Anda di halaman 1dari 11

CV.

Consultan Wa-Ni Indonesia


Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

USULAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

PT. KERETA API MAINAN

OLEH

PT. Consultan Wa-Ni Indonesia

Head Office
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan cepatnya perkembangan zaman, maka makin cepat pula
perkembangan dunia industri. Industri pada saat ini menggunakan hampir semua
pendekatan untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan baik pada saat produksi
maupun dalam penggunaan modal awal dalam membangun suatu pabrik atau
tempat usaha, oleh karena itu munculah berbagai pendekatan-pendekatan dalam
perancangan suatu tata letak khususnya dalam membangun suatu pabrik ataupun
kantor. Dalam hal ini terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perancangan tata
letak yang biasanya digunakan diantaranya perancangan tata letak yang bersifat
kuantitatif dan juga pendekatan perancangan tata letak fasilitas yang bersifat
kualitatif.
Kompleksitas persoalan tata letak pabrik mendorong cara-cara kualitatif
dilakukan dengan harapan akan memudahkan pennyelesaian rancangan. Teknik
kualitatif tidak menggunakan formulasi matematis yang rumit, sehingga dapat
mudah dalam prakteknya. Namun, pada sisi lain persyaratan utama menerapkan
teknik kualitataif adalah pengalaman perancang, alasanya adalah pendekatan
kualitatif membutuhkan tingkat subyektifitas yang lebih dominan (Hadiguna,
Rika., 2008). Seperti yang diterangkan diatas pendekatan kualitatif dalam hal ini
Activity Realtionship Chart atau disingkat ARC, memiliki kekurangan berupa
tingkat subyektifitas yang tinggi, pada akhirnya membuat hasil dari rancangan
ini memiliki konsistensi yang kurang akurat tergantung dari tingkat kompleksitas
masalahnya.
Activity relationship chart merupakan suatu metoda perancangan tata
letak yang sangat berguna, karena dengan menggunakanya perancang dapat
mengetahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok aktivitas atau departemen
yang biasanya terdapat pada setiap perusahaan. Activity relationship chart serupa
dengan from to chart (peta dari-ke) pada metoda perhitungan luas lantai
konvensional, hanya saja pada Activity relationship chart jarak yang merupakan
variabel penentu digantikan dengan huruf atau sandi yang bersifat kualitatif.
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah:
1. Sebagai bukti keikutsertaan CV. Consultan Wa-Ni Indonesia dalam tender
proyek PT. Kereta Api Mainan.
2. Membuat rancangan tata letak area parik pada PT. Kereta Api Mainan
dengan menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC).
3. Membuat perencanaan dan analisis hubungan aktivitas antar masing-masing
departemen pada PT. Kereta Api Mainan.
4. Agar dapat mengetahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan
dalam organisasi.
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

BAB II
STUDI LITERATUR
2.1 Activity Relationship Chart (ARC)
Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah
aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan
penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik harus ada
hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang
dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh karena
itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui
bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas
dan hubungan yang mendukung. Teknik untuk menganalisa hubungan antar
aktivitas yang ada adalah dengan menggunakan Activity Relationship Chart
(ARC). Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muther yang mengatakan bahwa
“Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar
aktivitas”. Hubungan ini digambarkan dengan lambing warna dan huruf. Untuk
selengkapnya karakteristik hubungan antar aktivitas yang ditunjukkan pada Tabel
2.1.
Tabel 2. 1 Karakteristik Hubungan Antar Aktivitas

Selain simbol-simbol yang ada pada Tabel 2.1, diharuskan juga


mencantumkan alas an-alasan yang memberikan penjelasan mengapa symbol atau
warna tersebut digunakan. Hal yang terpenting adalah bahwa alasan tersebut harus
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang digambarkan. Untuk selengkapnya


contoh alasan digunakan untuk menyatakan tingkat kepentingkan tersebut
ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Karakteristik Alasan Hubungan Antar Aktivitas

No. Alasan

1. Menggunakan catatan yang sama

2. Menggunakan personil yang sama

3. Menggunakan ruangan yang sama

4. Tingkat hubungan personil

5. Tingkat hubungan kertas kerja

6. Urutan aliran kertas

No. Alasan

7. Menggunakan aliran kerja yang sama

8. Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama

9. Ribut, kotor, debu dan lain-lain

10. Lain-lain yang mungkin perlu


CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

Gambar 2. 1 Contoh Activity Relationship Chart

2.1.1 Tujuan Activity Relationship Chart (ARC)


Secara umum Peta Hubungan Kegiatan dapat didefinisikan sebagai
berikut, yaitu teknik ideal untuk merencanakan keterakitan antara setiap kelompok
kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini akan berhubungan dengan struktur
organisasi dan tabel-tabel perjitungan Luas Lantai. Tujuan utama ARC adalah
agar dapat diketahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan dalam hal
ini organisasi pabrik.
2.1.2 Fungsi Activity Relationship Chart (ARC)
Fungsi ARC dan kegunaannya yaitu sebagai berikut :
1. Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.
2. Lokasi kegiatan dalam suatu usaha pelaa\yanan.
3. Lokasi Pusat kerja dalam operasi perawatan atau dalam perbaikan
4. Menunjukan hubungan suatu kegiatan yang lainnya, serta alasannya.
5. Memeperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjunya.
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

2.2 Activity Relationship Diagram (ARD)


Activity Relationship Diagram (ARD) adalah diagram hubungan antar
aktivitas (departemen/mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga
diharapkan ongkos handing minimum. Dasar untuk membuat ARD adalah TSP,
jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu
diikuti prioritas berikutnya. Area pada ARD diasumsikan sama, baru pada revisi
disesuaikan berdasarkan ARD lini dan areanya sesuai dengan luas dari masing-
masing aktivitas yang terpencil dengan skala tertentu. Warna yang digunakan
dalam pembuatan ARD sebagai berikut:
 Dept. Pabrikasi menggunakan warna biru.
 Dept. Assembling menggunakan warna hijau.
 Dept. Receiving menggunakan warna kuning.
 Dept. Shipping menggunakan warna merah.
Pada dasarnya diagram ini menjelaskan mengenai hubungan pola aliran
bahan dan lokasi dari masing-masing departemen penunjang terhadap departemen
produksinya. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuat Activity
Relationship Diagram :
 Dengan membuat suatu Activity Template Block Diagram (ATBD).
 Dengan menggunakan kombinasi-kombinasi garis dan pemakaian kode-
kode warna yang telah distandarkan untuk setiap hubungan aktivitas yang
ada.
Pada Activity Template Block Diagram, data yang telah dikelompokkan ke
dalam lembar kerja kemudian dimasukkan ke dalam suatu activity template. Tiap-
tiap template akan menjelaskan mengenai departemen yang bersangkutan dan
hubungan dengan aktivitas dari departemen lain. Template disini hanya bersifat
memberi penjelasan mengenai hubungan aktivitas antara departemen satu dengan
departemen lain, untuk itu skala luas dari masing-masing departemen tidak perlu
diperhatikan. Pada dasarnya disini semua kode yang tercantum dalam lembaran
kerja dimasukkan ke dalam Activity Block Diagram kecuali kode huruf U
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

(unimportant), karena dianggap tidak memberi pengaruh apa-apa dari aktivitas


departemen satu ke departemen lainnya.
Kode angka juga tidak dicantumkan. Langkah selanjutnya adalah
memotong dan mengatur template tersebut sesuai dengan urutan derajat aktivitas
yang dianggap penting dan diperlukan, yaitu berdasarkan urutan kode huruf A, E
dan seterusnya. (Sritomo, 2003, p204). Di samping pembuatan diagram dengan
menggunakan activity template, maka alternatif lain yang bisa dibuat adalah
dengan mencoba melihat hubungan aktivitas masing-masing departemen dengan
memakai kombinasi garis dan warna yang telah distandarkan. (Sritomo, 2003,
p206), Dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 ARD dan Luas Lantai yang Tersedia

2.3 Area Allocation Diagram (AAD)


Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana
dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka
dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan
aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak
aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area
Allocation Diagram (AAD). AAD merupakan gambaran layout secara global
yang menggambarkan hubungan kedekatan antar departemen dengan skala ukuran
luas lantai yang sebenarnya. Input dari pembuatan AAD ini adalah Area Relation
Diagram dan data luas lantai setiap departemen. Ukuran setiap departemen pada
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

AAD akan disesuaikan dengan luas lantai dan piñataletakan awal pada ARD yang
telah terbentuk. Karena dari data luas lantai hanya diketahui nilai luas departemen
saja, sehingga harus dilakukan perhitungan untuk mengetahui ukuran panjang dan
lebar setiap departemen. Penentuan panjang dan lebar departemen untuk
pembuatan AAD dapat dilakukan dengan melakuakn perhitungan.
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

BAB IV
ANALISIS
Identifikasi dan analisis hubungan antar aktivitas dalam pabrik dilakukan
menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC) atau Peta Hubungan
Kerja yaitu merupakan kegiatan antara masing-masing bagian yang
menggambarkan tingkat kepentingan untuk menentukan kedekatan ruangan.
Terdapat tiga bagian yang dilakukan penggambaran ARC yaitu bagian Kantor,
bagian Produksi, dan Gabungan. Dimana Activity Relationship Chart atau peta
hubungan kerja kegiatan menggambarkan aktivitas kegiatan antara masing-masing
ruangan yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan antara ruangan satu
dengan ruangan yang lainnya pada perusahaan.
Setelah dilakukan analisis mengenai hubungan dari aktivitas-aktivitas
tersebut, maka dilakukan pula analisis tingkat kedekatan berdasarkan ARC yang
telah dirancang. Tingkat kedekatan merupakan hubungan aktivitas yang terjadi
pada setiap bagian. Setelah itu dilakukan perancangan Activity Relationship
Diagram sebagai sketsa kasar perusahaan berdasarkan ARC dan tingkat kedekatan.
Activity Relationship Diagram (ARD) juga dibuat berdasarkan tiga aktivitas
yang ada di PT. Kereta Api Mainan yaitu ARD aktivitas kantor, ARD aktivitas
produksi dan ARD aktivitas gabungan. Pembuatan ARC, tabel derajat kedekatan
dan ARD seluruhnya memperhatikan aktivitas-aktivitas yang penting dan saling
berkaitan untuk diletakan saling berdekatan. Sehingga seluruh rangkaian kegiatan
atau seluruh rangkaian proses bisnis PT. Kereta Api Mainan akan berjalan dengan
efisien dan efektif.
CV. Consultan Wa-Ni Indonesia
Jl. Merdeka No.69 kel. Sadang Kecamatan Purwakarta
Phone : (0264) - 1234543
E-mail : Consultanwani.indonesia@gmail.com

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari identifikasi dan analisis hubungan antar aktivitas,


maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Identifikasi dan analisis hubungan aktivitas pada pabrik dilakukan
menggunakan Activity Relationship Chart (ARC). Terdapat tiga bagian
yang dilakukan penggambaran ARC yaitu bagian Kantor, bagian Produksi,
dan Gabungan.
2. Penggambaran ARC Kantor dilakukan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi setiap aktivitas pada bagian kantor. Pada ARC bagian
Produksi tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi aktivitas yang ada pada
bagian Produksi. Penggambaran ARC Gabungan memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antar perusahaan secara keseluruhan, mulai dari
bagian produksi, perkantoran, serta tempat penunjang keberlangsungan
perusahaan seperti kantin, masjid dan tempat parkir.
3. Perancangan Activity Relationship Diagram dilakukan sebagai sketsa kasar
perusahaan berdasarkan ARC dan tingkat kedekatan.

Anda mungkin juga menyukai