PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan daerah – daerah yang terus melaju
dengan pesat di semua sektor kehidupan. Pertumbuhan penduduk dan gerak
perkembangan Peningkatan yang seiring sejalan dengan perkembangan dan
pertumbuhan daerah tersebut. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada baik itu
sumber daya alam maupun sumber daya manusia Pemerintah Daerah terus
melaksanakan Peningkatan secara bertahap dan berkelanjutan dalam jangka pendek,
menengah maupun panjang. Pesatnya Peningkatan seiring pertumbuhan penduduk
merupakan dinamika perkembangan suatu daerah yang dipengaruhi kondisi eksternal
maupun internal.
Peningkatan yang bertahap dan berkelanjutan memerlukan Perencanaan dan
kesiapan yang matang. Proses Perencanaan yang berkelanjutan membutuhkan basis
data, baik data numerik maupun data spasial. Dengan adanya basis data tersebut
diharapkan hasil Perencanaan yang menjadi acuan gerak dapat terarah bermanfaat
dan tepat guna.
Bahwa untuk merespon semakin banyaknya tenaga terampil/tenaga
ahli/intelektual lulusan perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang, maka dalam rangka pelaksanaan
Peningkatan dikelola oleh Pemerintah Kotawaringin Barat pada umumnya dan
khususnya Peningkatan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kotawaringin Barat, dipandang perlu melibatkan tenaga
terampil/tenaga ahli/intelektual yang terhimpun dalam wadah perusahaan konsultan
guna mengakomodir dan menciptakan lapangan kerja di bidang perencanaan dan
pengawasan Peningkatan, sehingga 2 (dua) permasalahan dapat diatasi sekaligus
yaitu tentang keperluan adanya Perencanaan teknis pekerjaan yang diperlukan untuk
melaksanakan Peningkatan dan terakomodasinya tenaga terampil/tenaga
ahli/intelektual.
a. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa/kontraktor
pelaksana harus mendapat perencanaan secara teknis di lapangan, agar rencana
teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung operasional efektif.
b. Pelaksanaan perencanaan harus dilakukan oleh penyedia jasa perencana yang
kompeten dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli
perencanaan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
1
c. Konsultan Perencana bertujuan secara umum merencanakan pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu serta keselamatan kegiatan
pelaksanaan.
3. Sasaran
Melaksanakan Perencanaan Teknis Pembangunan dan Rehabilitasi Saluran
Drainase / Gorong – Gorong.
4. Lingkup pekerjaan
1. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan di kecamatan Arut selatan, Kecamatan Kumai,
dan Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat.
2. Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase / Gorong - Gorong
3. Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan dan Rehabilitasi Saluran Drainase /
Gorong - Gorong.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.3. Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Drainase / Gorong - Gorong
2.7. Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)
3
a. K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat
b. SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kab. Kobar
c. Nama PA : Dr. Juni Gultom, ST., MTP
d. Nama KPA/PPK : Alfan Khusnaini, ST., MT
e. Kegiatan : Pembangunan Saluran Drainase / Gorong - Gorong
f. Tahun Anggaran : 2019
g. Sumber Dana : APBD Kabupaten Kotawaringin Barat
h. Nama KPA/PPK : Alfan Khusnaini, ST., MT
CV. WAHANA KARYA DESIGN adalah usaha yang bergerak dalam bidang
jasa konsultansi teknis dan manajemen Perencanaan dan Pengawasan. Perusahaan
ini didirikan di Palangkaraya pada tahun 2003 oleh sejumlah Tenaga Ahli yang
Profesional dan mempunyai dedikasi tinggi serta berpengalaman dalam bidang
masing-masing. Perusahaan konsultan ini CV. WAHANA KARYA DESIGN pusat
Palangka Raya yang telah terdaftar dan menjadi anggota INKINDO (Ikatan
Konsultan Indonesia) Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
4
Nama Perusahaan : CV. WAHANA KARYA DESIGN
Alamat : Jl. Garuda VI No. 34 Palangka Raya
Telepon / Fax : -
E-Mail : wahanadesign@gmail.com
1. Data Administrasi
2.Pusat
Status Cabang :
√
Nama Kantor : -
4. Cabang : -
No. Telpon : -
No. Fax. : -
E-Mail
5
1. Akta Pendiri
a. Nomor Akte : 2
a. Nomor Akte : 92
Untuk itulah maka kami menawarkan Perusahaan CV. WAHANA KARYA DESIGN
agar dapat diberikan kesempatan berperan aktif dalam era pembangunan di
wilayah Kalimantan Tengah.
Lingkup pelayanan dan kegiatan yang utama ditangani oleh
CV. WAHANA KARYA DESIGN antara lain :
1. Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Mencakup sub
Lanskep.
a. Jasa perencanaan dan Perancangan Lingkungan
dan Bangunan Lansekap
b. Jasa Perencanaan Wilayah
2. Bidang Perencanaan Arsitektur, Mencakup sub bidang:
a. Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitekturral
b. Jasa Desain Arsitektural
3. Bidang Perencanaan Rekayasa, Mencakup sub bidang :
a. Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi
serta Struktur Bangunan
6
b. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik
Sipil Air.
c. Jasa Desain Rekaysa untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi.
d. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal
dan Elektrikal Dalam Bangunan.
BAB III
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
7
3.1. Pendekatan teknis dan metologi
b. Pendekatan permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan ini, tidak sedikit terjadi kesalahan –
kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksanaan.
Akibatnya kualitas hasil pekerjaan menjadi tidak sesuai dengan
dokumen pelaksanaan bahkan sampai gagalnya konstruksi.
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan – kesalahan yang
terjadi perlu dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan dengan melakukan perencanaan terhadap jalannya
pelaksanaan pekerjaan baik secara teknis maupun administrative.
Secara garis besar program pengendalian mutu yang diusulkan diuraikan seperti
dibawah ini.
Pematokan dan pengontrolan patok referensi pengukuran.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, konsultan memeriksa semua patok
control – Bench Mark vertical dan horizontal yang di buat pada perencanaan.
8
Jika diperlukan tambahan Bench Mark dibuat dengan cara yang sama untuk
kemudahan pelaksanaan konstruksi. Konsultan memeriksa ketepatan semua
stake-out dari kontraktor. Setiap penyimpangan atau ketidaktepatan dicatat
dan diselesaikan bersama konsultan dan kontraktor. Data yang berkaitan
dengan pematokan dan pekerjaan survey akan menjadi rekaman dalam buku
lapangan dan diserahkan kepada satuan kerja.
Pengujian bahan.
Konsultan melakukan pengujian rutin sebagai bentuk pengendalian bahan
melalui peralatan laboratorium yang disediakan kontraktor sesuai dengan
dokumen kontrak. Mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi di
kontrol dengan mengadakan tes pengujian laboratorium dan test lapangan
secara ketat agar sesuai dengan standart – standart seperti yang tercantum
didalam dokumen kontrak. Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, konsultan
menyiapkan langkah – langkah secara terinci yang menyatakan jenis test
yang harus ditempuh berikut jumlah pengetesan, dengan memberikan contoh
langkah – langkah tersebut kepada kontraktor sehingga biasa dipahami.
3.1.2. Metodologi
3.2. Metode Pelaksanaan Perencanaan
Pada pelaksanaan supervisi kontruksi pekerjaan sesuai spesifikasi (kontrak),
konsultan akan mengerahkan tenaga supervisi kontruksi yang telah
berpengalaman / profesional dalam bidangnya. Untuk mencapai sasaran batas
waktu pelaksanaan proyek, maka konsultan akan mendesiminisasikan dan
melaksanakan pengendalian proyek (waktu – biaya – pelaksanaan) sesuai
dengan standar yang telah disepakati (kontrak).
Tugas Konsultan Supervisi secara garis besar akan meliputi :
Pengendalian teknis
9
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan
pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor. Lingkup
pengendalian antara lain meliputi :
- Aspek mutu hasil pekerjaan
- Aspek volume pekerjaan
- Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
- Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
Pengendalian atas proses koordinasi terkait
Konsultan supervisi dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian
teknis berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu
dilakukan oleh pihak lain (khususnya pemberi tugas).
Pengendalian administrasi proyek
Dalam hal ini Konsultan Supervisi berkewajiban merancang,
memperlakukan serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem
administrasi proyek yang diawasinya yaitu mencakup antara lain surat,
risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara, gambar, sketsa,
kontrak dan adendum dan lain-lain yang dianggap perlu.
Evaluasi rencana proyek
Konsultan supervisi berwenang dan pada saatnya berkewajiban
menyatakan bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi
persyaratan untuk disetujui atau disahkan oleh pemberi tugas.
10
- Tahap 2
Pengendalian mutu bahan olahan, yaitu hasil pencampuran dari bahan
baku seperti gradasi agregat, campuran/ adukan beton dan lain-lain.
Pengendalian bahan mutu olahan dilaksanakan untuk memastikan
bahwa hasil bahan baku yang dihasilkan sesuai dan memenuhi
persyaratan yang disepakati. Apabila tahap 2 sudah memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan dilanjutkan dengan tahap 3
- Tahap 3
Pengendalian mutu hasil pekerjaan jadi dilaksanakan untuk memastikan
apakah hasil pekerjaan jadi dari bahan olahan yang dihasilkan sudah
sesuai dan memenuhi persyaratan yang disepakati.
Cakupan Pengendalian Mutu Yang dilaksanakan
Cakupan pengendalian mutu yang harus dilaksanakan dilapangan akan
mencakup :
- Pengendalian mutu yang berkaitan dengan dimensi atau
geometri dari hasil pekerjaan seperti lebar, tinggi, tebal, kemiringan dan
lain – lain.
- Pengendalian mutu yang mencakup proporsi dari bahan baku yang
dipakai.
- Pengendalian mutu yang mencakup kualitas dari bahan baku, bahan
olahan pekerjaan jadi.
11
pengguna jasa dengan pihak pelaksana terhitung sejak penandatanganan Surat
Perjanjian Kontrak Kerja. Konsultan akan menyusun alokasi waktu yang efektif
dan terencana dengan baik agar kegiatan ini bisa mengikuti spesifikasi teknis
yang ada. Sehingga output dari kegiatan ini akan dapat diterima dengan baik oleh
pengguna jasa.
2. Tahap Pekerjaan
1. Pekerjaan persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan
b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Network Planning
yang diajukan oleh kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan.
12
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan material konstruksi yang dipakai, tenaga kerja
dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana terutama yang mengakibatkan tambahan atau berkurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat
oleh Kontraktor pelaksana (Shop Drawings).
e. Sistem Pelaporan dalam kegiatan ini dibagi atas beberapa bentuk laporan
seperti :
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : kegiatan persiapan mobilisasi personil
dan peralatan. Laporan harus diserahkan selambat- lambatnya : 14
(empat belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) set
buku laporan.
Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat memuat : hasil kemajuan pekerjaan selesai
seratus persen. Laporan harus diserahkan selambat- lambatnya :
tanggal akhir kontrak, sebanyak 2 (dua) set buku laporan dan
cakram padat (compact disc) (jika diperlukan).
i. Kebutuhan Personil
13
Team Leader dalam melaksanakan tugas-tugasnya meliputi, tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
Melakukukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal
pelaksanaan perencanaan teknis pekerjaan yang menjadi
perencanaannya.
Memimpin dan mengkoordinasikan dalam mengaplikasikan
lingkup kegiatan.
Mengujungi semua lokasi pekerjaan dalam rangka memantau
kemajuan pekerjaan dengan ketat atas kemajuan seluruh pekerjaan dan
memberikan laporan tepat pada waktunya, bila pekerjaan telah terlambat
15 % dari yang ditargetkan, memberikan rekomendasi secara tertulis
bagaimana usaha untuk mengejar ketertinggalan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor.
Melakukan pemantauan dengan baik semua pengukuran pematokan
awal dan pengukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan serta
melibatkan secara langsung pada pengukuran akhir dari setiap item
bangunan/pekerjaan.
Memeriksa seluruh detail desain dan back up data pelaksanaan
pekerjaan yang dibutuhkan termasuk perhitungan volume dan
gambar.
Merekomendasi sertifikat kualitas/mutu dan kuantitas setiap item
bangunan/pekerjaan.
Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari Kuasa Pengguna
Anggaran / pejabat pembuat komitmen tentang pengendalian
kuantitas dan kualitas bahan, kualitas setiap item
bangunan/pekerjaan.
Dalam rangka mengaplikasikan lingkup kegiatan sebagaimana
tersebut di atas, maka Team Leadar melaksanakan tugas
mengkoordinasikan/memimpin pelaksanaan tugas perencana teknis
dalam melaksanakan perencanaan yang terus menerus di lokasi
pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh kontraktor, dalam bidang
pengecekan semua pekerjaan, pengecekan dan menganalisis semua
data yang disampaikan oleh perencana teknis dari setiap item
bangunan/pekerjaan sebagaimana tercantum dalam kontrak yang
menjadi tanggung jawab perencanaannya.
Mengkoordinasikan hasil pengecekan semua pekerjaan, pengecekan
dan menganalisis semua data, serta melaporkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran / PPK, memberikan rekomendasi tertulis untuk
dapat menerima atau menolak hasil pekerjaan dari hasil analisis data
dimaksud.
2. Surveyor
14
Surveyor adalah seorang insyur sipil atau sarjana muda sipil sipil yang
berpengalaman dalam bidang perencanaan .
Tugas dan tanggung jawab surveyor sebagai berikut :
Membantu kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran
topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran
data-data lapangan.
Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi
dan pencegahannya,
Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar
dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.
Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan evaluasi sesuai
dengan gambar rencana.
Melakukan pelaksanaansurvei lapangan dan menyedihkan dan
pengukuran tempat – tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan.
Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
3. Operator komputer
Tugas dan tanggung jawab operator computer atas terlaksananya
pengetikan dokumen pelaporan pengawasan teknis.
15
lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat diketahui
dengan pasti dan sampai telah diambil tindakan-tindakan yang
menjamin bahwa produksi beton memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi.
c) Apabila kuat tekan beton berumur 28 hari tidak memenuhi
ketentuan yang disyaratkan, maka harus diambil tindakan
mengikuti ketentuan menurut Pasal 7.1.6.3).i) dan Pasal 7.1.6.3).j)
d) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton.
2) Penyesuaian Campuran
d) Bahan Tambahan
16
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan
tambahan, maka dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Pasal
7.1.2.5).b) dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3) Penakaran Bahan
4) Pencampuran
b) Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
17
d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
3
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m atau
kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus
3
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m .
b. Pekerjaan Timbunan
1) Galian pada Sumber Bahan
a) Sumber bahan (borrow pits), apakah di dalam Ruang Milik Jalan atau
di tempat lain, harus digali sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi
ini.
e) Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan
harus diratakan sedemikian rupa sehingga mengalirkan seluruh air
permukaan ke gorong-gorong berikutnya tanpa genangan.
f) Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berjarak lebih dekat
dari 2 m dari kaki setiap timbunan atau 10 m dari puncak setiap
galian.
18