File Lampiran adalah file pdf yang merupakan berkas selain satu set SPT, contohnya Neraca dan
Laporan Rugi \ Laba, Perhitungan Kompensasi Kerugian Fiskal dan lain-lain
SPT yang dilayani adalah :
1. SPT Tahunan OP (1770) / F1132160115
2. SPT Tahunan OP S (1770 S) / F1132180115
3. SPT Tahunan PPh Badan Rupiah (1771) / F1132140111
4. SPT Tahunan PPh Badan Dolar (1771) / F1132150111
5. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) / F1132041009 dan F1132041218
6. SPT Masa PPh Pasal 21/26 / F1132010413
7. SPT Masa PPN dan PPnBM 1111 / F1232040111
8. SPT Masa PPN dan PPnBM 1111DM / F1232050111
*) kode Fxxx adalah jenis SPT yang ada di file csv hasil e-SPT, contoh :
0123456789520010101201200FF1132160115.csv, jika file csv anda bukan salah satu dari kode diatas
maka silahkan update aplikasi e-SPT anda di http://www.pajak.go.id
Cara melaporkan SPT adalah :
1. Klik tombol "Pilih File...", kemudian pilihkan file csv SPT Anda (wajib diisi)
2. Jika akan menyerahkan lampiran SPT, Klik tombol "Pilih File...", kemudian pilihkan file pdf
sebagai lampiran SPT Anda
3. Klik tombol "Start Upload" untuk mengirimkan file ke DJP
4. Klik tombol "Cancel" jika akan membatalkan file yang akan dikirim
a. NPWP yang terdapat didalam nama file csv harus sama dengan NPWP yang login ke aplikasi
b. Pemberian nama file lampiran SPT selain untuk SPT PPh Badan (1771) dan SPT Tahunan OP
(1770) yang berekstensi pdf harus sama dengan nama file csv, contoh jika file csvnya
bernama 0123456789520010101201200F1232040111.csv, maka file pdfnya harus diberi nama
0123456789520010101201200F1232040111.pdf, sedangkan untuk SPT 1771 dan 1770 nama
file pdf harus ada kode sesuai keterangan disamping tombol "Pilih File...", contoh
0123456789520010101201200F1232040111LK.pdf
c. Khusus SPT PPh Badan (1771), file Lampiran Keuangan(LK) wajib diupload
d. Khusus SPT Tahunan Orang Pribadi (1770), file Lampiran Keuangan(LK) atau Rekapitulasi
Peredaran Bruto PP 23 (RK), salah satu dari kedua lampiran itu wajib diupload
e. Hanya 1 (satu) buah file csv yang dapat diunggah
f. File csv harus diunggah sedangkan file pdf tidak harus diunggah (anda dapat mengunggah
file csv saja atau anda dapat mengunggah file csv dan pdf
g. Anda tidak dapat mengunggah hanya file pdf saja
h. Lampiran file berupa file pdf, disarankan menggunakan file dengan ukuran file sekecil
mungkin dengan file pdf hasil dari konversi(convert) file lain ke pdf, bukan pdf hasil dari
pindai/scan
7 Langkah Mengisi SPT Tahunan Badan: Formulir SPT 1771
o username : administrator
o password : 123
Lalu buat SPT dengan cara:
o Klik “Program”
o Buat “SPT Baru”
o Pilih “Tahun Pajak” dan “Status”, pilih status normal atau pembetulan ke-0
o Klik “Buat”
Buka SPT:
Nama-nama akun telah ditentukan, bila terdapat nama akun berbeda dengan yang ada di laporan keuangan,
maka akan disesuaikan berdasarkan kategorinya, agar hasil akhirnya balance.
oIsian Induk SPT
oSPT PPh
oSPT PPh Wajib Pajak Badan
oPada tab “Pembukuan”, isi status diaudit, nama auditor (jika ada) dan nama konsultan pajak (jika ada),
saya pilih tidak diaudit dan lainnya kosongkan saja
o Pada tab A-C, C-D, E-G saya lewati karena nihil, langsung ke tab Bag. H
o Pada bagian dengan checklist pilih yang perlu saja
o Pilih tanggal laporan
o Klik “Simpan” terlebih dulu
o Klik “Cetak”, untuk lapor SPT Badan ke KPP maka wajib cetak induk SPT dan membawa CSV
7. Buat File CSV
o Klik “SPT Tools”
o Lapor Data SPT ke KPP
o Akses direktori penyimpanan databases yang terdapat di C:Program Files (x86)DJPeSPT 1771
2010Database untuk windows 64 bit
o Klik “Tampilkan Data”
o Setelah data ditampilkan, pilih tahun pajak dan akan tampil ringkasan PPh kurang/lebih bayar
o Pilih “Create File” dan simpan file CSV di folder yang diinginkan
Setelah memiliki EFIN dan membuat file CSV, kini Anda sudah bisa memulai melakukan e-Filing.
Cara mengisi SPT Tahunan Badan 1771 pada software e-SPT dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah
dimulai dari dengan menginstalasinya, seperti pada langkah-langkah berikut ini:
oInstalasi terlebih dahulu file “1.exe” (Installer e-SPT PPh Badan Tahun 2009)
oLalu instalasi file “2.msi” (File ini berisi update ke e-SPT PPh Badan Tahun 2010)
oTerakhir instalasi file “3.exe” (File ini berisi patch e-SPT PPh Badan Tahun 2010)
2. Menggandakan Database
Setelah aplikasi e-SPT PPh Badan sudah berhasil diinstalasi, Anda bisa menemukan jalan pintasnya pada
menu “Start” dengan nama e-SPT PPh Tahunan Badan Rupiah.Setelah dijalankan maka Anda akan
menemukan 6 jenis isian DB, tapi hanya nomor 6 yang bisa digunakan (db1771_2010).
Jika Anda ingin membuat database untuk beberapa perusahaan sekaligus, maka Anda perlu
menduplikat database (DB) kosong tersebut.
Template database kosong sudah disediakan pada folder hasil unduhan SPT Badan Database Kosong atau Anda
bisa duplikat di C:Program Files (x86)DJPeSPT 1771 2010Database.
Selain menggunakan aplikasi e-SPT, Anda juga dapat membuat SPT Tahunan Badan menggunakan aplikasi
DJP Online.
Caranya cukup mengakses situs DJP Online dan klik menu “e-Form” untuk menemukan SPT 1771.
Berhubung e-Form tidak memiliki fitur impor data dan harus memasukkan data secara manual, maka
disarankan perusahaan rintisan atau pemula yang menggunakan fitur ini, karena datanya masih belum banyak.
Bagi perusahaan dengan skala besar dan memiliki banyak transaksi disarankan tetap menggunakan e-SPT.
No. Data Yang Harus Dicocokkan untuk Pelaporan SPT Tahunan Badan
1. Peredaran usaha dengan Dasar Pengenaan Pajak dan Faktur Pajak Keluaran pada SPT
Masa PPN Masa Januari s.d Desember
5. Objek PPh Pasal 4 ayat 2 (PPh Final 1%) masa pajak masa
Januari s.d Desember
6. Pembelian dan biaya usaha Faktur pajak masukan pada SPT Masa PPN masa Januari s.d
dengan Desember
7. Objek PPh Pasal 21/26 pada SPT Masa PPh Pasal 21/26 masa
Januari s.d Desember
8. Objek PPh Pasal 23/26 pada SPT Masa PPh Pasal 23/26 yang
menjadi kewajiban pemotongan PPh Pasal 23/26 oleh wajib
pajak masa Januari s.d Desember
9. Objek PPh Pasal 4 (2) pada SPT Masa PPh Pasal 4 (2) yang
menjadi kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 (2) oleh wajib
pajak masa Januari s.d Desember
18. Posisi modal di neraca Modal pada akte pendirian atau akte perubahan
dengan
19. Persediaan awal dengan Persediaan akhir pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun 1771
tahun sebelumnya
1. SPT Tahunan Induk PPh Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai dengan
Badan (Formulir SPT 1771 / lampirannya dan ditandatangani oleh wajib pajak atau
1771 $) kuasanya.
2. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar penghitungan
Badan (Formulir 1771 – I atau penghasilan neto fiskal. Jika terdapat elemen yang tidak dapat
1771 – I / $) diisi, elemen tersebut diisi nihil atau (-).
3. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi sesuai dengan lampiran 1771-I atau 17714/$
Badan (Formulir 1771 – II angka 1 huruf b, huruf c, dan huruf f. Jika terdapat elemen
atau 1771 – II / $) yang tidak dapat diisi, elemen tersebut diisi nihil atau (-).
4. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dengan rincian bukti pungut PPh Pasal 22 dan
Badan (Formulir 1771 – III bukti potong PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang telah
atau 1771 – III / $) dibayar melalui pemotongan /pemungutan oleh pihak lain
(tidak termasuk yang bersifat final). Jika tidak ada
penghasilan yang dipotong/dipungut diisi nihil atau (-).
5. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan apabila wajib pajak menerima /
Badan (Formulir 1771 – IV memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh Final dan
atau 1771 – IV / $) penghasilan yang tidak termasuk objek pajak. Jika terdapat
elemen yang tidak dapat diisi, elemen tersebut diisi nihil atau
(-).
6. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan dengan mengisi secara lengkap
Badan (Formulir 1771 – V dan rinci Daftar Pemegang Saham/Pemilik Modal, Daftar
atau 1771 – V / $) Susunan Pengurus dan Komisaris, berikut jumlah dividen
yang dibagikan. Daftar tersebut harus mencantumkan NPWP
sebagai syarat kelengkapan SPT Tahunan PPh Badan 1771.
7. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan apabila wajib pajak menyertakan
Badan (Formulir 1771 – VI modal pada perusahaan yang memiliki hubungan istimewa
atau 1771 – VI / $) atau memperoleh/memberikan pinjaman dari/kepada
pemegang saham, dan/atau perusahaan yang memiliki
hubungan istimewa. Jika tidak ada penyertaan dan/atau
pinjaman, kolom ‘Nama’ dan ‘Alamat’ diisi dengan ‘Tidak
ada’.
Lampiran dan Dokumen yang Wajib Disampaikan dalam Pelaporan SPT Tahunan Badan
Di bawah ini adalah jenis-jenis lampiran dan dokumen yang wajib disampaikan dalam pelaporan SPT Tahunan
Badan dalam satu file PDF.
Pastikan menamakan file PDF tersebut dengan nama yang sama dengan file CSV formulir SPT Anda.
I. Daftar Lampiran
1. Bukti pembayaran (SSP/BPN) PPh Harus disampaikan apabila pada huruf D angka 11.a. dari
Pasal 29 SPT Induk (Formulir 1771 atau 1771/$) menunjukkan
ada PPh yang kurang dibayar. Jika status SPT nihil atau
lebih bayar, atau seluruh pajak penghasilan wajib pajak
ditanggung pemerintah, maka bukti pembayaran tidak
perlu dilampirkan.
2. Bukti pembayaran (SSP/BPN) Harus disampaikan apabila terdapat setoran PPh Pasal 26
Pasal 26 ayat 4 (khusus Bentuk ayat 4 oleh Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Usaha Tetap)
3. Laporan keuangan atau laporan Harus disampaikan. Laporan keuangan ini terdiri dari
keuangan yang telah diaudit oleh Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca.
akuntan publik
5. Perhitungan peredaran bruto dan Harus disampaikan apabila wajib pajak dikenai PPh Final
pembayaran PPh Final 1% 1% berdasarkan PP No.46 Tahun 2013.
berdasarkan PP No.46 Tahun 2013
2. Perhitungan kompensasi kerugian Harus diisi dan disampaikan bila wajib pajak
fiskal (lampiran khusus 2A/2B) mempunyai hak kompensasi kerugian fiskal dari tahun-
tahun pajak yang lalu.
3. Pernyataan Transaksi Dalam Harus diisi dan disampaikan bila wajib pajak mengisi
Hubungan Istimewa dan/atau Induk SPT 1771 Bagian G Angka 16.a.
Transaksi dengan pihak yang
merupakan penduduk negara Tax
Haven Country
(Lampiran Khusus 3A/3B, 3A-
1/3B-1, 3A-2/3B-2 )
4. Daftar fasilitas penanaman modal Harus disampaikan oleh wajib pajak yang memperoleh
(lampiran Khusus 4A/4B) fasilitas penanaman modal.
5. Daftar cabang utama perusahaan Harus disampaikan oleh wajib pajak yang mempunyai
(lampiran khusus 5A/5B) kantor-kantor cabang atau tempat-tempat usaha di luar
kantor pusatnya.
6. Penghitungan Obyek PPh Pasal 26 Harus diisi dan disampaikan oleh semua wajib pajak
ayat 4 (Lampiran Khusus 6A/6B) Bentuk Usaha Tetap. SSP lembar ke-3 harus dilampirkan
bila status Pasal 26 ayat 4 tersebut terutang.
7. Kredit Pajak Luar Negeri Harus disampaikan dan diisi dengan lengkap bila
(Lampiran Khusus 7A/7B) memperoleh penghasilan dan telah dikenakan pajak di
luar negeri.
8. Transkrip kutipan atas elemen- Harus diisi dan disampaikan berdasarkan laporan
elemen laporan keuangan (lampiran keuangan wajib pajak.
khusus 8A-1/8B-1, 8A-2/8B-2, 8A-
3/8B-3, 8A-4/8B-4, 8A-5/8B-5,
8A-6/8B-6, 8A-7/8B-7, 8A-8/8B-8)
2. Tanda terima notifikasi laporan Wajib bagi wajib pajak yang merupakan entitas induk
per negara (CbCR) atau entitas konstituen, yang wajib dilampirkan adalah
tanda terima notifikasinya, bukan notifikasi. Tanda terima
berupa print out email (pelaporan online) atau BPS (jika
melalui TPT).
3. Tanda terima laporan per negara Wajib bagi wajib pajak yang merupakan entitas CbCR,
(CbCR) yang wajib disampaikan adalah tanda terima pelaporan
CbCR (bukan CbCR tersebut). Tanda terima berupa print
out email (pelaporan online) atau BPS (jika melalui TPT).
5. Laporan utang swasta luar negeri Yang wajib dilaporkan adalah lampirannya, bukan tanda
terimanya.
KESIMPULAN
Cara mengisi SPT Tahunan Badan dapat dimulai dengan mengunduh formulir SPT 1771 pada software e-SPT
atau pada fitur e-Form DJP Online.
Pastikan Anda menyampaikan formulir SPT 1771, berikut lampiran dan dokumen-dokumen tambahannya jika
ada dengan nama file yang sama.
Laporkan SPT Tahunan PPh Badan Anda pada saluran e-filing terpercaya. Harap hindari melaporkan pada
tanggal-tanggal mendekati tenggat pelaporan yaitu tanggal 30 April untuk menghindari kendala teknis.