Disusun oleh :
Kelas 1A
A. Sejarah Bulutangkis
B. Teknik Bulutangkis
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak
dengan lantai. Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang
bersalaman.
Pegangan backhand
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehand.
Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas
lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian
tangan antar ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan yang
lebar.
Teknik Pukulan
Pukulan servis
Pukulan lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulu tangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
2. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.
C. Aturan Bulutangkis
1. Peraturan Penilaian
Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara
lain:
Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas
21 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah
pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda
meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka
Anda belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika
selisih angka Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal
tiap game adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, maka
pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda,
terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja
tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika tim Anda menang pada set pertama dan
kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber
game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set ketiga
berarti keluar sebagai pemenangnya.
Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang
servislah yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil
servis tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak
berhadapan dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak yang servislah
mendapat angka.
Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan
seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang
servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5 dan
seterusnya.
Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-
masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap
pertandingan.
4. Kesalahan Pemain
Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis.
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau
peain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan
akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain
yang berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin
akan didapatkan bagi yang melakukan servis.
Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket
berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau
salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu
bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh
raket. Jika hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan pemain
lawan yang akan mendapatkan poin atau nilai.
Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah.
Jatuhnya shuttlecock tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang
melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh dibelakang
garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika
shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan
saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan
didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang
servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang
terletak bersebarangan diagonal.
Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan
konsentrasi dari pemain yang lawannya maka hal ini juga termasuk dalam jenis
pelanggaran.
Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke
luar lapangan dan mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan
diberikan kepada tim lawan.
Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi
lapangan pihak yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu
netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola
tersebut belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola tersebut tidak boleh
dipukul. Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul
maka akan terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang
peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk
pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan
shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor
ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan maka
pemain belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi maka
akan foul dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock
telah mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak
boleh memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap
memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan
untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap,
maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia
belum siap menerima servis dari pemain lawannya.
Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya
masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan
dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain
yang melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda tidak
boleh melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim
lawan ketika akan melakukan servis.
Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net
maka tentu saja poin akan diberikan pada tim lawan.
D. Tokoh-tokoh Bulutangkis
1. RUDY HARTONO SETIAWAN
Pria yang lahir pada tanggal 18 Agustus 1949 ini merupakan salah satu
pemain bulutangkis terbaik di Indonesia sepanjang masa. Ia berhasil meraih
gelar pemain tunggal putra terbaik sebanyak delapan kali di kompetisi All-
England Championship. Tujuh diantara kemenangannya diraih secara berturut-
turut pada periode 1968 sampai 1974. Dari situs Wikipedia, dia disebut sebagai
salah satu pemain bulutangkis terbaik di dunia.
Hingga pada saat ini tidak ada yang mampu mengalahkan rekor pria ini yang
lebih dikenal dengan nama Rudy Hartono. Dia juga pernah menerima Tanda
Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama. Rudy pernah membintangi
sebuah film yang berjudul "Matinya Seorang Bidadari" pada tahun 1971.
4. HARYANTO ARBI
Haryanto Arbi adalah pemain bulutangkis Indonesia yang dikenal dengan
julukan "Smash 100 watt" berkat kecepatannya yang sangat mengagumkan. Pria
yang lahir pada tanggal 21 Januari 1972 merupakan salah satu pemain
bulutangkis terbaik sepanjang sejarah pada era 90-an. Dia yang merupakan adik
dari pemain bulutangkis Eddy Hartono dan Hastomo, yang juga adalah pemain
bulutangkis kelas internasional.
Haryanto banyak memenangkan kejuaraan diantarannya adalah Chinese Taipei
Open, Japan Open, Badminton World Cup, Hong Kong Open, Korea Open,
Singapore Open, SEA Games dan Asian Games. Dia juga menjadi tim dari
pemain Thomas Cup dari Indonesia yang menang berturut-turut pada tahun
1994, 1996, dan 1998. Dia juga meraih gelar IBF Historical Ranking cabang
tunggal putra pada tahun 1995.
5. TAUFIK HIDAYAT
Pria yang berasal dari Jawa Barat ini adalah salah satu pemain
bulutangkis yang paling populer pada masanya. Dia bersaing keras dengan
pebulutangkis asal negeri Tirai Bambu yaitu Lin Dan. Taufik pernah
memenangkan kejuaraan Olimpiade Athena dan mendapatkan emas pada tahun
2004. Dan juga memenangkan piala dunia bulutangkis pada tahun 2005.
Sepanjang kariernya, Taufik Hidayat memenangkan berbagai kompetisi
sebanyak 27 kali dan 19 kali menjadi runner up dari berbagai macam
pertandingan tingkat dunia.
Namun, kini Taufik Hidayat telah resmi pensiun dari dunia badminton ini dan
mendirikan sebuah training center di daerah Jakarta Timur. Taufik pernah
menjadi salah satu atlet yang masuk ke majalah Times untuk kategori "100 Atlet
Olimpiade Yang Harus Ditonton'. Dan saat ini, dia tetap menjadi salah satu
pemain bulutangkis Indonesia terbaik sepanjang sejarah.