WORKSHOP PERPAJAKAN
TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI E-BUPOT 21/26 ( PEMAHAMAN MENGENAI BUKTI
POTONGANNYA)
DISUSUN OLEH
NURHALIMAH
individu dan badan usaha di Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah
memperkenalkan aplikasi e-Bupot 21/26 untuk memudahkan pemotong pajak dalam
membuat bukti potong PPh 21/26 dan melaporkan SPT Masa PPh 21/26 dalam bentuk
elektronik. Bukti potong PPh 21/26 yang dimaksud dalam peraturan ini adalah bukti potong
PPh 21 yang tidak bersifat final atau PPh 26 (Formulir 1721-VI). Pemotong pajak yang
melakukan pemotongan PPh 21 dan/atau PPh 26 harus membuat bukti potong PPh 21/26 dan
memberikan bukti potong PPh 21/26 kepada penerima penghasilan. Selain itu, pemotong
pajak juga harus melaporkan bukti potong PPh 21/26 kepada DJP menggunakan SPT Masa
PPh 21/26 dalam bentuk elektronik.
yang digunakan untuk membuat bukti potong PPh 21/PPh 26 serta SPT Masa PPh 21/PPh 26
dalam bentuk dokumen elektronik. Aplikasi e-Bupot 21/26 memungkinkan pemotong pajak
untuk menggunakan tanda tangan elektronik pada dokumen elektronik. Bukti potong PPh
21/26 dan SPT Masa PPh 21/26 dalam bentuk elektronik wajib digunakan oleh pemotong
pajak mulai Januari 2024. Pembuatan bukti potong PPh 21/26 dan SPT Masa PPh 21/26
dalam bentuk elektronik menjadi sarana bagi pemotong pajak untuk memudahkan proses
pemotongan pajak dan memastikan transparansi dalam pemerintahan. Oleh sebab itu,
Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMAK) Universitas Insan Pembangunan Indonesia akan
membuat kegiatan workshop yang membahas tentang “ Tata Cara Penggunaan E-Bupot
21/26 dan Pemahaman Mengenai Bukti Pemotongannya” kegiatan ini tentu memiliki tujuan
agar mahasiswa UNIPI lebih memahami dalam membuat bukti pemotongan pajak dan
melaporkan SPT Masa PPh 21/26 dengan mudah.
PPh pasal 21 adalah pajak yang dipotong oleh pihak lain atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorium, tunjangan, dan pembayaran, lain dengan nama dan dalam
bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan jasa, atau kegiatan yang dilakukan oleh
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. PPh 21 pasal 21 yang dipotong oleh pihak lain
tersebut sepanjang tidak bersifat final dapat dikreditkan oleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri terhadap pajak penghasilan (PPh) yang terhutang pada akhir tahun pajak
yang bersangkutan.
PPh pasal 26 adalah pajak atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia
yang diiterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri selain Bentuk Usaha Tetap (BUT)
di Indonesia. BUT merupakan subjek pajak yang perlakuan perpajakannya
dipersamakan dengan subjek pajak badan. Negara domisili dari Wajib Pajak Luar Negeri
selain yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui BUT di Indonesia
adalah negara tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak Luar Negeri yang
sebenarnya menerima manfaat dari penghasilan tersebut (beneficial owner)
BAB III
TOPIK PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Aplikasi E-BUPOT 21/26
Aplikasi e-Bupot 21/26 adalah aplikasi berbasis web untuk membuat bukti
potong PPh 21/26 serta mengisi dan menyampaikan SPT Masa PPh 21/26 di laman DJP
Online. Aplikasi ini digunakan oleh pemotong pajak non-instansi pemerintah yang mulai
digunakan mulai Masa Januari 2024. Aplikasi e-bupot 21/26 merupakan aplikasi berbasis
web, untuk menggunakannya wajib pajak dapat login melalui laman.
https://djponline.pajak.go.id
Berikut akan ditampilkan dashboard dibawah ini. Untuk pertama kali, aktifkan menu e-bupot
21/26 dengan cara memilih menu profil.
Kemudian pilih submenu Aktivitasi Fitur ceklis e-bupot 21/26 lalu tekan tombol ubah
fitur layanan
Setelah menekan tombol ubah Fitur Layanan perguna akan ter-log out secara otomatis silakan
login Kembali seperti gambar dibawah:
Pengguna akan ditampilkan dashboard utama aplikasi e-bupot 21/26 seperti ditunjukkan menu
utama dashboard.
2. Dashboard
Menu utama Dashboard
fungsi : Menu Dashboard
berfungsi untuk daftar SPT masa
PPh Pasal 21/26 yang telah
dikirimkan secara elektronik ke
sistem Direktorat Jendral Pajak.
pada Menu ini memiliki beberapa kolom yaitu:
Cetak SPT Induk, digunakan untuk melihat dan mencetak Induk SPT Masa
PPh Pasal 21/26. Pengguna dapat mengunduh induk SPT tersebut kedalam
bentuk Pdf/ mencetak secara langsung ke printer.
3. Bukti Potong
Menu utama Bukti Potong PPh Pasal 21/26
Fugsi: untuk membuat bukti
potong PPh 21/26, melalui
key in / skema impor excel.
menampilkan daftar bukti
potong 21/26 yang telah
dibuat, dan melakukan
posting atau pemindahan
bukti potong yang telah
dibuat ke dalam draft SPT Masa.
- Isikan data sesuai dengan kolom yang tersedia dan tekan tombol Hitung untuk
mengetahui besar PPh pasal 21 yang harus dipotong.
Part D, Penandatanganan Bukti Potong.
- Jika semua sudah terisi lengkap, yang terakhir adalah memilih jabatan
penandatanganan, nama penandatanganan, ceklist pernyataan, tekan tombol
simpan.
2. Daftar Bupot Pasal 26
- Melihat/mengedit/mengapus bukti potong untuk melihat data bukti potong PPh
pasal 26 yang telah dibuat/terbit dalam masa pajak, pilih pencarian
berdasarkanno bupotidentitas dipotong/periodeisikan/pilih kata
kuncitekan tombol cari.
Sistem menampilkan data sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Untuk
mengunduh kedalam format excel, tekan tombol unduh.
Tombol aksi
Lihat, untuk
mencetak bupot
PPh pasal 26 yang
telah
dibuat/diterbitkan.
Sementar tombol
Hapus untuk menghapus bupot yang telah dibuat.
Isi 3 Sheet Utama yaitu sheet Rekap, Sheet 21, dan Sheet 26 dengan data yang ada, lalu simpan
fail tersebut dengan penamaan 15 digit No NPWP. Contohnya untuk NPWP: 01.234.567.8-
062.000, maka fail tersebut disimpan dengan nama 012345678062000.xls
Cara impor data bukti potong
Sebelum Impor data excel pastikan telah terisi lengkap dengan ukuran maksimal
2mb dan maksimal 10rb rows.
Aturan penamaan file adalah diawali dengan 15 digit NPWP.xls
Contoh seperti dalam petunjuk pengisian disamping.
Untuk menuju ke menu impor data, silakan masuk ke menu Bukti PotongImpor
data bupot, Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Pilih
Jenis Bukti potong
Tahun Pajak
Masa Pajak
Lalu unggah fail excel yang telah diisi sebelumnya dengan cara menekan tombol
Pilih File Bukti Pemotongan. Pasti kan ukurannya maksimal 2mb. Kemudian
tekan tombol Unggah.
Pada halaman impor data bupot bagian bawah, terdapat daftar monitoring proses
impor data yang telah diproses oleh sistem. Didalam daftar tersebut terdapat
kolom aksi untuk melihat detail keterangan hasil validasi data impor bupot.
Dalam hal ini terdapat notifikasi “Gagal Validasi “ silahkan tekan tombol