Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN LAHAT

Kawasan Tanpa Asap Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau
penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat
terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.
Secara umum, penetapan KTR bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat rokok, dan secara khusus, tujuan penetapan KTR adalah mewujudkan
lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman, memberikan perlindungan bagi
masyarakat bukan perokok, menurunkan angka perokok, mencegah perokok pemula
dan melindungi generasi muda dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan zat
Adiktif (NAPZA). Adapun penetapan KTR ini perlu dilakukan pada tempat umum,
tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak,tempat proses
belajar mengajar dan tempat pelayanan kesehatan.

Tujuan dari kawasan tanpa rokok adalah melindungi masyarakat dengan


memastikan bahwa tempat-tempat umum bebas asap rokok. Kawasan tanpa rokok
harus menjadi norma, terdapat empat alasan kuat untuk mengembangkan kawasan
tanpa rokok, yaitu untuk melindungi anak-anak dan bukan perokok dari risiko
terhadap kesehatan, mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok,
untuk mengembangkan opini bahwa tidak merokok adalah perilaku yang lebih normal,
dan kawasan tanpa rokok mengurangi secara bermakna konsumsi rokok dengan
menciptakan lingkungan yang mendorong perokok untuk berhenti atau yang terus
merokok untuk mengurangi konsumsi rokoknya (Crofton dan Simpson, 2002).

Beberapa daerah, telah mengeluarkan peraturan tentang kawasan tanpa rokok,


namun kabupaten Lahat. Baru mengeluarkan surat edaran Bupati Lahat Nomor :
443/565/Kes/2014 Tentang Penerapan Kawasan Tanpa Rokok. Namun pada
kenyataannya, penerapan surat edaran oleh Kabupaten Lahat tentang KTR sangatlah
sulit untuk dilakukan, dibutuhkan komitmen bersama dan dukungan dari semua pihak.
Dan tentu saja semuanya butuh proses serta memerlukan waktu untuk
mensosialisasikannya.

Dari dikeluarkannya surat edaran nomor 443/565/Kes/2014 oleh bupati Lahat,


masih banyak terpampang iklan rokok yang dipajang di sepanjang jalan protokol
Lahat. Bahkan banyak event-event musik yang diadakan di Lahat dengan
menggundang artis-artis setempat dan ibukotapun di sponsori oleh Rokok. Dan saat
event itu berlangsung, penjualan produk rokok dari pihak sponsor dilakukan
besar-besaran. Terdapat stand khusus untuk penjualan rokok tersebut. Dan tentu saja,
Pemda Lahat seolah-olah menutup mata, karena secara tidak langsung kegiatan
promosi rokok sedang terjadi dan ini melanggar surat edaran Bupati Nomor
443/565/Kes/2014 tersebut.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh komisi DPRD bidang Pendidikan,
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarsakat, didapat sekitar 80 persen masyakat lahat
merupakan perokok. Ini dari jenis kelamin laki-laki dan kelangan dewasa. Kegiatan
penjualan rokok masih sangat tinggi di Kabupaten Lahat.

Harapan yang besar kepada Bupati Kabupaten Lahat, agar segera mengeluarkan
perda atau perbup yang berisi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Semoga
kedepannya penerapan KTR di Kabupaten Lahat bisa segera terwujud.

Anda mungkin juga menyukai