Anda di halaman 1dari 9

SOAL-SOAL HIPERBOLA

1. Diketahui persamaan hiperbola 4𝑥 2 – 9𝑦 2 = 36. Tentukanlah :


a. Koordinat pusat e. Persamaan garis asimtot
b. Koordinat titik puncak f. Panjang latus rectum
c. Koordinat titik focus g. eksentrisitas
d. Persamaan garis direktriks h. sketsa grafiknya
Penyelesaian:
𝑥2 𝑦2
4𝑥 2 – 9𝑦 2 = 36 ↔ − =1
9 4

𝑎2 = 9 ↔ 𝑎 = 3

𝑏2 = 4 ↔ 𝑏 = 2

a. koordinat titik pusatnya adalah ( 0,0 )

b. koordinat titik puncaknya (a,0) dan (-a,0) adalah (3,0) dan (-3,0)

c. 𝑐 = √𝑎2 + 𝑏 2 = √9 + 4 = √13

koordinat titik fokusnya F1 ( -c,0) dan F2 (c,0) adalah F1 (√13, 0) dan F2 (√13, 0)

d. Persamaan garis direktriksnya adalah

𝑎2 9 9 𝑎2 9
𝑥= = = √13 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = − = − √13
𝑐 √13 13 𝑐 13

persamaan garis asimtotnya adalah

𝑏 2 𝑏 2
𝑦= 𝑥= 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦=− 𝑥=− 𝑥
𝑎 3 𝑎 3

e. panjang latus rectum :


2𝑏 2 2.4 8
𝐿= = =
𝑎 3 3
𝑐 √13
f. nilai eksentrisitas : 𝑒 = 𝑎 = 3

h. sketsa grafiknya adalah : y

-3 -2 -1 0 1 2 3 x
2. Tentukan persamaan hiperbola yang titik-titik apinya terletak pada sumbu Y,simetris terhadap O dan yang
memenuhi syarat jarak kedua titik apinya 2𝑐 = 4√3 dan eksentrisitasnya 𝑒 = √3
Penyelesaian:
(𝑥)2 (𝑦)2
Persamaan hiperbola − =1
𝑎2 𝑏2

2𝑐 = 4√3 → 𝑐 = 2√3
𝑐
𝑒=
𝑏
2√3
√3 = →𝑏=2
𝑏
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2
𝑎2 + 22 = (2√3)2
𝑎2 = 12 − 4
𝑎2 = 8
Jadi persamaan Hiperbola nya adalah:
(𝑥)2 (𝑦)2
− = −1
8 4

3. Tentukan garis singgung dengan gradient m melalui titik (-1 , 1) pada hiperbola 4𝑥 2 − 8𝑦 2 = 32
Pembahasan:
𝑥2 𝑦2
Hiperbola 4𝑥 2 − 8𝑦 2 = 32 → − =1
8 4

Persamaan garis dengan gradient m melalui titik (-1 , 1) adalah


𝑦 − 1 = 𝑚(𝑥 + 1) atau 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑚 + 1
𝑥2 𝑦2
Persamaan garis singgung dengan gradient m pada hiperbola − = 1 adalah
8 4

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √8𝑚2 − 4

𝑚𝑥 + 𝑚 + 1 = 𝑚𝑥 ± √8𝑚2 − 4
𝑚2 + 2𝑚 + 1 = 8𝑚2 − 4
7𝑚2 − 2𝑚 − 5 = 0
(7𝑚 + 5)(𝑚 − 1) = 0
5
𝑚1 = − , 𝑚2 = 1
7
5 2
Persamaan garis singgungnya: 𝑦 = − 7 𝑥 + 7 dan 𝑦 = 𝑥 + 2
𝑥2 𝑦2
4. Tentukan persamaan garis singgung pada hiperbola 64 − 36 = 1 yang tegak lurus garis 𝑥 − 2𝑦 + 3 = 0.

Penyelesaian :
1
Garis 𝑥 − 2𝑦 + 3 = 0 maka gradiennya 𝑚1 = 2
𝑥2 𝑦2
Persamaan garis singgung hiperbola − 36 = 1 dengan gradien m = -2 adalah
64

𝑦 = 𝑚 𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 − 𝑏 2
𝑦 = −2 𝑥 ± √64 − (−2)2 − 36
b𝑦 = −2 𝑥 ± √55 atau
2𝑥 + 𝑦 − √55 = 0 dan 2𝑥 + 𝑦 + √55 = 0

𝑥2 𝑦2
5. Dari titik T (2, −5) ditarik garis-garis singgung pada hiperbola − = 1. Tentukan jarak T ke garis yang
8 4

menghubungkan titik-titik singgung.


Penyelesaian :
𝑥2 𝑦2
Persamaan tali busur dari T (2,-5) terhadap hiperbola − = 1 adalah :
8 4
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
− 2 =1
𝑎2 𝑏

2𝑥 (−5)𝑦
− =1
8 4

𝑥 (5𝑦 )
+ =1
4 4

𝑥 + 5𝑦 − 4 = 0

Jarak T (2,-5) ke tali busur singgung adalah:


|𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + 𝑐| |1.2 + 5. (−5) − 4| | − 27| 27 27√26
𝑑= = = = ;𝑑 =
√𝑎2 + 𝑏 2 √12 + 52 √26 √26 26

6. Diketahui hiperbola dengan persamaan


(𝑥 − 2)2 (𝑦 + 1)2
− =1
16 9
Tentukanlah :
a. Koordinat titik pusat, koordinat titik puncak, koordinat titik ujung sumbu minor, dan koordinat focus.
b. Persamaan sumbu utama, persamaan sumbu sekawan, panjang sumbu mayor, dan panjang sumbu minor.
c. Persamaan garis asimtot, nilai eksentrisitas, dan persamaan garis direktris.
d. Panjang latus rectum.
e. Gambarkansketsa hiperbola tersebut.
Penyelesaian :
(𝑥−2)2 (𝑦+1)2
− = 1 merupakan hiperbola horizontal
16 9

p = 2, q = -1, a2 = 16 ↔ a = 4 dan b2 = 9 ↔ b=3.


c2 = a2 + b2, didapat:
c2 = 16 + 9 = 25 ↔ c = 5
a. Koordinat titik pusatnya di M( 2, -1 )
Koordinat titik puncak di ( 2 ± 4, -1 ) ↔ A (6, -1 ) dan A’ ( -2, -1 ).
Koordinat titik ujung sumbu minor ( 2, -1  3 ) ↔ B(2, -4 ) dan B’ ( 2, 2 ).
Koordinat fokus ( 2  5, -1 ) ↔ F1 ( -3, -1 ) dan F2( 7, -1 )
b. Persamaan sumbu utama atau sumbu nyata adalah y = -1 dan persamaan sumbu sekawan atau sumbu imajiner
adalah x = 2. Panjang sumbu mayor = 2a = 2 (4) = 8 dan panjang sumbu minor = 2b = 2(3) = 6.
𝑏 3
c. Persamaan asimtotnya : 𝑦 − 𝑞 = ± 𝑎 (𝑥 − ℎ) ↔ (𝑦 + 1) = ± 4 (𝑥 − 2)
3 3
𝑙1 ≡ (𝑦 + 1) = − (𝑥 − 2) 𝑑𝑎𝑛 𝑙2 ≡ (𝑦 + 1) = (𝑥 − 2)
4 4
→ 𝑙1 ≡ 4𝑦 + 4 = −3𝑥 + 6 𝑑𝑎𝑛 𝑙2 ≡ 4𝑦 + 4 = 3𝑥 − 6
→ 𝑙1 ≡ 3𝑥 + 4 − 2 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑙2 ≡ 3𝑥 − 4𝑦 − 10 = 0
𝑐 5 1
Nilai eksentrisitas 𝑒 = 𝑎 = 4 = 1 4
𝑎
Persamaan direktriksnya : x = p ± 𝑒
4 16 46 16 6
𝑥 =2+ =2+ = 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 2 − =−
5 5 5 5 5
4
2𝑏 2 2(9) 9
d. Panjang latus rectum = = =2
𝑎 4
(𝑥−2)2 (𝑦+1)2
Dengan menggunakan hasil-hasil di atas, sketsa hiperbola − =1
16 9

Diperlihatkan pada gambar berikut :

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
F1 A’ -1 P A F2

𝑥2 𝑦2
7. Tentukan nilai a, supaya garis 4x + y + a = 0 menyinggung hiperbola − 48 = 1 !
12

b) Tentukan pula koordinat titik singgungnya !


Penyelesaian :
a) 4x + y + a = 0 → y = -4x - a,Subtitusikan y = -4x - a ke persamaan hiperbola,didapat:
𝑥 2 (−4𝑥 − 𝑎)2
− =1
12 48
2 2 2
= 4x - (16x + 8ax + a ) = 48
= 12x2 + 8ax + ( a2 + 48 ) = 0
Nilai diskriminan :
D = (8a)2 – 4(12) (a2 + 48 )
D = 64a2 – 48a2 - 2304
D = 16a2 –2304
Supaya garis menyinggung hiperbola, maka nilai diskriminan D = 0
16a2 - 2304 = 0
a2 -144 = 0
(a + 12 ) ( a – 12 ) = 0
a = -12 atau a = 12
𝑥2 𝑦2
Jadi,supaya garis 4x + y +a = 0 menyinggung hiperbola − 48 = 1 untuk nilai a = -12 atau a = 12.
12

b) Untuk a = -12, substitusi ke 12x2 + 8ax +(a2+48)=0, didapat


12x2 - 96x + (144 + 48) =0
 x2 – 8x + 16 = 0
 (x-4)2 = 0
x=4
Subtitusi a = -12 dan x = 4 ke garis y = -4x – a, didapat y = -4 (4) – ( -12) = -4  titik singgung (4,-4)
Untuk a = 12, subtitusi ke 12x2 + 8ax + (a2 + 48 ) = 0, di dapat
12x2 +96x +(144 + 48 ) = 0
 x2 + 8x + 16 = 0
 ( x + 4 )2 = 0
 x = -4
Subtitusi a = 12 dan x = -4 ke garis y = -4x-4, di dapat
y = -4(-4) – 12 = 4  titik singgung (-4, 4 )
Jadi, koordinat titik-titik singgungnya adalah ( 4,-4 ) dan (-4, 4 )

𝑥2 𝑦2
8. Titik P(1,4) terletak di luar hiperbola − =1
12 3
𝑥2 𝑦2
Tentukan persamaan-persamaan garis singgung yang dapat ditarik melalui titik P(1,4) ke hiperbola − =1!
12 3

Jawab:
Misalkan garis yang melalui titik P(1,4) mempunyai gradien m, persamaannya adalah
y - 4 = m (x – 1)  y = mx – m + 4
𝑥2 𝑦2
Subtitusi y = mx – m + 4 ke persamaan hiperbola − = 1, didapat
12 3

𝑥 2 (𝑚𝑥 − 𝑚 + 4)2
− =1
12 3
↔ 𝑥 2 − 4(𝑚2 𝑥 2 + 𝑚2 + 16 − 2𝑚2 𝑥 + 8𝑚𝑥 − 8𝑚) − 12 = 0
↔ (1 − 4𝑚2 )𝑥 2 − 4(−2𝑚2 + 8𝑚)𝑥 − 4(𝑚2 − 8𝑚 + 19)
Nilai diskriminan :
𝐷 = (−4(−2𝑚2 + 8𝑚)𝑥 − 4(𝑚2 − 8𝑚) + 19)
𝐷 = −176𝑚2 − 128𝑚 + 304
Karena garis menyinggung hiperbola haruslah D = 0, didapat:
−176𝑚2 − 128𝑚 + 304 = 0
↔ (11𝑚 + 19)(𝑚 − 1) = 0
19
↔𝑚=− 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚 = 1
11
Subtitusi nilai-nilai m ke persamaan y = mx – m + 4
19
Untuk m = − 11, didapat
19 19
𝑦=− 𝑥+ +4
11 11
↔ 11𝑦 = −19𝑥 + 63
19𝑥 + 11𝑦 − 63 = 0
untuk m = 1 , didapat
𝑦 =𝑥−1+4
↔𝑦 =𝑥+3
↔𝑥−𝑦+3=0
𝑥2 𝑦2
Jadi, persamaan-persamaan garis singgung yang ditarik melalui titik P(1,4) ke hiperbola 12 − = 1 adalah
3

19x + 11y – 63 = 0 dan x – y + 3 = 0.

9. Lintasan komet yang diilustrasikan oleh gambar di bawah dapat dimodelkan oleh persamaan 2.116x2 – 400y2 =
846.400, seberapa dekatkah komet tersebut dengan matahari? Anggap satuannya dalam jutaan mil.
Pembahasan:
Pada dasarnya, dalam permasalahan ini kita diminta untuk menentukan jarak antara fokus dengan titik puncak
hiperbola. Dengan menuliskan persamaan yang diberikan ke dalam bentuk standar,
2.116 𝑥 2 − 400𝑦 2 = 846.400
𝑥2 𝑦2
− =1
400 2.116
𝑥2 𝑦2
− =1
202 462
Sehingga, kita peroleh p = 20 (p2 = 400) dan q = 46 (q2 = 2.116). Dengan menggunakan persamaan fokus untuk
menentukan f dan f2, kita mendapatkan,
𝑓 2 = 𝑝2 + 𝑞 2
𝑓 2 = 400 + 2.116
𝑓 2 = 2.516
𝑓 ≈ −50 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 ≈ 50
Karena p = 20 dan |f| = 50, jarak komet tersebut dengan matahari adalah 50 – 20 = 30 juta mil atau sekitar 4,83 ×
107 kilometer.

10. Dua orang ahli meteorologi melihat badai dari tempat mereka tinggal. Tempat tinggal dua orang ahli meteorologi
tersebut berjarak 4 km (4.000 m). Ahli meteorologi pertama, yang jaraknya lebih jauh dari badai, mendengar
suara petir 9 detik setelah ahli meteorologi kedua. Jika kecepatan suara 340 m/s, tentukan persamaan yang dapat
memodelkan lokasi dari badai tersebut.
Pembahasan:
Misalkan M1 merupakan ahli meteorologi pertama dan M2 merupakan ahli meteorologi kedua. Karena M1
mendengar petir 9 detik setelah M2, maka lokasi M1, 9 ∙ 340 = 3.060 m lebih jauh dari M1 terhadap lokasi badai.
Atau apabila disimbolkan, |M1S| – |M2S| = 3.060. Himpunan semua titik S yang sesuai dengan persamaan ini akan
membentuk suatu grafik hiperbola, dan kita akan menggunakan fakta ini untuk membangun suatu persamaan
yang memodelkan semua kemungkinan dari lokasi badai tersebut. Selanjutnya, mari kita gambar informasi-
informasi di atas pada koordinat Cartesius sehingga M1 dan M2 terletak pada sumbu-x dan titik asal (0, 0) kita
buat sebagai pusatnya.

Dengan selisih konstannya 3.060, kita mendapatkan 2p = 3.060 sehingga p = 1.530. Karena jarak antara M1 dan
M2 adalah 4.000, maka jarak antara pusat dengan M1 atau M2 adalah f = 1/2 ∙ 4.000 = 2.000. Dengan
menggunakan persamaan fokus, kita mendapatkan:
𝑓 2 = 𝑝2 + 𝑞 2
2.0002 = 1.5302 + 𝑞 2
𝑞 2 = 2.0002 − 1.5302
𝑞 2 = 1.659.100
𝑞 2 ≈ 1.2882
Sehingga, persamaan lokasi dari badai tersebut adalah
𝑥2 𝑦2
− =1
1.5302 1.2882

11. Untuk menguji kemampuannya sebagai pilot, semua anggota dari klub penerbangan diminta untuk menjatuhkan
karung pasir pada suatu target di lahan yang terbuka, dengan menerbangkan pesawat yang lintasannya berbentuk
hiperbola dengan fokusnya berada tepat di atas target. Jika lintasan yang digunakan oleh ketua klub untuk
menerbangkan pesawatnya dapat dimodelkan oleh persamaan 9y2 – 16x2 = 14.400 (satuan dalam meter), tentukan
ketinggian minimum dari pesawat tersebut ketika lewat di atas target.
Pembahasan:
Lintasan yang digunakan oleh ketua klub dapat dimodelkan dengan persamaan 9y2 – 16x2 = 14.400. Selanjutnya,
kita ubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar.
9𝑦 2 − 16𝑥 2 = 14.400
9𝑦 2 16𝑥 2
− = 14.400
14.400 14.400
𝑦2 𝑥2 14.400
− =
1.600 900 14.400
𝑦2 𝑥2
− =1
402 302
Dari persamaan bentuk standar tersebut, kita dapat mengetahui bahwa p = 30, yaitu jarak antara titik puncak
dengan titik pusat hiperbola (target). Sehingga ketinggian minimum pesawat ketua klub adalah 30 meter di atas
target.

12. Menara pendingin pada pembangkit tenaga nuklir disebut sebagai hyperboloids of one sheet. Jika kita membelah
menara ini tegak lurus lurus dengan tanah, maka kita akan menghasilkan dua cabang dari hiperbola. Andaikan
hiperbola pada menara ini dapat dimodelkan oleh persamaan 1.600x2 – 400(y – 50)2 = 640.000 (satuan dalam
kaki), tentukan jarak minimum antara kedua sisi menara.
Pembahasan:
Diketahui persamaan suatu hiperbola adalah 1.600x2 – 400(y – 50)2 = 640.000. Jarak minimum kedua sisi menara
sama dengan jarak antara kedua titik puncak hiperbola. Untuk itu, kita perlu mengubah persamaan hiperbola
tersebut ke dalam bentuk standar.
1.600𝑥 2 − 400(𝑦 − 50)2 = 640.000
1.600𝑥 2 400(𝑦 − 50)2 640.000
− =
640.000 640.000 640.000
𝑥2 (𝑦 − 50)2
− =1
400 1.600
𝑥2 (𝑦 − 50)2

202 402
Dari persamaan bentuk standar di atas kita dapat mengetahui bahwa p = 20. Sehingga, jarak kedua puncak
hiperbola tersebut adalah 2p = 2(20) = 40. Jadi, jarak minimum kedua sisi menara tersebut adalah 40 kaki atau
sekitar 12,2 meter.

13. Dalam kondisi tertentu, sifat-sifat dari hiperbola dapat digunakan untuk menentukan lokasi dari kapal laut yang
sedang berlayar. Misalkan dua pusat radio berjarak 100 km satu dengan yang lainnya, dan keduanya dihubungkan
oleh garis pantai yang berupa garis lurus. Suatu kapal laut yang sedang berlayar sejajar dengan garis pantai
memiliki jarak 60 km dari garis pantai. Kapal laut tersebut mengirimkan pesan kepada kedua pusat radio tersebut,
dan pesan tersebut dapat diterima setelah 0,4 milidetik (milidetik—seperseribu detik) oleh pusat radio pertama
dan 0,5 milidetik oleh pusat radio yang berjarak lebih jauh terhadap kapal laut tersebut. Kecepatan perambatan
gelombang radio adalah 300 km/milidetik. Gunakan informasi-informasi tersebut untuk menentukan persamaan
hiperbola yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kapal laut, kemudian tentukan koordinat dari kapal laut
tersebut.
Pembahasan:
Misalkan R1 dan R2 secara berturut-turut merupakan posisi dari pusat radio pertama dan kedua, yaitu pusat radio
yang memiliki jarak lebih jauh terhadap kapal laut. Jika K adalah posisi dari kapal laut, maka
|𝑅1 𝐾| = 300 .0,4 = 120

|𝑅2 𝐾| = 300 .0,5 = 150


Sehingga, |R2K| – |R1K| = 150 – 120 = 30. Anggap garis pantainya sebagai sumbu-x dan titik tengah kedua pusat
radio tersebut sebagai titik pusat hiperbola, maka kita peroleh selisih konstannya tersebut sama dengan 2p, yaitu
2p = 30 atau p = 15 dan p2 = 225. Karena jarak antara kedua pusat radio tersebut 100 km, maka jarak antara
masing-masing pusat radio tersebut dengan titik pusatnya adalah f = 100/2 = 50 sehingga f2 = 2.500. Dengan
menggunakan persamaan fokus hiperbola, kita dapat menentukan nilai dari q dan q2.
𝑓 2 = 𝑝2 + 𝑞 2
2.500 = 225 + 𝑞 2
𝑞 2 = 2.275
𝑞 ≈ 482
Sehingga, kemungkinan posisi dari kapal laut tersebut dapat dimodelkan sebagai persamaan hiperbola berikut.
𝑥2 𝑦2
− =1
𝑝2 𝑞 2
𝑥2 𝑦2
− =1
152 482
Sehingga, grafik dari persamaan hiperbola tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Selanjutnya, kita tentukan koordinat dari kapal laut tersebut. Karena jarak kapal laut tersebut dengan garis pantai
adalah 60 km (y = 60), maka
𝑥2 𝑦2
− =1
152 482
𝑥2 602
− =1
152 482
𝑥2 602
=1+
152 482
𝑥2 5.904
=
152 2.304
1.328.400
𝑥2 =
2.304
𝑥 ≈ 24 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≈ −24

Karena pusat radio kedua, R2, memiliki jarak yang lebih jauh dari posisi kapal, maka nilai x yang memenuhi
adalah x = –24. Jadi, koordinat kapal laut tersebut adalah (–24, 60).

Anda mungkin juga menyukai