Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYIKAPAN DAN KEUTAMAAN MERAWAT ORANG SAKIT

Dosen Pengampu : Muhasim, S.Pd.I.,M.Pd

Disusun oleh :

Anjelita Mutiara (2310059)

Moh Syarifudin Hidayatulloh (2310065)

Rosita Wijayanti (2310048)

Siti Khodijah (2310057)

Venus Distri Amara (2310050)

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL BAHAN AJAR MATA KULIAH
AGAMA
Revisi
Tanggal
Dikaji Ulang Oleh Prodi Keperawatan Program Diploma III
Dikendalikan Oleh GPMI
Disetujui oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik

Disetujui oleh Diperiksa oleh


Wakil Ketua I Bidang Ketua Prodi Keperawatan
Akademik Program Diploma III

Wiwit Dwi N.M.Kep Sekarini.S.Kp.M.Kep


NIK. 200903009 NIK. 200906006

Dosen Koordinator MK

Muhasim,S.Pd.I.,M.Pd
NIK. 201107033

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Stikes Kepanjen.
Penulis makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah agama islam.
Adapun tujuan penulis makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini penyusun menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, dan kesempurnaan makalah ini penyusun sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
penyusun sendiri umumnya para pembaca makalah ini, terimakasih,
waassalamualaikum.

Kepanjen, 20 November 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Cover i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyikapan Orang Sakit 3
2.2 Keutamaan Merawat Orang Sakit 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sakit ialah berkurangnya fungsi normal dari tubuh karena adanya
gangguan. Sakit sangat luas, dapat terjadi pada tubuh manapun, dalam bentuk
apapun, dalam selama waktu apapun, dan juga menimbulkan rasa tidak
nyaman atau gangguan yang berbeda beda. Umumnya orang yang sakit akan
merasa kurang bersemangat karena aktifitasnya terganggu dan terkadang
merasa sedih karena beban yang dialami dalam tubuhnya.
Sebagai seorang manusia normal tentu kita semua pernah merasakan sakit,
jika sata ini kita dalam kondisi sehat, wajib bersyujur dan memanfaatkan
waktu untuk mengisi hal baik, jika dalam kondisi sakit, juga wajib bersyukur
karena masih diberi kesempatan untuk hidup dan memeperbaiki diri. Hal yang
terasa berat bagi sebagian orang ialah jika merasakan suatu penyakit berat atau
penyakit tertentu dalam waktu yang lama.
Kita sebagai sesama muslim dianjurkan juga untuk saling membantu
Ketika kita sedang sakit. Membantu orang lemah atau merawat orang sakit
bukanlah pekerjaan mudah karena perlu pengorbanan dan kesabaran. Mulai
kebutuhan dasar menyiapkan makanan dan obat, memandikannya, hingga
mengurus buang air atau buang air besar mesti dilakoni setiap hari. Tak heran
jika syariat sangat memuliakan mereka.
Hal ini sejalan dengan kaedah fiqih "Besarnya pahala sesuai dengan
beratnya amalan". Artinya, semakin sulit suatu amalan maka semakin utama
pula pahalanya. Karena itu, jangan sia-siakan orang lemah atau orang sakit di
tengah kita. Apalagi orangtua yang sepuh atau anggota dari keluarga kita.
Boleh jadi sebab mengurus mereka, Allah meluaskan rezeki dan menjauhkan
kita dari segala keburukan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyikapan sakit dan orang sakit?
2. Apa saja keutamaan dalam merawat orang sakit ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyikapan ketika sakit dan orang sakit
2. Mengetahui keutamaan dalam merawat orang sakit

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyikapan Ketika Sakit Dan Orang Sakit


Islam mengajarkan manusia bagaimana cara mengatasi rasa sakit yang
kita temui. Bukan dengan mengeluh, bukan pula dengan selalu merengek atas
kepedihan yang dirasakan. Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan
saat Anda sakit.
1. Ikhlas

Terimalah bahwa semua ketetapan datangnya dari Allah semata dan


apapun yang harus dilalui oleh seorang hamba adalah jalan takdir terbaik
yang telah ditetapkan. Jadikanlah segala sesuatu sebagai tempat ibadah bagi-
Nya agar setiap kesakitan yang kamu rasakan diubah menjadi kebaikan dan
keberkahan.

"Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadah ku, hidup ku, dan mati ku


hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS Al Bayyinah : 5).

2. Tawakkal
Jangan tinggal diam dalam tawakkal, carilah pengobatan yang terbaik, terus
jalin silaturahmi dan kasih sayang kepada orang tersayang dan orang lain,
serta carilah ilmu yang lebih banyak tentang penyakit yang sedang kamu
derita agar menjadi obatnya. mencari kesembuhan.
3. Sabar
Cara Islam dalam menghadapi sakit tentu saja dengan sabar. Setiap manusia
yang diciptakan Allah mempunyai tantangannya masing-masing, belum tentu
ujian seseorang lebih mudah dari yang lain. Bersabarlah dan perbanyaklah
usaha dan doamu.

3
4. Doa
Doa adalah cara berkomunikasi langsung dengan Tuhan. Dengan berdoa
maka hati akan tenang dan segala permasalahan menjadi mudah karena
sudah menyampaikan segala sesuatunya kepada Yang Maha Kuasa.

"Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu”.(QS Al Mukmin :


40).

5. Percaya Takdir Tuhan


Percayalah jalan hidupmu sudah ditentukan, termasuk penyakitmu saat ini.
Tidak perlu menyalahkan keadaan atau penyebab penyakit.Jadikan itu
sebagai pelajaran dan bagikan kepada orang lain agar orang lain tidak terkena
dampak yang sama.
6. Instropeksi diri
Jangan lupa instropeksi diri, jika mungkin pernah berbuat salah atau
menyakiti orang lain hingga orang tersebut mendoakan keburukan maka
wajib segera meminta maaf dan menebus kesalahan semampunya. Juga
instropeksi diri mengenai ibadah kepada Allah.
7. Percaya pertolongan Allah
Allah tentu tidak pernah membebani seseorang dengan ujian yang melebihi
kemampuannya.Allah yang lebih mengerti kemampuan hambaNya.

Cara menyikapi sakit menurut islam, wajib melaksanakan hal tersebut, wajib
percaya bahwa pertolongan Allah itu nyata. Diantara tuntutan islam dalam
menyikapi orang yang sakit yaitu :

• Menjenguk dan mendoakan orang yang sedang sakit.

4
Rasulullah, apabila menjenguk orang yang sakit, suka menyentuh bagian yang
sakitnya seraya berdo'a :

‫الَّلُهَّم َرَّب الَّناِس َأْذ ِهِب اْلَبْأَس َو اْش ِفُه وَأْنَت الَّشاِفي َال ِش َفآَء ِإَّال ِش َفاُؤَك ِش َفاًء َال ُيَغاِدُر َس َقًم ا‬

Ya Allah, Rabb manusia, hilangkan penyakit ini, sembuhkanlah. Engkau Maha


Penyembuh. Tak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit.

 Harus segera menjenguknya bila penyakit kritis (menhawatirkan).


 Apabila tidak menghawatirkan, bisa ditangguhkan sampai tiga hari.
 Menanyai keluarganya tentang perkembangan orang yang sakit.
 Duduk di dekat orang yang sakit.
 Minta di doa'kan oleh orang yang sakit, sebab do'a orang yang sakit seperti
do'anya para Malaikat.
 Mengingatkan pasien untuk bersabar dan bersedia menerima tantangan
Allah SWT, serta mendorong mereka untuk terus melanjutkan upaya
pengobatannya.
 Membacakan talqin apabila sakitnya parah. Sabda Rasulullah dalam HR.
Muslim : ” Talqinkanlah orang yang telah dekta kematiannya dengan
kalimat Laa Ilaaha Illallah “. Dan hadis yang kedua dari HR. Ahmad : ”
Siapa saja yang akhir ucapannya Laa Ilaaha Illallah, pasti masuk surga”.
 Dihadapkan kearah kiblat.
 Pejamkan matanya bila telah wafat, dan ucapkan hal-hal yang baik tentang
mayit. Sabda Rasul : ” Apabila kam hadir (menjenguk, ta’ziyah) kepada
orang sakit atau mayit, maka ucapkanlah perkataan yang baik, sebab para
malaikat akan mengamininya. (HR. Muslim).

5
B. Keutamaan Merawat Orang Sakit.

Jangan kita sia-siakan kita yang lemah atau sakit. Terutama orang tua atau
anggota keluarga kita yang lebih tua. Mungkin dengan merawatnya, Allah akan
menambah rezeki kita dan menjauhkan kita dari segala keburukan.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


‫وِني في‬OO‫ «اْبغ‬: ‫ول‬OO‫ سِم عُت رسوَل هَّللا َص ّلى ُهللا َع َلْي ِه وَس َّلم يق‬: ‫عن أبي الَّدْر داِء ُع َو ْيمٍر رضي هَّللا عنه قال‬
‫عفاِئُك ْم » رواه َأبو داود‬ ‫ون بُض‬OOOOOOOOOOO‫ وُتْر زق‬، ‫ُروَن‬OOOOOOOOOOO‫ا ُتْنص‬ ‫ َفِإَّنَم‬، ‫َع َفاَء‬ ‫الُّض‬
Dari Sayyidina Abu Darda', yaitu 'Uwaimir radhiyallahu 'anhu berkata: "Saya
mendengar Baginda Rasulullah bersabda yang maksudnya: "Carilah untukmu
orang-orang yang lemah, sebab sesungguhnya engkau semua diberi rezeki serta
pertolongan dengan sebab orang-orang yang lemah di kalangan engkau semua
itu." (HR Abu Daud)

Dalam riwayat lain disebutkan:


‫ ِح يَن ُح ِضَر َجَعَل َيُقوُل « الَّص َالَة الَّص َالَة َو َم ا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ َأَّن الَّنِبَّى‬,‫َع ْن ُأِّم َس َلَم َة رضي هللا عنها‬
‫اُنُك ْم‬ ‫» َم َلَك ْت َأْي َم‬.
Ummu Salamah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam ketika dalam keadaan sakaratul maut bersabda:
"Jagalah sholat, jagalah sholat, dan orang-orang lemah di antaramu". (HR Ahmad)

Diringankan Bebannya Pada Hari Kiamat Keutamaan lain membantu orang yang
kesulitan dan kesusahan, maka Allah akan meringankan bebannya pada Hari
Kiamat.
‫ « َم ْن َنَّفَس َع ْن ُم ْؤ ِم ٍن ُك ْر َبًة ِم ْن ُك َر ِب الُّد ْنَيا َنَّفَس ُهَّللا َع ْن ُه ُك ْر َب ًة ِم ْن ُك َرِب‬: ‫ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا‬
‫لم‬OOOOO‫ُّد ْنَيا َو اآلِخ َرِة » رواه مس‬OOOOO‫ َو َم ْن َيَّس َر َع َلى ُم ْع ِس ٍر َيَّس َر ُهَّللا َع َلْي ِه ِفى ال‬،‫َي ْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang
membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan
menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa meringankan
(beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah SWT akan
meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat (Hadist Riwayat: Muslim)

6
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Sakit merupakan ketentuan Allah, tetapi kita diberi akal dan jalan
oleh Allah untuk sembuh. Sebagai muslim yang taat beragama, apabila
sakit kita diwajibkan ikhtiar untuk memperoleh kesembuhan dengan tidak
lupa berdoa kepada Allah.

Dalam pandangan agama islam merawat pasien merupakan tugas


mulia, baik secara tersurat maupun tersirat agama islam sangat menuntut
akan hadirnya peran perawat (rufidah) ditengah masyarakat. Dalam
mengabdi kepada masyarakat diperlukan kesiapan-kesiapan tertentuyang
harus dimiliki oleh perawat antara lain profesi keperawatan dijadikan
sebagai profesi yang sebenarnya,dalam menjalankan tugas harus
memperhatikan aspek-aspek meliputi ketelitian, kecermatan dan
kewaspadaaan guna meminimalisir resiko negatif yang mungkin
akantimbul. Serta rasa tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi dalam
menghadapi segalatindakan yang dilakukan. Sebagai seorang perawat
harus proaktif dalam menjalankan tugas yang diembannya bukan sebagai
penunggu pasien yang sakit ketika datang ke rumah sakit.

3.2 Saran

Saat sakit berkepanjangan mendera, terkadang rasa putus asa pun


menghampiri. Alih-alih berdoa untuk kesembuhan diri, yang ada malah
berburuk sangka kepada Sang Pencipta. Dibawah ini beberapa saran ketika
kita mengalami sakit, sebagai berikut.
1. Berpikir Positif (berbaik sangka kepada sang pencipta)
2. Jangan Sering Mengeluh
3. Lakukan Kegiatan yang Positif

7
Dalam merawat pasien seorang perawat harus memperhatikan aspek-aspek
hati-hati,teliti,dancekatan serta tanggung jawab terhadap semua tindakan yang
dilakukan.Menganjurkan pasien utuk tidak lupa melaksanakan mewajiban
sebagai umat muslim.Sesibuk apapun kegiatan yang dilakukan perawat
maupun petugas kesehatan yang lain tidak boleh meninggalkan
sholat.Memegang teguh prinsip perawat profesiona

8
DAFTAR PUSTAKA

https://timesindonesia.co.id/peristiwa-nasional/277007/7-cara-menyikapi-sakit-
dalam-ajaran-islam

https://www.rsalislam.com/menyikapi-orang-yang-sakit/

https://kalam.sindonews.com/read/612219/69/keutamaan-membantu-orang-
lemah-dan-merawat-orang-sakit-1638065519

Anda mungkin juga menyukai