STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
No. RM : 10xxxx
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Penjual Baju
Alamat : Jl. Mudiak Lolo
1
pemeriksaan rekam jantung dan hasilnya normal. Selain itu pasien juga
pernah berobat ke penyakit dalam kemudian diberi obat yang menurut
pasien adalah obat sakit kepala (pasien lupa namanya) namun keluhan
yang dialami tidak membaik bahkan menurut pasien bertambah buruk,
sehingga pasien menghentikan mengkonsumsi obat tersebut. Karena
penyakit tersebut pasien megaku gampang emosi, gampang
tersinggung, dan tidak bergairah.
Sekitar 2 minggu belakangan pasien mengalami gangguan
tidur, nafsu makan terganggu dan berat badan menurun karena sering
memikirkan anaknya yang sampai saat ini masih kontrol di rumah sakit
jiwa selain itu pasien juga sering memikirkan mengenai biaya
hidupnya. Pasien mengaku biasa minder melihat anak teman-temannya
yang sehat dan berhasil (sukses). Pasien mengaku saat ini lebih suka
melamun dan sudah jarang berkumpul dengan ibu-ibu disekitar
rumahnya.
2
Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Pertumbuhan dan
perkembangan pasien pada masa anak-anak awal sesuai dengan
perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang
menonjol.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (Usia 4-11 tahun)
Pasien tinggal bersama orang tuanya. Di Sekolah Dasar pasien
memiliki prestasi yang bagus. Pasien mudah bergaul dan memiliki
banyak teman.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (Usia 12-18 tahun)
SD dan SMP di Muara Labuh. Tidak melanjutkan sekolah karena
biaya tidak mencukupi.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang penjual baju
b. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 7 orang anak.. Anak
pertama dan kedua sudah menikah, anak ke tiga dan ke empat
sedang merantau, anak ke 5 mengalami gangguan jiwa, anak
ke enam dan tujuh masih bersekolah.
c. Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan kewajiban
agama dengan cukup baik.
d. Riwayat Pelanggaran Hukum
Selama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah
hukum.
e. Aktivitas Sosial
Pasien dikenal sebagai seorang yang ceria, mudah berbaur
dengan masyarakat, amanah, dan memiliki hubungan yang
baik dengan masyarakat sekitar.
6. Riwayat Keluarga
3
Pasien adalah anak ke-3 dari 5 bersaudara (♀,♀,♀,♂,♂).
Hubungan dengan keluarga baik,
Riwayat keluarga dengan gejala yang sama tidak ada.
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Saat ini pasien tinggal di Muara Labuh bersama suami dan ketiga
anak terakhirnya.
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-),
pupil bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi
motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak
ditemukan refleks patologis.
4
Pasien duduk dengan tenang dan tampak sedang memikirkan
sesuatu.
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan spontan, lancar, intonasi
biasa, dan bicara cukup banyak.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Cukup kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : cemas
2. Afek : hipotimia
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat dirabarasakan
5
8. Perawatan Diri : Kurang (rambut dibiarkan
terurai agak kusam, kuku
panjang dan agak kotor)
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi dan derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran
- Produktivitas : Cukup
- Kontinuitas : Relevan, koheren
- Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi dengan kecemasan akan masa depan anaknya
F. Pengendalian Impuls
Baik
6
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sering mengalami sakit kepala
hanya di sebelah kiri, yang dialami sejak ±2 tahun yang lalu. Gejala sakit
kepala biasanya disertai kram-kram pada lengan kiri. pasien mengaku
awalnya gejala timbul setelah berpanas-panasan saat menjual barang di pasar.
Namun kemudian muncul walaupun tidak berpanas-panasan. Pasien pernah
berobat di ahli jantung namun dokter mengatakan tidak ada kelaianan, pasien
juga pernah melakukan pemeriksaan rekam jantung dan hasilnya normal.
Selain itu pasien juga pernah berobat ke penyakit dalam kemudian diberi obat
yang menurut pasien adalah obat sakit kepala (pasien lupa namanya) namun
keluhan yang dialami tidak membaik bahkan menurut pasien bertambah
buruk, sehingga pasien menghentikan mengkonsumsi obat tersebut. Karena
penyakit tersebut pasien megaku gampang emosi, gampang tersinggung, dan
tidak bergairah.
Sekitar 2 minggu belakangan pasien mengalami gangguan tidur,
nafsu makan terganggu dan berat badan menurun karena sering memikirkan
anaknya yang sampai saat ini masih kontrol di rumah sakit jiwa selain itu
pasien juga sering memikirkan mengenai biaya hidupnya. Pasien mengaku
biasa minder melihat anak teman-temannya yang sehat dan berhasil (sukses).
Pasien mengaku saat ini lebih suka melamun dan sudah jarang berkumpul
dengan ibu-ibu disekitar rumahnya.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan seorang
perempuan, wajah sesuai umur, postur tubuh normal, kulit sawo matang,
rambut pendek (sebahu) bergelombang dalam keadaan terurai, menggunakan
baju sifon motif bunga berwarna hitam dan celana jeans panjang warna biru,
perawatan diri kurang. Kesadaran compos mentis, perilaku dan aktivitas
psikomotor pasien duduk dengan tenang dan tamBu sedang memikirkan
sesuatu, pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa, dan bicara cukup
banyak, serta sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Mood dan afek hipotimia
(cemas), serasi dan empati dapat dirabarasakan.
Gangguan persepsi tidak ada. Arus pikir produktivitas spontan,
kontinuitas, relevan dan koheren, dan tidak ada hendaya berbahasa. Tidak
7
terdapat gangguan isi pikiran. Pengendalian impuls baik, daya nilai norma
sosial, uji daya nilai dan penilaian realitas baik. Pasien merasa dirinya sakit
dan secara umum yang diutarakan oleh pasien dapat dipercaya.
VI. AUTOANAMNESA
Pukul 15.00 WIB 12 November 2019, pasien berada di IGD RSUD
Muara Labuh. Seorang perempuan, wajah sesuai umur, postur tubuh normal,
kulit sawo matang, rambut pendek (sebahu) bergelombang dalam keadaan
terurai, menggunakan baju motif bunga berwarna hitam dan celana jeans
panjang warna biru.
DU : Asslamualaikum
P : Waalaikum salam.
DU : Saya dokter yang bertugas hari ini. Siapa nama bu?
P : Nama Saya R dok
DU : Berapa umur bu R?
P : 51 tahun dok
DU : Tinggal dimana ?
P : Tinggal di Mudiak Lolo dok
DU : Mohon maaf Bu, ibu sudah menikah?
P : Iya Dok, Alhamdulillah, saya juga sudah dikaruniai 7 orang anak.
DU : Apa pekerjaan ibu ?
P : Menjual baju di pasar dok
DU : Oh iya bu, keluhan ibu apa ?
P : sakit kepala dok di sebelah kiri sama lengan kiri kaya kram-kram
begitu kurasa
DU : Sudah berapa lama ibu rasakan hal ini ?
P : Sudah kurang lebih 2 tahun, Dok. Awalnya muncul pas sudah panas-
panasan karena menjual di pasar.
DU : Jadi saat kena panas selalu muncul gejala itu bu ?
8
P : Iya dok, tapi belakangan ini biar tidak kena matahari muncul juga
gejala itu.
DU : Apa yang ibu lakukan kalau muncul gejala tersebut ? ibu sudah pernah
memeriksakan diri ke dokter spesialis ?
P : Di biarkan saja dok, ku tahan sampainya hilang sendiri. Iya dok, Saya
sudah periksa di dokter ahli jantung, katanya tidak ada apa-apa, saya
juga sudah rekam jantung tapi dibilang normal dok,tapi masih khawatir
dok jadi pergi juga periksa di penyakit dalam katanya tidak ada
kelainan cuman dikasihkan obat sakit kepala.
DU : Maaf ibu masih ingat obat apa namanya ? setelah ibu minum ada
perbaikan yang ibu rasakan ?
P : Lupa nama obatnya dok. Tidak dok, malah tambah sakit kepalaku
makanya berhenti minum obat.
DU : Apakah ibu merasakan ada sesuatu perubahan setelah ibu mengalami
gejala seperti yang ibu rasakan sekarang ?
P : iya dok, saya jadi gampang sekali marah, emosian, jadi gampang
tersinggung sama sekarang kurang bergairah dok.
DU : ibu sebelumnya pernah mengalami hal yang sama
P : belum pernah dok
DU : Apalagi yang ibu cemaskan, karena raut wajah ibu seperti banyak
sekali pikiran ?
P : Iya dok, sebenarnya sekitar 2 minggu ini makan tidak teratur,
makanya tambah kurus ini, kadang susah juga tidur karena memikirkan
anak ku dok, sama biaya hidupku sehari-hari.
DU : Maaf ibu kalau boleh tau kenapa ibu cemas dengan anak ?
P : anak ku dok kan ada tujuh orang memang 2 sudah menikah, tapi anak
ke 3 sama 4 ku merantau tapi belum punya penghasilan tetap, anak
kelima ku yang kupikir sekali karena dia juga pasien rumah sakit dok,
selalu kupikirkan jangan sampai dia putus obat. Baru anak ku yang
nomor 6 sama 7 masih sekolah jadi kupikirkan sekali bagaimana supaya
bisa ku sekolahkan mereka sampai perguruan tinggi sedangkan saya
9
cuma penjual pakaian titipanya orang. Suamiku cuma pedagang
keliling. Saya tidak ingin mereka gagal seperti saya dok.
DU : Iya ibu, setiap orang memang punya cobaan hidup, tapi ibu harus
tetap semangat mungkin ibu bisa cari kerja sampingan lain misal usaha
di rumah menjual apa saja, atau ibu buka catering kecil-kecilan ibu,
yang paling penting ibu harus tetap semangat jangan sampai putus asa,
stress dll ? Insya Allah untuk penyakitnya nanti kami berusaha untuk
obati ya ibu .
P :Iya, dok saya juga tidak tau kenapa begini pikiranku selalu melayang,
belakangan ini sering sekali melamun, seperti susah sekali ku jalani
hidup, dulu saya orangnya heboh sekali suka kumpul sama tetanggga-
tetangga sekarang seperti tidak bersemangat dok, lebih suka dirumah
saja.
DU : Oh iya ibu, nanti ada pemeriksaan lanjut, jadi ibu kesininya terutama
karena sering ibu merasa sakit di kepala sebelah kiri sama kram pada
lengan selain itu juga ada pikiran cemas karena anak kelima ibu ?
P : Iya dok
DU : Ibu maaf saya mau tanyak perhitungan bisa?
P : Iya bisa dok
DU : Kalau saya tanyak 100-7 berapa?
P : 100-7 itu sama dengan 93
DU : Kalau di kurang 7 lagi ?
P : 86 Dok
DU : kalau 86 dikurangi 7, berapa?
P : 79 Dok
DU : Apa bedanya sepeda sama motor Bu?
P : Kalau sepeda butuh tenaga dok baru bisa jalan, sedangkan motor
Butuh mesin.
DU : Ibu bisi ingat angka ini 7, 4, 1, 5, 3?
P : 7, 4, 1, 5, 3
10
DU : Oke bu, untuk sekarang cukup dulu pertanyaannya bu. Semoga cepat
sembuh. Terima kasih bu.
P : Iya terima kasih juga Dok.
11
Dari autoanamnesisdan pemeriksaan status mental didapatkan adanya
afek dan mood hipotimia (depresi), kehilangan minat dan kegembiraan,
gejala lainya berupa gangguan tidur, nafsu makan berkurang, pandangan
masa depan yang suram dan pesimis, harga diri dan kepercayaan diri
berkurang, selain itu ada gejala dimana pasien merasa nyeri pada kepala dan
lengan sebelah kiri padahal sudah memeriksakan ke dokter ahli jantung dan
penyakit dalam dan hasilnya adalah normal, tapi pasien tetap merasa gelisah
dan memikirkan penyakitnya. Sehingga berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis
diarahkan pada Episode depresi sedang dengan gejala somatik (F32.11)
2. Aksis II
Pasien tidak memenuhi ciri-ciri gangguan kepribadian yang tercantum
dalam PPDGJ III. Pasien memiliki hubungan interpersonal yang cukup baik
dengan orang disekitarnya, walaupun pasien mengaku belakangan pasien
memiliki kepribadian yang cukup tertutup.
3. Aksis III
Tidak ada diagnosa
4. Aksis IV
Kekhawatiran terhadap penyakitnya yang membuat pasien merasa takut
terjadi sesuatu dengannya.
5. Aksis V
- GAF Scale saat ini 70-61: beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
- GAF Scale 1 tahun terakhir 80-71: gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll.
12
Psikologik
Ditemukan adanya hendaya ringan sehingga pasein memerlukan
psikoterapi untuk menghilangkan gangguan depresi sedang
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam penggunaan waktu senggang
sehingga perlu dilakukan sosioterapi.
X. PROGNOSIS
Dubia et bonam
13
XI. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain
itu menilai efektivitas dan kemungkinan efek samping.
14
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan social, pekerjaan dan
urusan rumah tangga
Pada pasien ini ditemukan adanya afek dan mood depresif, kehilangan
minat dan kegembiraan, gejala lainya berupa gangguan tidur, nafsu makan
berkurang, pandangan masa depan yang suram dan pesimis, harga diri dan
kepercayaan diri berkurang, selain itu ada gejala dimana pasien merasa nyeri pada
kepala dan lengan sebelah kiri padahal sudah memeriksakan ke dokter ahli
jantung dan penyakit dalam dan hasilnya adalah normal, tapi pasien tetap merasa
gelisah dan memikirkan penyakitnya. Sehingga berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan
pada Episode depresi sedang dengan gejala somatic.
Medikasi yang diberikan berupa obatantidepresi dan obat penunjang
lainnya seperti multi vitamin B Comp dan Asam folat, disertai dengan intervensi
psikososial untuk memperkuat perbaikan klinis. Penatalaksanaan psikososial
umumnya lebih efektif pada saat penderita berada dalam fase akut. Terapi
berorientasi keluarga dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang
15
gangguan yang dialami pasien dan menciptakan suasana yang baik agar dapat
mendukung proses pemulihan pasien. Prognosis pasien ini adalah dubia, dinilai
dengan melihat faktor pendukung yaitu keluarga mendukung kesembuhan pasien
(ada dukungan dari keluarga). Faktor penghambat tidak dapat dijelaskan.
Daftar Pustaka
Maslim, Rusdi. 2017. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta.
16