Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN DEPARTEMEN ANAK

DisusununtukmemenuhitugaslaporanprofesiNersDepartemenAnakRuan

g 15

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR SAIFUL ANWAR MALANG

DisusunOleh:

RatnaSusilowati 135070209111018

JurusanKeperawatanFakultasKedokteran
UniversitasBrawijaya
Malang
2015
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOSARKOMA

A. LATAR BELAKANG
Sarkomaosteogenik (Osteosarkoma) merupakanneoplasmatulang primer
yang sangatganas.Tumor initumbuh di bagianmetafisistulang.Tempat yang paling
seringterserang tumor iniadalahbagianujungtulangpanjang, terutamalutut.( Price,
1962:1213 ).

Menurutbadankesehatandunia( World Health Oganization )


setiaptahunjumlahpenderitakanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia
diperkirakanterdapat 100 penderitakankerdiantara 100.000 penduduk per
tahun.Denganjumlahpenduduk 220 jutajiwaterdapatsekitar 11.000 anak yang
menderitakanker per tahun.Di Jakarta dansekitarnyadenganjumlahpenduduk 12
jutajiwa, diperkirakanterdapat 650 anak yang menderitakanker per tahun.
Angkaharapanhiduppenderitakankertulangmencapai 60%
jikabelumterjadipenyebarankeparu-paru.Sekitar 75% penderitabertahanhidupsampai
5
tahunsetelahpenyakitnyaterdiagnosis.Sayangnyapenderitakankertulangkerapdatang
dalamkeadaansudahlanjutsehinggapenanganannyamenjadilebihsulit.Jikatidaksegera
ditanganimaka tumor dapatmenyebarke organ lain,
sementarapenyembuhannyasangatmenyakitkankarenaterkadangmemerlukanpembe
dahanradikaldiikutikemotherapy.

Kankertulang( osteosarkoma ) lebihseringmenyerangkelompokusia 15 – 25


tahun ( padausiapertumbuhan ). ( Smeltzer. 2001: 2347 ). Rata-rata
penyakitiniterdiagnosispadaumur 15 tahun.Angkakejadianpadaanaklaki-
lakisamadengananakperempuan. Tetapipadaakhir masa
remajapenyakitinilebihbanyak di temukanpadaanaklaki-
laki.Sampaisekarangpenyebabpastibelumdiketahui.

B. DEFINISI
Sarkomaadalah tumor yang berasaldarijaringanpenyambung (Danielle.
1999: 244 ). Kankeradalahneoplasma yang tidakterkontroldariselanaplastik yang
menginvasijaringandancenderungbermetastasesampaikesisi yang jauhdalamtubuh.(
Wong. 2003: 595 ).
Osteosarkoma (sarkomaosteogenik) adalah tumor yang
munculdarimesenkimpembentuktulang.( Wong. 2003: 616 ).
Sarkomaosteogenik( Osteosarkoma ) merupakanneoplasmatulang primer
yang sangatganas. Tumor initumbuh di bagianmetafisistulangtempat yang paling
seringterserang tumor iniadalahbagianujungtulangpanjang, terutamalutut.(Price.
1998: 1213).
Osteosarkoma (sarkomaosteogenik) merupakantulang primer maligna yang
paling seringdan paling fatal.Ditandaidengan metastasis hematogenawalkeparu.
Tumor
inimenyebabkanmortalitastinggikarenasarkomaseringsudahmenyebarkeparuketikapa
sienpertama kali berobat.(Smeltzer. 2001: 2347).
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeriataupembengkakanekstremitas yang terkena
2. Frakturpatologik
3. Pembengkakanpadaatau di atastulangataupersendiansertapergerakan yang
terbatas
4. Terabamassatulangdanpeningkatansuhukulit di
atasmassasertaadanyapelebaran vena
5. Gejala-gejalapenyakitmetastatikmeliputinyeri dada, batuk, demam,
beratbadanmenurundan malaise.
(Smeltzer. 2001: 2347)

D. ETIOLOGI
1. Radiasisinar radio aktifdosistinggi
2. Keturunan
3. Beberapakondisitulang yang adasebelumnyasepertipenyakitpaget(
akibatpajananradiasi)

E. PATOFISIOLOGI
Adanya tumor di tulangmenyebabkanreaksitulang normal
denganresponsosteolitik (destruksitulang) atauresponsosteoblastik
(pembentukantulang).
Beberapa tumor tulangseringterjadidanlainnyajarangterjadi,
beberapatidakmenimbulkanmasalah, sementaralainnyaada yang
sangatberbahayadanmengancamjiwa.
Tumor initumbuh di
bagianmetafisistulangpanjangdanbiasaditemukanpadaujungbawah femur,
ujungatashumerusdanujungatas tibia.Secarahistolgik, tumor terdiridarimassasel-
selkumparanataubulat yang
berdifferensiasijelekdansringdenganelemenjaringanlunaksepertijaringanfibrosaataum
iksomatosaataukartilaginosa yang berselangselingdenganruangandarah sinusoid.
Sementara tumor
inimemecahmelaluidindingperiosteumdanmenyebarkejaringanlunaksekitarnya;
garisepifisismembentukterhadapgambarannya di dalamtulang.
Adanya tumor padatulangmenyebabkanjaringanlunakdiinvasiolehsel
tumor.Timbulreaksidaritulang normal denganresponosteolitikyaitu proses
destruksiataupenghancurantulangdanresponosteoblastikatau proses
pembentukantulang. Terjadidestruksitulanglokal..Pada proses osteoblastik,
karenaadanyasel tumor makaterjadipenimbunanperiosteumtulang yang
barudekatlempatlesiterjadisehinggaterjadipertumbuhantulang yang abortif.

Radiasisinar Herediter/ Virus


radio aktif keturunan onkogenik

Kerusakan gen
Pembengkakanlokal
Nyeri
Proliferasiseltulangsecara abnormal

Vertebra

Kompresipadakordaspinalis Neoplasma

Gangguanneurologis
OSTEOSARKOMA

Tindakanmedisamputasi di Di permukaantulang
dalamtulang

Cacatpermanen Tumbuhsampaijaringanlunak di
sekitartulangepifisisdantulangrawansendi

Gangguancitratubuh
Neoplasmatumbuhkedalamsendi

PenatalaksanaanMedis:
 Pembedahan(penganggkatan Jaringanlunak di invasiolehsel tumor
tumor, amputasi)
 Radioterapi,
 Kemoterai Reaksitulang normal
 Terapimedikamentosa (obat-
obatan)
Responosteollitikdanresponosteoblastik
Komplikasi:
 Akibatlangsung: patahtulang Penimbunanperiosteum di
 Akibattidaklangsung: sekitarlesi
penurunanberatbadan, anemia,
penurunandaatahantubuh Pertumbuhantulang yang abnormal
 Akibatpengobatan:
gangguansaraftei,
penurunaneritrosit,
kebotakanpadakemoterapi
F. KOMPLIKASI
1. Akibatlangsung : Patahtulang
2. Akibattidaklangsung :Penurunanberatbadan, anemia,
penurunankekebalantubuh.
3. Akibatpengobatan : Gangguansaraftepi, penurunankadarseldarah,
kebotakanpadakemoterapi.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
 Pemeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi
tulang.
 CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.
 Biopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor tulang, meliputi tindakan
insisi, eksisi,biopsi jarum, dan lesi- lesi yang dicurigai.
 Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.
 Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin
fosfatase.
 MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang dan
penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya.
 Scintigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi adanya “skip lesion”,
( Rasjad. 2003 )

H. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor,
pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara
maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan
meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi.
Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan
kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin
(doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi
(MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau
dalam kombinasi.
Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan
pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti
fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid. ( Gale. 1999: 245 ).
2.Tindakan keperawatan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas
dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi (pemberian
analgetika).
b. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan
mereka, dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk
berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
c. Memberikan nutrisi yang adekuat
Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai
efek samping kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang
adekuat. Antiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi
gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai
dengan indikasi dokter.
d. Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang
kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan
luka di rumah. ( Smeltzer. 2001: 2350 )
e. Prinsip Perawatan Traksi
1. Berikan tindakan kenyamanan ( contoh: sering ubah posisi, pijatan
punggung ) dan aktivitas terapeutik.
2. Berikan obat sesuai indikasi contoh analgesik relaksan otot.
3. Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi.
4. Beri penguatan pada balutan awal/ pengganti sesuai dengan indikasi,
gunakan teknik aseptic dengan tepat.
5. Pertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput.
6. Anjurkan klien menggunakan pakaian katun longgar.
7. Dorong klien untuk menggunakan manajemen stress, contoh: bimbingan
imajinasi, nafas dalam.
8. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan
9. Identifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh:
edema, eritema

I. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1) Data biografi
Kanker tulang (osteosarkoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15 – 25 tahun
(pada usia pertumbuhan). (Smeltzer. 2001: 2347). Rata-rata penyakit ini terdiagnosis
pada umur 15 tahun. Angka kejadian pada anak laki-laki sama dengan anak
perempuan.Tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak di temukan
pada anak laki-laki. Sampai sekarang penyebab pasti belum diketahui. (Ekayuda,
L:1999).
2) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
 Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi
semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan
progresivitas penyakit).
 Fraktur patologik.
 Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan
yang terbatas. ( Gale. 1999: 245 )
 Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta
adanya pelebaran vena.
 Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat
badan menurun dan malaise. ( Smeltzer. 2001: 2347 )
b. Riwayat kesehatan dahulu
 Kemungkinan pernah terpapar dengan radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.
 Keturunan
 Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget
(akibat pajanan radiasi).
(Smeltzer. 2001: 2347)
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan ada salah seorang keluarga yang pernah menderita kanker.
3) Pemeriksaan fisik
AKTIFITAS / ISTIRAHAT :
Gejala : Kelemahan dan atau keletiha.
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari;
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya, nyeri, ansietas,
berkeringat malam.
Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan.
Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat
stres tinggi.
SIRKULASI :
Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja.
Kebiasaan : Perubahan pada TD
INTEGRITAS EGO :
Gejala : Faktor stres ( keuangan, pekerjaa, perubahan peran) dan cara
mengatasi stres ( mis: Merokok, menunda mencari pengobatan, keyakinan
religius).
Masalah tentang perubahan dalam penampilan mis: alopesia, pembedahan.
Menyangkal diagnosis, perasan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak
bermakna, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah.
ELIMINASI :
Gejala : Perubahan pada pola devekasi mis: darah pada feses, nyeri pada
devekasi.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
MAKANAN / CAIRAN :
Gejala : Kebiasaan diet buruk ( mis: rendah serat, tinggi lemak adiktif)
Anoreksia, mual/muntah, Perubahan pada berat badan,
berkurangnya massa otot
Tanda : perubahan pada turgor kulit/kelembaban; edema.
NEUROSENSORI :
Gejala : pusing; sinkope.
NYERI ATAU KENYAMANAN :
Gejala : Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi mis; ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri berat.
PERNAFASAN :
Gejala : Merokok ( tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang
merokok).Pemajanan abses.
KEAMANAN :
Gejala : Pemajanan pada kimia toksin, karsinogen.
Pemajanan matahari lama/ berlebihan
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi.
SEKSUALITAS :
Gejala : Masalah seksual misal; dampak pada hubungan, perubahan pada
tingkat kepuasan.
Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun.
Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini.
INTERAKSI SOSIAL :
Gejala : Ketidak adekuatan / kelemahan sistem pendukung.
Riwayat perkawinan ( berkenan dengan kepuasan dirumah,
dukungan atau bantuan)
Masalah tentang fungsi/ tanggung jawab peran.
PENYULUHAN ATAU PEMBELAJARAN :
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga mis; ibu atau bibi dengan kanker.
Sisi primer: Penyakit primer, tangga ditemukan/ didiagnosis.
Riwayat pengobatan : pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker
dan pengobatan yang diberikan.
4) Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi
tulang.
2. CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.
3. Biopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor tulang, meliputi tindakan
insisi, eksisi,biopsi jarum, dan lesi- lesi yang dicurigai.
4. Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.
5. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin
fosfatase.
6. MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang dan
penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya.
7. Scintigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi adanya “skip lesion”,
( Rasjad. 2003 )
5) Data Psikososial
Kaji adanya kecemasan, takut ataupun depresi.

Diagnosa Keperawatan
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status
hipermetabolik berkenaan dengan tumor, konsekuensi kemoterapi.
 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuskuler; nyeri / ketidaknyamanan; terapi destriktif (imobilisasi
tungkai).
 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubunga degan proses penyakit
(kompresi/ destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf/ suplai vaskulernya,
inflamasi).
 Berduka, antisipasi b/d kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh.
 Gangguan citra tubuh b/d kecacatan bedah, efeksamping kemoterapi atau
radio terapi.
 Resiko tinggi terhadap kerusakan kulit/jaringan b/d efek radiasi dan
kemoterapi, penurunan imunologis.
DaftarPustaka

Brunner and Suddart. 2001. KeperawatanMedikalBedah. Vol 3. Ed 8. EGC.


Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. Et al. 1999, RencanaAsuhanKeperawatan. Jakarta:


PenerbitBukuKedokteran EGC

http://agusnadianus.blogspot.com/2012/05/askep-osteosarkoma-agus-nadianus-s-
kep.html

http://www.scribd.com/doc/128144121/Patofis-Osteosarcoma

http://www.scribd.com/doc/49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMA

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar


AsuhankeperawatanKlienGangguanSistemMuskuloskeletal. Jakarta
:Penerbitbukukedokteran EGC

osteosarkoma/http://alam414m.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-askep-
osteosarcoma.html

Price, Sylvia Anderson. 1995. PatofisiologiKonsepKlinis Proses-Proses


Penyakit.Edisi 4. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC

Reeves, J. Charlene.Et al. 2001.KeperawatanMedikalBedah. Ed. I.


Salembamedika. Jakarta

wordpress.com/2010/02/27/asuhan-keperawatan-

Anda mungkin juga menyukai