Demam
A. Definisi
Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu tubuh hingga >37,50C. Ikatan
Dokter Anak Indonesia menetapkan suhu tubuh normal untuk anak berkisar antara 36,5oC
sampai 37,5oC (Setiawati, 2009). Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan
farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya. Tindakan farmakologis
yaitu memberikan obat antipiretik (Kania, 2007). Tindakan non farmakologis yaitu tindakan
tambahan dalam menurunkan panas yang dilakukan setelah pemberian obat antipiretik (Kania,
2007).
Kompres adalah salah satu tindakan non farmakologis untuk menurunkan suhu tubuh bila
anak mengalami demam. Ada beberapa macam kompres yang bisa diberikan untuk menurunkan
suhu tubuh yaitu tepid water sponge dan kompres air hangat (Dewi, 2016). Tepid water sponge
merupakan alternatif teknik kompres yang menggabungkan teknik blok dan seka (Efendi, 2012).
Kompres hangat merupakan tindakan menurunkan suhu tubuh dengan menggunakan kain atau
handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
sehingga dapat memberikan rasa nyaman (Wardiyah, 2016).
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas metode tepid water
sponge dan kompres hangat terhadap pengaturan suhu tubuh pada anak usia balita dengan
demam (Yunianti dkk, 2019)
Untuk mengetahui tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak prasekolah
yang mengalami demam (Haryani dkk,2018)
Mengetahui perbedaan pemberian Water Tepid Sponge dan Kompres hangat terhadap
peningkatan suhu tubuh pada anak (Widyaningsih dkk, 2017)
C. Cara atau prosedur
no Komponen kerja
1 Persiapan alat:
1. Washlap 6
2. Handuk kecil
3. Perlak
4. Kom berisi air hangat
5. Keranjang
6. Pakaian bersih
7. Thermometer
8. Jam tangan
9. Handscoen bersih
2 Persiapan lingkungan
1. Tutup tirai
2. Hidupkan lampu bila perlu
3. Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
Persiapan pasien
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan posisi yang aman dan nyaman
3. Minta keluarga untuk menemani
3 Langkah kerja
1. Melakukan pengukuran suhu
2. Cuci tangan
3. Memakai handscoen
4. Mamasang perlak dibawah tubuh pasien
5. Melepas pakaian pasien
6. Meletakan pakaian kotor pada keranjang
7. Memasang selimut mandi
8. Mencelupkan washlap ke dalam kom yang berisi air hangat
9. Meletakkan washlap pada 5 titik: leher, kedua ketiak, dan kedua pangkal
paha
10. 1 washlap diusap/diseka ke seluruh tubuh
11. Mengulang tindakan hingga beberapa kali saat kulit sudah kering
12. Mengkaji perubahan suhu setiap 15-20 saat tindakan
13. Menghentikan tindakan bila suhu tubuh mendekati normal
14. Mengeringkan tubuh dengan handuk
15. Merapikan alat-alat
16. Melepas sarung tangan
17. Memakaikan pakaian bersih kepada pasien
18. Cuci tangan
3 Sikap
1. Teliti
2. Cepat
3. Hati-hati
D. Efek
Tepid sponge dan kompres hangat memiliki efek yang hampir sama yakni
memberi sinyal panas terhadap hipotalamus dan system efektor sehingga mengeluarkan
keringat. Perbedaanya terdapat pada keefektifan dan kecepatan pengiriman sinyal panas
terhadap hipotalamus, karena teknik tepid sponge dilakukan di beberapa tempat yang
memiliki pembuluh darah besar. Sehingga dapat meningkatkan sirkulasi dan vasodilatsi
pembuluh darah perifer dan kapiler.
E. Evaluasi
Kompres air hangat, rata-rata mengalami penurunan suhu tubuh sebesar 1,2°C.
Sedangkan kompres air biasa, rata-rata mengalami penurunan suhu tubuh sebesar
0,86°C. Kompres dengan menggunakan air biasa atau air dingin sudah tidak dianjurkan
karena pada kenyataannya didapatkan bahwa demam tidak menjadi turun bahkan demam
kembali naik dan sering sekali menyebabkan anak menangis, menggigil, dan kebiruan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi, A.K (2016)
DAFTAR PUSTAKA
C. Suntari, dkk. 2019. Pengaturan Suhu Tubuh dengan Metode Tepid Water Sponge
dan Kompres Hangat pada Balita Demam. Jurnal Kesehatan. 10 (1) 10-16
Haryati. Siti, dkk. 2018. Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Pada Anak Pra Sekolah Yang Mengalami Demam Di Rsud Ungaran. Jurnal
Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama. 7 (1) 44-53
Widyaningsih. Tri S, dkk. 2017. Perbedaan Pemberian Water Tepid Sponge Dan
Kompres Hangat Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Demam Tifoid Di Rsud
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang.