I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan rumah sakit umum, rumah sakit spesialis, rumah bersalin, klinik spesialis dan
laboratorium kesehatan berkembang dengan pesat. Bahkan, pada tahun-tahun terakhir ini juga
sejumlah rumah sakit non profit tumbuh di kota-kota besar di Indonesia, yang dikembangkan oleh
investor asing maupun nasional. Pertumbuhan ini membutuhkan personel professional untuk
mengelola pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien. Pada saat ini, sangat terbatas SDM
professional yang mampu menjawab tantangan bisnis yang makin kompetitif di masa depan. Tanpa
ketersediaan SDM yang handal dalam jumlah yang memadai, industri pelayanan kesehatan nasional
akan sulit berkembang dan bersaing dengan perusahan lain yang akan masuk dalam industri
perumahsakitan.
Oleh karena itu, RSIA BRAWIJAYA harus memiliki SDM baik medis maupun non medis dalam jumlah
yang cukup dan memenuhi persyaratan, sesuai dengan kelas/ tipe Rumah Sakit, dengan mengacu
pada Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit (Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI tahun 2007).
Secara umum, gambaran pola ketenagaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola ketenagaan dari segi
kualifikasi dan kuantitas personel kerja di , serta di unit-unit pada khususnya. Sehingga dapat dibuat suatu
pengusulan perencanaan penambahan tenaga, dalam upaya memenuhi kebutuhan SDM secara
menyeluruh.
1. Memberikan informasi perihal komposisi dan pola ketenagaan di , sebagai sumber daya
penampilan kinerja rumah sakit.
2. Melakukan penyusunan pola ketenagaan sesuai kebutuhan SDM pada setiap unit dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan pengolahan dan analisa data komposisi ketenagaan sehingga menjadi informasi yang
bermanfaat.
4. Menghasilkan pelaporan ketenagaan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
mengambil keputusan.
5. Menyusun perencanaan penambahan tenaga sebagai upaya evaluasi pengembangan SDM.
Dalam pelaksanaan rencana kegiatan selalu mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran
Pendapatan & Belanja , dengan melakukan :
1. Pengumpulan data-data terkait jumlah dan kualifikasi tenaga.
2. Melakukan pengolahan data dan analisa rekomendasi terkait informasi yang dibuat.
3. Menindaklanjuti temuan dengan penyusunan perencanaan kedepannya.
V. SASARAN
Dalam paparan pola ketenagaan ini kiranya kami berupaya untuk merumuskan dan memberikan gambaran
ketenagaan di saat ini, sehingga berbagai kebijakan dan langkah-langkah strategis tentang manajemen
ketenagaan dapat dirumuskan dan diterapkan secara maksimal, demi terlaksananya pelayanan kesehatan
yang bermutu dan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Sebagai salah satu rumah sakit umum swasta yang terus tumbuh dan berkembang secara pesat,
berupaya senantiasa memberikan pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan masyarakat. Dalam paparan pola ketenagaan ini kiranya kami berupaya untuk
merumuskan dan memberikan gambaran ketenagaan di saat ini, sehingga berbagai kebijakan dan
langkah-langkah strategis tentang manajemen ketenagaan dapat dirumuskan dan diterapkan secara
maksimal, demi terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit. Berikut ini adalah pemaparan pola ketenagaan di .
a. Analisa Kebutuhan Tenaga Metode Rasio
Komposisi Ketenagaan SDM ; Gambaran keadaan sumber daya manusia di sampai dengan kondisi terakhir
data dibuat, di tahun 2018 adalah sebagai berikut :
22 s/d
2 Tenaga Paramedis 90 S1 Keperawatan 2 46 Laki - laki 9
29
30 s/d
D3 Keperawatan 71 28 Perempuan 80
39
41 s/d
D3 Bidan 7 15
54
D1 Bidan 2
SPK 7
22 s/d
4 Tenaga Non Medis 71 S2 Ekonomi 1 49 Laki - laki 26
40
40 s/d
S1 Ekonomi 1 22 Perempuan 45
54
S1 Akuntansi 6
S1 Komputer 2
S1 Komunikasi 1
S1 Informatika 1
S1 MRS 3
S1 Inggris 1
S1 Informatika 2
D3 Akuntansi 5
D3 Perawat 3
D3 Sekretaris 1
D3 Informatika 1
D1 Komputer 1
SMU 38
SMP 2
SD 2
Jumlah 206 206 206 206
Dari Tabel di atas, tampak bahwa pada dasarnya menimbang rata-rata BOR rumah sakit masih di
kisaran 50 – 60 %, maka asumsi yang dijadikan acuan perhitungan kebutuhan SDM/ketenagaan
lebih kepada kebutuhan sesuai tingkat pelayanan, tidak kepada Standar Pelayanan RS sepenuhnya.
Dan kesimpulan dari asumsi kebutuhan sebagian besar telah tercukupi, hanya beberapa yang masih
kurang. Dari hasil analisa baik kuantitas maupun kualitas, serta dibandingkan Metode Rasio
Permenkes 262/Tahun 1979, didapati kesimpulan masih terdapat kekurangan untuk jumlah Tenaga
Medis (sebanyak 6 orang, Pendidikan Min. S1 Kedokteran Umum), serta Tenaga Paramedis
(Sebanyak 11 orang, Pendidikan Minimal DIII Keperawatan). Untuk tenaga golongan Penunjang
Medis dan Non Medis relatif sudah tercukupi namun dapat ditambah apabila berencana untuk
memaksimalkan fungsional lain yang mungkin diperlukan kedepannya.
Untuk beberapa unit kerja khusus dirumuskan pula analisa kebutuhan SDM berdasarkan standar
pelayanan spesifik, berikut penjelasannya :
1. Analisa Kebutuhan SDM Keperawatan
2. Analisa Kebutuhan SDM Kamar Operasi
3. Analisa Kebutuhan SDM IGD
4. Analisa Kebutuhan SDM Laboratorium
5. Analisa Kebutuhan SDM Farmasi
6. Analisa Kebutuhan SDM Radiologi
7. Analisa Kebutuhan SDM Rekam Medis
(Detil terlampir di halaman selanjutnya ).
VIII. EVALUASI
Berdasarkan rekapitulasi masing-masing pola ketenagaan, maka berikut adalah penyusunan rencana
terhadap kebutuhan tenaga yang diperlukan :
Perbaikan
prasarana v
(meja, kursi
kerja dan ruang
meeting).
Mengajukan
program-
program
inovasi untuk
efisiensi biaya v v v v Kegiatan Rutin
Jakarta, Desember 2018
Direktur RSIA BRAWIJAYA HRD Manager
Rekam Medis sebagai salah satu unit penunjang di RS Haji Jakarta pondok gede
mewujudkan rasa iman kepada Allah SWT dalam bentuk amal sholeh dan menjadikanya
sebagai sarana beribadah kepada nya. Oleh sebab itu unit rekam medis mempunyai visi
yaitu pelayanan rekam medis dengan cepat, tepat dan akurat serta mewujudkan unit rekam
medis yang berkualitas dalam pelayanan, pusat data dan informasi kesehatan yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengembangan rumah sakit dan
didukung sumber daya manusia yan terampil dan profesional, serta menghasilkan rekam
medis yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
RSIA BRAWIJAYA
Mengetahui,