Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagong Agung Raharja

Nim : Ace 118 013


M.K : Profesi Pendidikan Smt Ganjil 2019/2020

Permasalahan dalam Profesi Guru.


Soal :
1. Jelaskan apa saja tantangan dan permasalahan dalam pembelajaran yang umum terjadi di
lingkup Prodi Pendidikan Teknik Mesin, UPR !

Jawaban :
Permasalahan, bisa kita ambil contohnya cara menghadapi/mengkondisikan mahasiswa
supaya tidak ribut,mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Tantangan, bagaimana kita sebagai guru atau calon guru mengatasi mahasiswa yang
ribut,mengantuk pada saat prose belajar mengajar itu berlangsung.

2. Berikan ide dan solusi dari tantangan dan permasalahan tersebut !

Jawaban :
Ide dan solusi dari permasalahan dan tantangan di atas ialah sebagai berikut :
a. Gunakan beberapa metode mengajar
Setiap siswa /mahasiswa memiliki sifat dan keunikan masing-masing. Oleh sebab itu
cara menghadapinya pun tidak bisa menggunakan cara yang sama. Contohnya jika
siswa lebih senang metode diskusi, maka gunakan metode belajar diskusi.
b. Selipkan candaan pada saat mengajar
Bisa saja siswa lain lebih memilih rebut untuk rebut di kelas karena cara mengajar
anda menurut mereka membosankan. Maka dari itu,cobalah anda selipkan humor
yang dapat menarikk perhatian semua siswa/mahasiswa.
c. Dengarkan keluhan siswa
Jika siswa/mahasiswa tersebut sering buat keributan dan mengantuk di kelas, maka
anda perlu untuk mencari penyebab anak menjadi seperti itu. Caranya mengobrol,
tanyakan mengapa alasannya dia bisa menjadi seperti itu.

3. Menurut saudara/i seperti apa system penilaian yang ideal bagi mahasiswa calon guru ?

Jawaban :
Menurut saya dari segi bicara,karakter pada saat belajar mengajar. Karena jika ingin
menjadi guru yang profesional guru atau calon guru harus bisa menguasai 4 kompetensi
profesional yaitu kompetensi pedagogik,profesional,sosial dan kepribadian.
4. Analisislah permasalahan dalam profesi guru yang terjadi di indonesia (sumber dari
berita online terpercaya,sertakan linknya).

Jawaban :
Ada 3 permasalahan guru Yang Pertama, dari sisi persoalan mutu guru, guru dituntut
untuk memenuhi segala kriteria konstitusional yang disusun pemerintah, contohnya
adalah harus menguasi empat (4) kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial dan professional serta memenuhi kualifikasi akademik pada tingkatan satuan
pendidikan, mengikuti segala pelatihan dan program-program pengembangan diri yang
dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun berdasarkan kesadaran mengembangkan
diri dari guru bersangkutan. Kedua, persoalan kesejahteraan guru diantaranya adalah
terjadi kecemburuan diantara para guru seperti antara guru yang PNS dan non PNS, guru
yang mendapat sertifikasi dan yang non sertifikasi. Di Indonesia, banyak guru yang
kesejahteraannya masih memprihatinkan terutama yang berada di pelosok-pelosok desa.
Hal ini menjadi problem tersendiri yang dihadapi pemerintah, sehingga salah satu
kebijakan penggelontoran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang 20%
diperuntukan untuk membantu pendanaan gaji guru di sekolah. Meski demikian disadari
bahwa persoalan kesejahteraan bukan semata tentang penghasilan, namun juga tentang
kenyamanan, perlindungan, kesempatan berkarir, kesempatan mengembangkan diri dan
sebagainya yang juga harus diperhatikan. Ketiga, persoalan guru akibat politisasi, hal ini
paling banyak terjadi di daerah saat memasuki momentum politik seperti pemilu
legislatif, pilkada dan pilpres. Para kandidat biasanya selalu menjadikan persoalan
pendidikan terutama guru sebagai tema politik yang menarik. Karena begitu banyaknya
kuantitas guru sehingga sangat signifikan jika dapat menarik perhatian mereka demi
kepentingan politik sesaat. Bukan hanya itu, guru-guru bisa dijadikan tim sukses agar
dijanjikan menjadi kepala sekolah, kepala dinas dan lain sebagainya sehingga penentuan
kepala sekolah tidak lagi murni beradasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam standar
namun berdasarkan karena mantan tim sukses. Persoalan lainnya adalah jika guru ikut
bermain politik dan kalah, maka konsekuensinya adalah bisa dimutasi ke daerah-daerah
terpencil dan sungguh mengerikan.

Tiga persoalan ini harus diperhatikan betul sebagai refleksi atas nuansa hari pendidikan
nasional ini. Guru terjebak dalam perasaan dan rasio yang dilematis antara dua tarikan
kutub menjadi guru sebagai panggilan nurani untuk mengurusi masalah sosial
kemanusiaan, di satu sisi guru menjadi pilihan pekerjaan untuk memperoleh penghasilan
yang cukup untuk menafkahi kehidupan diri dan keluarganya. Sementara guru juga
terjebak dalam pilihan dilematis untuk konsisten fokus dalam profesinya, tetapi di sisi
lain ada tawaran pragmatis yang menggiurkan dari permainan politik praktis yang kerap
menggodanya. Mari menghargai guru. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga
kualitas pendidikan semakin baik.

Link/sumber : http://www.visioner.id/opini/14209/analisis-tiga-permasalahan-utama-
guru-di-indonesia-refleksi-pendidikan-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai