Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN

PELATIHAN KONSELING/TERAPI BERHENTI MEROKOK BAGI


PETUGAS PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN LEBAK TH 2016
1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Undang-undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah nomor

41 tahun 1999 tentang Pengendalian

Pencemaran Udara

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi


Kesehatan

Permenkes nomor 741/ Menkes/ Per /2008 tentang Standar Pelayanan


Minimal bidang Keskehatan di Kab/Kota

Permenkes dan Mendagri nomor 188/Kemenkes/PB/1/2011 nomor 7 tahun


2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak no17 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan


Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan

b.

Gambaran Umum Singkat


Rokok adalah suatu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar ,
dihisap dan /atau sihirup termasuk rokok kretek , rokok Putih cerutu atau bentuk
lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tobacum, Nicotiana Ristica dan
species lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dantar degan
atau tanpa bahan tambahan.
Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di
masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokokpun sudah
diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung
dan gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru, kanker rongga mulut,
kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi
serta gangguan kehamilan dan cacat pada

janin. Pada kenyataannya

kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk.
Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok: diantaranya Nikotin,
Tar Sianida, Benzene, Cadmium, Metanol (alcohol kayu), alcohol , Asetilena
Amonia, Formaldehida, Arsenik, Karbon monoksida.
Hasil Riskesdas tahun 2013 Proporsi terbanyak perokok aktif setiap hari pada
umur 30-34 tahun sebesar 33,4 persen, umur 35-39 tahun 32,2 persen, sedangkan
proporsi perokok setiap hari pada laki-laki lebih banyak di bandingkan perokok
perempuan

(47,5%

banding

1,1%).

Berdasarkan

jenis

pekerjaan,

petani/nelayan/buruh adalah proporsi perokok aktif setiap hari yang terbesar


(44,5%) dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Sedangkan rerata batang
rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara satu
bungkus).
Hasil Survey Rokok tingkat SMA Kabupaten Lebak yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan tahun 2010, bahwa 65 % Siswa pernah menghisap rokok dan
pertama menghisap rokok yaitu pada usia < 10 TH dengan alasan menghisap
rokok 45.5 % Coba-coba. (Dinkes,2010)
Dampak penyerta dari perilaku merokok adalah bahwa kebiasaan merokok
dapat menjadi pintu masuk pertama (first step) terhadap perilaku negatif lainnya,
seperti minum alkohol, penyalah gunaan obat-obatan terlarang atau narkoba,
perilaku negatif dan destruktif. Kombinasi perilaku negatif antara merokok dan
minum alkohol adalah sesuai dengan hasil penelitian Smet (1994) di kota
Semarang dan sekitarnya, bahwa perilaku merokok ternyata memiliki korelasi
dengan dengan kebiasaan minum alkohol di kalangan remaja.
Dalam rangka upaya perlindungan individu, masyarakat dan lingkungan dari
paparan asap rokok, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Kesehatan
no 36 tahun 2009 dan ditindak lanjuti Peraturan bersama antara Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri nomor 188/Kemenkes/PB/2011 nomor 7
tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Ruang lingkup
kawasan Tanpa Rokok yaitu; Fasilitas Peleyanan Kesehatan, Tempat Proses
Belajar mengajar, Tempat bermain, Tempat beribadah, angkutan umum, tempat
kerja dan tempat lainnya yang ditetapkan.
Kawasan Tanpa rokok tersebut bertujuan;1). Memberikan perlindungan yang

efektif dari bahaya asap rokok; 2). Memberikan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat bagi masyarakat;3). Melindungi Kesehatan masyarakat umum
dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung.
Beberapa kegiatan Pemerintah Kabupaten Lebak dalam rangka melindungi
masyarakatnya dari bahaya rokok, diantaranya Penyebaran informasi Bahaya
merokok melalui Siaran Radio, Pemasangan Billboard, Penyebaran Stiker,
Penyuluhan dan Seminar.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka sangatlah penting bagi Petugas Promosi
Kesehatan Puskesmas untuk dibekali pengetahuan dan Keterampilan Konseling
dan terapi berhenti Merokok dalam rangka penanggulangan dan Pencegahan
Konsumsi Rokok di Kabupaten Lebak.

2.

TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan

Pengetahuan dan Keterampilan Petugas Promosi Kesehatan

Puskesmas dalam melaksanakan konseling dan terapi berhenti merokok dalam


rangka penurunan konsumsi dan dampak konsumsi rokok dan produk tembakau
lainnya, termasuk sisha dan e-cigarette, di Kabupaten Lebak
b. Tujuan Khusus
Setelah Mengikuti Pelatihan Petugas Promkes Puskesmas:

Meningkatkan pengetahuan

Petugas Promkes Puskesmas tentang Konsep

Dasar konseling dan terapi berhenti merokok.

Mampu nenganalisa masalah dan dampak dari kecanduan rokok

Mampu melaksanakan langkah-langkah kegiatan konseling dan terapi berhenti


merokok di Puskesmasnya masing-masing.

Mampu menggerakan pemberdayaan (kelompok atau kelembagaan yang ada


di masayarakat, seperti: RT/RW, kelurahan, kelompok adat, organisasi swasta,
organisasi wanita, organisasi pemuda dan organisasi profesi) dalam hal upaya
pencegahan dan pengendalian konsumsi rokok, baik di rumah tangga, sekolah,
tempat bekerja maupun di lingkungan secara umum.

3.

SASARAN
Sasaran peserta Pelatihan adalah Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas sebanyak
30 orang

4.

NARASUMBER
Narasumber Pelatihan Konseling/Terapi Berhenti Merokok dari Tim Pelatih PPKMI
Pusat

5.

STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


a. Metode Pelaksanaan Pelatihan Konseling/Terapi berhenti Merokok adalah
Pelatihan Konseling/Terapi Berhenti Merokok dilaksanakan melalui kegiatan
ceramah, Tanya jawab, diskusi, Penugasan Roleplay dan Praktek Lapangan
dengan mengacu kepada materi dan modul yang telah ditetapkan.
b.

Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Persiapaan Pelaksanaan Pertemuan/pelatihan
b. Pelaksanaan Pertemuan/pelatihan

Pembukaan

Perkenalan dan pengalaman Peserta/dinamika kelompok

Pretest dan Postest

Pemaparan materi oleh narasumber

Diskusi Interaktif dengan peserta

Praktek lapangan
c. Penyusunan laporan Pelaksanaan Pertemuan/Pelatihan

5.

WAKTU
Hari

: Senin-Selasa untuk pemberian materi, pertemuan berikutnya akan


dilakukan satu hari, setelah waktu disepakati bersama setelah praktek
lapangan.

Tanggal

: 22-23 Februari 2016

Waktu

: Cek In Minggu tanggal 21 jam 12.00 WIB

6.

BIAYA
Biaya Pelatihan Konseling/Terapi Berhenti Merokok ini sebesar Rp. 110.778.500
( Seratus Sepuluh Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah)
dibiayai dari APBD Kabupaten Lebak tahun 2015 dengan Rincian Sebagai Berikut:

KODERING

URAIAN KEGIATAN

VOL

RINCIAN

SATUAN

JUMLAH

HARGA
5.2.1.01.001

Honor Panitia Pelaksanaan


Kegiatan:

5.2.2.01.001

Penanggung Jawab
1 or

750.000

750.000

Ketua

Sekretaris

1 or

600.000

600.000

Anggota

1 or

450.000

450.000

2 or

250.000

500.000

ATK

Blocknote

30 bh

3.500

105.000

Pulpen

30 bh

2.350

70.500

USB

30 bh

80.000

2.400.000

Tas

30 bh

50,000

1.500.000

200.000

200.000

200

1.398.000

5.2.2.06.001

Spanduk

1 bh

5.2.2.06.002

Penggandaan

6.990 lbr

5.2.2.07.002

Sewa Penginapan

120 Oh 30 or x 4 hr

250.000

30.000.000

Sewa Aula

4 hari

1.500.000

6.000.000

Makan

420 Ok 35 x 3 kl x 4 hr

30.000 18.800.000

Snack

280 Ok 35 x 2 kl x 4 hr

15.000 12.600.000

Transport dan uang harian

30 Ok

5.2.2.11.002

5.2.2.15.001

19.905.000

Peserta
5.2.2.26.001

Honor Narasumber
JUMLAH

12 Ok 3 or x 4 hr

1.500.000 18.000.000
110.778.500

7.

PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Pelatihan Konseling/Terapi Berhenti Merokok bagi
Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas ini dibuat sebagai Acuan dalam Pelaksanaan
Kegiatan semoga dengan pelatihan dapat berjalan sukses dan lancar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, sehingga dapat terwujud Masyarakat Kabupaten

Lebak

Sehat Tanpa Asap Rokok.

Mengetahui

Rangkasbitung, 2 Desember 2015

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Kepala Seksi Promkes

Dinkes Kabupaten Lebak

Dinkes kabupaten Lebak

Dr. Sri Agustina Sinuhaji,M.Epid

Hj. Tiktik Susiati Ikna SKM.M.Kes

NIP 19650823 199703 2 002

NIP 19660122 198703 2 002

Lampiran:

Jadwal pelatihan Program berhenti merokok di Puskesmas


Kabupaten Lebak
Ses
i
1
2

3
4

Senin 22 Februari

08.00-09.30
09.30-10.00
10.00-11.30

2 JPL

11.30-12.30
12.30-14.00
14.00-15.30
15.30-16.00

Rokok dan permasalahannya


Rehat sehat
Peran tenaga kesehatan dan
jenis-jenis dukungan berhenti
merokok
Makan siang
Prinsip dasar konseling
Praktikum kelas
Rehat sehat

Ses
i

Selasa, 23 Februari 2016

08.00-09.30
09.30-10.00
10.00-11.30

8
9
10
11

11.30-12.30
12.30-14.00
14.00-15.30
15.30-16.00
16.00-17.30

Adiksi nikotin dan farmakoterapi


Rehat sehat
Mempelajari pola merokok dan
motivasi berhenti merokok
Makan siang
Wawancara motivasional
Prinsip 5 T dan intervensi 5 R
Rehat sehat
Praktikum kelas

PL

2 JPL

2 JPL
2 JPL

2 JPL
2 JPL

2 JPL
2 JPL
2 JPL

Praktikum dua minggu (waktu akan didiskusikan bersama peserta)

08.30-10.00

Praktek lapangan 8 kasus @ 2 JPL

16
JPL

Pembahasan dan RTL (waktu akan didiskusikan bersama peserta)

13

08.30-10.00

14

10.00-10.30
10.30-12.00

15

12.00-13.00
13.00-14.30

16

14.30-15.00
15.00-16.30
16.30-17.30

Pembahasan praktikum kelas


kecil
Rehat sehat
Pembahasan praktikum kelas
besar
Makan siang
2 JPL
Manajemen pelayanan konseling
(PTM)
Rehat sehat
Penyusunan Rencana Tindak
Lanjut
Presentasi kelompok
TOTAL 16
JPL

: Tatap muka

2 JPL

2 JPL

2 JPL
2 JPL
12
JPL

16
JPL

P
PL

: Penugasan
: Praktek Lapangan

Anda mungkin juga menyukai