PENDAHULUAN
yang tinggi dan dapat berdampak luas bagi kualitas hidup, sosial, dan ekonomi
bahkan mengancam jiwa manusia. Sekitar 75% pasien TBC adalah kelompok usia
yang paling produktif secara ekonomi. TBC menyerang sepertiga dari 1,9 miliar
penduduk dunia dewasa ini. Setiap detik ada 1 orang yang terinfeksi dan setiap
tahun terdapat 8 juta pasien TBC baru serta ada 3 juta jiwa meninggal. Penyakit
dan penyakit saluran pernafasan. TBC menjadi nomor satu terbesar dalam
kelompok penyakit infeksi karena jumlah kasus TBC yang terus bertambah
(Nugroho, 2017).
menyumbang 56% jumlah pasien kasus TBC pada tahun 2013 dan dilihat dari
besarnya jumlah penduduk di benua Asia maka jumlah kasus TBC mencapai 3,7
kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara seperti Afrika 29% kasus,
India dengan jumlah 2,3 juta kasus, Tiongkok 918 ribu kasus, Bangladesh 10,4%
beban terkecil yakni 3% kasus. Negara yang mempunyai beban TBC yang
terbesar ada 5 negara yaitu India, Indonesia, China, Philippina dan Pakistan
1
dengan rentan kasus 125-300 per 100.000. Indonesia menduduki ranking urutan
Kasus TBC di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 360.565 kasus, pada tahun
2017 kasus TBC meningkat sebanyak 425.089 kasus. Persentase pasien TBC
BTA+ pada tahun 2016 sebesar 52%, dan tahun 2017 sebesar 47%. Salah satu
yang digunakan dalam pengendalian TBC adalah Case Notification Rate (CNR),
yaitu angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TBC yang ditemukan dan
Tahun 2017 kasus seluruh TBC di Bali sebesar 3.499 kasus atau 82,40 per
100.000 penduduk dan kasus TBC BTA+ sebesar 1.704 kasus atau 40,13 per
100.000 penduduk. Penemuan seluruh kasus TBC dan kasus TBC BTA+ dengan
jumlah kasus terkecil terdapat di kota Bangli dengan penemuan seluruh kasus
TBC sebesar 29,8 per 100.000 penduduk dan kasus TBC BTA+ berjumlah 15,99
per 100.000 penduduk atau 53% sedangkan kasus TBC terbesar terdapat di Kota
Denpasar yaitu sebesar 136,8 per 100.000 penduduk dan kasus TBC BTA+
Kasus TBC pada dasarnya disebabkan oleh keadaan rumah seperti tidak
adanya sinar matahari, ventilasi, suhu, dan lingkungan rumah lembab. Keadaan
Tubrculosis dan dapat hidup 1-2 jam hingga berminggu-minggu (Syahrial, 2013).
2
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Organisme ini disebut pula sebagai basil tahan asam. Penularan terjadi melalui
udara (airborne spreading) dari “droplet” infeksi. Sumber infeksi adalah penderita
(droplet nuclei). Pada sekali batuk dikeluarkan 3000 droplet. Penularan umumnya
terjadi dalam ruangan dengan ventilasi kurang. Sinar matahari dapat membunuh
kuman dengan cepat, sedang pada ruangan gelap kuman dapat hidup (Kemenkes
RI, 2015).
Gejala yang biasanya muncul adalah demam, batuk darah, Batuk yang biasanya
berlangsung lama dan produktif yang berdurasi lebih dari 3 minggu. Gejala
malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin
kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dan lain-lain. Gejala ini
hilang timbul secara tidak teratur juga, gejala yang biasanya muncul juga adalah
sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru (Amin dan Bahar, 2016).
(karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran
sehingga mukus ini banyak tertimbun dan bersihan jalan nafas akan tidak efektif.
Membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan
3
intrathorakal dan intra abdominal yang tinggi, jika hal tersebut terjadi. Udara
keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa sekret mukus yang
tertimbun ketika dibatukkan. Mukus tersebut akan keluar sebagai dahak (Prince,
2011).
paru dan saluran pernapasan. Jika tidak diobati dengan baik penyakit tuberkulosis
dapat menyebabkan komplikasi yang lain seperti tulang dan bahkan otak.
Mengingat dampak yang disebabkan oleh penyakit tuberkulosis sangat serius dan
bersihan jalan napas dengan, pemberian nebulizer, fisioterapi dada dan batuk
nebulizer. Alat ini mengubah cairan menjadi droplet aerosol sehingga dapat
dihirup oleh pasien. Obat yang digunakan untuk pemberian nebulizer bisa berupa
solusio atau suspensi. Nebulizer merupakan suatu alat pengobatan dengan cara
dahulu dipecah menjadi partikel yang lebih kecil melalui cara aerosol atau
4
mengencerkan secret melancarkan jalan napas dan membuka jalan napas
(Purnamadyawati, 2012).
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada
paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada
adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi dan vibrasi,
dahak. Tujuan dari batuk efektif adalah untuk meningkatkan ekspansi paru,
mobilisasi sekresi dan mencegah efek samping retensi sekresi seperti pneumoni,
atelektasis dan demam. Dengan batuk efektif pasien tidak perlu mengeluarkan
dahak, setelah itu anjurkan untuk inspirasi dalam, hal ini dilakukan selama 2 kali
kemudian setelah inspirasi yang ketiga anjurkan pasien membatuk dengan kuat
(Pranowo, 2015).
dominan yang ditemukan di ruang cempaka RSU Bangli pada tahun 2019
5
sebanyak 8 orang penderita, 6 orang berjenis kelamin perempuan dan 2 orang
membuat Karya Ilmiah Ners dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.M
dalam karya ilmiah akhir ners ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Karya Ilmiah Akhir Ners ini
tuberkulosis paru.
tuberkulosis paru.
tuberkulosis paru.
6
3. Mampu menentukan rencana keperawatan yang tepat dengan masalah
tuberkulosis paru.
tuberkulosis paru.
paru.
tuberkulosis paru.
keperawatan dengan masalah tuberkulosis paru selain itu karya tulis ilmiah
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat yang di rumah sakit untuk