Anda di halaman 1dari 4

Pengisian eSPT PPh Pasal 21

Setelah program e-SPT terinstal di komputer, Anda bisa melakukan koneksi database yang telah
tersedia dan melakukan login dengan mengisi username : administrator  dan password : 123

Setelah itu silakan mengisi profil perusahaan Anda sesuai dengan data yang sebenarnya

Setelah profil terisi maka Anda bisa mulai membuat eSPT PPh Pasal 21 mulai Masa Pajak
Januari 2014 cara klik Pilih SPT – Buat SPT Baru 

Selanjutnya  klik Isi SPT, dan pilih Daftar Pemotongan Pajak (1721-I) – Satu Masa
Pajak untuk mengisi daftar pegawai tetap yang mempunyai penghasilan di atas PTKP.
Isilah daftar pemotongan PPh Pasal 21 per pegawai tetap dengan cara klik Tambah, kemudian
isilah perincian pemotongan PPh-nya sebagai berikut :

Setelah mengisi perincian pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap, selanjutnya Anda
dapat mengisi pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegwai tidak tetap dan tenaga ahli, baik yang
dikenakan PPh Tidak Final (1721-II) atau Final (1721-III)

Setelah semua pemotongan PPh terisi dalam eSPT maka Anda bisa membuka Induk SPT,  untuk
melihat rekapitulasi pemotongan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan
Setelah data telah terisi dengan benar, maka Anda bisa menyimpannya. Berikutnya Anda harus
mengisi daftar pembayaran baik yang berupa SSP atau Bukti Pemindahbukuan (Pbk) dengan
meng-klik Isi SPT – Daftar SSP/PBk

Pelaporan SPT
Setelah pengisian eSPT PPh Pasal 21 selesai, maka hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah
pelaporan eSPT PPh Pasal 21 ke KPP atau KP2KP terdekat.
Di program eSPT Anda pilih CSV – Pelaporan SPT, kemudian pilih masa pajak yang akan
dilaporkan dan kemudian Buat File CSV :

Kemudia simpan file CSV tanpa mengubah nama file ke dalam PC kemudian Anda bisa copy
paste ke dalam flashdisk untuk dilaporkan ke KPP atau KP2KP disertai dengan Induk SPT yang
telah ditandatangani dan SSP lembar ketiga sebagai bukti pembayaran pajak.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pastikan komputer Anda memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.


2. Mengingat program ini masih baru, maka dimungkinkan akan ada update program di
kemudian hari demi kesempurnaan program eSPT PPh Pasal 21.
3. Perhatikan batas waktu pembayaran (tanggal 10 bulan berikutnya) dan batas waktu
pelaporan (tanggal 20 bulan berikutnya) untuk menghindari sanksi administrasi
perpajakan.
4. Untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi kriteria tertentu masih diperbolehkan
menggunakan formulir cetak (hardcopy) yang dapat diperoleh di sini
5. Untuk Masa Pajak Desember, ada kewajiban pembuatan Formulir 1721 A1/A2 yang
belum dijelaskan dalam uraian tersebut di atas.

Demikian tulisan ini, semoga bisa membantu Anda dalam melaksanakan kewajiban perpajakan
demi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai