Anda di halaman 1dari 16

PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG TINDAKAN TUBEKTOMI PRESPEKTIF

HUKUM ISLAM DI RUMAH SAKIT BUNDA WAY KANAN

PROPOSAL

Diajukan untuk diseminarkan sebahai salah satu syarat dalam Penyusunan Skripsi guna
memperoleh gelar sarjana Syariah (S.H)

Program Study Akhwal Al-Syakhsiyah

Oleh :
Rahmat Budiansah
NPM :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MAARIF

JURUSAN SYARIAH PRODI AKHWAL AL-SYAKHSIYAH

KABUPATEN WAY KANAN – LAMPUNG

TAHUN 2019
OUT LINE

HALAMAN SAMPUL .................................................................................


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................
HALAMAN PENGASAHAN ......................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................


A. Latar Belakang Masalah.................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
C. Tujuan Penelitian............................................................................
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Tinjauan Tentang Kontrasepsi di Indonesia...................................
B. Tinjauan Tentang Kontrasepsi Tubektomi .....................................
C. Faktor-faktor Penghambat Yang Mempengaruhi Pasien Dalam Memilih
Alat Kontrasepsi ............................................................................
D. Pendapat Ulama Tentang Tubektomi ............................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ..................................................
A. Kerangka Konsep Penelitian ..........................................................
B. Kerangka Kerja ..............................................................................
C. Defenisi Operasiona dan Kriteria Objektifl ...................................
BAB IV METODE PENELITIAN ...............................................................
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................
D. Tehnik Pengambilan Sampel .....................................................
E. Instrumen Penelitian...................................................................
F. Variabel Penelitian ....................................................................
G. Analisa Data...............................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................
C. Pembahasan................................................................................
BAB VI PENUTUP ......................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................
OUT LINE ........................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Penegasan Judul ...............................................................................................
D. Tujuan Penelitian..............................................................................................
E. Kajian Pustaka ..................................................................................................
F. Tempat Penelitian .............................................................................................
G. Metode Penelitian .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak

belajar dan berperan sebagai makhluk sosial. Keluarga juga merupakan satu-satunya

lembaga sosial yang diberikan tanggung jawab untuk mengubah suatu organisme

biologis menjadi manusia. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi

intim”.1

Keluarga merupakan tempat pertama seseorang remaja mengenal agama.


Keluarga juga menanamkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai
agama, sehingga remaja menjadi manusia yang berakhlak baik dan bertaqwa. Setiap
manusia mempunyai kewajiban yang berbeda. Kewajiban tersebut disesuaikan
berdasarkan umur dan profesinya.2
Sebelum adanya keluarga awal mulanya dimulailah sebuah perkawinan yang

tidak hanya dijadikan sebagai tempat mencurahkan hasrat biologis manusia saja,

melainkan pernikahan juga mencurahkan rasa kasih dan sayang dengan lawan

jenisnya, karena manusia memiliki naluri tentang lawan jenisnya. Sehingga antara

laki-laki dan perempuan terjadi hubungan yang wajar atau yang sering di sebut

dengan perkawinan.

Adanya perkawinan ini supaya manusia tidak terjerumus kedalam pergaulan

yang salah dan dapat terhindar dari perbuatan zina. Manusia dapat melangsungkan

perkawinan apabila telah melawati proses atau tahapan tahapan tertentu sesuai dengan

syariat islam ajarkan agar perkawinan tersebut tidak menjadi perkawinan yang

dilanggar oleh agama. Oleh karena itu islam sangatlah mengajurkan sebuah

pernikahan apabila sudah siap baik lahir dan batinnya, Firman Allah dalam Ar Rum

Ayat 21 :

1
Direktorat Bina Ketahanan Remaja, Delapan Fungsi Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Jakarta, 2013, Hal 1
2
Ibid., Hal 5
   

   

 

  

    

   


21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu

sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum

yang berfikir.3

Perkawinan dalam Islam juga bertujuan mencapai kebahagiaan dan

mengembangkan keturunan. Islam menganjurkan menikah dengan wanita yang subur

dan bisa menaruh cinta kasih. Di samping mengembangkan keturunan, Islam tidak

menghendaki keturunan yang lemah dan serba kekurangan. Islam menghendaki

keturunan yang baik pada kualitas, prestasi dan keberhasilan mereka dalam hidup di

masyarakat, sehingga memerlukan usaha intensif untuk membesarkan mereka secara

tepat. Seperti halnya apa yang sudah allah kehendaki seperti firman Allah pada Al

Furqaan Ayat 74 :

ِ ‫اجع ۡلنا َّو ا ۡعیُن قُ َّرۃ ذ ُ ِریّٰ ِتنا و ا ۡزو‬


‫اجنا ِم ۡن لنا ہ ۡب ربَّنا یقُ ۡولُ ۡون الَّذ ِۡین و‬ ۡ ‫اِما ًما ِل ۡل ُمت َّ ِق ۡین‬

Artinya : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)”.4

3
Kementrian Republik Indonesia, QS Ar-Rum 21, Di akses lewat https://tafsirweb.com/7385-surat-ar-
rum-ayat-21.html Dikutip pada tanggal 17/03/2019 Pukul 16:12 WIB
4
Kementrian Repulik Indonesia, Al Furqaan Ayat 74, di akses melalui
https://risalahmuslim.id/quran/al-furqaan/25-74/ Dikutip pada tangga 17/03/2019 Pukul 16:48 WIB
Dalam sebuah perkawinan yang akhirnya akan menghasilkan keturunan

sendiri merupakan penyebab semakin padatnya penduduk di Indonesia maka

pemerintah memberikan alternatif atau sarana untuk mengurangi kepadatan

penduduk, yaitu dengan di adakannya program Keluarga Berancana. Hal ini telah

diatur dalam Undang-undang RI Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.5 Namun dibalik itu Islam juga

memberikan keringanan (rukhṣoh) bagi setiap muslim untuk mengatur keturunannya

itu apabila didorong oleh alasan yang kuat. Salah satu cara untuk mengatur keturunan

yaitu program Keluarga Berencana, salah satu mekanisme penciptaan keluarga

sejahtera adalah perlu adanya perencanaan keluarga. Dengan kata lain perencanaan

keluarga disebut dengan Keluarga Berencana.

Keluarga Berencana adalah suatu ikhtiar atau usaha manusia untuk mengatur

kehamilan dalam keluarga. Keluarga Berencana bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia yang menjadi

dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran

sekaligus dalam rangka menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.6

Pencegahan kehamilan dengan mencegah terjadinya konsepsi. Terdapat

berbagai cara kontrasepsi, antara lain kontrasepsi suntikan, kontrasepsi oral,

kontrasepsi intravaginal, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau

intrauterine device (I.U.D), operasi tubektomi atau vasektomi) atau cara

konvensional. Kontrasepsi yang paling banyak digunakan dewasa ini ialah kontrasepsi

oral, suntikan dan kontrasepsi mantap (kontap) dengan operasi tubektomi.

5
Republik Indonesia, Undang-undang RI no 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I Pasal 1 Ayat 3, Hal 3.
6
Daniyati Minatti, SKRIPSI: “Tinjauan Hukum Islam Tentang Keluarga Berencana Menurut Yusuf Al
Qoradawi” (Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Kali Jaga, 2016), hal 3
Kontrasepsi oral diperkirakan digunakan oleh lebih dari 55 juta wanita di dunia,

sedangkan kontrasepsi suntikan oleh lebih dari 10 juta wanita di dunia.7

Bermacam-macam kontrasepsi yang sudah di jelaskan diatas masih ada

pandangan Islam yang tidak memperbolehkan manusia melakukan kontrasepsi apabila

di dalam kontrasepsi tersebut tidak ada unsur untuk mengatur jarak anak tetapi

mencegah kehamilan secara permanen, contohnya Tubektomi dan Vesektomi.

Kontrasepsi jenis tersebut masih menimbulkan perbedaan para ulama karena Kedua

metode tersebut masih dianggap bertentangan dengan hukum Islam karena merupakan

Tahdid an-Nasl yang merupakan pembatasan atau mencegah kelahiran. Tetapi di

Indonesia jenis kontrasepsi tersebut di perbolehkan apabila terdapat pertimbangan

medis didalamnya.

Hal-hal yang dipaparkan di atas sehingga penulis tertarik untuk mengangkat

dan meneliti permasalahan yang terjadi di lapangan namun pada penulisan skripsi ini

penulis hanya fokus kepada jenis kontrasepsi tubektomi saja tidak kepada kontrasepsi

vasektomi sehingga penulis akan melakukan penelitian di Rumah Sakit Bunda Way

Kanan, penulis akan meneliti kepada beberapa pihak yang melakukan kontrasepsi

tubektomi, sehingga muncullah ide penelitian ini dengan mengangkat judul

“PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG TINDAKAN TUBEKTOMI

PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DI RUMAH SAKIT BUNDA WAY KANAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pokok masalah di penelitian

ini adalah “Bagaimana Pandangan Hukum Islam Tentang Tindakan Tubektomi

Prespektif Hukum Islam Di Rumah Sakit Bunda Way Kanan?” dan Sub masalah :

a. Bagaimana Pandangan Hukum Islam Tentang Tindakan Tubektomi ?

7
Gemy Nastity Handayany, “Kontrasepsi dalam Kajian Islam” Volume 17 Nomor 1 Tahun 201, Hal 232
b. Faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya tindakan tubektomi di Rumah Sakit

Bunda Way Kanan ?


C. Penegasan Judul

Untuk memberi gambaran yang jelas dan untuk menghindari kesalah pahaman

dalam memahami skripsi yang berjudul “PANDANGAN HUKUM ISLAM

TENTANG TINDAKAN TUBEKTOMI PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DI

RUMAH SAKIT BUNDA WAY KANAN”, penulis perlu memberi penegasan dari

pengertian istilah judul skripsi tersebut, sebagai berikut :

a. Pandangan

Pandangan adalah sebuah pengelihatan baik itu individu atau kelompok yang

di jadikan sebuah pedoman tuntunan ke arah yang lebih baik.

b. Hukum Islam

Hukum Islam adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at Islam

mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil yang secara terperinci.

Menurut Amir Syarifuddin, hukum Islam, adalah seperangkat peraturan

berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul, tentang tingkah laku manusia

mukallaf yang diakui dan diyakini mengikat untuk semua yang beragama Islam.8

c. Tindakan

Tindakan adalah Tindakan adalah suatu langkah / perbuatan yang diambil atau

dilakukan seseorang.

d. Tubektomi

Tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen untuk

mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat atau memotong pada

kedua saluran tuba. Dengan demikian maka ovum yang matang tidak akan

bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba.9

8
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, Bandung : CV. Nuansa Aulia
9
Rosmauli Marti Silaban,”Pengertian Tubektomi” Diakses di halaman
https://www.scribd.com/doc/92036531/Pengertian-Tubektomi, Pada tanggal 20/03/2019 Pukul 20:45 WIB
e. Prespektif

Pengertian perspektif adalah suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang

terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat suatu

fenomena.10

f. Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.11

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan pada penelitian pada proposal ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pandangan hukum islam tentang tindakan tubektomi prespektif

hukum islam.

b. Untuk mengetahui apa faktor-faktor sehingga terjadinya tindakan Tubektomi di

Rumah Sakit Bunda Way Kanan.

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini penulis menemukan kemiripan penelitian yakni penelitian yang

dilakukan oleh Minnati Daniyyati dari UIN KALIJAGA YOGYAKARTA dengan

judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG KELUARGA BERENCANA

MENURUT YUSUF AL-QARADAWI kesamaan dimana dalam penelitian Minna

Daniyyati terdapat persamaan membahas tentang salah satu alat kontrasepsi namun

disini terdapat perbedaan dengan penelitian yang di angkat oleh penulis dengan judul

10
11
Utomosst,”Definisi Rumah Sakit”, Diakses di halaman
http://pendidikankesehatanku.blogspot.com/2013/05/pengertian-definisi-rumah-sakit.html, Pada tanggal
20/03/2019 Pukul 21:00 WIB
PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG TINDAKAN TUBEKTOMI

PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DI RUMAH SAKIT BUNDA WAY KANAN disini

sangat jelas perbedaannya yaitu Skripsi yang sebelumnya disusun oleh Minna

Daniyyati merupakan Skripsi menggunakan metode penelitian Kuantitatif sedangkan

Skripsi yang diangkat oleh penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif.

F. Tempat penelitian

Penelitian rencana akan dilaksanakan di Rumah Sakit Bunda Kabupaten Way

Kanan Provinsi Lampung. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki semua aspek

pendukung agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Rumah Sakit Bunda ini dipilih

menjadi tempat dilaksanakannya penelitian dengan alasan sebagai berikut:

a. Rumah Sakit Bunda Way Kanan merupakan Rumah Sakit yang menanganai kasus

tubektomi sesuai apa yang akan penulis teliti.

b. Rumah Sakit Bunda Way Kanan merupakan instansi tempat penulis bekerja dan

memiliki lokasi strategis yang mudah di jangkau untuk mempermudah penulis

melukan penelitian.

Dengan pertimbangan di atas, akhirnya penulis memutuskan rencana penelitian akan

di laksanakan di Rumah Sakit Bunda Way Kanan sebagai lokasi atau tempat

penelitian.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiyah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.12

Di dalam proposal ini jenis penelitian yang akan diambil oleh penulis adalah

penelitian kualitatif. Metode pene;itian kualitatif adalah metode penelitian yang

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : ALFABETA,CV 2015) Hal.2
berlandaskan pada filsafat postpositifme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data bersifat indukatif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.13

“Kaitkan dengan judul penulis masuk“

a. Sumber Data

Adapun sumber data yang di dapat di dalam pengumpulan data di dalam

penelitian kualitatif ini sebagai berikut :

a) Data Primer adalah Data primer yaitu sumber data yang langsung

memberikan data lepada pengumpul data14. Disini penulis memperoleh

data secara langsung sesuai fakta yang terjadi di lapangan melalui

penelitian. Dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti

dengan pihak yang bersangkutan atau dengan dokter spesialis kandungan

yang menangani pasien yang melakukan tindakan tubektomi tersebut.

b) Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data misalna lewat orang lain atau

lewat dokumenn.15 Merupakan data yang mendukung data primer yang

diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan melalui literatur maupun

dengan cara observasi lapangan.

b. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting

(kondisi alamiah), sumber dta primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak

pada observasi berperan serta (partisipan observation), wawancara mendalam (in

dept intervie) dan dokumentasi. Catherine methods relied on by qualitive


13
Ibid.,Hal.9
14
Sugiyono Op.Cit, hal 137
15
Sugiyono Op.Cit. hal 137
researchers for gathering information are partisipation in the setting, direct

observation, in-depth interviewing document review.16

Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif ini, penulis menggunakan metode

pengumpulan data yaitu :

a) Random Sampling

Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple random sampling adalah


teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit
sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi
yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau
untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen.17
Disini penulis akan mengambil data pasien Operasi dalam setahun

berapa diambil random sampling dengan catatan mengambil jarak radius

15Km berdasarkan alamat tempat tinggal guna mempermudah si penulis

dalam melakukan wawancara terhadap pasien tersebut.

b) Interview (Wawancara)

Interviu atau wawancara merupakan pertemuan antara dua orang


untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Interviu
digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan sesorang, misalnya
untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua,
pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.18
Penulis dalam penelitian ini akan mewawancarai beberapa pihak

terkait contohnya Dokter spesialis Kandungan dan juga pasien yang

melakukan tindakan tersebut guna mendapatkan data yang

diperlukan.

c) Observasi

Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung,

observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar,


16
Ibid.,Hal.225
17
Margono,”Pengertian Tubektomi” Diakses di halaman https://www.statistikian.com/2018/02/pengertian-
simple-random-sampling.html, Pada tanggal 27/06/2019 Pukul 20:45 WIB
18
Ig. Dodiet Aditya S, SKM., Data dan metode pengumpulan data, (blog adityasetyawan.wordpress.com :
2013) Hal.16
dan rekam suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis

kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.19 Dalam penelitian

yang di tulis oleh penulis disini terdapat beberapa pertanyaan terkait

penelitian tersebut oleh karena itu penulis akan membuatkan

kuesioner yang nantinya akan di isi oleh dokter yang terkait dan

juga pasien yang melakukan tindakan tubektomi tersebut

d) Dokumentasi

Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.20

Dalam penelitian ini data-data yang dimaksud adalah data-data yang

berasal dari Rumah Sakit Bunda Way Kanan beserta arsip-arsip yang ada.

c. Teknik Analis Data

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.”21
Tekhnik analisis kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan

data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu.

Berpedoman terhadap informasi yang diperoleh di lapangan yang berkaitan

dengan perceraian sebab nafkah kemudian dianalisis dengan teori-teori yang ada

yang kemudian diambil kesimpulan dari teori tersebut.

19
Ibid. Hal 16
20
Op.Cit. Hal 17
21
Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Cetakan
Ke 19(Bandung: Alfabeta:2014)hal,130
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Ketahanan Remaja, Delapan Fungsi Keluarga, Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional, Jakarta, 2013

Kementrian Republik Indonesia, QS Ar-Rum 21, Di akses lewat https://tafsirweb.com/7385-

surat-ar-rum-ayat-21.html Dikutip pada tanggal 17/03/2019 Pukul 16:12 WIB

Kementrian Repulik Indonesia, Al Furqaan Ayat 74, di akses melalui

https://risalahmuslim.id/quran/al-furqaan/25-74/ Dikutip pada tangga 17/03/2019 Pukul 16:48

WIB

Republik Indonesia, Undang-undang RI no 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : ALFABETA,CV 2015)

Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,

Cetakan Ke 19(Bandung: Alfabeta:2014

Anda mungkin juga menyukai