Oleh :
dr. Monica Fradisha Zukhri
Konsulen :
dr. Ade Aulia, Sp.OG
Pendamping :
dr. Pandewal
Konsulen
3. Riwayat Kehamilan:
Ini merupakan kehamilan pertama
4. Riwayat Perkawinan:
1x tahun 2018
5. Riwayat Pekerjaan:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik:
Tinggal bersama suami
7. Lain-lain: -
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Williams JW, Bloom SL, Spong CY. Williams
obstetrics. 25rd ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2018. 28, 1182-1209.
3. Bin YS, Roberts CL, Nicholl MC, Nassar N, Ford JB. Contribution of
changing risk factors to the trend in breech presentation at term. Aust N Z
J Obstet Gynaecol. 2016;56(6):564-70.
8. Hannah ME HW, Hewson SA, Hodnett EDS, William AR. Term Breech
Collaborative Group. Planned Caesarean section versus planned vaginal
birth for breech presentation at term : a randomized multicenter trial.
Lancet 2010 (356): 1375-1383.
LAPORAN KASUS
Nama : Ny.M
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 31 Oktober 2019
ANAMNESIS
Seorang pasien wanita usia 27 tahun datang ke IGD RSUD Hanafiah
tanggal 1 Oktober 2016, pukul 20.30 WIB rujukan dari Puskesmas Lubuk
Gadang dengan D/ G1P0A0H0 gravid aterm 40 – 41 minggu + letak sungsang.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+) sejak 6 jam yang lalu.
Keluar lendir campur darah dari kemaluan (+) sejak 6 jam yang lalu.
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-).
Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-).
Tidak haid sejak ± 9 bulan yang lalu.
HPHT : 21-1-19 TP: 28 -10-19
Gerak anak dirasakan sejak ± 4 bulan yang lalu.
Riwayat hamil muda : mual (-), muntah (-), perdarahan (-).
Antenatal care : kontrol usia kehamilan 1,5,6,7,8,9 ke bidan kemudian
usia kehamilan 6 bulang ke dokter spesialis kandungan didapatkan
letak sunsang
Riwayat menstruasi : menarche umur 12 tahun, siklus haid teratur,
1x30 hari, lamanya 4-6 hari, 2-3 ´ ganti duk/hari, nyeri haid (-).
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat alergi, asma dan penyakit paru lainnya, penyakit
hipertensi, penyakit kencing dm, penyakit jantung, hati, dan ginjal lainnya
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat keluarga mempunyai penyakit keturunan, menular dan kejiwaan.
Riwayat Perkawinan : Tahun 2018
Riwayat Kehamilan / Abortus / Persalinan : 1 / 0 / 0
1. Sekarang
Riwayat Kontrasepsi : (-) Riwayat Imunisasi : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis Cooperative
Tinggi Badan : 150 cm
BB : 50 kg
BB saat ini : 56 kg
BMI : 24,89 kg/m2
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7’C
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H2O, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thorak :
- Cor
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba di LMCS ICS V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
o Kanan : ICS IV parasternal dekstra
o Kiri : ICS II midclavikula sinistra
o Atas : ICS II parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler, murmur (-)
- Pulmo
Inspeksi : Simetris, kiri=kanan
Palpasi : Vokal fremitus, kiri=kanan
Perkusi : Sonor, kiri=kanan
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Status obstetrikus
Genitalia : Status obstetrikus
Ekstremitas : Edema -/-, Refleks Fisiologis +/+, Refleks Patologis -/-
Status Obstetrikus
Muka : Chloasma gravidarum (+)
Mammae : Membesar, tegang, areolla & papilla hiperpigmentasi, colostrum (+)
Abdomen :
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm
Linea mediana hiperpigmentasi, sikatrik (-), striae gravidarum (+)
Palpasi : L1: Fundus uteri teraba 4 jari di bawah proc.xyphoideus
Teraba massa bulat, keras, melenting
L2: Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri
Teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kanan
L3: Teraba massa besar lunak noduler, floating
L4: Tidak dilakukan
TFU : 35 cm TBJ : 3410 gr HIS : 1-2X/40”/Lemah
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal, DJJ : 143 -153x/mnt
Genitalia :
Inspeksi : Vulva & Uretra tenang, tumor (-), varikoses (-), lividae (+), sikatriks (-)
Vaginal Touche : Ø tidak ada, portio teba, lunak, posterior
Ketuban sulit dinilai
UPD:
promontorium tidak teraba
linea inominata teraba 1/3 bagian proksimal
dinding samping panggul lurus
spina ishciadica teraba0.5 cm
os sacrum cekung
os coocygeus mudah digerakkan
UPL
Distantia Inter tuberosum 10cm
LABORATORIUM
Hb :9,9 gr/dl
Lekosit :8.400/mm³
Hematokrit :29,0 %
Eritrosit :3.400.000/mm3
Trombosit :299.000/mm3
GDS :99 mg/dL
HbsAg :non reaktif
DIAGNOSIS
G1P0A0Ho gravid aterm letsu bokong
Janin hidup tunggal intrauterine letak memanjang presentasi bokong
SIKAP :
Kontrol keadaan umum, tanda vital, HIS, dan DJJ
Informed consent
RENCANA : SCTPP
TERAPI:
IVFD RL 8 jam/kolf
Inj cefazolin 2x1 gr
Inf Metronidazole 3x500mg
Cormega 2x1
Lanturol 1x1
Nutriflam 2x1
Asam mefenamat 3x500mg
RENCANA:
S : nyeri luka op (+), Demam (-), ASI (-), BAK (+), BAB (-), Perdarahan pervaginam (-),
O : KU Kes TD N R T
Sdg CMC 120/80 mmHg 86 x/m 20 x/m 36,8ºC
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, luka op erasi tertutup verban
SIKAP:
TERAPI:
FOLLOW UP
Tanggal : 3 November 2019 Jam : 08.00 WIB
S : nyeri luka op (+), Demam (-), ASI (+) sedikit, BAK (+), BAB (-), Perdarahan
pervaginam (-),
O : KU Kes TD N R T
Sdg CMC 110/80 mmHg 84 x/m 20 x/m 36,8ºC
Abdomen : TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, luka op erasi tertutup verban
SIKAP:
TERAPI:
FOLLOW UP
Tanggal : 4 November 2019 Jam : 08.00 WIB
S : nyeri luka op (+), Demam (-), ASI (+), BAK (+), BAB (-), Perdarahan pervaginam
(-),
O : KU Kes TD N R T
Sdg CMC 120/80 mmHg 88 x/m 20 x/m 36,8ºC
Abdomen : TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, luka op erasi tertutup verban
SIKAP:
TERAPI:
Rencana
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Presentasi Sungsang
3. Insidensi
Presentasi sungsang terjadi pada 3% hingga 4% dari semua kehamilan
cukup bulan. Persentase presentasi bokong yang lebih tinggi terjadi
dengan usia kehamilan yang kurang. Pada 32 minggu, 7% janin adalah
sungsang, dan 28 minggu atau kurang, 25% adalah sungsang. Secara
khusus, setelah satu persalinan sungsang, tingkat kekambuhan untuk
kehamilan kedua hampir 10%, dan untuk kehamilan ketiga berikutnya,
adalah 27%. Persalinan sesar sebelumnya juga telah dijelaskan oleh
beberapa orang untuk meningkatkan insidensi presentasi sungsang dua
kali lipat.13
4. Etiologi
Kondisi klinis yang terkait dengan presentasi sungsang termasuk yang
dapat meningkatkan atau menurunkan motilitas janin, atau mempengaruhi
polaritas vertikal rongga rahim. Prematuritas, kehamilan multipel,
aneuploidi, anomali kongenital, anomali Mullerian, leiomioma uterus, dan
polaritas plasenta seperti pada plasenta previa paling sering dikaitkan
dengan presentasi bokong. Juga, riwayat presentasi sungsang
sebelumnya saat aterm meningkatkan risiko presentasi sungsang
berulang saat aterm pada kehamilan berikutnya.. 13
5. Diagnosis
Diagnosis harus dibuat sebelum lahir. Sang ibu mungkin mengeluh sakit di
bawah tulang rusuk. Pada pemeriksaan perut, manuver pertama Leopold
akan mengidentifikasi kepala janin di fundus. Manuver ketiga
mengungkapkan sungsang lebih lembut di atas lubang panggul.
Auskultasi nada jantung janin biasanya mengungkapkan mereka yang
paling mudah terdeteksi di kuadran atas rahim ketika janin dalam
presentasi sungsang. Jika diagnosis tidak pasti pada akhir kehamilan,
pemeriksaan vagina dapat menyelesaikannya, tetapi, jika masih
diragukan, pemeriksaan ultrasonografi harus dilakukan. 12,13
Diagnosis sering dibuat dengan pemeriksaan vagina. Dalam presentasi
sungsang lengkap, lubang anus dapat diidentifikasi, dengan tonjolan
tulang tuberositas iskial langsung di sampingnya. Presentasi wajah
mungkin sulit dibedakan dari presentasi sungsang pada pemeriksaan
digital, dengan mulut janin yang keliru untuk anus. Sangat membantu
untuk mengingat bahwa mulut dikelilingi oleh tulang, sedangkan anus
tidak. Pada presentasi sungsang yang tidak lengkap, palpasi kaki pada
pemeriksaan vagina adalah diagnostik. Selama persalinan, setiap
presentasi yang tidak jelas verteks dengan pemeriksaan vagina harus
dikonfirmasi oleh USG intrapartum.12,13
6. Manajemen
Presentasi sungsang dikaitkan dengan peningkatan risiko mortalitas dan
morbiditas perinatal yang disebabkan terutama oleh prematuritas,
malformasi kongenital, dan asfiksia lahir akibat kompresi tali pusat atau
trauma. Bukti terbaru mendukung kebijakan persalinan sesar elektif
sebelum persalinan atau ruptur membran untuk semua janin sungsang
tunggal sebagai cara untuk mengurangi masalah neonatal terkait.
Meskipun uji coba Kanada yang besar merekomendasikan kelahiran sesar
pilihan sebagai yang paling aman untuk bayi, beberapa ibu mungkin
memilih untuk melahirkan secara sungsang. Presentasi sungsang, apa
pun moda persalinannya, merupakan sinyal untuk potensi janin yang
cacat, dan ini harus memengaruhi manajemen antenatal, intrapartum, dan
neonatal.14,15
Secara internasional, tingkat persalinan pervaginam telah menurun secara
dramatis sejak awal 1990-an dan, akibatnya, pervaginam vagina yang
direncanakan saat aterm sekarang tidak biasa (Vidaeff AC, 2006). Tingkat
persalinan sungsang pervaginam dalam populasi obstetri Irlandia juga
menunjukkan penurunan selama tahun 1990-an.8 American College of
Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) dan Royal Pedoman College of
Obstetricians and Gynecologists (RCOG, UK) merekomendasikan
persalinan cesar elektif untuk semua bayi yang melahirkan sungsang
(Sesi Komite ACOG No. 265, RCOG Green Top No 20).13
Persalinan pervaginam harus dilakukan oleh dokter kandungan senior.
Semua dokter kandungan dan bidan yang terlibat dalam perawatan
intrapartum harus dilatih tentang cara melakukan persalinan sungsang
pervaginam, jika perlu menggunakan simulator karena semua kehamilan
di mana ada presentasi sungsang dapat dipersulit oleh persalinan
presipitatus.15
(sumber: Cunningham FG, Leveno KJ, Williams JW, Bloom SL, Spong CY.
Williams obstetrics. Ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2015. xv, 1509 p.)
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Williams JW, Bloom SL, Spong CY.
Williams obstetrics. 25rd ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2018.
28, 1182-1209.