Impor data Bukti Pemotongan adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh Aplikasi
E-Bupot, dimana tujuannya untuk memudahkan user dalam melakukan input data Bukti
Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau PPh Pasal 26. Impor data dalam aplikasi E-Bupot
menggunakan file dan format Microsoft Excel yang sudah disediakan contohnya oleh DJP.
Dengan adanya impor data pada aplikasi E-Bupot ini maka user tidak perlu memasukkan data
secara manual satu-persatu.
Sebelum melakukan impor data Bukti Pemotongan, hal yang harus disiapkan terlebih
dahulu adalah mengisi dan menyesuaikan file Microsoft Excel yang berisi format data impor
e-Bupot. Nama file impor data dalam bentuk Microsoft Excel juga harus diperhatikan dan
diubah menjadi NPWP user. File impor data dalam bentuk Microsoft Excel terdiri dari 7 Sheet,
dimana 4 sheet pertama wajib diisi terkait data Bukti Pemotongan yang akan diimpor.
Sedangkan 3 sheet sisanya berisi referensi terkait pengisian data Bukti Pemotongan. Berikut
akan diuraikan secara singkat 4 sheet yang wajib diisi dalam kaitannya impor data dalam
aplikasi e-Bupot. Keempat Sheet tersebut adalah sheet rekap, 23, 26 dan dasar pemotongan.
Sheet Rekap
Berisikan jumlah rekapan Bukti Pemotongan yang akan diimpor menggunakan excel.
Sistem pertama kali akan membaca jumlah data Bukti Pemotongan melalui sheet rekap.
Apabila data Bukti Pemotongan yang ingin diimpor tidak sesuai dengan data sheet rekap
jumlah Bukti Pemotongan, maka sistem akan merujuk pada data sheet rekap jumlah Bukti
Pemotongan. Perlu diketahui jumlah Bukti Pemotongan yang diperkenankan maksimal
2000 Bukti Pemotongan
Adalah sheet yang berisi tabel data Bukti Pemotongan PPh pasal 23. Ada beberapa
kolom data yang harus dilengkapi sebelum melakukan impor data Bukti Pemotongan PPh
Pasal 23. Data yang harus dilengkapi tersebut antara lain :
No
Adalah nomor baris data Bukti Pemotongan yang dibuat.
Masa Pajak
Adalah masa pajak dibuatnya Bukti Pemotongan PPh Pasal 23.
Tahun Pajak
Adalah tahun pajak dibuatnya Bukti Pemotongan PPh pasal 23.
Tanggal Pemotongan
Adalah tanggal dibuatnya Bukti Pemotongan PPh Pasal 23, format tanggal yang dipakai
adalah (dd/MM/yyyy)
Ber-NPWP
Adalah pertanyaan apakah yang akan dipotong PPh Pasal 23 sudah memiliki NPWP
ataukah belum. Apabila Sudah maka cukup ditulis dengan “Y”. Begitu pula sebaliknya
apabila yang akan dipotong belum memiliki NPWP maka ditulis “N”. Dalam kolom ber-
NPWP hanya mengenal karakter “Y” dan “N”, maka apabila kolom tersebut diisikan karakter
selain “Y” dan “N” atau dikosongkan, maka data yang berkaitan Bukti Pemotongan tersebut
gagal untuk diimpor.
Adalah isian data NPWP 15 digit. NPWP di-input tanpa format dan tanpa tanda baca.
Apabila tidak memiliki NPWP maka kolom NPWP cukup dikosongkan.
NIK
Adalah isian Nomor Induk Kependudukan sesuai dengan yang tertera pada Kartu
Tanda Penduduk (KTP). Konsep input sama seperti NPWP, NIK di-input tanpa
menggunakan tanda baca dan tanpa format. Apabila yang dipotong tidak mempunyai
NPWP, berarti NIK harus di-input.
Nomor Telp
Adalah kolom isian nomor telepon Wajib Pajak yang dibuatkan Bukti Pemotongan PPh
Pasal 23.
Adalah isian kode objek pajak pada Bukti Pemotongan yang dibuat. Referensi kode
objek pajak ada pada sheet Ref daftar kode Bukti Pemotongan.
Penandatangan BP Pengurus?
Penghasilan Bruto
Adalah dasar pemotongan PPh pasal 23 yang disesuaikan dengan tarif PPh Pasal 23.
Mendapatkan Fasilitas ?
Nomor SKB
Adalah isian nomor Surat Keterangan Bebas yang digunakan sebagai fasilitas di Bukti
Pemotongan PPh Pasal 23.
Adalah isian nomor aturan jika menggunakan fasilitas Ditanggung Pemerintah pada
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23.
NTPN DTP
Adalah isian NTPN apabila menggunakan fasilitas DTP pada Bukti Pemotongan PPh
Pasal 23.
Adalah sheet yang berisi data Bukti Pemotongan PPh pasal 26, ada beberapa data yang
harus dilengkapi sebelum melakukan impor data Bukti Pemotongan PPh Pasal 26. Data
yang harus dilengkapi tersebut antara lain :
No
Adalah nomor baris data Bukti Pemotongan yang dibuat.
Masa Pajak
Adalah masa pajak dibuatnya Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.
Tahun Pajak
Adalah tahun pajak dibuatnya Bukti Pemotongan PPh pasal 26.
Tanggal Pemotongan
Adalah tanggal dibuatnya Bukti Pemotongan PPh Pasal 26, format tanggal yang dipakai
adalah (dd/MM/yyyy)
Nama WP terpotong
Adalah nama Wajib Pajak luar negeri yang terpotong melalui Bukti Pemotongan PPh
Pasal 26.
Adalah tanggal lahir Wajib Pajak yang dipotong melalui Bukti Pemotongan PPh
Pasal 26. Format tanggal yang dipakai adalah (dd/MM/yyyy).
Alamat WP Terpotong
Adalah alamat tempat tinggal di Indonesia dari Wajib Pajak terpotong melalui Bukti
Pemotongan PPh Pasal 26.
Adalah Nomor Kartu Izin Tinggal Sementara Wajib Pajak terpotong melalui Bukti
Pemotongan PPh Pasal 26.
Kode Negara
Adalah isian Kode Negara dari Wajib Pajak terpotong. Referensi Kode Negara telah
disediakan pada sheet “Ref Daftar Kode Negara”.
Adalah isian Kode Objek Pajak pada Bukti Pemotongan yang dibuat. Referensi Kode
Objek Pajak ada pada sheet “Ref daftar kode Bukti Pemotongan”.
Penandatangan BP Pengurus?
Penghasilan Bruto
Adalah dasar pemotongan transaksi yang akan dikenakan tarif PPh Pasal 26.
Mendapatkan Fasilitas ?
Adalah isian nomor aturan jika menggunakan fasilitas Ditanggung Pemerintah pada
Bukti Pemotongan PPh Pasal 26. Kolom ini diisi hanya jika Bukti Pemotongan mendapatkan
fasilitas DTP.
NTPN DTP
Adalah isian NTPN apabila menggunakan fasilitas DTP pada Bukti Pemotongan PPh
Pasal 26. Kolom ini diisi hanya jika Bukti Pemotongan mendapatkan fasilitas DTP
Sheet ini berisi tabel data dasar pemotongan dalam pembuatan Bukti Pemotongan PPh
Pasal 23 maupun PPh Pasal 26. Dokumen yang dijadikan dasar pemotongan antara lain
faktur pajak, invoice, pengumuman, surat perjanjian, biaya pembayaran, akta perikatan,
akta RUPS, Surat Pernyataan.
No
Kolom ini menunjukkan nomor baris pada sheet 23 atau 26 terkait dengan detail data
Bukti Pemotongan yang dibuat.
Jenis Pajak
Hanya diisi dengan pilihan 23 atau 26, pilihan tersebut nantinya akan merujuk pada
sheet 23 atau 26.
Jenis Dokumen
Adalah dokumen sebagai dasar pemotongan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/ atau
Pasal 26. Kolom Jenis Dokumen diisi dengan kode dokumen dasar pemotongan
Bukti Pemotongan. Untuk menyesuaikan jenis dokumen dan kode dokumen bisa
dilihat pada sheet “Ref Jenis Dokumen Referensi”.
Nomor Dokumen
Adalah nomor dokumen yang dijadikan sebagai dasar pemotongan Bukti Pemotongan.
Tgl Dokumen
Adalah Tanggal dibuatnya dokumen sebagai basar pemotongan Bukti Pemotongan.