Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI HARI III

KONSEP DASAR EKG – Lukman

Cara mudah memahami EKG


E = Elektik; 1. Sistim Konduksi ; Pacemaker - SA Node Frekuensi 60 – 100 X/mnt
- AV Node Frekuensi 40 – 60 X/mnt
- Serabut Purkinje Frekuensi 20 – 40 X/mnt
2. Sifat Khusus Otot ; Miokard
Jantung
3. Aksi Potensial

K = Kordis; 1. Anatomi Jantung


2. Sirkulasi Sistemik
dan Pulmonal
3. Sirkulasi Koroner

G = Grafik; 1. Perekaman dan ; Sadapan bipolar (ditandai dg huruf romawi) - Lead I, II dan III
Sadapan EKG Sadapan unipolar - Ekstrimitas - aVR, aVL, aVF
- Prekordial - V1 s/d V9, V3R-V4R
2. Kerta EKG dan ; Garis Horisontal - Waktu (detik) - Standar 25mm/detik
Kurva EKG - 1 KK=0.04 dtk
- 5 KK=1KB=0.20 dtk
Garis Vertikal - Voltage (mv) - 1 KK=0.1 mv
- 5 KK = 1KB=0.5 mv
3. Interpretasi EKG ; Depolarisasi Atrium - Gelombang P
Depolarisasi Ventrikerl - Gelombang Kompleks QRS
Repolarisasi - Gelombang T

Gel. P diikuti gel. komplek QRS (meskipun salah satunya atau salah duanya tidak ada tetap disebut komplek QRS) dan
T disebut SINUS RITHM dengan frekuensi 60 – 100X/mnt yang dihasilkan dari aksi potensial SA Node

Gel. Kompleks QRS dan T normal yang tanpa diawali gel. P disebut JUNCTION RITHM dg frekuensi 40 – 60X/mnt yang
dihasilkan dari aksi potensial AV Node

Gel. Kompleks QRS dan T yang melebar (>3 KK/>0,12 detik) yang tidak ada gel. P disebut IDIOVENTRIKULER RITHM dg
frekuensi 20 - 40X/mnt yang dihasilkan dari aksi potensial Serabut Purkinje

Memahami SINUS dg prinsip 3 5 3 5; - Gel. P >3 KK = >0,12 detik


- Interval P-R >5 KK = > 0,20 detik (dihitung mulai dari awal gel.P)
- Gel. QRST >3 KK = > 0,12 detik
- Gel. T >5 KK = > 0,20 detik

- ST Segmen; diukur dari akhir QRS s/d awal gel.T


- ST Elevasi menunjukkan Injury
- ST Depresi menunjukkan iskemik
Cara menghitung frekuensi HR dari gambaran EKG; A. 300 = (jml KB dlm 60 detik)
Jml KB antara R – R

B. 1500 = (jml KB dlm 60 detik)


Jml KB antara R – R

C. Rekam EKG pada kertas EKG sepanjang 6 detik,


Hitung jlh QRS dan kalikan 10
Catatan ; Rumus A/B untuk EKG yang teratur,
Rumus C untuk yg tidak teratur
ARITMIA MENGANCAM JIWA – Lukman

EKG normal disebut SINUS Rithm dg kriteria Gel. P diikuti Gel. Kompleks QRS dan Gel. T dan teratur

Gangguan pada irama disebut Aritmia

Aritmia yang mengancam jiwa; 1. Ventrikel Fibrilasi/VF ; Aritmia, HR >350X/mnt, Gel. P (-)
Interval PR (-), Gel. QRS lebar tidak
teratur
; Tindakan Defibrilator 200 joule
Bifasik / 360 joule Monofasik

2. Ventrikel Takikardi/VT (Tanpa Nadi) ; Rithm, HR 100-250X/mnt, Gel. P (-)


Interval PR (-), Gel. QRS lebar > 0,12
Detik
; Tindakan Defibrilator 200 joule
Bifasik / 360 joule Monofasik

3. Asistol ; Gambaran Monitor tidak terekam


Gambaran aktifitas listrik jantung
dan nadi tidak teraba
; tindakan RJP

4. Pulseless Electrical Activity (PEA) : Gambaran monitor terekam adanya


Aktifitas listrik jantung kecuali
Gambaran VT,VF dan Asistol tetapi
denyut nadi tidak ada
; RJP

VF dan VT (tanpa nadi) indikasi dilakukan defibrilasi


Asistol dan PEA kontra indikasi defibrilasi melainkan RJP
ACUTE CORONARY SYNDROME – Lukman

ACS ; Sekumpulan gejala yang dihasilkan dari iskemik otot jantung akut

ACS terdiri dari; - ST Elevasi Miokard Infark (STEMI)


- Non ST Elevasi Miokard Infark (NSTEMI)
- Unstable Anggina Pectoris (UAP)

Sesorang dapat dikatakan mengalami ACS dilihat dari :


1. Nyeri dada yang khas
2. Gambaran EKG
3. Pemeriksaan Enzym

Metode mengkaji ACS menggunakan pendekatan OPQRST;


O= ; Onset ;
P= ; Provocation
Q= ; Quality
R= ; Radiation
S= : Severity
T ; Timing

Penanganan Awal ACS; -O = Oksigen


-N = Nitrogliserin
-A = Aspirin
-M = Morphin
- Co = Clopidogrel

Anda mungkin juga menyukai