Anda di halaman 1dari 30

MODUL GEOMETRI ANALITIK

HIPERBOLA

PENULIS :

IRMA FITRI, S.Pd., M.Mat.

ERDAWATI NURDIN, S.Pd., M.Pd.

Geometri Analitik | Hiperbola ii


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang
memberikan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan karya berupa
Modul Geometri Analitik dengan materi “Hiperbola”.
Shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat
merasakan nikmat pendidikan seperti saat sekarang ini.
Modul ini berisi tentang subbab-subbab pada
materi Hiperbola. Materi yang disajikan pada modul ini
memuat materi mengenai unsur-unsur hiperbola,
kedudukan titik pada hiperbola dan garis singgung
pada hiperbola. Dengan mempelajari modul ini
diharapkan mahasiswa lebih aktif, mandiri dan dapat
menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan
hiperbola.
Dalam penulisan dan penyelesaian modul ini
penulis tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semuanya. Mudah-mudahan segala
bantuan dan dorongan yang diberikan mendapat
imbalan dari Allah swt.
Kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan dari semua pihak demi perbaikan

Geometri Analitik | Hiperbola iii


modul ini. Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis
berharap semoga modul matematika ini dapat
bermanfaat dan membantu dalam proses
pembelajaran. Selamat membaca dan semoga sukses.

Pekanbaru, Desember 2019

Penulis

Geometri Analitik | Hiperbola iv


DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................ii
Kata Pengantar ............................................................iii
Daftar Isi .....................................................................v
Deskripsi Modul ..........................................................vi
HIPERBOLA
A. Pengertian Hiperbola ................................................1
B. Unsur-unsur Hiperbola ............................................2
C. Persamaan Hiperbola Berpusat di O(0,0) .................3
D. Persamaan Hiperbola Berpusat di P(a,b) ..................8
E. Persamaan Umum Hiperbola ...................................11
F. Kedudukan Garis Terhadap Hiperbola......................11
G. Garis-garis Singgung pada Hiperbola ......................13
Rangkuman Materi .....................................................17
Latihan .........................................................................20
Daftar Pustaka .............................................................23

Geometri Analitik | Hiperbola v


DESKRIPSI
Modul ini memuat materi hiperbola yang
merupakan salah satu materi pada mata kuliah
Geometri Analitik. Materi yang dikaji antara lain unsur-
unsur hiperbola, persamaan-persamaan hiperbola,
kedudukan titik pada hiperbola dan persamaan garis
singgung hiperbola.
Modul ini menyajikan uraian materi lebih rinci
dan mampu membuat mahasiswa belajar sendiri.
Modul ini bertujuan untuk membantu mahasiswa
dalam memahami konsep hiperbola.

Kompetensi:
Memahami persamaan hiperbola dan persamaan garis
singgung hiperbola serta menggunakannya dalam
penyelesaian masalah matematika yang lebih tinggi dan
masalah sehari-hari

Indikator:
1. Mahasiswa mampu melukis hiperbola jika unsur-
unsurnya diketahui
2. Mahasiswa mampu menentukan unsur-unsur
hiperbola

Geometri Analitik | Hiperbola vi


3. Mahasiswa mampu menentukan persamaan
hiperbola yang berpusat di O (0,0)
4. Mahasiswa mampu menentukan persamaan
hipebola yang berpusat di P (a,b)
5. Mahasiswa mampu menentukan persamaan umum
hiperbola
6. Mahasiswa mampu menentukan kedudukan suatu
titik atau garis terhadap hiperbola
7. Mahasiswa mampu menentukan persamaan garis
singgung hiperbola yang berpusat di P (0,0)
8. Mahasiswa mampu menentukan persamaan garis
singgung hiperbola yang berpusat di P (a,b)

Geometri Analitik | Hiperbola vii


HIPERBOLA

A. Pengertian Hiperbola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik yang
selisih dan jaraknya terhadap dua titik tertentu
mempunyai nilai tetap.

Gambar 1. Irisan Kerucut

Suatu irisan kerucut berbentuk hiperbola apabila


bidang yang mengiris tidak melalui puncak,
Geometri Analitik | Hiperbola 1
memotong lingkaran alas, dan tidak sejajar sumbu
simetri maupun garis pelukis kerucut.

B. Unsur-unsur Hiperbola
1. Sumbu simetri
Pada hiperbola terdapat 2 sumbu simetri, yaitu:
a. Sumbu simetri yang melalui titik fokus F1 dan
F2 disebut sumbu utama atau sumbu
transversal. Sumbu utama memotong
hiperbola di titik A1 dan titik A2, masing
masing disebut puncak hiperbola.
b. Sumbu simetri yang melalui titik tengah F1
dan F2 serta tegak lurus F1 F2 disebut sumbu
sekawan atau sumbu konjugasi.
2. Titik pusat hiperbola
Sumbu utama dan sumbu sekawan berpotongan di
titik O, disebut titik pusat hiperbola.
3. Latus rectum
Garis yang melalui titk F1 dan tegak lurus sumbu
utama memotong hiperbola di L1 dan L’1 disebut
latus rectum.
Geometri Analitik | Hiperbola 2
Gambar 2. Unsur-unsur hiperbola

C. Persamaan Hiperbola yang Berpusat di O(0,0)


1. Hiperbola Horizontal
Misalkan titik-titik fokus hiperbola F1 (c,0) dan

F2 (c,0) serta titik-titik puncak hiperbola adalah


A1 (a,0) dan A2 (a,0) dengan c  a  0 . Misalkan
pula P( x, y ) titik sembarang pada hiperbola

Geometri Analitik | Hiperbola 3


Gambar 3. Persamaan hiperbola horizontal pusat O (0,0)

Diketahui dari definisi bahwa PF1  PF2  2a,

Jarak PF1  x  c 2   y  02


PF1  x  c 2  y 2 ,
Jarak PF2  x  c 2   y  02
PF2  x  c 2  y 2 ,
PF1  PF2  2a

Geometri Analitik | Hiperbola 4


 x  c 2  y 2   x  c 2  y 2  2a

 x  c 2  y 2  2a   x  c 2  y 2
 x  c 2  y 2  4a 2  4a  x  c 2  y 2   x  c 2  y 2

x 2  2cx  c 2  y 2  4a 2  4a x  c 2  y 2  x 2  2cx  c 2  y 2

a  x  c 2  y 2  a 2  cx

 
a 2 x 2  2cx  c 2  a 2 y 2  a 4  2a 2 cx  c 2 x 2

a 2 x 2  2a 2 cx  a 2 c 2  a 2 y 2  a 4  2a 2 cx  c 2 x 2

c 2
 
 a2 x2  a2 y2  a2 c2  a2 . 
Misalkan c 2  a 2  b 2 maka akan diperoleh persamaan
x2 y2
hiperbola 2  2  1.
a b

2. Hiperbola Vertikal

Jika suatu titik P( x, y ) dirotasikan sejauh   90 0


y2 x2
maka diperoleh persamaan hiperbola 2  2  1.
a b

Geometri Analitik | Hiperbola 5


Gambar 4. Persamaan hiperbola vertikal pusat O (0,0)

Tabel 1. Bentuk baku persamaan hiperbola di pusat


O(0,0)
x2 y2 y2 x2
Persamaan   1.   1.
a2 b2 a2 b2
Titik Puncak (a,0) dan (-a,0) (0,a) dan (0,-a)
Titik Fokus (c,0) dan (-c,0) (0,c) dan (0,-c)
Bentuk Kurva Horizontal Vertikal

Geometri Analitik | Hiperbola 6


Panjang latus 2b 2 2b 2
rectum a a

Contoh:
x2 y2
Diketahui hiperbola dengan persamaan   1.
16 9
Tentukanlah:
a. Koordinat titik puncak
b. Koordinat titik fokus
c. Panjang latus rectum
Jawab
x2 y2
Persamaan   1 merupakan hiperbola horizontal
16 9
dengan a 2  16 , b 2  9 sehingga c 2  16  9  25
a. Koordinat titik puncak
A1(-4,0) dan A2(4,0)
b. Koordinat titik fokus
F1(-5,0) dan F2(5,0)
c. Panjang latus rectum
2b 2 2.9 9
 
a 4 2

Geometri Analitik | Hiperbola 7


D. Persamaan Hiperbola yang Berpusat di P (a,b)
Hiperbola horizontal dengan pusat O(0,0)

h
ditranslasikan sejauh T    maka diperoleh persamaan
k 
hiperbola yang berpusat di O(h, k ) dan titik-titik fokus

F1 (h  c, k ) dan F2 (h  c, k ) serta titik-titik puncak

hiperbola adalah A1 (h  a, k ) dan A2 (h  a, k ) dengan


sumbu utama sejajar dengan sumbu X, panjang sumbu
mayor 2a dan panjang sumbu minor 2b sehingga

persamaan hiperbola yaitu


x  h 2   y  k 2  1.
a2 b2

Geometri Analitik | Hiperbola 8


Gambar 5. Persamaan hiperbola horizontal pusat O (h,k)

Tabel 2. Bentuk baku persamaan hiperbola di pusat


O(h,k)

Persamaan
x  h 2   y  k 2  1.
 y  k 2  x  h2  1.
a2 b2 a2 b2
Titik Puncak A1 (h  a, k ) dan A1 (h, k  a) dan

A2 (h  a, k ) A2 (h, k  a)
Titik Fokus F1 (h  c, k ) dan F1 (h, k  c) dan

F2 (h  c, k ) F2 (h, k  c)
Bentuk Kurva Horizontal Vertikal

Geometri Analitik | Hiperbola 9


Panjang latus 2b 2 2b 2
rectum a a
Contoh:
Diketahui hiperbola dengan persamaan
x  22   y  12  1.
16 9
Tentukanlah:

a. Koordinat titik pusat

b. Koordinat titik puncak

c. Panjang latus rectum


x  22   y  12  1. merupakan persamaan
Persamaan 16 9

hiperbola dengan a 2  16 , b2  9 sehingga

c 2  16  9  25
Koordinat titik pusat di M (2,-1)
Koordinat titik puncak di A1(-2.-1) dan A2 (6,-1)
2b 2 2.9 9
Panjang latus rectum adalah  
a 2 2

Geometri Analitik | Hiperbola 10


E. Persamaan Umum Hiperbola
Persamaan umum hiperbola diperoleh dari

penjabaran persamaan parabola


x  h  2

y  k  2
 1.
2
a b2

b 2  x  h  a  y  k   a 2 b 2
2 2 2

  2

b 2 x 2  2hx  h 2 a y 2  2kx  k 2  a 2 b 2 
b 2 x 2  2b 2 hx  b 2 h 2 a 2 y 2  2a 2 ky  a 2 k 2  a 2b 2


b 2 x 2 a 2 y 2  2b 2 hx  2a 2 ky  b 2 h 2  a 2 k 2  a 2b 2  0 

Dengan menetapkan b 2  A , a 2  B ,  2b 2 h  C ,
2a 2 ky  D dan b 2 h 2  a 2 k 2  a 2 b 2  E maka bentuk
persamaan umum hiperbola adalah
Ax 2  By 2  Cx  Dy  E  0 dengan A, B, C, D dan E
merupakan bilangan real.

F. Kedudukan Garis terhadap Hiperbola


Kedudukan garis lurus g terhadap hiperbola
ditentukan oleh nilai diskriminan D sebagai berikut.

Geometri Analitik | Hiperbola 11


1) D > 0, garis g memotong hiperbola di dua titik
yang berlainan
2) D = 0, Garis g menyinggung hiperbola
3) D < 0, garis g tidak memotong dan tidak
menyinggung hiperbola

Gambar 6. Kedudukan garis terhadap hiperbola

Geometri Analitik | Hiperbola 12


G. Garis-garis Singgung pada Hiperbola
1. Garis Singgung melalui suatu titik pada
hiperbola yang berpusat di O(0,0)
Misalkan titik P(x1,y1) terletak pada hiperbola

. Melalui titik P(x1,y1) dapat dibuat

sebuah garis yang menyinggung hiperbola disebut


garis singgung hiperbola

Gambar 7. Garis singgung melalui suatu titik pada


hiperbola yang berpusat di O (0,0)

Geometri Analitik | Hiperbola 13


Persamaan garis singgung yang melalui titik

P(x1,y1) pada hiperbola dapat ditentukan

menggunakan tafsiran turunan geometri sebagai


berikut. Garis singgung melalui titik P(x1,y1)
persamaannya adalah y – y1 = m(x - x1) karena titik
P(x1,y1) terletak pada hiperbola, maka gradien m dapat
ditentukan dengan tafsiran turunan dalam geometri
dengan mengambil diferensial pada

persamaan hiperbola didapat,

Geometri Analitik | Hiperbola 14


Subtitusi nilai ke persamaan

y–y1 = m ( x – x1), didapat

Karena titik P(x1,y1) terletak pada hiperbola

, maka berlaku = 1, subtitusi

nilai persamaan yang terakhir, maka diperoleh


. Jadi persamaan garis singgung yang

melalui titik P(x1,y1) hiperbola dapat

ditentukan dengan rumus:

Geometri Analitik | Hiperbola 15


Dengan menggunkan analisis yang sama, persamaan
garis singgung yang melalui titik P(x 1,y1) hiperbola

dapat ditentukan dengan rumus

2. Garis Singgung melalui suatu titik pada


hiperbola yang berpusat di O(h,k)
Persamaan garis singgung yang melalui titik

P(x1,y1) pada hiperbola dapat

ditentukan dengan persamaan

Persamaan garis singgung yang melalui titik P(x 1,y1)

pada hiperbola dapat ditentukan

dengan persamaan

Geometri Analitik | Hiperbola 16


RANGKUMAN MATERI

1. Hiperbola adalah tempat kedudukan titik yang selisih


dan jaraknya terhadap dua titik tertentu mempunyai
nilai tetap.
2. Persamaan hiperbola horizontal yang berpusat di
x2 y2
titik O (0,0) adalah   1.
a2 b2
3. Persamaan hiperbola vertikal yang berpusat di titik O
y2 x2
(0,0) adalah   1.
a2 b2
4. Persamaan hiperbola horizontal yang berpusat di

titik O (h,k) adalah


x  h 2   y  k 2  1.
a2 b2
5. Persamaan hiperbola vertikal yang berpusat di titik O

(h,k) adalah
 y  k 2  x  h2  1.
a2 b2
6. Persamaan umum hiperbola adalah
Ax 2  By 2  Cx  Dy  E  0 dengan A, B, C, D dan
E merupakan bilangan real.

Geometri Analitik | Hiperbola 17


7. Kedudukan garis lurus g terhadap hiperbola
ditentukan oleh nilai diskriminan D sebagai berikut.
a. D > 0, garis g memotong hiperbola di dua titik yang
berlainan
b. D = 0, Garis g menyinggung hiperbola
c. D < 0, garis g tidak memotong dan tidak
menyinggung hiperbola
8. Persamaan garis singgung melalui suatu titik pada
hiperbola horizontal di pusat O (0,0) adalah

9. Persamaan garis singgung melalui suatu titik pada


hiperbola horizontal di pusat O (0,0) adalah

10. Persamaan garis singgung melalui suatu titik pada


hiperbola horizontal di pusat O (h,k) adalah

Geometri Analitik | Hiperbola 18


11. Persamaan garis singgung melalui suatu titik pada
hiperbola vertikal di pusat O (h,k) adalah

Geometri Analitik | Hiperbola 19


LATIHAN

1. Tentukanlah koordinat titik puncak, koordinat fokus


dan panjang latus rectum dari persamaan hiperbola
berikut:
x2 y2
a.   1.
64 36
x2 y2
b.   1.
27 9
2. Tentukan persamaan hiperbola yang berpusat di O
(0,0) dengan
a. Titik fokus (±4,0) dan titik puncak (±3,0)
b. Titik fokus (0,±7) dan panjang sumbu minor sama
dengan 6
3. Tentukan persamaan hiperbola dengan titik pusat O
(0,0) melalui titik (4,6) dan (1,-3) dengan sumbu
utama pada sumbu Y
4. Tentukanlah koordinat titik pusat, titik puncak, titk
fokus dan panjang latus rectum dari persamaan
hiperbola berikut

Geometri Analitik | Hiperbola 20


a.
x  32   y  22  1.
4 16

b.
 y  32  x  22  1.
16 9
c. x 2  4 y 2  14 x  32 y  11  0

d.  9 x 2  4 y 2  18 x  24 y  9  0.
5. Tunjukkan bahwa hiperbola orthogonal yang
berpusat di O (h,k) dengan sumbu nyata sumbu X
mempunyai persamaan x 2  4 y 2  14 x  32 y  11  0.
6. Garis g memotong memotong sumbu Y di titik (0,6).
x2 y2
Jika garis g menyinggung hiperbola   1.
4 36
a. Tentukan persamaan garis g
b. Tentukan koordinat titik singgungnya
7. Tentukan persamaan garis singgung berikut
y2
a. Persamaan hiperbola x   1. di titik (-2,3)
2

3
x2 y2
b. Persamaan hiperbola   1. di titik (4,-1)
12 3

Geometri Analitik | Hiperbola 21


c. Persamaan hiperbola
x  12   y  22  1.
12 48
dititik (-3,2)
8. Titik P mempunyai absis dan ordinat yang sama, titk
x2 y2
P terletak pada hiperbola   1. Tentukanlah:
2 4
a. Koordinat titik P
b. Persamaan garis singgung pada hiperbola tersebut
yang melalui titik P
9. Tentukan persamaan garis singgung hiperbola
x2 y2
  1. yang dapat ditarik melalui titik P (2,-5)
8 4
10. Garis 5x-2y-4=0 memotong hiperbola 5x2-4y2=4 di
satu titik
a. Tentukan koordinat titik potong itu
b. Tunjukkan bahwa persamaan garis singgung di
titik potong itu adalah garis 5x-2y-4=0

Geometri Analitik | Hiperbola 22


DAFTAR PUSTAKA

David A. Brannan, Matthew F. Esplen & Jaeremy J.


Gray. 2012. Geometry Second Edition. Cambridge :
University Press.
Edwin J. Parcell & Dale Varberg. 1987. Kalkulus dan
Geometri Analitis Jilid 2 (Terjemahan). Jakarta :
Erlangga.
Franklin D. Demana, et al. 2011. Precalculus :
graphical, numerical, algebraic. Boston : Pearson
Education
I Made Suarsana. 2014. Geometri Analitik. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Ruslan A. Sharipov. 2013. Course of Analytical
Geometry. Rusia : Bakhir State University.
Sehatta Saragih. 2011. Geometri Analitik Bidang dan
Ruang. Pekanbaru : Pusat Pengembangan
Pendidikan Universitas Riau.
Addition Topics in Analytic Geometry.
www.mhhe.com/math/precalc/.../olc/...s/.../ch07section1.
pdf

Geometri Analitik | Hiperbola 23

Anda mungkin juga menyukai