Anda di halaman 1dari 9

 Menu ini adalah tempat Anda menyerahkan file SPT dan Lampirannya kepada DJP

 File Lampiran adalah file pdf yang merupakan berkas selain satu set SPT, contohnya Neraca dan
Laporan Rugi \ Laba, Perhitungan Kompensasi Kerugian Fiskal dan lain-lain
 SPT yang dilayani adalah :
1. SPT Tahunan OP (1770) / F1132160115
2. SPT Tahunan OP S (1770 S) / F1132180115
3. SPT Tahunan PPh Badan Rupiah (1771) / F1132140111
4. SPT Tahunan PPh Badan Dolar (1771) / F1132150111
5. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) / F1132041009 dan F1132041218
6. SPT Masa PPh Pasal 21/26 / F1132010413
7. SPT Masa PPN dan PPnBM 1111 / F1232040111
8. SPT Masa PPN dan PPnBM 1111DM / F1232050111
 *) kode Fxxx adalah jenis SPT yang ada di file csv hasil e-SPT, contoh :
0123456789520010101201200FF1132160115.csv, jika file csv anda bukan salah satu dari kode diatas
maka silahkan update aplikasi e-SPT anda di http://www.pajak.go.id
 Cara melaporkan SPT adalah :
1. Klik tombol "Pilih File...", kemudian pilihkan file csv SPT Anda (wajib diisi)
2. Jika akan menyerahkan lampiran SPT, Klik tombol "Pilih File...", kemudian pilihkan file pdf
sebagai lampiran SPT Anda
3. Klik tombol "Start Upload" untuk mengirimkan file ke DJP
4. Klik tombol "Cancel" jika akan membatalkan file yang akan dikirim

 Ketentuan pengiriman file :

a. NPWP yang terdapat didalam nama file csv harus sama dengan NPWP yang login ke aplikasi
b. Pemberian nama file lampiran SPT selain untuk SPT PPh Badan (1771) dan SPT Tahunan OP
(1770) yang berekstensi pdf harus sama dengan nama file csv, contoh jika file csvnya
bernama 0123456789520010101201200F1232040111.csv, maka file pdfnya harus diberi nama
0123456789520010101201200F1232040111.pdf, sedangkan untuk SPT 1771 dan 1770 nama
file pdf harus ada kode sesuai keterangan disamping tombol "Pilih File...", contoh
0123456789520010101201200F1232040111LK.pdf
c. Khusus SPT PPh Badan (1771), file Lampiran Keuangan(LK) wajib diupload
d. Khusus SPT Tahunan Orang Pribadi (1770), file Lampiran Keuangan(LK) atau Rekapitulasi
Peredaran Bruto PP 23 (RK), salah satu dari kedua lampiran itu wajib diupload
e. Hanya 1 (satu) buah file csv yang dapat diunggah
f. File csv harus diunggah sedangkan file pdf tidak harus diunggah (anda dapat mengunggah
file csv saja atau anda dapat mengunggah file csv dan pdf
g. Anda tidak dapat mengunggah hanya file pdf saja
h. Lampiran file berupa file pdf, disarankan menggunakan file dengan ukuran file sekecil
mungkin dengan file pdf hasil dari konversi(convert) file lain ke pdf, bukan pdf hasil dari
pindai/scan
7 Langkah Mengisi SPT Tahunan Badan: Formulir SPT 1771

1. Isi Profil Wajib Pajak :


o Buka aplikasi eSPT Tahunan PPh Badan, lalu buka database WP.
o Jika database masih baru maka Anda akan diminta untuk mengisikan nomor NPWP.
o Kemudian akan muncul isian menu “Profil Wajib Pajak”, lengkapi sampai halaman ke-2.
o Setelah selesai klik “Simpan”.
2. Buat SPT
Setelah profil WP Anda tersimpan, maka akan tampil dialog box untuk login e-SPT, selanjutnya masukan:

o username : administrator
o password : 123
Lalu buat SPT dengan cara:

o Klik “Program”
o Buat “SPT Baru”
o Pilih “Tahun Pajak” dan “Status”, pilih status normal atau pembetulan ke-0
o Klik “Buat”
Buka SPT:

o Klik “Program”, lalu pilih “Buka SPT yang Ada”


o Pilih tahun pajak
o Pilih “Buka SPT Untuk Diedit Kembali/Revisi”
o OK
3. Isikan Laporan Keuangan
Langkah selanjutnya, yaitu mengisi berkas SPT fisik pada umumnya, pengisian SPT dimulai dari bagian
lampiran-lampiran, lalu dilanjutkan pada bagian induk SPT.Lampiran pertama yang harus diisi adalah
Transkrip Kutipan Elemen Laporan Keuangan. Transkrip ini berisi ringkasan dari akun-akun laporan neraca
dan laporan laba rugi.

Nama-nama akun telah ditentukan, bila terdapat nama akun berbeda dengan yang ada di laporan keuangan,
maka akan disesuaikan berdasarkan kategorinya, agar hasil akhirnya balance.

3. Contoh Pengisian Neraca


o Klik “SPT PPh”
o Pilih “Transkrip Kutipan Elemen Laporan Keuangan”
o Klik tab “Neraca-Aktiva” dan “Neraca-Kewajiban”
o Isilah akun-akun yang sesuai
o Jika sudah terisi semua dan balance, klik “Simpan”
4. Isikan Lampiran V dan VI
o Klik “Baru”
o Isikan data pemegang saham
o Klik “Simpan”, begitu seterusnya
o Untuk menambah daftar pengurus, klik “Baru”
o Lalu isikan data pengurus sesuai dengan akte perusahaan yang terbaru, setelah klik “Simpan”, maka data
isian akan muncul pada daftar
o Jika semua sudah diisi klik “Tutup”
6. Lampiran Khusus dan SSP
Pada menu SPT PPh dapat ditemukan menu lampiran khusus dan SSP, lampiran dapat diisi ataupun tidak. Jika
memang ada data yang terkait lampiran ini perlu diisi.


oIsian Induk SPT
oSPT PPh
oSPT PPh Wajib Pajak Badan
oPada tab “Pembukuan”, isi status diaudit, nama auditor (jika ada) dan nama konsultan pajak (jika ada),
saya pilih tidak diaudit dan lainnya kosongkan saja
o Pada tab A-C, C-D, E-G saya lewati karena nihil, langsung ke tab Bag. H
o Pada bagian dengan checklist pilih yang perlu saja
o Pilih tanggal laporan
o Klik “Simpan” terlebih dulu
o Klik “Cetak”, untuk lapor SPT Badan ke KPP maka wajib cetak induk SPT dan membawa CSV
7. Buat File CSV
o Klik “SPT Tools”
o Lapor Data SPT ke KPP
o Akses direktori penyimpanan databases yang terdapat di C:Program Files (x86)DJPeSPT 1771
2010Database untuk windows 64 bit
o Klik “Tampilkan Data”
o Setelah data ditampilkan, pilih tahun pajak dan akan tampil ringkasan PPh kurang/lebih bayar
o Pilih “Create File” dan simpan file CSV di folder yang diinginkan
Setelah memiliki EFIN dan membuat file CSV, kini Anda sudah bisa memulai melakukan e-Filing.

Baca Juga: Cara e-Filing SPT Tahunan Badan di


OnlinePajak
Cara Instal Aplikasi e-SPT 
Bagi Anda yang masih awam, membuat SPT Tahunan Badan 1771 dapat dilakukan melalui aplikasi e-SPT
yang harus Anda unduh dahulu atau melalui menu e-Form pada DJP Online.

Berikut ini adalah panduan menginstal aplikasi e-SPT:

Instal e-SPT dalam 4 Langkah

Cara mengisi SPT Tahunan Badan 1771 pada software e-SPT dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah
dimulai dari dengan menginstalasinya, seperti pada langkah-langkah berikut ini:

1. Langkah Instalasi e-SPT Tahunan PPh Badan


Periksa hasil ekstrak dan cari file “Cara Instalasi.txt”, didalamnya dijelaskan urutan pemasangan file. Instalasi
tiap file sesuai urutan dibawah ini:


oInstalasi terlebih dahulu file “1.exe” (Installer e-SPT PPh Badan Tahun 2009)
oLalu instalasi file “2.msi” (File ini berisi update ke e-SPT PPh Badan Tahun 2010)
oTerakhir instalasi file “3.exe” (File ini berisi patch e-SPT PPh Badan Tahun 2010)
2. Menggandakan Database
Setelah aplikasi e-SPT PPh Badan sudah berhasil diinstalasi, Anda bisa menemukan jalan pintasnya pada
menu “Start” dengan nama e-SPT PPh Tahunan Badan Rupiah.Setelah dijalankan maka Anda akan
menemukan 6 jenis isian DB, tapi hanya nomor 6 yang bisa digunakan (db1771_2010).

Jika Anda ingin membuat database untuk beberapa perusahaan sekaligus, maka Anda perlu
menduplikat database (DB) kosong tersebut.

Template database kosong sudah disediakan pada folder hasil unduhan SPT Badan Database Kosong atau Anda
bisa duplikat di C:Program Files (x86)DJPeSPT 1771 2010Database.

2. Mengasosiasikan DB baru ke e-SPT PPh Badan


Meskipun DB sudah Anda gandakan dan diganti namanya tapi aplikasi belum mengenalinya sebagai DB yang
baru, untuk menampilkan DB ini di e-SPT Anda perlu menambahkannya di data source Windows, berikut
langkahnya:

o Akses Control PanelAll Control Panel ItemsAdministrative Tools
o Klik pada “ODBC Data Sources (32 Bit)” jika Anda belum punya programnya bisa dicari di
C:WindowsSysWOW64 nanti cari/search odbcad32.exe
o Lalu klik tab “System DSN”
o Klik “Add”
o Pilih jenis “Microsoft Access Driver (*.mdb)” dan klik “Finish”
o Isikan nama database yang baru
o Masukkan deskripsi (pilihan)
o Pilih direktori tempat database yang baru disimpan atau di C:Program Files (x86)DJPeSPT 1771
2010Database
o Kemudian pada panel bagian kiri pilih DB yang dibuat
o Klik “OK” untuk menutup window, lalu klik “OK” lagi
Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan dengan benar, maka pada daftar System Data Sources akan
muncul nama DB yang baru.

2. Jalankan e-SPT PPh Badan


Terakhir Anda bisa mulai menjalankan e-SPT PPh Badan dan akan bertambah DB baru yang sebelumnya Anda
tambahkan.

Selain menggunakan aplikasi e-SPT, Anda juga dapat membuat SPT Tahunan Badan menggunakan aplikasi
DJP Online.

Berikut ini tutorialnya:

Cara Buat SPT Tahunan Badan Menggunakan e-FORM DJP Online


Kini formulir SPT Tahunan Badan 1771 juga bisa diakses dan diisi secara online melalui menu “e-Form” pada
situs DJP Online.

Caranya cukup mengakses situs DJP Online dan klik menu “e-Form” untuk menemukan SPT 1771.

Berhubung e-Form tidak memiliki fitur impor data dan harus memasukkan data secara manual, maka
disarankan perusahaan rintisan atau pemula yang menggunakan fitur ini, karena datanya masih belum banyak.

Bagi perusahaan dengan skala besar dan memiliki banyak transaksi disarankan tetap menggunakan e-SPT.

Dokumen yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mengisi SPT Tahunan Badan


Untuk mempermudah pengisian data SPT PPh Badan 1771, sebaiknya Anda mempersiapkan dokumen-
dokumen berikut ini.

1. SPT Tahunan PPh Badan 1771.


2. SPT Masa PPN, termasuk semua faktur pajak masukan dan faktur pajak keluaran pada masa Januari sampai
dengan Desember.
3. SPT Masa PPh Pasal 21 mulai dari masa pajak Januari sampai dengan Desember.
4. Bukti pemotongan PPh Pasal 23 mulai dari masa pajak Januari sampai dengan Desember.
5. Bukti pemungutan PPh Pasal 22 dan SSP Pasal 22 impor masa pajak Januari sampai dengan Desember.
6. Bukti pemotongan PPh Pasal 4 Ayat 2 masa pajak Januari sampai dengan Desember. Apabila termasuk wajib
pajak dengan kewajiban berdasarkan PP nomor 46 Tahun 2013 (PPh Final 1%), maka siapkan Bukti Pembayaran
PPh Pasal 4 Ayat 2 masa Januari sampai dengan Desember.
7. Bukti pembayaran PPh Pasal 25 masa pajak Januari sampai dengan Desember.
8. Bukti Pembayaran atas STP (Surat Tagihan Pajak) PPh Pasal 25 masa pajak Januari sampai dengan Desember.
9. Laporan Keuangan (rugi laba dan neraca), termasuk laporan keuangan hasil audit akuntan publik, serta data
pendukungnya, seperti:
o Buku besar pendukung Laporan Keuangan.
o Buku besar pembantu pendukung laporan keuangan.
o Rekening koran/tabungan perusahaan.
o Bukti penerimaan dan pengeluaran (kwitansi, bon, nota, dan lain-lain).
o Arsip akte pendirian dan/atau akte perubahannya.
o Lampiran SPT Tahunan PPh Badan, seperti Daftar Penyusutan, Perhitungan Kompensasi Kerugian,
daftar nominatif biaya entertainment, biaya promosi, dan lain-lain.

Data yang Harus Dicocokkan Untuk Pelaporan SPT Tahunan Badan


Sebelum mulai mengisi formulir SPT 1771, wajib pajak harus melakukan equalisasi atau pencocokan untuk
data-data berikut ini:

No. Data Yang Harus Dicocokkan untuk Pelaporan SPT Tahunan Badan

1. Peredaran usaha dengan Dasar Pengenaan Pajak dan Faktur Pajak Keluaran pada SPT
Masa PPN Masa Januari s.d Desember

2. Objek PPh Pasal 22 atas peredaran usaha dan bukti


pemungutan/bukti pembayaran PPh Pasal 22  masa Januari s.d
Desember

3. Objek PPh Pasal 23 atas peredaran usaha dan bukti pemungutan


PPh Pasal 23 dari pihak lain masa Januari s.d Desember

4. Objek PPh Pasal 4 (2) atas peredaran usaha dan bukti


pemungutan/bukti pembayaran PPh Pasal 4 (2) dari pihak lain
masa Januari s.d Desember

5. Objek PPh Pasal 4 ayat 2 (PPh Final 1%) masa pajak masa
Januari s.d Desember

6. Pembelian dan biaya usaha Faktur pajak masukan pada SPT Masa PPN masa Januari s.d
dengan Desember

7. Objek PPh Pasal 21/26 pada SPT Masa PPh Pasal 21/26 masa
Januari s.d Desember

8. Objek PPh Pasal 23/26 pada SPT Masa PPh Pasal 23/26 yang
menjadi kewajiban pemotongan PPh Pasal 23/26 oleh wajib
pajak masa Januari s.d Desember

9. Objek PPh Pasal 4 (2) pada SPT Masa PPh Pasal 4 (2) yang
menjadi kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 (2) oleh wajib
pajak masa Januari s.d Desember

10. Kas di neraca dengan Buku kas per 31 Desember


11. Posisi bank di neraca Buku rekening koran per 31 Desember
dengan

12. Posisi piutang di neraca Buku piutang per 31 Desember


dengan

13. Posisi persediaan akhir di Buku persediaan per 31 Desember


neraca dengan

14. Posisi persediaan akhir di Persediaan akhir di laporan laba rugi


neraca dengan

15. Posisi aktiva di neraca Buku aktiva per 31 Desember


dengan

16. Posisi hutang di neraca Buku hutang per 31 Desember


dengan

17. Posisi modal di neraca Buku modal per 31 Desember


dengan

18. Posisi modal di neraca Modal pada akte pendirian atau akte perubahan
dengan

19. Persediaan awal dengan Persediaan akhir pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun 1771
tahun sebelumnya

Formulir-Formulir yang Wajib Disampaikan dalam Pelaporan SPT Tahunan Badan


Berikut ini adalah formulir-formulir yang wajib disampaikan dalam pelaporan SPT Tahunan Badan.

No. Formulir Keterangan

1. SPT Tahunan Induk PPh Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai dengan
Badan (Formulir SPT 1771  / lampirannya dan ditandatangani oleh wajib pajak atau
1771 $) kuasanya.

2. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar penghitungan
Badan (Formulir 1771 – I atau penghasilan neto fiskal. Jika terdapat elemen yang tidak dapat
1771 – I / $) diisi, elemen tersebut diisi nihil atau (-).
3. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi sesuai dengan lampiran 1771-I atau 17714/$
Badan (Formulir 1771 – II angka 1 huruf b, huruf c, dan huruf f. Jika terdapat elemen
atau 1771 – II / $) yang tidak dapat diisi, elemen tersebut diisi nihil atau (-).

4. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dengan rincian bukti pungut PPh Pasal 22 dan
Badan (Formulir 1771 – III bukti potong PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang telah
atau 1771 – III / $) dibayar melalui pemotongan /pemungutan oleh pihak lain
(tidak termasuk yang bersifat final). Jika tidak ada
penghasilan yang dipotong/dipungut diisi nihil atau (-).

5. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan apabila wajib pajak menerima /
Badan (Formulir 1771 – IV memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh Final dan
atau 1771 – IV / $) penghasilan yang tidak termasuk objek pajak. Jika terdapat
elemen yang tidak dapat diisi, elemen tersebut diisi nihil atau
(-).

6. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan dengan mengisi secara lengkap
Badan (Formulir 1771 – V dan rinci Daftar Pemegang Saham/Pemilik Modal, Daftar
atau 1771 – V / $) Susunan Pengurus dan Komisaris, berikut jumlah dividen
yang dibagikan. Daftar tersebut harus mencantumkan NPWP
sebagai syarat kelengkapan SPT Tahunan PPh Badan 1771.

7. Lampiran I SPT Tahunan PPh Harus diisi dan disampaikan apabila wajib pajak menyertakan
Badan (Formulir 1771 – VI modal pada perusahaan yang memiliki hubungan istimewa
atau 1771 – VI / $) atau memperoleh/memberikan pinjaman dari/kepada
pemegang saham, dan/atau perusahaan yang memiliki
hubungan istimewa. Jika tidak ada penyertaan dan/atau
pinjaman, kolom ‘Nama’ dan ‘Alamat’ diisi dengan ‘Tidak
ada’.

Lampiran dan Dokumen yang Wajib Disampaikan dalam Pelaporan SPT Tahunan Badan
Di bawah ini adalah jenis-jenis lampiran dan dokumen yang wajib disampaikan dalam pelaporan SPT Tahunan
Badan dalam satu file PDF.

Pastikan menamakan file PDF tersebut dengan nama yang sama dengan file CSV formulir SPT Anda.

Misalnya, bila nama file CSV Anda adalah 2735762724290000112201701F1132180115.csv maka file PDF


Anda harus diganti namanya menjadi 2735762724290000112201701F1132180115.pdf.

I. Daftar Lampiran

No. Lampiran Keterangan

1. Bukti pembayaran (SSP/BPN) PPh Harus disampaikan apabila pada huruf D angka 11.a. dari
Pasal 29 SPT Induk (Formulir 1771 atau 1771/$) menunjukkan
ada PPh yang kurang dibayar. Jika status SPT nihil atau
lebih bayar, atau seluruh pajak penghasilan wajib pajak
ditanggung pemerintah, maka bukti pembayaran tidak
perlu dilampirkan.
2. Bukti pembayaran (SSP/BPN) Harus disampaikan apabila terdapat setoran PPh Pasal 26
Pasal 26 ayat 4 (khusus Bentuk ayat 4 oleh Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Usaha Tetap)

3. Laporan keuangan atau laporan Harus disampaikan. Laporan keuangan ini terdiri dari
keuangan yang telah diaudit oleh Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca.
akuntan publik

4. Daftar nominatif pengeluaran Harus disampaikan apabila terdapat pengeluaran biaya


biaya promosi promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

5. Perhitungan peredaran bruto dan Harus disampaikan apabila wajib pajak dikenai PPh Final
pembayaran PPh Final 1% 1% berdasarkan PP No.46 Tahun 2013.
berdasarkan PP No.46 Tahun 2013

6. Surat Kuasa Khusus Harus disampaikan apabila SPT Tahunan ditandatangani


selain Pengurus/Direksi Perusahaan.

II. Daftar Lampiran Khusus 

No. Lampiran Khusus Keterangan

1. Daftar penghitungan penyusutan / Harus disampaikan apabila SPT melakukan penyusutan /


amortisasi (Lampiran Khusus amortisasi.
1A/1B)

2. Perhitungan kompensasi kerugian Harus diisi dan disampaikan bila wajib pajak
fiskal (lampiran khusus 2A/2B) mempunyai hak kompensasi kerugian fiskal dari tahun-
tahun pajak yang lalu.

3. Pernyataan Transaksi Dalam Harus diisi dan disampaikan bila wajib pajak mengisi
Hubungan Istimewa dan/atau Induk SPT 1771 Bagian G Angka 16.a.
Transaksi dengan pihak yang
merupakan penduduk negara Tax
Haven Country 
(Lampiran Khusus 3A/3B, 3A-
1/3B-1, 3A-2/3B-2 )

4. Daftar fasilitas penanaman modal Harus disampaikan oleh wajib pajak yang memperoleh
(lampiran Khusus 4A/4B) fasilitas penanaman modal.

5. Daftar cabang utama perusahaan Harus disampaikan oleh wajib pajak yang mempunyai
(lampiran khusus 5A/5B) kantor-kantor cabang atau tempat-tempat usaha di luar
kantor pusatnya.
6. Penghitungan Obyek PPh Pasal 26 Harus diisi dan disampaikan oleh semua wajib pajak
ayat 4 (Lampiran Khusus 6A/6B) Bentuk Usaha Tetap. SSP lembar ke-3 harus dilampirkan
bila status Pasal 26 ayat 4 tersebut terutang.

7. Kredit Pajak Luar Negeri Harus disampaikan dan diisi dengan lengkap bila
(Lampiran Khusus 7A/7B) memperoleh penghasilan dan telah dikenakan pajak di
luar negeri.

8. Transkrip kutipan atas elemen- Harus diisi dan disampaikan berdasarkan laporan
elemen laporan keuangan (lampiran keuangan wajib pajak.
khusus 8A-1/8B-1, 8A-2/8B-2, 8A-
3/8B-3, 8A-4/8B-4, 8A-5/8B-5,
8A-6/8B-6, 8A-7/8B-7, 8A-8/8B-8)

III. Daftar Dokumen Tambahan

No. Dokumen Tambahan Keterangan

1. Ikhtisar Master File (MF) Wajib disampaikan jika wajib pajak harus


dan Local File (LF) menyelenggarakan TP Doc, yang disampaikan adalah
ikhtisarnya bukan TP Doc.

2. Tanda terima notifikasi laporan Wajib bagi wajib pajak yang merupakan entitas induk
per negara (CbCR) atau entitas konstituen, yang wajib dilampirkan adalah
tanda terima notifikasinya, bukan notifikasi. Tanda terima
berupa print out email (pelaporan online) atau BPS (jika
melalui TPT).

3. Tanda terima laporan per negara Wajib bagi wajib pajak yang merupakan entitas CbCR,
(CbCR) yang wajib disampaikan adalah tanda terima pelaporan
CbCR (bukan CbCR tersebut). Tanda terima berupa print
out email (pelaporan online) atau BPS (jika melalui TPT).

4. Perhitungan besarnya Yang wajib dilaporkan adalah lampirannya, bukan tanda


Perbandingan Utang dan Modal terimanya.
(DER)

5. Laporan utang swasta luar negeri Yang wajib dilaporkan adalah lampirannya, bukan tanda
terimanya.

KESIMPULAN

 Cara mengisi SPT Tahunan Badan dapat dimulai dengan mengunduh formulir SPT 1771 pada software e-SPT
atau pada fitur e-Form DJP Online.
 Pastikan Anda menyampaikan formulir SPT 1771, berikut lampiran dan dokumen-dokumen tambahannya jika
ada dengan nama file yang sama.
 Laporkan SPT Tahunan PPh Badan Anda pada saluran e-filing terpercaya. Harap hindari melaporkan pada
tanggal-tanggal mendekati tenggat pelaporan yaitu tanggal 30 April untuk menghindari kendala teknis.

Anda mungkin juga menyukai