Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Frank O Gehry lahir pada tahun 1929 di Toronto, menjalani pendidikan


formal dalam bidang arsitektur dari Universitas of Southern California, kemudian
melanjutkan ke Harvard Graduate School of Design. Dia mendapat gelar Doktor
kehormatan di bidang arsitektur dari beberapa institusi, dan diangkat menjadi
profesor oleh Yale University. Konsep desainnya banyak dipengaruhi oleh seni
patung dan lukis, baginya seni dan arsitektur merupakan hal yang datang dari
sumber yang sama. Sehingga perwujudan bentuk-bentuk arsitektur menurutnya
tidak bisa terlepas dari pengaruh-pengaruh seni tersebut. Imajinasi yang dia
aplikasikan dalam desainnya merupakan desain yang dinamis, hidup, dan energik
baik pada bentuk, warna, ruang maupun tekstur dari karya-karyanya. Karya yang
dia hadirkan benar-benar memberikan kebebasan kepada orang untuk
mengapresiasi atau mempresepsi secara berbeda tergantung pada pemahaman
masing-masing orang yang mengamati (tidak ada pemahanan tunggal).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah hidup Frank Owen Gehry?


2. Seperti apa karya-karya yang telah dirancang?
3. Bagaimana konsep desain dari Frank Owen Gehry?

C. TUJUAN

Untuk menambah wawasan mengenai salah satu tokh arsitek yaitu Frank Owen
Gehry.

1
BAB II
TINJAUAN TERHADAP ARSITEK DAN KARYANYA

A. Sejarah Hidup Frank Owen Gehry


1. Biografi Frank Owen Gehry

Frank Owen Gehry adalah seorang arsitek berkebangsaan Kanada-Amerika


Serikat yang popular dengan karya-karyanya yang dinilai fenomenal dan terasa
seperti berada di luar pemahaman manusia.

Gambar 1. Frank Gehry


Frank Gehry, yang memiliki nama lahir Frank Owen Goldberg lahir di
Toronto pada 28 Februari 1929. Ia mengenyam pendidikan sarjana di University
of Southern California School of Architecture dan pasca-sarjana di Harvard
Graduate School of Design. Dia mendapat gelar Doktor kehormatan di bidang
arsitektur dari beberapa institusi, dan diangkat menjadi profesor oleh Yale
University. Beberapa penghargaan internasional atas prestasinya di bidang
arsitektur, antara lain Pritzker Prize Award tahun 1989 dan Imperiale Award in
Architecture tahun 1992, sedangkan perhatiannya terhadap bidang seni mendapat
penghargaan juga dari Lilian Gish Award for Lifetime Contribution to the Arts.

Sejak kecil, Gehry menyukai ikan, dia sering memperhatikan gerakan ikan
di dalam air dan menyukai bekas yang ditinggalkan ikan berupa riakan-riakan air

2
yang menurutnya sangat indah dan dinamis. Kegemarannya ini yang kelak banyak
mengilhami karya-karya arsitekturnya, terutama karya-karyanya pada dekade 80-
an sampai sekarang.

Gehry adalah seorang arsitek yang jarang mengeluarkan idenya dengan


menulis, tetapi ia seringkali mengaplikasikan gagasannya langsung ke dalam
bentuk desain. Pada awal tahun 70-an ia memulai mengaplikasikan gagasannya
dengan mengeksplorasi kekuatan utama dari konstruksi yang belum terselesaikan,
dengan materialisasi yang murah, tetapi penyelesaian dengan teknologi modern.
Gagasannya tersebut ia aplikasikan pada desain rumahnya sendiri di Santa Monica,
1978 yang memberikan kontribusi pada perkembangan gaya regional di Los
Angeles, kota tempat ia bekerja sejak 1962.

Sempat terkenal dengan desain furnitur “Easy Edges” miliknya dari tahun
1969 hingga 1973, Frank Gehry pada akhirnya memutuskan untuk menuruti
ketertarikannya pada bangunan dengan mencoba merenovasi rumah keluarganya
di Santa Monica sebelum dikenal banyak orang untuk mendesain.

Gehry memiliki jiwa artistik yang sangat kuat. Dia sangat menyukai seni,
terutama seni lukis dan patung dan seringkali membuat karya arsitektur melalui
apa yang dia lihat, lalu menuangkannya dalam sketsa dan model ukuran besar
untuk distudi menjadi sebuah karya arsitektur.

Konsistensinya dalam mendesain bergaya kontemporer membuat dirinya


mendapatkan banyak penghargaan arsitektur, seperti AIA Gold Medal, Pritzker
Awards, dan yang terbaru, pada 2016 lalu Frank Gehry memperoleh penghargaan
Presidential Medal of Freedom oleh Barack Obama.

2. Manifesto Frank Owen Gehry

Setiap arsitek tentu memiliki keinginannya masing-masing dalam kegiatan


mendesain. Frank Gehry pun memiliki paham-paham sendiri dalam mewujudkan
karyanya. Berrdasarkan hasil interview yang dilakukan sebuah lembaga, Frank
Gehry mengungkapkan bahwa dia memiliki beberapa paham, di antaranya

3
a. Seni dan Arsitektur Berasal Dari Sumber yang Sama

Seorang seniman yang mendorong Gehry untuk menciptakan karya


arsitekturnya. Menurut dia, melukis dapat melatih mata untuk melihat lebih detail
dan memvisualisasikannya dengan baik.

Frank Gehry juga menjelaskan bahwa kesamaannya terdapat pada bagaimana


cara para seniman membuat komposisi pada kanvas mereka. Hal itu yang harus
dipelajari seorang arsitek untuk menemukan komposisi yang baik dalam
menciptakan karya arsitektur.

b. Saya Benci Bangunan yang Menyerupai Kuil Yunani

Ketika diinterview, Frank Gehry menyatakan dirinya sangat marah ketika


melihat seorang arsitek mendesain bangunan dengan gaya klasik. Menurutnya, hal
tersebut seperti menyatakan suatu penolakkan terhadap perkembangan zaman.
Frank Gehry lebih menyukai yang bersifat fluid karena wujud tersebut menyatakan
bentuk yang continuous dan dapat bertahan walaupun teknologi semakin
berkembang.

c. Pluralisme adalah Hal yang Mengagumkan

Pluralisme adalah gaya orang Amerika. Menurut Frank Gehry, pluralisme


adalah hal yang hebat, di mana orang dapat menyatakan ekspresi dirinya masing-
masing dalam desain

B. Karya-karya Desain

Perwujudan manifesto dari Frank Gehry dapat diamati melalui analisa


terhadap beberapa karya arsitektur buatannya yang terkenal fenomenal

1. Walt Disney Concert Hall (California, Amerika Serikat)

4
Gambar 2. Walt Disney Concert Hall
Merupakan suatu karya yang luar biasa yang mencerminkan dan menjadi icon Los
Angeles. Selesai dibangun pada 23 Oktober 2013, seluruh permukaan facadenya
menggunakan Metalic Surfaces yang merupakan ciri khas dari Frank Gehry. Walt Disney
Concert Hall juga mendapatkan pengakuan besar untuk kenyamanan akustik yang ada
didalamnya.

Ruang konser dirancang di sebuah ruang besar yang menyatukan orkestra dan para
penonton. Kursi terletak disetiap sisi panggung dengan beberapa penonton mendapatkan
jarak pandangan yang lebih jauh dari panggung yang menunjukan hierarki sosial.
Pemisahan ruang diminimalisir didalam desain ini.

Teaternya didesain menggunakan Curvilinear Planes of Douglas Fir (bidang


lengkung dari kayu cemara) serta struktur atap baja agar dapat menciptakan bentang tanpa
kolom yang lebar.

5
Gambar 3. Struktur Kolom

Dalam merancang, Frank Gehry bekerja sama dengan seorang ahli akustik,
Yasuhisa Toyota dalam pengujian kualitas akustik. Mereka menggunakan model berskala
1:10 dengan memperlihatkan plafon yang membentuk ombak sebagai bagian dari sistem
akustik.

Eksteriornya adalah komposisi


bentuk bergelombang dan siku, yang
dikembangkan melalui model dan
sketsa, yang merupakan
karakteristik proses Gehry. Bentuk
lengkung dieskterior menuntut
penggunaan baja, yang dapat dilihat melalui material tembus pandang di ruang pra-konser.

Gambar 4. Eksterior sistem akustik

Permukaan facade Stainless Steel memberi kilauan yang indah di siang hari dan di
malam hari material tersebut secara indah merefleksi cahaya kota.

6
Gambar 5. Facade Walt Disney Concert Hall

Pada awalnya bangunan ini ingin dibuat menggunakan material batu, tetapi
dibatalkan karena memerlukan material yang mudah dibentuk. Retakan kaca di façade
membawa cahaya ke lobi dan ruang pra-konser.

Gambar 6. Entrance Walt Disney Concert Hall

2. Dancing House (Prague, Republik Ceko)

7
Gambar 7. Dancing House

The Dancing House berdiri di pusat kota, di pinggir Sungai Vlatava (Miklosko)
dan merupakan sebuah simbol dari kebangkitan arsitektur, ekonomi, dan politik kota
Prague, Republik Ceko.

Rumah Menari adalah julukan yang diberikan kepada sebuah bangunan yang dirancang
oleh Arsitek kelahiran Kroasia-Vlado Milunic Ceko dalam kerjasama dengan
arsitek Kanada Frank Gehry. Dibangun antara 1994-1996,Dancing House
adalah kontras yang sangat modern ke tempat-tempat bersejarah Praha. Bangunan
ini adalah contoh dari arsitektur deconstructivist, dengan bentuk yang tidak biasa – Anda
benar-benar dapat melihat pasangan – wanita dan pria menaribersama-sama, memegang
tangan mereka, dengan rok yang bergoyang mengikuti musik. Bangunan ini juga
disebut Jahe & Fred, mengacuqpada GingerqRogersqdan FredqAstair – tarian duo legend
aris.
Situs ini awalnya diduduki oleh sebuah rumah dengan gaya Neo-renaissance dari
akhir abad ke-19. Bahwa rumah itu, bagaimanapun, hancur selama pemboman pada
tahun1945, hanya hilang Art Nouveau tetangga rumah Vaclav Havel – tokoh Revolusi
Velvet tahun 1989, presiden terakhir Cekoslowakia dan presiden pertama Republik Ceko.

Dancing House berdiriqdiantara gedung Neo-Baroque Nouveau, Neo-Gothic


dan Artyang terkenal Praha. Yang sangatqnon-tradisional designnya
yang kontroversial pada waktu menyebabkan perdebatan publik besar.

8
Memiliki konsep berupa tarian yang dilakukan oleh Fred and Ginger, yang lalu
diimplementasikan menjadi sebuah bangunan. Bangunan ini juga sekaligus mencerminkan
konsep maskulin dan feminine.

Gambar 8. Konsep Dancing House

Detail jendela bangunan yang di collage mengikuti bangunan sekitarnya, dan 99


panel beton yang di tumpuk sedemikian rupa agar terlihat 3D dan tetap kontras dengan
bangunan sekitarnya serta membentuk efek membingungkan dan unik.

Struktur baja “Medusa” yang terletak di atap juga menyempurnakan fasad The
Dancing House.

Gambar 9. Perbedaan bangunan Gambar 10. Detail Jendela Bangunan

9
Gambar 11. Tapak Dancing House

Tapak tempat Dancing House berdiri sebelumnya ditempati oleh bangunan


bergaya Neo-Renaissance yang dibom pada tahun 1945. Karena alasan tersebut, Gehry
ingin mendirikan sebuah konstruksi yang dapat meningkatkan semangat dan perayaan
atas kebebasan warga Prague yang sebelumnya penuh dengan kekacausan akibat Nazi
selama kurang lebih 500 tahun. Konstruksi Dancing House sendiri memakan waktu 5
tahun dan selesai pada tahun 1996.

Saat ini, Dancing House menjadi salah satu bangunan dengan style
dekonstruksi yang popular. Namnun di balik semua itu, desain dari bangunan ini sangat
kontoversial dan tidak disukai oleh warga lokal yang mengatakan bahwa desain
tersebut sangat kontras dengan bangunan bergaya Baroque dan Gotic yang ada
disekitarnya. Pada akhirnya, harapan bangunan ini untuk menjadi Cultural Center harus
pupus dan saat ini hanya berfungsi sebagai kantor dan restoran.

3. Marques de Riscal

10
Gambar 12. Marques de Riscal

Marques de Riscal adalah bangunan dekonstruksi karya frank gehry


berdasarkan konsep building environmental artinya konsep ini lahir dari bentuk
bentuk geometri organis. Conjecture abstrak dari bangunan ini memberi
appreciates dari para observer atas sosok lempeng-lempeng marques de riscal
winery yang seolah “melawan” gaya arsitektur geometris. Dengan tanpa
mempertimbangkan keteraturan, bangunan ini hadir tanpa metode modular dan
skalatis pada bentuk tetapnya.

Conjecture = intuition/knowing how berbicara mengenai metode


perancangan arsitektur, bagaimana cara (metode) membuat arsitektur. Metode
akan menentukan hasil akhir (rill building) diujung proses atau bisa juga dibalik,
tujuan akhir menentukan metode yang dipilih dan digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut.

Frank gehry adalah salah satu pelopor teori dekonstruksi furturistik yang
menjadi fenomenal di era modern. Namun, frank gehry menggunakan analoginya
sendiri dalam memaknai dekonstruksi yakni dengan teori nature, ia
menganalogikan desain sebagai bagian dari alam di mana semua bagian berperan
(memiliki kesan “alami” dan bertumbuh sesuai lingkungan). Paham dasar ini
diwujudkan dalam karya-karya frank gehry. Kesan nature juga hadir dalam
bangunan Marques de Riscal Winery yakni permainan lempeng-lempeng
enclosure yang menempel sebagai bagian atapnya, berupa gelombang lempengan
titanium. Perpaduan warna perak, emas dan ungu anggur sehingga menghasilkan
pencahayaan dalam bangunan dengan memanfaatkan skylight. Konsep ini di

11
refutation sebagai bentuk yang tidak beraturan, namun dalam bentuk ini frank
gehry melakukan conjecture terhadap nature dan culture.

Karena letak lahan adalah tepat di perkebunan annggur, konsep lempengan


titanium berwarna ungu anggur ini memanfaatkan teori topografi, geologi dan
geodasi digunakan sebagai pertimbangan oleh Frank Gehry dalam desain Marques
de Riscal.

4. Museum Guggenheim, Bilbao, Spanyol

Gambar 13. Museum Guggenheim

Guggehheim Museum merupakan karya Gehry yang spektakuler dan


merupakan proyek yang “most exciting” baginya. Tak kurang raja Spanyol Juan
Carlos menyebutnya sebagai “best building of the century” juga komentar dari para
pengamat arsitektur seperti Philip Johnson .yang menganggap bahwa karya Gehry
ini merupakan “greatest building of our time”.

Guggenheim Museum ini merupakan pemenang sayembara senilai US$


100 Juta, yang diselenggarakan oleh Guggenheim Foundation dan Pemerintahan
Basque untuk merevitalisasi Bilbao. Bukan hanya fasilitas saja yang dioperasikan
oleh Guggenheim Foundation, tapi juga koleksi-koleksi Guggenheim yang
dipamerkan di Berlin, Bilbao, dan Venesia.

Sejarah Guggenheim Bilbao adalah bagian dari suatu cerita besar yang
melibatkan transformasi Bilbao dari sebuah kota pelabuhan industri menjadi suatu
pusat kosmopolitan dengan ekonomi post-industri yang berorientasi pada turisme,

12
budaya, dan industri jasa. Kemunduran ekonomi pada tahun 70-an dan 80-an dalam
bidang industri dan sektor maritim Bilbao memaksa kota ini untuk membentuk
ulang jati dirinya sendiri pada tahun 1990-an.

Fasilitas-fasilitas pelabuhan, yang sebelumnya terletak di sepanjang


sungai Nervión dekat dengan pusat kota, kini dipindahkan ke arah hilir dan lebih
mendekati pantai Biscay. Perpindahan ini memungkinkan kota untuk menjadikan
kembali lahan pada lokasi bekas pelabuhan ini bagi perkembangan baru.

Guggenheim Gehry, pusat seluruh upaya pembaruan urban, telah


menciptakan Bilbao sebagai sebuah tujuan ziarah bagi siapa pun yang tertarik akan
arsitektur kontemporer. Bilbao mengalami peningkatan 5 kali lipat dalam bidang
turisme sejak Guggenheim dibuka dan hasil survey mengindikasikan bahwa 80
persen pengunjung Bilbao kini dengan jelas datang untuk mengunjungi museum.

Pengaruh finansial terhadap ekonomi lokal bertambah besar dan kota pun
mampu mengganti biaya investasi proyek tersebut dalam waktu kurang daru dua
tahun. Kalau Guggenheim karya Frank L. Wright di New York merupakan karya
arsitektur yang mengindikasikan penyatuan dengan alam (organik), sedangkan
Guggenheim Gehry bagai suatu tiang berkilau dari pola yang terbentuk secara
eksentrik dan nampak dalam keadaan hampir melayang. Sebuah bangunan yang
muncul dari gagasan eksentrik dan imajinatif dengan sentuhan tanngan profesional
seorang arsitek yang memiliki visi jauh ke depan. Bangunan museum tersebut
berdiri di atas lahan seluas 32.700 m2, Selatan tepi Suangai Nervion, Bilbao,
Spanyol.

Kota Bilbao ini merupakan daerah komersial, industri perkapalan dan jalan
kapal dagang, sehingga kehadiran Guggenheim Museum ini menambah ramainya
suasana kota Bilbao. Bangunan terdiri dari serangkaian massa yang memiliki
sebuah fokus berupa atrium di pusatnya dengan skala monumental.

13
Gambar 14. Aksen berupa Atrium

Gambar 15. Eksterior dengan bagian sculptural yang berlapis titanium

The design eludes prosaic desciption: it cannot easily be described as a


composition of simple geometric forms or undestood it terms of historical
references. From every angle the bulding appears different. The viewer, therefore,
is forced back into his and her own imagination in order to comprehened the
bulding. It is as if the intellectual and emotional energy invested in the artwork
inside has genereted an enormous vortex that draws parts of the bulding toward
the center before flinging them up and out into the surrounding city. (Doordan,
2001:283).

Imajinasi yang dinamis dengan konsep metafora “ikan” dan sifat manusia
yang makin sibuk, dipadukan dengan intelektualitas dan profesionalisme dia dalam
arsitektur dan seni, terlihat dari hasil karyanya ini yang menjadi perhatian dari
berbagai kalangan. Untuk mengekspresikan idenya tentang gerakan “ikan” dan
suasana sibuk manusia kontemporer, Gehry membutuhkan nuansa ruang yang
bernuansa dinamis, hidup dan energik sehingga menimbulkan kesan yang sama
dengan suasana sibuknya kota Bilbao sebagai kota industri dan metropolis.

14
Gambar 16. Lipatan yang rumit
Ekspresi garis-garis abstrak yang dimunculkan Gehry dalam desain Guggenheim
merupakan ekspresi yang dinamis, aktif dan hidup dengan garis-garis lengkung, bersudut
yang bermunculan di setiap sisi bangunannya. Ekspresi tersebut merupakan pemindahan
konsep “hiruk pikuk” dan “ikan” ke dalam sebuah sebuah bangunan museum yang
mengundang imajinasi orang akan kedua konsep tersebut pada desainnya.

Gambar 17 . Ekspresi garis garis abstrak

C. Gagasan, Pemikiran dan Konsep

Pada tahun 1970-an Frank Gehry mulai mengaplikasikan gagasannya dengan


mengeksplorasi kekuatan utama dari konstruksi yang belum terselesaikan
denganmaterialisasi yang murah, dengan penyelesaian teknologi modern, pada
desainrumahnya sendiri di Santa Monica, yang memberikan kontribusi pada
perkembangangaya regional di Los Angeles, kota tempat ia bekerja sejak 1962.

15
Penggunaan materi pada rumahnya dilakukan dengan membungkusnya dari
materialseng gelombang dan rantai, kemudian menembus pembungkus tersebut dengan
kacalebar yang diputar sehingga menimbulkan celah.

Konsep desain gehry banyak dipengaruhi oleh seni patung dan lukis, imajinasinya
diaplikasikan dalam desainnya yang dinamis, hidup dan energik, baik pada bentuk,warna,
maupun tekstur. Karya yang gehry hadirkan memberikan kebebasan kepadaorang untuk
mengapresiasi atau mempresepsi secara berbeda tergantung pada pemahaman masing-
masing orang. Karena konsep desainnya banyak dipengaruhi olehseni, gehry memiliki
gagasan baru yakni, ia ingin membuka pandangan baru terhadap pendekatan dalam
mendesain karya-karya arsitektur yakni melalui pendekatan seni.

Dalam pekerjaan desainnya gehry lebih mengedepankan pengaruh


seni patung/sculptural dan aspek komposisi daripada fungsi atau program
kebutuhan.Desainnya memperlihatkan kemampuan dia dalam menyeimbangkan antara
dayaimajinasi dan profesionalisme, dan Gehry memberikan kontribusi
terhadap perkembangan arsitektur kontemporer.

Frank Gehry memiliki kemampuan berimajinasi yang luar biasa dalam mengutak-
atik bentuk geometri dan menyusunnya kembali dalam bentuk yang kompleks. Hal ini
sebagai pelopor pembaharuan munculnya bentuk-bentuk baru pada arsitektur postmodern,
dengan kebebasan desain yang imajinatif, inovasi dalam penggunaan material, maupun
struktur dan konstruksinya.

Konsep metafora merupakan salah satu konsep arsitektur yang digunakan


FrankGehry pada perancangannya. Konsep metafora pada bangunannya memiliki
konsepawal sebagai metafor simbolik karena desain-desainnya tersebut memuat
karakteristikkonsep-konsep yang dapat menimbulkan persepsi berbeda dan bermakna
konotatifdisamping fungsi dari bangunannya itu sendiri. Salah satu karyanya
yagmenggunakan konsep metafora adalah Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol.

Selain itu gehry juga menyukai pluralitas, baginya konsep pluralisme


merupakansesuatu yang indah, seperti pernyataannya:

“I think pluralism is wonderful. That is the American way. Individual expression. It hasn’n
hurt us in painting and sculpture. It hasn’t hurt us in literature. And it won’t

hurt us in architecture” (Jencks, 1991:120).

16
Gehry merupakan yang pertama merefleksikan “pemberontakan” terhadap segala
hal yang individual, uniform, tapi konsep pluarlismenya, dia mengakui keberadaanindividu
yang berbeda-beda. Desainnya menjadi suatu perwakilan yang sangat akuratdari kondisi
urban modern yang bukan hanya dari kota ia sendiri, tapi juga termasukkota lainnya di
dunia. Contoh karyanya tentang urban desain misalnya adalah LayolaLaw School, Los
Angeles, California.

Gehry mensikapi perkembangan jaman dengan ekspresi latar belakang


budayanya,yang menurutnya bahwa dunia ini semakin sibuk, waktu terasa makin cepat
danmemburu sehingga karya arsitekturnya dengan konsep suasana “sibuk”, dinamis dan
hiruk pikuk tersebut dianggap sebagai kontekstualitas terhadap kondisi masyarakat pada
saat ini. Tidak heran jika karya-karya arsitekturnya penuh dengan imajinasi
yangmencerminkan gerakan yang dinamis.

17
BAB III
KESIMPULAN

Karya-karya Gehry banyak yang menyebut sebagai karya seni (hasil kerja seorang
seniman), tertapi menurut Gehry bahwa dia tetap seorang arsitek yang bekerja banyak
terinspirasi seni dan dibantu oleh orang-orang seni. Karena menurut dia, pekerjaan seni
dapat memberikan inspirasi pada pekerjaan desainnya dengan kebenaran tentang warna,
ukuran, komposisi, yang menjadikan unsur-unsur penting dalam sebuah desain arsitektur.
Gehry mensikapi perkembangan jaman dengan ekspresi latar belakang budayanya, yang
menurutnya bahwa dunia ini semakin sibuk, waktu terasa makin cepat dan memburu
sehingga karya arsitekturnya dengan konsep suasana “sibuk”, dinamis dan hiruk pikuk
tersebut dianggap sebagai kontekstualitas terhadap kondisi masyarakat pada saat ini. Tidak
heran jika karya-karya arsitekturnya penuh dengan imajinasi yang mencerminkan gerakan
yang dinamis Imajinasinya yang tinggi, jiwa seninya yang luar biasa didukung kekayaan
intelektualitas Gehry sebagai arsitek, karya arsitektur Gehry telah memberikan nuansa yang
berbeda dalam perkembangan arsitektur masa kini. Perpaduan antara kekeayaan imajinasi
dan profesionalisme sebagai arsitek telah menempatkan Gehry sebagai tokoh arsitek post-
modernisme dekonstruksi yang banyak menginspirasi banyak orang.

18
DAFTAR ISI

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/197110221998022-
LILIS_WIDANINGSIH/Gehry_artikel.pdf

Ellin, Nan, 1996. Postmodern Urbanism, Blackwell Publisher Leach, Neil , 1997 :
Rethinking Architecture (a reader in cultural theory),

Garratt, Chris dan Appignanesi, Richard. 1997. Mengenal Postmodernisme. For


Beginners. Mizan

Great Britain by T.J. Internasional Ltd, Padstow, Cornwall. Jurnal Kilas Vol.2, 2000:
Karakteristik ruang dalam Guggenheim Museum

19

Anda mungkin juga menyukai