1.1. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama,
tanggal pengkajian.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat maternal
Prematur, umur kehamilan, apgar score (apakah terjadi asfiksia), bayi lahir
a. Cardiovaskuler
Murmur sistolik
b. Integumen
Mottling
c. Neurologis
Immobilitas, kelemahan
d. Pulmonary
Nafas grunting
Pernapasan dangkal
Sianosis
e. Status behavioral
Letargi
4. Pemeriksaan Doagnostik
c. Data laboratorium :
maturitas paru
94%, pH 7,3-7,45.
ventilasi pulmonal
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1 Ketidakefektifan Pola nafas NOC : NIC
Batasan Karakteristik : Respiratory status : Ventilation Oxygen Therapy
Bradipnea Setelah dilakukan tindakan Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Dispnea keperawatan ..x.. jam diharapkan Pertahankan jalan nafas yang paten
Fase ekspirasi memanjang pola nafas pasien teratur dengan Siapkan peralatan oksigenasi
Ortopnea kriteria : Monitor aliran oksigen
Penggunaan otot bantu Irama pernafasan teratur/ Monitor respirasi dan status O2
tidak sesak
pernafasan Pertahankan posisi pasien
Penggunaan posisi tiga titik Pernafasan dalam batas normal
Monitor volume aliran oksigen dan jenis canul
(dewasa: 16-20x/menit)
Peningkatan diameter yang digunakan.
Kedalaman pernafasan normal
anterior-posterior Monitor keefektifan terapi oksigen yang telah
Penurunan kapasitas vital Suara perkusi jaringan paru diberikan
normal (sonor)
Penurunan tekanan ekspirasi Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Cemas berkurang
Penurunan tekanan inspirasi Monitor tingkat kecemasan pasien yang
Penurunan ventilasi semenit kemungkinan diberikan terapi O2
Pernafasan bibir
Pernafasan cuping hidung
Pernafasan ekskursi dada
Pola nafas abnormal (mis.,
irama, frekuensi, kedalaman)
Takipnea
Gelisah PaO2 dalam batas normal (80- Monitor hemodinamika status (CVP & MAP)
Hiperkapnia
100 mmHg) Monitor kadar pH, PaO2, PaCO2 darah
PaCO2 dalam batas normal (35-
Hipoksemia melalui hasil AGD
Hipoksia
45 mmHg) Monitor tanda-tanda gagal napas
pH normal (7,35-7,45) Monitor
Iritabilitas
SaO2 normal (95-100%) Monitor status neurologis
Konfusi
Tidak ada sianosis Monitor status pernapasan dan status
Nafas cuping hidung
Tidak ada penurunan kesadaran oksigenasi klien
Penurunan karbon dioksida
pH arteri abnormal Atur intake cairan
Pola pernafasan abnormal (mis., Auskultasi bunyi napas dan adanya suara napas
kecepatan, irama, kedalaman) tambahan (ronchi, wheezing, krekels, dll)
Sakit kepala saat bangun Kolaborasi pemberian nebulizer, jika
Sianosis diperlukan
Somnolen Kolaborasi pemberian oksigen, jika diperlukan.
Takikardia
Warna kulit abnormal (mis.,
pucat, kehitaman )
Faktor yang berhubungan :
Ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
Perubahan membran alveolar-
kapiler
3 Penurunan curah jantung Setelah diberikan asuhan NIC Label :
berhubungan dengan : keperawatan selama ...... x ...... jam, Cardiac Care
Perubahan frekuensi jantung (Heart diharapkan Evaluasi adanya nyeri dada (Intesitas, lokasi,
rate, HR) ........................................................... rambatan, durasi, serta faktor yang menimbulkan
Perubahan ritme jantung ........................................................... dan meringankan gejala).
Perubahan afterload ................................ Monitor EKG untuk perubahan ST, jika
Perubahan kontraktilitas NOC Label : diperlukan.
Perubahan preload Cardiac Pump Effectiveness Lakukan penilaian komprehenif untuk sirkulasi
Perubahan volume sekuncup Tekanan darah sistolik (TDS) perifer (Cek nadi perifer, edema,CRT, serta warna
dalam batas normal (< 120 dan temperatur ekstremitas) secara rutin.
DS : mmHg) Monitor tanda-tanda vital secara teratur.
.............................................................. Tekanan darah diastolik (TDD) Monitor status kardiovaskuler.
.............................................................. dalam batas normal (< 80 Monitor disritmia jantung.
.............................................................. mmHg) Dokumentasikan disritmia jantung.
.............................................................. Frekuensi jantung (Heart rate, Catat tanda dan gejala dari penurunan curah
.............................................................. HR) dalam batas normal (60-100 jantung.
.............................................................. x/menit) Monitor status repirasi sebagai gejala dari gagal
.............................................................. Peningkatan fraksi ejeksi jantung.
............................................................. Peningkatan nadi perifer Monitor abdomen sebagai indikasi penurunan
DO : Oliguria (-) perfusi.
Perubahan Frekuensi/Irama Jantung Peningkatan tekanan vena sentral Monitor nilai laboratorium terkait (enzim
Bradikardia (Central venous pressure, CVP) jantung).
Perubahan EKG (Contoh : aritmia, Distensi vena jugularis (-) Monitor fungsi peacemaker, jika diperlukan.
abnormalitas konduksi, iskemia) Disritmia (-) Evaluasi perubahan tekanan darah.
Palpitasi Bunyi jantung abnormal (-) Sediakan terapi antiaritmia berdasarkan pada
Takikardia Angina (-) kebijaksanaan unit (Contoh medikasi antiaritmia,
Edema perifer (-) cardioverion, defibrilator), jika diperlukan.
Perubahan Preload Edema paru (-) Monitor penerimaan atau respon pasien terhadap
Penurunan tekanan vena sentral Diaforesis (-) medikasi antiaritmia.
(Central venous pressure, CVP) Nausea (-) Monitor dispnea, keletihan, takipnea, ortopnea.
Peningkatan tekanan vena sentral Keletihan (-)
(Central venous pressure, CVP) Dispnea saat istirahat (-) Cardiac Care : Acute
Penurunan tekanan arteri paru Dispnea dengan aktivitas sedang Evaluasi adanya nyeri dada (Intesitas, lokasi,
(Pulmonary artery wedge pressure, (-) rambatan, durasi, serta faktor yang menimbulkan
PAWP) Penurunan berat badan dan meringankan gejala).
Peningkatan tekanan arteri paru Ascites (-) Monitor EKG untuk perubahan ST, jika
(Pulmonary artery wedge pressure, Hepatomegali (-) diperlukan.
PAWP) Kelemahan kognitif (-) Lakukan penilaian komprehenif untuk sirkulasi
Edema Pallor (-) perifer.
Keletihan Sianosis (-) Monitor kecepatan pompa dan ritme jantung.
Murmur Auskultasi bunyi jantung.
Distensi vena jugularis Circulation Status Auskultasi paru-paru untuk crackles atau suara
Peningkatan berat badan Tekanan darah sistolik (TDS) nafas tambahan lainnya.
dalam batas normal (< 120 Monitor efektifitas terapi oksigen, jika diperlukan.
Perubahan Afterload mmHg) Monitor faktor-faktor yang mempengaruhi aliran
Warna kulit yang abnormal Tekanan darah diastolik (TDD) oksigen (PaO2, nilai Hb, dan curah jantung), jika
(Contoh : pucat, kehitam- dalam batas normal (< 80 diperlukan.
hitaman/agak hitam, sianosis) mmHg) Monitor status neurologis.
Perubahan tekanan darah Tekanan nadi yang melebar (-) Monitor EKG (12-leads), jika diperlukan.
Kulit lembab MAP dalam batas normal (60-70 Monitor fungsi ginjal (Nilai BUN dan kreatinin),
Penurunan nadi perifer mmHg) jika diperlukan.
Penurunan resistensi vaskular paru PaO2 dalam btas normal (80-95 Monitor hasil tes untuk fungsi hati, jika
(Pulmonary Vascular Resistance, mmHg atau 10,6-12,6 kPa) diperlukan.
PVR) PaCO2 dalam batas normal (35- Monitor nilai laboratorium elektrolit yang bisa
Peningkatan resistensi vaskular 45 mmHg atau 4,66-5,98 kPa) meningkatkan risiko disritmia (serum K dan Mg),
paru (Pulmonary Vascular SpO2 dalam batas normal (> jika diperlukan.
Resistance, PVR) 95%) Administrasikan medikasi untuk mengurangi atau
Penurunan resistensi vaskular Capillary Refill Time (CRT) mencegah nyeri dan iskemia, sesuai kebutuhan.
sistemik Systemic Vascular dalam batas normal (< 3 detik)
Resistance, PVR) Hipertensi ortostatik (-) Vital Signs Monitoring
Peningkatan resistensi vaskular Edema perifer (-) Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan RR.
sistemik (Systemic Vascular Ascites (-) Catat adanya fluktuasi tekanan darah.
Resistance, PVR) Keletihan (-) Monitor tekanan darah saat pasien berbaring,
Dispnea Kelemahan kognitif (-) duduk, atau berdiri, sebelum dan sesudah
Oliguria Pallor (-) perubahan posisi.
Pengisian kapiler memanjang Parathesia (-) Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan
Pitting edema (-) bandingkan.
Perubahan Kontraktilitas Monitor tekanan darah, nadi, RR, sebelum,
Batuk Tissue Perfussion : Cardiac selama, dan setelah aktivitas.
Crackle Frekuensi jantung apikal dan Monitor kualitas dari nadi.
Penurunan indeks jantung radial dalam batas normal (60- Monitor adanya pulsus paradoksus.
Penurunan fraksi ejeksi 100 x/menit) Monitor adanya pulsus alterans.
Penurunan indeks kerja pengisian Tekanan darah sistolik (TDS) Monitor jumlah dan irama jantung.
ventrikel kiri (Left ventricular dalam batas normal (< 120 Monitor bunyi jantung.
stroke work index,LVSWI) mmHg) Monitor frekuensi dan irama pernapasan.
Penurunan indeks volume Tekanan darah diastolik (TDD) Monitor suara paru-paru.
sekuncup (Stroke volume index, dalam batas normal (< 80 Monitor pola pernapasan abnormal.
SVI) mmHg) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit.
Ortopnea MAP dalam batas normal (60-70 Monitor sianosis perifer.
Dispnea parokismal nokturnal mmHg) Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
Bunyi S3 Angina, aritmia (-) melebar, bradikardi, peningkatan sistolik).
Bunyi S4 Takikardia, bradikardia (-) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign.
Nausea, vomiting (-)
Perilaku/Emosi
Kecemasan atau ansietas Vital Signs
Gelisah Temperatur tubuh dalam batas
normal (36,5-37,5oC)
Frekuensi jantung apikal dalam
batas normal (60-100 x/menit)
RR dalam batas normal (12-20
x/menit)
Tekanan darah sistolik (TDS)
dalam batas normal (< 120
mmHg)
Tekanan darah diastolik (TDD)
dalam batas normal (< 80
mmHg)