Hukum Fotografi Objek Bernyawa
Hukum Fotografi Objek Bernyawa
PENDAHULUAN
1
yang objek utamanya adalah pemandangan alam, seperti
hutan, gunung, sawah dsb. Ada juga Potrait
Photography, Human Interest, Stage Photography, yang
setiap objeknya adalah makhluk hidup. Maka setiap
orang yang mendalami dunia fotografi pasti mempunyai
genrenya masing-masing.
2
صنونر يرنعاذربونن ينلونم اللقةنياَنمةة يرنقاَرل لنهرلم أنلحريوا إةان الاةذينن ين ل
صننرعونن هنةذةه ال ص
نماَ نخلنلقترلم
B. Rumusan Masalah
3
3. Apa hukum fotografi untuk objek bernyawa?
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penelitian
E. Definisi Operasional
4
Makhluk adalah sesuatu yang dijadikan atau yang
diciptakan oleh Tuhan (seperti manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hukum Islam
6
Hukum-hukum dalam Islam secara garis besar
dibagi menjadi lima hal yang diantaranya adalah wajib,
sunnah, haram, makruh, dan mubah.
a. Wajib
b. Sunnah
c. Haram
7
Haram merupakan suatu perkara yang berlawanan
pada hukum yang pertama dan kedua. Haram adalah
suatu perkara yang mana bila seseorang tidak
mengerjakan suatu perkara yang dilarang maka dia akan
mendapatkan pahala, dan bila perkara yang dilarang itu
dilakukan atau dikerjakan maka dia akan mendapatkan
dosa. Contohnya seperti judi, mabuk, dan lain-lain.
d. Makruh
e. Mubah
8
Allah untuk umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi
SAW, baik hukum yang berhubungan dengan
kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang
berhubungan dengan amaliyah (perbuatan) yang
dilakukan oleh umat Muslim semuanya.
B. Fotografi
1. Pengertian Fotografi
9
memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut
lensa).
10
2. Jenis Fotografi
a. Potrait Photography
c. Aerial Photography
12
Gambar 2.3 - Fotografer: Anders Anderson
13
Gambar 2.4 - Fotografer: Radek
Zawadski
14
Gambar 2.5 - Fotografer: Anthony
Spenceer
15
Gambar 2.6 - Fotografer: Nick Brandt
16
2.7 - Fotografer: Shikhei Goh
17
Gambar 2.8 - www.tharrisonhillman.com
18
C. Makhluk Bernyawa
19
2. Ciri Makhluk Hidup
a. Bernapas (Respirasi)
b. Bergerak
20
c. Tumbuh dan Berkembang
21
sel tubuh yang rusak dengan berbagai proses dalam
tubuh.
6. Adaptasi
23
24
BAB III
PEMBAHASAN
25
من صاونر صورةب في الصدنُّياَ كلو ن
وُليم ن، ف يمونم القياَممةة أن ينفمنخ فيهماَ المصروُنح
س
خ
بناَف خ
26
ulama yang menghalalkan fotografi selama objeknya
tidak menyimpang dari syariat islam.
27
dalil yang mengharamkan tashwir tidak
mengandung pengharaman fotografi, akan tetapi
secara adat dan bahasa fotografi masih dalam ruang
lingkup tashwir, seorang fotografer juga disebut
mushawwir dan foto yang dihasilkan disebut
shurah.
Oleh karena itu fotografi hanya dibolehkan dalam
kepentingan darurat dan untuk kemaslahatan saja,
mengingat ada efek negatif yang sangat besar yang
ditimbulkan oleh fotografi sebagaimana yang kita
lihat selama ini foto-foto yang tidak layak
terpampang di berbagai majalah atau iklan di
internet.
30
haram. Jadi fotografi tidaklah haram tetapi
menggunakan fotografi untuk hal-hal yang keliru
adalah haram.
31
kecuali orang-orang tertentu yang kurang pekerjaan,
yang hidupnya hanya disibukkan dengan foto-foto
dan gambar-gambar. Adapun jika mengoleksi
majalah yang didalamnya terdapat foto-foto atau
gambar-gambar wanita telanjang, hal ini patut
disesalkan. Lebih-lebih pada zaman sekarang ini,
ketika gambar-gambar dan foto-foto wanita dipajang
sebagai model iklan, mereka dijadikan perangkap
untuk memburu pelanggan.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mohlimo.com/pengertian-hukum-islam-
sumber-dan-tujuan/
http://www.sjm.sch.id/p/pengertian-dan-sejarah-
fotografi.html
http://www.bitebrands.co/2016/06/jenis-jenis-macam-
fotografi.html
http://mynameisshaf.blogspot.co.id/2017/09/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none_23.html
http://kubecako.blogspot.co.id
https://muslim.or.id/26684-hukum-menggambar-
makhluk-bernyawa.html
http://www.binbaz.org.sa/mat/4206
http://anasafrida.blogspot.co.id/2012/01/materi-ulumul-
hadist.html
33