Anda di halaman 1dari 7

CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Evaluasi User Experience pada Sistem Informasi Pasar Kerja


Menggunakan User Experience Questionnare (UEQ)
Kharis, Paulus Insap Santosa, Wing Wahyu Winarno
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM
Jl. Grafika No 2 Kampus UGM Yogyakarta, 55281, Indonesia
kharis@mail.ugm.ac.id

Abstract—The purpose of E-government implementation is to dengan masalah ketenagakerjaan, maupun kebijakan pen-
improve public service quality. One of implementation forms dukung berupa kebijakan pelayanan publik dan kebijakan
is the Labor Market Information System for the job seeker, it tentang peningkatan kualitas pelayanan publik. Undang-
is managed by Indonesian Ministry of Manpower. However, Undang Nomor 13 Tahun 2003 menjadi payung hukum
according to the job seeker society’s opinion as the main user, layanan ketenagakerjaan di Indonesia. Undang-undang
the service quality of the system isn’t known yet. User tersebut mengatur masalah pelayanan terhadap pencari
experience is one of the benchmarks of product quality, kerja meliputi pelatihan kerja, penempatan kerja, perluas-
service or information system. The purpose of the research is
an kerja, hubungan kerja, dan beberapa masalah ketenaga-
to measure user experience in information system of Indone-
kerjaan lainnya [3]. Dalam undang-undang tersebut juga
sian labor market department. The measurenment is conduct-
ed by using user experience questionnaire (UEQ). The evalua-
mensyaratkan adanya keterpaduan lintas sektoral pusat
tion result of user experience shows that perspicuity, effi- dan daerah, serta keterpaduan antara unsur-unsur penem-
ciency, stimulation and novelty aspects on Labor Market patan kerja yang meliputi: pencari kerja, lowongan pe-
Information System gets under average score. While attrac- kerjaan, informasi pasar kerja, mekanisme antar kerja dan
tiveness and dependability aspects gets bad score. kelembagaan penempatan kerja. Pemerintah juga menge-
luarkan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas
Keywords- e-government; user experience; User Experience layanan publik, termasuk diantaranya layanan ketenaga-
Questionnaire (UEQ); kerjaan, berupa Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor. 03 Tahun 2003. Dengan Inpres ini pemerintah
Intisari—Penerapan e-government bertujuan untuk mening- berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
katkan kualitas pelayanan publik. Salah satu bentuk secara efektif dan efisien dengan mengoptimasikan pe-
penerapan e-government adalah Sistem Informasi Pasar manfaatan teknologi informasi [4].
Kerja bagi para pencari kerja yang dikelola Kementerian
Tenaga Kerja RI. Akan tetapi, sistem ini belum diketahui Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (se-
kualitas layanannya menurut masyarakat pencari kerja se- lanjutnya disebut Kemnaker) pada pemerintah pusat dan
bagai pengguna utamanya. User experience merupakan sa- Dinas Tenaga Kerja (selanjutnya disebut Disnaker) pada
lah satu tolok ukur kualitas suatu produk, layanan atau masing-masing Pemerintah Daerah merupakan instansi
sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan yang bertugas melaksanakan pembangunan ketenaga-
pengujian user experience pada Sistem Informasi Pasar kerjaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
Kerja Kemnaker RI. Pengujian dilakukan menggunakan 2003 tersebut. Kemnaker dan Disnaker memberikan ber-
tool berupa User Experience Questionnaire (UEQ). Hasil bagai layanan ketenagakerjaan baik yang langsung me-
evaluasi user experience menggunakan UEQ menunjukkan nyentuh kebutuhan masyarakat pencari kerja maupun
bahwa aspek perspicuity, efficiency, stimulation dan novelty yang tidak secara langsung. Layanan penempatan kerja
pada Sistem Informasi Pasar Kerja mendapatkan skor yang meliputi layanan kartu pencari kerja atau kartu
below average. Sedangkan aspek attractiveness dan depend-
kuning (AK1), pemberian lowongan kerja serta perluasan
ability mendapatkan skor bad.
kerja dilaksanakan oleh Seksi Penempatan Kerja di bawah
Kata kunci- e-government; user experience; User Kepala Bagian Penempatan Kerja dan Perluasan Kerja
Experience Questionnaire (UEQ); pada Disnaker di masing-masing daerah.
Dalam memberikan pelayanan-pelayan tersebut, ins-
I. PENDAHULUAN
tansi Kemnaker dan/atau Disnaker sudah banyak me-
Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang manfaatkan teknologi informasi sebagai implementasi dari
dihadapi oleh sebagian besar negara, terutama bagi negara Inpres nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Stra-
berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Masalah ketena- tegi Nasional Pengembangan E-Government. Salah satu-
gakerjaan, jika tidak ditangani secara serius, dapat me- nya adalah pemberian informasi lowongan pekerjaan bagi
ningkatkan angka pengangguran [1]. Masalah pengang- pencari kerja menggunakan sistem informasi berbasis web
guran, jika tidak ditangani secara serius pula, akan meng- yaitu Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI. Akan
akibatkan peningkatan kemiskinan. Bahkan Swaramarinda tetapi, sistem ini belum diketahui kualitas layanannya
[2] menyebutkan bahwa pengangguran merupakan penye- menurut masyarakat pencari kerja sebagai pengguna
bab terbesar dari kemiskinan. Pemerintah berupaya untuk utamanya. User experience merupakan salah satu tolok
menangani masalah ketenagakerjaan tersebut melalui ke- ukur kualitas suatu produk, layanan atau sistem informasi.
bijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Kebijakan-kebijakan
tersebut berupa kebijakan yang langsung bersinggungan Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas
Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI tersebut dari

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 237


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

sisi pengalaman pengguna (User Experience/UX) ber- B. User Experience


dasarkan tanggapan dari pengguna sistem menggunakan User Experience (UX) merupakan faktor yang penting
User Experience Questionnare (UEQ). dalam menentukan penerimaan pengguna terhadap sebuah
II. TINJAUAN PUSTAKA produk/layanan [5]. UX mencakup aspek persepsi peng-
guna, perilaku, bahkan hal yang melibatkan emosi peng-
A. Sistem Informasi Pasar Kerja guna. Tujuan umum dari pengembangan UX adalah untuk
Sistem Informasi Pasar Kerja merupakan aplikasi meningkatkan interaksi antara sistem dengan pengguna
berbasis web yang digunakan di Direktorat Pengembang- [6]. Dalam konteks e-Government, UX perlu diperhatikan
an Pasar Kerja Kementerian Tenaga Kerja RI. Sistem ini dalam pengembangan dan desain sistem sebagai acuan
dikembangkan dengan tujuan untuk membantu pencari dalam peningkatan pelayanan publik. Beberapa penelitian
kerja dalam menemukan pekerjaan, dan membantu per- tentang evaluasi UX terhadap sistem e-Government
usahaan yang sedang mencari calon pekerja. Pencari kerja pernah dilakukan. Antara lain oleh Sukmasetya dkk [6]
dapat langsung mencari lowongan pekerjaan yang ter- yang meneliti implementasi e-Government Indonesia ber-
cantum dalam website tersebut. Salah satu tampilan dari dasarkan perspektif UX. Peneliti lain, Adha dkk [7] meng-
Sistem Informasi Pasar Kerja ini seperti disajikan pada ukur kualitas UX dari sistem penyetaraan ijazah lulusan
Gambar 1. Sistem ini juga digunakan di Dinas Tenaga perguruan tinggi luar negeri Kemristekdikti, meng-
Kerja di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, termasuk gunakan metode PULSE dan HEART yang dikombi-
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kab. Magelang nasikan dengan WEBQUAL. Penelitian lain dilakukan
(Disperinnaker Kab. Magelang). Disperinnaker Kab. oleh Sivaji dkk [8] yang mengukur UX dari website
Magelang menggunakan sistem ini dalam memberikan Electronic Labor Exchange (ELX) milik pemerintah
layanan ketenagakerjaan pada Seksi Penempatan Kerja. Malaysia.
Sistem ini digunakan untuk melayani masyarakat yang C. User Experience Questionnaire (UEQ)
memohon kartu pencari kerja (AK1). Pemohon AK1
Terdapat berbagai tool yang dapat digunakan untuk
kemudian mendapatkan akun pada Sistem Informasi Pasar
mengukur faktor UX. Salah satunya adalah User
Kerja tersebut. Melalui sistem tersebut, pencari kerja
Experience Questionnaire (UEQ). UEQ merupakan suatu
(yang sudah mendapatkan kartu AK1) dapat mencari in-
instrumen yang digunakan untuk melakukan pengolahan
formasi lowongan pekerjaan dari perusahaan-perusahaan
data survei terkait pengalaman pengguna yang mudah un-
dari seluruh Indonesia. Gambar 1 menyajikan tampilan
tuk dipraktikkan, dapat dipercaya, berdasar, dan diman-
halaman pencarian lowongan pekerjaan.
faatkan untuk melakukan penilaian kualitas subjektif [9].
Penilaian UX dari produk interaktif apa pun dapat dilaku-
kan dengan cepat menggunakan UEQ.
Skala kuesioner UEQ dirancang untuk mencakup ke-
san/persepsi tentang pengalaman pengguna secara me-
nyeluruh [10]. Kuesioner UEQ terdiri dari 26 item per-
tanyaan. Kuesioner ini mencakup enam skala, yaitu:
• Attractiveness (daya tarik): Impresi umum peng-
guna atas produk, suka atau tidak suka [11].
• Perspicuity (Kejelasan): Seberapa besar kejelasan
Gambar 1. Tampilan Sistem Informasi Pasar Kerja
dari sebuah produk. Misal: mudah dipahami atau
Pada pencarian tersebut, pencari kerja diminta untuk sulit dipahami.
memfilter informasi lowongan pekerjaan apa saja yang • Efficiency (Efisiensi): Seberapa besar pengguna
ingin ditampilkan. Filter pencarian lowongan pekerjaan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa usaha yang
berdasarkan kata kunci, kategori pekerjaan serta lokasi besar atau efisien. Misal: cepat atau lambat, prak-
perusahaan seperti disajikan pada Gambar 1. Aplikasi tis atau tidak praktis.
akan menampilkan informasi lowongan pekerjaan yang • Dependability (Ketepatan): apakah pengguna me-
sesuai dengan kriteria pencarian yang ada. Jika filter rasa dapat mengontrol interaksi? Misal: dapat di-
dikosongkan, maka aplikasi akan menampilkan semua prediksi atau tidak dapat diprediksi, mendukung
lowongan yang tersedia saat itu. Pencarian juga dapat atau menghalangi [12].
dilakukan dengan cara masuk ke dalam akun sebagai • Stimulation (Stimulasi): Seberapa besar motivasi
pencari kerja. Pencari kerja yang sudah menjadi member untuk menggunakan produk. Misal: bermanfaat
akan mengisikan biodata yang terdiri dari data akun, data atau kurang bermanfaat, menarik atau tidak me-
diri, pendidikan dan kriteria pekerjaan yang diharapkan. narik.
Pencarian informasi lowongan pekerjaan bagi pencari • Novelty (Kebaruan): Seberapa besar kebaruan dari
kerja yang sudah terdaftar menjadi pengguna Sistem produk. Misal: kreatif atau tidak kreatif, konser-
Informasi Pasar Kerja dapat dilakukan dengan pencarian vatif atau inovatif [13].
semua lowongan maupun melalui rekomendasi yang Keenam skala tersebut dikelompokkan menjadi tiga
diberikan oleh sistem. kelompok yaitu attractiveness, pragmatic quality dan
hedonic quality seperti tersaji pada Gambar 2. Aspek at-
tractiveness merupakan bagian utama dari UEQ, yaitu
berkaitan persepsi pengguna akan daya tarik sistem.

238 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Gambar 2. Struktur pengelompokan skala pada UEQ [15]

Aspek pragmatic quality berkaitan dengan persepsi kuesioner. Kuesioner yang disiapkan untuk mengukur UX
pengguna atas aspek teknis dalam mencapai tujuan (me- dari Sistem Informasi Pasar kerja terdiri dari 26 item
laksanakan tugas) menggunakan sistem atau layanan yang pertanyaan dengan tujuh poin skala likert sesuai dengan
tersedia. Aspek hedonic quality berkaitan merupakan as- kuesioner baku yang digunakan yaitu UEQ.
pek non-teknis yang berkaitan dengan emosi pengguna
saat menggunakan sistem atau layanan [14]. Pengelom- B. Pemilihan Responden
pokan item-item pertanyaan UEQ secara lengkap ditun- Calon responden yang dipilih dalam penelitian ini
jukkan pada Gambar 2. adalah pengguna (user) dari Sistem Informasi Pasar Kerja.
Pengguna yang dijadikan sebagai responden adalah peng-
Kelengkapan aspek, yaitu attractiveness, pragmatic guna yang masuk kategori pencari kerja. hal ini dikarena-
quality dan hedonic quality menjadi keunggulan UEQ kan pengguna pencari kerja merupakan pengguna yang
dibanding tool yang lain. Selain itu, ketersediaan template langsung merasakan manfaat dari Sistem Informasi Pasar
berupa Data Analysist Tool dalam format excell dalam Kerja. Data calon responden ini diperoleh dengan memin-
mengukur UX memudahkan penggunaan alat ukur UEQ. ta bantuan administrator sistem baik yang di Direktorat
III. METODOLOGI Pengembangan Pasar Kerja Kemnaker RI maupun di Di-
nas Tenaga Kerja di Pemda Kabupaten/Kota. Data peng-
Metodologi yang digunakan dalam penelitian tersaji guna Sistem Informasi Pasar Kerja yang dibutuhkan me-
dalam Gambar 3. liputi; nama, alamat, nomor hp dan alamat email (jika
ada).
C. Pengumpulan Data
Instrumen penelitian (kuesioner) yang telah disusun
dalam format Google Form disebarkan melalui alamat
email atau nomor hp calon responden. Data respon yang
diperoleh dapat diunduh kemudian diubah ke dalam
bentuk lembar sebar (spreedsheet) untuk keperluan peng-
olahan data.
D. Analisis Hasil
Gambar 3. Langkah penelitian
Untuk menghitung hasil kuesioner UEQ, terdapat tool
Pada Gambar 3, langkah yang dilakukan dalam pene- khusus yang digunakan untuk menganalisis data respon
litian diawali dengan Mulai, dilanjutkan Persiapan Instru- kuesioner UEQ. Data analysis tool tersebut berupa file
men Penelitian, Pemilihan Responden, Pengumpulan Da- excell yang dapat diunduh dari website resmi UEQ. untuk
ta, Analisis Hasil, Mendefinisikan Hasil dan diakhiri de- menggunakaan kita tinggal memasukkan data dari res-
ngan Selesai. ponden pada Tab “Data”.

A. Persiapan Instrumen Penelitian E. Mendefinisikan Hasil


Hasil analisis data yang berupa evaluasi UX Sistem
Instrumen penelitian disini meliputi kuesioner untuk
Informasi Pasar Kerja diterjemahkan dan disimpulkan.
mengevaluasi sistem. Instrumen kuesioner dibuat meng-
gunakan Google Form untuk memudahkan penyebaran

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 239


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Persiapan Instrumen Penelitian PENDIDIKAN
Instrumen pengujian yang disiapkan adalah kuesioner 10
untuk mengukur UX dari Sistem Informasi Pasar Kerja. 5
Kuesioner tersebut seperti tersaji pada Gambar 4.
0

Gambar 5. Data demografi pendidikan responden

USIA
<20 Tahun

0% 15%
20% 20 s/d 25
Tahun
25 s/d 30
65%
Tahun
30 s/d 35
Tahun
Gambar 4. Kuesioner UEQ

Gambar 4 menyajikan daftar pertanyaan yang diguna- Gambar 6. Data demografi kelompok usia responden
kan sesuai dengan kuesioner baku dari UEQ berupa 26
kuesioner dengan tujuh poin isian skala Likert. Sisanya, 1 responden yang mempunyai latar belakang
pendidikan Strata 2 (S2). Sementara lulusan SMP/Mts,
B. Pemilihan Responden SMA/MA dan lain-lain tidak ada. Dengan sebaran
Instrumen (kuesioner) penelitian yang telah disusun responden yang mempunyai latar belakang pendidikan
dalam format Google Form disebarkan kepada calon res- seperti tersebut di atas, diharapkan responden sudah
ponden yang sudah disiapkan. Data calon responden cukup familiar dengan internet dan penggunaan sistem
berasal dari Data Pemohon Kartu AK1 di Dinas Perindus- yang berbasis web.
trian dan Tenaga Kerja Kab. Magelang. Jumlah calon res-
Gambar 6 menyajikan data deskriptif responden
ponden yang akan digunakan dalam penelitian ini berkisar
berdasarkan kelompok umur. Dari sajian tersebut terlihat
antara 300 orang. Jumlah yang besar ini untuk meng-
bahwa responden didominasi oleh kelompok usia 20 s/d
antisipasi minimnya partisipasi calon responden dalam
25 tahun dengan prosentase 65 %. Prosentase kelompok
mengisikan kuesioner. Calon responden ini merupakan
usia 25 s/d 30 tahun sebesar 20 % dan prosentase kelom-
user dari Sistem Informasi Pasar Kerja yang masuk dalam
pok usia di bawah 20 tahun sebesar 15 %. Sedangkan
ketegori pencari kerja.
kelompok usia lain tidak ada. Sebaran data tersebut me-
C. Pengumpulan Data nunjukkan bahwa responden sedang dalam masa produktif
Dari 300 calon responden yang disiapkan, terdapat 20 sebagai angkatan kerja yang potensial.
responden yang memberikan tanggapan terhadap kues- Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara me-
ioner yang diberikan. Jumlah tersebut sudah mencukupi minta responden untuk mengunjungi halaman website
untuk mengukur usability. Menurut [16] tidak ada kepasti- Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI untuk mencari
an jumlah responden yang digunakan untuk mendapatkan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan profil responden.
hasil evaluasi usability. Akan tetapi aturan 16 ± 4 (artinya Setelah itu, responden diberi tautan kuesioner dalam
jumlah pengguna antara 16–4 sampai dengan 16+4) format Google Form dan diminta untuk memberi penilai-
menghasilkan hasil uji dengan tingkat validitas yang an terhadap Sistem Informasi Pasar Kerja dengan mengisi
tinggi. kuesioner yang tersedia.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan D. Analisis Hasil
terakhir dan usia tersaji pada Gambar 5 dan Gambar 6.
Data respon dari responden dimasukkan ke dalam
Gambar 5 menyajikan data deskriptif responden berdasar-
Data Analysis Tool, yaitu pada Tab “Data”. Tool ini akan
kan latar belakang pendidikan. Berdasarkan Gambar 5
menghitung UX dengan perhitungan statistika UEQ.
dapat terlihat bahwa latar belakang pendidikan responden
Sebelum melihat hasil perhitungan UEQ, perlu dilakukan
paling banyak adalah lulusan Stara 1 (S1) dengan jumlah
analisis terhadap data yang masuk. Analisis yang dilaku-
8 responden. Sedangkan lulusan Sekolah Menengah Ke-
kan adalah analisis terhadap skala inkonsistensi, seperti
juruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan lu-
tersaji pada Gambar 7, dan analisis terhadap reliabilitas
lusan Diploma masing-masing berjumlah 7 responden.
data. Uji reliabilitas data tersaji pada TABEL 1.

240 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Gambar 8. Skala UEQ (Mean dan Variance) dalam format tabel

Gambar 7. Skala inkonsistensi jawaban responden


Inkonsistensi data adalah pengecekan terhadap data
yang dimasukkan oleh responden secara acak, pengisian
kuesioner secara tidak serius atau kurang/tidak pahamnya
responden dengan item pengujian [15]. Hal ini dapat
terjadi terutama jika kuesioner UEQ dilakukan secara
daring. Untuk menguji jawaban acak ini, digunakan meto-
de heuristik sederhana. Dalam suatu skala, semua item
yang mengukur aspek UX yang serupa harus mempunyai
jawaban yang serupa pula. Gambar 9. Skala UEQ (Mean dan Variance) format grafik

Jika terdapat perbedaan mencolok (lebih dari 3) antara


evaluasi UX yang serupa, hal ini menunjukkan terdapat Nilai rata-rata impresi dari user dengan rentang nilai
masalah dalam pengisian jawaban. Dan jika masalah ter- antara -0,8 dan 0,8 merupakan nilai evaluasi normal, nilai
sebut, maka akan lebih baik jika jawaban dari responden > 0,8 merupakan evaluasi positif dan nilai-nilai <-0,8
tersebut diabaikan (dihapus). Gambar 7 menyajikan hasil merupakan evaluasi negatif [8][11].
skala inkonsistensi data jawaban dari responden pada Ku-
Gambar 8 menyajikan hasil perhitungan Mean dan
esioner UEQ yang disebarkan. Dalam skala inkonsistensi
Variance untuk masing-masing skala yakni attractiveness,
data yang dihasilkan tidak ada nilai yang lebih besar dari
perspicuity, efficiency, dependabilty, stimulation, dan no-
angka 2.
velty. Dari keenam skala yang dihitung, semua menghasil-
Selain itu, perlu juga dilakukan konfirmasi terhadap kan evaluasi normal (dengan penanda panah ke samping
reliabilitas data dengan mengecek koefisien Cronbach warna kuning), kecuali skala Stimulation yang menghasil-
Alpha. Koefisien Cronbach Alpha mendeskripsikan kon- kan evaluasi positif (dengan penanda panah ke atas warna
sistensi untuk semua item pada semua skala. Suatu data hijau) dengan nilai 0,8. Gambar 9 menampilkan hasil per-
evaluasi menggunakan UEQ dapat dikatakan memiliki hitungan mean dan variance yang sudah dikonversi dalam
konsistensi yang tinggi jika nilai dari koefisien Cronbach bentuk grafik sehingga memudahkan dalam membaca
Alpha lebih besar atau sama dengan 0,7 [10]. TABEL 1 hasil evaluasi. Terlihat bahwa semua skala, yang diwakili
menyajikan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha pada dengan bar kotak, berada pada area normal (warna krem)
tiap skala. Pada data tersebut menunjukkan bahwa semua kecuali skala Stimulation yang berada pada batas bawah
skala mendapatkan nilai koefisien Cronbach Alpha yang area positif. Selain bar yang mewakili setiap skala, ter-
lebih besar dari 0,7 dengan rincian attractiveness (0,95), dapat pula bar berupa garis yang berada pada tengah bar
perspicuity (0,88), efficiency (0,93), deppendability (0,88), kotak. Bar garis tersebut mewakili nilai confidence inter-
stimulation (0,92), dan novelty (0,79). val pada setiap skala.
Setelah melakukan konfirmasi terhadap skala inkon- Hasil perhitungan dapat pula disajikan berdasarkan
sistensi jawaban, kemudian dilakukan perhitungan mean, tiga kelompok yaitu attractiveness, pragmatic quality ser-
variance dan simpangan baku pada data jawaban res- ta hedonic quality. Seperti disajikan pada TABEL 2 dan
ponden. Hasil perhitungan Mean dan variance tersaji pada Gambar 10. Pada TABEL 2 dan Gambar 10, hasil
Gambar 8 Gambar 9. Mean merupakan hasil per-hitungan evaluasi UEQ untuk tiap kelompok yaitu attractiveness,
rata-rata dari semua tanggapan responden yang dikelom- pragmatic quality serta hedonic quality. Ketiga kelompok
pokkan pada masing-masing skala. Sedangkan variance mendapatkan evaluasi normal dengan nilai 0,67 untuk
menunjukkan variasi sebaran data. attractiveness, 0,68 untuk pragmatic quality serta 0,60
untuk hedonic quality.
TABEL 1. Koefisien reliabilitas conbach alpha
Scale Cronbach Alpha TABEL 2. Hasil mean dan variance pada setiap kelompok UEQ
Attractiveness 0,95 Pragmatic and Hedonic Quality
Perspicuity 0,88 Attractiveness 0,67
Efficiency 0,93 Pragmatic Quality 0,68
Dependability 0,88 Hedonic Quality 0,60
Stimulation 0,92
Novelty 0,79

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 241


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

Interpretasi terhadap skor yang diperoleh dapat disaji-


kan dalam bentuk benchmark [9]. TABEL 3 dan Gambar
11 menunjukkan bahwa dari enam skala UEQ yaitu
attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, sti-
mulation, dan novelty terdapat empat skala (perspicuity,
efficiency, stimulation dan novelty) dengan hasil below
average dan dua skala lainnya (attractiveness dan depend-
ability) mendapatkan hasil bad.
E. Pembahasan
Gambar 7 menunjukkan bahwa dalam perhitungan in-
konsistensi jawaban dari responden tidak terdapat skala
inkonsistensi yang lebih besar dari 3 (nilai paling besar
adalah 2). Hal ini menunjukkan bahwa semua data dapat
digunakan untuk dalam proses pengujian UX. Selanjutnya
Gambar 10. Hasil perhitungan UEQ untuk setiap kelompok
TABEL 1 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitias
Cronbach Alpha yang diperoleh cukup tinggi yaitu di atas
Menurut [12] pengelompokan hasil evaluasi means 0,7 untuk semua skala. Hal ini berarti bahwa data tang-
dan variance berdasarkan evaluasi negatif, normal atau gapan dari responden yang digunakan dalam evaluasi ini
positif terkadang belum dapat memberikan pengertian reliabel.
yang aktual bagi para praktisi untuk menginterpretasikan
hasil evaluasi terhadap sebuah produk apakah produk Gambar 8 dan Gambar 9 menyajikan hasil evaluasi
tersebut baik atau tidak? Terlebih lagi jika produk yang terhadap Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI ber-
dievaluasi merupakan produk baru yang belum pernah ada pada level normal, kecuali aspek Stimmulation yang
dilakukan evaluasi UX sehingga belum mempunyai pem- mendapatkan nilai positif. Gambar 9 juga menampilkan
banding terhadap nilai yang dihasilkan, ataupun produk error bar yang cukup tinggi. Ini berarti, jika dilakukan
lama yang baru sekali dilakukan evaluasi UX. Untuk itu repetisi (pengulangan) penelitian dengan kondisi yang
Schrepp dkk [12] membuat sebuah pembanding dengan yang sama, maka kemungkinan hasil yang diperoleh akan
mengumpulkan hasil pengujian UX yang pernah dilaku- berbeda, dengan hasil berkisar pada rentang error yang
kan terhadap suatu produk menggunakan UEQ dan kemu- ada [15]. Hal ini dimungkinkan dipengaruhi oleh jumlah
dian menjadikannya sebagai patokan/pembanding dalam responden yang digunakan ataupun juga sebaran dari
menjustifikasi apakah suatu produk tersebut baik atau jawaban responden. Hasil evaluasi UX berdasarkan tiga
tidak. Hasil pembandingan antara evaluasi UX pada Sis- kelompok besar yaitu Attractivness, Pragmatic Quality
tem Informasi Pasar Kerja dengan benchmark dataset dan Hedonic Quality seperti yang ditunjukkan pada
tersaji pada TABEL 3 dan Gambar 11. TABEL 2 dan Gambar 10 mengindikasikan bahwa hasil
evaluasi menjukkan bahwa Sistem Informasi Pasar Kerja
Kemnaker RI berada pada level normal. Hasil evaluasi
TABEL 3. UEQ Benchmark ditunjukkan secara lebih jelas pada UEQ benchmark.
Scale Mean Comparisson to Interpretation
benchmark
TABEL 3 dan Gambar 11 menunjukkan bahwa hasil eva-
Attractiveness 0,67 Bad In the range of the 25% luasi UX berdasarkan tanggapan dari pengguna terhadap
worst results Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI berkisar
Perspicuity 0,73 Below Average 50% of results better, 25% antara Bad dan Below Average. UEQ benchmark yang di-
of results worse hasilkan menunjukkan bahwa dari enam skala UEQ yaitu
Efficiency 0,71 Below Average 25% of results better, 50% attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, sti-
of results worse mulation, dan novelty terdapat empat skala (perspicuity,
Dependability 0,59 Bad In the range of the 25%
efficiency, stimulation dan novelty) dengan hasil below
worst results
Stimulation 0,80 Below Average 50% of results better, 25%
average dan dua skala lainnya (attractiveness dan depend-
of results worse ability) mendapatkan hasil bad. Hal ini menandakan bah-
Novelty 0,40 Below Average 50% of results better, 25% wa kualitas Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI
of results worse masih buruk. Belum ada satupun skala UEQ yang me-
nunjukkan hasil Good apalagi Excelent. Bahkan skala
yang menghasilkan nilai Above Average pun belum ada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Evaluasi UX terhadap Sistem Informasi Pasar Kerja
Kemnaker RI menggunakan UEQ menunjukkan bahwa
pengguna dari Sistem Informasi Pasar Kerja Kemnaker RI
belum cukup mendapatkan apa yang mereka inginkan
baik dari segi daya tarik, fungsionalitas sistem maupun
dari segi tampilan yang membuat pengguna nyaman.
Hasil evaluasi UX menggunakan UEQ seperti tersaji pada
Gambar 11. UEQ Benchmark Gambar 8 menunjukkan bahwa dua aspek yang paling
harus diperhatikan adalah aspek dependability yang
mendapatkan skor 0,588 dan aspek novelty yang men-

242 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

dapatkan skor 0,400. Hal ini menunjukkan bahwa peng- of Student Centered E-Learning Environment for computer
guna merasa belum dapat mengontrol interaksinya dengan science program,” Proceedings - 2014 3rd International
Conference on User Science and Engineering: Experience.
sistem [17]. Atau dapat pula bahwa pengguna belum Engineer. Engage, i-USEr 2014, hal. 52–55, 2015.
merasa aman saat menggunakan sistem. Selain itu, peng- [6] P. Sukmasetya, H. B. Santoso, dan D. I. Sensuse, “Current E-
guna belum menemukan kebaruan dalam sistem yang di- Government Public Service on User Experience Perspective
tawarkan. UEQ benchmark yang dihasilkan juga menun- in Indonesia,” 2018 International Conference on Information
jukkan bahwa dari enam skala UEQ yaitu attractiveness, Technology Systems and Innovation, ICITSI 2018 -
Proceedings, hal. 159–164, 2019.
perspicuity, efficiency, dependability, stimulation, dan [7] Y. Adha, W. Winarno, dan P. Santosa, “Pengalaman
novelty terdapat empat skala (perspicuity, efficiency, Pengguna Laman Pelayanan Publik,” vol. 40, no. 1, hal. 48–
stimulation dan novelty) dengan hasil below average dan 55, 2017.
dua skala lainnya (attractiveness dan dependability) [8] S. S. T. Ashok Sivaji, Norfarhana Abdollah, “Measuring
mendapatkan hasil bad. Hal ini dapat dikarenakan peng- Public Value UX based on ISO / IEC 25010 Quality
guna dari sistem belum merasa bahwa kebutuhan mereka, Attributes,” User Science and Engineering (i-USEr), 2014
3rd International Conference, hal. 56–61, 2014.
baik dari sisi fungsionalitas maupun kemudahan dalam [9] B. Laugwitz, T. Held, dan M. Schrepp, “Construction and
pemaikan, terpenuhi oleh sistem. Untuk itu diperlukan ke- evaluation of a user experience questionnaire,” Lecture Notes
terlibatan pengguna dalam pengembangan sistem selanjut- in Computer Science (including subseries Lecture Notes in
nya, sehingga kebutuhan pengguna sistem dapat lebih Artificial Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics),
terakomodir. vol. 5298 LNCS, hal. 63–76, 2008.
[10] M. Rauschenberger, M. Schrepp, J. Thomaschewski, S.
Penelitan yang dilakukan masih terdapat keterbatasan. Olschner, dan M. Perez-Cota, “Efficient Measurement of the
Antara lain hasil evaluasi menunjukkan error bar yang User Experience of Interactive Products. How to use the User
Experience Questionnaire (UEQ).Example: Spanish
cukup tinggi. Yang menandakan bahwa jika dilakukan Language Version,” International Journal of Interactive
repetisi (pengulangan) terhadap penelitian ini, maka ke- Multimedia and Artificial Intelligence, vol. 2, no. 1, hal. 39,
mungkinan hasilnya akan berbeda dengan kisaran hasil 2013.
berada di antara confidence interval yang ada [15]. Untuk [11] A. Sularsa dan A. S. Prihatmanto, “Evaluasi User Experiences
itu, disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan pe- Produk iDigital Museum dengan Menggunakan UEQ,” Jurnal
Teknologi Informasi, vol. 2, no. 2, hal. 56–62, 2015.
nelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak. [12] M. Schrepp, A. Hinderks, dan J. Thomaschewski,
Error bar yang tinggi juga dapat disebabkan oleh bera- “Construction of a Benchmark for the User Experience
gamnya pengetahuan pengguna terhadap sistem yang ada. Questionnaire (UEQ),” International Journal of Interactive
Selain itu, pengambilan data dengan dengan cara me- Multimedia and Artificial Intelligence, vol. 4, no. 4, hal. 40,
nyebarkan kuesioner melalui email atau nomor hp 2017.
menyebabkan peneliti tidak dapat melihat secara langsung [13] M. Audi, R. I. Rokhmawati, dan H. M. Az-zahra, “Analisis
Aspek Usability dan User Experience Website dan Aplikasi
bagaimana responden menggunakan sistem yang dievalu- Mobile Radio Streaming ( Studi Pada Website dan Aplikasi
asi. Begitu juga, peneliti tidak dapat mengukur task Mobile Radio Prambors ),” Jurnal Pengembangan Teknologi
success rate ketika responden menggunakan sistem yang Informasi dan Ilmu Komputer (J-PTIIK) Universitas
dievaluasi. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian meng- Brawijaya, vol. 2, no. 12, hal. 6391–6400, 2018.
gunakan metode pengumpulan data yang berbeda yang [14] V. Intanny, I. Widiyastuti, M. Dolorosa, dan K. Perdani,
“Pengukuran Kebergunaan dan Pengalaman Pengguna
memungkinkan adanya pemantuan dan perhitungan task Marketplace Jogjaplaza . id dengan Metode UEQ dan USE
success rate. Questionnaire Measuring Usability and User Experience of
The Marketplace of Jogjaplaza . id Using UEQ and USE
REFERENCES Questionnaire,” vol. 3, no. 2, hal. 117–126, 2018.
[15] M. Schrepp, M. P. Cota, J. Thomaschewski, dan R.
[1] Muhdar HM, “Potret Ketenagakerjaan, Pengangguran, dan Gonçalves, User Experience Questionnaire Handbook. 2019.
Kemiskinan di Indonesia: Masalah Dan Solusi,” Al-Buhuts, [16] R. Alroobaea dan P. J. Mayhew, “How many participants are
vol. 11, no. 2, hal. 42–66, 2015. really enough for usability studies?,” Proceedings of 2014
[2] D. R. Swaramarinda, “Analisis Dampak Pengangguran Science and Information Conference, SAI 2014, no. August,
Terhadap Kemiskinan Di Dki Jakarta,” Jurnal Pendidikan hal. 48–56, 2014.
Ekonomi dan Bisnis (JPEB), vol. 2, no. 2, hal. 63, 2017. [17] S. V. Izabal, I. Aknuranda, dan H. M. Az-zahra, “Evaluasi
[3] R. Indonesia, “Undang-Undang No.13 Th 2003 Tentang dan Perbaikan User Experience Menggunakan User
Ketenagakerjaan,” no. 1, 2003. Experience Questionnaire ( UEQ ) dan Focus Group
[4] Inpres, “Inpres No. 3 Th. 2003,” Igarss 2014, vol. 2004, no. 1, Discussion ( FGD ) pada Situs Web FILKOM Apps
hal. 1–5, 2003. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya,”
[5] H. B. Santoso, R. Y. K. Isal, T. Basaruddin, L. Sadira, dan M. vol. 2, no. 9, hal. 3224–3232, 2018.
Schrepp, “Research-in-progress: User experience evaluation

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 243

Anda mungkin juga menyukai