Sinopsis-WPS Office

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis:

Jihad memiliki arti perjuangan dan diwajibkan bagi setiap insan. Karena hidup ini seluruhnya adalah
perjalanan yang penuh cobaan, tantangan dan rintangan. Selama hayat dikandung badan selama itu pula
manusia akan terus berjihad melawan berbagai macam ujian dan rintangan.

Kepingan ini bukan semata-mata cerita tentang seseorang yang terlahir dengan keterbatasan. Ia
bercerita tentang petarung mimpi. Seseorang yang mencoba melawan rintangan dan ujian demi
mewujudkan cita dan impian. Impian yang membawanya ke perjalanan demi perjalanan; yang di
dalamnya terselip berbagai renungan dan pelajaran-Nya. Tiap insan telah dipilihkan medan
perjuangannya masing-masing sebagai jalan untuk berjuang di jalan-Nya. Dan Inilah jihadku.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Membaca buku yang ditulis Fikar mengenai perjuangan hidupnya dalam mengejar cita-citanya, saya
melihat tekad dan semangat besar yang dimilikinya untuk menjadi yang terbaik. Terlepas dari
kekurangan yang ada, sungguh ini merupakan sebuah pelajaran untuk kita semua.

—Deddy Saiful Hadi,

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Negara Qatar

Buku ini memberikan inspirasi yang luar biasa, bahwa mimpi tidak dibatasi oleh sekat-sekat keterbatasan
ataupun kekurangan fi sik. Sebagai seseorang yang pernah tinggal dan mengenyam pendidikan di Qatar,
ada sentuhan dan sudut pandang yang berbeda dalam memberikan wawasan dan ilmu baru. Terlepas
dari itu semua, hal terpenting yang bisa diambil dari buku ini adalah, bahwa hidup harus terus menebar
manfaat di mana pun kita berada.

—Muhammad Assad,

Pengusaha dan Penulis Notes from Qatar


Buku ini bercerita tentang jalan jihad seorang difabel yang semasa kecil kerapkali mendapatkan
perlakuan tidak baik dari teman-temannya. Namun ia bangkit dan berjuang, melawan keterbatasannya,
lalu membuktikan kemampuannya pada dunia melalui prestasi-prestasi nyata dan gemilang.

Muhammad Zulfikar Rakhmat, yang akrab dipanggil Fikar, kini tengah menempuh pendidikan doktoral di
University of Manchester. Ia mendapat gelar master dari universitas yang sama. Lulus S1 dari Universitas
Qatar dengan IPK 3.93 menjadikannya terpilih sebagai wisudawan yang mendapat penghargaan langsung
dari Raja Qatar. Fikar juga aktif sebagai wartawan lepas di berbagai media massa di Inggris dan Timur
Tengah, serta sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Baginya, menulis dan menjadi
pembicara adalah salah satu bentuk jihad juga. Dengan tulisan, ia menginspirasi serta memberi akses
informasi kepada sebanyak-banyaknya orang. Dengan menjadi pembicara, ia berdakwah sekaligus
menjalin silaturahmi dengan berbagai orang di penjuru dunia.

Ikhtiar penuh kesungguhan, doa, sabar, dan tawakal, adalah kata-kata kunci yang sering Fikar ulang-ulang
dalam menceritakan kisah hidupnya. Di samping itu, ridho kedua orang tua adalah juga prasyarat wajib
sebelum melangkah mengambil keputusan.

Bahwa kemampuan dan usaha tidaklah cukup untuk menggapai mimpi dan kesuksesan. Keridhaan. Satu
hal yang sering terlupa. Keridhaan dari Sang Pencipta. Tapi itu pun belum sempurna. Karena seperti
sabda Nabi-Nya, bahwa keridhaan-Nya terletak pada keridhaan orang tua.

Buku ini kaya dengan pelajaran dalam hal parenting. Banyak uraian yang menggambarkan perjuangan
bapak dan ibu Fikar dalam mendidik dan membesarkannya. Banyak cuplikan kisah yang memuat nasihat-
nasihat dari bapak dan ibu Fikar yang meneguhkan langkahnya, sekaligus menjadikannya untuk tetap
rendah hati.

Membicarakan nikmat-Nya bukanlah kesombongan. Melainkan langgam untuk mengagungkan Ia yang


memberikan dan jalan untuk mengajak yang lainnya agar sama-sama mendapatkan.

Buku ini berisi kepingan kisah dalam memperjuangkan mimpi. Seseorang yang dari kecil ingin menjadi
guru dan menempuh pendidikan di Inggris. Tidak sedikit orang yang meragukan impiannya, tidak sedikit
halangan dan rintangan yang menguji kesabarannya dalam perwujudan mimpi itu. Tapi memang,
kebahagiaan akan selalu berbanding lurus dengan usaha, juga kesabaran yang mengiringi.
Perjuangan mimpi bagaikan sebuah perjalanan. Terkadang membutuhkan tempat singgah untuk
beristirahat. Bersabarlah, karena mungkin tempat singgah itu memiliki banyak pelajaran yang bisa
diambil sebagai bekal di tempat tujuan kelak.

Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimanakah bentuk mimpi yang baik itu. FIkar mengabadikan
nasihat bapaknya tentang mimpi yang dangkal dan mimpi yang luas.

Mimpi yang dangkal adalah mimpi-mimpi kebanyakan orang, terutama pemuda zaman sekarang. Mereka
kuliah di universitas terbaik, bekerja di perusahaan besar lalu beli rumah, mobil, dan akhirnya
berkeluarga. Tak ada yang salah memang. Tapi bagi Bapak, mimpi yang luas adalah mimpi yang
seharusnya dimiliki oleh orang-orang, paling tidak anak-anaknya.

Selanjutnya Fikar menceritakan kembali kisah Umar yang disampaikan sang bapak. Mimpi Umar yang
luas, yaitu mimpi yang memiliki kemampuan untuk memberi manfaat bagi siapa pun.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh semua kalangan. Yang ingin memetik hikmah dari kisah hidup
seseorang yang luar biasa, yang ingin belajar tentang perjuangan dan kerja keras, serta yang ingin
menemukan kembali arti jihad yang sebenarnya. Selamat menentukan jalan jihadmu!

Anda mungkin juga menyukai