MAKALAH Arteri Dan Vena
MAKALAH Arteri Dan Vena
Cahya Setiya
Irene Tri
Agung P
Sari Utami
A. PENGERTIAN ARTERI
Arteri adalah pembuluh darah berotot yang berfungsi membawa darah dari
jantung dengan tujuan sebagai sistemik tubuh, kecuali apulmonalis yang
membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri
terbesar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel
kiri jantung.
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem
sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi
utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung
disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan
daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau
sfigmomanometer
Tunika intima (tunika interna) sebagai lapisan dalam yang terdiri dari
selapis sel-sel endothelialis. Dibawah lamina endothelialis terdapat jaringan ikat
yang sangat tipis, tidak jelas dan disebut lamina subendothelialis. Pada lamina
subendothelialis dijumpai serabut–serabut elastik dan tidak jelas, kelihatan
adanya sel-sel. Pada batas tunika intima dengan tunika media serabut-serabut
elastik kelihatan lebih jelas,bergelombang dengan arah sirkuler disebut sebagai
membrana elastika internal oleh karena serabut-serabut elastik ini tebal dan
merupakan membrana.
Tunika media adalah lapisan serabut otot polos yang mempunyai arah
sirkuler dengan susunaan serabut-serabut yang rapat dan diantaranya terdapat
serabut serabut elastik. Lapisan ini jauh lebih tebal dibanding dengan tunika
intima (dua kali tebal tunika intima).
Tunika adventitia menyelubungi tunika media dari sebelah luar adalah
jaringan ikat fibroeelastik yang lebih tipis dari tunika media. Laoisan ini
bergabung dengan jaringan ikat epicardium. Sebagai batas tunika media dan
tunika adventitia cukup jelas kelihatan lamina elastika eksterna, tetapi tidak
setebal dan sejelas lamina elastika interna.
Lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat yang fibrus, disebut tunika
adventisia.
Lapisan tengah yang berotot dan elastik. disebut tunika media, dan lapisan
dalam yang endotelial, tunika intima.
Lapisan terluar merupakan pelindung. Lapisan tengah adalah lapisan yang
kuat; membuat pembuluh darah tetap terbuka dan dengan kontraksi serabut
ototnya, memberikan tekanan yang tetap terhadap darah.
Lapisan dalam yang terbentuk oleh endotelium adalah sangat licin, dibatasi
oleh selapis tunggal sel epitel gepeng.
Lapisan tengah aorta dan arteri yang lebih besar berisi sejumlah besar
serabut elastik dan sedikit otot, karena perlu bagi arteri ini untuk dapat
mengembung. Arteri yang lebih kecil dan arteriol relatif berisi lebih banyak
jaringan otot, karena dindingnya harus menyesuaikan diri pada pengendalian
saraf vasomotorik untuk keperluan tubuh.
Arteri dan arteriol memperoleh pendarahan dari sebuah sistem pembuluh
yang khusus, yang dikenal sebagai vasa-vasorum, keduanya juga disarafi oleh
serabut-serabut saraf yang ramping yang melingkari dinding pembuluh darah.
C. VASAVA SORUM
Vasa vasorum adalah pembuluh darah yang membawa oksign dan nutrient
lain untuk dinding pembuluh darah besar, karena tidak cukup mendapat oksigen
dan nutrient dari darah yang mengalir di dalamnya.
Vasa vasorum ditemukan dalam arteri besar dan vena, seperti aorta dan
cabang-cabangnya. Vasa vasorum ini berfungsi untuk memberikan suplai darah
dan nutrisi untuk tunika adventitia dan bagian luar tunika media pembuluh darah
arteri.
3 jenis vasa vasorum:
Vasa vasorum internae, yang berasal langsung dari lumen arteri utama dan
kemudian cabang ke dinding pembuluh darah.
Vasa vasorum externae, yang berasal dari cabang-cabang arteri utama dan
kemudian menyelam kembali ke dalam dinding pembuluh dari arteri utama,
Vena vasa vasorae, yang berasal dalam dinding pembuluh arteri tetapi
kemudian mengalir ke lumen utama atau cabang vena bersamaan.
Tergantung pada jenis vasa vasorum, menembus dinding pembuluh mulai dari
lapisan intimal (vasa vasorum interna) atau lapisan adventitial (vasa vasorum externa).
Karena tekanan radial dan melingkar tinggi dalam lapisan dinding pembuluh dekat
dengan lumen utama arteri, vasa vasorum eksterna tidak dapat menyembur daerah dari
dinding pembuluh (tekanan oklusi).
D. MACAM-MACAM PEMBULUH DARAH ARTERI
a. Arteri Pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru
saja dialirkan dari paru-paru.
b. Arteri Sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke
pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari
ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
- Cabang cabang aorta :
1. Aorta Ascendens
Panjangnya sekitar 5 cm, menyusun bagian atas dari
basis ventrikel kiri, setinggi batas bawah kartilago kosta ke
III dibelakang kiri pertengahan sternum; ia melintas keatas
secara oblik, kedepan, dan kekanan, searah aksis jantung,
setinggi batas atas dari kartilago kosta ke II. Pada pangkal
asalnya, berlawanan dengan segmen valvula aortikus,
terdapat tiga dilatasi kecil disebut sinus aortikus. Saat
pertemuan aorta ascenden dengan arcus aorta caliber
pembuluh darah meingkat, karena bulging dinding
kanannya. Segmen dilatasi ini disebut bulbus aortikus, dan
pada potongan transversal menunjukkan bentuk yang oval.
Aorta ascenden terdapat dalam pericardium.
Batas-batas—aorta ascenden dilindungi oleh trunkus
arteria pulmonalis dan aurikula dekstra, dan, lebih tinggi
lagi, terpisah dari sternum oleh pericardium, pleura kanan,
margo anterior dari pulmo dekstra, jaringan ikat longgar,
dan sisa dari jaringan timus; di posterior ia bersandar pada
atrium sinistra dan arteri pulmonary dekstra. Pada sisi
kanan, ia berdekatan dengan vena cava superior dan atrium
dekstra; pada sisi kiri dengan arteri pulmonary.
b. Aorta abdominalis
(gb. 4)—
dimulai pada hiatus aortikus diafragma, didepan
batas bawah dari korpus vertebrae thoracic terakhir,
dan, turun didepan kolumna vertebralis, berakhir pada
korpus vertebra lumbalis ke IV, sedikit kekiri dari garis
tengah tubuh, kemudian terbagi menjadi dua arteri
iliaca comunis. Aorta semakin berkurang ukurannya
dengan semakin banyak ia mempercabangkan
pembuluh darah.
Batas-batas—aorta abdominalis dibatasi,
anterior, oleh omentum minus dan gaster, dibelakang
cabang dari arteri celiaca dan plexus celiaca; dibawah
vena lienalis, pankreas, vena ranalis sinistra, bagian
inferior dari duodenum, pleksus mesenterium dan
pleksus aortikus. Posterior, dipisahkan dari vertebrae
lumbalis dan fibrokartilago intervertebrae oleh
ligamentum longitudinalis anterior dan vena lumbalis
sinistra. Pada sisi kanan terdapat vena azygos, cisterna
chyli, ductus thoraksikus, crus dekstra diafragma yang
memisahkan aorta dari bagian atas vena cava inferior
dan dari ganglion celiaca dekstra; vena cava inferior
bersentuhan dengan aorta dibawahnya. Pada sisi kiri
adalah crus sinistra diafragma, ganglion celiaca
sinistra,bagian ascending dari duodenumdan sedikit
bagian intestinum.
Cabang-cabang—dapat dibagi menjadi tiga
kelompok: viseral, parietal, dan terminal.
Visceral Branches. Parietal Branches.
Celiac. Inferior Phrenics.
Superior Mesenteric. Lumbars.
Inferior Mesenteric. Middle Sacral.
Middle Suprarenals.
Renals.
Internal Spermatics. Terminal Branches.
Ovarian (in the female). Common Iliacs.
d. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan
pembuluh kapiler.
2. ARTERIOSKLEROSIS
Definisi
Arteriosklerosis merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana
dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur.
Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah
aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah
dalam dari dinding arteri (5).
Arteriosklerosis atau “pengerasan arteri” merupakan fenomena penyakit
yang sangat penting di sebagian besar Negara maju. Istilah arteriosclerosis
sebetulnya meliputi setiap keadaan pada pembuluh arteri yang
mengakibatkan penebalan atau pengerasan dindingnya. Ada tiga keadaan
yang umumnya tercakup di dalam topic pembahasan ini : sclerosis
monckerberg, arteriosclerosis, dan aterosklerosis
Sklerosis Monckeberg melibatkan pengendapan garam-garam kalsium
dalam dinding muscular arteri yang berukuran sedang. Walaupun keadaan
ini dapat dideteksi secara kasar dah bahkan dapat dilihat pada filem
rontgen, bentuk arteriosclerosis ini secara klinis tidak penting karena
endotel pembuluh yang terlibat tidak menjadi kasar dan lumennya tidak
menyempit.
Arteriolosklerosis menyatakan penebalan arteriol; keadaan ini sering
terdapat pada penderita tekanan darah tinggi dan dalam taraf tertentu
berhubungan dengan usia tua. Jenis arteriosclerosis yang paling penting
adalah aterosklerosis, dan jika digunakan istilah arteriosclerosis, maka
umumnya istilah ini sinonim dengan aterosklerosis (4).
Morfologi
Gambaran kasar yang khas dari aterosklerosis yang cukup berat, Lapisan
endotel yang licin pada pembuluh darah merupakan perlindungan penting
melawan pembentukan trombus, sehingga mudah dimengerti mengapa
aterosklerosis mempunyai kecendrungan besar menjadi trombosit arteri.
Dominasi bahan fibrosa dan lemak pada lesi ini tampak jelas (istilah artero
menyatakan seperti bubur dan sklerosis menyatakan sifat keras dari lesi
tersebut). Pada pembuluh besar seperti aorta, ateroma yang banyak dan
berat umumnya tidak mengakibatkna penyumbatan lumen tetapi hanya
menyebabkan permukaan endotel menjadi kasar. Dalam pembuluh yang
lebih kecil, arteroma dapat benar-benar berupa lingkaran yang
mengakibatkan penyumbatan lumen yang nyata(4).
Etiologi
Perkembangan arterosklerosis disebabkan oleh banyak factor, dan karena
itu tidak mungkin menyebut faktor etiologi tunggal atau dominant.
Berbagai faktor yang menyokong perkembangan aterosklerosis tersebar
luas pada penduduk di Negara-negara maju, sehingga hanya anak-anak
yang dapat terhindar dari penyakit ini. Ternyata, pada autopsy yang
dilakukan pada orang dewasa muda yang meninggal akibat trauma sering
menunjukan adanya lesi aterosklerosis, yang kadang-kadang susah sudah
sangat berat. Endapan lemak paling dini dapat terlihat pada anak-anak kecil
dan cenderung bertambah dengan meningkatnya usia. Laju peningkatan
ukuran dan jumlah ateroma dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
genetic penting, dan aterosklerosis serta komplikasinya cenderung terjadi
dalam keluarga. Seseorang dengan kadar kolesterol serum yang tinggi dan
pada penderita diabetes mellitus akan lebih mudah mendapatkan
aterosklerosis. Tekanan darah merupakan faktor penting bagi insiden dan
beratnya aterosklerosis. Pada umumnya penderita hipertensi akan menderita
aterosklerosis lebih awal dan lebih berat; dan beratnya penyakit
berhubungan dengan tekanan darah, walaupun dalam batas normal(4)(5).
Aterosklerosis tidak terlihat pada arteria pulmonalis (biasanya bertekanan
rendah) kecuali jika tekanannya meningkat secara abnormal, keadaan ini
dinamakan hipertensi pulmonal. Faktor resiko lain di dalam perkembangan
aterosklerosis adalah merokok. Merokok merupakan faktor lingkungan
utama yang menyebabkan aterosklerosis menjadi semakin buruk. Cara yang
tepat untuk mengetahui berbagai faktor penyokong patogenesis lesi
aterosklerosis belum diketahui sepenuhnya(3).
Penyebab
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi
lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam
arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma)
yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi
biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena
turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga
disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama
ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa
pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan
lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan
kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus).
Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau
bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan
sumbatan di tempat lain (emboli).
Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang
meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri
tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).
Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar
kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang
lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya (3).
Gejala
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak,
aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala.Gejalanya tergantung dari
lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau
tempat lainnya.
Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat,
maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah
dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang
terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan
oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri
dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika
berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio
interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang.
Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan,
sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga
berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-
tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan
timbul secara mendadak(3)(7).
Efek
Akibat aterosklerosis sebagian bergantung pada ukuran arteri yang
terserang. Jika arteri berukuran sedang, seperti cabang utama arteria
koronaria, dengan garis tengah lumen beberapa millimeter, aterosklerosis
lambat laun dapat mengakibatkan penyempitan atau obstruksi total lumen.
Berbeda dengan perkembangan penyumbatan yang lambat ini, komplikasi
aterosklerosis dapat mengakibatkan penyumbatan mendadak. Salah satu
keadaan seperti ini adalah pembentukan trombus yang bertumpuk pada
lapisan intinya yang kasar, yang ditimbulkan oleh plak aterosklerosis.
Trombosis cenderung menimbulkan penyumbatan dalam arteri ukuran kecil
atau ukuran sedang, tetapi mungkin juga terdapat dalam bentuk endapan
tipis pada dinding pembuluh besar seperti aorta. Komplikasi lain
aterosklerosis adalah pendarahan di pusat plak yang lunak. Pada sebuah
pembuluh dengan ukuran sebesar arteria koronaria pendarahan tersebut
dapat mengakibatkan pembengkakan plak disertai penyumbatan lumen
yang mendadak. Komplikasi lain yang dapat mengakibatkan penyumbatan
arteri akut adalah rupture bercak disertai pembengkakan kandungan lipid
yang lunak ke dalam lumen dan penyumbatan pada bagian bawah
pembuluh yang lebih sempit. Akhirnya, jika cukup luas dan berat, lesi
aterosklerosis itu dapat menembus dinding muskularis dan dinding elastis
(tunika media) dinding arteri, sehingga melemahkan dinding tersebut. Pada
aorta abdominalis, tempat yang paling sering terjadi aterosklerosis yang
berat, kerusakan tunika media seperti ini dapat mengakibatkan terbentuknya
aneurisma aterosklerosis yang merupakan penggelembungan dinding arteri
yang lemah. Walaupun thrombus dapat terbentuk dalam aneurisma seperti
ini akibat pusaran abnormal dari darah dan akibat intima yang kasar, tetapi
komplikasi aneurisma yang paling berbahaya adalah terjadinya rupture
disertai pendarahan.
2. Vena
1. Definisi
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteri
yang membawa darah dari alat – alat tubuh masuk kedalam jantung. Bentuk dan
susunannya hampir sama dengan arteri. Katup pada vena yang terdapat
disepanjang pembuluh darah berfungsi untuk mencegah dari tidak kembali lagi ke
sel atau jaringan. Vena yang terbesar adalah vena pulmonalis, vena mempunyai
cabang, yaitu venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh,tampak kebiruan .Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis
,jik a diraba denyut jantungnya tidak terasa .Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya .Katup sepanjang pembuluhnya .Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu darah.Dengan adanya katuo tersebut,aliran darah tetap
mengalir menuju jantung .Jika vena terluka darah tidak memancar tetapi mermbes
dari seluruh tubuh pembuluh darah balik bermuara menjadi satu.
Pembuluh darah balik besar ,yang disebut vena cava .Pembuluh darah ini masuk
kejantung melalui serambi kanan .setelah menjadi pertukaran gas diparu-paru
,darah mengalir kejantung lagi melalui vena paru-paru.vena ini membawa darah
yang kaya oksigen ,jadi darah dalam semua pembuluh vena pulmonalis.salah
satub penyakit menyerang pembuluh balik adalah varises.
Pembuluh darah vena/baik.
Pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan
elastis.
Pembuluh vena kava arteror pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh.
Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian
bawah tubuh.