BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Disusun oleh :
Irfan Rifai Aziz; 17.11.0085; 2017
Gilang Dwi Prasetyo; 16.11.0227; 2016
Indra Alan Nugroho; 17.11.0181; 2017
Afif Ma’ruf Eska; 17.11.0020; 2017
iii
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................ i
Halaman Pengesahan ................................................................................ ii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Kajian Pustaka dan Solusi ............................................................ 2
1.3 Manfaat ......................................................................................... 2
1.4 Luaran ............................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ........................................................ 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................ 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketersediaan Mitra
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Bekerja
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan oleh masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Salah
satu upaya posyandu dalam menunjang pelayanan kesehatan dasar antara lain untuk
membantu pencatatan berat badan, tinggi badan dan suhu badan pada pertumbuhan
bayi usia 1-5 tahun.
Dalam mendapatkan data yang baik perlu alat standar yang memenuhi syarat
dalam proses pengambilan data pada berat badan, tinggi badan dan suhu badan pada
bayi. Dalam tahap awal pertumbuhan balita perlu pemantauan untuk mengetahui
tumbuh dan kembangnya dimana setiap balita wajib datang ke posyandu satu kali
dalam per bulan. Pada usia 3 sampai 5 tahun balita rentang terkena obesitas, jika
orangtua tidak mengawasi pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada umumnya
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita, orangtua membawa
balitannya ke posyandu untuk ditimbang berat badannya dan di ukur tingginya. Pada
saat pengukuran berat pada umumnya masih menggunakan timbangan manual atau
timbangan digital dan juga untuk mengukur tinggi masih manual juga. Dan disisi
pencatatan tinggi dan berat badan bayi masih secara manual yang di tulis dalam buku
kemudian di inputkan kedalam komputer. Dalam proses penginputan data kadangkala
terjadi kesalahan dalam menginputkan data balita tersebut dengan yang lain.
Program dari pemerintah mewajibkan untuk mendata perkembangan kesehatan
balita harus mencapai 100%. Tetapi pada kenyataannya tidak sesuai yang diharapkan
dikarenakan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena balita yang kurang tertarik
dengan kegiatan pada posyandu sehingga balita tersebut tidak mau datang ke posyandu
dan juga orangtua yang lupa akan jadwal balitanya untuk datang ke posyandu.
Dari musyawarah yang kami lakukan dengan kader posyandu, ternyata
kedatangan balita ke posyandu masih menjadi kendala dalam proses kegiatan
posyandu. Selain itu, masih dilakukan secara manual untuk mendata perkembangan
balita. Adapun dampak yang buruk dari kesehatan balita karena terpantaunya anak-
anak yang merupakan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.
Sampai saat ini belum ada solusi untuk menangani pengukuran dan pendataan
yang secara automatis serta membuat ketertarikan dari balita dan orangtua agar selalu
datang ke posyandu setiap bulannya. Oleh karena itu, kami memiliki gagasan untuk
2
membuat alat ukur tinggi dan berat badan sistem android yang menginputkan secara
automatis dan praktis untuk kegiatan posyandu.
1.2 Kajian Pustaka dan Solusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesehatan lembaga sosial yang
bergerak di bidang pengusahaan jaminan pelayanan kesehatan dan mengatur hak dan
kewajiban peserta. Kesehatan pada balita sangatlah penting karena anak-anak
merupakan aset berharga bagi negara. Membahas tentang balita, setiap balita wajib
mengimunisasikan ke posyandu dengan tujuan menurunkan angka kematian bayi
(AKB) dan angka kematian ibu (ibu hamil).
1.3 Manfaat
Adanya kerjasama dengan Posyandu Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran ini
terdapat beberapa manfaat, antara lain :
a. Untuk kelompok PKM
Program ini menjadi media pembelajaran untuk mahasiswa sekaligus
mengembangkan kemampuan mahasiswa, dimana mahasiswa berlatih untuk
bekerjasama dengan tim dan posyandu di desa setempat.
b. Bagi Pengguna
1) Meningkatkan daya tarik bagi balita dan orang tua dengan kegiatan
posyandu.
2) Mempermudah kader posyandu melaksanakan kegiatan posyandu.
3) Mempermudah orangtua untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan
balitanya.
1.4 Luaran yang Diharapkan
a. Laporan Pengajuan
b. Alat pengukur tinggi dan berat badan pada balita secara akurat
c. Memudahkan orang tua balita mengetahui kesehatan dan perkembangnan
anaknya dengan aplikasi android.
d. Paten.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
mempermudah kader posyandu dalam melakukan kegiatan posyandu dan juga setiap
orangtua bisa memantau pertumbuhan dan kesehatan balitanya. SMART BABY PLUS
dirancang menggunakan bahan mikrokontroler yang dipadukan dengan aplikasi
berbasis android.
Selain itu, SMART BABY PLUS juga memiliki keunggulan sebagai berikut :
a. Menggunakan teknologi arduino sebagai pusat pengendalian berbagai komponen
elektronika.
b. Menggunakan modul Loadcell untuk melakukan pengukuran berat badan secara
akurat dan aman untuk digunakan.
c. Menggunakan Modul Optocoupler sebagai alat pengukur tinggi badan,
pengukuran ini aman untuk kesehatan karena pengukuran dengan gerakan tidak
adanya pancaran gelombang yang ke tubuh balita.
d. Posisi pengukuran dimana balita ditempatkan diatas permukaan datar sehingga
aman dari resiko kecelakaan.
e. Bahan terbuat dari kayu dan aluminium sehingga kuat dan tahan lama.
f. Menggunakan aplikasi android sehingga mudah digunakan oleh pengguna
smartphone.
g. Terdapat fitur untuk menampilkan kesahatan balita.
h. Pada aplikasi bisa melakukan export ke excel sehingga data yang diperlukan siap
untuk dicetak.
i. Adanya fitur penjadwalan sehingga orangtua balita ingat akan adanya jadwal
posyandu.
j. Terdapat fitur untuk menampilkan statistik perkembangan anak sehingga orangtua
mengetahui kondisi anaknya setiap bulannya.
Selain keunggulan diatas, SMART BABY PLUS tergolong ramah lingkungan
serta memberi manfaat terhadap masyarakat, beberapa manfaat diantaranya :
1. Efektif
Petugas posyandu tidak harus megukur tinggi dan berat secara manual karena sudah
diukur secara automatis. Dan juga tidak harus mencatat data secara manual sudah
terkalkulasi kesehatan balita pada aplikasi.
2. Efisien
Pengukuran pada SMART BABY PLUS sudah diuji ke akuratannya sehingga data
yang diukur sudah tidak diragukan lagi.
3. Sosial
Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membatu petugas posyandu dan orangtua
balita dalam kegiatan posyandu serta meningkatkan kesehatan dan perbaikan gizi
balita di Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran. Selain itu, bagi masyarakat dapat
5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pelaksanaan
Observasi
Pembuatan Alat
Sosialisai Penggunaan
Evaluasi
Karangsari, Kecamatan Kembaran yang terdiri dari 5 pos untuk mengetahui fungsi
alat terhadap kesehatan balita yang dilakukan pada posyandu.
5. Sosilalisasi Penggunaan
Setelah tahapan uji coba alat SMART BABY PLUS, maka diadakannya
sosialisasi tentang penggunaan alat dan aplikasi yang sudah dibuat. Sosialisasi ini
bertujuan untuk para pengguna baik kader posyandu maupun orangtua balita dapat
menggunakannya dengan baik.
6. Evaluasi
Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap alat SMART BABY
PLUS telah diciptakan. Kita melihat sejauh mana keberhasilan alat ini dibuat.
Keberhasilan alat ini akan dinilai dengan melihat seberapa besar manfaat yang
diberikan kepada masyarakat umum dengan kelancaran akses informasi.
9
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Alokasi Waktu
Tahap Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Kegiatan
a. Survey harga
peralatan
I penunjang dan
habis pakai
b. Survey lokasi
mitra bekerja
Pengadaan alat dan
II perlengkapan yang
dibutuhkan
Pembuatan
III a. Perancangan alat
b. Pembuatan alat
IV Uji coba alat
Sosialisasi
V
Penggunaan
Evaluasi hasil
VI
produk
Perbaikan hasil
VII
produk
10
Penyusunan
VIII
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran – Lampiran
1
- Paku pines 2.000 2.000
bungkus
- Stiker vinil 1 unit 162.000 162.000
4 kali
- Pulsa 100.000 400.000
isi
- Paket Internet 10GB 65.000 650.000
1
- Tinol 30.000 30.000
gulung
SUB TOTAL (Rp) 2.245.000
Terbilang Sembilan Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah
25
Keterangan :
A. Rangkaian Arduino Uno R3
B. Optocoupler module
C. Loadcell module
D. Aplikasi Android SMART BABY PLUS
Alat Smart Baby Plus merupakan alat pengukuran berat dan tinggi badan dengan
teknologi mikrokontroler secara automatis. Alat ini dipadukan dengan aplikasi android
sehingga data yang didapat langsung terekan di dalam database. Aplikasi android ini
yang nantinya digunakan oleh orangtua balita agar dapat mengetahui perkembangan
balitanya dan juga sebagai pengingat jadwal kegiatan posyandu. Selain itu, pengukuran
tinggi badan dilakukan dengan Optocoupler module dengan pengukuran yang akurat
dan aman
30