang kita sangkakan.

2. Selalu mengawali
dan mengakhiri aktivitas dengan doa
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw, bahwa doa
adalah otaknya ibadah, maka menjadi sangat relevan kalau kita, sebagai
makhluk yang berakal dan berpikir, senantiasa menjadikan doa sebagai
pengawal aktivitas. Mari kita buka kembali buku sejarah tentang manusia
agung ini, Muhammad Saw. Ternyata kita mendapati, seluruh aktivitas

177 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com beliau dimulai dan diakhiri dengan doa. Coba kita runut aktivitas harian
beliau. Kita mulai dari menjelang subuh, menyambut datangnya pagi,
bangun tidur, membuka pakaian, ke kamar mandi, keluar dari kamar
mandi, berpakaian, bercermin, menyisir rambut, makan-minum, setelah
makan-minum, keluar rumah, sebelum naik kendaraan, ketika di atas
kendaraan, ketika kendaraan bergerak, ketika sampai di tujuan dan
seterusnya…. Semua ada doanya!
Bukan itu saja, ketika beliau menghadapi kejadian-kejadian khusus
juga tidak lupa beliau berdoa. Misalnya saat terkejut bangun dari tidur,
saat bermimpi baik atau buruk, saat menjenguk orang sakit, membimbing
orang yang hampir meninggal, ketika turun hujan, di hadapan pengantin
baru, ketika melihat bayi yang baru dilahirkan, dan sebagainya. Bahkan
--maaf-- sampai ketika hendak berhubungan suami-istri juga beliau
berdoa. Memulai aktivitas dengan doa berarti mohon perlindungan,
kekuatan, kelancaran, kesuksesan, dan ketabahan kepada Allah. Sedang
menutup dengan doa setelah semua urusan selesai adalah ungkapan
rasa syukur. Adakah life style dan pola hidup yang lebih indah dari yang
dipraktikkan Rasulullah Saw? Gaya hidup seper ti itu memang baik
dijadikan model, karena telah terbukti pelakunya sehat jasmani, jiwa,
akal, dan ruhaninya.
Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah Guru Besar Kepribadian yang
paling agung. Saya tutup uraian singkat ini dengan sabda Rasulullah
Saw: “Mintalah kalian kepada Allah dari anugerah-Nya, sesungguhnya
Allah senang (ketika) diminta.” (HR. Tirmidzi dan Abu Nu’aim).

3. Selalu mengendalikan emosi

Sebagai pemimpin politik dan agama, tentulah banyak hal yang harus
diurus dan diselesaikan oleh Rasulullah Saw. Belum lagi masalah-masalah
sepele yang kadang datang begitu saja. Tapi semua dihadapi oleh
Rasulullah Saw dengan lapang dada. Tidak pernah beliau marah, kecuali
dalam hal yang menyangkut hak Allah atau ur usan agama. Ini
menunjukkan betapa emosi beliau sangat stabil, terkendali dan selalu

178 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com berada di jalur yang benar. Dan kita kemudian tahu bahwa kecerdasan
intelektual (IQ) ternyata bukan menjadi penentu keberhasilan seseorang.
Justru kecerdasan emosilah (EQ) yang lebih besar peranannya dalam
menentukan sukses dan gagalnya seseorang. Begitu menurut Daniel
Goleman.
Rasulullah Saw tahu benar, di mana dan dalam kondisi bagaimana
harus marah. Kalau tidak ada yang perlu dimarahi, beliau easy going
saja. Ada sebuah kisah menarik yang menunjukkan kematangan dan
kestabilan emosi Rasulullah Saw. Yakni ketika terjadi desas-desus dan
gosip yang menyinggung kesucian Ummul Mukminin, Aisyah ra, istri
beliau. Beredar kabar kalau Aisyah ra. “ada main” dengan seorang
bekas budak bernama Shafwan bin Mu’aththal As-Silmiy. Gosip itu
disebarkan oleh gembong munafik Abdullah bin Ubay. Sebabnya karena
Aisyah ra. tertinggal seorang diri dari rombongan Rasulullah Saw yang
pulang menuju Madinah setelah berperang melawan Bani Mushthaliq
dan, atas perkenan Allah, Aisyah ra ditemukan oleh Shafwan, yang juga
ketinggalan rombongan.
Sebagai Suami, Rasulullah Saw sempat “shock” juga mendengar
gosip tak sedap yang kian santer itu. Tapi beliau terus menahan diri,
seraya memohon pertolongan kepada Allah. Hubungan beliau dengan
Aisyah ra jadi agak kaku dan dingin, sehingga membuat Aisyah ra.
bingung dan akhirnya jatuh sakit. Tapi Allah tidak membiarkan hamba-
hamba-Nya yang suci merana dalam kebimbangan dan diliputi
kecurigaan. Allah menurunkan ayat dalam surat An-Nuur (24) ayat 11-
20 yang menegaskan kesucian Aisyah ra. Penegasan Allah ini membuat
Rasulullah Saw gembira.
Sangat manusiawi sekali sebagai suami, Rasulullah Saw merasa
masygul mendengar isteri beliau digosipkan berbuat tidak terpuji. Tapi
emosi beliau tetap ter kendali. Beliau tetap tenang dan tidak
melampiaskan kemarahan secara membabi buta, walaupun para
Sahabat ra melihat kedukaan dan kesedihan di wajah beliau. Kita bisa
mencontoh Rasulullah Saw, walaupun dalam keadaan sangat tertekan,
beliau tetap bisa mengendalikan emosi.

179 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sedang kejadian “sepele” yang saya maksudkan adalah seperti ini
: Suatu hari seorang Badui dusun mendekati Rasulullah Saw dan tiba-
tiba dia menarik rida’ (kain penutup punggung) beliau dengan keras,
sehingga meninggalkan bekas di punggung beliau. Si Badui dusun itu
meminta sesuatu, Rasulullah Saw menanggapi dengan senang hati dan
memberikan apa yang mintanya. Beliau sama sekali tidak marah atau
tersinggung.

4. Tidak iri deng an kkee ber untung


dengan an or
untungan ang lain
orang

Kita yakin bahwa setiap Allah ciptakan makhluk, pastilah Dia tetapkan
juga rezekinya. Kalau kita menyadari hal itu, maka kita bisa hidup dengan
tenang. Tidak perlu iri hati atas rezeki badan orang lain. Tidak perlu
cemas dengan keberhasilan duniawi orang lain. Tinggal bagaimana
kita berusaha saja. Kalau usaha kita keras, dan kemauan kita untuk
berhasil juga sangat kuat, maka insya Allah keberhasilan akan kita
dapatkan. Ada ungkapan yang mengatakan: “Siapa yang sungguh-
sungguh berusaha, dia akan mendapatkan hasil”. “Dan tidak ada suatu
binatang melatapun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberinya
rezeki.” (QS. Huud {11}: 6).
Allah telah memberi garansi, bahwa Dia tidak akan membiarkan
makhluk-Nya hidup tanpa kucuran rezeki dari-Nya. Jaminan Allah ini
bersifat pasti dan mutlak benar. Oleh karena itu Rasulullah Saw tidak
pernah merasa iri dengan keberhasilan dunia seseorang. Beliau malah
ikut senang bila melihat para Sahabat berhasil, hidup makmur dan
berkecukupan.

5. Tidak dipusingkan oleh ur usan dunia

Banyak ayat Al-Qur’an dan sabda Rasulullah Saw yang menganjurkan


agar kita bekerja dan mencari penghidupan, mencari rezeki dan fadhilah
Allah yang disebar di muka bumi. Dan Rasulullah Saw telah
mempraktikkan hal itu. Di sela-sela kesibukan berdakwah, membina

180 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com umat, memimpin negara, beliau tidak melupakan “urusan dapur”. Beliau
tetap bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga. Padahal kalau beliau
mau, harta rampasan perang yang melimpah ruah ada di tangan beliau
dan tidak akan habis dimakan setahun. Tapi seluruh harta itu selalu
beliau kembalikan kepada umat. Tidak ada yang beliau sisakan untuk
dirinya dan keluarganya. Beliau tetap bersikap qana’ah, sederhana dan
apa adanya. Beliau tidak pernah dipusingkan atau disibukkan oleh urusan
dunia. Itulah yang membuat beliau tampak selalu riang dan optimis.
Kendati begitu beliau tetap mencari nafkah sebagai bentuk
tanggungjawab seorang suami dan kepala rumah tangga. Ingat saja
Nabi Daud as. yang dianugerahi nikmat luar biasa oleh Allah, tapi Allah
tetap memerintahkannya: “Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai
tanda syukur!” (QS. Saba’ {34}: 13).
Bisa dimengerti kalau Rasulullah Saw hidup dalam keadaan miskin,
sementara kekuasaan politis sepenuhnya berada di tangan beliau. Beliau
tidak mengambil peluang menumpuk kekayaan untuk diri beliau dan
keluarga beliau (Ini sangat berbeda dengan pemimpin politik masa kita
sekarang). Bagaimanakah nanti sejarah mengabarkan bahwa
Muhammad, Rasul Allah yang terakhir, hidup kaya raya dalam serba
kemewahan, sedangkan umatnya yang datang kemudian adalah orang-
orang miskin papa? Tapi kenyataan ini tidak membuat kewajiban bekerja
keras umat Islam menjadi gugur. Umat Islam harus tetap bekerja keras,
karena ada banyak perintah agama yang semuanya mengisyaratkan
keharusan memiliki kekayaan. Misalnya perintah berjihad dengan harta,
juga menunaikan ibadah haji. “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu….” (QS.
At-Taubah {9}: 105).

6. Selalu optimis

Rasulullah Saw adalah orang yang senantiasa optimis memandang masa


depan. Beliau hampir tidak pernah terlihat suntuk atau kesal, kecuali
dalam satu-dua kasus. Selebihnya beliau selalu tampil segar dan ceria,

181 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com penuh senyum. Wajah beliau yang bersih dan suci dilukiskan bagai cahaya
bulan purnama di kegelapan malam. Beliau selalu optimis dan yakin
dengan masa depan yang baik, yang akan beliau terima dan juga akan
diterima oleh umat beliau. “Masa depan” bukan hanya berar ti masa
depan di dunia ini saja, tapi juga masa depan di akhirat nanti. “Dan
sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan. Dan
kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati)
kamu menjadi puas.” (QS. Adh-Dhuhaa {93}: 4-5).
Boleh jadi kita tidak bahagia di hidup di dunia, tapi setidaknya kita
masih mempunyai harapan bahagia di akhirat. Di mana hamba-hamba
yang dirahmati memperoleh karunia yang tiada taranya dari Allah.
Adanya akhirat itu bisa menjadi motivasi yang kuat bagi seorang Muslim
untuk meraih kebahagian di dunia dan akhirat sebagaimana doa yang
setiap saat dia panjatkan: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebahagiaan
di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api
neraka.” (QS. Al-Baqarah {2}: 201 ).
Perasaan optimis adalah separuh dari kebahagiaan, dan selangkah
menuju keberhasilan. Sebaliknya, rasa pesimis merupakan bibit
kegagalan dan bayangan ketidakbahagiaan. Oleh karena itu Rasulullah
Saw selalu yakin akan meraih masa depan yang bahagia.

7. Selalu ber sa bar dan ber syukur


sabar

Di halaman sebelumnya saya telah menyinggung soal pujian Rasulullah


Saw kepada kaum Muslimin. Ketika tertimpa musibah, mereka bersabar.
Dan ketika mendapatkan nikmat, mereka bersyukur. Kombinasi antara
sabar dan syukur ini membuat seorang mukmin menjadi manusia yang
tangguh. Dalam kondisi bagaimanapun, dia selalu bisa mengambil
pelajaran berharga. Sehingga tidak ada peristiwa atau kejadian yang
dia alami yang berlalu begitu saja. Tidak ada pengalaman, bahkan yang
paling pahit sekalipun yang berlalu sia-sia. Rasulullah Saw selalu berdoa:
“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur (kepada-Mu),
jadikanlah aku orang yang pandai bersabar (menghadapi cobaan-Mu),

182 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com jadikanlah aku kecil dalam pandangan mataku, tapi seseorang yang
besar dalam pandangan orang lain.”
Kalangan sufi biasa mengatakan, “Apabila kami mendapatkan nikmat
atau kebaikan, kami bersabar. Dan apabila kami mendapat musibah
atau keburukan, kami bersyukur.”
Mengapa mereka berkata begitu? Karena ketika mendapatkan
nikmat, mereka khawatir tidak bisa menahan diri. Mereka jadi gelap
mata dan memburu kenikmatan duniawi, sehingga melupakan Allah.
Dan ketika mereka mendapat musibah, mereka bersabar karena
mungkin saja keburukan yang menimpa mereka adalah pertanda kasih
sayang Allah. Mereka bersyukur karena ternyata Allah masih sayang
pada mereka. Atau mereka bersyukur karena mungkin saja ada manusia
lain yang diberi ujian lebih besar dan lebih berat dari mereka. Wallahu
a’lam.

8. Hanya bicara yang baik-baik saja

Belum pernah ada dalam sejarah manusia, seseorang yang seluruh


kehidupannya terdokumentasikan dengan sangat baik dan rapi seperti
halnya Rasullullah Saw. Para nabi sebelum beliau dan para pemimpin
dunia saat ini, tidak semua gerak-gerik dan kata-katanya di catat. Tapi
Rasulullah Saw, bahkan “musuh” beliau pun ikut menjadi saksi atas
semua tingkah laku beliau. Hasilnya sangat luar biasa. Dalam kurun
waktu kurang-lebih 23 tahun menjadi rasul, kata-kata yang keluar dari
mulut beliau sangat sedikit. Sehingga ketika dibukukan oleh imam-imam
ahli hadits hanya menjadi beberapa buku saja. Kendati demikian, apa
yang beliau katakan sangat efektif dan terukur sehingga bisa menjadi
rujukan dalam pengambilan dalil hukum maupun dalam bertingkah laku
para pengikut beliau di manapun berada dan kapanpun.
Rasullullah Saw bersabda: “Ber tutur kata yang baik adalah
sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasullullah Saw juga mengingatkan umat beliau agar berkata yang
baik-baik saja atau diam. Diam sama sekali. Karena diam adalah emas.

183 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Sedang banyak bicara, apalagi bicara ngalor-ngidul yang tidak
mencerdaskan, bisa mematikan (potensi) hati. Tapi diam yang beliau
maksud sangat pada tempatnya. Beliau diam tepat pada waktu beliau
memang harus diam. Dan ketika harus bicara, beliau bicara. Bukan
diam ketika seharusnya bicara, dan berbicara ketika seharusnya diam,
seperti kecenderungan pemimpin kita saat ini.

9. Tidak suka dihor ma ti secar


mati secaraa ber le bihan
lebihan

Suatu hari Rasullullah Saw menghadiri sebuah majelis. Para Sahabat


ra. yang datang lebih dahulu kontan berdiri, menyambut kedatangan
beliau. Rasullullah Saw bukannya senang mendapat penghormatan
semacam itu, tapi justru menegur para Sahabat ra.: “Apakah kalian
ingin menjadikan aku seperti kaisar-kaisar Romawi?”
Meskipun bergelar “Rasull Allah”, tapi Muhammad Saw sebagai
pribadi, tidak ingin dihormati secara berlebihan oleh para Sahabat ra.
Beliau sudah merasa cukup dan bangga mendapat gelar Rasul dari
Allah. Adakah gelar yang lebih mulia daripada gelar yang diberikan
oleh Allah kepada hamba-Nya? Apatah lagi gelar Kaisar atau Kisra,
yang hanya gelar karena memiliki wilayah kekuasaan politik?
Dalam riwayat yang lain, ketika Rasulullah Saw sedang berbincang
dengan dengan tamu-tamu penting, datanglah seorang wanita tua dan
miskin. Wanita itu mengadukan sesuatu pada Rasullullah Saw. Beliau
mendengarkan setiap kalimat wanita itu dengan penuh perhatian, sama
seperti beliau menanggapi pembicaraan tamu-tamunya. Ini tentu saja
membuat para tamu terpesona. Sungguh indah akhlak Rasullullah Saw.
Sekilas kisah-kisah ini seper ti tidak ada hubungannya dengan
kesehatan. Tapi kalau kita mau berpikir jernih, prilaku Rasullullah Saw
yang santun itu sesungguhnya menunjukkan sehatnya jiwa dan ruhani
beliau. Betatapun tingginya kedudukan beliau di mata Allah dan di mata
manusia, tapi beliau tetap tawadhu’, rendah hati. Sering kita jumpai di
tengah masyarakat, seorang mantan pejabat yang menderita post power
syndrome . Ketika purna tugas, dia sakit-sakitan karena seluruh

184 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com penghormatan yang selama ini melekat pada dirinya tiba-tiba dicabut
secara paksa (setidaknya dipaksa oleh usia tua). Selama berperan
sebagai pejabat dia sangat diistimewakan dan dinomorsatukan. Tapi
setelah pensiun, dia tidak lebih hanya seorang kakek yang mantan
pegawai juga!

10. Bangun tidur menjelang subuh

Rasulullah Saw biasanya tidur setelah shalat Isya. Beliau tidak suka
makan atau bercakap-cakap setelah shalat Isya. Ini membuat waktu
istirahat beliau jadi sangat efektif. Menjelang subuh beliau bangun untuk
menegakkan qiyamul lail, shalat malam. Menjelang subuh adalah waktu
yang paling baik, karena oksigen di udara sedang melimpah ruah.
Sehingga orang yang bangun saat itu mendapat asupan udara segar
pertama, yang bisa meningkatkan vitalitas. Semangat dan gairah hidup
menjadi membuncah. Ini adalah modal awal sebuah keberhasilan.
Bangun pagi sangat menyehatkan. Bukan hanya fisik, tapi juga jiwa
dan ruhani. Rasulullah Saw setelah mandi, shalat Subuh dan berzikir,
beliau sarapan pagi dengan menu yang sangat sederhana, segelas air
jernih yang dicampur sesendok makan madu murni. Menu ini sangat
luar biasa, karena madu mengandung hampir semua zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, seperti glukosa, fruktosa, protein, asam amino,
mineral, dan lain-lain. Dan satu sendok makan madu murni ternyata
mengandung 64 kalori, di samping bisa juga menjadi antibiotik.
Sedangkan menjelang siang, kira-kira pukul 09.00-10.00, Rasulullah Saw
biasanya makan 7 (tujuh) butir kurma ajwa’. Beliau bersabda: “Barang
siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindung dari racun.”
Sekali lagi, bangun menjelang subuh berarti memberi kesempatan
kepada tubuh kita untuk mendapatkan udara bersih. Apalagi bagi kita
yang tinggal di kota besar, yang tingkat polusinya sangat luar biasa
karena banyaknya kendaraan bermotor. Udara bersih dan segar yang
kita hirup akan berimbas pada gairah untuk menyongsong hari dengan
upaya dan ikhtiar yang lebih baik.

185 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com 11. Hanya makan makanan yang halal dan baik saja

Buku-buku Sirah Nabawiyah (Sejarah Kenabian Muhammad Saw)


menginformasikan kepada kita, bahwa Rasulullah Saw tidak makan
kecuali hanya yang halal dan baik-baik saja. Beliau sangat pemilih dalam
hal makanan, sehingga tidak boleh ada sebutir kurmapun, yang didapat
dari jalan tidak halal, yang masuk ke perut beliau. Ini sesuai benar
dengan instruksi Allah Azza wa Jalla: “Hai sekalian manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan jangan kamu
mengikuti langkah-langkah setan.” (QS. Al-Baqarah {2}: 168).
Makan bagi Rasulullah Saw bukan sekadar memasukkan makanan
ke dalam mulut dan kemudian menelannya. Tapi lebih dari itu, makan
adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas begitu banyak
anugerah yang telah Dia berikan. Sikap seperti ini membuat aktivitas
makan juga menjadi bagian dari ibadah yang bernilai pahala. Ketika
makan Rasulullah Saw tidak berlebihan, baik dalam menu maupun dalam
porsi, sehingga “jatah” makan beliau tidak pernah tersisa. Beliau juga
tidak pernah mengkonsumsi makanan atau minuman yang memabukkan
atau beraroma keras seperti bawang merah dan bawang putih (kalau
di sini mungkin jengkol atau petai). Kecuali makanan dan minuman
yang diharamkan, beliau tidak pernah mencela atau melarang memakan
makanan yang beraroma keras asal saja setelah itu segera
membersihkan mulut.
Makanan halal adalah makanan yang diberkahi Allah, sedang
makanan yang baik adalah yang memenuhi standar gizi, protein,
mineral, dan sebagainya. Kombinasi makanan yang halal dan baik bukan
saja menyehatkan badan, tapi juga menyehatkan jiwa dan ruhani.
Berlebihan adalah salah satu ciri-ciri setan. Makanya kita dilarang
berlaku berlebihan, termasuk dalam hal makan. Di kota-kota besar
sering kita jumpai restoran yang mempersilahkan pengunjung makan
sepuasnya hanya dengan sekali bayar. “Tawaran” ini membuat orang
tergiur untuk memuaskan nafsu makannya dengan makan apa saja
yang ada di sana meskipun di perutnya sudah tidak ada ruang untuk

186 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com menampung, meskipun makanan itu tidak baik bagi kesehatan. Itulah
fenomena kemubaziran yang kemudian disulap menjadi gaya hidup.

12. Tidak mengkonsumsi makanan


dan minuman yang membahayakan organ tubuh

Sebelum diangkat Allah menjadi rasul, Muhammad sudah dikenal


mempunyai akhlak yang baik dan terpuji. Beliau tidak pernah melakukan
perbuatan yang membuat beliau jadi omongan buruk masyarakat. Beliau
juga tidak pernah sekalipun mencicipi minuman keras (khamr), yang
saat itu menjadi tren di kalangan kaum bangsawan dan para pemuda
Quraisy. Mereka terbiasa clubbing dan dugem sambil minum khamr
dan menyaksikan tarian perut, kadang mereka ikut menari sambil mabuk.
Pemuda Muhammad juga tidak memakan daging babi hutan hasil
buruan, misalnya. Apalagi setelah menjadi rasul, akhlak beliau semakin
indah. Sehingga Allah memuji beliau: “Sesungguhnya engkau benar-
benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam {68}: 4).
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang membahayakan atau
bisa merusak organ tubuh kita adalah sebuah kebodohan. Misalnya
mengkonsumsi minuman beralkohol, bir, wiski dan sebagainya, yang
kita sudah tahu keburukannya. Atau memakai jenis-jenis narkoba yang
lain: ganja, heroin, kokain, putaw, sabu-sabu, dan sebagainya. Barang-
barang itu hanya menjanjikan kenikmatan sesaat, selebihnya adalah
jebakan yang tidak berkesudahan. Allah memperingatkan dengan keras:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah {2}: 195).
Dalam wilayah agama, khamr atau minuman keras dikenal sebagai
“nenek moyang kejahatan”. Karena dari seteguk khamr, bisa melahirkan
kejahatan yang lebih besar. Khamr berpotensi merusak otak dan sistem
syaraf, mengakibatkan impotensi, mengganggu kerja jantung, dan
meracuni hati. Khamr juga bisa melemahkan gairah hidup, membuat
emosi labil dan sering tak terkendali. Jiwa menjadi rapuh. Al-Qur’an
menyebut khamr sebagai kotoran (najis) yang harus dijauhi. “Hai orang-

187 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maaidah
{5}: 90).
Orang yang menjauhi dan meninggalkan perbuatan keji, adalah
orang yang beruntung. Keuntungan pertama, dia tidak dimurkai Allah,
bahkan kemungkinan dia mendapat pahala karena menuruti perintah
Allah. Keuntungan kedua, kalau dia sudah bisa meninggalkan perbuatan
yang diharamkan agama, tentu dia juga tidak merasa keberatan
meninggalkan perbuatan yang “makruh”, seperti mengisap rokok.
Keuntungan ketiga, dia dianggap sebagai hamba yang baik dalam hal
memegang amanah, karena tubuhnya hanyalah titipan Allah yang harus
dijaga, bukan miliknya sendiri. Keuntungan keempat, dia tidak termasuk
orang bodoh karena menjauhi semua barang haram itu. Dan
keuntungan kelima dia akan sehat, atau setidaknya tidak sakit karena
narkoba atau karena berbuat keji.
Kita tahu, negara kita sekarang bukan lagi tempat transit peredaran
narkoba, melainkan sudah menjadi tujuan penjualan. Indonesia adalah
pasar potensial, surga bagi para bandar narkoba. Lemahnya sistem
hukum kita, dan mudahnya aparat penegak hukum diajak kongkalikong
menjadi alasan mengapa Indonesia menjadi tempat yang aman bagi
para penjahat narkoba. Setiap hari milyaran rupiah mengalir untuk
transaksi narkoba. Dan setiap hari puluhan nyawa melayang sia-sia
akibat narkoba. Setiap hari pula para pelaku, baik pengguna maupun
pengedar ditangkap aparat keamanan, tapi peredaran narkoba semakin
meluas bahkan sampai ke desa-desa terpencil. Ini sangat
memprihatinkan.
Rasulullah Saw juga tidak makan makanan yang haram, misalnya
daging babi. Babi banyak membawa mikro organisme yang sangat
membahayakan tubuh manusia. Babi juga terbukti terkena penyakit
epidemis yang jumlahnya mencapai 450 jenis dan menjadi sarana
penularan lebih dari 75 penyakit.

188 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com 13. Selalu menutup makanan dan minuman

Rasulullah Saw memang sangat luar biasa, itu dari hampir semua
persoalan manusia sudah disiapkan jawabannya, sampai ke soal
makanan. Beliau melarang wadah makanan dan minuman dibiarkan
terbuka. Tentu saja kita bisa dengan mudah mengerti maksudnya. Kalau
makanan atau minuman dibiarkan terbuka, dikhawatirkan kemasukan
debu, dimakan tikus, terkena bakteri, mikroorganisma, jasad renik atau
dihinggapi lalat, yang semuanya bisa menimbulkan penyakit. Dengan
tegas beliau bersabda: “Tutuplah wadah-wadah makananmu dan ikatlah
leher-leher kantung airmu. Karena sesungguhnya ada satu malam dalam
satu tahun di mana wabah datang dan tidak datang ke wadah-wadah
yang tak tertutup kecuali dia (wabah itu) jatuh ke dalamnya.” (HR.
Muslim).
Memang lebih aman kalau kita menutup tempat makanan dan
minuman kita. Ini sebagai upaya pencegahan. Bukankah mencegah lebih
baik daripada mengobati?

14. Tidak tidur pada waktu yang dilarang

Ada waktu-waktu yang umat Islam dilarang tidur, walaupun larangan ini
tidak sampai berarti haram. Yakni setelah shalat Subuh dan setelah
shalat Ashar. Para ulama berusaha mencari sebab yang pasti dan ilmiah,
mengapa di kedua waktu itu umat Islam dilarang tidur oleh Rasulullah
Saw. Karena tidak mungkin Rasulullah Saw melarang umat beliau
melakukan sesuatu kalau tanpa sebab yang jelas. Memang ada sebuah
hadits yang menyatakan, bahwa tidur di waktu pagi menghalangi rezeki.
Tidur setelah fajar memang bukan sebuah kebaikan, juga ketika
menjelang senja. Karena di kedua waktu itu, konon, sedang terjadi
pergantian udara yang ekstrem, dari gelap ke terang dan dari terang
ke gelap. Kalau kita melalui kedua waktu itu dengan aktivitas yang bersifat
fisik atau pikir, itu lebih baik daripada tubuh dalam keadaan diam (tidur).

189 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Ummul Mukminin, Aisyah ra. berkata: “Barangsiapa tidur di senja hari,
maka dia akan gila.” (HR. Abu Daud).
Kalaupun kita tidak tahu alasannya, mengapa di kedua waktu itu
Rasulullah Saw melarang kita tidur, maka mengikuti anjuran beliau
dipandang lebih baik daripada berpayah-payah mencari sebab ilmiahnya.

15. Istirahat yang cukup

Betapapun sibuknya Rasulullah Saw, tapi beliau tetap memberikan hak


kepada tubuh atau fisik beliau untuk beristirahat. Beliau biasa tidur
setelah shalat Isya, dan bangun menjelang subuh. Beliau mandi dan
melaksanakan shalat Tahajjud dan Witir. Setelah itu beliau melantunkan
ayat-ayat Al-Qur’an beberapa ‘ain. Kadang-kadang beliau merebahkan
tubuh sebentar, sekadar menghilangkan keletihan setelah qiyamul lail.
Setelah itu beliau ke masjid dan terus beraktivitas sampai masuk waktu
zhuhur. Sesekali setelah shalat Zhuhur beliau istirahat, tidur beberapa
menit. “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.”
Begitu sabda Rasulullah Saw. Salah satu hak badan kita adalah
memberinya kesempatan beristirahat, berhenti sejenak dari aktivitas.
Jadi, yang menjadi ukuran bukanlah berapa lama seseorang tidur, tapi
seberapa baik kualitas tidurnya. Rasulullah Saw adalah manusia yang
sehat jiwa dan ruhaninya, oleh sebab itu kualitas tidur beliau sangat
baik meskipun hanya beberapa saat saja. Setelah bangun tidur, tubuh
beliau sudah tampak fresh kembali. Beliau bahkan mencela para Sahabat
ra. yang berlebihan dalam beribadah sehingga melupakan hak-hak
badan mereka dan lebih parah lagi mengabaikan tanggung jawab
menafkahi keluarga dan memberikan hak ruhani istri-istri mereka.
Rasulullah Saw biasa memulai posisi tidur dengan miring ke kanan,
menghadap ke Mekah. Setelah itu boleh berganti posisi. Kadang tangan
kanan beliau dijadikan sebagai alas kepala (bantal). Para pakar
kesehatan menganjurkan agar waktu tidur kita 8 jam sehari. Ini untuk
memberikan kesempatan pada tubuh agar memperbaiki jaringan yang
rusak dan sebagainya. Anjuran ini baik-baik saja dilaksanakan. Tapi

190 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com bagi seorang Muslim, ittiba’ (mengikuti prilaku) Rasulullah Saw dipandang
lebih baik.

16. Menikah

Nikah adalah ketentuan Allah dan menjadi sunnah semua rasul Allah,
kecuali Nabi Yahya as. yang syahid sebelum sempat menikah, juga Nabi
Isa as yang diselamatkan Allah ke langit sebelum dizalimi kaum Yahudi.
Dengan nikah hubungan kelamin antara seorang pria dan seorang wanita
menjadi halal. Pada dasarnya, fitrah kita memang mencari pasangan.
Sebab Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan-pasangan. “Maha
Suci Dia, yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dan dari diri mereka maupun
dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yaasiin {36}: 36).
Rasulullah Saw melarang umat Islam membujang, kecuali karena
ada alasan-alasan medis dan dibenarkan oleh syariat. Dalam sebuah
hadits, beliau bersabda: “Barangsiapa si antaramu dirisaukan oleh
dorongan seksualnya, hendaklah dia menikah. Sebab pernikahan dapat
merendahkan pandangan dan menjaga organ seks.” (HR. Bukhari).
Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi (1445-1505 M), seorang pakar
ilmu-ilmu keislaman, mengatakan bahwa berpantang dan menahan diri
dari berhubungan seksual telah (bisa) mengakibatkan timbul lebih dari
satu penyakit. Maka solusi yang tepat adalah menikah, karena menikah
bisa menyehatkan jiwa. Memang belakang ini banyak orang yang merasa
pernikahan adalah sebuah “penjara” bagi jasmani dan jiwa seseorang.
Yang lain bertanya: “Kalau ‘kenikmatan badani’ yang kita dapatkan di
dalam pernikahan bisa juga diperoleh di luar pernikahan, mengapa
harus menikah?“
Begitu kalau pernikahan dipandang hanya sebagai sarana untuk
melepaskan dorongan seksual. Bukan sebagai sarana untuk menuju
capaian yang lebih tinggi dan mulia. Dalam Islam pernikahan mempunyai
tujuan yang sangat agung. Salah satunya membentuk generasi Rabbani,
yang nantinya akan menjadi mujahid-mujahid dakwah, yang

191 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com menyebarkan Islam ke seantero dunia dengan kasih sayang dan akhlak
mulia. Juga menertibkan nasab (keturunan, silsilah).

17. Berhubungan seksual sesuai syariat

Berhubungan seksual adalah fitrah insaniyah. Seorang laki-laki berhasrat


pada seorang wanita itu sangat wajar dan normal. Tidak ada yang salah
dalam hal ini. Menjadi persoalan ketika dorongan atau hasrat ingin
berhubungan seksual itu muncul, kemudian disalurkan dengan cara
yang tidak benar, yang diharamkan oleh agama. Islam mengatur masalah
ini dengan sangat lengkap dan indah. Seorang laki-laki hanya boleh
melakukan hubungan seksual dengan wanita yang telah dinikahinya.
Atau sebaliknya, seorang wanita hanya boleh berhubungan seksual
dengan laki-laki yang telah menikahinya. Itulah aturan agama yang haqq,
yang berasal dari Yang Mempunyai Hak Mengatur, Allah Azza wa Jalla.
Agama juga mengatur, seorang laki-laki hanya boleh menggauli
isterinya di organ yang sudah ditetapkan, yakni vagina. Tidak boleh di
dubur, atau di bagian anal. Sedang mengenai oral seks, sebagian besar
ulama mengharamkan, tapi sebagian lainnya membolehkan dengan
syarat diketahui dan dijaga kebersihannya. Tapi anal seks jelas-jelas
terlarang. Begitu pula perilaku seks menyimpang, Islam tidak memberi
toleransi dan dengan tegas mengharamkan. Apa yang telah diharamkan
Allah dan Rasul-Nya tidak perlu lagi kita cari-cari dalih untuk menolaknya.
Tidak perlu mengajukan berbagai alasan dengan memainkan logika
dan kata-kata, termasuk alasan HAM dalam memilih orientasi seksual.
Tidak cukupkah peringatan yang Allah berikan lewat banyaknya penyakit
kelamin, HIV, AIDS, dan sebagainya?
Apakah harus menunggu Allah menghancurkan negeri kita dahulu
seperti Dia menghancurkan umat Nabi Luth as., baru kita mau sadar?
Rasulullah Saw memberikan tuntunan yang indah dalam persoalan
hubungan suami-istri ini. Misalnya:
- Menyiapkan fisik dan mental.
- Membersihkan badan dan memakai wewangian.

192 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com - Berwudhu (kalau sempat shalat 2 rakaat, lebih baik).
- Berdoa sebelum beribadah seksual dengan doa: “Bismillahi
Allahumma jannibnasy-syaithaana, wa jannibisy-syaithaana maa
razaqtanaa”, artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah
kami dari gangguan setan, dan jauhkanlah setan dari rezeki (anak)
yang akan Engkau anugerahkan pada kami.” (HR. Bukhari)
- Melakukan pemanasan (fore play), tidak langsung “tembak.”
- Menutup badan dengan selimut.
- Tidak tergesa-gesa, sehingga bisa mencapai orgasme bersama
- Berwudhu bila ingin mengulanginya.
- Mandi besar bila telah selesai.
Mandi setelah berhubungan seksual terbukti bisa mengembalikan
energi yang hilang dan mengendurkan syaraf-syaraf yang tegang akibat
aktivitas yang melelahkan itu. Begitulah Rasulullah Saw memberi tuntunan
kepada umatnya, bahkan tuntunan dalam hal berhubungan seksual,
yang dianggap oleh sebagian besar manusia sebagai “aktivitas” yang
tidak perlu diajarkan dan paling pribadi.

18. Tidak menahan-nahan buang hajat

Rasulullah Saw melarang kita melaksanakan shalat sementara kita


menahan-nahan buang hajat, baik buang air besar, buang air kecil,
atau buang gas. Menahan-nahan buang hajat pada saat sedang shalat
bukan saja menghilangkan kenikmatan beribadah, tapi juga membuat
shalat tidak khusyuk. Kita jadi tidak bisa konsentrasi kecuali ingin segera
menyelesaikan shalat. Shalat jadi terburu-buru dan tubuh tidak nyaman.
Menahan-nahan buang hajat juga bisa berpengaruh buruk bagi
tubuh. Kotoran berupa zat padat, cairan atau gas yang seharusnya
dibuang, tapi terhambat oleh sebab kita tahan, akan membuat otot-
otot sekitar kemaluan berkontraksi hebat. Apalagi kalau menahan buang
hajat menjadi kebiasaan, itu bisa berakibat fatal. Menahan buang air
kecil misalnya, bisa mengakibatkan kencing batu. Larangan menahan
buang hajat tidak hanya berlaku pada saat shalat saja, tapi berlaku

193 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com umum. Di mana saja dan kapan saja. Begitu ingin buang air besar atau
buang air kecil, segeralah tunaikan. Begitu juga kalau hendak buang
gas, tidak perlu ragu… keluarkan saja. Tapi untuk kasus yang terakhir
ini biasanya memang kita melihat tempat dan situasinya. Kalau di depan
orang banyak memang tidak etis kita buang angin, sebaiknya menyingkir
dulu ke tempat yang “aman”. Dikhawatirkan bunyi “ledakan” dan
“aromanya” mengganggu orang lain.
Tapi sesungguhnya agak aneh juga masyarakat kita. Kita sering
mengatakan tidak etis kepada orang yang buang angin sembarangan,
sementara kita sangat bisa menerima orang yang merokok
sembarangan. Padahal dalam kasus buang angin, baik orang yang
“melepaskan” maupun yang mencium aromanya tidaklah terganggu
kesehatannya. Berbeda dengan rokok. Orang yang merokok dan orang
yang menghirup asap rokok secara tidak sengaja sama-sama rugi.
Keduanya sama-sama menghirup racun sisa pembakaran zat-zat
berbahaya.

19. Olah raga

Pernah ketika kaum Muslimin sedang menggali parit (khandaq) di luar


kota Madinah untuk menahan serangan kaum kafir, tiba-tiba palu
seorang Sahabat menyentuh batu besar yang tertimbun di dalam tanah.
Posisi batu itu sangat mengganggu, oleh karena itu harus disingkirkan.
Caranya dengan memecahkan batu itu terlebih dahulu agar bisa
diangkat. Tapi sekian banyak Sahabat memukul batu besar itu berkali-
kali dan berganti-ganti, batu itu tidak kunjung terbelah. Kabar ini sampai
kepada Rasulullah Saw yang juga sedang menggali parit di bagian
yang lain. Lalu beliau menuju lokasi batu besar itu. Setelah sampai di
sana, beliau meminjam palu seorang Sahabat, dan dengan sekuat tenaga
beliau pukul batu besar itu. Hanya dengan sekali pukul, batu itu terbelah
menjadi beberapa bagian sehingga mudah diangkat. Dari kejadian itu,
nyatalah bagi kita bahwa Rasulullah Saw mempunyai kekuatan fisik yang
luar biasa. Ini karena beliau gemar berolah raga.

194 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com Rasulullah Saw adalah penungang kuda yang ulung, beliau juga
pandai memanah. Bahkan beliau pernah mengalahkan seorang pegulat
tangguh, Rukanah bin ‘Abdi Yazid, ketika masih tinggal di Mekah. Beliau
senang berjalan kaki, sehingga sampai beliau wafat tubuh beliau tetap
atletis dan tidak gendut atau gombyor.
Rasulullah Saw pernah mengadakan perlombaan lari bagi anak-
anak dan memberikan hadiah kepada para pemenangnya. Bahkan beliau
juga pernah mengajak Ummul Mukminin, Aisyah ra., balap lari. Dalam
sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda: “Kewajiban orangtua terhadap
anaknya adalah mengajarkan menulis, berenang dan memanah/
melempar lembing dan tidak memberi rezeki (makan-minum) kecuali
yang baik-baik.” (HR. Baihaqi dari Umar bin Khathab ra.).
Jadi, kewajiban orangtua itu bukan hanya memberikan pendidikan
untuk perkembangan otak anak-anaknya, tapi juga menyehatkan tubuh
anak-anak melalui olah raga dan memberi bekal keterampilan, seperti
keterampilan memanah. Dr. Kisou Kubuta, peneliti dari Nihon Fukushi
University, Handa, Jepang, mengatakan bahwa olah raga lari memberikan
pengaruh yang baik bagi tubuh dan otak. Olah raga sangat bermanfaat
bagi tubuh karena bisa mengeluarkan kotoran dari tubuh melalui
keringat, menguatkan otot, melancarkan peredaran darah, memperbaiki
jaringan syaraf, dan sebagainya. Olah raga juga bisa menumbuhkan
sportivitas. Dan kalau dilakukan dalam sebuah tim, bisa membentuk
sikap saling menghargai, membangun hubungan sosial dan bekerjasama
serta memahami taktik dan strategi. Sesungguhnya seorang Muslim
yang kuat lebih disukai Allah daripada Muslim yang lemah.

20. Segera berobat ketika sakit

Ketika sakit, umat Islam dianjurkan segera berobat. Rasulullah Saw yang
mulia mencontohkan, bagaimana beliau minta dibekam oleh Ibnu Abbas
ra. ketika sakit. Mengapa Rasulullah Saw yang gaya dan pola hidupnya
demikian teratur dan indah masih juga bisa jatuh sakit? Jawabnya, karena
beliau Rasul yang harus menjadi contoh seluruh manusia sepanjang

195 pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com jaman. Adalah pada tempatnya kalau manusia mencontoh manusia,
bukan mencontoh malaikat atau binatang. Kalau beliau tidak pernah
sakit, kita tidak akan mendapatkan pelajaran dari peristiwa sakit. Di
luar semua itu, beliau juga manusia biasa.
Saad bin Abi Waqas ra. bercerita: “Aku pernah sakit, dan Rasulullah
Saw datang menjengukku. Beliau menaruh tangannya di dadaku, sehingga
jantungku merasa sejuk. Kemudian beliau bersabda: ‘Anda terserang
penyakit jantung, berobatlah kepada Harits bin Kaldah, saudara Tsaqif.
Dia bisa mengobati penyakit anda.’” (Diriwayatkan oleh Abu Daud).
Kalau Rasulullah Saw mau, tentu saja beliau tinggal angkat tangan
saja, memohon kesembuhan untuk Saad bin Abi Waqas ra. Tapi ternyata
beliau malah memerintahkan Saad berobat kepada Harits yang
berprofesi sebagai tabib. Beliau juga biasa menyuruh keluarga beliau
berobat kalau sakit. Ini menunjukkan bahwa ilmu pengobatan (ketabiban
atau kedokteran) adalah masalah duniawi. Artinya setiap orang bisa
mempelajari, baik dia Muslim maupun non Muslim. Dan seorang Muslim
boleh berobat kepada dokter non Muslim. Begitupun sebaliknya, dokter
Muslim boleh menolong orang-orang non Muslim. Riwayat di atas juga
berarti bahwa berobat hendaklah kepada ahlinya atau orang yang paling
mengerti dan berpengalaman.

21. Mencukur bulu kemaluan dan bulu ketiak

Mencukur bulu di sekitar kemaluan dan ketiak merupakan sunnah.


Kemaluan adalah organ vital, yang berfungsi juga sebagai alat reproduksi.
Sehingga mesti selalu dijaga kebersihannya. Bulu di sekitar kemaluan
kalau dibiarkan berpotensi menjadi sarang bibit penyakit. Begitu juga
bulu-bulu ketiak. Kedua tempat itu sangat lembab dan mudah kotor,
meskipun terlindung. Rasulullah Saw biasanya mencukur bulu di sekitar
kemaluan dan ketiak sebelum menunaikan shalat Jumat, artinya sepekan
sekali. “Ada lima hal yang termasuk kesucian : khitan, mencukur bulu
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur
kumis.”(HR. Bukhari dan Muslim).

196
http://pustaka-indo.blogspot.com Mengikuti apa yang Rasulullah Saw lakukan (ittiba’) dalam masalah
ini lebih mendekati takwa. Ketimbang kita memelihara kuku dan
menghiasinya dengan hiasan warna-warni. Atau membiarkan bulu-bulu
di kedua “wilayah” tadi bagaikan hutan belantara.

22. Khitan

Khitan adalah usaha mencegah datangnya penyakit sejak dini di bagian


kelamin, di samping meru-pakan sunnah Rasulullah Saw yang berasal
dari Nabi Allah, Ibrahim as. Khitan oleh sebagian besar ulama diwajibkan
hukum-nya. Kecuali khitan untuk wanita, para ulama berselisih paham
dan masih diperdebatkan. Tapi bagi anak laki-laki, khitan adalah jalan
yang paling baik dan mempunyai hikmah yang luar biasa. Rasulullah
Saw bersabda “Sesungguhnya aqluf (kulup) dalam Islam tidak boleh
ketinggalan untuk dipotong, melainkan harus dikhitan, walaupun
umurnya sudah 80 tahun.” (HR. Al-Baihaqi).

Saya tidak ingin membicarakan hukum khitan, tapi lebih ingin


menjelaskan manfaatnya bagi kesehatan saja. Karena menjelaskan
hukum khitan bukan wilayah saya. Saya ingin mengatakan, khitan itu

197
http://pustaka-indo.blogspot.com sangat bermanfaat bagi kesehatan, utamanya bagi laki-laki. Sisa-sisa
bekas kencing tidak akan bisa dibersihkan dengan tuntas kalau kulit
ujung penis (kulup) seseorang tidak dikhitan. Karena selalu dalam
keadaan tertutup dan basah atau lembab. Khitan (atau di sini kita biasa
menyebutnya “sunat”), membuat ujung penis terbuka sehingga dengan
mudah bisa selalu dibersihkan. Ini mencegah bersarangnya kuman/
bakteri yang bisa mengakibatkan penyakit kelamin (bukan karena
hubungan seksual).
Sedangkan hikmah yang ter kandung dalam khitan adalah
mengajarkan pada seorang anak untuk membiasakan hidup bersih,
berani berkorban dan senang mengikuti sunnah Rasulullah Saw sejak
mereka masih kecil, bahkan sebelum dia akil baligh. Tentu masih banyak
hikmah khitan, tapi saya cukup menyebutkan tiga saja.

23. Menja
Menjagg a kkee ber sihan gigi dan m ulut
mulut

Setiap akan melaksanakan shalat Rasulullah Saw selalu membersihkan


gigi dan mulut dengan siwak, sejenis kayu dari akar tetumbuhan. Beliau
juga bersiwak ketika wudhu, ketika akan membaca Al-Qur’an dan bangun
dari tidur. Kalau selesai makan biasanya beliau berkumur-kumur. Bahkan
Rasulullah Saw per nah mengatakan bahwa seandainya tidak
memberatkan umat, beliau menganjurkan kaum Muslimin
membersihkan gigi dan mulut sebelum shalat. Memang hasil penelitian
menunjukkan kayu siwak, yang ujungnya dihaluskan (seperti bulu sikat
gigi), sangat efektif membersihkan gigi dan mulut. Kayu siwak
mengandung zat-zat yang bisa menyehatkan gusi, menguatkan akar
gigi, membuat mulut tidak berbau. Sekarang ekstrak kayu siwak juga
sudah dijadikan bahan untuk pasta gigi. “Siwak itu membersihkan mulut
dan mendatangkan ridha Allah.” (HR. Ahmad).
Begitu sabda Nabi Saw, dan Ummul Mukminin, Aisyah ra.,
mengabarkan kepada kita: “Nabi Saw tetap bersiwak selama masa-
masa akhir kehidupannya.” (HR. Bukhari).

198
http://pustaka-indo.blogspot.com Konon ketika Rasulullah Saw wafat, tidak ada karang atau flake
pada gigi beliau. Artinya gigi beliau tetap putih, bersih, dan sehat.
Memang Rasulullah Saw sangat memperhatikan persoalan kesehatan
ini. Meskipun beliau juga pernah mengalami sakit, tapi tidak pernah
menderita sakit gigi. Gigi yang kotor akan mengundang bakteri membuat
koloni di sana. Bakteri itu akan merusak gigi, yang akibatnya gigi akan
berlubang sehingga mulut akan mengeluarkan nafas tak sedap. Mulut
dan gigi yang bersih akan membuat seseorang lebih percaya diri.

24. Memotong kuku

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda, yang isinya menyuruh


kita memotong kuku, karena “setan” biasanya senang bersemayam di
kuku-kuku itu, “Potonglah kuku-kuku kamu, sesungguhnya setan
bersembunyi pada kuku-kuku yang panjang.”
Tentu saja sekarang kita bisa mengerti bahwa yang dimaksud
“setan” itu adalah kuman atau bakteri. Karena setan bisa bermakna
apa saja yang merugikan, merusak atau membahayakan. Kuku yang
panjang, kotor dan hitam menjadi tempat paling nyaman bagi bakteri,
dan itu sangat membahayakan manusia. Apalagi kalau dia terbiasa
makan tidak menggunakan sendok. Kuku yang kotor, meskipun pendek,
tetap tidak enak dipandang. Oleh karena itu, memotongnya lebih baik
daripada membiarkannya tidak terawat.

25. Selalu dalam keadaan berwudhu

Rasulullah Saw adalah orang yang selalu menjaga wudhu. Artinya kalau
beliau batal, maka beliau segera berwudhu kembali, meskipun saat itu
beliau tidak akan melaksanakan shalat. Walhasil kapanpun beliau selalu
dalam kondisi berwudhu. Berwudhu bukanlah sekedar menghilang
hadats kecil. Tapi lebih jauh, itu bisa menghindari tubuh dari penyakit.
Bagaimana tidak? Mulai dari telapak tangan, seluruh anggota wajah
sampai kaki dibersihkan.

199
http://pustaka-indo.blogspot.com Lalu nilai filosofisnya, orang yang selalu dalam keadaan berwudhu
adalah orang yang ingin selalu dekat dengan Allah, Tuhan Yang Maha
Suci. Dia juga senantiasa siap berbuat kebajikan. Wudhu menjadi tameng
baginya dari berbuat yang dilarang agama. Sia-sia dia membasuh
telapak tangan kalau akhirnya dengan tangannya itu dia mencuri. Rugilah
dia membasuh wajah kalau wajahnya tidak sedap dipandang karena
selalu cemberut, tampak marah atau penuh kecurigaan. Tidak ada
gunanya dia bersihkan kedua telinganya kalau kemudian telinganya itu
digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik. Dan
seterusnya….. “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya,
maka keluarlah semua dosa dari jasadnya hingga dari bawah kuku-
kukunya.” (HR. Muslim).

26. Menja
Menjagg a kkee ber sihan lingkung an
lingkungan

Rasulullah Saw sangat peduli dengan kebersihan, termasuk kebersihan


lingkungannya. Beliau tidak senang melihat lingkungan yang kotor,
sampah yang berserakan atau air yang tergenang yang berpotensi
menjadi sarang bibit penyakit. Beliau bahkan mengecam orang yang
mencemari lingkungan: “Takutlah kalian pada tempat-tempat yang
dilaknat dan orang-orang yang dilaknat, yaitu orang-orang yang buang
air kecil dan buang air besar di jalan dan di tempat orang-orang
berteduh!” (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud).
Kita tahu bahwa dalam satu gram kotoran manusia, bersemayam
lebih dari 100 milyar bakteri. Beliau juga memerintahkan para Sahabat
ra agar senantiasa membersihkan teras-teras rumah mereka. Tentu
saja kita juga termasuk yang beliau perintah. Dan redaksi perintah beliau
itu bersifat khusus, yakni hanya menyuruh membersihkan teras rumah
saja. Tapi sesungguhnya yang beliau maksud adalah membersihkan
sekitar lingkungan rumah kita.

200
http://pustaka-indo.blogspot.com 27. Menjaga shalat

Shalat adalah perintah agama yang diterima oleh Rasulullah Saw


langsung dari Allah Azza wa Jalla, tanpa perantaraan Jibril as. Perintah
itu diterima Rasulullah Saw dalam peristiwa isra’ mir’raj di Sidratul Muntaha
(hanya Allah Yang Maha Mengetahui “lokasinya”). Oleh karena itu ibadah
shalat menjadi sangat istimewa, dia dianggap sebagai tiang agama.
Sabda Rasulullah Saw: “Shalat adalah mi’raj-nya kaum Mukmin.” Shalat,
meskipun dikerjakan secara berjamaah, tetap merupakan hubungan
paling personal antara manusia dengan Tuhan Semesta Alam. Tidak
heran kalau Rasulullah Saw sangat menjaga shalat, baik shalat wajib
maupun shalat sunnah.
Rasulullah Saw memberikan gambaran bahwa orang yang
melaksanakan shalat itu laksana orang yang mandi di sungai jernih
lima kali sehari. Pasti orang itu akan bersih dan sehat. Saya tutup uraian
ini dengan firman Allah: “… dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabuut {29}: 45).

28. Tadar us Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah mukjizat Rasulullah Saw yang paling besar dan lestari.
Coba anda perhatikan, sudah hampir 1500 tahun berlalu, mukjizat beliau
masih bisa kita saksikan dan akan terus bisa disaksikan. Umur mukjizat
beliau lebih panjang dari umur manusia manapun. Bandingkan dengan
mukjizat nabi-nabi yang lain, yang hanya bersifat temporal dan lokal.
Mukjizat nabi-nabi sebelum Rasulullah Saw tidak bisa lagi disaksikan
dan dikaji, tapi mukjizat beliau masih terus bisa dikaji dan dijadikan
pedoman hidup. Tapi ini tidak berarti kita mengecilkan ar ti mukjizat
nabi-nabi yang lain.

201
http://pustaka-indo.blogspot.com Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang paling banyak dibaca oleh manusia.
Bukan hanya oleh kaum Muslimin sebagai pemilik kitab itu, tapi juga
oleh orang-orang non Muslim, dengan berbagai tujuan dan motivasi.
Meskipun Al-Qur’an bukan buku teks sains, tapi dia banyak memuat
informasi tentang fenomena alam yang, setelah diteliti, terbukti
kebenarannnya. “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-
orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga
mereka ada sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi
mereka.” (QS. Al-Fushshilat {41}: 44).
Al-Qur’an bukan hanya petunjuk hidup bagi manusia, tapi juga
penawar (obat) bagi penyakit-penyakit kejiwaan atau penyakit hati.
Rasulullah Saw selalu tadarus Al-Qur’an, mengingat kembali ayat-ayat
yang telah Allah turunkan kepada beliau. Sehingga Al-Qur’an menjadi
bagian yang integral dalam diri beliau, membentuk watak, sikap, dan
kepribadian beliau. Tidak heran kalau Ummul Mukminin, Aisyah ra.
mengatakan, bahwa akhlak Rasulullah Saw adalah Al-Qur’an.

29. Senang meng er jakan puasa sunnah


menger

Telah terbukti bahwa puasa bisa menyehatkan badan. Puasa memberikan


kesempatan pada tubuh untuk beristirahat, memulihkan kerusakan
jaringan, dan sebagainya. Dalam keadaan tidak berpuasa, organ-organ
perut kita “dipaksa” terus bekerja, tanpa istirahat. Karena proses
penghancuran makanan sampai halus dan bersifat molekuler memakan
waktu tidak sebentar, kurang lebih 10 jam. Yakni 6 jam proses
penghancuran di dalam lambung, dan 4 jam di dalam usus halus.
Pola makan Rasulullah Saw yang sangat sederhana memudahkan
kerja organ-organ pencernaan. Ditambah lagi dengan seringnya beliau
berpuasa sunnah, misalnya puasa Senin-Kamis, puasa pertengahan
bulan hijriyah (13, 14 dan 15), puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa
Muharam dan sebagainya, memberikan kesempatan yang cukup banyak
bagi organ-organ pencernaan beristirahat. Betapapun mesin yang dari
besi juga tidak bisa dipaksa beroperasi terus-menerus selama bertahun-

202
http://pustaka-indo.blogspot.com tahun. Pantaslah kalau Rasulullah Saw mengatakan, bahwa sumber
segala penyakit ada di perut, maksudnya tentu saja karena perut terus
diisi dan tidak diberikan kesempatan istirahat.
Dari kenyataan di atas, kita menjadi tahu kalau sebenarnya rasa
lapar dan dahaga itu bisa diatur dan diadaptasikan, karena dia bukan
semata-mata pertanda tubuh membutuhkan makan atau minum. Toh
kita sering mendengar ada orang yang bisa bertahan hidup beberapa
hari walaupun tidak makan dan minum.

30. Senang berba gi (Berinf


berbagi ak dan ber sedekah)
(Berinfak

Per nah suatu malam Rasulullah Saw tampak gelisah. Ini agak
mengherankan Istri beliau. Setelah ditanya, ternyata beliau masih
menyimpan uang 3 dirham yang belum beliau sedekahkan. Lalu beliau
minta ijin pada Istrinya untuk keluar sebentar. Tak lama berselang beliau
pulang dengan wajah berseri-seri. Beliau mengatakan, bahwa uang itu
sudah beliau sedekahkan!
Tentu saja cara berpikir kita terbalik dengan cara berpikir Rasulullah
Saw. Kalau kita bisa tidur nyenyak karena banyaknya simpanan di bank,
dan gelisah kalau tidak mempunyai uang. Tapi beliau, justru gelisah
ketika masih menyimpan uang, meskipun hanya 3 dirham. Kita gelisah
ketika tidak mempunyai uang karena menganggap uang adalah sumber
ketenangan, walaupun ini tidak bisa disalahkan. Bukankah kalau orang
banyak uang dia bisa melakukan apa saja, termasuk berinfak dan
besedekah? Rasulullah Saw tenang dalam kemiskinan karena beliau
hanya bersandar kepada Allah. Allah adalah segalanya bagi beliau.
Kisah di atas bukan dimaksudkan untuk memotivasikan anda agar
selalu dalam kondisi tidak punya. Bukan begitu. Saya ingin katakan,
bahwa walaupun dalam kondisi kekurangan sebaiknya kita tetap berbagi
dengan sesama. Kalau kita terbiasa berinfak dan bersedekah ketika
sedang miskin, tentu tangan kita mudah terulur ketika kita kaya, atas
ijin Allah.

203
http://pustaka-indo.blogspot.com Rasullullah Saw bersabda: “Takutlah kalian pada api neraka,
walaupun hanya dengan menyedekahkan separuh biji kurma. Apabila
tidak mendapatkannya, cukup dengan berkata yang baik.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Psikologi modern mengakui, berbagi dengan sesama - melalui
infak, sedekah, dan sebagainya - adalah salah satu sarana untuk
menghilangkan stres dan depresi. Kalaupun tidak hilang, setidaknya
tekanan kejiwaan berkurang. Melalui kisah di atas, Rasulullah Saw
mengajarkan bahwa ketenangan bisa diperoleh dengan cara berbagi
kebahagiaan kepada orang lain.

31. Senang sila tur r ahim


silatur

Silaturrahim adalah pekerjaan yang sulit sekali dilakukan, apalagi


bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, yang setiap hari disibukkan
oleh pekerjaan. Juga bagi mereka yang bekerja di kota besar tapi tinggal
di pinggiran kota. Keletihan fisik, lamanya jarak tempuh dari rumah ke
tempat bekerja dan sebaliknya, kemacetan yang menjadi “santapan”
sehari-hari, tekanan pekerjaan yang terus menuntut produktivitas
sementara kemampuan semakin berkurang karena faktor usia dan
sebagainya, membuat waktu sangat berharga. Sehingga kalau ada
sedikit waktu rasanya ingin dihabiskan bersama keluarga. Walaupun
sebagian orang ada juga yang menghabiskan waktu di tempat-tempat
hiburan untuk menghilangkan stres.
Sesungguhnya silaturrahim sekarang sudah sangat dimudahkan
oleh teknologi. Kalau kita tidak bisa saling mengunjungi keluarga atau
teman, kita bisa bicara melalui telepon, SMS atau bahkan saling kirim
surat elektronik. Karena esensi dari silaturrahim tidak melulu berarti
pertemuan. Tapi kalau ada kesempatan, alangkah lebih baik kalau kita
berkunjung.
Rasulullah Saw sangat senang silaturrahim. Beliau bahkan
mengancam, siapa saja yang memutuskan silaturrahim tidak akan

204
http://pustaka-indo.blogspot.com masuk surga. Di lain hadits beliau bersabda: “Barangsiapa yang ingin
dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya, maka hendaknya
dia menyambung silaturrahim.”
Silaturrahim, terutama bertemu secara fisik, sebenarnya sangat
diperlukan justru oleh mereka yang sangat sibuk. Sebab bisa jadi
katarsis, saluran pelepasan dari kesuntukan aktivitas harian. Dengan
silaturrahim banyak hal bisa kita dapatkan, di samping bisa bernostalgia
dan bertukar informasi, jiwa kita bisa sehat.

32. Banyak menangis

Rasulullah Saw dalam kesendirian adalah sosok yang banyak sekali


menangis. Bukan karena beliau banyak berdosa, sesuatu yang mustahil
ada pada diri beliau. Sebab beliau bersifat ma’sum, terbebas dari berbuat
kesalahan dan dosa. Beliau sudah dijamin oleh Allah akan masuk surga.
Lalu mengapa beliau masih juga sering menangis? Beliau bersikap
seper ti itu karena kerinduan yang mendalam pada Tuhannya. Beliau
ingin sekali bertemu Kekasihnya, Allah Azza wa Jalla. Sebab tidak ada
yang beliau cintai di jagad raya ini kecuali Allah Azza wa Jalla. Di samping
itu, banyak sekali rahasia langit yang beliau ketahui, sampai-sampai
beliau mengatakan, bahwa seandainya manusia tahu seperti yang beliau
ketahui, maka mereka akan berhenti tertawa dan banyak menangis.
Mungkin juga beliau sangat mengkhawatirkan umat beliau yang datang
di kemudian hari. “Aku haramkan neraka kepada mata yang selalu
menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).
Merujuk pada hadits Rasulullah Saw di atas, menangis bukanlah
sesuatu yang memalukan atau hina, bukan juga tanda kelemahan jiwa.
Justr u orang yang banyak menangis menunjukkan kematangan
emosinya, di samping bisa menyehatkan fisik dan mentalnya. Air mata
diketahui mengandung berbagai hormon yang diproduksi oleh tubuh
yang mengalami ketegangan jiwa. Ketika kita menangis, hormon-hormon
ketegangan itu ikut hilang bersama air mata, sehingga jiwa kita akan

205
http://pustaka-indo.blogspot.com tenang kembali. Jadi, menangis bisa menjadi sarana relaksasi, juga
sebagai pelepas racun yang ada di dalam air mata.
Dr. William Frey melakukan penelitian tentang menangis di Pusat
Penelitian Mata dan Air Mata, di Sant Pholl Rams Medical Centre. Hasilnya
sangat mengejutkan. Menangis sangat berguna bagi kesehatan jiwa
dan emosi. Oleh karena itu, kesalahan besar kalau kita menahan-nahan
tangis, padahal menangis bisa melepaskan seseorang dari ketegangan
jiwanya.

33. Banyak mengingat mati

Di samping banyak menangis, Rasulullah Saw juga banyak mengingat


mati. Mungkin kita bertanya: “Bukankah tanpa diingatpun kematian pasti
akan datang menghampiri? Jad,i buat apa diingat-ingat?” Mengingat
mati adalah sarana introspeksi diri (muhasabah) dan bisa menjadi
pengendali nafsu mengejar dunia. Mengingat mati bukan dimaksudkan
untuk menghilangkan keinginan menjadi kaya raya. Tapi bagaimana
hidup itu tidak diorientasikan kepada mencari kesenangan duniawi
semata. Sesungguhnya apa yang Rasulullah Saw lakukan adalah
pelajaran bagi kita, umat beliau yang datang jauh setelah kematian
beliau. Kita hidup di jaman yang sangat memuja dunia, sehingga semua
keberhasilan parameternya adalah materi. Bukan indahnya tingkah laku,
ketawadhu’an dan sebagainya yang mempunyai nilai-nilai spiritual.
Rasulullah Saw bersabda: “Perbanyaklah mengingat penakluk
kenikmatan.” (HR. Baihaqi).
Pakar hadits menyatakan, bahwa sanad (jalur periwayatan) hadits
di atas lemah. Tapi bagi kita, isi hadits tersebut sangat baik bagi jiwa.
Karena dengan mengingat “penakluk kenikmatan” atau kematian, kita
disadarkan bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar saja. Seperti musafir
yang singgah di sebuah desa, beristirahat sejenak, kemudian
melanjutkan perjalanan kembali. Dengan banyak mengingat mati,
diharapkan kita mempersiapkan bekal untuk dibawa ke kampung akhirat.

206
http://pustaka-indo.blogspot.com 34. Ber senda gur au
gurau

Mungkin anda akan terheran-heran dan bertanya: “Bagaimana mungkin


Rasulullah Saw yang banyak menangis dan mengingat mati juga
bersenda gurau?” Bukankah ini menjadi ber tolak belakang dan
antiklimaks? Tidak. Justru kita menemukan kenyataan yang luar biasa
bahwasanya Rasulullah Saw benar-benar manusia paripurna, teladan
yang sempurna. Yang Allah persiapkan untuk menjadi panutan manusia
dari masa-masa yang jauh dari masa beliau. Mau dari sisi mana saja
kita melihat beliau, kita akan mendapati keindahan prilaku beliau.
Senda gurau adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan manusia.
Kendati begitu, tetap harus ada tuntunannya agar tidak kebablasan
dan menyimpang dari kepatutan prilaku. Nah, orang yang paling pantas
menuntun itu adalah Rasulullah Saw. Beliau juga senang bercanda. Tapi
bedanya dengan kita, dalam candapun beliau hanya mengatakan yang
benar saja. Tidak menyakiti hati, juga tidak mencela fisik. Sahabat
Abdullah Al-Harits ra. berkata: “Beliau (Rasulullah Saw) biasa melepaskan
beban dan kepenatan hidup dengan bercanda bersama keluarga.
Bahkan beliau pernah berkata: ‘Sesungguhnya aku senang bercanda,
tapi aku hanya mengatakan hal-hal yang benar saja’….”
Contoh canda Rasulullah Saw adalah: Suatu hari seorang nenek
datang menemui Rasulullah Saw dan minta didoakan agar masuk surga
dan bisa bersama lagi dengan beliau. Rasulullah Saw sambil tersenyum
menjawab dengan maksud bercanda: “Nek, di surga itu tidak ada nenek-
nenek….”
Mendengar jawaban itu, si nenek langsung menangis. Dia merasa
sudah tidak mempunyai harapan lagi. Segera Rasulullah Saw
menjelaskan kepada si nenek, bahwa nanti semua manusia akan dijadikan
muda kembali, seperti perjaka dan gadis perawan 17-18 tahun, termasuk
si nenek. Barulah si nenek tersenyum senang. Begitulah canda
Rasulullah Saw, menghibur, mencerdaskan jiwa, dan berdasarkan
kenyataan.

207
http://pustaka-indo.blogspot.com 35. Menjaga penampilan

Siapa pun yang melihat penampilan Rasulullah Saw pasti akan senang.
Wajah beliau selalu berseri-seri, dan penampilan beliau selalu rapi.
Rambut beliau yang berombak kadang dibiarkan tergerai sampai sebahu,
kadang dipotong pendek sampai bawah telinga. Beliau sangat
memperhatikan keindahan dan kebersihan rambutnya. Sabda beliau:
“Barangsiapa memiliki rambut, maka hendaklah dia memuliakannya.”
(Abu Daud).
“Memuliakannya” bermakna mengurus, merawat atau menjaga
keindahannya. Tidak heran ketika Rasulullah Saw wafat, hanya didapati
20 helai uban! Begitu juga dalam hal berpakaian. Memang beliau sering
menjahit pakaian beliau yang koyak, tapi itu tidak berarti bahwa pakaian
beliau compang-camping. Beliau kadang memakai gamis berlengan
panjang, kadang memakai semacam sarung. Kadang beliau memakai
penutup kepala seperti sorban, tapi kadang-kadang tidak memakai
penutup kepala. Beliau senang menyisir jenggotnya yang lebat, memakai
celak mata dan memakai parfum, sehingga tubuh beliau selalu harum.
Beliau juga memakai cincin perak berukir tulisan “Muhammad
Rasulullah”. Beliau juga senang memakai khuf (sepatu dari kulit tebal).
Seluruh penampilan beliau enak dipandang mata, sehingga para
Sahabat ra. yang bertemu beliau tidak mau berpisah. Berada di dekat
beliau pikiran menjadi jernih, hati damai, jiwa tenang, dan ruh seperti
mendapatkan energi spiritualitasnya. Tapi konon para Sahabat ra tidak
mampu melihat sosok beliau secara utuh. Cahaya atau aura kenabian
yang memancar dari tubuh beliau membuat mata para Sahabat ra.
tidak sanggup berlama-lama menatap beliau. Makanya tidak heran,
dalam buku-buku sejarah Rasulullah Saw, seorang Sahabat hanya
melukiskan satu bagian dari tubuh beliau saja, tidak seluruhnya.
Apalagi yang bisa kita katakan bagi sosok agung ini kecuali pujian?
Shalawat dan salam semoga tercurah bagimu, ya Rasulullah…. Juga
kepada keluarga, para sahabat serta orang-orang yang mengikuti

208
http://pustaka-indo.blogspot.com engkau sampai akhir kehidupan. Salam bagimu, wahai Nabi, kuntum
yang ingin kukecup, cawan yang ingin kureguk isinya. Meskipun dosa
dan kedegilan melumuriku, aku tetap berharap bisa menyentuh tangan
sucimu dan menciumnya dengan penuh takzim, wahai Nabi, kecintaan
penduduk langit dan bumi. Aku tetap berharap bisa menyaksikan
keindahan wajahmu yang semburat penuh cahaya.
Shalawat dan salam semoga tercurah bagimu, ya Rasulullah….
Pemilik Telaga Kautsar yang diberkati. Ijinkan aku menjadi salah seorang
yang mereguk airnya, menikmati keindahan panoramanya. Wahai
engkau, penghulu para Nabi, kekasih orang-orang mulia, pembela para
dhuafa, bukalah tabir yang menghalangi engkau dan aku. Aku ingin
bertemu, walaupun hanya dalam mimpi..
Ya Allah, jadikanlah pertemuan hamba dengan-Mu juga menjadi
pertemuan hamba dengan Baginda Nabi Saw, sebaik-baik makhluk yang
Kau cipta, Kekasih orang-orang saleh, Kecintaan para Malaikat. Biarkan
hamba mereguk beningnya dan sejuknya air Telaga Kautsar dari
genggam tangan suci beliau...

Kisah Hikmah

Jazirah Arab dilanda musim paceklik. Musim panas yang berkepanjangan


membuat tanaman-tanaman mati, sehingga harga bahan pangan
menjadi mahal. Madinah, yang biasanya subur, juga mengalami hal yang
sama. Panen para petani kurma hanya sedikit, harga gandum untuk
bahan roti juga melambung tinggi. Rakyat terancam kelaparan.
Suatu hari, para pengusaha Madinah mendengar kalau ekspedisi
niaga Utsman bin Affan ra. sedang menuju Madinah setelah berniaga
ke beberapa negara. Utsman ra. membawa bahan-bahan makanan yang
sangat banyak, yang bisa menghidupi seluruh warga Madinah selama
beberapa bulan. Bahan makanan itu diangkut dengan ratusan unta.
Maka para pemilik modal segera mencegat rombongan Utsman ra di
luar kota Madinah.

209
http://pustaka-indo.blogspot.com Ketika Utsman ra. beristirahat beberapa mil dari luar kota Madinah,
para pemilik modal mendekati Utsman ra. Mereka ingin membeli bahan
pangan dari Utsman ra. dengan harga 2 atau 3 kali lipat. Mendengar
keinginan itu Utsman ra. hanya tersenyum. Beliau berkata: “Aku hanya
akan menjual semua bahan makanan ini kepada siapa yang berani
membeli dengan harga 700 kali lipat!”
Mendengar penuturan Utsman ra., para pemilik modal itu
tercengang. Mereka melobi lagi, menaikkan harga menjadi 5 kali lipat.
Tapi Utsman bin Affan ra. tidak tergiur. Dia tetap minta dibayar 700 kali
lipat. Akhirnya para pemilik modal pulang dengan kecewa. Dan esoknya
rombongan Utsman ra. bergerak ke Madinah.
Sesampainya di Madinah, Utsman ra. segera menemui Rasulullah
Saw dan menyerahkan semua bahan-bahan makanan yang dibawanya
untuk seluruh kaum Muslimin tanpa ada yang dibawa pulang ke
rumahnya! Ternyata yang dimaksud “Pembeli” oleh Utsman ra. adalah
Allah Azza wa Jalla. Ya, memang Allah akan melipatgandakan amal
kebajikan seseorang sampai 700 kali, bahkan lebih. Dan Utsman ra.,
merasa puas melakukan transaksi bisnis dengan Allah…. “Hai orang-
orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan berjihad di jalan Allah dengan
har ta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahuinya.” (QS. Ash-Shaff {61}: 10-11).

210
http://pustaka-indo.blogspot.com

BAB EN AM:
ENAM:
THIBBUN N AB
NAB AWI
ABA

211
http://pustaka-indo.blogspot.com P eng antar

Beberapa tahun terakhir ini, istilah “Thibbun Nabawi” atau “Thibb An-
Nabi” tiba-tiba menyemarakkan kosa kata kita. Secara sederhana
“Thibbun Nabawi” diartikan sebagai pengobatan –cara— Nabi Saw.
Yakni pengobatan yang sangat diyakini bersumber dari Nabi Muhammad
Saw, dengan dalil hadits-hadits beliau. Walaupun Rasulullah Saw sendiri
tidak pernah mengatakan metode pengobatan yang beliau praktikkan
sebagai Thibbun Nabawi.
Sesungguhnya Thibbun Nabawi sudah dikenal sejak dahulu. Para
Sahabat ra. dan tabi’in (orang-orang yang bertemu dengan para Sahabat
Nabi Saw), juga orang-orang sesudah mereka telah mempraktikkan
anjuran Nabi Saw dalam mencegah penyakit, mengobati rasa sakit dan
menjaga kesehatan secara umum. Kemudian para ilmuwan dan dokter-
dokter Muslim juga menjadikan hadits-hadits Rasulullah Saw tentang
pengobatan dan kesehatan sebagai rujukan dan bandingan dalam
praktik pengobatan setelah mereka mengadakan penelitian terhadap
hadits-hadits tersebut. Ibnu Khaldun dalam Muqoddimah -nya yang
monumental mengatakan, bahwa kedokteran Islam (kedokteran Nabi)
muncul sebagai hasil integrasi ilmu pengobatan atau kedokteran Yunani,
Persia, India, China, dan Mesir, yang dibimbing oleh wahyu Allah melalui
sabda-sabda Rasulullah Saw. Dengan demikian, Thibbun Nabawi terjaga
dari segala khurafat yang menjurus pada kemusyrikan karena telah
diluruskan oleh Rasulullah Saw melalui sabda-sabda beliau.
Para ilmuwan yang peduli dengan masalah kesehatan juga banyak
yang menulis buku tentang “Thibbun Nabawi” ini. Misalnya karya Abu
Nu’aim, yang berasal dari Persia (wafat 430 H/1038 M), Ibnu Qayyim Al-
Jawziyyah, yang berasal dari Afrika Utara (wafat 751 H/1350 M) dan
karya Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, yang berasal dari Mesir (wafat
911 H/1505 M). Juga Adz-Dzahabi menulis buku Ath-Thib An-Nabawi. Ini
menunjukkan bahwa para ilmuwan itu ter tarik dan mengapresiasi
metode pengobatan cara-cara hidup sehat yang dipraktikkan Rasulullah
Saw.

212
http://pustaka-indo.blogspot.com Boleh dibilang pengobatan cara Nabi adalah sebuah keajaiban di
dalam dunia medis. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para dokter
dari berbagai negara seputar pengobatan cara Nabi ini, terutama
pengobatan bekam. Banyak orang yang meyakini, penyakitnya bisa
sembuh kalau menggunakan metode pengobatan Nabi. Atau mereka
haqqul yaqin akan selalu sehat kalau mengikuti pola hidup sehat yang
dipraktikkan Nabi. Sesungguhnya keyakinan itu merupakan separuh
modal kesembuhan. Pengobatan cara Nabi juga banyak menolong orang-
orang dari kalangan dhuafa , yang tidak mempunyai biaya untuk
mendapatkan pelayanan medis. Mereka memilih “Thibb An-Nabi” sebagai
alternatif pengobatan (bukan pengobatan alternatif), karena lebih murah
dan lebih kecil efek sampingnya.
Tapi kita tidak boleh gegabah dan mengambil kesimpulan yang
terlalu berani, bahwa “Thibb An-Nabi” lebih aman daripada pengobatan
modern, dan lebih syar’i. Ini bukan saja menjadikan “Thibb An-Nabi”
dan pengobatan modern berjalan saling berlawanan, tapi juga menafikan
sunnatullah. Yang saya maksud dengan sunnatullah adalah bahwa zaman
tidaklah diam di tempat. Jaman berubah begitu pesat seiring berlalunya
waktu, membuat seluruh aspek kehidupan kita juga berubah, termasuk
cara pandang. Metode pengobatan Nabi pada jamannya boleh dibilang
sangat modern dan mempunyai sejarah sendiri. Sekarang kita hidup di
jaman yang lebih modern dan kompleks dari masa Nabi, penyakit yang
muncul juga lebih kompleks. Tentu saja tindakan medis yang harus
diambil juga menjadi lebih rumit dan tidak sederhana. Tapi cara-cara
pengobatan Nabi sering lebih berhasil mengatasi problem penyakit yang
tidak bisa diatasi oleh kedokteran modern. Inilah salah satu keajaiban
Thibbun Nabawi yang sudah diuji dan dibuktikan oleh dokter-dokter dari
banyak negara.
Kalau dulu dokter-dokter Muslim memaknai “Thibb An-Nabi”
sebagai anjuran untuk hidup sehat secara umum. Karena itu mereka
mengeksplorasi kemampuan berpikir dalam mencari cara-cara
penanganan penyakit dengan metode yang lebih baik, mengobati orang
sakit dengan pengetahuan dan keahlian. Mereka mengambil spirit “Thibb

213
http://pustaka-indo.blogspot.com An-Nabi” untuk bergerak ke dunia pengobatan yang lebih maju. Sehingga
tidak terjadi benturan (dan memang tidak ada yang membenturkan!),
antara “Thibb An-Nabi” dengan pengobatan yang lebih maju yang
mereka kembangkan. Karena landasannya adalah anjuran untuk hidup
sehat dan berobat ketika sakit.
Praktik pengobatan cara Nabi yang belakangan marak di Indonesia
memang merupakan fenomena menarik. Mungkin ini disebabkan oleh
mahalnya harga obat dan biaya berobat, terutama di rumah sakit. Biaya
yang mahal ini membuat orang sakit dari kalangan tidak mampu mencari
alternatif pengobatan, salah satunya adalah pengobatan cara Nabi.
Mencari alternatif pengobatan lebih baik daripada mencari pengobatan
alternatif. Karena pengobatan alternatif cenderung bersifat klenik. Dasar
pijaknya bukan pengetahuan tentang penyakit, cara penanganan dan
cara mengobati yang benar, tapi sesuatu yang di luar medis, bersifat
ghaib dan mistis. Sehingga menanganinya juga dengan cara-cara ghaib
dan mistis. Misalnya dengan mentransfer penyakit ke tubuh hewan dan
sebagainya.
Alangkah lebih arif kalau kita mendudukan pengobatan cara Nabi
dalam satu kotak dengan pengobatan modern. Sehingga keduanya bisa
saling melengkapi. Semangatnya adalah bagaimana kedua cara
pengobatan itu menjadi upaya merealisasikan perintah Nabi agar kita
berobat kepada ahlinya ketika sakit. Bukan saling mengklaim yang paling
syar’i atau paling benar. Sebenarnya, kalau kita mau jujur, pengobatan
cara Nabi tidak terlalu beda dengan pengobatan ala sinse China. Hanya
saja pengobatan China “tidak ada haditsnya”. Ini bisa dibuktikan dengan
banyaknya dokter yang mengombinasikan pengobatan cara Nabi atau
pengobatan China dengan pengobatan modern. Satu bukti kalau cara-
cara pengobatan itu bisa saling melengkapi satu sama lain.
Berikut adalah pengobatan yang direkomendasikan oleh Rasulullah
Saw. Dalam kesempatan ini, saya hanya memilih beberapa poin saja -
karena kekhususannya - dari begitu banyak pilihan pengobatan ala
Rasulullah Saw.

214
http://pustaka-indo.blogspot.com Hijamah atau Bekam
sebuah keajaiban pengobatan Ilahiah

Al-Hijamah secara etimologis terambil dari kata hajama , ar tinya


menyedot. Bisa dipahami kalau hijamah diartikan sebagai menyedot
dan melepaskan darah kotor yang terdapat di dalam tubuh. Tapi bisa
juga berasal dari kata hajjama, yang artinya mengembalikan sesuatu
pada keadaannya semula dan mencegahnya berkembang. Dari arti ini
kita memahami bahwa praktik hijamah adalah untuk mengembalikan
keadaan tubuh seseorang agar kembali sehat dan penyakitnya tidak
berkembang semakin parah.
Hijamah atau kita mengenalnya dengan istilah “bekam”, telah lama
dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu cara pengobatan. Sejarah
pengobatan dengan bekam ini sudah berumur ribuan tahun, jauh
sebelum direkomendasikan oleh Nabi Saw. Negeri Tiongkok (China)
disebut-sebut sebagai tempat “kelahiran” pengobatan ini, dan orang
pertama yang melakukan bekam adalah dokter Xi Hung (341-281 SM).
Dia membekam pasien dengan tanduk sapi atau banteng, kemudian
menusuk dan kembali membekam sehingga darah kotor keluar dari
tubuh pasiennya. Sebab itulah orang China menyebut cara pengobatan
ini dengan istilah Jiaofa, artinya metode tanduk. Sedang Dokter Zhao Xi
Men menggunakan bambu dan tembikar untuk membekam. Dia juga
menetapkan titik bekam yang sama dengan titik akupunktur. Bekam
juga dilakukan oleh orang-orang primitif untuk mengeluarkan “roh jahat”
yang merasuki jiwa atau tubuh seseorang. Para tabib masa itu melubangi
sedikit batok kepala orang yang sakit kemudian menyedot darahnya
(ada yang langsung dengan mulut) untuk mengusir roh jahat agar keluar
bersama darah. Begitu juga di Yunani, terapi bekam sudah dikenal luas.
Para dokter waktu itu menyandarkan praktik bekam berdasarkan teori
Hippocrates yang menyatakan, bahwa kesehatan manusia tergantung
pada keseimbangan empat cairan yang ada dalam tubuh. Yaitu, darah,
air liur, cairan empedu kuning, dan cairan empedu hitam.

215
http://pustaka-indo.blogspot.com Di Romawi, Dokter Galen (131-200 M), yang menulis 500 buku
pengobatan, juga menggunakan terapi bekam (blood letting) untuk
mengobati pasiennya. Tapi, konon, Galen ter lalu berani dalam
mengeluarkan darah pasien, yaitu dengan memotong salah satu
pembuluh darah pasiennya. Akibatnya tentu saja sangat fatal. Sebagian
pasien mengalami pendarahan luar biasa, dan sebagian lagi menderita
infeksi di bekas luka sayatan. Waktu itu tidak ada rakyat yang berani
menuntut Galen telah melakukan malpraktik, karena dia adalah dokter
kerajaan.
Bekam dengan cara mengeluarkan darah juga dikenal di Mesir,
India, Jepang, dan lain-lain. Istimewa di Arab, terapi bekam mendapatkan
pembenaran secara teologis melalui sabda Rasulullah Saw. Dia bukan
lagi sekedar pengobatan tapi sudah menjadi bagian dari upaya mengikuti
sunnah (perilaku) Rasulullah Saw, yang memunculkan efek lain, yakni
keyakinan dan harapan. Keyakinan mendapatkan kesembuhan, karena
rekomendasi dari Rasulullah Saw. Dan harapan mendapatkan
keberkahan dan pahala karena telah ittiba’ pada Rasulullah Saw,
mengikuti dengan rasa hormat apa yang dilakukan beliau.

Seorang juru bekam sedang membekam pasien. Contoh alat-alat bekam

Ada banyak hadits Rasulullah Saw yang membicarakan keistimewaan


hijamah atau bekam, mungkin lebih dari 30 hadits. Misalnya hadits berikut
ini:

216
http://pustaka-indo.blogspot.com “(Malaikat)Jibril telah memberitahuku, bahwa hijamah (bekam)
adalah obat yang paling bermanfaat bagi manusia.”
“Tidak ada obat yang bisa disetarakan dengan berbekam dan
mengeluarkan darah.”
“Dalam hijamah mengandung obat penyembuh.”
“Sesungguhnya sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah
berbekam.”
“Pada malam aku di-isra’-kan, aku tidak melewati sekelompok
malaikat kecuali mereka mengatakan ‘Hai Muhammad, suruhlah umatmu
untuk melakukan bekam!’…”.
“Berbekam mengandung obat dan keberkahan, serta menambah
kuat hafalan dan pemahaman.”
Dan masih banyak hadits lain yang senada dengan itu. Beberapa
hadits menjelaskan kapan sebaiknya bekam dilakukan, misalnya pada
saat perut dalam keadaan kosong. Hari yang baik untuk bekam adalah
Kamis, Senin dan Selasa. Hari Jumat, Sabtu, Ahad dan Rabu --terutama
Rabu-- tidak dianjurkan melakukan bekam. Sedang tanggal yang
mendapat rekomendasi dari Nabi Saw adalah tanggal 17, 19 dan 21
bulan Hijriyah. Dan waktu terbaik petang atau menjelang petang.
“Barangsiapa yang melakukan bekam dari suatu bulan tepat pada
tanggal 17, 19 dan 21, maka baginya obat dari segala penyakit.”
Tapi bukan berarti di luar tanggal dan hari itu tidak boleh melakukan
bekam. Boleh saja, terutama ketika keadaan mendesak harus dilakukan
bekam. Imam Ahmad bin Hanbal ra. biasa berbekam ketika tekanan
darahnya sedang tinggi, pada waktu kapan saja. Jadi, tidak perlu
menunggu tanggal 17, 19 dan 21 atau hari Senin, Selasa dan Kamis,
baru berbekam. Bekam tidak direkomendasikan kepada orang tua renta,
wanita hamil, atau wanita yang sedang haid atau nifas. Bekam boleh
dilakukan kepada orang yang sedang berpuasa.
Rasulullah Saw pernah meminta tabib Abu Ibnu Ka’b untuk menusuk
kulit beliau agar mengeluarkan darah. Beliau juga pernah dibekam di
kepala, leher, pangkal paha, bagian atas telapak kaki, dan antara dua

217
http://pustaka-indo.blogspot.com bahu di bagian atas. Ini membuktikan bahwa beliau memang
mempraktikkan metode pengobatan ini, tidak sekadar menganjurkan
atau memerintahkan umatnya berbekam. Beliau sendiri ikut menjadi
pengguna cara pengobatan ini. Sejauh yang kita baca dalam sejarah,
pengobatan ini aman bagi beliau.
Konsep pengobatan dengan bekam sesungguhnya sangat
sederhana. Yakni meyakini bahwa sumber penyakit berasal dari darah
yang rusak atau mati. Dengan mengeluarkan darah rusak ini melalui
bekam maka kesehatan bisa lagi didapatkan, karena tubuh terbebas
dari ampas-ampas yang tidak dibutuhkan. Memang di dalam tubuh
terdapat sel-sel darah merah yang sudah tua, yang berusia di atas 120
hari. Juga endapan dari unsur-unsur negatif, sisa obat dan polusi kimiawi
yang berbagai macam. Darah yang telah rusak ini ikut dalam proses
sirkulasi ke seluruh tubuh, dan sering mengendap di bagian-bagian
tertentu tubuh. Mengendapnya darah rusak di bagian tertentu tubuh
mengakibatkan terjadinya sumbatan dan aliran darah menjadi tidak
lancar.
Tubuh manusia sebenarnya mempunyai mekanisme alamiah untuk
membersihkan diri dari sel-sel darah yang rusak. Misalnya melalui liver,
yang berfungsi menghancurkan sel-sel darah merah yang sudah habis
masa “tugasnya” dan membersihkan tubuh dari racun. Lalu limpa, yang
ber tugas mengkarantina sel-sel darah merah yang rusak dan
menghancurkannya. Sumsum tulang bertugas memproduksi sel-sel
darah merah yang baru.
Bekam diyakini bisa mengeluarkan sel-sel darah merah yang rusak,
yang berhasil melarikan diri dari karantina limpa. Dalam salah satu
hadits, Rasulullah Saw menyatakan, bahwa bekam itu bisa menghilangkan
penyakit yang disebabkan oleh ghalabah addam. Para Sahabat ra. yang
mulia, sebagaimana biasa, selalu sami’na wa atha’na, dengar dan patuh.
Tidak bertanya apa yang dimaksud Nabi Saw dengan ghalabah addam.
Ternyata seiring dengan kemajuan dunia medis, ghalabah addam
dipahami sebagai endapan sel darah yang telah tua dan abnormal

218
http://pustaka-indo.blogspot.com (wallahu a’lam). Kondisi ini yang membuat aliran darah tidak lancar,
beku, pekat, kental, dan berat. Dalam dunia medis biasa disebut
hyperemia. Darah seperti ini sangat membebani kerja liver, jantung,
limpa, dan sebagainya.
Kajian-kajian tentang bekam banyak dilakukan oleh para dokter
yang mengapresiasi pengobatan masa lalu, dari berbagai negara. Dr.
Kawa Kurwawa dari Jepang, yang lama meneliti efektivitas bekam,
akhirnya berkesimpulan, bahwa endapan darah rusak dan mati adalah
sumber penyakit dan bekam dapat menyembuhkannya dan
membersihkannya! Subhanallah …. Benarlah apa yang dikatakan
Rasulullah Saw, bahwa bekam bisa menyembuhkan ghalabah addam.
Pantas juga beliau memuji juru bekam: “Sebaik-baik hamba –Allah—
adalah juru bekam. Dia mengeluarkan darah, meringankan daging
pinggang dan menajamkan penglihatan.” (HR. Ibnu Majah).
Hanya saja ada yang perlu diperhatikan dalam praktik bekam. Yaitu,
juru bekam harus juga mengetahui susunan anatomi tubuh manusia
dan selalu menjaga alat-alat bekam, terutama jarum atau pisau untuk
menyayat kulit, dalam kondisi steril. Jadi, tidak asal sayat dan
mengeluarkan darah, lalu selesailah tugas membekam.
Yang juga harus diperhatikan adalah niat kita berbekam dalam
rangka mencari kesembuhan dari Allah, mengikuti sunnah Rasulullah
Saw. Begitu juga bagi juru bekam, membekam harus karena Allah,
bukan karena yang lain. Kalau kemudian dari profesinya itu dia
mendapatkan apresiasi, itu adalah rezeki dari Allah. Usahakan yang
membekam dan dibekam sama-sama dalam keadaan berwudhu. Lebih
baik lagi kalau sempat melakukan shalat sunnah (shalat Hajat) dua
rakaat.
Adapun penyakit yang bisa diobati dengan bekam antara lain:
„ Kanker tulang dan kanker darah (leukemia).
„ Gangguan jantung.
„ Gangguan liver, hepatitis (penyakit kuning).

219
http://pustaka-indo.blogspot.com „ Kencing manis, batu ginjal, infeksi ginjal.
„ Darah tinggi (hipertensi).
„ Rambut rontok, eksim.
„ Polip hidung dan sinusitis.
„ Rematik dan bengkak persendian.
„ Gangguan pada tulang rawan.
„ Nyeri tulang belakang dan punggung.
„ Nyeri pada rongga dada dan perut.
„ Nyeri kepala, vertigo, migren.
„ Melancarkan sirkulasi darah.
„ Pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
„ Peradangan saraf.
„ Tegang otot (kram) dan asam urat.
„ Depresi, stres, insomnia, dan penyakit psikis lainnya.
„ Demam typhoid (tipes), maag.
„ Sumbatan trombos (darah beku) di pembuluh darah otak.
„ Kesuburan pria dan wanita, keputihan.
„ Asma, TBC, kolesterol
„ Wasir atau ambeien.
„ HIV (AIDS).
„ Dan lain-lain.

Jibril memberitahuku bahwa bekam merupakan


pengobatan paling bermanfaat yang digunakan oleh manusia.
(Al-Hadits).

Kisah Hikmah

Ibu Maya akhirnya pasrah. Kanker payudara stadium 4 tampaknya benar-


benar akan membunuhnya. Memisahkannya dari Suami dan anak-anak
tercinta. Sudah beberapa tahun penyakit ganas itu bersarang di
tubuhnya. Entah sudah berapa dokter dan “orang pinter” didatangi,
berharap kesembuhan dari keahlian tangan dingin mereka. Tapi hasilnya

220
http://pustaka-indo.blogspot.com tetap nihil. Satunya-satunya jalan, adalah pasrah. Pasrah kepada Allah
dan menerima penyakit ini sebagai bagian dari takdir-Nya.
Suatu hari, saudara Ibu Maya datang menjenguknya. Saat itu
payudaranya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Oleh saudaranya, Ibu Maya disarankan agar mencoba alternatif
pengobatan cara Nabi, yaitu dibekam. Tanpa pikir panjang, Ibu Maya
langsung setuju. “Di samping berobat, kita juga mengikuti sunnah
Kanjeng Rasul. Kalau Allah tidak berkenan menyembuhkan, minimal
kita dapat pahala dan berkah.”
Kata saudara Ibu Maya cuek. Akhirnya Ibu Maya mendatangi seorang
ahli bekam yang tinggal di Bogor, dengan diantar oleh saudaranya.
Oleh si juru bekam, payudara Ibu Maya diperiksa, lalu dia mohon ijin
untuk membekamnya. Sebelum membekam, juru bekam ini berdoa lebih
dahulu. Baru kemudian membekam. Ibu Maya bisa melihat, betapa darah
yang keluar dari tubuhnya hitam pekat dan kental. Lalu juru bekam ini
memberikan taushiyah, nasihat-nasihat agama. Mengingatkan Ibu Maya
agar hanya berharap kepada Allah, meningkatkan ibadah, berbaik
sangka, serta banyak bersedekah. Kemudian Ibu Maya diberikan obat-
obatan herbal, dan diingatkan agar datang kembali sekian hari berselang.
Subhanallah… Ibu Maya merasakan ada perubahan yang sangat
signifikan. Tubuhnya terasa ringan, kepalanya jarang pusing, dan luka
busuk di payudaranya mulai mengering. Setelah beberapa kali terapi,
akhirnya Ibu Maya dinyatakan sembuh, atas ijin dan perkenan Allah.
Itulah salah satu keajaiban metode pengobatan Nabawi.

jika dalam metode pengobatan kalian ada kebaikan,


maka itu ada dalam bekam.
(HR. Abu Daud).

221
http://pustaka-indo.blogspot.com Lebah “Nabinya” Para Hewan

Di samping bekam, Rasulullah Saw juga merekomendasikan madu


sebagai salah satu obat untuk penyembuhan. Dalam salah satu hadits,
Rasulullah Saw bersabda: “Kesembuhan ada pada tiga hal : meminum
madu, goresan pembekam, dan terapi bakar (pemanasan). Namun,
aku melarang umatku melakukan terapi bakar.” (HR. Bukhari & Ibnu
Majah).
Mungkin sebagian dari kita terheran-heran ketika mendapati dalam
Al-Qur’an ada satu surat yang bernama Surat An-Nahl. An-Nahl artinya
lebah. Mengapa harus lebah? Apakah tidak ada hewan lain yang lebih
gagah daripada lebah? Singa atau harimau misalnya? Ternyata, seiring
dengan kemajuan teknologi, sekarang kita baru tahu betapa makhluk
kecil bernama lebah itu sangat luar biasa. Lebah madu (Apis mallifers)
adalah hewan yang sangat selektif dalam memilih makanan. Mereka
hanya memakan makanan yang bersih dan hanya satu jenis saja, yaitu
nectar tanaman (bunga). Di samping itu lebah juga hewan yang produktif,
terus bekerja.
Seorang filosof, John Chrysostom, mengatakan bahwa lebah lebih
dihormati daripada hewan lain, bukan karena mereka adalah hewan
pekerja, tapi karena mereka bekerja untuk “makhluk” lain. Ya, lebah
memang bekerja hampir-hampir tidak untuk dirinya sendiri, tapi untuk
makhluk lain, terutama manusia dan tetumbuhan. Lebih 80 persen
tumbuhan dibuahi oleh lebah. Diperkirakan sekitar 100.000 spesies
tumbuhan akan punah dari muka bumi seandainya lebah tidak melakukan
pembuahan. Lebah diperkirakan telah hidup lebih lama dari manusia.
Museum Sejarah Amerika di New York menyimpan lebah yang disimpan
dalam potongan fosil alat pembuat keramik. Fosil itu diperkirakan berusia
80.000.000 tahun. Mungkin lebah yang ada di fosil itu berumur lebih tua
lagi.
Sejak dahulu kala, manusia telah menggunakan produk lebah,
terutama madu, untuk konsumsi dan kesehatan. Bukti historis ditemukan
di sebuah gua dekat Valencia, Spanyol, berupa gambar purba dari

222
http://pustaka-indo.blogspot.com jaman Mesolitikum. Gambar itu menceritakan dua orang laki-laki sedang
mengambil madu dari sarang lebah dengan menggunakan tali-temali
yang dijadikan tangga dan bertahan dari sengatan-sengatan lebah. Situs
ini dikenal dengan nama Cueva de la Arana atau Gua Laba-Laba. Orang
Mesir kuno juga memanfaatkan madu sebagai bahan makanan dan
obat. Mereka juga menjadikan lebah dalam ornament-ornamen dinding
dan sebagainya. Begitu juga orang-orang Yunani kuno, menggunakan
produk lebah sebagai suplemen dan obat. Hippocrates, Democritus,
Phythagoras, dan pemikir-pemikir hebat lainnya juga pengkonsumsi
madu.
Pliny, seorang pemikir Romawi, menulis tentang manfaat madu,
serbuk sari dan propolis sebagai bahan pengobatan. Raja-raja Romawi
adalah pengkonsumsi madu, yang dianggap makanan para dewa. Dalam
mitologi Romawi, dikisahkan Dewa Jupiter mengubah kekasihnya, Melisa,
menjadi lebah agar bisa menolong manusia. Di China, produk lebah
sudah dikenal luas oleh masyarakat sejak sebelum Masehi. Mereka sudah
menggunakan madu sebagai penyembuh luka di samping sebagai
makanan. Konon, dalam Rig Veda, salah satu kitab suci umat Hindu
yang ditulis dalam bahasa Sansekerta sekitar tahun 2000-3000 SM,
lebah seringkali digambarkan bersama Dewa Wisnu dan pendeta dalam
bentuk lebah biru di atas bunga teratai (lotus). Begitulah, lebah telah
menjadi hewan yang paling banyak dijadikan lambang kebajikan.
Lebah memang makhluk ajaib. Mungkin lebah bisa dianggap sebagai
“Nabi” komunitas hewan. Walapun anggapan ini memang agak
berlebihan. Tapi dari tata cara hidup lebah yang begitu bersih, teratur
dan bermanfaat bagi makhluk lain, kita dapat menyimpulkan bahwa
lebah memang ditakdirkan untuk menjadi makhluk ajaib. Semua produk
yang dihasilkan oleh lebah banyak mengandung nutrisi, seperti asam
amino, mineral, vitamin, karbohidrat, hormon, enzim, dan lain-lain.
Semua zat-zat itu sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh. Madu dahulu
kala memang hanya dipergunakan sebagai pemanis saja, karena
manusia belum mengetahui manfaat madu yang begitu banyak. Setelah
jaman semakin maju, manusia sudah mulai pandai berpikir, mereka

223
http://pustaka-indo.blogspot.com akhirnya mengetahui manfaat madu selain untuk pemanis, tapi juga
sebagai obat dan bahan kecantikan.

Dari makhluk kecil ini terdapat nutrisi lengkap yang luar biasa

Ada kurang lebih 20.000 spesies lebah. Organisasi lebah adalah


organisasi hewan paling rapi di dunia. Mereka mempunyai jobdisc yang
jelas dan dengan disiplin dilaksanakan. Dalam satu sarang terkumpul
ribuan lebah, ada yang menyebutkan antara 20.000 sampai 100.000
lebah. Mereka terdiri dari ratu lebah atau lebah ratu (queen, yang hanya
satu-satunya), lebah betina (lebah pekerja, worker bees), dan lebah
jantan (drones, lebih sedikit daripada lebah betina). Ratu lebah tugasnya
hanya bertelur, lebih kurang 2000 butir sehari. Ratu lebah dibuahi oleh
lebah jantan, yang langsung mati setelah menyelesaikan “tugasnya”.
Telur hasil “kerja” lebah jantan adalah larva lebah betina, si lebah
pekerja yang hanya hidup dalam satu musim. Kalau ratu lebah tidak
dibuahi, dia tetap bertelur tapi telur itu akan menjadi larva lebah jantan.
Ini sungguh keajaiban dari hewan unik ini.
Yang menarik adalah tanggungjawab lebah betina begitu besar.
Mereka harus membangun sarang dan memper tahankannya dari
serangan musuh (menjadi serdadu), menjaga suhu dan kelembaban
sarang, mencari nektar (cairan dari bunga yang manis rasanya) untuk
bahan baku madu, mencari serbuk bunga, memberi asupan larva (calon
lebah), juga memberi makan dan menjaga ratu lebah. Untuk mencari

224
http://pustaka-indo.blogspot.com nektar, kadang lebah pekerja terbang sampai sejauh 14 km, dengan
kecepatan terbang 24 km/jam. Diketahui bahwa otak lebah pekerja lebih
besar daripada otak ratu lebah, dan kakinya mempunyai sisir untuk
menyisir serbuk bunga. Mulutnya juga rada unik, membuatnya mampu
mengisap nektar. Umumnya lebah betina terbentuk tanpa melalui
perkawinan alias parthenogenesis dan mandul karena hanya mempunyai
satu set kromosom (haploid).
Sebaliknya, ratu lebah hanya memiliki alat reproduksi dan
menetaskan telur saja, tubuhnya lebih besar 2-4 kali dari lebah jantan,
dan usianya bisa mencapai 3 tahun. Dia mempunyai kantung di dalam
perutnya untuk menyimpan sperma lebah jantan. Sel-sel yang nanti
akan menjadi lebah pekerja diletakkan dalam sel tersendiri. Sedangkan
sel untuk calon ratu lebah lebih luas dan memiliki bentuk yang berbeda.
Larva yang disimpan di dalam sel yang luas ini sudah bisa dipastikan
akan menjadi ratu lebah. Ratu lebah mendapat pelayanan istimewa
dari lebah pekerja, sampai makan dan membersihkan tubuhnya juga
dilakukan oleh lebah pekerja. Bahkan ratu lebah mendapatkan porsi
makan paling banyak dan jenis makanannya pun paling spesial.
Jadi, tugas ratu lebah benar-benar hanya makan, kawin, dan
bertelur. Semua telur, larva, dan pupa (kepompong) sudah diurus oleh
lebah pekerja. Dan hanya ratu lebah yang mengasilkan feromon, yaitu
senyawa kimia yang berisi informasi, perintah atau petunjuk pelaksanaan
kerja (juklak) yang harus dilaksanakan oleh anggota komunitas. Feromon
juga berfungsi sebagai petunjuk arah agar lebah yang meninggalkan
sarang tidak salah arah ketika kembali ke sarang. Di samping juga
digunakan sebagai kompas bila mereka mau pindah sarang.
Yang lebih unik adalah peran yang “dimainkan” oleh lebah jantan.
Lebah ini peran utamanya adalah mengawini ratu lebah. Sedang untuk
urusan makan sudah diatur oleh lebah pekerja. Aktivitas harian lebah
jantan hanya makan dan tidur dan sesekali keluar sarang. Bukan untuk
mencari nektar bunga, tapi sekedar plesiran saja. Nah, setelah tiba
musim kawin, maka lebah jantan ini masuk waiting list, menunggu giliran
mengawini sang ratu. Setelah mengawini sang ratu, maka selesailah

225
http://pustaka-indo.blogspot.com sudah peran dan tugasnya. Dia jadi lebah anumerta alias mati. Yang
kasihan kalau sedang terjadi resesi atau krisis ekonomi di sarang lebah.
Untuk mempertahankan keberlangsungan hidup sang ratu lebah, larva,
pupa dan komunitas, maka lebah pekerja melakukan gerakan clean up.
Dan korbannya adalah para lebah jantan. Mereka hanya diberi dua opsi;
dihukum mati atau diusir dari sarang. Bagi lebah jantan yang lemah,
dengan tanpa ampun dibinasakan oleh lebah pekerja. Lebah jantan
terbentuk karena perkawinan, jadi mempunyai dua set kromosom, tapi
dia tidak mempunyai sengat sebagaimana lebah betina.
Para profesor pemerhati lebah madu masih terus menyelidiki
keanehan lebah madu yang selama lebih kurang 20 juta tahun tidak
mengalami mutasi genetis. Dan lebah membutuhkan 4 juta bunga untuk
mendapatkan 1 kilogram madu. Profesor Karl von Frisch dianugerahi
Hadiah Nobel pada tahun 1973 karena berhasil menemukan “tarian
lebah”, yaitu cara lebah berkomunikasi dengan sesama komunitasnya.
Begitulah keunikan lebah. Siapakah yang mengatur mekanisme
kerja seper ti ini? Pastilah Allah Azza wa Jalla, Tuhan alam semesta.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia.’” (QS. An-Nahl {16}: 68).
Allah memberi instruksi kepada lebah untuk membangun sebuah
koloni di bukit, pohon dan lain-lain. Tentu bukan hanya itu instruksi dari
Allah kepada lebah. Wallahu a’lam.
Berikut ini beberapa produk lebah, yang banyak dicari orang:

a. Madu
Madu sudah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Bangsa Mesir kuno telah memanfaatkan madu sebagai
penyembuh luka, yakni dengan menjadikan madu sebagai salep. Ternyata
secara ilmiah penemuan bangsa Mesir kuno itu terbukti benar. Mereka
juga menjadikan madu sebagai bahan ramuan dalam 500 resep obat,
dari 900 resep pengobatan. Bahkan Ratu Kecantikan paling legendaris

226
http://pustaka-indo.blogspot.com di dunia, Cleopatra, dikabarkan selalu berendam dengan susu yang
dicampur madu untuk menjaga kehalusan kulitnya. Bukan itu saja, madu
pernah juga dijadikan alat pembayar pajak pengganti emas di jaman
kekaisaran Romawi.
Berbagai universitas besar di dunia meneliti khasiat madu, dan
hasilnya sangat luar biasa. Penelitian di Univer sitas Purdue
menyimpulkan bahwa madu mampu meningkatkan penyerapan kalsium
oleh tubuh.
Professor Nikolai Vasilievich Tsitsin, peneliti ahli dari Longevity
Institute of Russia, mendapati kenyataan mengapa orang-orang Georgia
berumur panjang, sampai 100 tahun lebih. Ternyata kebanyakan dari
mereka adalah petani lebah. Setiap saat mereka minum madu murni
yang masih “kotor”.

Madu produk lebah yang kaya nutrisi

Madu murni adalah suplemen yang sempurna, karena mengandung


zat-zat yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan tubuh, seper ti:
karbohidrat (fruktosa, maltosa, glukosa, sukrosa, dan gula lainnya),
berbagai vitamin (B1, B2, B6, C, niasin, asam pantotenant, riboflavin,
dan lain-lain), mineral (potassium, kalium, kalsisum, mangan, fosfor,
magnesium, sodium, zink, natrium, ferum (zat besi), enzim (proteolitik,
katalase), dan masih banyak lagi zat-zat penting lainnya.
Sayangnya masyarakat Indonesia sebagian kecil saja yang
mengkonsumsi madu, hanya 15 gram/kapita per tahun. Bandingkan
dengan Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, dan negara-negara maju

227
http://pustaka-indo.blogspot.com lainnya, konsumsi madu mereka rata-rata di atas 1000-1600 gram/
kapita pertahun. Rendahnya konsumsi madu di Indonesia disebabkan
oleh banyak faktor. Misalnya, pendapatan yang minim, produksi madu
nasional juga rendah, dan masyarakat tidak tahu manfaat madu selain
sebagai pemanis, sulit mencari madu asli (artinya yang tidak dicampur
dengan bahan lain) kalaupun ada harganya mahal. Dan yang
mengejutkan adalah hasil penelitian Laboratorium FMIPA Universitas
Brawijaya Malang, beberapa tahun lalu, yang menyimpulkan bahwa
kualitas madu petani lebah alami lebih baik daripada madu bermerk
yang dijual di toko-toko. Rasulullah Saw bersabda: “Gunakanlah selalu
dua macam obat, yaitu Al-Qur’an dan madu.” (HR. Bukhari).
Sabda Rasulullah Saw di atas adalah keterangan yang shahih, bahwa
madu memang bisa menjadi obat di samping manfaat yang lainnya.
Ada 1001 khasiat madu, antara lain:
„ Memperkuat sel darah putih dalam melawan virus.
„ Mengobati luka bakar atau borok.
„ Sebagai antibiotik, antioksidan dan pembunuh bakteri.
„ Mengobati luka jahitan pasca operasi.
„ Menguatkan janin dan memudahkan proses persalinan.
„ Memberi tenaga wanita yang baru melahirkan dan memperlancar
ASI.
„ Menyehatkan lambung dan mengobati infeksi lambung.
„ Mencegah infeksi kulit dan menghilangkan ketombe.
„ Mengobati masuk angin dan pusing-pusing.
„ Sebagai sumber tenaga atau energi instan.
„ Mencegah kolera dan diare.
„ Mengobati infeksi saluran kencing.
„ Mengendurkan urat saraf yang tegang.
„ Menjaga kesehatan mulut, pembersih gigi, dan gusi.
„ Menambah kesuburan pria dan wanita ser ta menambah gairah
seksual.
„ Mengatasi gangguan jantung.
„ Mencegah radang usus besar.

228
http://pustaka-indo.blogspot.com „ Menyembuhkan radang tenggorokan.
„ Menurunkan kadar gula dalam darah (di bawah pengawasan dokter).
„ Mengatasi gangguan pernapasan dan meringankan gejala asma.
„ Mengatasi pilek dan mengobati batuk.
„ Mencegah osteoporosis dan mengobati anemia.
„ Mengatasi sembelit dan baik juga bagi penderita maag.

Dan masih banyak lagi manfaat dan khasiat madu. Semakin diteliti,
semakin terbukti kebenaran firman Allah Azza wa Jalla dan sabda
Rasulullah Saw tentang kehebatan madu.

b. Pr opolis (Lem Le
Propolis bah).
Lebah).
Di samping madu, lebah juga menghasilkan produk ikutan yang luar
biasa, yaitu propolis. Propolis biasanya ditemukan mengalir dari ranting
dan batang pepohonan, berupa getah manis. Dia berfungsi sebagai
pengusir hewan-hewan yang mengancam batang pepohonan. Jadi,
propolis seperti sistem pertahanan alami pepohonan. Oleh lebah, getah
manis ini diambil dengan cara memotong ranting bergetah dan
mengunyahnya sampai halus, baru setelah itu disimpan di dalam
keranjang yang terdapat pada kaki belakangnya. Lebah tidak sepanjang
waktu mengumpulkan propolis, hanya waktu-waktu ter tentu saja,
biasanya saat matahari sedang bersinar terik. Karena ranting dan batang
pepohonan mudah dipotong oleh lebah, saking keringnya.
Propolis memiliki fungsi yang sangat luar biasa. Yaitu bisa sebagai
obat, juga membantu koloni lebah dari bakteri dan infeksi virus. Para
lebah pekerja membersihkan sel-sel tempat telur dan melapisinya
dengan propolis, sebelum ratu lebah meneteskan telurnya di sana. Ini
adalah upaya preventif agar larva bisa dierami di dalam lingkungan
yang steril. Propolis diketahui mengandung zat yang membuat
mikroorganisme seperti bakteri dan virus tidak bisa hidup. Kemudian
fungsi kedua propolis adalah bisa menjadi perekat bagian-bagian sarang
yang rusak karena cuaca, misalnya hujan, hawa dingin atau karena
sebab-sebab lainnya dan juga untuk menyelimuti permukaan sarang.

229
http://pustaka-indo.blogspot.com Sarang lebah juga sangat luar biasa. Di dalamnya terdapat koridor
yang dibangun oleh lebah pekerja sedemikian rumitnya, sehingga
menyerupai labirin. Makhluk asing yang berhasil masuk ke dalam sarang
lebah akan langsung diserbu oleh lebah serdadu sampai mati. Kemudian
jasad makhluk naas ini dibebat dengan propolis lalu dibungkus dengan
getah. Hal ini dapat mencegah infeksi yang kemungkinan timbul dari
jasad makhluk asing itu.
Hasil penelitian terhadap propolis ditemukan bahwa propolis
mengandung 50 sampai 55 persen getah dan balsam, 30 persen getah
lebah (beeswax), 10 sampai 15 persen minyak alami dan 5 persen
serbuk lebah (bee pollen). Propolis diyakini bisa membantu
meningkatkan kekebalan tubuh.

c. Bee Pollen (Serbuk Lebah)


Bee Pollen adalah serbuk bunga yang dikumpulkan lebah untuk memberi
makan lebah-lebah muda. Tapi sebenarnya serbuk tersebut juga
merupakan bagian dari proses reproduksi tumbuhan. Karena ternyata
serbuk lebah adalah benih jantan yang seharusnya bertugas membuahi
benih betina pada tumbuhan yang dihinggapi lebah. Ketika lebah
hinggap pada satu tumbuhan, dia mengambil serbuk bunga. Lalu benih
serbuk itu dicampur dengan cairan liurnya (saliva) dan nektar, yang
kemudian dikemas dan dimasukkan ke dalam keranjang di kaki
belakangnya.

Serbuk lebah dan lebah si penyelamat kehidupan

230
http://pustaka-indo.blogspot.com Lebah bisa mengumpulkan 4 juta gram serbuk tiap jam, dan mampu
hinggap pada kurang lebih 1.000 jenis tanaman yang berbeda. Ketika
lebah hinggap di tumbuhan lain, benih serbuk yang telah diolah itu
sebagian jatuh dan membuahi tumbuhan itu. Begitu seterusnya, sehingga
hinggapnya lebah pada tumbuhan menjadi berkah bagi tumbuhan itu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen tumbuhan
dibuahi dengan cara seperti itu oleh lebah. Dan telah dikalkulasi, jika
lebah tidak melakukan hal itu (membuahi tumbuhan) maka diperkirakan
ada lebih kurang 100.000 spesies akan punah.
Serbuk lebah bentuknya sangat kecil, yaitu 50/1000 mm. Butuh
14.000 serbuk berukuran besar untuk mencapai 1 g (kurang dari ½
ons). Tahun 1963, Lee Foundation for Nutritional Research di Milwaukee,
Amerika Serikat, melapor kan bahwa serbuk lebah memiliki
keseimbangan yang sempurna sehingga bisa berdiri sendiri sebagai
sebuah makanan yang lengkap. Serbuk lebah memiliki kelebihan mudah
dicerna dan diserap oleh tubuh. Tidak perlu melalui proses normal
pencernaan dan bisa segera diserap langsung dari perut menuju aliran
darah. Dan hanya perlu waktu sekitar 30 menit, strukturnya mengalami
perubahan yang drastis dalam darah. Uniknya, kandungan nutrisi serbuk
yang dikumpulkan lebah lebih baik daripada serbuk yang dikumpulkan
oleh tangan manusia. Para ahli gizi menyatakan bahwa serbuk lebah
adalah makanan terbaik dan hampir sempurna.
Komposisi rata-rata serbuk lebah: 60 % karbohidrat, 20 % protein,
7 % lemak, 7 % air, dan 6 % mineral. Serbuk lebah mengandung vitamin,
mineral, asam amino (bahan pembangun protein), enzim, dan asam
lemak. Dahulu orang memanfaatkan madu dan serbuk lebah untuk
mengobati beberapa jenis penyakit, seperti susah bernapas atau sesak,
susah buang air besar, iritasi kulit, luka bakar, ginjal, juga sering
digunakan sebagai obat penenang. Sekarang, serbuk lebah juga
dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi-kondisi seper ti alergi, sulit
mencerna makanan, sakit prostat, mengurangi efek akibat kemoterapi,
serta meningkatkan kemampuan atlet. Sebagian bahan kosmetik juga
menggunakan serbuk lebah.

231
http://pustaka-indo.blogspot.com c. Royal Jelly
Royal Jelly dikenal sebagai ‘susu lebah’. Proses pembuatannya dari
campuran serbuk yang ada dalam perut lebah pekerja. Royal Jelly
mampu mengubah larva betina dari seekor lebah pekerja yang potensial
menjadi ratu lebah. Berfungsi sebagai makanan Ratu lebah melalui
jilatan-jilatan lebah pekerja yang kemudian diserap oleh tubuh ratu
lebah sehingga ratu lebah dapat bertahan hidup lebih lama dan memiliki
ukuran yang lebih besar dari lebah yang lain.
Royal jelly mengandung 30 jenis asam amino, termasuk 8 asam
amino utama yang tidak bisa diolah oleh tubuh. Komposisi royal jelly
mirip dengan serbuk lebah, hanya saja kandungan karbohidratnya lebih
banyak, memiliki konsentrasi protein lebih tinggi, dan kaya akan hormon
alami.
Secara umum, khasiat propolis, serbuk lebah dan royal jelly tidak
jauh beda dengan madu.

d. Bee Venom (R acun Le


(Racun bah)
Lebah)
Bee Venom merupakan sengatan racun yang digunakan lebah untuk
menyerang serangga lain. Be Venom selain dapat menyebabkan reaksi
buruk terhadap beberapa orang, tapi juga memiliki keuntungan penting
bagi perawatan arthritis (luka bakar). Komponen sengatan lebah yang
berfungsi bagi perawatan tersebut ialah mellitin dan apamin, dan juga
enzim yang mampu mengenali molekul rheumatoid dalam saluran nadi
pada bekas luka. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa Bee Venom
dapat merangsang pembentukan cor tisone, yaitu bahan kimia anti
pembakaran alamiah.

f. Bees
Beesww ax (Getah Le bah)
Lebah)
Lebah memang bebar-benar hewan ajaib. Apa saja yang keluar darinya
selalu bermanfaat dan tidak terbuang. Salah satunya adalah getah lebah
(beeswax). Konstruksi sarang lebah terbuat dari getah lebah, yang juga

232
http://pustaka-indo.blogspot.com berfungsi untuk menyatukan sel-sel madu. Lebah akan mengeluarkan
getah ini sesuai dengan keinginannya, setelah dibuat dalam bentuk-
bentuk kecil. Bahan-bahan kosmetik, pil, permen karet, lilin, bahan
pengobatan untuk kulit berbentuk pasta, dan lain lain bisa dibuat dari
getah lebah.
Benarlah apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an, lebah memang
makhluk ajaib. Produk-produk yang dihasilkannya sangat bermanfaat
bagi manusia. Bahkan sekarang lebahnya sendiri dijadikan alat terapi,
yakni terapi dengan sengatan lebah. Walaupun setelah menyengat, si
lebah akhirnya mati. Dia mati dalam keadaan menolong makhluk Allah
yang lain, yakni manusia. Makhluk Allah yang paling pintar dan sempurna,
dan oleh karenanya berani bersikap sombong dan angkuh, lalai dan
membangkang di hadapan Allah Azza wa Jalla. Na’dzubillahi min dzalik….

Jika di sebagian obat-obatan yang kalian gunakan terdapat


kebaikan, maka itu terdapat dalam minuman madu, sayatan alat
bekam, atau sundutan dengan api tetapi aku tidak suka berobat
dengan sundutan api.
(HR. Bukhari).

Kisah Hikmah

Berikut ini anekdot yang saya kutip dari Majalah Al-Kisah, di rubrik Humor
Sufi. Judulnya “Ketika Kyai Jadi Dokter”.
Akhir-akhir ini Mbah Dullah, sapaan K.H. Abdullah Salam, Kajen,
Pati, Jawa Tengah, mengeluh karena banyak orang yang sowan dengan
maksud-maksud aneh. Suatu ketika, datang seseorang kepada beliau.
“Mbah, saya datang mohon agar disembuhkan penyakit saya. Saya ini
kena kecing manis dan kencing batu sekaligus.” Kata sang tamu. Mbah
Dullah pun spontan menjawab: “Sampeyan ini bagaimana, sakit begitu
kok ke saya, nggak ke dokter?” “Saya sudah ke dokter, Kiai. Tapi sudah
tiga bulan nggak ada perkembangan. Jadi, saya sowan ke mari.” Ujar

233
http://pustaka-indo.blogspot.com sang tamu mendesak. “Sampean ini aneh. Dokter saja tidak bisa
menyembuhkan, apalagi saya. Saya bukan dokter, bukan dukun.” Kata
Mbah Dullah. “Tapi, pokoknya saya minta tolonglah, Mbah, bagaimana
caranya supaya penyakit saya sembuh.” Kata tamunya sambil terus
menghiba. Mbah Dullah pun berkata: “Baiklah, kalau sampean ngawur,
saya juga ngawur. Kalau mau, saya ini punya madu, minum pagi dan
sore satu sendok.” Saran Mbah Dullah kepada tamunya itu. “Tapi, penyakit
saya ini kencing manis, Kiai. Apa tidak malah bahaya kalau pake madu.”
Kilahnya. “Lho, saya tadi bilang, saya ini bukan dokter, bukan dukun.
Sampean ngawur datang ke sini, lha saya ngawur juga memberi tahu
sampean. Tapi, meskipun saya ngawur, khasiat madu ini ada di Al-Qur’an.
Terserah sampean, percaya apa tidak.” kata Mbah Dullah membela
diri. Demikianlah. Selang tidak terlalu lama, orang ini sembuh. Sebagai
tanda syukur atas rahmat Allah SWT, orang itu sowan lagi kepada Mbah
Dullah dengan membawa setumpuk uang. Mbah Dullah langsung berkata:
“Di tempat sampean apa sudah tidak ada orang miskin? Kalau sampean
menganggap saya miskin, ya saya terima. Sampeyan menganggap saya
miskin?” “Tidak.” Jawab orang itu. “Kalau begitu, uang ini bawa pulang
saja, berikan kepada yang memerlukan.” Kata Mbah Dullah. Maka, tamu
itu membawa kembali uangnya.

Habbatussauda atau jinten hitam

Habbatussauda atau Nigella sativa , kita menyebutnya jinten hitam,


tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk Saudi, Afrika Utara, dan
sebagian Asia. Juga banyak didapati di kawasan Mediteranian dan di
kawasan yang beriklim gurun dan biasa tumbuh liar. Habbatussauda
adalah bunga fennel dari keluarga Ranunculaceae, biji-bijinya berbentuk
trigonal, berwarna hitam dengan ukuran antara 1-2 mm, rasanya kuat
dan pedas seperti lada.
Bunga habbatussauda ada dua macam, satu berwarna ungu
kebirubiruan dan satu lagi putih. Bunga-bunga ini tumbuh pada bagian
cabang, dan daunnya tumbuh saling ber seberangan secara

234
http://pustaka-indo.blogspot.com berpasangan-pasangan. Daun di bagian bawah bentuknya kecil dan
pendek, sedangkan bagian atasnya lebih panjang, lebih kurang 6 sampai
10 cm. Batang bunganya bisa mencapai 12 hingga 18 inchi.
Habbatussauda adalah tumbuhan biseksual , ar tinya dapat
mengembangbiakkan dirinya sendiri. Caranya dengan membentuk
sebuah kapsul buah yang mengandung biji. Saat kapsul buah matang,
dia akan terbuka dan biji yang ada di dalamnya akan mengudara serta
berubah menjadi hitam. Itulah sebabnya habbatussauda sering disebut
Biji Hitam (Black Seed).
Habatussauda pertama kali ditemukan di daerah Tutankhamen,
Mesir, dan memiliki peranan penting dalam praktek pengobatan
masyarakat Mesir kuno. Dioscoredes, ahli fisika Yunani abad pertama
Masehi, melaporkan bahwa habbatussauda dipakai untuk mengobati
sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis. Selain
itu juga digunakan untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan
produksi Air Susu Ibu. Bahkan jauh sebelum itu Hippocrates juga sudah
mengetahui khasiat habbatussauda, dan dia menggunakannya untuk
mengobati disfungsi pencernaan dan hepatitis. Galen juga menganggap
habbatussauda sebagai obat berbagai penyakit.
Dokter Muslim, Al-Biruni (973-1048), yang berhasil menggabungkan
obat-obatan dari India dan Cina, mengatakan bahwa habbatussauda
adalah biji-bijian yang digunakan sebagai bahan nutrisi. Dan Ibnu Sina
(980-1037), dalam karya terbesarnya “The Canon of Medicine”,
menyatakan habbatussauda sangat bermanfaat untuk menstimulasi
energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang
semangat.
Dr. Ahmad Al-Qadhy dan tim-nya, pada tahun 1986, melakukan
penelitian di Amerika tentang pengaruh habatussauda –orang Persia
menyebutnya syuniz— terhadap sistem kekebalan tubuh manusia.
Hasilnya sungguh menggembirakan. Habatussauda ternyata mampu
memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
manusia terhadap berbagai penyakit.

235
http://pustaka-indo.blogspot.com Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, habbatussauda bekerja
sangat cermat dan spesifik. Dia memiliki senjata khusus untuk
menghancur kan segala macam penyakit. Hasil penelitian
memperlihatkan setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang
menyerang tubuh, dia membawa bakteri antigenik ke permukaannya.
Kemudian dia menempel pada sel lymph , untuk mengidentifikasi
susunan mikrobanya secara detil. Lalu memerintahkan masing-masing
sel T -lymphocytes untuk memproduksi antibodi atau sel T-spesific,
khususnya adalah antigenik yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.
Dinding sel B-lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari
antibodi yang saling bereaksi secara khusus dengan kemampuan yang
tinggi, dan dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenik dalam
mikroba. Antibodi menyatu dengan sel T- lymphocytes, lalu bersama-
sama dengan antigenik melawan mikroba, sehingga mikroba tidak bisa
“bergerak” dan sekaligus dihancurkan.
Dr. Al-Qadhy berkata: “Karena itu, kami dapat menyimpulkan bahwa
di dalam habbatussauda terdapat kesembuhan untuk segala macam
penyakit. Karena peranannya yang menguatkan dan memperbaiki
sistem kekebalan tubuh.”
The Journal of American Scientist melaporkan habbatussauda
bermanfaat untuk mengobati banyak penyakit karena ia mengandung
antihistamin (pencegah alahan), antioksidan (pencegah kerusakan sel),
antibiotik (pembunuh kuman), antimycotic (anti jamur) dan bancho-
dilating effect (pengembang saluran pernafasan). Hasil penelitian Dr.
Micheal Tierra, penulis buku “Planetary Herbalogy” mendapati
habbatussauda mengandung betasitosterol, yaitu bahan yang mujarab
untuk anti kanker.
Pernyataan dan hasil penelitian di atas tidak berbeda dengan
yang disabdakan Rasulullah Saw hampir 15 abad yang lalu: “Gunakanlah
habbatussauda, karena di dalamnya terdapat obat untuk segala penyakit,
kecuali mati.” (HR. Bukhari & Muslim).
Hadits yang berasal dari Abu Salamah ra. dari Abu Hurairah ra.,
meneguhkan keyakinan bahwa Rasulullah Saw tidak asal ngomong.

236
http://pustaka-indo.blogspot.com Beliau telah diilhamkan oleh Allah Azza wa Jalla untuk menyampaikan
manfaat habbatussauda kepada seluruh manusia. Dan informasi yang
beliau sampaikan ternyata benar. Banyak sekali manfaat jinten hitam
ini bagi kesehatan manusia, sehingga orang-orang Eropa sering
menyebutnya “the seed of blessing”, bebijian yang mengandung rahmat.
Orang Mesir pun menyebutnya habat et baraka, bebijian yang diberkati
atau bebijian yang mengandung berkah.
Habbatussauda sudah digunakan di negara-negara Timur Tengah
dan Timur Jauh selama berabad-abad untuk mengobati penyakit ringan,
termasuk asma, bronkhitis, rematik, meningkatkan produksi susu ibu
hamil, mengobati gangguan pencernaan, membantu menjaga sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan per ncer naan dan
pembuangan, dan melawan infeksi parasit. Mereka juga membuat minyak
dari biji hitam ini yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit, seperti
eksim, dan luka radang serta mampu mengobati gejala meriang. Dan
Kamus Kedokteran “Larousse” menjelaskan bahwa habbatussauda
berfungsi untuk mengeluarkan angin dari perut, menambahkan gairah
seks, dan melancarkan darah haid.
Kandungan Habbatussauda yang berhasil diketahui adalah:
monosaccharide glukosa, xylosa, polysaccharide, dan asam lemak tak
jenuh (unsaturated essential fatty acids, EFA). EFA tidak bisa dihasilkan
oleh tubuh kita. Oleh karena itu, sumber utamanya adalah dari makanan.
Juga ada asam amino yang membentuk protein, karotene yaitu sumber
vitamin A, kalsium, ferum (zat besi), dan sebagainya.
Berikut ini adalah penyakit-penyakit yang bisa diupayakan
penyembuhannya dengan mengkonsumsi habbatussauda :
„ Anti kanker (pencegah kanker).
„ Antihistamin (pencegah alahan).
„ Antioksidan (pencegah kerusakan sel).
„ Antibiotik (pembunuh kuman).
„ Antimykotik (antikult).
„ Bancho-dilating effect (pengembang saluran pernafasan).
„ Mengatasi masalah ginjal, batu ginjal, ginjal bengkak.

237
http://pustaka-indo.blogspot.com „ Memperlancar keluarnya air seni.
„ Memperlancar haid.
„ Melancarkan pengeluaran air susu ibu.
„ Mengatasi stroke/lumpuh sebelah badan.
„ Mengeluarkan angin dari perut, mencegah masuk angin.
„ Menambah gairah seks.
„ Mengatasi lemah syahwat dan ejakulasi dini.
„ Mengatasi masalah kewanitaan (fibroid, menopause, keputihan,
dan sebagainya).
„ Mengatasi masalah pernafasan (asma, batuk berdahak,
bronchitis).
„ Mengatasi masalah peredaran darah (anemia, darah tinggi/
rendah).
„ Mengatasi gangguan mental dan meningkatkan kecerdasan
pikiran.
„ Mengatasi nyeri tulang dan persendian, gaout, arthritis, dan
reumatik.
„ Mengobati kencing manis, alergi, migrain, dan lain-lain

Subhanallah.... Maha Suci Allah, dan benarlah Rasulullah Saw yang


telah menginformasikan kepada kita bebijian hitam yang sangat ajaib
dan hebat, habbatussauda. Yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Hanya manusia yang hatinya tertutup oleh kesombongan dan
gengsi yang tidak mau mengakui kebenaran Islam melalui Nabi yang
membawanya, Rasulullah Saw.

Minyak Zaitun

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur’an: “... dan sebagian dari
buah-buahan itu kamu makan, dan pohon kayu ke luar dari Thursina
(pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan menjadi kuah bagi orang-
orang yang makan.” (QS. Al-Mukminuun {23}: 19-20).

238
http://pustaka-indo.blogspot.com Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya bersabda: “Gunakanlah
minyak zaitun dan olesilah dirimu dengannya, sebab dia datang dari
pohon yang diberkati.” (HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Umar ra.).
Pohon zaitun disebut sebagai pohon yang diberkati mengacu pada
firman Allah yang termaktub di dalam Al-Qur’an Surat An-Nuur ayat 35:
“.... Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang
tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca
(dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara,
yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun....”
Minyak zaitun, yang dihasilkan dari pohon zaitun, merupakan produk
asli hasil tani di benua Asia Kecil dan penyebarannya berasal dari Iran,
Syria, Palestina, dan Mediterania sejak 6.000 tahun yang lalu. Pohon
zaitun biasanya tumbuh di puncak-puncak bukit, sehingga dia mendapat
sinar matahari yang cukup, baik di waktu pagi maupun sore. Oleh karena
itu, pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. Setiap
buah zaitun yang matang mengandung 80 persen air, 15 persen minyak,
1 persen protein, 1 persen karbohidrat, dan 1 persen serat. Untuk
menghasilkan buah dan berproduksi secara penuh, pohon zaitun harus
berumur antara 15 hingga 20 tahun.
Sejak ribuan tahun silam masyarakat di sekitar Laut Tengah dan
Timur Tengah telah merasakan manfaat buah zaitun, baik untuk makanan
harian atau untuk tujuan kesehatan. Buah zaitun muda yang berwarna
hijau kekuningan, biasanya dijadikan sebagai penyedap rasa atau makan
begitu saja. Sementara zaitun matang yang berwarna hitam, sering
dijadikan acar atau diperas untuk diambil minyaknya.

Minyak zaitun dari pohon


yang diberkati

239
http://pustaka-indo.blogspot.com Negara penghasil minyak zaitun terbesar saat ini adalah Italia dan
Spanyol. Juga Yunani, Tunisia, Maroko, Amerika Serikat, dan Prancis.
Kawasan Mediterania selama ini memang dikenal sebagai gudang buah
dan minyak zaitun. Selama ini penduduk Timur Tengah mengandalkan
zaitun sebagai sumber minyak nabati. Minyak inilah yang menciptakan
rasa khas pada hidangan mereka. Jika diolah menjadi minyak, maka
kandungan asam lemak yang dimiliknya adalah asam oleat (omega 9)
79 persen, asam palmitrat atau asam lemak jenuh 11 persen, asam
linoleat (omega 6) 7 persen, asam stearat 2 persen, dan lain-lain sebesar
1 persen.
Para ahli kesehatan merekomendasikan pemakaian minyak zaitun
untuk mengobati atau mencegah penyakit. Bahkan organisasi-organisasi
kesehatan, termasuk badan PBB untuk urusan kesehatan (WHO),
menyarankan agar masyarakat yang tinggal di lingkungan yang tingkat
penderita diabetes dan arterioclerosis (penebalan saluran urat darah)-
nya tinggi, agar mengkonsumsi minyak zaitun yang mengandung paling
kurang 30% asam linoleik. Secara khusus, kandungan asam linoleik
yang terdapat dalam buah zaitun sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang
tengah menyusui. Di samping memiliki satu peringkat asam linoleik
yang sangat mirip tarafnya dengan ASI, minyak zaitun berfungsi sebagai
sumber nutrisi alami seperti halnya ASI bila dicampur dengan susu
sapi bebas lemak. Kekurangan asam linoleik dapat mengurangi dan
mengganggu tumbuhkembang bayi dan berpotensi besar menimbulkan
beberapa jenis penyakit kulit.
Tidak hanya itu, unsur klorin yang dikandung minyak zaitun dapat
meningkatkan fungsi liver lebih sempurna, sehingga memfasilitasi tubuh
dalam mengeluarkan bahan-bahan buangan. Zaitun juga membuat
tubuh menjadi kuat, memanjangkan usia dan menjadi sumber penting
bagi gizi manusia. Unsur-unsur yang terdapat dalam minyak zaitun juga
baik untuk serabut ar teri otak dan mengendalikan kolesterol, yaitu
dengan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL, high density
lipoprotein) dalam darah, dan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL,
low density lipoprotein). Oleh karena itu, pemakaian zaitun untuk

240
http://pustaka-indo.blogspot.com memasak sangat dianjurkan. Zaitun secara alami mengandung
beberapa senyawa tak tersabunkan, seperti fenol, tokoferol, sterol,
pigmen, dan squalen yang memegang peranan penting dalam kesehatan
manusia, dan triasilgliserol yang sebagian besar di antaranya berupa
asam lemak tidak jenuh tunggal jenis oleat.
Pada 21 April 1997 di Roma, Italia, berkumpul 16 orang pakar
dalam ilmu kedokteran paling tersohor di dunia. Para pakar ini secara
serius membahas soal khasiat minyak zaitun. Dan kemudian
menghasilkan keputusan bersama yang mereka beri tema “Minyak
Zaitun dan Nutrisi Laut Putih Tengah”. Dalam pernyataan tersebut,
mereka menegaskan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun bisa
melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan
kolesterol darah (LDL), kenaikan tekanan darah, serta diabetes, dan
obesitas. Di samping itu, minyak zaitun juga berkhasiat untuk mencegah
beberapa jenis penyakit kanker. Zat klorofilnya juga bisa berfungsi
sebagai anti oksidan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Lanst pada 20
Desember 1999 M, menginformasikan keistimewaan negara paling miskin
di Eropa, yaitu Albania yang berpenduduk sebagian besar Muslim. Angka
kematian di sana sangat kecil, di kalangan pria hanya 41 orang dari
setiap 100.000 penduduk, separoh dari keadaan di Britania. Rupanya
ini karena penduduk Albania terbiasa mengkonsumsi minyak zaitun setiap
hari.
Jika diminum, minyak zaitun sangat bermanfaat untuk: menguatkan
kandung empedu, menurunkan asam lambung (segala jenis minyak
jika dikonsumsi mengganggu pencernaan, kecuali minyak zaitun),
mencegah gangguan pencernaan, mengobati penyakit wasir, mengatasi
impotensi, membantu datang bulan yang bermasalah, menghilangkan
racun dalam tubuh, mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dan tumor,
menurunkan kadar gula dan kolesterol jahat dalam darah, mencegah
diabetes.
Jika dioleskan, minyak zaitun bermanfaat untuk: menghilangkan
flek dan kerut di wajah, melindungi kulit dari bakteri, mencegah rontoknya

241
http://pustaka-indo.blogspot.com rambut, menghilangkan penyakit kulit, menghaluskan dan melembabkan
kulit, mencegah penuaan dini dan menjaga kebersihan kulit kepala.
Secara umum minyak zaitun sangat berguna untuk:
„ Mengurangi kadar lemak dalam diet harian.
„ Menghindari penyakit kardiovaskular dan arteriosclerosis.
„ Mencegah pembentukan batu empedu (gallstone).
„ Membantu pembentukan dan mengurangi ulser perut .
„ Antioksidan dan anti kanker.
„ Membantu keseimbangan metabolisme tubuh.
„ Membantu pertumbuhan tulang (khususnya bagi anak-anak).
„ Mengandung vitamin E.
„ Kecantikan (kulit dan rambut).
„ Kestabilan asid lemak.
„ Mencegah penuaan dini.
„ Mengobati wasir.
„ Mengatasi impotensi.
„ Memperbanyak dan melancarkan ASI.
„ Dan lain-lain.

Hadits Rasulullah Saw menyatakan: “Sesungguhnya Allah Ta’ala


menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit
pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang
haram.” (HR. Abu Dawud). Dalam hadist lain mengatakan: “Barangsiapa
menggosok (badannya) dengan minyak zaitun, maka setan tidak akan
mendekatinya.”
Mungkin saja yang dimaksud “setan” oleh Baginda Rasulullah Saw
bukan setan dalam pengertian makhluk ghaib, tapi semua jenis penyakit
yang berpotensi mengganggu kenyamanan hidup kita. bukankah setan
senang sekali mengganggu manusia? Wallahu a’lam.

242
http://pustaka-indo.blogspot.com K ur ma Ajw
Ajwaa

Kalau anda berziarah ke Masjid Nabawi dalam rangka umrah atau


setelah/sebelum haji, jangan lupa sempatkan diri ke Pasar Kurma. Anda
akan menjumpai puluhan jenis kurma dan produk-produk berbahan
dasar kurma dijual di sini, misalnya kurma al-anbarah, al-khodhrowi,
syaqra’ Mubarak, as-sukkari, al-hulwah, al-burni, ajwa, dan lain-lain.
Struktur tanah di Madinah dianggap paling cocok untuk budi daya kurma,
sehingga Pemerintah Saudi membuat kebijakan menjadikan Madinah
sebagai sentra perkebunan kurma. Oleh karena itu, pasokan kurma
melimpah ruah di Kota Nabi ini dan tentu saja harganya relatif lebih
murah dibanding di kota-kota lain di Arab Saudi. Dan kurma yang
paling banyak dicari orang-orang adalah kurma ajwa atau “kurma Nabi”.
Kurma ajwa adalah kurma istimewa. Disebut istimewa karena tangan
suci Rasulullah Saw sendiri yang menanam pohonnya di Madinah. Konon
kurma ajwa “tidak mau” tumbuh di tempat lain, di luar Madinah. Kurma
ini mempunyai rasa yang khas, tidak ter lalu manis, sehingga
meninggalkan sensasi yang nikmat di lidah. Warnanya yang hitam pekat,
dalam ukuran sedang, membuat dia berbeda dari kurma-kurma lainnya.
Dagingnya tebal, bertekstur kuat dan pada guratan-guratannya tampak
wana putih sangat tipis. Mungkin karena rasanya yang lezat, di samping
memiliki sejarah istimewa yang membuatnya disebut “kurma Nabi”,
kurma ajwa menjadi mahal harganya dibanding harga kurma yang lain,
berkisar antara 60-100 riyal Saudi per kilogram. Jauh di atas jenis kurma
lainnya.
Dr. Jabbar An-Nu’aimi dan Dr. Al-Amir Abbas Ja’far, dari sebuah
universitas di Basra, dalam buku mereka, Psiologi, Anatomi dan Morfologi
Pohon Kurma, menyatakan bahwa sesungguhnya kurma mengandung
berbagai unsur penting menurut studi ilmiah. Di antara kandungan
kurma adalah: karbohidrat, protein, lemak, asam ( fosphorik, capric,
malat, cerotic, formika, acetik, oksalat, dan kalori), zat besi, tembaga,
seng, belerang, magnesium, mangan, flavonoid, flavonol, flour, antosium,
kalsium, potassium, sodium, klorin, vitamin ( A, B1, B2, B7, C, D), serat

243
http://pustaka-indo.blogspot.com selulosa, pati granul, gula ( glukosa, sukrosa, fruktosa), dan sebagainya.
Kurma juga mengandung sejenis unsur pengikat rahim yang dapat
membantu persalinan, membantu mencegah pendarahan pasca
persalinan. Unsur tersebut mirip aksitosin. Tidak terbayangkan, dari
gurun yang gersang, terdapat buah dengan kekayaan nutrisi seperti
itu. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon
itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS.
Maryam {19}: 25). Melalui Malaikat Jibril as., Allah Azza wa Jalla
memerintahkan Maryam, Ibunda Nabi Isa as, agar mengkonsumsi kurma
sebelum (dan setelah) melahirkan Nabi Isa as. Ternyata hikmah yang
terkandung di dalam satu ayat di atas sangat luar biasa. Kita baru
menyadarinya sekarang, setelah ilmu pengetahuan telah berkembang
sangat pesat.
Dr. Shobri Al-Qubbani menjelaskan: “Kalau dalam berpuasa kaum
Muslimin mengikuti sunnah Rasulullah Saw yang agung, yaitu berbuka
puasa dengan beberapa butir kurma dan segelas air putih, limun atau
jus jeruk, tentu mereka akan mendapatkan banyak khasiat kesehatan
dari puasa. Dan tentu mereka juga berhasil merealisasikan apa yang
terdapat dalam hadits: ‘Berpuasalah, kalian akan sehat’…”. Beliau juga
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan menggelari kurma sebagai biji-
bijian yang kaya dengan zat besi dan sejenisnya. Itu belum termasuk
berbagai khasiat lain yang menjadikannya sebagai makanan sempurna
dalam arti yang sesungguhnya.
Ya, Rasulullah Saw memang pernah bersabda: “Jika salah seorang
di antara kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma.
Jika tidak ada, cukup dengan air putih, karena itu suci.” (HR. Abu Daud
dan At-Tirmidzi).
Di dalam kurma, terkandung potasium yang dikenal sebagai
excellent source karena sangat bermanfaat untuk mengatasi dan
mengurangi rasa letih dan lemas. Kurma juga dipercaya sebagai
penyumbang energi paling besar dan menyuplai kalori dalam jumlah

244
http://pustaka-indo.blogspot.com besar. Karena itu, berbukalah dengan kurma secukupnya, jika terlalu
banyak akan mengurangi nafsu makan.
Sedangkan Ibnu Qayyim–semoga Allah merahmatinya—
menyebutkan khasiat kurma, yaitu: memperkuat lever, melancarkan
buang air, menambah energi, mencegah cacingan, meningkatkan libido,
menyembuhkan sakit tenggorokan, dan sebagainya. Penderita diabetes
mellitus (kencing manis) tidak dianjurkan makan kurma basah atau
kering, kecuali kurma jenis Nagal yang rasanya sedikit pahit. Kurma
jenis ini sangat cocok bagi penderita diabetes.
Selain itu, para ahli gizi dan pakar kesehatan juga menguraikan
kehebatan kurma ajwa dan kurma-kurma pada umumnya, antara lain:
„ Memperkuat otot dan sel-sel otak.

„ Memperkuat syaraf telinga.


„ Menjaga kelembaban mata.
„ Memperlambat proses penuaan.
„ Menambah berat badan anak-anak.
„ Mencegah anemia.
„ Menenangkan syaraf, mengusir kegelisahan dan stres.
„ Mencegah kanker.
„ Membangkitkan vitalitas tubuh dan meningkatkan libido
„ Merangsang kerja kelenjar adrenalin
„ Memperkuat syaraf limpa
„ Membersihkan lever dan ginjal
„ Mengatasi sembelit
„ Menstabilkan kadar asam dalam darah
„ Mencegah radang usus
„ Mencairkan dahak dan mengobati batuk
„ Mengatasi pusing kepala
„ Menghilangkan nyeri sendi
„ Mencegah gagal ginjal
„ Mengatasi wasir atau ambein
„ Pencegah penyakit empedu

245
http://pustaka-indo.blogspot.com „ Mencegah dan mengobati influenza
„ Mengobati tekanan darah tinggi dan mencegah risiko serangan strok
„ Mengobati sakit di dada dan paru-paru
„ Menambah kuantitas ASI
„ Membantu pembentukan darah dan tulang bagi bayi yang disusui
„ Menguatkan daya ingat
„ Menghaluskan kulit
„ Mengurangi insomnia

Subhanallah…. Dari daerah gurun yang panas dan gersang, muncul


buah yang sangat kaya nutrisi dan berkhasiat luar biasa. Mungkin masih
banyak lagi khasiat kurma ajwa dan kurma pada umumnya, tapi cukuplah
bagi kita mengetahui sebagian saja.
Sekarang kita akan “berkenalan” dengan kurma yang sangat
istimewa yaitu ajwa atau kurma Nabi. Ibnu Abbas ra mengatakan, bahwa
Nabi Saw menyukai jenis kurma yang disebut ‘ajwa’. Penulis buku Thibb
An-Nabi , As-Suyuthi, mengatakan bahwa kurma ajwa merupakan
makanan yang istimewa dan lengkap (nilai gizinya). At-Tirmidzi
mengatakan, bahwa kurma ajwa berasal dari surga, di dalamnya terdapat
obat penawar racun. Salah satu hadits dari Saad bin Abi Waqqash ra.
menyatakan: “Barangsiapa makan 7 butir kurma ajwa di pagi hari,
maka dia tidak akan menderita kezaliman atau terkena sihir selama
sehari penuh.” (HR. Bukhari).
Pernah seorang pemuda merasakan sakit kepala yang luar biasa.
Dia menyangkanya migraine atau vertigo. Tapi ketika diperiksa ke dokter,
tidak ada yang aneh. Seorang rekannya menyarankan agar dia makan
7 butir kurma ajwa yang dihaluskan dengan air zamzam. “Siapa tahu
kamu kena sihir atau guna-guna.” Kata rekan si pemuda. Dengan
keyakinan penuh pada kebenaran lisan Rasulullah Saw dan keberkahan
kurma Nabi , dia laksanakan saran rekannya itu. Subhanallah
walhamdulillah…. Hanya dalam hitungan menit sakit kepalanya hilang
dan tidak pernah kambuh lagi.

246
http://pustaka-indo.blogspot.com Memang ada juga orang yang meragukan keshahihan hadits
Bukhari tersebut. Dia mengajukan alasan yang sangat “rasional”: Bila
seseorang makan 7 butir kurma ajwa, kemudian dia minum sianida,
cairan pembasmi serangga atau membiarkan dirinya digigit ular kobra,
pasti dia akan mati. Dia menganggap hadits ini tidak masuk akal,
kebohongan yang dibuat-buat. Oleh karena itu, katanya, tidak ada
manfaatnya menerima dan mempercayai hadits “takhayul” seperti itu.
Dia bahkan mengatakan siapa saja yang menerima hal ini ke dalam
agamanya maka celakalah dia di hari kemudian.

Kurma Ajwa atau kurma Nabi hanya tumbuh di Madinah

Itu adalah sebuah artikel yang saya dapat dari internet. Tentu saja
bukan seperti itu pengertiannya. Orang yang baru makan 7 butir kurma
ajwa, tidak perlu secara sengaja membuktikan kebenaran hadits
tersebut dengan cara-cara naif dan konyol seperti itu. Dia tidak perlu
“menawarkan diri” untuk digigit ular, diguna-guna, atau disihir. Makan
saja kurma ajwa 7 butir dengan harapan mendapatkan keberkahan
dari Allah Azza wa Jalla. Kalau ternyata setelah makan kurma ajwa itu
kita masih juga terkena racun, cobalah instrospeksi diri. Barangkali
saja tingkat keimanan kita sedang turun, atau kita terlalu banyak
mengabaikan perintah Allah dan sunnah Rasulullah Saw. Sehingga Allah

247
http://pustaka-indo.blogspot.com tidak melindungi kita dari racun atau musibah lainnya. Jadi, jangan hadits
Rasulullah Saw yang diragukan atau disalahkan, apalagi menuduh
Rasulullah Saw berdusta. Na’udzubillahi min dzalik….
Lagi pula, siapakah kita sehingga “berani” menilai sebuah hadits
yang terdapat di Shahih Bukhari sebagai hadits palsu? Apakah cukup
ilmu kita untuk sampai pada kesimpulan seperti itu? Imam Bukhari,
dan Imam-Imam hadits yang lain, sangat selektif dalam menilai sebuah
hadits sebelum memastikan bahwa hadits ini shahih, palsu atau lemah.
Mereka mempelajari matan (isi) hadits secara cermat dan hati-hati.
Mereka juga memperhatikan dan menyelidiki para perawi (penyampai
riwayat) hadits, apakah seorang perawi bisa dipercaya, pelupa, atau
pendusta. Dan seterusnya, jadi sangat rumit dan penuh perhitungan.
Lalu, bagaimana dengan kita?
Imam An-Nawawi dengan rendah hati menjelaskan soal
keistimewaan kurma ajwa ini: “Dikhususkannya kurma ajwa Madinah
(sebagai penolak racun) termasuk masalah yang menjadi rahasia Allah.
Kita tidak mengetahui semua hikmah, sehingga harus diimani dan
diyakini keutamaan serta adanya hikmah dalam hal tersebut.”
Rasulullah Saw memang tidak pernah berbicara dengan hawa
nafsunya. Apa yang beliau katakan tidak lain adalah wahyu dari Allah.
Jadi tidak mungkin beliau berdusta. Kita bisa sangat mempercayai kata-
kata dokter, dukun atau paranormal tentang khasiat satu tanaman,
padahal bisa jadi kata-kata mereka hanya dugaan saja. Seharusnya
kita tidak perlu menggugat sabda seorang Nabi, yang terbukti seumur
hidupnya tidak pernah berdusta. Sekedar tambahan, telah ditulis lebih
dari 120 buku yang membahas soal kurma ajwa sebagai penangkal
racun dan semua membenarkan hal itu! Maha Benar Allah dan benarlah
lisan Rasul-Nya.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan penghormatan kepada
Rasulullah Saw, sebelum makan kurma ajwa sebaiknya kita mengucapkan
basmalah, shalawat kepada Rasulullah Saw, makanlah kurma itu dalam
bilangan ganjil (1, 3, 5, 7, dan seterusnya), masukkan kurma ke mulut

248
http://pustaka-indo.blogspot.com dengan tangan kanan, dan keluarkan dari mulut bijinya ke telapak tangan
kiri. Sedang untuk kurma yang lain, cukup membaca basmalah saja.

Rumah yang di dalamnya Tidak terdapat kurma,


maka penghuninya (akan) kelaparan.
(HR. Muslim).

Kisah Hikmah

Dadang terkejut ketika pagi-pagi buta Istrinya membangunkannya.


“Kang, anak kita, si Asep, diare…. badannya panas sekali!” “Cekokin
sama daun jambu aja dulu!” Perintah Dadang. “Tapi semalaman dia
sudah 7 kali buang air….” Istrinya cemas. “Kita bawa ke klinik aja,
Kang!” Istrinya memberi saran. “Iya, tapi duitnya mana?” Dadang
kelihatan putus asa.
Seketika Istri Dadang diam. Mungkin dia menyadari, kalau Suaminya
hanya sopir angkutan kota yang penghasilannya tidak menentu, sehingga
tidak bisa disisihkan buat ditabung. Akhirnya, Dadang terpaksa
membiarkan anaknya buang-buang air sampai matahari terang.
Kondisi Asep sudah mengkhawatirkan. Tubuhnya sudah biru,
wajahnya pucat. Mungkin dia mengalami dehidrasi berat. Karena didesak
Istrinya, akhirnya Dadang menggendong Asep, membawanya keluar.
Istrinya bergegas mengikuti. Ternyata Dadang tidak membawa Asep ke
klinik, melainkan Habib Ali (bukan nama sebenarnya), yang tinggal tak
jauh dari rumahnya. Tentu saja Istrinya kaget dan protres. Tapi Dadang
meminta Istrinya diam saja…. Waktu itu kebetulan Habib Ali mau pergi.
Dadang datang tepat waktu. Setelah mengucapkan salam, Dadang
langsung mengutarakan hajatnya: “Bib, tolongin anak saya, Bib…. Dia
buang-buang air terus, badannya panas.” “Antum sudah bawa ke
dokter?” Tanya Habib Ali. “Belum, Bib…. Saya nggak punya…..” “Ya..
ya … ya…. Ana faham!” Habib Ali menghentikan kalimat Dadang.

249
http://pustaka-indo.blogspot.com Habib Ali memegang kening Asep. Mulutnya komat-kamit. Lalu dia
menyuruhnya pembantunya mengambilkan kurma ajwa. Tak lama
kemudian pembantunya datang dengan membawa kurma ajwa di
mangkok kecil. Segera Habib Ali memberikan kurma itu kepada Istri
Dadang. “Ini, antum haluskan kurma ini, 3, 5 atau 7 butir. Kasih air
sedikit. Kasih minum ke anak antum, sedikit-sedikit…. Jangan lupa baca
bismillah!”
Tidak lupa Habib Ali memberi uang kepada Dadang, untuk ke dokter.
Kalau-kalau sakit anaknya berlanjut…. Tapi, setelah diberikan ramuan
kurma ajwa itu, anak Dadang mulai tampak segar. Dan malamnya,
Dadang laporan pada Habib Ali kalau anaknya sudah tidak buang-buang
air lagi. Semua keajaiban itu terjadi atas ijin Allah, di samping karena
keyakinan dan keikhlasan menerima.
Cekokin = Memasukkan sesuatu ke dalam mulut secara paksa.
Antum = Kamu, anda (bahasa Arab)

Air Zamzam

Salah satu keajaiban dunia yang entah mengapa tidak masuk dalam “7
Keajaiban Dunia” adalah Sumur Zamzam. Mungkin karena Pemerintah
Saudi Arabia merasa tidak perlu mendaftarkannya sebagai salah satu
keajaiban dunia. Tapi hati orang-orang yang jujur, baik dia Muslim maupun
non Muslim, pasti mengakui bahwa sumur zamzam adalah keajaiban
terbesar di dunia, dibanding keajaiban-keajaiban dunia yang lain.
Kita tidak akan berpolemik tentang siapa yang per tama kali
membangun Ka’bah, Nabi Adam as atau Nabi Ibrahim as dan putranya,
Ismail as. Tapi soal sumur zamzam, semua ahli sejarah sepakat bahwa
sumur yang penuh berkah itu berkaitan erat dengan Nabi Ismail as.
dan Bunda Siti Hajar as.
Waktu itu Nabi Ibrahim as. meninggalkan Isterinya, Hajar as dan
putranya yang masih bayi, Ismail as. di tanah yang tandus dan gersang,
yakni di Bakkah atau Pegunungan Paran. Tidak ada manusia seorang

250
http://pustaka-indo.blogspot.com pun di sana, kecuali hanya Ibu dan bayi mungil itu saja. Ketika persediaan
air yang mereka bawa sudah habis, Ibu Hajar as. mencari air di Bukit
Shafa. Sayang di sana kering kerontang, tak ada air setetes pun. Ibu
Hajar as. tidak putus asa, beliau berlari ke Bukit Marwah, karena dari
kejauhan tampak ada air di sana. Sesampainya di sana, Ibu Hajar as.
harus kecewa, karena ternyata di sana tidak ada air sama sekali. Yang
beliau lihat hanya fatamorgana. Sebuah pandangan mata yang menipu
saja. Tangisan putranya terdengar menghiba. Ibu Hajar as tidak tahan.
Beliau kemudian kembali lari ke Bukit Shafa, lalu ke Bukit Marwah dan
seterusnya sampai tujuh kali. Usaha Ibu Hajar as yang pantang menyerah
itu diabadikan oleh syariat Islam dalam ritual ibadah haji, yakni Sa’i,
berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah.
Ketika rasa haus sudah mencekat di kerongkongan, Ibu Hajar as.
duduk lemas tak berdaya. Beliau hanya bisa tawakal kepada Allah. Beliau
yakin Allah tidak akan menipu Suaminya dan tidak akan menyengsarakan
atau membiarkan mereka mati kehausan di gurun tandus itu. Tapi dari
kejauhan, Ibu Hajar as. melihat Ismail as. sedang bermain air di
tempatnya ditinggalkan. Beliau juga sempat melihat “seseorang”
menjejakkan kakinya ke tanah sehingga keluarlah mata air yang airnya
dibuat main oleh Ismail as. “Seseorang” itu adalah Malaikat Jibril as.
Segera Ibu Hajar as. mendekati Ismail as. Ketika beliau menciduk dengan
tangan, air itu keluar makin deras. Lalu Ibu Hajar as membendung air
itu dengan tangannya sambil mengatakannya: “Zummi zummi!”, yang
artinya “Kumpullah! Kumpullah!” Dari situlah konon diambil nama air
yang keluar dari mata air itu dengan sebutan air zamzam.
Ada catatan menarik yang bisa kita dapatkan di Alkitab, Kitab Suci
saudara-saudara kita yang beragama Kristiani. Yakni di Kitab Kejadian
Pasal 21, ayat 17 sampai 21. Di sana tertulis dengan jelas: “Allah
mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada
Hagar, kata-Nya kepadanya: ‘Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat
ia terbaring. Bangunlah, angkat anak itu, dan bimbinglah ia, sebab Aku
akan membuat ia menjadi bangsa yang besar’. Lalu Allah membuka

251
http://pustaka-indo.blogspot.com mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur, ia pergi mengisi kirbatnya
dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak
itu, sehingga ia bertambah besar, ia menetap di padang gurun dan
menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun
Paran….”
Padang gurun Paran telah disepati ahli sejarah adalah Bakkah
atau Mekah yang berada di Jazirah Arab.
Lalu apakah yang dimaksud “sumur” dalam ayat itu adalah sumur
zamzam? Wallahu a’lam.
Sumur zamzam tetap eksis dan lestari meski sudah berumur ribuan
tahun, dan airnya tidak pernah kering. Padahal dia berada di gurun
tandus, dan airnya terus diambil orang setiap saat. Misalnya di musim
haji… katakanlah jumlah jamaah haji 2 juta orang setiap musim haji,
dan setiap orang membawa 5 liter air ketika pulang kembali ke tanah
air masing-masing. Itu berarti 10 juta liter air zamzam yang dijadikan
oleh-oleh haji. Belum lagi yang diminum setiap detik oleh jamaah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Kalau setiap orang minum 1 liter air zamzam
per hari, dan mereka tinggal di Mekah selama 10 hari saja, misalnya.
Maka kita bisa menghitung 1 liter x 2.000.000 x 10 x = 20.000.000 liter.
Ar tinya selama 10 hari di Mekah, jamaah haji telah meminum air
zamzam sebanyak 20 juta liter! Subhanallah….
Dari sumur yang mempunyai kedalaman kurang lebih 30 meter,
dengan diameter berkisar antara 1,46 meter hingga 2,66 meter,
menghasilkan air yang begitu banyak. Hasil penelitian menjelaskan, mata
air zamzam bisa memancarkan air sebanyak 11 sampai 18 liter per
detik. Berarti setiap menit akan dihasilkan 660 sampai 1080 liter air,
dan satu jam dihasilkan 39.600 sampai 64.800 liter air!
Foto-foto satelit menunjukkan, di bawah gurun Arab Saudi terlihat
ada 3 sumber air (salah satunya Laut Mati atau Laut Merah) yang
berbeda, yang bersatu menuju ke satu titik di bawah Ka’bah. Mungkin
saja dahulu di sana ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah

252
http://pustaka-indo.blogspot.com kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau
penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.
Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter
(0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat
lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur
zamzam. Pada kedalaman 17 meter ke bawah, sumur zamzam
menembus lapisan batuan keras berupa batuan beku diorite. Bagian
atas batuan ini ada rekahan yang juga memiliki kandungan air.
Kemudian terlihat pula di bawah gurun air zamzam mengalami proses
penyaringan melalui pori-pori yang sangat unik, menyerap puluhan
mineral dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh manusia (baru ditemukan
10 mineral) dengan konsentrasi yang sangat pas dan tepat. Karena
banyaknya ion, mineral dan zat yang bermanfaat di dalam air zamzam,
maka dalam botol kemasan air zamzam tidak dicantumkan lagi
kandungan mineralnya.
Pada tahun 1373 H/1953 M dibangun pompa untuk menyedot air
zamzam. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan
air, dan di antaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur
zamzam. Sekarang penyedotan dilakukan dengan pompa listrik yang
tertanam di bawah tanah (electric submersible pump), dan air yang
disedot mencapai 765 meter kubik per jam. Letak sumur zamzam di
lantai bawah Masjidil Haram, dekat Ka’bah, lurus ke arah Pintu Bani
Shaibah dari Masjid. Sumur itu dilindungi dengan ruang kaca tebal
bundar, yang tampak hanya pipa stainless steel 10 inchi dari pompa
submersible. Kini sumur itu sudah ditutup, untuk menghindari terjadinya
kemusyrikan di sana.
Pemerintah Arab Saudi ter us ber upaya memelihara sumur
bersejarah ini, agar bisa melayani kebutuhan akan air zamzam jamaah
haji dan umrah. Oleh karena itu, pada tahun 1415 H (1994 M) dibentuk
sebuah badan yang khusus mengurusi sumur zamzam. Badan riset
sumur zamzam ini berada dibawah SGS (Saudi Geological Survey) dan
bertugas:

253
http://pustaka-indo.blogspot.com 1. Memonitor, memelihara, dan menjaga jangan sampai sumur ini
kering.
2. Menjaga urban di sekitar Wadi Ibrahim, karena bisa mempengaruhi
pengisian air.
3. Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
4. Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui
bangunan kontrol.
5. Meng-upgrade pompa dan tangki-tangki penadah air.
6. Mengoptimasikan suplai dan distribusi air.
Sumur zamzam terletak di cekukan bukit batu hitam yang gersang,
di pusat kota Mekah. Curah hujan per tahun hanya 10 cm dan areal
tangkapan airnya hanya 60 km persegi. Sangat sulit dipercaya bisa
menjadi sumber mata air zamzam yang begitu berlimpah, bisa langsung
diminum dan kaya mineral. Kini di Masjidil Haram terdapat 340 dispenser
untuk laki-laki dan 110 dispenser untuk wanita, di samping itu ada ribuan
termos 10 galon yang tersebar di setiap sudut masjid yang selalu diganti.
Untuk dibawa pulang, di sekitar masjid tersedia kran-kran yang
mengucurkan air zamzam deras sekali. Apalagi kalau nanti renovasi
Masjidil Haram sudah selesai, pasti galon-galon yang tersedia akan
lebih banyak lagi. Begitu juga di Masjid Nabawi di Madinah, yang berjarak
kurang lebih 450 km dari Mekah, air zamzam bisa ditemui di setiap
sudut masjid kapan saja kita mau.
Pemerintah Arab Saudi tidak mengkomersialkan air zamzam.
Semua benar-benar untuk kepentingan tamu-tamu Allah yang berziarah
ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pada tahu 1979 Raja Fahd,
memerintahkan dilakukan studi terinci mengenai air zam-zam. Kemudian
tahun 1404 H (1984) berdirilah King Fahd Cooled Water Charity Factory,
pabrik khusus untuk mengemas air zamzam 1 liter dalam botol.
50 juta botol air zamzam kemasan dibagikan secara gratis kepada
jamaah haji dan jamaah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di bulan
Ramadhan. Dan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, sterilisasi
dilakukan dengan Ultra Violet. Dan proses higienisasinya tidak

254
http://pustaka-indo.blogspot.com menggunakan proses kimiawi, untuk menghindari perubahan rasa dan
kandungan air ini.
Di tanah gersang dan tandus, ternyata air sekarang ini tidak lagi
menjadi persoalan. Rakyat Arab Saudi serta jamaah haji dan umrah
tidak perlu khawatir tidak kebagian air. Di samping itu, air mineral
berbagai merek juga melimpah dijual dengan harga relatif murah. Setiap
merek selalu mencantumkan kandungan mineral di botol kemasannya.
Berbeda dengan di negara kita, yang curah hujannya tinggi, tapi harga
air mineral mahal dan konsumen tidak diberi tahu mineral apa saja
yang terkandung di dalam air itu. Di negara kita sering sekali terjadi
kekeringan dan orang kesulitan air, padahal kita dikelingi oleh lautan!
Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di laboratorium di Eropa,
terbukti bahwa air zamzam memang lain. Kandungan airnya berbeda
dengan sumur-sumur yang ada di sekitar Mekah. Kadar Kalsium dan
garam Magnesiumnya lebih tinggi dan berkhasiat untuk menghilangkan
rasa haus dan mengandung efek penyembuhan. Zamzam juga
mengandung fluorida yang berfungsi memusnahkan kuman-kuman yang
terdapat dalam kandungan airnya. Air zamzam mengandung elemen-
elemen alamiah sebesar 2000 mg per liter, biasanya air mineral alamiah
(hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-
elemen kimiawi yang terkandung dalam air zamzam dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, ion positif, seperti sodium
(250 mg per liter), kalsium (200 mg per liter), potassium (20 mg per
liter), dan magnesium (50 mg per liter). Kedua, ion negatif, seperti
sulphur (372 mg per liter), bikarbonat (366 mg per liter), nitrat (273
mg per liter), phosphat (0.25 mg per liter) dan ammoniak (6 mg per
liter).
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang
menjadikan rasa dari air zamzam sangat khas dan dipercaya dapat
memberikan khasiat khusus. Yang sangat mengherankan di sumur
zamzam tidak ada lumut sedikitpun, sehingga zamzam selalu bebas
dari kontaminasi kuman. Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di
sekitar Mekah kering, sumur zamzam tetap berair.

255
http://pustaka-indo.blogspot.com Para ulama merekomendasikan agar air zamzam dibawa pulang
oleh siapa saja yang mengunjungi Mekah dan Madinah, karena air
zamzam itu bisa dijadikan obat untuk penyembuhan suatu penyakit.
Dengan bahasa yang bebas, sebuah hadits Rasulullah Saw
mengisyaratkan hal ini: “Air zamzam berkhasiat seperti niat orang yang
meminumnya. Kalau seseorang minum supaya disembuhkan dari
penyakit, Allah akan menyembuhkannya. Jika seseorang meminumnya
supaya kenyang, Allah akan membuatnya kenyang. Dan bila seseorang
meminumnya untuk menghilangkan dahaganya, maka Allah akan
menghilangkannya.” (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Hakim).

Mata air Zamzam dan pompa mesin Sumur Zamzam

Ibnu Arabi mengomentari hadits ini: “Kelebihan ini akan tetap ada
pada air zamzam sampai hari Kiamat bagi orang yang niatnya benar,
tidak mendustakannya dan tidak meminumnya karena sekedar ingin
coba-coba. Karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
tawakal kepada-Nya, dan Dia akan membukakan kesalahan orang yang
sekedar mencoba-coba.”
Dan khasiat air zamzam? Sudah tidak terbilang orang yang sembuh
--atas ijin Allah-- dari penyakit fisik atau penyakit kejiwaan karena minum
air zamzam. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat, seperti kanker.
Jadi, cukuplah bagi kita meyakini hadits Rasulullah Saw, seperti yang
disarankan oleh Ibnu Arabi. Dan hadits Rasulullah Saw menegaskan,

256
http://pustaka-indo.blogspot.com bahwa sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air zamzam. Padanya
terdapat makanan yang bermanfaat, minuman yang menyegarkan,
penawar dan penyembuh berbagai penyakit.
Sebaiknya kita minum air zamzam dengan menetapkan niat untuk
kebaikan, memegang gelas atau wadah minum dengan tangan kanan,
menghadap Kiblat (ada yang mengatakan sebaiknya sambil berdiri),
dan berdoa: “Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an, wa rizqan waasi’an,
wa syifaa’in min kulli daa’in wa saqamin. Birrahmatika yaa
arhamarraahimiin.” Ar tinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu
pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan sembuh dari segala
sakit dan penyakit dengan segala rahmat-Mu, ya Allah, wahai Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Air zamzam adalah air ajaib yang penuh berkah. Maka minumlah
dengan niat mendapatkan berkah dari Allah, baru sertakan niat lain
yang baik yang tidak melanggar syariat.

Kisah Hikmah
Di atas pesawat, dalam perjalanan menunaikan ibadah haji, Faiz minta
tolong pada temannya agar menjitaki kepalanya. Sebab saat itu
migrennya sedang kumat, dan biasanya Faiz memang selalu dijitaki
oleh Istrinya kalau sedang mengalami serangan migren di rumah.
Beberapa calon haji dan pramugari pesawat, tersenyum melihat adegan
Faiz sedang dijitaki temannya.
Migren telah lama menjadi gangguan bagi Faiz, karenanya bisa
muncul kapan dan di mana saja, tanpa permisi. Termasuk di atas
pesawat, padahal dia sudah minum obat migren andalannya. Pernah
dia konsultasi ke dokter, tapi kata dokter migren memang belum ada
obatnya. Berarti Faiz harus menunggu dengan sabar, sampai obat
migren ditemukan.
Setelah keluar dari bandara Jeddah, di satu tempat --entah di mana-
- bus yang ditumpangi rombongan Faiz berhenti. Di sana dia diberi
gelang warna putih bertuliskan huruf Arab. Dia juga diberi sebotol air

257
http://pustaka-indo.blogspot.com berukuran sedang, yang dia kira air mineral biasa. Ternyata kata Ustadz
pemimbingnya, itu air zamzam.
“Air zamzam ini berkhasiat sesuai dengan niat peminumnya!”, kata
Ustadz sebelum memimpin doa minum air zamzam.
Faiz teringat pada migrennya, yang mungkin saja akan mengganggu
kekhusyukan ibadah hajinya. Oleh karena itu, Faiz berniat minum air
zamzam untuk menghilangkan migrennya, “setidaknya” selama dia
berada di dua Tanah Suci, Mekah dan Madinah. Dia juga mohon kepada
Allah agar bisa lama berada dalam keadaan wudhu, karena selama ini
dia dikenal beser, alias sering mondar-mandir ke kamar kecil.
Rupanya doa Faiz dikabulkan Allah. Selama di Mekah dan Madinah,
bahkan selama di Arab Saudi, migren tidak pernah mampir di kepala
Faiz. Begitu juga soal kebiasaan buruknya keluar-masuk toilet, hilang
sama sekali. Alhasil, Faiz bisa menjalankan ibadah haji dengan tenang.
Meskipun dia minum air zamzam sebanyak-banyak, dia jarang ke kamar
kecil selama di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Tapi setelah kembali ke tanah air, migren itu muncul lagi, juga
kebiasaan buruknya sering ke kamar kecil. Faiz jadi teringat pada doanya
yang “memberi syarat” kepada Allah. Waktu dia mohon agar Allah
menghilangkan migrennya, “setidaknya” selama dia berada di dua Tanah
Suci, Mekah dan Madinah. Harusnya dia minta disembuhkan secara
total, tidak perlu mengucapkan kata “setidaknya”. Bukankah Allah Maha
Kuasa berbuat apa saja?
Kalau mengingat itu, Faiz sering tersenyum sendiri sambil
menyesali kebodohannya.

Ruqyah Syar’iyyah

Di atas telah dijelaskan, bahwa Islam memandang sehat secara


menyeluruh, melingkupi seluruh aspek kemanusiaan kita; tubuh, hati,
jiwa, dan ruhani. Dan kita juga telah memaklumi, bahwa penyakit itu
tidak hanya menimpa tubuh dan hati saja, tapi juga bisa menimpa jiwa

258
http://pustaka-indo.blogspot.com dan ruhani kita (Semoga Allah mengampuni saya bila salah beranggapan
bahwa ruhani juga bisa terkena penyakit). Penyakit jiwa masih bisa
ditangani secara medis. Tapi penyakit ruhani umumnya tidak bisa
didiagnosis, hanya bisa dikenali gejala-gejalanya saja. Oleh karena itu,
penanganannya juga berbeda dan khusus, yakni dengan cara-cara non
medis alias secara spiritual.
Kendati masyarakat semakin modern, tapi cara-cara primitif dan
tak berbudaya masih juga berlaku dalam hal menyelesaikan persoalan
antar manusia. Yang saya maksud cara-cara primitif dan tak berbudaya
adalah masih digunakannya santet, teluh, dan sihir sebagai media untuk
menyakiti “lawan” berperkara. Masih segar dalam ingatan kita, kasus
yang menimpa seorang Guru Taman Kanak-Kanak di Kalimantan yang
dari tubuhnya keluar puluhan kawat. Dan kawat-kawat itu seperti akar
pohon yang terus tumbuh dan hidup! Kasus ini sangat menggegerkan
dunia kedokteran modern. Mereka gagap menghadapi peristiwa aneh
ini. Bagaimana “ceritanya” kawat besi bisa tumbuh dari dalam tubuh
manusia? Ada juga seorang laki-laki yang dari mulutnya keluar
kalajengking dan pisau silet! Atau fenomena kesurupan massal yang
sering terjadi belakangan ini.
Mau tidak mau, kedokteran modern harus menoleh pada
“seniornya”, yaitu kedokteran Nabi, dan bekerja sama dengannya.
Kedokteran Nabi mempunyai cara khusus dalam menangani kasus
supranatural seperti ini, dan seringkali berhasil. Metode yang digunakan
adalah dengan cara ruqyah syar’iyyah, ruqyah yang tidak bertentangan
dengan akidah Islam.
Ruqyah arti sederhananya adalah mengobati penyakit atau keadaan
tertentu dengan doa, seraya memohon perlindungan kepada Allah. Ada
juga yang mengatakan ruqyah berarti jampi-jampi. Tapi jampi-jampi
sudah terlanjur mempunyai konotasi negatif, berbau klenik dan magis.
Tentu saja ruqyah, apalagi yang syar’iyyah, jauh dari perbuatan-
perbuatan syirik seperti itu.

259
http://pustaka-indo.blogspot.com Oleh karena itu, seseorang yang akan meruqyah diberi syarat yang
sangat ketat, yakni:
1. Muslim.
2. Lurus aqidah dan tauhidnya.
3. Saleh, dengan menjaga ibadah dan tingkah laku.
4. Menguasai doa ruqyah dengan pemahaman yang benar.
5. Ikhlas menolong karena Allah, bukan karena riya atau mengharap
imbalan.
6. Tidak menggunakan cara-cara yang diharamkan agama.
7. Hanya menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa yang
diajarkan Nabi Saw.
8. Mempunyai kekuatan tawakal yang besar.
Begitu juga orang yang mau diruqyah. Dia harus ikhlas dan hanya
menyandarkan kesembuhan kepada Allah (kalau dia dalam keaadan
sadar) dan dalam keadaan berwudhu. Dia harus yakin bahwa yang
menyembuhkan atau menghilang gangguan pada dirinya adalah Allah,
bukan kekuatan atau kehebatan si peruqyah.
Ruqyah diperlukan karena setiap saat kita tidak hanya berhadapan
dengan makhluk-makhuk Allah yang kasat mata, tapi juga makhluk-
makhuk gaib berupa jin dan setan. Dan kita tahu bahwa setan itu musuh
kita yang nyata dan selalu mencari kesempatan untuk menyelakakan
kita.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bahkan menyatakan, bahwa
setan itu bisa bersemayam di dalam aliran darah manusia. Atau
mempengaruhi pikiran dan hati manusia, membuatnya menjadi waswas,
gelisah, emosional, lalai dari zikir, malas, dan perubahan prilaku ke
arah yang negatif. Gangguan jin atau setan itu bisa datang sendiri, bisa
juga karena dikehendaki oleh seseorang melalui apa yang disebut teluh,
santet, atau sihir.
Sihir adalah kesepakatan antara penyihir dengan jin. Penyihir
menyetujui akan melakukan hal-hal yang diharamkan Allah atau hal-
hal yang syirik sebagai kompensasi atas bantuan jin dalam memuluskan

260
http://pustaka-indo.blogspot.com apa yang dimintanya. Karena jin tidak pernah mau membuat MOU
(memorandum of understanding) dengan manusia kalau tidak ada
imbalan yang menguntungkannya. Kalau seorang Muslim minta tolong
pada jin, mungkin saja jin itu tidak minta si Muslim keluar dari agamanya.
Tapi cukup lalai dari Allah dan kemudian –inilah jebakannya-- melakukan
hal-hal yang syirik. Menurut Ibnu Qayyim --semoga Allah merahmatinya-
- sihir itu terjadi karena pengaruh ruh-ruh jahat (dalam hal ini jin atau
setan), dan reaksi kekuatan alami tubuh terhadapnya.

Tanda-tanda Or ang Yang Har us Dir uqy


Orang ah
uqyah
Ada tanda-tanda fisik yang mudah terlihat, yang mengindikasikan
seseorang terkena serangan sihir atau “ditumpangi” jin. Dan kalau ini
yang terjadi, maka ruqyah perlu dicoba, di samping pengobatan medis.
Kondisi itu adalah:
„ Tidak ada gairah, tidak bertenaga, dan malas.
„ Sulit tidur malam atau sering bangun dengan perasaan cemas.
„ Rasa pegal di kaki kiri, pergelangan paha kiri, pinggang bagian
belakang, pusing-pusing yang bukan karena penyakit fisik, berat di
leher, dan sebagainya.
„ Emosi sulit atau tidak bisa dikendalikan.
„ Bisa menangis atau tertawa tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas.
„ Senang menyendiri atau mengurung diri.
„ Sering lupa dengan cara yang tidak biasa.
„ Sering dihantui mimpi yang menyeramkan.
„ Sering meracau (mengigau) ketika tidur.
„ Tidak betah di rumah.
„ Berprilaku ganjil dan sejenisnya.

Ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa Nabi Saw yang dibacakan


peruqyah akan berpengaruh secara signifikan pada orang yang diruqyah.
Biasanya orang ini akan merasa gelisah atau pusing, bergetar, seperti
kesemutan dan seluruh badannya terasa panas ketika mendengar ayat-
ayat Al-Qur’an atau doa-doa Nabi Saw dibacakan. Kalau keadaannya
parah, dia bisa bagai kesurupan, mengamuk, atau pingsan. Itulah

261
http://pustaka-indo.blogspot.com sebabnya, mengapa peruqyah harus seorang yang alim, saleh bertauhid
benar, karena dia akan selalu berhadapan dengan kekuatan-kekuatan
jahat yang berasal dari jin dan setan.
Ummul Mukminin, Aisyah ra., pernah mengatakan: “Rasul
meniupkan untuk dirinya Al-Mu’awwidzatain saat menderita sakit
menjelang wafatnya, dan ketika keadaan beliau sudah amat parah, aku
membaca untuknya dan mengusapkan dengan tangan beliau, kiranya
memperoleh berkat surat ini.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Yang dimaksud Al-Mu’awwidzatain adalah Surat Al-Falaq dan Surat
An-Naas. Dua surat yang biasa dibaca untuk mohon perlindungan kepada
Allah dari semua kejahatan. Bahkan Rasulullah Saw pernah menyuruh
seorang Sahabat, Uqbah Ibn ‘Amir ra.: “Mohonlah perlindungan dengan
membaca keduanya (Al-Mu’awwidzatain), karena tidak ada satupun yang
meminta perlindungan serupa dengannya.”
Ketika kita membaca Al-Mu’awwidzatain kita meminta perlindungan
kepada Allah, Tuhan yang menguasai seluruh makhluk dan seluruh
ciptaan-Nya. Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Tidak ada satupun
kekuatan di alam raya ini bisa mengalahkannya.

A y a t-a etika Mer uqy


t-ayy a t Yang Dibaca KKetika ah
uqyah

Sesungguhnya Al-Qur’an, seperti yang Allah nyatakan, adalah asy-syifaa,


obat atau penawar. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui, makna penawar
yang sebenarnya, atau obat dari penyakit apa sajakah dia. “Dan Kami
turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra {17}: 82).
Oleh karena itu, kita diperintah untuk membaca Al-Qur’an, di
samping sebagai bentuk ketaatan dan mengharap berkah dari kesucian
firman Allah Azza wa Jalla, juga bisa menghindarkan diri kita dari segala
penyakit dan tameng dari gangguan setan. Dalam ayat lain, Allah
berfirman: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka

262
http://pustaka-indo.blogspot.com berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. Karena Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa
bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah,
maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS.
Al-A’raaf {7}: 200-201).
Ayat-ayat yang biasa dibaca ketika ruqyah adalah:
„ Surat Al-Fatihah
„ Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas
„ Surat Al-Baqarah ayat 1-5, ayat 102, ayat 137, ayat 255 (Ayat Kursi),
ayat 284-286
„ Surat Al-Imran ayat 1-5, ayat 85, ayat 173-174
„ Surat Al-An’aam ayat 17
„ Surat Al-A’raaf ayat 54-56, ayat 117-119
„ Surat Yunus ayat 79-82
„ Surat Al-Israa’ ayat 82
„ Surat Al-Kahfi ayat 39
„ Surat Thaahaa ayat 65-69
„ Surat Al-Mukminuun ayat 115-118
„ Surat Yaasin ayat 1-9
„ Surat Ash-Shaffat ayat 1-10
„ Surat Al-Mukmin (Ghafir) ayat 1-3
„ Surat Al-Ahqaaf ayat 29-32
„ Surat Ar-Rahmaan 33-35
„ Surat Al-Hasyr ayat 21-24
„ Surat Al-Mulk ayat 1-4
„ Surat Al-Qalam ayat 51-52
„ Surat Al-Jin ayat 1-9

Sedangkan doa-doa Rasulullah Saw banyak sekali yang intinya


mohon perlindungan kepada Allah dari segala macam penyakit atau
gangguan setan dan jin.
Untuk menolak serangan setan atau jin (baik dalam bentuk makhluk
halus maupun dalam bentuk benda gaib), sebaiknya kita membentengi
diri dengan selalu:

263
http://pustaka-indo.blogspot.com „ Membaca isti’adzah (‘Audzubillaahi minasy syaithaanir rajiim).
„ Membaca Al-Mu’awwidzatain, ayat Kursi dan 3 ayat terakhir Surat
Al-Baqarah.
„ Banyak berzikir mengingat Allah.
„ Berwudhu dan shalat.
Semoga Allah selalu melindungi kita dari gangguan setan dan jin.

Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu


berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui.
(QS. Al-Baqarah {2}: 169).

Kisah Hikmah

Kunto merasakan ada yang tidak beres pada dirinya. Setiap menjelang
malam, badannya menggigil atau kadang-kadang panas di bagian
punggung, di sekitar leher dan nyeri sendi. Semula dia menyangka typus.
Tapi ketika dia konsultasi ke dokter, dokter mengatakan itu bukan gejala
typus. Semakin hari, semakin timbul banyak keanehan. Misalnya dia
terbangun di malam buta dan diserang rasa gelisah yang luar biasa.
Atau dia mimpi yang seram-seram, kadangkala dia ingin marah-marah
tanpa jelas sebabnya.
Apa yang dia rasakan akhirnya dia ceritakan pada seorang
temannya, Abrar. Abrar menyarankan agar Kunto diruqyah. Kunto
mulanya tidak percaya dengan hal-hal yang berbau klenik. Dia
menyamakan ruqyah dengan pengobatan batin ala paranormal yang
sering dia dapati iklannya di koran atau majalah. Tapi Abrar menjelaskan,
bahwa ruqyah berbeda dengan pengobatan spiritual yang biasa dilakukan
paranormal. Yang meruqyah juga ustadz yang saleh dan lurus tauhidnya.
Akhirnya setelah mengendapkan kurang lebih dua pekan, Kunto
memutuskan untuk diruqyah. Karena perasaannya semakin kacau, dia

264
http://pustaka-indo.blogspot.com makin tidak bisa konsentrasi dalam bekerja, apalagi shalat. Sudah empat
bulan dia tersiksa seperti ini tanpa tahu apa sebabnya.
Dengan diantar Abrar, Kunto menemui seorang ustadz yang tinggal
di pinggir Jakarta. Entah mengapa ketika bersalaman dengan Ustadz
itu, Kunto merasakan panas di sekujur tubuhnya. Dia tambah gelisah
dan kelihatan tidak suka. Saat Ustadz ber tanya basa-basi, Kunto
menjawab ogah-ogahan. Dan ketika Ustadz itu ke masuk ke dalam
sebentar, Kunto menyatakan ingin pulang, tidak jadi diruqyah. Abrar
mulai curiga, dan memastikan temannya memang harus diruqyah.
Proses ruqyah dimulai…. Ustadz dibantu oleh dua orang temannya.
Ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan secara bergantian oleh dua teman Ustadz.
Sementara si Ustadz terus menatap tajam ke arah Kunto. Begitu
mendengar ayat-ayat Al-Qur’an, sekujur tubuhnya merasakan panas
kembali. Kepalanya pusing. Tiba-tiba, mata Kunto mendelik, tangannya
mengepal kuat-kuat, lalu dia mendengus dengan napas memburu.
Sekarang dua teman Ustadz memegangi kedua tangannya. Pembacaan
ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa dilanjutkan oleh Ustadz. Saat itulah
Kunto merasakan perutnya melilit-lilit. Sesuatu yang besar seperti ingin
keluar dari perutnya. Mulutnya terbuka. Payah sekali dia, seperti mau
muntah tapi tidak bisa-bisa. Tubuhnya mengejang-ngejang. Begitu yang
bisa dilihat oleh Abrar.
Setelah kurang lebih satu jam, Kunto akhirnya benar-benar muntah
dan pingsan. “Alhamdulillah, akhirnya keluar juga jin yang mengganggu
Pak Kunto…. Biarkan saja, nanti juga siuman”, kata Ustadz.
Hampir setengah jam Kunto pingsan, atau mungkin tertidur. Setelah
itu dia siuman. Dia melihat sekeliling seperti orang linglung, dan bertanya
pada Abrar di mana mereka. Abrar menjelaskan kalau Kunto habis
diruqyah. Ustadz membantu menjelaskan, katanya Kunto diganggu oleh
jin kafir. Syukur jin itu berhasil diusir atas ijin Allah. Dan sejak diruqyah
itu, kehidupan Kunto kembali normal….

265
http://pustaka-indo.blogspot.com Akhir ul KKalam
alam

Islam memandang kesehatan secara menyeluruh. Tidak terbatas


pada sehat fisik saja, tapi juga sehat hati, jiwa, dan ruhani. Rasulullah
Saw telah mencontohkan bagaimana seharusnya kita hidup. Tapi itu
jangan diartikan bahwa hidup sebagai seorang Muslim tidak bebas dan
tidak bisa “improvisasi”, karena harus terus mengikuti cara hidup
Rasulullah Saw. Tidak demikian. Sebagai Muslim, kita tetap bisa
beraktivitas sesuka hati kita. Rasulullah Saw hanya memberikan tuntunan
saja, karena beliau memang uswatun hasanah. Manusia yang sengaja
diutus oleh Allah agar menjadi contoh paling sempurna dalam berprilaku
dan menjalani kehidupan. Tidak ada cela sedikitpun dalam diri beliau,
kecuali dalam pandangan mata orang-orang yang di dalam hatinya
terdapat kebencian dan permusuhan. Tinggal bagaimana kita
mengejawantahkan prilaku Rasulullah Saw tersebut sesuai dengan jaman
kita hidup.
Betapa Rasulullah Saw benar-benar telah memberi contoh
bagaimana menjaga kesehatan secara umum dan holistik. Dan bila
akhirnya sakit juga, beliau mencontohkan bagaimana cara mencari
penyembuhan, yakni melalui dokter (tabib), pengobatan, dan obat-
obatan. Mengapa Rasulullah Saw yang begitu teratur agenda hidupnya
masih juga bisa diserang sakit? Kalau sekiranya Rasulullah Saw tidak
pernah sakit, maka kita tidak akan tahu bagaimana cara beliau
menghadapi penyakit atau berobat. Beliau memang manusia yang
sempurna dalam segala aspek kemanusiaannya.
Banyak Sahabat ra. yang datang kepada beliau mengeluhkan sakit
mereka. Dan Rasulullah Saw memberikan resep-resep ajaib yang
mencengangkan dunia medis modern, karena sampai sekarang masih
terbukti kemanjurannya. Kita, kaum Muslimin, meyakini bahwa semua
yang beliau katakan bukanlah atas kemauan beliau sendiri, melainkan
dibimbing oleh Allah melalui wahyu yang diilhamkan kepada beliau. Oleh
karenanya tidak mungkin salah. Walaupun ada sebagian obat yang
berdasarkan wahyu ini sangat efektif menyembuhkan penyakit, tapi tidak

266
http://pustaka-indo.blogspot.com bisa dinalar oleh ilmu, eksperimen laboratorium dan analogi dokter
yang paling hebat sekalipun. Misalnya Rasulullah Saw pernah menyuruh
orang-orang yang datang dan mengeluh sakit kepada beliau untuk
meminum air kencing dan susu unta, yang kemudian terbukti sangat
manjur.
“Setiap penyakit ada obat penawarnya, maka jika obat penawar itu
cocok pada dirinya, maka dengan seijin Allah Azza wa Jalla niscaya dia
akan sembuh.” (HR. Muslim).
“Allah tidak akan menurunkan penyakit, kecuali Allah juga menurunkan
baginya obat penyembuhnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhanmu itu dengan
sesuatu yang haram.” (Al-Hadits, dari Ummu Salamah ra.).

Tiga hadits Rasulullah Saw adalah isyarat yang gamblang bahwa


setiap umat Islam sakit, maka tidak lain baginya kecuali harus berobat.
Datang kepada orang yang dianggap ahli dalam hal pengobatan, yaitu
dokter atau tabib dan tidak berobat dengan hal-hal yang dilarang agama,
barang-barang haram atau mengandung kesyirikan. Hadits itu juga bisa
menjadi dorongan bagi dokter atau tabib bahwa mereka bisa membantu
menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan kalau apa yang mereka
lakukan tepat, maka atas ijin Allah, sembuhlah penyakit pasien yang
ditanganninya. Hadits itu juga menjadi motivasi untuk mereka yang sakit,
bahwa kalau mereka berobat dengan benar, insya Allah penyakit yang
dideritanya akan hilang. Dia akan sembuh dan sehat seperti sedia kala.
Rasulullah Saw juga mengingatkan para dokter dan tabib, agar
menyandarkan usaha penyembuhan yang mereka lakukan hanya kepada
Allah. Mereka hanyalah alat saja, salah satu instrumen dalam sebuah
ikhtiar. Tidak boleh mereka mengklaim sebagai penyembuh. Itu sudah
masuk ke wilayah yang dilarang agama, karena bisa melahirkan
kesombongan dan keangkuhan. Rasulullah Saw bersabda: “Allah,
hakekatnya adalah Tabib, sedangkan anda (wahai para dokter dan
tabib, pen.) hanyalah seorang pendamping. Tabib yang menyembuhkan
adalah Zat yang menciptakannya.” (Al-Hadits).

267
http://pustaka-indo.blogspot.com Begitu juga kepada mereka yang sakit. Tidak boleh sekali-kali
menganggap kesembuhan yang mereka capai karena berobat kepada
seorang dokter atau tabib, itu karena kehebatan si dokter atau tabib
tempat mereka meminta tolong. Kalau anggapan itu yang terbersit di
hati, maka itu pun sudah termasuk syirik. Kesembuhan hanya datang
dari Allah, sedang jalannya bisa melalui apa saja sekehendak Allah.
Karena Dia yang menurunkan penyakit dan Dia juga yang menurunkan
penyembuhnya.
Kepada Allah, kita semua berserah diri. Dan kepada-Nya juga kita
semua akan kembali.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu


pelajar an dari Tuhanm
pelajaran uhanmuu dan pen
penyy emb uh ba
embuh gi
bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk ser ta rrahmaahma
ahmatt ba gi or
bagi ang-or
orang-or ang yyang
ang-orang ang
beriman. ”(QS.. Yun
”(QS
beriman.”(QS us {10}: 57).
unus

268
http://pustaka-indo.blogspot.com DAFT AR PUST
AFTAR AKA
PUSTAKA

“ Muhammad Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq (penerjemah Ali


Audah). Penerbit: Litera Antarnusa, 1995.
“ Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan
Kesehatan Jiwa. Psikiater Dana Bhakti Primayasa, cet. kedelapan
1999.
“ Dr. Yusuf Qardhawi, Al-Qur’an Berbicara tentang Akal dan Ilmu
Pengetahuan (penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, Lc., Irfan Salim,
Lc., & Sochimien MH, Lc.). Jakarta: Gema Insani Press, cet. kedua,
1999.
“ Agus S. Djamil, Al-Qur’an dan Lautan. Penerbit: Arasy Mizan, 2004.
“ Abdullah Yusuf Ali, Al-Qur’an Terjemahan dan Tafsirnya (penerjemah
Ali Audah). Penerbit: Pustaka Firdaus, 1995.
“ Beberapa edisi majalah al-Kisah, Penerbit PT. Aneka Yess!
“ KH. Muhammad Rusli Amin, MA., Belajar Sukses dari Shalat. Penerbit:
Al-Mawardi Prima, 2004.
“ CW. Metcalf & Roma Felible, Berani Konyol (penerjemah Andi
Yuniarto). Penerbit: How Press, 2006.
“ Ir. Rostita & Tim Redaksi Qanita, Berkat Madu : Sehat, Cantik &
Penuh Vitalitas. Penerbit: Qanita, 2007.
“ H.M. Iwan Gayo, Buku Pintar Haji dan Umrah. Penerbit: Pustaka
Warga Negara, cet. kedua, 2001
“ Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki, Buku Pintar Sejarah Nabi
Muhammad Saw (penerjemah HM. H. Al-Hamid Al-Husaini). Penerbit:
Pustaka Hidayah, 2007.
“ Departemen Agama RI, Buku Khutbah Jumat Satu Tahun. 2000
“ Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya.
“ Grolier Enterprises, Inc., Disney’s Ensiklopediku Yang Pertama.
Penerbit: Widyadara, 1999.

269
http://pustaka-indo.blogspot.com “ Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Doa dan Dzikir sebagai Pelengkap
Terapi Medis, Psikiater Dana Bhakti Primayasa, cet. keempat, 1998.
“ Larry Dossey, MD., Sembuh Tanpa Dokter (penerjemah Leinovar
Bahfein). Penerbit: Serambi, 2007.
“ Encyclopedia of Knowledge , Grolier Incorporated, Danbury,
Connecticut.
“ Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam (Ringkas), penerjemah Ghufron A.
Mas’adi. Penerbit: Raja Grafindo Persada, 1999
“ John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern. Penerbit:
Mizan, 2001.
“ Dr. Miftah Faridl, Do’a. Penerbit: Pustaka, cet. kesembilan 2001.
“ Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer. Penerbit: Pustaka
Al-Kautsar, 200.1
“ Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Qur’an (penerjemah Drs. As’ad Yasin dkk.).
Penerbit: Gema Insani Press, 2004.
“ Syekh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga (penerjemah M. Abdul Ghaffar
EM). Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, 2001.
“ Ahsin W. Al-Hafidz, Fikih Kesehatan. Penerbit: Amzah, 2007
“ Dr. M. Nu’aim Yasin, Fikih Kedokteran. Penerbit: Pustaka Al-Kautsar,
2008.
“ Dr. Ali Shariati, Haji (penerjemah Anas Mahyudin). Penerbit: Pustaka,
cet. keempat 2000.
“ Muhammad Gharib Gaudah, Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah
Islam (penerjemah H. Muhyiddin Mas Rida, Lc.). Penerbit: Pustaka
Al-Kautsar, 2007.
“ Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, Pengobatan Cara Nabi
(penerjemah Luqman Hakim & Ahsin Mohammad). Jakarta: Pustaka
Hidayah, 2006.
“ Aiman bin ‘Abdul Fattah, Keajaiban Thibbun Nabawi (penerjemah
Hawin Murtadlo). Penerbit: Al-Qowam, cet. ketiga 2008.

270
http://pustaka-indo.blogspot.com “ KH. Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah. Jakarta: Gema Insani Press,
2001.
“ Muhammad Abdul Aziz Ahmad & Majdi Fathi Sayid Ibrahim, Khasiat
& Keutamaan Air Zamzam (penerjemah Drs. Ali Yahya, Psi.).
Penerbit: Lentera Basritama, 2003.
“ Muhammad bin Sholih Al-Khuzaim, Khasiat Kurma Ajwa (penerjemah
Abu Umar Basyir). Daru Al-Qosim, 2005.
“ Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi (penerjemah M. Abdul Ghoffar E.M).
Penerbit: Pustaka Azam, 2001.
“ Ali Audah, Konkordansi Qur’an. Penerbit: Litera AntarNusa & Mizan,
1997.
“ Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat,
(penerjemah Joko S. Kahlar & Drs. Supriyanto Abdullah). Penerbit:
Risalah Gusti, 1996.
“ Mehdi Nakosteen, Manusia Dalam Lingkungannya: Refleksi Filsafat
Tentang Manusia (diindonesiakan oleh K.J. Veeger MA). Penerbit:
Gramedia, 1988.
“ Dr. Muhammad Yasir Nasution, Manusia Menurut Al-Ghazali .
Penerbit: CV. Rajawali, 1988.
“ Louis Leahy, Manusia Sebuah Misteri: Sintesa Filosofis Tentang
Makhluk Paradoksal. Penerbit: Gramedia 1984.
“ H. Ahmad Junaidi, Mekah dan Madinah. Penerbit: Zakia Press, 2004.
“ Imam Musbikin, Misteri Shalat Berjamaah. Penerbit: Mitra Pustaka,
2007.
“ dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B., Mukjizat Gerakan Shalat. Penerbit:
QultumMedia, 2007.
“ Dr. Mushthafa Murad, Menjemput Maut dengan Senyuman
(penerjemah Bakhruddin Fannani Al-Bayan). Penerbit: Mizan, 2005.
“ Dwi Bagus MB., Nabi Aja Becanda!. Penerbit: Mizania, 2007.

271
http://pustaka-indo.blogspot.com “ Harun Yahya, Negeri-Negeri yang Musnah (alih Bahasa Agus Triyanta,
Arief Hartanto). Penerbit: Dzikra, 2002.
“ Hamka, Pandangan Hidup Muslim. Penerbit: Bulan Bintang, cet.
keempat 1992.
“ Syekh Muzaffer Ozak, Pencerah Matahati (penerjemah Agung
Prihantoro). Penerbit: Serambi Ilmu Semesta, 2006.
“ Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Di Bawah Naungan Al-Qur’an),
penerjemah: As’ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyarahil. Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
“ dr. Sunardi, Pilih Resep Nabi atau Resep Dokter ?. Penerbit:
Aqwamedika, 2008
“ Margaret Smith, M.A, Ph.D., Rabi’ah: Pergulatan Spiritual Perempuan
(penerjemah Dra. Jamilah Baraja). Penerbit: Risalah Gusti, 2000.
“ M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari (penerjemah
As’ad Yasin & Elly Latifa, SPd.). Jakarta: Gema Insani Press, 2006.
“ Prof. KH. Ali Yafie dkk., Sakit Menguatkan Iman. Jakarta: Gema Insani
Press, 1996.
“ Hamud bin Abdullah Al-Mathor, Teman Setia Di Kala Sakit
(penerjemah H. Nur Khozin). Penerbit: Pustaka Amani, 2005.
“ Dwi Bagus MB., Teman-Teman Mesra. Penerbit: Al-Mawardi Prima,
2007.
“ Hasnain Walji, Ph.D., Terapi Lebah (penerjemah Liquid Sky). Penerbit:
Prestasi Pustaka Publisher, 2001.
“ Ust. Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc., Terapi Ruqyah Syar’iyah Mandiri.
Penerbit: Alsina Press, cet. kedua, 2006.
“ Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin (penerjemah Ahmad
Sunarto). Penerbit: Pustaka Amani, 1994
“ KH. M. Rusli Amin, MA., Waspadai Makanan Haram di Sekitar Kita.
Penerbit: Al-Mawardi Prima, 2004.
“ M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an. Penerbit: Mizan, 1997

272
http://pustaka-indo.blogspot.com DAFT AR RIW
AFTAR RIWAAYAT HIDUP

Data pribadi
Nama : Briliantono Munardi Sunarwo
Tanggal Lahir : 12 September 1956
Status : Menikah

Kualifikasi Keahlian
1. Dokter Umum, di Universitas Indonesia, Jakarta, 1981
2. Program Pasca Sarjana pada Bidang Bedah Orthopaedi, di Kanazawa Medical
University, Jepang, 1991
3. Program Doctoral Studi Klinik Orthopaedi, mengenai Tulang-Rawan Sendi di
Kanazawa Medical University-Jepang, St. Luke Hospital-Chicago USA, 1991
4. Adaptasi Bedah Orthopaedi, di Universitas Indonesia, Jakarta, 1992
5. Anggota International College Surgeon, USA, 1992
6. Anggota American College Rheumatic, USA, 1994
7. Master of Business Administration, University of The City of Manila, Philippine
1996
8. Candidate Doctor of Business Administration, University of The City of Manila,
Philippine 1996
9. Anggota Asian Pacific Knee Society, 2006
10. Anggota International Cartilage Reservation Society, Swiss 2007
11. Anggota Indonesian Knee Hip Society, Jakarta 2008

P eng alaman Bek


engalaman er ja
Beker
1. Dokter Umum di Rumah Sakit Pertamin, Palembang, 1981-1982
2. Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat, RS Pertamina Prabumulih, 1982-
1985

273
http://pustaka-indo.blogspot.com 3. Departemen Bedah Orthopaedi di Rumah Sakit Pertamina Pusat, 1985-
1986
4. Departemen Orthopaedi di Kanazawa Medical University Hospital, Jepang,
1986-1991
5. Departemen Bedah Orthopaedi di Rumah Sakit Pertamina Pusat, 1991-
1995
6. Direktur Medis di Kyoei Medical Check-Up Centre, 1994-1996
7. Direktur Medis Pusat Rematik Indonesia, 1995-1997
8. Direktur Klinik Wira Citra, Jakarta, 1995-2005
9. Presiden Yayasan Wira Citra Mandiri, 1996-2005
10. Komisaris PT. Haman Rokko Enterprise, 1995-sekarang
11. Direktur Utama RS Genki Medika Cikarang, 2000-2008
12. Direktur Utama Halimun Medical Centre, 2005-sekarang

Pengembangan Kesehatan
1. 2003, Perencanaan dan pengembangan kesehatan di Timor-Timor dan
menangani hal-hal yang berhubungan dengan Teknologi Informasi (IT)
2. 2003, Ditunjuk Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI-
Pension Fund) dalam membuat studi kelayakan dalam pendirian Rumah Sakit
Bank Indonesia sebagai pihak ketiga dalam hal pelayanan kesehatan
3. 2004, Bekerjasama dengan PT. Krakatau Steel untuk pengembangan Trauma
Center pada RS Krakatau Medika
4. 2004, Bekerjasama dengan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia,
Jogjakarta dalam menangani pembangunan Rumah Sakit Jogja International
Hospital yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman,
Jogjakarta. Pekerjaan yang kami tangani meliputi desain, pembangunan,
penyediaan peralatan Rumah Sakit dan Medis, obat-obatan serta desain
manajemen untuk sistem informasi dan rekruitmen karyawan
5. 2005, Bekerjasama dengan Universitas Muhammadiah Fakultas Kedokteran
dalam membuat rancangan, desain, pembangunan fisik pengoperasian dalam
pengajaran dalam bidang manajemen Rumah Sakit dalam kaitan
pembangunan Rumah Sakit Jakarta Utara termasuk menyediakan peralatan
medis dan peralatan Rumah Sakit
6. 2006, Bekerjasama dengan Yayasan Sukma dalam membangun Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di Pidie, Bireun, dan Lhokseumawe termasuk
membuat rancangan desain dan menyediakan peralatan medis

274
http://pustaka-indo.blogspot.com 7. 2006, Membantu Paramount Bed International Jepang dalam
menyumbangkan dan mendistribusikan 100 buah tempat tidur Rumah Sakit
(Hospital Bed) kepada Rumah Sakit di lingkungan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Nias
8. 2006, Ditunjuk sebagai konsultan pengembangan RS East Wood Hospital di
Serpong

P ela tihan-pela
elatihan-pela tihan K ar y a tulis;
tihan-pelatihan
Berbagai pelatihan telah diikuti dan lebih dari 100 karya tulis yang dipublikasikan
pada media dalam bidang kesehatan, sosial, bisnis dan humanitarian

Penghargaan
Ì The Leader Achieve in Development Award, 1995
Ì Lima Puluh Pengusaha Muda Indonesia, 1997

275

Anda mungkin juga menyukai